RANGKUMAN CH 16 Auditing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RINGKASAN MATA KULIAH BAB 16 “AUDIT SIKLUS PRODUKSI DAN JASA PERSONALIA” (AUDITING)



Oleh Kelompok 1: 1. ERIZAL WIBISONO SANTOSO - 19/MAT81808/411041 2. IASSA MARCELINA SORAYA



- 19/MAT82810/411044



3. JACKSON UBULELE DADE



- 19/MAT81782/411016



4. SENPRIANTHI



- 19/MAT81769/411004



MATRIKULASI MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2019



DAFTAR ISI



AUDIT SIKLUS PRODUKSI..........................................................................1 TUJUAN AUDIT.....................................................................................................1 MEMAHAMI ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA............................................1 PROSEDUR ANALITIS..........................................................................................1 RISIKO BAWAAN..................................................................................................2 PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERNAL..............................................2 Dokumen dan Catatan Umum................................................................................2 Fungsi-Fungsi dan Pengendalian Terkait..............................................................3 Memulai Produksi...................................................................................................3 Memproduksi Persediaan.......................................................................................4 Mencatat Transaksi Pabrikan dan Persediaan....................................................4 PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PERSEDIAAN.............................6 Menentukan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rincian........................................6 Merancang Pengujian Substantif...........................................................................6 Prosedur Awal.........................................................................................................6 Prosedur Analitis.....................................................................................................7 Pengujian Rinci Transaksi......................................................................................7 Pengujian pisah batas transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan...............8 MENGAMATI PERHITUNGAN PERSEDIAAN FlSIK KLIEN..........................8 PENETAPAN WAKTU DAN LUAS PENGUJIAN................................................8 RENCANA PERHITUNGAN PERSEDIAAN......................................................9 MELAKSANAKAN PENGUJIAN......................................................................10 Pengamatan Persediaan Awal..............................................................................10 Keakuratan Clerical tentang Daftar Inventaris..................................................11 Uji Harga Persediaan............................................................................................11 Biaya Uji Persediaan yang Diproduksi................................................................12 Konfirmasikan Inventaris di Lokasi di Luar Entitas.........................................12 Periksa Perjanjian Pengiriman dan Barang........................................................13 Tes Rincian Estimasi Akuntansi...........................................................................13 Perbandingan Penyajian Laporan dengan GAAP..............................................14 AUDIT SIKLUS LAYANAN PERSONIL.............................................................15 TUJUAN AUDIT....................................................................................................16 MEMAHAMI ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA..........................................17 PROSEDUR ANALITIS........................................................................................18 RISIKO INHEREN................................................................................................18 PERTIMBANGAN KONTROL NTERNAL.........................................................18 Dokumen dan Catatan Umum..............................................................................19 Fungsi dan Kontrol Terkait..................................................................................21 Memulai Transaksi Penggajian............................................................................21 Mengesahkan Perubahan Penggajian..................................................................21 MENERIMA LAYANAN......................................................................................22 Mempersiapkan Kehadiran dan Data Pencatatan Waktu.................................22



MEREKAM DAN MEMBAYAR PENGGAJIAN................................................22 Mempersiapkan Penggajian.................................................................................22 Mencatat Penggajian.............................................................................................23 Membayar Gaji dan Melindungi Upah yang Tidak Diklaim.............................23 Pengarsipan Pengembalian Pajak Penggajian....................................................24 UJI SUBSTANTIF DARI SIKLUS LAYANAN PERSONIL...............................24 Prosedur awal........................................................................................................25 Prosedur Analitik..................................................................................................25 Tes Entri ke Akun Penggajian..............................................................................26 Tes Cutoff Transaksi Layanan Personel..............................................................26 Tes Rincian Saldo dan Pengungkapan.................................................................27 Menghitung Ulang Kewajiban Penggajian yang Masih Dibayar.......................27 Mengaudit Manfaat Karyawan dan Program Pensiun......................................27 Mengaudit Opsi Saham dan Hak Apresiasi Saham............................................28



AUDIT SIKLUS PRODUKSI Siklus produksi berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi barang jadi. Siklus ini meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dari jenis-jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Siklus produksi saling berkaitan dengan tiga siklus lain berikut ini: (1) siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran berbagai pihak overhead, (2) siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja pabrik, dan (3) siklus pendapatan dalam penjualan barang jadi. TUJUAN AUDIT Dua kelompok tujuan audit: (1) tujuan audit atas kelompok transaksi yang berkaitan dengan transaksi pabrikasi dan (2) tujuan audit atas saldo akun yang berkaitan dengan saldo persediaan serta harga pokok penjualan. MEMAHAMI ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA Pemahaman tentang bisnis dan industri klien akan membantu auditor dalam merancang program audit yang efektif dan efisien. Pada saat mengaudit sebuah perusahaan pabrikasi, auditor biasanya ingin memahami intensivitas modal dari proses pabrikasi, disamping bauran bahan baku dan tenaga kerja yang diperlukan dalam proses pabrikasi itu. Pemahaman ini merupakan hal yang penting dalam mengevaluasi kelayakan hasil-hasil keuangan yang dilaporkan, terutama pada saat mengevaluasi tujuan audit seperti keberadaan persediaan, penilaian persediaan baik pada biaya historis maupun nilai realisasi bersih, apakah klien memegang hak kepemilikan atas persediaan, serta masalah penyajian dan pengungkapan. PROSEDUR ANALITIS Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. Jika laporan keuangan yang disajikan untuk audit memperlihatkan kecenderungan naiknya marjin laba yang disertai dengan naiknya jumlah hari perputaran persediaan, maka persediaan mungkin telah ditetapkan terlalu tinggi. Ini akan memperingatkan auditor agar



memperhatikan secara seksama keberadaan dan penilaian persediaan. Jika persediaan bersifat material bagi audit laporan keuangan, maka auditor tidak boleh menganggap bahwa prosedur analitis merupakan pengganti untuk pengujian rincian lainnya, tetapi prosedur ini bisa sangat efektif dalam memusatkan perhatian pada audit di mana salah saji mungkin terjadi. RISIKO BAWAAN Risiko bawaan dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh transaksi persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relatif rendah, karena persediaan bukan merupakan bagian yang material dari proses inti entitas itu. Namun, untuk pabrikan, pedagang grosir atau pedagang eceran, persediaan dapat dinilai sebesar atau mendekati maksimum. PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERNAL Seperti dalam kasus siklus pendapatan dan pengeluaran, aspek-aspek dari kelima komponen sistem pengendalian internal suatu entitas dapat diterapkan pada transaksi pabrikasi dalam siklus produksi. Pada tahap ini diasumsikan entitas mempunyai lingkungan pengendalian yang kuat, prosedur penilaian risiko yang sehat,dan monitoring yang efektif terhadap sistem pengendalian internal Dokumen dan Catatan Umum Berikut ini disajikan beberapa dokumen, catatan, dan file komputer yang lazim digunakan dalam memroses transaksi pabrikasi: -



Pesanan produksi (production order)



-



Laporan kebutuhan bahan (material requirement report)



-



Slip pengeluaran bahan (material issue slip)



-



Tiket waktu (time ticket)



-



Tiket perpindahan (move ticket)



-



Laporan produksi harian (dayly production report)



-



Laporan produksi yang sudah selesai (completed production report)



-



File induk biaya standar (standard cost master file)



-



File induk persediaan bahan baku (raw materials inventory master file)



-



File induk persediaan barang jadi (finished goods inventory master file)



Fungsi-Fungsi dan Pengendalian Terkait Pelaksanaan dan pencatatan transaksi pabrikasi serta pengamanan persediaan melibatkan fungsi-fungsi pabrikasi berikut ini: -



-



-



Memulai produksi: 



Merencanakan dan mengendalian produksi.







Mengeluarkan bahan baku.



Memindahkan barang: 



Memroses barang dalam produksi.







Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke barang jadi.







Melindungi persediaan.



