Rangkuman Kas Dan Setara Kas Hisyam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KAS DAN SETARA KAS



Disusun oleh Hisyam Saepul Rohman NIM. 1169210018 Akuntansi Syariah



FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN 2018



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karuni-Nya yang diberikan kepada penulis. Tak lupa juga shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjunan Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi panutan bagi para pengikutnya. Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas keberhasilan penulis dalam menyusun dan menyelesaikan rangkuman tentang Kas dan Setara Kas. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi, teknik pembahasan, maupun teknik penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan demi perbaikan laporan ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan pembaca khususnya.



Bandung,



Mei 2018



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2 1.3. Maksud dan Tujuan.................................................................................. 2 BAB II ISI ............................................................................................................ 3 2.1. Pengertian Kas dan Setara Kas ............................................................... 3 2.2. Ciri-Ciri Kas............................................................................................ 4 2.3. Bentuk Kas .............................................................................................. 4 2.4. Komponen Golongan Kas ....................................................................... 5 2.5. Karakteristik Kas .................................................................................... 6 2.6. Fungsi Kas dalam Perusahaan ................................................................ 6 2.7. Kelompok Kas ........................................................................................ 7 2.8. Tujuan Auditing Kas dan Setara Kas ...................................................... 7 2.9. Prosedur Auditing Kas dan Setara Kas ................................................... 8 2.10. Rekening yang Diaudit dalam Kas dan Setara Kas ................................ 9 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10 3.1. Kesimpulan .............................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Di dalam mata kuliah auditing terdapat salah satu bab yang membahas tentang kas dan setara kas. Maka dalam makalah ini penulis akan menyajikan rangkuman perihal kas dan setara kas Kas merupakan alat pembayaran dan bagian dari Aktiva yang liquid, yang dapat dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan, Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan pada Bank yang dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya,seperti uang kertas dan logam, check dan bilyet giro, simpanan di Bank dalam bentuk giro dan lain-lain. Setara Kas adalah Investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang sangat signifikan. Kas kecil disediakan untuk keperluan pembayaran yang jumlahnya kecil dan tidak praktis bila dilakukan dengan check. Semua pengeluaran kas kecil dicatat pada buku kas kecil dan hanya diposting ke buku besar sekali saja pada saat pengisian kembali kas kecil. Dana yang ditentukan dalam kas kecil harus ditetapkan melelui keputusan manajemen dan tidak boleh melebihi ketentuan tersebut. Pengeluaran-pengeluaran kas kecil hanya dapat dilakukan setelah perintah pengeluaran kas telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Fungsi kas dalam suatu perusahaan sangat penting, karena hampir setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan kas. Maka tanpa kas perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar. Kas yang diperlukan perusahaan baik digunakan untuk membiayai perusahaan sehari-hari ataupun untuk pembelian aktiva tetap,memiliki sifat continue maupun tidak continue. Selain itu masih banyak lagi yang dibahas dalam kas dan setara kas. Maka dari itu penulis akan berusaha



1



menyajikan pembahasan yang lebih mendalam dan mudah untuk dipahami tentang kas dan setara kas.



1.2. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kas dan setara kas ? 2. Apa saja ciri-ciri, bentuk, dan komponen golongan kas ? 3. Bagaimana karakteristik kas dan fungsinya dalam perusahaan ? 4. Apa saja yang termasuk dalam kelompok kas ? 5. Apa tujuan dan prosedur dalam auditing kas dan setara kas ? 6. Apa saja rekening yang diaudit dalam kas dan setara kas ?



1.3. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui Pengertian dari kas dan setara kas. 2. Untuk mengetahhui apa saja ciri-ciri, bentuk, dan komponen golongan kas. 3. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik kas dan fungsinya dalam perusahaan. 4. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam kelompok kas. 5. Untuk mengetahui tujuan dan prosedur dalam auditing kas dan setara kas. 6. Untuk mengetahui apa saja rekening yang diaudit dalam kas dan setara kas.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1. Pengertian Kas dan Setara Kas 2.1.1. Pengertian Kas Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari asset. Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Sedangkan pengertian kas menurut SAK 1994 adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Dan menurut PSAK no.2 (IAI:2002) kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Yang termasuk dalam akun kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank. Yang tidak termasuk dalam pengertian kas, baik menurut akuntansi dan perpajakan adalah: a.



Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover



b.



Perangko dan materai



c.



Kas bon atau uang muka



d.



Cek mundur dan cek kosong



Dalam pengendalian kas, perusahaan pada umumnya melakukan pemisahan dana antara kas kecil (petty cash) dank kas besar (cash on hand). Kas kecil umumnya dipakai untuk pengeluaran harian perusahaan yang sifatnya rutin dan tidak besar jumlahnya. Kas besar umumnya dipakai oleh perusahaan untuk pengeluaran tertentu dan disimpan oleh perusahaan di dalam brankas.



