Rangkuman Pendidikan Anak Di SD (Modul 1-12) NUR FATIHAH 857049262 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



RANGKUMAN PENDIDIKAN ANAK DI SD ”MODUL 1-12”



Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Anak di SD Dosen : Erni Susiani, M.Pd.



Disusun Oleh : NAMA



: NUR FATIHAH (857049262)



POKJAR



: SMP NEGERI 92 JAKARTA



FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ UT JAKARTA UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2019



Mata Kuliah 1 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



MODUL 1 HAKIKAT PENDIDIKANIDIKAN DI SEKOLAH DASAR 1.1.



DEFINISI PENDIDIKANIDIKAN a.



Menurut Driyarkara (1980) menyatakan bahwa pendidikanidikan adalah proses memanusiakan manusia muda.



b.



Dalam



kamus



internasional



pendidikanidikan



(international



Dictionary



of



Education)  memiliki 3 ciri : 1.



Proses pengembangan kemampuan,sikap dan bentuk2 tingkah laku lainya di dlm masyr dmn dia hdp



2.



Proses social, dimana seseorang dihadapkan pada pengaruh linngk yang terpilih dan terkontrol



3. c.



Proses pengembangan pribadi atau watak manusia



G. Thompson menyatakan bahwa pendidikanidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan2 yang tetap didlm kebiasaan2,pemikiran,sikap2 dan tingkah laku.



d.



Crow dan crow (1960) mengemukakan : harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikanidikan adalah bimbingan terhadap individu dlm upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya.



e.



Ciri atau unsur umum dalam pendidikanidikan yaitu ; 1.



Pendidikanidikan harus memiliki tujuan, yang pd hakikatnya adalah pengembangan potensi individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya maupun nagi warga Negara/warga msrakat lainnya.



2.



Untuk mencapai tujuan pendidikani perlu melakukan upaya yang disengaja dan terencana yang meliputi upaya pembimbingan,pengajaran dan pelatihan.



3.



Kegiatan tersebut diwujudkan dialam lingk keluarga,sklh dan masyrt yang lazim disebut dngan pendidikan formal dan nonformal.



f.



Tilaar



(1999:28)



merumuskan



hakikat



pendidikanidikan



sebagai suatu



proses



menumbuhkembangkan eksistensi peserta didik yang memasyarakatkan,membudaya,dlm tata kehidupan yang berdimensi local,nasional dan global. g.



Rumusan hakikat pendidikanidikan tersebut memiliki kompone2 sebagai berikut : 1.



Pendidikanidikan merupakan suatu proses yang berkesinambungan. Artinya prose spendidikan mengimplikasikan bahwa peserta didik memiliki kemampuankemampuan yang immanent sebagai makhluk sosial



Mata Kuliah 2 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



h.



2.



Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia



3.



Eksistensi manusia yang memasyarakat



4.



Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi waktu dan ruang



No 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 1 ayat 1 diyantakan pendidikanidikan sebagai “ usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat bangsa dan Negara”.



i.



Dikaji lebih mendalam : 1.



Pendidikanidikan itu merupakan usaha sadar artinya tindakan mendidik bukan merupakan tindakan yang bersifat reflex/spontan tanpa tujuan dan rencana yang jelas,



2.



Paradigm baru praktek pendidikani yang lebih serampangan/asal-asalan



3.



Mewujudkan suasana belajar dan proses pembel yang efektif menjadi focus utama proses pendidikan



4.



Anak harus aktif, artinya bukan hanya mendengarkan saja melainkan harus lebih banyak bertanya



5.



Tujuan pendidikaniidkan adalah menumbuhkembangkan pribadi2 yang beriman dan bertaqwa, beraklak mulia



j.



Sekolah dasar menurut Waini Rasyidi (1993) pd hakikatnya merupakan satuan /unit lembaga social (social institution) yang diberi amanah atas tugas khusus oleh masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan dasar secara sistematis.



1.2.



TUJUAN PENDIDIKANIDIKAN a.



b.



Setiap tujuan pendidikan memiliki 2 fungsi yaitu : 1.



Menggambarkan kondisi akhir yang ingin dicapai dan



2.



Memberikan arah dan cara bagi semua usaha atau proses yang dilakukan



UU No 20 tahun 2003 tentang system pendidikani nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikani nasional adalah menumbuhkembangkan pribadi-pribadi yang : 1.



Beriman dan bertaqwa terhadap tuhan YME



2.



Beraklak mulia



3.



Memiliki pengetahuan dan ketrampilan



4.



Memiliki kesehatan jasmani dan rohani



5.



Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri



Mata Kuliah 3 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



c.