Mencatat transaksi pabrikasi dan persediaan: 



Menentukan dan mencatat biaya-biaya pabrikasi.







Menjaga kebenaran saldo-saldo persediaan.



Pelaksanaan fungsi-fungsi ini melibatkan beberapa departemen. Seperti halnya dengan setiap kelompok transaksi utama lainnya, harus ada pemisahan tugas antara pelaksaan dan pencatatan transaksi pabrikasi serta penyimpanan persediaan pabrikasi. Pengendalian yang berhubungan dengan pencatatan transaksi persediaan adalah penting dalam menilai risiko pengendalian atau alokasi, serta penyajian dan pengungkapan untuk transaksi dan persediaan pabrikasi. Memulai Produksi Merencanakan dan Mengendalikan Produksi Departemen perencanaan dan pengendalian produksi juga bertanggung jawab untuk memantau penggunaan bahan baku dan tenaga kerja, serta memantau kemajuan perintah produksi sampai diselesaikan dan dipindahkan ke barang jadi.



Penelaahan atas laporan aktivitas produksi harian dan laporan produksi yang sudah selesai sangat penting dalam memenuhi tanggung jawab ini. Memproduksi Persediaan Memproses Barang Dalam Produksi Ketika pekerjaan atas suatu perintah produksi sudah selesai dalam satu departemen dan barangnya sudah lulus inspeksi, maka pemindahan barang itu ke departemen berikutnya akan diotorisasi dengan sebuah tiket perpindahan yang harus ditandatangani oleh departemen yang menerima barang itu. Teknologi informasi atau cara lain, harus mencocokkan tiket waktu dan tiket perpindahan dengan pencatatan akhirnya tentang biaya pabrikasi. Memindahkan Pekerjaan yang Sudah Selesai ke Barang Jadi Apabila pembuatan suatu pesanan sudah selesai dan barangnya sudah lulus inspeksi akhir, maka disusunlah sebuah laporan produksi yang sudah selesai. Barang itu kemudian dikirimkan ke gudang barang jadi, yang menerima bertanggungjawab atas barang itu dengan menandatangani tiket perpindahan akhir. Melindungi Persediaan Persediaan pabrikasi sangat rentan terhadap pencurian dan kerusakan. Penyimpanan persediaan bahan baku dan barang jadi dalam ruang terkunci dengan akses terbatas pada orang-orang yang diberi otorisasi merupakan hal yang penting dalam melingdungi aktiva ini. Proteksi terhadap barang dalam proses dapat dilakukan dengan mengawasi daerah produksi oleh penyelia dan petugas keamanan pabrik, pemberian label pada barang, dan penggunaan tiket perpindahan bernomor urut untuk mengendalikan perpindahan barang dalam proses di sekitar pabrik. Mencatat Transaksi Pabrikan dan Persediaan Menentukan dan mencatat biaya pabrikan Fungsi ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:  Membebankan bahan langsung dan tenaga kerja langsung ke barang dalam proses



 Mengenakan overhead pabrikasi ke barang dalam proses  Memindahkan biaya diantara deprtemen produksi  memindahkan biaya produksl yang sudah selesai ke barang jadi Mempertahankan kebenaran salda-saldo persediaan Dalam hal mempertahankan saldo-saldo persediaan melibatkan 3 aktifitas. yaitu:  Dilakukan perhitungan periodik yang independent terhadap persediaan yang ada di tangan dan membandingkan dengan kuantitas yang dicatat.  Dilakukan pengecekan periodic yang independent terhadap kesesuaian antara Jumlah yang tercatat dalam file bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.  Inspeksi periodik terhadap kondisi persediaan dan penelaahan manajemen atas laporan aktivitas persediaan Pengendalian Manajemen Pengendalian manajemen digunakan untuk memantau setiap fungsi. Apabila manajemen ditetapkan sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penggunaan sumber daya pada setiap tahap produksi, maka kemungkinan terjadinya kesalahan yang tidak disengaja akan diperkecil. Memperoleh pemahaman dan menilai risiko pengendalian Dalam memperoleh pemahaman dan mendokumentasikan tentang bagian-bagian dari komponen pengendalian internal yang relevan dengan transaksi pabrikasi, auditor menggunakan prosedur yang sama seperti transaksi lain. Prosedur ini meliputi:  Review atas pengalamam sebdumnya dengan klien yang bersangkutan  Pengajuan pertanyaan kepada manajemen serta personil produksi  Pemeriksaan dokumen dan catatan produksi  Pengamatan atas aktivitas dan kondisi produksi Prosedur ini juga mencakup penggunaan kuesioner pengendalian internal, bagan arus, dan memorandum naratif.



PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PERSEDIAAN Bagian ini berhubungan dengan pengujian substantif atas persediaan barang dagang yang dibeli dan disimpan oleh pedagang grosir serta eceran dan juga persediaan bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi yang dimiliki pabrikan. Dalam hal inl juga perlu dipastikan bahwa pemeriksaan audit atas saldo persediaan harus cukup efisien dan efektif dalam mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi dan harus dipertimbangkan secara cermat penentuan tingkat resiko deteksi yang dapat diterima dan perancangan pengujian substantif yang sesuai untuk asersi-asersi persediaan. Menentukan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rincian Spesifikasi auditor mengenai tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk pengujian rincian atas asersi-asersi persediaan akan mencerminkan suatu hubungan terbalik dengan penilaian risiko inheren, risiko pengendalian, dan risiko prosedur analitis yang relevan yang berkaitan dengan asersi-asersi itu. Sebagai contoh dalam menilai risiko pengendalian untuk asersi eksistensi keberadaan pada persediaan barang dagang, auditor akan memperhitung.kan penilaian risiko pengendaliaanya



untuk



asersi



tersebut



bagi



transaksi



pembelian



yang



memperbesar saldo persediaan, sedangkan asersi kelengkapan untuk transaksi penjualan yang memperkecil saldo persediaan. Merancang Pengujian Substantif Pengujian substantif yang mungkin dilakukan terhadap asersi-asersi saldo persediaan dan tujuan audit atas saldo akun khusus yang berhubungan dengan asersi itu. Prosedur Awal Salah Satu prosedur awal yang penting adalah menyangkut usaha untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri suatu entitas guna mcnetapkan konteks untuk mengevaluasi prosedur analitis dan pengujian rincian. jika klien adalah pabrikan, maka penting untuk memahami bauran biaya tetap dan biaya variabel yang terlibat dalam proses pabrikasi. Dan jika klien itu merupakan



pengecer, maka penting untuk memahami sumber pasokan produk serta peran yang dimainkan klien dalam mata rantai distribusi ini.



Prosedur Analitis Hal yang sangat penting dilakukan ketika mengembangkan ekspektasi yang akan digunakan dalam mengevaluasi data analitis bagi klien adalah penelaahan atas pengalaman dan kecenderungan industri klien. Sebagai contoh, dengan mengetahui penurunan yang tajam dalam rasio perputaran persediaan klien yang mencerminkan keadaan perusahaan tersebut, dapat membantu auditor untuk menyimpulkan bahwa penurunan itu tidak mengindikasikan kesalahan yang berhubungan dengan keberadaan data klien yang digunakan dalam menghitung rasio perputaran persediaan., melainkan mengindikasikan masalah penilaian yang berkaitan dengan penurunan permintaan yang mungkin akan diikuti oleh menurunnya harga pasar. Pengujian Rinci Transaksi Pengujian ini melibatkan prosedur pemeriksaan dokumen pendukung (vouching) dan penelusuran untukmendapatkan bukti tentang pemrosesan setiap transaksi yang mempenagruhi saldo persediaan. Perhatian khusus harus diberikan pada penentuan ketepatan pisah batas transaksi persediaan pada akhir periode akuntansi. Pengujian ayat jurnal atas akun persediaan Sebagian atau semua jenis pengujian dokumen pendukung dari pengujian bertujuan ganda selama melaksanakan pekerjaan interim. Contoh vouching ayat jurnal yang yang tercatat dalam akun persediaan mencangkup pemeriksaan dokumen pendukung.  Ayat jurnal debet dalam persediaan barang dagang atau bahan baku ke faktur penjual, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian.  Ayat jurnal debet dalam persediaan darang dalam proses atau barang jadi ke catatan biaya pabrikasi dan laporan produksi  Ayat jurnal kredit pada persediaan barang dagang dan barang jadi ke dokumen dan catatan penjualan



