Rangkuman IPA Kelas 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Rangkuman IPA Kelas 9 Bab 1 Sistem Reproduksi Pada Manusia a) Pembelahan Sel 1. Pembelahan Mitosis Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Pembelahan mitosis merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri atas 4 fase pembelahan yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. 2. Pembelahan Meiosis Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-masing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut dengan haploid. Meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi. b) Struktur dan fungsi Sistem Reproduksi pada manusia 1) Organ Reproduksi pada laki-laki



a.



Alat Kelamin Luar Alat kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian luar tubuh dan dapat diamati secara langsung. 1) Penis Penis berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan sebagai saluran sperma. Penis terbentuk dari otot dan tidak mengandung tulang. Pada ujung penis terdapat struktur seperti lipatan kulit yang disebut kulup (prepuce). Kulup inilah yang dipotong saat seseorang dikhitan. 2) Skrotum Didekat penis terdapat kantung yang terlihat seperti lipatan-lipatan kulit namanya skrotum. Pada skrotum tersebut terdapat dua buah (sepasang) testis atau buah zakar yang berbentuk bulat telur/ skrotum berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma. b. Alat Kelamin Dalam 1) Testis Testis meruapakan organ reproduksi yang berbentuk bulat telur, berjumlah 2 buah (1 pasang) dan terdapat dalam skrotum. Pada umur 13 atau 14 tahun testis mulai memproduksi sperma atau sel kelamin jantan dan hormon testosteron. Sperma



merupakan sel tunggal yang mempunyai ekor dan kepala yang merupakan sel kelamin bagi laki-laki. Hormon testosteron adalah senyawa yang dapat merangsang perubahan fisik pada anak laki-laki seperti membesarnya jakun dan tumbuh rambut pada tempat-tempat tertentu, misalnya kumis. Masa pubertas adalah masa ketika seseorang anak mengalami pematangan fungsi seksual yang disertai perubahan fisik dan psikis. 2) Saluran Sperma Saluran sperma tersusun atas epidermis, vas deferens, dan uretra. Epidermis merupakan saluran keluar dari testis. Vas deferens merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra serta berfungsi sebagai saluran sperma menuju uretra. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi laki-laki yang terdapat di dalam penis. Proses keluarnya sperma ini dikenal dengan istilah ejakulasi. 3) Kelenjar Reproduksi Kelenjar reproduksi berfungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang nantinya bercampur dengan sel sperma menjadi air mani atau semen. Kelenjar reproduksi pada laki-laki: a. Vasikula Seminalis Vasikula seminalis merupakan struktur yang berbentuk seperti kantung kecil (± 5 cm) yang terletak dibelakang (posterior) dari kantung kemih. Kelenjar ini menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan. b. Kelenjar Prostat Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan cairan keputih-putihan sedikit asam (pH 6,5) dan mengandung beberapa zat yaitu: 1) asam sitrat yang digunakan untuk menghasilkan energi (ATP); 2) beberapa enzim, yaitu pepsinogen, lisozim, dan amilase; 3) seminal plasmil yang berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri dalam saluran reproduksi. c. Kelenjar Cowper (Bulbouretra) Kelenjar cowper menghasilkan lendir dan cairan yang bersifat basa dan berfungsi melindungi sperma dengan cara menetralkan urin yang memilki pH asam yang tersisa dalam uretra serta melapisi uretra, sehingga mengurangi sperma yang rusak selama ejakulasi. Sperma yang dihasilkan testis akan bercampur dengan getahgetah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar reproduksi, sehingga terbentuk suatu suspensi (campuran antara zat cair dan zat padat) yang disebut semen (air mani). Volume semen yang dikeluarkan sebesar 2,5-5 mililiter (ml). Tiap 1 mililiter terkandung 50-150 juta sel sperma. Dari jutaan sel sperma tersebut hanya 1 sel sperma yang akan berhasil membuahi sel telur. 2) Spermatogenesis Air mani merupakan campuran sel-sel sperma dengan getah-getah yang dikeluarkan oleh kelenjar reproduksi. Proses pembentukan sperma disebut dengan spermatogenesis. Tubulus seminiferus adalah saluran panjang yang berbelok-belok tempat pembentukan sperma. Proses pembentukan sperma: Diawali dari sel induk sperma atau sermatogonium yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya sel spermatogonium mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel sperma atau spermatozoa yang memiliki ekor. Sel sperma yang dibentuk tersebut bersifat haploid (n) 3) Organ Reproduksi pada Perempuan



