Rangkuman Kepramukaan Karwati Nurmala Dewi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RANGKUMAN MATERI FUNGSI DAN METODE KEPRAMUKAAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kepramukaan



Disusun Oleh : Karwati Nurmala Dewi Jurusan PG PAUD Semester IV



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG 2020



A. Pengertian Kepramukaan Kepramukaan adalah sebuah sistem pendidikan dan gerakan pramuka merupakan organisasi yang melaksanakan sistem tersebut (kepramukaan). Sedangkan pramuka mengandung pengertian sebagai anggota dari gerakan pramuka. Jadi pengertian antara kepramukaan, gerakan prmauka dan pramuka mempunyai pengertian yang berbeda namun saling terkait. Sedangkan Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2014, mengartikan Pramuka sebagai suatu proses pendidikan yang dilaksanakan secara menyenangkan oleh anak muda, yang berada di bawah tanggung jawab anggota dewasa. Untuk pelaksanaannya yakni dilakukan di luar lingkungan sekolah atau keluarga, sesuai dengan metode, prinsip dasar dan tujuan pendidikan tertentu. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat 4 tingkatan, yakni: 



Siaga, yang terdiri atas usia 7 sampai 10 tahun







Penggalang, yang terdiri atas usia 11 sampai 15 tahun







Penegak, yang terdiri atas usia 16-20 tahun







Pandega, yang terdiri atas usia 21-25 tahun.



Gerakan pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, sosial, intelektual dan fisiknya. Gerakan ini terwujud dalam: 1. Membentuk Kepribadian dan akhlak mulia kaum muda. 2. Menanaman semangat kebangsaan, cinta tanah ait dan bela negara bagi kaum muda. 3. Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan. Gerakan Pramuka berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kaum muda dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta berlandaskan Sistem Among. (Berdasarkan AD & ART Gerakan Pramuka , pasal 5)



B. Fungsi Pendidikan Kepramukaan Gerakan pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan Pramuka melalui : 1. Pendidikan dan pelatihan Pramuka



2. Pengembangan Pramuka 3. Pengabdian masyarakat dan orang tua , dan 4. Permainan yang berorientasi pada pendidikan ( Pasal 3 UU No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka ) Pasal 3 UU No 12 Tahunb 2010 menyatakan bahwa Fungsi Gerakan Pramuka sebagai wadah untuk mencapai tujuan pramuka, diimplementasikan melalui: pendidikan dan pelatihan pramuka; pengembangan pramuka; pengabdian masyarakat dan orang tua; dan permainan yang berorientasi pada pendidikan. Penjelasan lebih lanjut tentang Fungsi Gerakan Pramuka adalah sebagaimana termnaksut dalam Pasal 6 Anggaran dasar Gerakan Pramuka yang menyatakan bahwa Gerakan Pramuka berfungsi sebagai organisasi pendidikan non formal, di luar sekolah dan di luar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda berlandaskan Sistem Among dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Motto Gerakan Pramuka yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia. Atas dasar penjelasan di atas maka jika ditinjau dari aspek pendidikan maka fungsi Gerakan Pramuka adalah penyelenggara pendidikan kepramukaan yang mempunyai fungsi : permainan, pengabdian dan alat. 



PERMAINAN – atau kegiatan menarik bagi anak-anak dan pemuda (peserta didik). Yang dimaksud dengan permainan atau kegiatan yang menarik dalam hubungan dengan Fungsi Kepramukaan tersebut adalah rentetan kegiatan yang menyenangkan, tapi tetap memiliki nilai-nilai pendidikan. Karena itu aktivitas permainan (game) disini, berarti permainan yang memiliki tujuan dan aturan permainan tertentu, jadi bukan sekedar bermain-main saja. Gerakan Pramuka tidak berarti kegiatan yang tanpa aturan dan hanya bermain-main semata, melainkan menyelenggarakan permainan yang mampu digunakan sebagai media membina dan mengembangkan karakter, kesehatan, dan ketrampilan. Oleh sebab itu fungsi permainan dalam kepramukaan harus mengandung unsur : ada norma dan tujuan yang dingin dicapai, membentuk badan dan jiwa yang sehat, menyenangkan, menarik, mencerminkan ikatan sosial kemasyarakatan, mengedepankan kedisiplinan, taat pada aturan dan tata tertib, kegotongroyongan, kesukerelaan, adanya bimbingan orang dewasa pada anak, remaja dan pemuda, membangun persaudaraan, diterapkan dengan metode yang tepat dan jelas, diorganisasikan secara baik, melatih kepemimpinan dan adanya keseimbangan antara mental dan fisik.