Upaya dalam mengembangkan kehidupan siswa sebagai pribadi adalah : 1.



Mengetahui hak dan kewajibanya sebagai warga Negara RI



2.



Menumbuhkembangkan rasa tanggungjwab terhadap kemajuan bangsa dan Negara



3.



Memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara



d.



e.



Upaya dalam mengembangkan siswa sebagai anggota umat manusia adalah: 1.



Meningkatkan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat



2.



Meningkatkan kesadaran tentang HAM



3.



Memberikan pengertian tentang pentingnya ketertiban dunia



4.



Meningkatkan kesadaran akan pentingnya persahabatan antarbangsa.



Tujuan pendidikan SD  harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan dasar serta memperhatikan tahap dan karakteristik perkembangan siswa, kesesuaianya



dengan



lingkungan



dan



kebutuhann



pembanguna



daerah,



arah



pembangunan nasional serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kehidupan umat manusia secara global f.



Secara teknis pendidikani sekolah dasar dapat diartikan sebagai proses /usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelaj agar anak/peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinnya untuk memiliki kemampuan dasar aspek intelektual,



social,



personal



dan



spiritual



yang



sesuai



dengan



karakteristik



perkembangannya sehingga dia mampu melanjutka pendidikan di SMP/sederajat g.



Pendidikanidikan dasar disekenggrakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta meberikan peng danketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup didlm masy serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyratan utk mengikuti pendidikan menengah.



h.



Tujuan operasional pendidikan SD adalah member bekal kemampuan dasar mebaca,menulis dan berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembanganya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP



i.



Tujuan pendidikan di SD dapat diuraikan sepeti berikut : 1.



Meberikan bekal kemampuan mebaca, menulis dan berhitung. Tujuan yang paling fundamental karena sifatnya sangat menentukan baiktidaknya kemampuan 2 lain. Menurut said hamid Hasan (1989) mengemukakan bahwa ketrmpilan dasar yang diakui secara universal adalah membaca, menulis dan berhitung. Pasal 34 ayat 3 mengenai isi kurikulum pendidikan dasar bahwa membaca dan menulis dan matematika (termasuk berhitung) merupakan bahan kajian minimal



Mata Kuliah 4 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



2.



Memberikan kemampuan dan ketrampilan dasar (intelektual,social,moral dan emosional) yang bermanfaat bagi kehidupan siswa sesuai dngan tingkat perkembanganya.



3.



menurut Ahman (2000) tujuan pendidikan SD tidak lagi menyiapkan siswa untuk terjun kemasyarakat melainkan menyiapkan siswa untu melanjutkan pendidikan ke SMP/Mts, mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikanidikan di SMP/Mts



1.3.



FUNGSI PENDIDIKANIDIKAN DI SD a.



Para pakar pendidikanidikan bependidikanapat bahwa fungsi pendidikanidikan adalah : 1.



Fungsi individualisasi        Merujuk pada suatu proses dalam interaksi social dimana tingkah laku seseorang diarahkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri tanpa menghiraukan kebutuhan dan keberadaan orang lain.



2.



Fungsi Sosialisasi dan pembudayaan Untuk  mengembangkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang baik Dengan fungsi ini pendidikani yang diselenggarakan harus selalu mendorong dan mengondisikan anak didik untuk melakukan apa yang disebut dengan belajar social ,anak diajarakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dengan memahami,menghayati dan melaksanakan system nilai dan norma yang berlaku di masy.



4.



Fungsi nasionalisasi Bahwa pendidikanidikan harus mendidik anak untuk menjadi warga Negara yang baik, dengan fungsi ini pendidikanidikan harus mengembangkan kesadaran,kecitaan kebanggaan setiap anak didik untuk menjadi warga Negara kesatuan RI



5.



Fungsi Humanisasi Pendidikani berkewajiban untuk menumbuhkembangkan anak untuk menjadi bagian dari umat manusia di dunia tanpa harus rikuh dengan perbedaan suku,ras dan agama



b.



Menurut Umar Tirtarahardja da La Sula ( 1995) mengemukakan fungsi pendidikanidikan sebagai berikut : 1.      Trasformasi budaya, mewariskan budaya dar generasi kegenerasi berikutnya. 2.      Pembentukan pribadi, 3.      Penyiapan warga masyarakat dan warga Negara 4.      Menyiapkan tenaga kerja.



Mata Kuliah 5 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



c.



Fungsi pendidikanidikan di SD adalah 1.



Fungsi pembentukan dan pengembangan dasar kepribadian anak.



2.