a. Alat Kelamin Luar Alat kelamin perempuan yang terletak diluar yaitu vulva, labium, dan saluran kelamin. Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi oleh sepasang bibir. Kedua bibir ini disebut dengan labium. Ke dalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urin dan saluran kelamin (vagina). b. Alat Kelamin Dalam Alat kelamin dalam perempuan antara lain terdiri atas ovarium, saluran kelamin, dan vagina. 1. Ovarium Ovarium atau indung telur merupakan organ reproduksi perempuan yang terletak disebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Di dalam ovarium terdapat kumpulan sel yang disebut folikel. Folikel ini juga menghasilkan hormon perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Proses pelepasan sel telur tersebut dari indung telur disebut ovalasi. 2. Saluran Kelmin Saluran kelamin perempuan terdiri atas saluran telur atau tuba fallopii, uterus, dan vagina. a) Saluran Telur (tuba fallopii) Panjang tuba fallopii ini sekitar 10 cm. Saluran telur berakhir dalam struktur berbentuk corong yang disebut infudibulum, yang ditutupi fimbriae. Fungsi saluran membawa sel telur dari infudibulum kerahim. b) Rahim (Uterus) Rahim berfungsi sebagai tempat perkembangan janin. Plasenta merupakan organ yang menyuplai nutrisi yang dibutuhkan bayi selama perkembangannya. c) Vagina Vagina tersusun atas otot-otot yang elastis, dilapisi selaput membran, yang disebut selaput darah (hymen). Saluran yang menghubungkan vagina dengan rahim adalah serviks (leher rahim). Vagina berfungsi sebagai organ reproduksi dan saluran untuk aliran darah menstruasi dari rahim dan jalan lahir bayi. 4) Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan yaitu sel telur atau ovum dan terjadi di dalam organ yang di sebut ovarium. 5) Siklus Menstruasi Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim. Menstruasi berlangsung selama 28 hari. Fase pertama siklus menstruasi adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH



-



-



-



-



1)



(follicle stimulating hormone) memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. Hormon FSH adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari atau hipofisis. Folikel mengasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding rahim untuk menebal. Pada saat ini dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi. Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma. Fungsi hormon esterogen adalah memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan LH (luteinzing hormone). Fase kedua adalah fase sekretori. 6) Fertilisasi dan Kehamilan Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan ini sel telur sehingga membentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopi. Sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena adanya senyawa kimia yang dihasilkan sel telur karena adanya sensor panas. Proses Menstruasi: Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, lendir, cairan jaringan, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim. Proses menstruasi dapat terjadi karena kerja beberapa hormon dan kelenjar (FSH, LH, estrogen, dan progesteron) Penularan HIV, melalui:  Hubungan seksual dengan orang sudah terinfeksi HIV,  Ibu hamil yang terinfeksi HIV pada janin yang dikandung,  Jarum suntuk yang telah digunakan oleh orang yang sudah terinfeksi HIV  Transfusi darah yang sudah tercemar HIV Cairan ketuban berfungsi: 1. Memberi ruang gerak 2. Pelindung janin dari benturan dengan dinding rahim 3. Cadangan cairan dan nutrisi bagi janin 4. Menjadi inkubator atau pengatur suhu alami 5. Membantu proses kelahiran 6. Sebagai pendeteksi kelainan keturunan (genetik) pada janin Penyakit pada reproduksi manusia ditularkan oleh 1. Orang tua yang terinfeksi penyakit tertentu 2. Akibat transfusi darah yang terinfeksi 3. Akibat gaya hidup yang bebas pengguna obat- obat terlarang seperti narkoba Penyakit pada sistem reproduksi manusia Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus a. Gonorrhoae (GO) Penyakit Gonorrhoea disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing pada laki-laki, serta keputihan berwana kuning hijau pada wanita dan juga dapat menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir. b. Sifilis (Raja Singa) Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala awal penyakit ini luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin. c. Herpes Simplex Genitalis Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal,pedih, kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Daerah tersebut timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. d. HIV/AIDS



Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Deficiency Virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita. Saat ini penyakit yang disebabkan virus HIV ini lebih dikenal dengan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) e. Keputihan Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap dan dapat penyebabkan rasa gatal pada vagina. Dapat diakibatkan infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus, dan parasit. f. Epididimitis Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimitis yang disebabkan oleh infeksi atau terkena penyakit menular seksual. Ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Salah satu penyebabnya yaitu pergaulan bebas. Bab 2 Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan 1. Tumbuhan dan hewan dapat melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual a. Reproduksi aseksual adalah reproduksi tumbuhan atau hewan tanpa melewati proses fertilisasi. Reproduksi aseksual menggunakan organ tubuh ataupun bagian tubuh hewan ataupun tumbuhan. b. Reproduksi seksual adalah reproduksi yangmelalui proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel kelamin jantan (sel sperma) dan inti sel kelamin betina (sel telur) 2. Reproduksi aseksual alami tumbuhan Angiospermae dengan menggunakan rhizoma (Contoh: jahe,lengkuas,dan temulawak), stolon (Contoh: stroberi, rumpu teki dan pegagan), umbi lapis (Contoh: bawang merah), umbi batang (Contoh: kentang dan ubi jalar), kuncup adventif daun (Contoh: cocor bebek dan pisang), dan anakan. 3. Reproduksi aseksual buatan dapat dilakukan melalui cangkok (Contoh: mangga, rambutan,jeruk), merunduk (Contoh: bunga alamanda), menyambung/enten (Contoh: tanaman bougainvillea), menempel (okulasi), dan stek (Contoh: menanam tebu, rumput gajah untuk pakan ternak, dan pohon seruni. 4. Reproduksi seksual merupakan cara reproduksi yang melibatkan sel kelamin dan fertilisasi. Reproduksi seksual pada tumbuhan melibatkan sel kelamin berupa sel sperma yang dihasilkan oleh serbuk sari dan sel telur yang dihasilkan oleh putik. 5. Reproduksi pada tumbuhan Gymnospermae secara seksual memalui penyerbukan dan pembuahanyang terjadi pada strobilus. a. Penyerbukan (polinasi) Proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Lebah membantu bunga dalam peristiwa penyerbukan. Serbuk sari melekat pada kaki lebah, saat lebah berpindah serbuk sari dapat melekat pada putik, dan terjadilah penyerbukan. a) Angin (Anemogami) b) Serangga (Entomogami) c) Burung (Ornitogami) d) Kelelawar (Kiropterogami) e) Manusia (Antropogami) Reproduksi aseksual terjadi melalui tunas dan akan pada tumbuhan pinus dan bulbil pada tanaman pakis haji. 6. Tumbuhan paku (pteridophyta) mengalami tahap gametofit dan sporotif. Reproduksi seksual terjadi pada tahap gametofit yaitu dengan dihasilkannya sel kelamin. Sel kelamin jantan dan betina yang dihasilkan akan mengalami fertilisasi. Tahapan selanjutnya ialah tahap sporofit, yaitu dimulai ketika zigot hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora. Reproduksi aseksual pada tumbuhan paku dapat melalui rhizoma.