PENGABDIAN – atau job bagi orang dewasa. pengabdian orang dewasa mengandung pengertian bahwa tugas orang-orang dewasa dalam sistem pendidikan kepramukaan adalah untuk memimpin, membimbing dan mendidik generasi yang lebih muda. Hal itu tentu saja membutuhkan keikhlasan, kerelaan dan pengabdian demi tujuan yang ingin dicapai dengan kegiatan tersebut. segenap daya dan upaya dalam proses pendidikan dilaksanakan untuk



meraiah tujuan pendidikan



kepramukaan dan dilaksanakan secara sukarela. Untuk itu diperlukan : sikap taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ikhlas dan tanpa pamrih, dedikasi tinggi, budi pekerti yang luhur, jujur dan sportif, sepi ing pamrih rame ing gawe (sedikit bicara banyak berkarya), tidak bersifat komersial, mengembangkan pengalaman, pengatahuan dan kemahiran bersama serta penuh daya kreasi, inisiatif dan imajinasi dalam membuat program-program



latihan



mengembangkan



rasa



bagi



peserta



persaudaraan,



didik,



menghayati



mengembangkan



sistem



kepemimpinan



among, yang



demokratis, memahami terhadap kebutuhan, kondisi, situasi peserta didik, memahami dan menerapkan prinsip berorganisasi secara benar dan memahami maksud, tujuan dan prinsip pendidikan kepramukaan. 



ALAT – atau (means) bagi masyarakat dan organisasi untuk mencapai tujuan (idealisme-nya). Alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, serta alat bagi organisasi (Gerakan Pramuka) untuk mencapai tujuan idealnya,memiliki pengertian bahwa pendidikan kepramukaan tersebut bukanlah tujuan akhir, hanya sekedar alat saja untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi lagi. Karena Pendidikan kepramukaan merupakan subsistem Pendidikan Nasional yang bersifat melengkapi, maka tujuan ideal yang ingin dicapai Gerakan Pramuka tidak boleh bertentangan dengan tujuan Pendidikan Nasional, tetapi melengkapinya. pendidikan kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk mencapai sasaran dan tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu maka penyelenggaraan proses pendidikan kepramukaan harus disesuaikan dan diserasikan dengan kebutuhan, kondisi, situasi dan perkembangan masyarakat.



C. Metode Pendidikan Kepramukaan Metode Pendidikan Kepramukaan adalah cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang, yang disesuaikan kondisi, situasi dan kegiatan peserta didik.



Pelaksanaan Metode Pendidikan Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Metode Pendidikan Kepramukaan merupakan prosedur atau cara untuk mengimplementasikan nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan. Pelaksanaan Metode Pendidikan Kepramukaan dalam suatu kegiatan kepramukaan terpadu dengan pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan. Dengan demikian, dalam penerapan Metode Pendidikan Kepramukaan, selalu dijiwai oleh Prinsip Dasar Kepramukaan. Metode Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan sebagai berikut. A. Pengamalan Kode kehormatan Kode kehormatan dilaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut. 



Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing – masing







Membina kesadaran berbangsa dan bernegara.







Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan berserta alam seisinya.







Memiliki sikap kebersamaan.







Hidup secara sehat jasmani dan rohani.







Bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama, membina diri untukbertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah dan sabar.







Membiasakan diri memberikan pertolongan, berpartisipasi dalam kegiatan bakti/sosial, dan mampu mengatasi tantangan tanpa mengenal sikap putus asa.







Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas, berupa melatih keterampilan dan pengetahuan, riang gembira dalam menjalankan tugas menghadapi kesulitan maupun tantangan.







Bertindak dan hidup secara hemat, teliti dan waspada dengan membiasakan hidup secara bersahaja.







Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan kenyataan, berani mengakui kesalahan, memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar dan taat terhadap aturan / kesepakatan







Membiasakan diri menepati janji dan bersikap jujur.







Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam gagasan, pembicaraan dan tindakan.



B. Belajar Sambil Melakukan (Learning by Doing) Belajar sambil melakukan dilaksanakan dengan cara-cara berikut. 



Kegiatan kepramukaan dilakukan melalui praktek secara praktis sebanyak mungkin.







Mengarahkan perhatian peserta didik untukmelakukan hal – kegiatan yang nyata, serta merangsang rasakeingintahuan terhadap hal – hal baru dan keinginan untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan.