2.1.2. Pengertian Setara Kas Menurut PSAK 2, setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo asli tiga bulan atau kurang yang memenuhi syarat sebagai setara



3



kas. Deposito yang jatuh temponya kurang atau sama dengan tiga bulan dan tidak di perpanjang terus-menerus (rollover) dapat dikategorikan sebagai setara kas. Setara kas (cash equivalent) : Investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang sangat signifikan. Menurut SAK ETAP (IAI:2002:28), Setara kas (cash equivalent) : Investasi yang sifatnya sangat liquid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi lainnya.



2.2. Ciri-Ciri Kas a. Liquid



= Mudah dicairkan



b. Alat Pembayaran



= Digunakan ketika bertransaksi



c. Pengukuran



= Perbandingan dengan aktiva lain yang dinilai



dengan uang.



2.3. Bentuk Kas Beberapa bentuk yang termasuk kas adalah sebagai berikut : a. Uang tunai berupa uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh pemerintah indonesia atau oleh pemerintah negara lain (mata uang asing) b. Uang kas yang disimpan di bank dalam bentuk rekening giro (demand deposit). c. Cek yang diterima dari pihak lain, tetapi belum diuangkan ke bank. d. Cek dalam perjalanan (outstanding checks) , yakni cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan kepada pihak lain, tetapi belum diuangkan ke bank. e. Cek kasir (chashier's checks) , yakni surat perintah kepada bagian keuangan (kasir) untuk mengeluarkan uang bagi pihak-pihak lain dalam perusahaan sendiri. f. Wesel pos yang menurut sifatnya dapat diuangkan pada waktu yang diperlukan.



4



g. Simpanan uang di bank-bank luar negeri yang tidak dikenakan pembatasan penarikan. saldo simpanan ini dalam neraca dilaporkan dalam mata uang rupiah sebesar nilai kursnya. Beberapa bentuk yang tidak termasuk dalam golongan kas adalah sebagai berikut : a. Cek mundur (post date chek) b. Pembayaran-pembayaran di muka (prepaid expenses). c. Surat berharga jangka pendek. d. Prangko dan materai , walaupun dapat digunakan untuk pembayaran dalam jumlah kecil , tetapi oleh bank tidak akan diterima sebagai setoran. Prangko dan materai digolongkan sebagai perlengkapan. e. Deposito berjangka (time deposit) , yakni simpanan di bank yang pengambilannya hanya pada waktu tertentu . f. Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan sifatnya terikat , seperti untuk dana pensiun pelunasan obligasi , pembayaran deviden. g. Wesel tagih , yakni perintah tertulis bersyarat kepada tertarik untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada penarik pada tanggal yang telah ditentukan .



2.4. Komponen Golongan Kas 1.



Uang Kartal Uang kertas atau logam yang dikeluarkan oleh pemerintah



2.



Uang Giral a.



Cek yang belum disetorkan.



b. Simpanan dibank dalam bentuk giro atau bilyet. Giro atau bilyet adalah surat tanda bukti pembayaran dengan cara memindahkan catatan kepada bank dari rekening satu ke rekekening yang lain. c. Money order atau surat perintah membayar yang dapat dialihkan dalam bentuk uang. d. Caashier’s check yaitu check yang dibuat oleh suatu bank sehingga merupakan surat perintah dari bank ke bank itu juga. Bentuk ini telah



5



mulai dikembangkan dikarenakan check ini lebih terjamin pembayarannya. e. Traveler’s check yaitu check yang dikeluarkan untuk kepentingan turis/wisatawan (traveler) guna membayar hotel dan lain-lain.



2.5. Karakteristik Kas a. Mudah dicairkan. b. Dapat langsung digunakan sebagai alat pembayaran. c. Bentuknya kecil dan ringan. d. Dapat ditukarkan dengan barang dan jasa. e. Mudah diselewengkan/dimanipulasi.



2.6. Fungsi Kas dalam Perusahaan Fungsi kas dalam suatu perusahaan menurut Jhon Maynard Keynes adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan Kas untuk berjaga-jaga Kas ini berfungsi sebagai alat untuk mengantisipasi aliran kas masuk dan keluar yang tidak kontinyu dan sulit diperkirakan. Tidak kontinyu disini seperti untuk pembayaran deviden, pajak, angsuran utang, dll. 2. Kebutuhan kas untuk transaksi. Kas diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan dalam bentuk modal kerja maupun pembelian aktiva tetap, memiliki sifat kontinyu seperti untuk pembelian bahan baku, membayar pembelian supplies(perlengkapan kantor yang habis pakai), dll. 3. Kebutuhan kas untuk berspekulasi. Kas ini berfungsi sebagai alat untuk mencari keuntungan dari adanya peluang karena terjadi perubahan dalam harga seperti penurunan harga yang mendadak dari bahan mentah atau penurunan harga surat berharga, dll.



6



2.7. Kelompok Kas Kas dikelompokan menjadi dua, yaitu : a. Kas Perusahaan (Cash on Hand) Kas untuk kegiatan operasional yang jumlahnya kecil. b. Kas Bank (Cash In Bank) Kas untuk kegiatan operasional yang jumlahnya besar.