 Ayat jurnal kredit pada persediaan bahan baku dan barang dalam proses ke catatan biaya pabrikasi dan laporan produksi. Pengujian pisah batas transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan. Tujuan dan sifat dari pengujian pisah batas-batas penjualan serta pembelian yaitu dalam hubungannya dengan audit atas saldo piutang usaha dan hutang usaha. Kedua pengujian itu merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa transaksi yang terjadi menjelang akhir tahun telahdicatat dalam periode akuntansi yang benar. Dalam sebuah perusahaan pabrikasi, juga harus dipastikan bahwa ayat jurnal telah dicatat dalam periode yang tepat untuk transfer biaya barang yang bergerak di antara (1) gudang dan departemen produksi (2) depertemen produk yang satu dan yang lainnya, atau (3) departemen produksi dan barang jadi. Dalam setiap kasus, auditor harus memastikan melalui inspeksi dokumen dan observasi fisik bahwa piisah batas pekerjaan adiministrasi dan pisah batas fisik atas perhitungan persediaan telah dikoordinasikan. Pengujian rincian saldo MENGAMATI PERHITUNGAN PERSEDIAAN FlSIK KLIEN Prosedur ini diwajibkan apabila persediaan merupakan ha1 yang material bagi laporan keuangan sebuah perusahaan serta praktis dan layak dilaksanakan, pengamatanperhitungan persediaan ini bisa saja direpotkan menghabiskan banyakwaktu, dan sulit bagi auditor, tetapibiasanya hal ini jarang terjadi. SAS 1 (AU 331.09), piutang dan persediaan, menyatakan bahwa dari pengujian substantif ini auditor akan memperoleh pengetahuan langsung mengenai efektifitas perhitungan persediaan klien serta tingkat keandalan yang dapat diberikan atas asersi manajemen sehubungan dengan kuantitas dan kondisi fisik persediaan. PENETAPAN WAKTU DAN LUAS PENGUJIAN Penetapan waktu tergantung pada sistem persediaan yang dianut klien dan efektifitas pengendalian internal. Dalam systcm persediaan periodik, kuantitas ditentukan melalui perhitungan fisik,dan semua perhitungan telah ditentukan pada



tanggal tertentu yang mendekati tanggal neraca, dan auditor biasanya harus hadir pada penetapan tanggal itu. Dalam sistem persediaan perpetual dengan pengendalian internal yang efekiif ,perhitungan fisik dapat dilakukan dan dibandingkan dengan catatan persediaan pada tanggal interim. Apabila catatan prepetual telah diselenggarakan dengan baik dan perbandingan dengan perhitungan fisik telah dilakukan secara periodik oleh klien, maka auditor harus hadir untuk mengamati sampel representatif dari perhitungan semacamitu. Dalam kasus ini prosedur ini dapat dilakukan selama atau setelah akhir periode yang diaudit. RENCANA PERHITUNGAN PERSEDIAAN Perhitungan persediaan fisik dilakukan sesuai dengan rencana atau daftar intruksi,yang mencakup hal-hal seperti :  Nama karyawan yang bertanggung jawab untuk mengawasi perhitungan persediaan  Tanggal perhitungan  Lokasi-lokasi yang dihitung  Intruksi terinci mengenai perhitungan akan dilakukan  Penggunaan dan pengendalian label persediaan bernomor urut serta lembar ikhtisar  Ketentuan mengenai penangangan penerimaan,pengirman dan perpindahan barang  Pemisahan atau identitikasi barang yang bukan milik klien. Auditor harus meriview dan mengevaluasi rencana perhitungan persediaan klien jauh sebelum tanggal perhitungan. Dngan tenggang waktu yang cukup, klien akan mampu menanggapi dengan baik saran-saran modifikasi atas rencana itu sebelum perhitungan dimulai.sudah merupakan halyang biasa bagi auditor untuk membantu klien dalam merancang perhitungan maupun persediaan yang kan memudahkan bak perhitungan maupun pengamatan persediaan. Perencaan pendahuluan harus dilakukan oleh auditor jika pemgamatan persediaan akan dilakukan secara efisien dan efektif. Seorang auditor yang berpengalaman



biasanya bertanggung jawab untuk (1) merencanakan prosedur, (2) menentukan kebutuhan tenaga kerja, dan (3) menugaskan anggota tim audit kelokasi-lokasi tertentu. Setiap pengamatan harus dilengkapi dengan salinan rencana perhitunga klien dan intruksi tertulis mengenai tugas yang akan dilakukan. MELAKSANAKAN PENGUJIAN Dalam mengamti perhitungan persediaan, auditor harus:  Meneliti kecermatan para karyawan klien mengikuti rencana perhitungan persediaan.  Memastikan bahwa semua barang dagang telah diberi label.  Menentukan label persediaan bernomor urut dan lembar kompilasi telah dikendalikan dengan semestinya.  Melakukan pengujian perhitungan dan menelusuri kuantitas  Mewaspadai wadah-wadah yang kosong yang mungkin ada  Mewaspadai persediaan barang yang rusak dan usang.  Menilai kondisi umum persediaan.  Mengidentifikasi dokumen penerimaan dan pengiriman terakhir yang digunakan.  Mengajukan pertanyaan tentang eksistensi barang persediaan yang lambat pergerakannya. Pengamatan Persediaan Awal Untuk menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian pada laporan laba rugi, auditor harus memperhatikan pengambilan persediaan awal dan akhir. Pada perikatan audit berulang, persyaratan ini dipenuhi dengan mengamati persediaan akhir setiap tahun. Namun, dalam audit awal perusahaan yang didirikan, auditor dapat ditunjuk setelah inventaris awal diambil atau diminta. melaporkan laporan keuangan satu atau lebih periode sebelumnya. Dalam keadaan seperti itu, adalah tidak praktis dan tidak masuk akal bagi auditor untuk mengamati pengambilan inventaris, dan standar audit yang diterima secara umum mengizinkan auditor untuk memverifikasi inventaris dengan prosedur audit lainnya.



Ketika persediaan telah diamati, auditor mungkin dapat menerbitkan laporan audit standar. Ini juga diizinkan ketika auditor telah menggunakan tes substantif alternatif untuk memverifikasi inventaris awal. Namun, ketika bukti yang cukup belum diperoleh mengenai persediaan awal atau auditor tidak dapat mengamati pengambilan persediaan akhir, auditor memiliki batasan ruang lingkup dan harus mengeluarkan opini yang memenuhi syarat atau penolakan pendapat. Keakuratan Clerical tentang Daftar Inventaris Setelah inventaris fisik diambil, klien menggunakan label inventaris atau lembar perhitungan untuk menyiapkan atau menyusun daftar atau daftar semua item yang dihitung. Persediaan barang kemudian dinilai untuk sampai pada penilaian dolar total persediaan pada dan. Karena listing ini berfungsi sebagai dasar klien untuk setiap entri yang diperlukan untuk menyesuaikan inventaris yang direkam untuk setuju dengan yang ada, auditor harus melakukan tes tertentu untuk menentukan bahwa listing tersebut akurat secara klerek dan bahwa itu secara akurat mewakili hasil perhitungan fisik. Pengujian akurasi administrasi mencakup penghitungan ulang total yang diperlihatkan dalam daftar inventaris dan memverifikasi keakuratan ekstensi jumlah kali harga unit berdasarkan pengujian. Untuk menentukan bahwa daftar tersebut secara akurat menunjukkan hasil penghitungan, auditor melacak hasil pengujiannya sendiri ke daftar inventaris, dan menjamin item-item pada listing ke tag inventaris dan menghitung sheet yang digunakan dalam inventaris fisik. Hitungan fisik kemudian dibandingkan berdasarkan uji dengan jumlah per catatan abadi, bila berlaku, dan perbedaan dicatat, diselidiki, dan ditelusuri ke entri penyesuaian ketika diperlukan. Tes ini memberikan bukti untuk keberadaan atau kejadian, kelengkapan, dan penilaian atau pernyataan alokasi. Uji Harga Persediaan Tes ini melibatkan pemeriksaan dokumentasi pendukung untuk biaya dan nilai pasar persediaan. Dengan demikian, ini terutama berkaitan dengan penilaian atau alokasi pernyataan. Ini juga melibatkan penentuan bahwa prosedur penetapan biaya yang digunakan konsisten dengan yang digunakan pada tahun-tahun sebelumnya. Peninjauan terhadap catatan persediaan dan penyelidikan klien yang