C. Sistem Beregu (Patrol System) 



Sistem beregu dilaksanakan agar peserta didik memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin berorganisasi, memikul tanggungjawab, mengatur diri, menempatkan diri, bekerja sama dalam kerukunan (gotong royong).







Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh mereka sendiri, dan merupakan wadah kerukunan diantara mereka.







Kegiatan ini mempermudah penyampaian pesan di alam terbuka, dan mengurangi rentang kendali (spend of control).



D. Kegiatan Menantang dan Mengandung Pendidikan Sesuai Perkembangan Anggota Muda Pelaksanaan metodenya dilakukan dengan cara sebagai berikut. 



Kegiatan Kepramukaan yang menantang dan menarik minat kaum muda, untuk menjadi Pramuka dan bagi mereka yang telah menjadi Pramuka agar tetap terpikat dan mengikuti serta mengembangkan acara kegiatan yang ada.







Kegiatan kepramukaan bersifat kreatif, inovatif dan rekreatif yang mengandung pendidikan.







Kegiatan dilaksanakan secara terpadu.







Pendidikan kepramukaan dilaksanakan dalam tahapan peningkatan bagi kemampuan dan perkembangan induvidu maupun kelompok.







Materi kegiatan kepramukaan disesuaikan dengan usia dan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.







Kegiatan kepramukaan diusahakan agar dapat mengembangkan bakat, minat dan emosi peserta didik serta menunjang dan berfaedah bagi perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya.



E. Kegiatan di Alam Terbuka 



Kegiatan di alam terbuka memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dengan kebutuhan untuk melestarikannya, selain itu mengembangkan suatu sikap bertanggungjawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.







Kegiatan di alam terbuka memotivasi peserta didik untuk ikut menjaga lingkungannya dan setiap kegiatan hendaknya selaras dengan alam.







Kegiatan di alam terbuka dapat :



1. mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi. 2. membangun kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya. 3. menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan. 4. membina kerja sama dan rasa memiliki. F. Kemitraan Dengan Anggota Dewasa Dalam Setiap Kegiatan Di dalam melaksanakan kemitraan dengan anggota dewasa, maka : 



anggota dewasa berfungsi sebagai perencana, organisator, pelaksana, pengendali, pengawas, dan penilai; serta bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan kepramukaan anggota muda;







Pramuka Penegak dan Pandega berfungsi sebagai pembantu anggota dewasa dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan; dan







anggota muda mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari anggota dewasa; sebelum melaksanakan kegiatan, anggota muda berkonsultasi dahulu dengan anggota dewasa.



G. Sistem Tanda Kecakapan 



Tanda kecakapan adalah tanda yang menunjukkan kecakapan dan keterampilan tertentu yang dimiliki seorang peserta didik.







Sistem tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang para Pramuka agar selalu berusaha memperoleh kecakapan dan keterampilan.







Setiap Pramuka wajib berusaha memperoleh keterampilan dan kecakapan yang berguna bagi kehidupan diri dan baktinya kepada masyarakat.







Tanda kecakapan yang disediakan untuk peserta didik adalah sebagai berikut.



1. Tanda Kecakapan Umum ( TKU ) yang diwajibkan untuk dimiliki oleh peserta didik. 2. Tanda Kecakapan Khusus ( TKK ), yang disediakan untuk dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya. 3. Tanda Pramuka Garuda (TPG). 



Tanda Kecakapan, TKU, TKK, dan TPG diberikan setelah menyelesaikan ujianujian SKU maupun SKK dan SPG.



H. Sistem Satuan Terpisah untuk Putera dan Puteri 



Satuan Pramuka Puteri dibina oleh Pembina Puteri, satuan Pramuka Putera dibina oleh Pembina Putera.







Perindukan Siaga Putera dapat di bina oleh Pembina Puteri.







Jika kegiatan diselenggarakan dalam bentuk perkemahan harus dijamin dan dijaga agar



tempat



perkemahan



Puteri



dan



tempat



perkemahan



putera



terpisah. Perkemahan puteri dipimpin oleh Pembina puteri dan perkemahan putera dipimpin oleh Pembina putera. I. Kiasan Dasar (Symbolic Frame) 



Kiasan Dasar adalah



ungkapan



yang digunakan secara simbolik dalam



penyelenggaraan kegiatan kepramukaan. 



Kiasan Dasar digunakan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia perkembangan peserta didik.







Kegiatan kepramukaan jika dikemas dengan kiasan dasar akan lebih menarik, dan memperkuat motivasi.







Kiasan Dasar apabila digunakan, akan mempercepat perkuatan lima ranah kecerdasan terutama kecerdasan emosional.