2.8. Tujuan Auditing Kas dan Setara Kas Tujuan auditing kas dan setara kas diantaranya : 1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank. 2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca pertanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan, maksudnya auditor harus meyakinkan dirinya bahwa kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan betul-betul ada dan dimiliki perusahaan dan bukan milik pribadi direksi atau pemegang saham. Karena itu auditor harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi ke bank (Existence). 3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas dan setara kas 4. Untuk memeriksa apakah penyajiannya neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 5. Kas dan setara kas disajikan di neraca sebagai harta lancar 6. Kas dan setara kas yang penggunaannya dibatasi dapat dimasukan dalam aktiva lancar hanya jika pembatasan tersebut dilakukan untuk menyisihkan dana untuk melunasi kewjiban jangka pendek atau jika pembatasan tersebut hanya berlaku selama satu tahun. 7. Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek. 8. Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan pelunasan obligasi berikut bunganya maka dana tersebut tidak dapat



7



dilaporkan sebagai bagian dari kas di harta lain. Begitu juga jika ada saldo rekening giro yang dibekukan karena perusahaan tersangkut suatu masalah hukum, maka saldo tersebut tidak boleh dilaporkan sebagai bagian dari kas di harta lancer.



2.9. Prosedur Auditing Kas dan Setara Kas Adapun prosedur dalam mengaudit kas dan setara kas : 1. Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank 2. Buat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca (missal: 31 Desember 20XX), atau kalau belum selesai, boleh per 31 Oktober 20XX atau 30 November 20XX, penambahan mutasi akan diperiksa kemudian, apakah ada hal-hal yang unusual (diluar kebiasaan)atau tidak. 3. Lakukan Cash Count (perhitungan fisik uang kas) per tanggal neraca, bias juga sebelum atau sesudah tanggal neraca. 4. Kirim Konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal tidak dilakukan kas opname. 5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan. 6. Minta Rekonsiliasi bank per tanggal neraca (misalkan per 31 Desember 20XX), kalau terpaksa, kalau belum selesai yang Desember, dapat diminta per 30 November 20XX. 7. Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut 8. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untuk mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan. 9. Periksa inter bank transfer +/- minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk mengetahui adanya kitting dengan tujuan untuk window dressing. 10. Periksa transaksi kas sesuai tanggal neraca, sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan.



8



11. Seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing per tanggal neraca, periksa apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan. 12. Periksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca dan catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia (SAK, ETAP, IFRS) 13. Buat Kesimpulan di Top Schedule kas dan setara kas atau di memo tersendiri mengenai kewajaran dari cash on hand dan in bank, setelah kita menjalankan seluruh prosedur audit di atas.



2.10.



Rekening yang Diaudit dalam Kas dan Setara Kas Rekening yang diaudit dalam kas dan setara kas diantaranya sebagai berikut



: 1. Kas kecil (Petty Cash) dalam rupiah maupun mata uang asing 2. Saldo rekening giro di bank 3. Bon sementara (I O U) 4. Bon-bon kas kecil yang belum direimbursed 5. Check tunai yang akan didepositokan



9



BAB III PENUTUP 3.1.



Kesimpulan Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak hal yang dibahas dalam kas dan setara



kas. Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari asset. Sedangkan setara kas adalah Investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang sangat signifikan. Dalam pembahasan diatas terdapat ciri-ciri, bentuk, dan komponen golongan kas. Ciri-ciri kas diantaranya mudah dicairkan, untuk alat pembayaran dan perbandingan dengan aktiva lain yang dinilai dengan uang. Sedangkan bentuk kas diantaranya berupa uang tunai, uang kas yang disimpan di bank dalam bentuk rekening giro dan lain sebagainya. Dalam kas juga terdapat beberapa komponen golongan kas diantaranya uang kartal dan uang giral. Karakteristik dalam kas diantaranya mudak dicairkan, bentuknya kecil dan ringan dan masih banyak lagi. Adapun fungsi kas dalam perusahaan menurut Jhon Maynard Keynes yaitu kebutuhan kas untuk berjaga-jaga, untuk transaksi dan untuk berspekulasi. Kas dikelompokan menjadi dua, yaitu Kas Perusahaan (Cash on Hand) yang merupakan kas untuk kegiatan operasional yang jumlahnya kecil.dan Kas Bank (Cash In Bank) yaitu Kas untuk kegiatan operasional yang jumlahnya besar. Dalam pembasan diatas dijelaskan pula tujuan dan prosedur dalam auditing kas dan setara kas. Salah satu tujuannya yaitu untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas dan setara kas. Dan diatas dijelaskan pula 13 poin tentang prosedur auditing kas dan setara kas. Dan yang terakhir dijelaskan juga mengenai rekening yang diaudit dalam kas dan setara kas yaitu kas kecil (Petty Cash) dalam rupiah maupun mata uang



10



asing, saldo rekening giro di bank, bon sementara (I O U), bon-bon kas kecil yang belum direimbursed, dan check tunai yang akan didepositokan.



11



DAFTAR PUSTAKA Sodikin, Slamet Sugiri. 2013. Pengatar akuntansi 2 Berbasis SAK ETAP 2009. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Tjahjono, Acham. 2009. Akuntansi Pengantar 2 Pendekatan Komprehensip. Yogyakarta: Penerbit Ganbika Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntasi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.



http://accounting-media.blogspot.co.id



12