berkelanjutan harus memungkinkan auditor untuk menentukan metode dasar dan biaya yang digunakan dalam penentuan harga jumlah persediaan. Konsistensi penetapan harga, pada gilirannya, dapat ditetapkan dengan meminta kertas kerja tahun lalu tentang audit berulang dan / atau laporan keuangan tahun sebelumnya. Langkah ini diverifikasi penetapan harga mencakup penelaahan terhadap harga barang usang dan rusak untuk memastikan bahwa mereka tidak dinilai melebihi nilai bersih yang dapat direalisasi pada tanggal laporan. Bukti yang mendukung biaya unit bervariasi sesuai dengan sifat inventaris. Untuk barang yang dibeli untuk dijual kembali, digunakan, atau dikonsumsi (inventaris barang dagangan, bahan baku, dan persediaan), biaya harus dijamin dengan faktur vendor yang representatif. Jika klien tidak dapat membuat faktur vendor untuk jumlah dalam inventaris, itu akan menunjukkan potensi masalah dengan inventaris. Biaya Uji Persediaan yang Diproduksi Sifat dan tingkat pengujian penetapan harga auditor atas pekerjaan dalam proses dan barang jadi tergantung pada keandalan catatan akuntansi biaya klien dan metode yang digunakan oleh klien dalam mengakumulasi biaya tersebut. Auditor harus meninjau metode untuk kesesuaian serta untuk akurasi dan konsistensi aplikasi. Auditor dapat menggunakan pekerjaan spesialis sebagai prosedur audit untuk mendapatkan materi bukti yang kompeten, ketika dia puas tentang kualifikasi dan independensi ahli. Konfirmasikan Inventaris di Lokasi di Luar Entitas Ketika inventori klien disimpan di gudang umum atau dengan penjaga luar lainnya, auditor harus mendapatkan bukti mengenai keberadaan inventaris dengan komunikasi langsung dengan kustodian. Jenis bukti ini dianggap cukup kecuali jika jumlah yang terlibat mewakili proporsi signifikan dari aset lancar atau total. Ketika hal ini terjadi, AU 331.14, Persediaan, menyatakan bahwa auditor harus menerapkan satu atau lebih dari prosedur berikut: 



Uji prosedur pemilik untuk menyelidiki pemilik gudang dan mengevaluasi kinerja pemilik gudang.







Dapatkan laporan akuntan independen tentang prosedur kontrol pemilik gudang yang relevan dengan cuciody barang dan, jika berlaku, penjaminan



penerimaan,



atau terapkan prosedur alternatif



di gudang untuk



mendapatkan jaminan yang masuk akal bahwa informasi yang diterima dari pemilik gudang dapat dipercaya.  



Amati jumlah fisik barang, jika memungkinkan dan masuk akal. Jika resi gudang telah dijaminkan, konfirmasikan dengan kreditor rincian terkait dari resi yang dijaminkan (berdasarkan uji, jika perlu). Tes ini juga memberikan bukti tentang penegasan hak dan kewajiban.



Selain itu, itu akan menghasilkan bukti untuk pernyataan kelengkapan jika penjaga mengkonfirmasi lebih banyak barang di tangan daripada yang dinyatakan dalam permintaan konfirmasi. Mengkonfirmasikan, persediaan tidak memberikan bukti apa pun tentang nilai persediaan karena penjaga tidak diminta untuk melaporkan biaya, kondisi, atau nilai pasar barang yang disimpan di gudang. Periksa Perjanjian Pengiriman dan Barang Kontrak yang ada di tangan dapat diadakan untuk pelanggan, atas permintaan mereka, setelah penjualan terjadi. Barang juga dapat disimpan pada saat pengiriman. Dengan demikian, manajemen diminta untuk memisahkan barang yang tidak dimiliki selama pengambilan inventaris. Selain itu, auditor biasanya meminta pernyataan tertulis tentang kepemilikan inventaris dalam surat representasi klien. Auditor juga harus menanyakan manajemen mengenai barang apa pun yang disimpan dalam pengiriman. Ketika ada pengiriman, perjanjian harus diperiksa untuk syarat dan ketentuan. Jika klien telah mengirimkan barang secara konsinyasi, auditor harus meninjau dokumentasi untuk menentukan bahwa barang yang dipegang oleh penerima barang termasuk dalam persediaan pengirim pada tanggal neraca. Seperti yang diharapkan, bukti yang diperoleh dari tes ini berkaitan dengan penegasan hak dan kewajiban. Untuk barang-barang yang disimpan pada saat pengiriman, tes juga memberikan bukti yang sesuai dengan presentasi dan pernyataan pengungkapan.



Tes Rincian Estimasi Akuntansi Audit estimasi akuntansi sangat menantang karena sifat prospektif mereka. Saat mengaudit inventaris, auditor harus menentukan apakah pantas untuk menuliskan nilai inventaris di bawah biaya karena inventaris sudah usang atau bergerak lambat, dan apakah kondisinya akan menyebabkan klien menjual inventaris dengan harga sedemikian rupa sehingga akan mengalami kerugian atas penjualannya. Tanggung jawab auditor terhadap kualitas terbatas pada tanggung jawab pengamat yang cukup mengetahui. Ini berarti bahwa auditor diharapkan untuk menentukan apakah persediaan tampaknya dalam kondisi untuk dijual, digunakan, atau dikonsumsi, dan apakah ada barang usang, lambat bergerak, atau rusak. Auditor mendapatkan bukti kondisi umum atau usang dengan: 



Mengamati inventaris klien mengambil.







Memindai catatan inventaris abadi untuk item yang bergerak lambat.







Meninjau laporan kontrol kualitas produksi. Selain itu, auditor akan menggunakan tinjauan sejauh mungkin dan



meninjau penjualan persediaan setelah akhir tahun untuk menentukan kewajaran biaya dibandingkan dengan harga penjualan berikutnya. Misalnya, auditor biasanya akan: 



Membandingkan biaya persediaan dengan katalog penjualan dan laporan penjualan entitas saat ini.







Meninjau pergantian persediaan setelah akhir tahun.







Pertimbangkan apakah perubahan dalam biaya penggantian merupakan indikator perubahan kondisi pasar.







Inventaris yang bergerak lambat dan usang dan nilai persediaan yang dapat direalisasi melalui penjualan



Ketika bukti menunjukkan penurunan nilai yang dapat direalisasikan dari barang tersebut, penurunan yang sesuai di bawah biaya diperlukan oleh GAAP.