Berarti didalam pelaksanaanya pendidikan di SD harus menekankan pembentukan dasar2 kepribadian anak sebagi indiviud yang utuh. Fungsi  pendidikanidikan di SD adalah menyampaikan warga masyarakat dan warga Negara RI yang baik



3.



Transformasi budaya yaitu Bagaimana pendidikani mempertahankan dari/mengubah nilai2 tertentu atau mengembangkan nilai2 baru yang dipandang lebih sesuai dng perkembangan masyarakat.



4.



Funsi trasisional (antara) artinya Bagi setiap anak usia sekolah (6-13 th) menamatkan pendidikan di SD bukan lg sebagai kondisi akhir dar pendidikan formal yang diharpkan melainkan sebagai tujuan karena setelah itu semua pihak harus membantu individu tamatan SD untuk melanjutkan pendidikan si SLTP/Mts.



d.



Sunaryo Kartadinata (1996) perkembangan siswa secar optimal harus menjdai tujuan pemb di SD ( jangan diartikan sama dengan pemberian materi pelajaran saja)



1.4.



PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKANIDIKAN DI SD a.



Sayidiman (2000) menegmukakan pendidikanapatnya bahwa inti dar budaya pendidikan di era indo baru adalah terwujudnya pendidikan yang menempatkan anak didik sebagia titik sentral



b.



Menurut pakar pendidikanidikan yang memaegang prinsip pendidikan dari perspektif perkembangan



c.



Abin Syamsuddin Makmun (1996) yang menyatakan bahwa prinsip dan hukum2 perkembangan individu harus mmenjadi titik tolak pendidikan,mengingat setiap pendidikan dan proses pemb  pada khusunya akan selalu berhadpan dengan individu manusia yang sedang berkembang



d.



Sunaryo kartadinata (1996) menjelaskan perinsip-perinsip perkembangan siswa SD dan kesepadananya dengan prinsip-prinsip pendidikan SD. Prinsip2 perkembangan adalah sebagai berikut ; 1.



Perkembangan adalah proses yang tak pernah berakhir oleh karena itu pendidikan atau belajar merupakan proses sepanjang hayat.



2.



Setiap anak bersifat individual dan berkembang delam percepatan individual



3.



Semua aspek perkembangan saling berkaitan



4.



Perkembangan itu terarah dan dapat diramlkan



Mata Kuliah 6 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



e.



Dengan mengacu kepada aspek karakteristik serta prinsip perkembangan siswa SD yang dideskripsikan yaitu: proses pembelaj di SD bersifat terpadu dengan perkembangan siswa, baik perkem fisik, kognitif moral maupun emosional.



f.



g.



Aspek terpaduan  ; 1.



Aspek perkembangan fisik



2.



Aspek perkembangan kognitif,



3.



Aspek perkembangan social emosioanal dan moral



Dari aspek perkembangan kognitif, prinsip2 bagi anak usia SD adalah sebagai berikut : 1.



Kurikulum /proses pembelajaran harus menyajikan bahan ajaran yang sepadan dengan



perkembangan



eksplorasi,berpikir



dan



anak



yang



memperoleh



memungkinkan kesempatan



untuk



mereka



melkukan



berinteraksi



dan



berkomunikasi dngan ank lain dan orang dewasa 2.



Prinsip praktisyang relevan dengan pembelajaran ialah bahwa anak usia sekolah dasar diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompok kecil dan guru menciptakan kemudahan berdiskusi diantara anak dengan jalan memberikan komentardan dukungan atas pendidikanapat dan gagsan anak.



h.



Aspek perkembangan social-emosional dan moral, prinsip2 praktis yang relevan adalah sebagai berikut : 1.



Guru perlu mengetahui pentingnya pengembangan hubungan kelompokyang positif serta mengembangkan kesempatan dan dukungan bagi kerja sama kelompok yang tidak sekedar mengembangkan ranah kognitif tetapi juga meningkatkan interaksi sebaya.



2.



Untuk mengembangkan perasaan mampu (kompeten) ini,anak usia sekolah dasar perlu memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diakui oleh dasar budayanya sebagi suatu yang penting terutama kecakapan membaca, menulis dan berhitung.



3.



Guru dan orng tua perlu membantu anak menerima kata hatinya dan memperoleh kemampuan mengendalikan diri



Mata Kuliah 7 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



MODUL 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH DASAR 2.1.



KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DI SD Perkembangan kognitif anak sd -



Wadsworth (1996) kegiatan mental juga mengarah pada proses mengatur dan beradaptasi pada lingkungan.



-



Dalam teori Piaget , skema dikenal sebagai suatu struktur kognitif dan mental diman secara intelektual individu beradaptasi dan mengatur lingkuangnya.