7. Tumbuhan lumut (bryophyta) mengalami reproduksi seksual dan aseksual pada satu kali siklus hidupnya. Reproduksi seksual dengan mengalami gamet jantan dan gamet betina, yaitu pada tahap gametofit. Pada tahap sporofit tumbuhan lumut menghasilkan spora. Reproduksi lumut secara aseksual dapat melalui gammae atau kuncup dan fragmentasi. 8. Teknologi reproduksi pada tumbuhan meliputi vertikultur adalah teknik budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman, hidroponik adalah cara penanaman tumbuhan dengan menggunakan larutan nutrisi dan mineral alam air dan tanpa menggunakan tanah, dan kultur jaringan tumbuhan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau sekelompok sel ,jaringan, atau organ. 9. Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual melalui tunas (Contoh: porifera, dan coelenterata misalnya hydra sp, fragmentasi (Contoh: planaria), dan partenogenesis (Contoh: lebah, semut, tawon, kutu daun, dan kutu air). 10. Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya hewan yang bereproduksi secara seksual dibagi menjadi hewan vivipar (Contoh: kucing, kerbau, gajah, badak, kerbau, anoa, babi, banteng, paus, dan kambing), ovipar (Contoh: cicak, katak, ikan, ayam, burung, dan itik), dan ovovivipar (Contoh:kadal dan sebagian jenis ular). 11. Beberapa hewan dapat mengalami tahap reproduksi seksual dan tahap reproduksi aseksual dalam satu siklus hidup, misalnya pada ubur-ubur. 12. Beberapa hewan dapat mengalami metamorfosis atau perubahan struktur tubuh tiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Metamorfosis dapat digolongkan menjadi metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. 13. Teknologi reproduksi pada hewan ialah melalui inseminasi buatan (kawin suntik)



Bab 4 Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup 1. Setiap benda dan makhluk hidup tersusun oleh molekul-molekul. Molekul ini tersusun atas partikelyang lebih kecil yaitu atom. 2. Atom tersusun atas partikel subatom yaitu proton yang memiliki muatan positif, elektron yang memiliki muatan negatif, dan neutron yang tidak bermuatan. 3. Sifat-sifat suatu materi atau benda yang berbeda sebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu, jenis ikatan kimia, serta perbandingan jumlah dan jenis atom dalam suatu molekul. 4. Ada beberapa teori perkembangan atom:



5. Partikel subatom, misalnya elektron banyak digunakan dalam berbagai bidang, misalnya dalam mikroskop elektron dan sinar-X. 6. Setiap atom memiliki nomor atom atau nomor massa. Nomor atom menunjukan jumlah proton, sedangkan nomor massa menunjukan perjumlahan proton dan neutron. 7. Molekul dan atom yang menerima atau melepas elektron menjadi bermuatan dan membentuk ion. 8. Proses pembentukan ion itu disebut ionisasi. Ion yang bermuatan positif disebut kation. Sedangkan ion yang bermuatan negatif secara umum disebut anion. Gaya tarik-menarik antara kation dan anion dalam senyawa tersebut disebut ikatan ionik. 9. Ikatan kovalen adalah pembentukan ikatan kimia melalui penggunaan bersama elektron antardua atom. 10. Konfigurasi elektron adalah susunan elektron di dalam suatu atom yang saling berikatan. 11. Tingkatan energi dalam suatu atom berturut-turut adalah tingkat energi K atau n=1 yangdapat ditempati 2 elektron, L untuk n=2 yang dapat ditempati oelh 8 elektron, M untuk n=3 yang dapat ditempati 18 elektron dan seterusnya. Akan membentuk rumus yaitu 2.n². N= kulit. 12. Uji nyala dapat digunakan untuk mengetahui kandungan beberapa unsur dalam suatu senyawa secara sederhana. a) Uji nyala  membakar suatu senyawa dan menghasilkan warna tertentu yang menunjukan senyawa tersebut mengandung unsur. Contoh: kembang api yang dibakar, menghasilkan banyak warna karena didalamnya terdapat beberapa unsur diantaranya 1) Natrium (Na) warna kuning 2) Kalium (K) warna biru



3) Latium (Li) warna coklat 13. Intan dan grafit tersusun dari atom yang sama yaitu atom karbon (C), namun membentuk struktur dan jenis ikatan yang berbeda sehingga dapat menghasilkan karakteristik yang berbeda. Pada intan masing-masing atom karbon (C) lainnya dengan ikatan kovalen membentuk struktur tetrahedral. 14. Ada beberapa jenis plastik didasarkan pada bahan penyusunnya, yaitu plastik PETE, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS, dan jenis lain. 15. Masing-masing jenis plastik memiliki karakteristik yang berbeda sehingga pemanfaatannya juga perlu memperhatikan karakteristik dari jenis plastik tersebut. 16. Ada banyak jenis logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari misalnya baja, stainless steel, galvalum, perunggu, dan kuningan. 17. Suatu logam dapat dipadukan dengan logam yang lain sehingga dpat diperoleh sifat yang baru. 18. Tulang tersusun atas bagian yang hidup yaitu sel-sel tulang (osteosit) dan bagian tak hidup. Zat organik penyusun tulang antara lain yaitu kolagen, protein polisakarida, dan glikoaminoglikan. Zat anorganik penyusun tulang yaitu senyawa hidroksiapetit.