Perbandingan Penyajian Laporan dengan GAAP Merupakan kebiasaan untuk mengidentifikasi kategori persediaan utama di neraca dan harga pokok penjualan dalam laporan laba rugi. Selain itu, harus ada pengungkapan metode penetapan biaya persediaan yang digunakan, penugasan atau penjaminan persediaan, dan adanya komitmen pembelian utama. Bukti yang berkaitan dengan presentasi pernyataan dan pengungkapan biasanya disediakan oleh tes substantif yang dijelaskan di atas. Bukti lebih lanjut dapat diperoleh, sesuai kebutuhan, dari tinjauan risalah rapat dewan direksi dan dari pertanyaan manajemen. Berdasarkan bukti dan perbandingan laporan keuangan klien dengan pernyataan akuntansi yang berlaku, auditor menentukan kepantasan dari penyajian dan pengungkapan. Permintaan manajemen juga digunakan untuk menentukan keberadaan kontrak yang mengikat untuk pembelian barang di masa depan. Ketika komitmen tersebut ada, auditor harus memeriksa ketentuan kontrak dan mengevaluasi kesesuaian akuntansi dan pelaporan perusahaan. Ketika kerugian material ada pada komitmen pembelian, mereka harus diakui dalam laporan, bersama dengan pengungkapan keadaan petugas. Berdasarkan pada bukti yang diperoleh dari beberapa kombinasi dari uji substantif sebelumnya, auditor harus dapat memenuhi setiap tujuan audit untuk persediaan. AUDIT SIKLUS LAYANAN PERSONIL Siklus layanan personel entitas melibatkan peristiwa dan kegiatan yang berkaitan dengan kompensasi eksekutif dan karyawan. Jenis-jenis kompensasi termasuk gaji, upah per jam dan insentif (piecework), komisi, bonus, opsi saham, dan manfaat karyawan (misalnya, asuransi kesehatan dan liburan berbayar). Kelas transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi penggajian. Akun yang dipengaruhi oleh transaksi ini ditunjukkan pada Gambar 16-10. Di banyak perusahaan, penggajian dicatat saat dibayar, dan pajak penggajian timbul pada saat yang sama. Jika periode pembayaran tidak sesuai dengan akhir kuartal atau tahun fiskal, akrual harus dibuat untuk pembayaran gaji.



Siklus layanan personalia berinteraksi dengan dua siklus lainnya. Pembayaran gaji dan pembayaran pajak gaji berhubungan dengan transaksi pembayaran tunai dalam siklus pengeluaran.



Gambar 16-10 Transaksi Utama dalam Siklus Layanan Personil Debit Beban Kompensasi (termasuk gaji, upah,



Credit Rekening bank penggajian Imprest



komisi, bonus, opsi saham dan hak penilaian



penggajian bersih)



(untuk



saham, dan manfaat karyawan) Biaya tenaga kerja langsung



Hutang manfaat yang masih harus dibayar



Tenaga kerja manufaktur (biaya tenaga kerja



Kewajiban untuk jumlah yang dipotong dari



tidak langsung)



karyawan



Beban pajak gaji Hutang pajak penghasilan yang dibayar terhutang



TUJUAN AUDIT Tujuan audit spesifik yang dipilih untuk siklus layanan personil ditunjukkan pada Gambar 16-11. Gambar 16-11 Tujuan Audit Spesifik yang Dipilih untuk Siklus Layanan Personel Tujuan Audit Khusus Tujuan Transaksi Kejadian. Kompensasi, tunjangan, dan beban pajak karyawan yang dicatat berkaitan dengan kompensasi untuk layanan yang diberikan selama tahun tersebut (E01) Kelengkapan. Kompensasi, tunjangan, dan beban pajak karyawan yang dicatat termasuk semua biaya yang dikeluarkan untuk layanan personalia sepanjang tahun (C1). Ketepatan. Kompensasi, tunjangan, dan biaya pajak gaji karyawan secara akurat dihitung dan dicatat (VA1). Memotong. Kompensasi, tunjangan, dan biaya pajak gaji karyawan telah dicatat dalam periode akuntansi yang benar (EO1 dan C1). Klasifikasi. Kompensasi, tunjangan, dan biaya pajak gaji karyawan diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan benar dalam laporan laba rugi (PD1).



Menyeimbangkan Tujuan Keberadaan. Kompensasi, manfaat, dan kewajiban pajak gaji karyawan merupakan jumlah yang terhutang pada tanggal neraca (EO2). Kelengkapan. Kompensasi, tunjangan, dan kewajiban pajak gaji karyawan termasuk semua jumlah yang terutang pada tanggal neraca (C2). Hak dan kewajiban. Kompensasi, manfaat, dan kewajiban pajak gaji karyawan adalah kewajiban entitas pelapor (RO1). Penilai atau Alokasi. Kompensasi, manfaat, dan kewajiban pajak gaji karyawan dihitung dan dicatat secara akurat (VA2). Tujuan Pengungkapan Kejadian dan Hak dan Kewajiban. Transaksi dan saldo imbalan dan imbalan karyawan yang diungkapkan telah terjadi dan berkaitan dengan entitas (PD3). Kelengkapan. Semua pengungkapan kompensasi dan tunjangan karyawan yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan telah dimasukkan (PD4). Klasifikasi dan Pemahaman. Semua informasi kompensasi dan tunjangan karyawan disajikan dengan tepat dan dijelaskan dan informasi dalam pengungkapan diungkapkan dengan jelas (PD5). Akurasi dan Penilaian. Semua informasi kompensasi dan tunjangan karyawan diungkapkan secara akurat dan pada jumlah yang sesuai (PD6).



MEMAHAMI ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA Statistik terperinci tentang biaya tenaga kerja oleh industri tidak tersedia seperti statistik keuangan lainnya tanpa menjadi anggota asosiasi perdagangan tertentu. Layanan personalia mungkin sangat penting bagi pabrikan, grosir, dan pengecer. Beberapa industri mungkin sangat berbeda pada intensivitas tenaga kerja dari proses manufaktur. Selain itu, beberapa produsen terus memiliki program pensiun manfaat pasti yang memiliki risiko inheren yang signifikan terkait pengukuran biaya pensiun dan pengungkapan pensiun. Rencana kompensasi lainnya dapat mencakup opsi saham yang menyajikan risiko pengukuran dan pengungkapan mereka sendiri untuk auditor. Sebelum melanjutkan dengan audit layanan personalia, penting bagi auditor untuk memahami: 



Pentingnya layanan personalia untuk entitas keseluruhan (mis. Apakah entitas padat karya atau padat modal?)







Sifat kompensasi, karena kompensasi setiap jam memerlukan perbedaan sistem kontrol daripada kompensasi yang digaji







Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak penghargaan saham, dan perjanjian pensiun Jika kompensasi entitas berdasarkan gaji dan menunjukkan hubungan yang



dapat diprediksi dengan pemberian layanan, auditor mungkin menekankan prosedur analitik dalam pengembangan strategi audit. Jika biaya kompensasi didasarkan pada pembayaran per jam, dan menunjukkan tingkat variabilitas yang tinggi sepanjang periode, auditor dapat menekankan tingkat pendekatan risiko pengendalian yang lebih rendah. PROSEDUR ANALITIS Auditor biasanya akan melakukan prosedur analitik awal dalam audit siklus layanan personel karena mereka hemat biaya. Prosedur analitis mungkin berguna dalam mengidentifikasi potensi penipuan seperti ketika gaji kotor per karyawan melebihi harapan auditor. Jenis prosedur ini paling efektif ketika auditor dapat menggunakan perangkat lunak audit umum, mengurutkan karyawan berdasarkan kategori, dan kemudian mengevaluasi upah rata-rata berdasarkan kategori karyawan. Dalam beberapa kasus, auditor mungkin dapat mengembangkan harapan yang akurat mengenai penggajian organisasi. RISIKO INHEREN Auditor jarang khawatir tentang pernyataan kelengkapan dalam siklus penggajian karena sebagian besar karyawan segera menindaklanjuti dengan majikan mereka jika mereka tidak dibayar. Namun, penipuan penggajian (keberadaan atau kejadian) adalah masalah utama bagi auditor. Penipuan dapat terjadi pada dua tingkatan. Karyawan yang terlibat dalam menyiapkan dan membayar gaji dapat memproses data untuk karyawan fiktif dan kemudian mengalihkan gaji ke penggunaan mereka sendiri. Ketika sering terjadi pergantian personil di suatu perusahaan, ada risiko bahwa karyawan yang diberhentikan akan melanjutkan pekerjaannya dalam daftar gaji. Sebagai alternatif, manajemen dapat secara



terang-terangan mengklasifikasikan atau "menahan" biaya tenaga kerja dalam kontrak kerja pemerintah untuk menipu agen. PERTIMBANGAN KONTROL NTERNAL Adapun siklus transaksi utama lainnya, kelima komponen kontrol internal relevan dengan siklus layanan personalia. Beberapa faktor lingkungan kontrol memiliki relevansi langsung. Tanggung jawab keseluruhan untuk masalah-masalah personalia sering diberikan kepada wakil presiden hubungan industri atau tenaga kerja, atau manajer sumber daya manusia atau personel. Departemen sumber daya manusia biasanya bertanggung jawab untuk mengotorisasi pekerjaan personil dan untuk mengesahkan gaji, upah, dan tunjangan. Dewan direksi biasanya menetapkan gaji petugas dan bentuk-bentuk kompensasi petugas lainnya. Departemen yang mungkin terlibat secara signifikan dalam pemrosesan transaksi penggajian termasuk ketepatan waktu, penggajian, dan bendahara kantor. Kebijakan dan praktik kepegawaian harus memastikan bahwa individu yang terlibat dalam fungsi penggajian memiliki pengetahuan tentang undang-undang dan peraturan penggajian negara bagian dan federal dan ketentuan yang berlaku dari kontrak kerja. Akhirnya, lingkungan kontrol yang baik menetapkan tingkat akuntabilitas yang tepat untuk penggunaan sumber daya personel entitas. Selain lingkungan pengendalian yang kuat, pada tahap ini kami mengasumsikan bahwa entitas memiliki prosedur penilaian risiko yang sehat dan pemantauan efektif sistem pengendalian internal. Diskusi berikut berfokus pada aspek sistem akuntansi dari komponen informasi dan komunikasi, dan pada kegiatan pengendalian yang efektif. Diskusi lebih lanjut mengasumsikan bahwa suatu entitas memiliki pemisahan tugas yang baik dan bahwa kontrol umum komputer efektif, sehingga fokus diskusi adalah pada prosedur kontrol aplikasi yang diprogram. Dokumen dan Catatan Umum Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan dan mencatat transaksi penggajian:







Otorisasi personel. Memo yang dikeluarkan oleh departemen personalia menunjukkan perekrutan karyawan dan setiap perubahan selanjutnya dalam status karyawan untuk tujuan penggajian.







Kartu jam. Formulir yang digunakan oleh karyawan masing-masing untuk mencatat jam kerja setiap hari selama periode pembayaran. Ini digunakan dengan jam waktu yang merekam waktu pada kartu. Formulir ini dan berikut ini dapat diganti dalam sistem modern dengan lencana karyawan yang dimasukkan ke terminal untuk menyebabkan catatan elektronik waktu dibuat.







Tiket waktu. Formulir yang digunakan untuk mencatat waktu bekerja oleh seorang karyawan pada pekerjaan tertentu. Waktu yang bekerja seringkali dicetak dengan mesin.







Daftar gaji. Laporan yang menunjukkan nama setiap karyawan, pendapatan kotor, pengurangan gaji, dan gaji bersih untuk periode pembayaran. Ini memberikan dasar untuk membayar karyawan dan mencatat daftar gaji.







Imprest rekening bank penggajian. Akun yang setorannya sama dengan total gaji bersih dibuat setiap periode pembayaran, dan di mana cek untuk gaji dan upah untuk karyawan diambil.







Cek gaji. Pesanan ditarik di bank untuk membayar karyawan. Ini disertai dengan memo yang dapat dilepas yang menunjukkan pendapatan kotor dan pengurangan gaji.







Ringkasan distribusi biaya tenaga kerja. Laporan yang menunjukkan klasifikasi akun untuk pendapatan pabrik bruto untuk setiap periode pembayaran.







Pengembalian pajak gaji. Formulir yang ditentukan oleh otoritas pajak untuk pengarsipan dengan pembayaran pajak yang dipotong dari karyawan, dan pajak gaji pemberi kerja untuk jaminan sosial dan pengangguran federal dan negara bagian.







File personil karyawan. Memegang data ketenagakerjaan terkait untuk setiap karyawan dan berisi semua otorisasi personel yang dikeluarkan untuk karyawan, evaluasi pekerjaan, dan tindakan disipliner, jika ada.







File master data personil. File komputer yang berisi data terkini tentang karyawan yang diperlukan untuk menghitung penggajian seperti klasifikasi pekerjaan, tingkat upah, dan pemotongan.







File induk penghasilan karyawan. File komputer yang berisi pendapatan kotor setiap karyawan, pengurangan gaji, dan gaji bersih untuk tahun ini berdasarkan periode pembayaran.



Fungsi dan Kontrol Terkait Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi penggajian sebagai berikut: 







Memulai transaksi penggajian, termasuk: 



Mempekerjakan karyawan







Pengubahan gaji



Penerimaan layanan, termasuk Menyiapkan data kehadiran dan ketepatan waktu.







Mencatat dan membayar transaksi penggajian, termasuk: 



Mempersiapkan dan merekam penggajian,







Pembayaran penggajian dan melindungi upah yang tidak diklaim







Pengarsipan pengembalian pajak gaji



Memulai Transaksi Penggajian Mempekerjakan Karyawan Perekrutan karyawan dilakukan di departemen personalia. Semua hiring harus didokumentasikan pada formulir otorisasi personel. Formulir harus menunjukkan klasifikasi pekerjaan, tingkat upah mulai, dan pengurangan gaji resmi. Kontrol atas penambahan karyawan baru ke file master data personil mengurangi risiko pembayaran gaji kepada karyawan fiktif. Dengan demikian, mereka berhubungan dengan keberadaan atau kejadian dan pernyataan hak dan kewajiban untuk transaksi penggajian.



Mengesahkan Perubahan Penggajian Permintaan untuk perubahan klasifikasi pekerjaan atau kenaikan tarif upah dapat dimulai oleh penyelia karyawan. Namun, semua perubahan harus disahkan secara tertulis oleh departemen personalia sebelum dimasukkan dalam file master data personalia. Kontrol lain untuk memasukkan perubahan di komputer dan mendistribusikan formulir perubahan adalah sama dengan yang dibahas di atas untuk karyawan baru. Kontrol atas perubahan penggajian ini membantu memastikan keakuratan penggajian dan terkait dengan penilaian atau alokasi pernyataan serta hak dan kewajiban.



MENERIMA LAYANAN Mempersiapkan Kehadiran dan Data Pencatatan Waktu Di banyak perusahaan, departemen pencatatan waktu bertanggung jawab atas fungsi ini.Jam waktu sering digunakan untuk mencatat waktu yang digunakan oleh karyawan ketika kartu jam atau lencana karyawan dimasukkan ke dalam jam.Untuk mencegah satu karyawan dari "punching in" untuk karyawan lain, petugas keamanan harus mengawasi prosedur kartu jam. Untuk karyawan pabrik, jam kartu jam harus didukung oleh waktu yang menunjukkan jenis pekerjaan yang dilakukan (tenaga kerja langsung atau tida langsung) dan pekerjaan yang akan dikenakan biaya jam kerja langsung.Semua waktu kerja harus disetujui secara tertulis oleh supervisor. Pencatatan waktu kemudian merekonsiliasi tiket waktu dan kartu jam yang disetujui dan meneruskannya ke daftar gaji untuk digunakan dalam mempersiapkan daftar gaji. Dengan memastikan bahwa data yang akurat terakumulasi pada waktu bekerja, kontrol atas fungsi pencatatan waktu berhubungan dengan keberadaan atau kejadian, kelengkapan, dan penilaian atau pernyataan alokasi untuk transaksi penggajian. Persetujuan pengawasan atas klasifikasi tenaga kerja terkait dengan pernyataan presentasi dan pengungkapan. Fungsi ketepatan waktu tidak ditunjukkan pada Gambar 16-13.