BAB 10. Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan - Tanah merupakan komponen penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Tumbuhan memperoleh air dan nutrisi dari tanah, kemudian mengolahnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh organisme yang lainnya termasuk kita. Begitu penting peran tanah bagi kehidupan. Coba kita bayangkan, jika tidak ada daratan, di manakah makhluk hidup akan tinggal? Siapakah yang akan menguraikan sampah yang ada di bumi jika tidak ada organisme tanah? Selanjutnya apa saja lapisan tanah yang ada di bumi kita ini? Apa saja komponennya? Ayo kita pelajari materi ini dengan seksama. A. Peranan Tanah dan Organisme Tanah bagi Keberlangsungan Kehidupan 1. Peranan Tanah Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, termasuk tempat hidup bagi tumbuhan. Tumbuhan misalnya pohon jeruk tidak mampu berpindah-pindah untuk mencari kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, tanah harus dapat menyediakan segala keperluan hidup bagi pohon jeruk tersebut sehingga dapat terus tumbuh dan menghasilkan buah sehingga dapat kita nikmati.



Tumbuhan memerlukan unsur hara atau nutrisi pada tanah yang berupa mineral-mineral dan air yang terkandung dalam tanah. Beberapa tumbuhan, misalnya tanaman polong-polongan dan kacang-kacangan membutuhkan bakteri yang ada di tanah untuk membantu akar melakukan penyerapan dan pengolahan zat hara. Menurutmu, apakah tanah hanya berguna bagi tumbuhan saja? Apakah peranan tanah bagi makhluk hidup lain? Mari simak pelajaran berikut ini agar kamu semakin tahu tentang peranan tanah! Tumbuhan yang merupakan sumber pangan utama hampir semua mahkluk hidup tumbuh di tanah. Selain mengandung nutrisi yang penting bagi tumbuhan, tanah menyimpan berbagai macam logam, batubara dan minyak bumi yang dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang kehidupan seharihari. Emas, perak, timah, dan benda logam lain tersebar luas di dalam tanah, tetapi hanya beberapa wilayah di Indonesia yang tanahnya mengandung logam-logam tersebut. Batubara dan minyak bumi juga tersimpan di tanah, sehingga perlu dilakukan penambangan dan pengeboran untuk mendapatkannya.



2. Peran Organisme Tanah Organisme tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri. Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme inilah yang dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur dan kegemburan tanah. Berikut ini uraian lebih lanjut tentang beberapa peranan organisme tanah.



a. Dekomposer Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, rantingranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik. b. Pereaksi Kimia dalam Tanah Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor. c. Pengurai Polutan dalam Tanah Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah. d. Pencegah Penyakit Tanah Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali. e. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah Coba perhatikan tanah di sekitarmu! Tanyakan pada orang tuamu apa saja jenis tanah yang ada di sekitarmu? Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Tekstur tanah secara sederhana dapat ditentukan berdasarkan “Uji Rasa atau Menentukan Tekstur Tanah”. Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karena itu kita mengolongkan tanah menjadi beberapa jenis tanah seperti tanah lempung, tanah liat dan pasir, ataupun tanah campuran dari ketiganya. Jenis tanah dapat diberi nama berdasarkan ukuran partikel utama atau kombinasi dari ukuran partikel yang paling melimpah. Sebagai contoh, kita dapat menyebut “tanah liat berpasir” ketika tanah tersebut dapat dibuat menjadi pita yang tipis dan panjang, serta terasa berpasir. Oleh karena itu kita dapat mengetahui bahwa tanah tersebut tersusun atas tanah liat dan pasir. f. Pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah Organisme tanah membantu terbentuknya struktur tanah. Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Partikelpartikel tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh



organisme tanah. Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah. B. Proses Pembentukan Tanah dan Komponen Penyusun Tanah 1 . Proses Pembentukan Tanah Tanah sangat penting bagi kehidupan dan organisme tanah yang ada di dalamnya. Pernahkah kamu berpikir dari manakah asal tanah? Atau, bagaimana proses pembentukan tanah? Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian bahan organik, iklim, adanya sinar matahari, dan curah hujan mempengaruhi suhu bumi sehingga membantu mempercepat pelapukan batuan. Selain itu pelapukan secara biologis, dibantu oleh adanya mikroorganisme tanah dan jenis vegetasi tumbuhan juga mempengaruhi proses pembentukan tanah. Faktor lain yang mempengaruhi pembentukan tanah adalah tipe kamu, dibutuhkan ribuan tahun untuk membentuk tanah setebal beberapa sentimeter saja?



Pada bagian paling atas, tumbuhan memperoleh nutrisi berupa air dan mineral-mineral dari dalam tanah. Tanah bagian atas yang kaya nutrisi ini juga rentan kehilangan kandungan mineral dan nutrisi akibat beberapa kejadian alam seperti hujan dan banjir apabila tidak ada tumbuhan yang hidup di atasnya. 2. Komponen Tanah Berikut ini akan dibahas lebih jelas tentang komponen-komponen penyusun tanah. a. Batuan Coba perhatikan tanah di sekitarmu! Apakah kamu dapat menemukan batuan dengan mudah? Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi. Para ahli geologi mengelompokkan batuan menjadi 3 jenis berdasarkan proses terjadinya yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Jenis-jenis batuan tersebut sudah pernah kamu pelajari pada saat Sekolah Dasar. Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi yang mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah. b. Udara Pernahkah kamu berpikir bahwa pada tanah terdapat udara? Meskipun tanah adalah benda yang kelihatannya padat, tetapi sebenarnya pada tanah tersebut terdapat rongga-rongga yang berisi udara. Tahukah kamu di manakah posisi rongga udara tersebut? Agar kamu dapat mengetahuinya perhatikan Gambar dibawah ini :



Berdasarkan Gambar di atas kamu dapat mengetahui bahwa rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah. Selain di antara partikel tanah, rongga udara juga terdapat di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing. c. Humus Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur. Kamu tentunya sudah sering mendengar bahwa humus adalah tanah yang subur. Tahukah kamu mengapa demikian? Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara. Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan tanah humus mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Selain itu humus juga mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. d.Air Apakah kamu menemukan air pada aktivitas pengamatan. Komponenkomponen Penyusun Tanah’ yang telah kamu lakukan? Apakah sebenarnya pada tanah terdapat air? Seperti yang telah kamu pelajari sebelumnya, tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, seperti bakteri, cacing, jamur, tumbuhan, dan lainlainnya. Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah. Begitu pula tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar. e. Mineral Masih ingatkah kamu dari manakah asal tanah? Tanah dapat berasal dari pelapukan batuan dan kerak bumi. Kerak bumi memiliki tebal 10-15 kilometer atau bahkan lebih. Nah, di dalam kerak bumi inilah banyak terdapat kandungan mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif. Tentu kamu sudah tidak asing dengan istilah ion bukan? Beberapa ion positif yang ada dalam tanah adalah Kalium, Beberapa ion positif yang ada dalam tanah adalah Kalium, Kalsium dan magnesium. Sedangkan ion-ion negatif adalah nitrat, fosfat dan sulfat. Ion-ion tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar.



Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter suatu tanah. Tidak semua tanah sesuai untuk bercocok tanam bukan? Menurut pendapatmu, tanah pada daerah manakah yang sangat mendukung untuk bercocok tanam? f. Komponen Organik Diawal pembahasan bab ini apakah kamu menemukan hewan atau tanaman yang hidup di dalam tanah? Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan meterial organik di dalam tanah. Masih ingatkah kamu bahan-bahan apa saja yang mampu diuraikan oleh organisme tanah tersebut sehingga menjadikan tanah subur