MEREKAM DAN MEMBAYAR PENGGAJIAN Mempersiapkan Penggajian Gambar 16-14 mengilustrasikan kontrol khas dalam sistem dasar untuk mempersiapkan daftar gaji. Informasi dari kartu waktu elektronik harus diteruskan ke pengawasan untuk ditinjau dan disetujui secara elektronik. File tersebut kemudian diteruskan secara elektronik atau penggajian untuk diproses. Dalam beberapa sistem, total batch yang disiapkan akan membandingkan jumlah total transaksi yang diajukan untuk diproses dengan jumlah kartu waktu elektronik individu untuk menguji keakuratan data yang dikirimkan untuk diproses. Program penggajian mengurutkan transaksi penggajian dengan jumlah karyawan , dan data akan dikenakan pemeriksaan pemeriksaan edit. Ini termasuk pemeriksaan untuk jumlah karyawan yang valid dan pemeriksaan batas atau kewajaran pada jam kerja. Output dari proses ini terdiri dari transaksi penggajian yang valid dan laporan perkecualian dan laporan kontrol yang dikirim ke kontrol data. Dalam sistem yang ditunjukkan pada Gambar 16-13, program menggunakan data dari valid payroll transactions, data personalia dan data induk pendapatan karyawan, untuk menghitung penggajian, menyiapkan daftar penggajian dan cek penggajian. Program ini juga mencatat penggajian seperti yang dijelaskan di bagian selanjutnya. Mencatat Penggajian pembayaran kotor, potongan, dan gaji bersih dihitung untuk setiap karyawan, program memperbaruan data induk pendapatan karyawan dan mengakumulasi total untuk entri jurnal penggajian dihasilkan dan dimasukkan dalam file master buku besar umum.berikut cetakan output dikirim ke kontrol data:  Pengecualian dan laporan kontrol yang ditinjau oleh kontrol data sebelum mendistribusikan output tercetak lainnya  Salinan daftar penggajian yang dikembalikan bersama dengan kartu jam dan tiket waktu ke departemen penggajian untuk perbandingan dengan data pengiriman batch asli  Salinan kedua daftar penggajian dan cek penggajian prenumber yang dikirimkan ke kantor bendahara



 Ringkasan buku besar umum yang dikirim ke akuntansi menunjukkan entri penggajian yang dihasilkan oleh program penggajian Ulasan yang tepat dari masing-masing keluaran ini oleh personel yang tepat berkontribusi untuk mengontrol salah saji di kelima kategori pernyataan. Membayar Gaji dan Melindungi Upah yang Tidak Diklaim Bagian sebelumnya menunjukkan salinan (1) daftar gaji dan (2) cek daftar gaji dikirim ke kantor bendahara di mana fungsi-fungsi ini biasanya dilakukan. Kontrol yang berlaku meliputi:  Cek gaji harus ditandatangani dan didistribusikan oleh petugas kantor bendahara resmi yang tidak terlibat dalam mempersiapkan atau mencatat gaji  Akses untuk memeriksa mesin penandatanganan dan plat tanda tangan harus dibatasi untuk individu yang berwenang  Cek penggajian harus didistribusikan hanya pada identifikasi karyawan yang tepat  Pengecekan penggajian yang tidak diklaim harus disimpan di brankas atau di kantor bendahara. Secara kolektif, kontrol ini berkaitan dengan kelima kategori asersi. Kontrol penting lainnya atas pembayaran gaji di sebagian besar perusahaan besar adalah penggunaan rekening bank payroll imprest di mana semua cek gaji diambil. Pengarsipan Pengembalian Pajak Penggajian pengembalian pajak penggajian harus diajukan untuk jumlah yang dipotong dari karyawan untuk pajak penghasilan federal dan jaminan sosial, dan untuk jaminan sosial dan pajak pengangguran federal dan negara bagian yang dikenakan pada pemberi kerja. Pembayaran kembali harus diajukan tepat waktu untuk menghindari hukuman dan pembayaran bunga, dan bahkan mungkin tuntutan pidana. Dengan demikian, tanggung jawab harus secara jelas ditugaskan untuk melakukan hiburan ini sesuai dengan jadwal yang sesuai dengan batas waktu pengajuan dan pembayaran federal dan negara bagian. STRATEGI AUDIT AWAL Gambar 16-15 merangkum beberapa isu utama terkait dengan strategi audit pendahuluan untuk audit siklus layanan personel. Risiko inheren yang paling



penting terkait dengan melebih-lebihkan biaya layanan personel karena karyawan fiktif atau melebih-lebihkan jam kerja. Namun, ini juga merupakan siklus transaksi rutin di mana kontrol internal harus mengendalikan risiko yang melekat. Akibatnya, tes substantif fokus pada tes transaksi dan uji saldo pada tanggal sementara. Akhirnya, tes juga harus dilakukan mengenai manfaat, pengungkapan dana pensiun, dan opsi saham. UJI SUBSTANTIF DARI SIKLUS LAYANAN PERSONIL Tes substansial dari transaksi penggajian sering dilakukan pada tanggal sementara sebagai bagian dari tes tujuan ganda. Tes substansial saldo gaji dibentuk pada atau dekat tanggal neraca. Saldo termasuk kewajiban yang masih harus dibayar untuk gaji, upah, komisi, bonus, imbalan kerja, dan pajak gaji dan akun pengeluaran terkait. Saldo akun gaji imprest dipertimbangkan dalam Bab 18, Tes substantif pada siklus layanan personalia dan tujuan audit saldo akun spesifik yang mereka hubungkan diperlihatkan di gambar16-16. Setiap tes substantif dibahas dalam bagian berikut, bersama-sama dengan komentar yang dipilih tentang bagaimana tes dapat dirancang berdasarkan tingkat kemampuan deteksi yang dapat diterima yang harus dicapai. Prosedur awal pemahaman tentang Prosedur awal yang penting melibatkan memperoleh bisnis dan industri, dan biaya penggajian yang diharapkan. Ini memungkinkan auditor untuk mengembangkan perspektif yang berpengetahuan tentang entitas dan untuk menetapkan konteks untuk mengevaluasi prosedur analitik dan pengujian detail. Jika klien adalah pabrikan, sangat penting untuk memahami biaya penggajian campuran versus biaya produksi lainnya dan bagaimana hal ini berinteraksi dengan siklus produksi. Penting juga untuk memahami perjanjian kompensasi insentif dan sejauh mana perjanjian ini dapat mempengaruhi perilaku yang berkaitan dengan siklus lainnya (misalnya Kompensasi eksekutif hanya pada tingkat pendapatan). Akhirnya, auditor juga perlu memahami sifat perjanjian pensiun, opsi saham, dan biaya imbalan kerja lainnya. Dalam melacak saldo awal pembayaran gaji dan pembayaran pajak ke kertas kerja tahun sebelumnya, auditor harus memastikan bahwa setiap penyesuaian audit yang disepakati pada tahun



sebelumnya ternyata dicatat. Selain itu, entri periode saat ini dalam akun persediaan buku besar harus dipindai untuk mengidentifikasi setiap posting yang tidak biasa dalam jumlah atau sifat dan memerlukan penyelidikan khusus. Prosedur awal juga melibatkan penentuan buku besar pembantu yang terperinci untuk kewajiban penggajian terkait dengan saldo buku besar. Prosedur Analitik Pentingnya prosedur analitis didiskusikan sebelumnya pada bab ini. Tujuan auditor adalah untuk mengembangkan ekspektasi saldo akun penggajian yang masih harus dibayar dan hubungan antara biaya penggajian dan jam kerja. Beberapa prosedur analitik yang dapat dilakukan untuk memberikan bukti tentang akrual penggajian ditunjukkan pada Gambar 16-12. Auditor harus waspada terhadap sinyal kewajiban daftar gaji yang tidak tercatat.. Yang dilakukan pada tahap akhir keterlibatan adalah untuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam tes rinci konsisten dengan gambaran keseluruhan yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Tes Rincian Transaksi melibatkan prosedur pemeriksaan dan penelusuran untuk mendapatkan bukti tentang pemrosesan transaksi layanan personalia perorangan. Pertimbangan khusus diberikan untuk pajak gaji, tunjangan dan biaya pensiun, perjanjian kompensasi insentif, dan menentukan kepatutan dari cutoff transaksi gaji pada akhir periode akuntansi. Tes Entri ke Akun Penggajian Beberapa atau semua jenis pengujian ini dapat dilakukan sebagai bagian dari pengujian tujuan ganda. Contoh-contoh catatan masuk yang dicatat dalam akun penggajian termasuk Vouching:  Debit dalam daftar penggajian, termasuk kesesuaian klasifikasi biaya penggajian yang dibebankan ke berbagai kegiatan manufaktur  Penentuan biaya yang terkait dengan berbagai perjanjian kompensasi insentif  Penentuan biaya pensiun, termasuk penggunaan aktuaris menentukan biaya untuk manfaat program pensiun .  Penentuan beban yang terkait dengan opsi saham menggunakan model penentuan harga opsi (yang dapat dicatat sebagai beban atau diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan).



 Penentuan otorisasi kompensasi petugas oleh dewan direksi. Kompensasi petugas terhadap sensitif audit karena dua alasan berikut: (1) pengungkapan kompensasi petugas secara terpisah diperlukan dalam laporan 10-K yang dibuat oleh perusahaan publik dengan SEC, dan (2) petugas mungkin dapat mengesampingkan pengendalia dan menerima gaji, bonus, opsi saham, dan bentuk kompensasi lainnya yang melebihi jumlah yang diotorisasi. Untuk alasan ini, otorisasi dewan direksi untuk gaji petugas dan bentuk kompensasi lainnya harus dibandingkan dengan jumlah yang dicatat. Tes ini berkaitan dengan tujuan yang terkait dengan masing-masing kategori asersi. Tes Cutoff Transaksi Layanan Personel Bergantung pada bagaimana periode pembayaran ditentukan, mungkin ada risiko salah saji terkait dengan masalah cutoff. Jika karyawan dibayar setiap dua minggu dan daftar gaji dicatat saat dibayar, ada kemungkinan bahwa biaya daftar gaji hampir dua minggu belum dicatat pada bulan, kuartal, atau akhir tahun. Auditor harus menentukan prosedur manajemen untuk mengakuisisi kos layanan personalia, termasuk biaya penggajian kotor, pajak penggajian, dan manfaat lainnya dan menguji kelengkapan dan keakuratan akrual penggajian. Tes Rincian Saldo dan Pengungkapan Tes rincian saldo fokus pada prosedur berikut:  Menghitung ulang akrual  Mengaudit manfaat karyawan dan program pension  Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham.



Menghitung Ulang Kewajiban Penggajian yang Masih Dibayar perlu bagi banyak perusahaan untuk membuat variaso akrual pada tanggal neraca untuk jumlah yang terutang kepada petugas dan karyawan untuk gaji dan upah, komisi, bonus, pembayaran liburan, dan sebagainya, dan untuk jumlah yang terutang kepada agen-agen pemerintah untuk pajak gaji. Dalam mendapatkan bukti untuk menyimpulkan kewajaran dari manajemen, auditor harus meninjau perhitungan manajemen atau membuat perhitungan independen. Akrual untuk pajak gaji harus dibandingkan dengan jumlah yang ditunjukkan pada



pengembalian pajak gaji. Bukti tambahan dapat diperoleh dengan memeriksa pembayaran berikutnya yang dilakukan pada akrual sebelum penyelesaian kerja lapangan. Bukti yang diperoleh dari tes ini terutama berkaitan dengan tujuan yang terkait dengan penilaian atau asersi alokasi.



Mengaudit Manfaat Karyawan dan Program Pensiun Banyak perusahaan menawarkan manfaat pensiun dan pasca pensiun yang signifikan bagi karyawan. Sejumlah perusahaan manufaktur telah menetapkan rencana manfaat pension yang menyajikan masalah signifikan sehubungan dengan pengukuran biaya pensiun, serta pengungkapan pensiun. Risiko paling signifikan terkait dengan salah saji dalam penilaian atau asersi alokasi (menentukan biaya pensiun), dan pernyataan penyajian dan pengungkapan (pengungkapan dalam catatan kaki pensiun). Saat mengaudit biaya pensiun, auditor juga harus mengevaluasi kewajaran estimasi aktuaria utama seperti tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan kewajiban manfaat yang diproyeksikan dan asumsi tingkat pengembalian jangka panjang yang digunakan untuk pengembalian yang diharapkan atas aset program. Tingkat diskonto harus sejalan dengan tingkat pembelian anuitas saat ini atau investasi pendapatan tetap berkualitas tinggi. Asumsi tingkat pengembalian jangka panjang harus mencerminkan pengembalian aktual dan yang diantisipasi untuk aset-aset program. Mengaudit Opsi Saham dan Hak Apresiasi Saham Bentuk umum kompensasi karyawan untuk banyak perusahaan melibatkan penggunaan opsi saham. Auditor harus menentukan (1) jenis rencana kompensasi insentif yang digunakan untuk mengkompensasi karyawan dan pejabat, (2) bagaimana biaya kompensasi ditentukan, dan bagaimana biaya kompensasi dialokasikan ke berbagai periode akuntansi, dan (3) kecukupan pengungkapan terkait dengan rencana kompensasi insentif. LAYANAN LAINNYA DALAM SIKLUS LAYANAN PRODUKSI DAN PERSONEL



Manajemen inventaris adalah proses inti yang harus dikelola oleh setiap perusahaan manufaktur, grosir, dan pengecer dengan baik untuk mencapai sasaran profitabilitas dan arus kas. Ketika auditor mengevaluasi masalah-masalah seperti nilai bersih persediaan yang dapat direalisasi, ia harus mempertimbangkan risiko bisnis klien dan risiko produk pengganti atau pesaing yang mengambil pangsa pasar. Pengetahuan ini mungkin mengarah ke layanan jaminan penilaian risiko.Selain itu, prosedur analitik auditor akan membahas efektivitas proses manajemen inventaris. Biasanya, auditor akan mengevaluasi hari perputaran persediaan suatu entitas. Gambar 16-3 menunjukkan variasi luas dalam hari giliran inventaris untuk tiga industri yang berbeda. Jika klien mendapat peringkat di dekat bagian bawah industri, CPA biasanya akan mencoba mengatasi masalah tentang bagaimana klien dapat meningkatkan proses manajemen inventaris. CPAs secara teratur membuat rekomendasi untuk perbaikan dalam sistem informasi yang memungkinkan manajemen untuk memantau dan mengontrol penyusutan inventaris dengan lebih baik dan menyesuaikan jumlah inventaris dengan permintaan. Namun, CPA harus berhati-hati untuk fokus pada rekomendasi untuk klien dan tidak melanggar batas pengambilan keputusan manajemen atau terlibat dalam masalah implementasi yang akan mengganggu independensi auditor. Manajemen personalia adalah proses inti bagi banyak perusahaan. Banyak perusahaan di sektor jasa melacak pendapatan per karyawan. CPAS yang memahami industri sering dapat membantu klien mengidentifikasi peluang yang mungkin ada dalam meningkatkan pendapatan per karyawan. CPAS sering terampil mengembangkan sarana untuk meminta pertanggungjawaban pusat pertanggungjawaban atas penggunaan sumber daya mereka - dalam hal ini sumber daya penggajian. CPAS dapat membantu klien dengan (1) menyarankan langkah-langkah



produktivitas



karyawan



yang



tepat



atau



dengan



(2)



mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat diambil klien untuk meningkatkan produktivitas karyawan.