-



Santrock, 2002 perkembangan anak terbagi atas beberapa tahap dengan rentang usianya, seperti :



1.



Tahap Sensori Motor ( lahir-2 tahun) Pada awal tahap sensorimotor gerak anak banyak didominasi oleh gerak atau pola reflex. Pada akhir tahap ini, yaitu 2 tahun pola sensorimotor anak sudah lebih rumit dan memungkinkan anak mulai mengunakan symbol. Pada tahap sensori motor  terbagi 6 subtahapan yang setiap tahapnya menunjukkan adanya perubahan kualitatif dalam organisasi sensorimotor. a.



Subtahapan reflex sederhana, menunjukkan bahwa skema yang ada berupa releks, skema yang ada semakin lama akan kuat, bayi yang baru lahir akan hinga usia 1 bulan akan menghisap botol susu jika botol berada dimulutnya.



b.



Antara 1-4 bln, reflek anak akan berkembang kea rah skema adaptif dimana sudah terkoordinasi, pada tahp ini anak akan melatih reflex menghisap meskipun tanpa botol susu pada tahap ini ditandai dengan primary circular reactions dimaan skema didasari pd kesempatan anak untuk menghsilkan kembali suatu keadaan yang menyenangkan.



c.



Secondary circular reactions usia 4-8 bln, anak menjadi lebih berorientasi pada objek atau focus pada sekitarnya



d.



Anak meniru beberapa reaksi sederhan seperti mengerakkan mainan, isyarat fisik



e.



Coordination of secondary reactions usia 8-12 bln menunjukkan bahwa pada subtahapan ini terjadi beberapa perubahan yang melibatkan koordinasi skema, anak mmelihat suatu objek dan menggengamnya secara simultan



f.



Tertiary circular reactions, novelty and curiosity usia 12-18 tahun



g.



Anak menjadi tergugah karena adanya berbagai objek atau merupaka skema dimana anak mencari berbagai kemungkinan dari suatu objek.



Mata Kuliah 8 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



h.



Tahap sensori motor adalah internalisai dari skema, fungsi mental anak berubah menjadi simbolis dan anak mengembangkakn kemampuan untk menggunkaan symbol pararagrf.



2.      Tahap praoprasional (2-7 tahun) Perkembangan kognitif diusia ini ditandai dng perkembnagan bahasa yang sistematis. Anak sudah mampu menitukan perilku yang dilihatnya. Tahap ini terdiri dari 2 suntahapan yaitu: a.



Fungsi simbolik (2-4 th) anak mencapai kemampuan untuk merepresentasikan secara mental objek yang sesungguhnya tidak ada. Coretan anak dikertas menunjukkan gambar otng,awan,mobil contoh simbolik diusia ini adalah bahasa



b.



Dalam berpikir praoperasional masih egosentis Artinnya masih berdasarkan sudut pandangnya saja tidak bias berdasarkan sudut pandang ornag lain.



c.



Pemikiran intuitif (4-7 thn) Anak mulai mengunakan penalaran primitifnya dan ingin mengetahui jawaban dari semua pernyataan



3.      Tahap operasioanal Konkret ( 7-11 th) Pada tahap ini anak sudah tidak berpikir egosrntris lagi, anak sudah bias memperhatikan lebih dari satu dimensi 4.      Tahap Formal Opersional (> 11 th) Pemikiranpada tahap ini lebih abstrak. Anak sudah memasuki remaja awal Berfikir formal operasional mempunyai 2 sifat penting yaitu : a.



Deduktif-hipotesis Dalam menyelesiakan maslah anak kan berpikir duli secara teoritis kemudia mmenganalisis masalahnya melalui penyelesaian hipotesis yang ada



b.



Berpikir kombinatoris Anak yang berpikir formal operasioanl terlebih dahulu akan membuat berbagai kombinasi atau alteranatif yang memungkinkan penyelesaian masalhnya.



Mata Kuliah 9 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



2.2.



BAKAT DAN KREATIFITAS ANAK USIA SD 1.



Pengertian Bakat a.



Utami munandar (1987)  bahwa bakat dapat diartikan sebagai  kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.



b.



Sarwono (1986) bahwa bakat adalah  kondisi didalam diri seseorang yang memungkinkan dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapn, pengetahuan dan ktrampilan khusus.



c.



maka dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan potensi yang ada dalam diri seseorang yang perlu dilatih dan dikembangkan karena tanpa latihan dan pengembangna maka bakat yang da dalam diri seseorang tidk akan terwujud.



2.



Bakat Sebagai Potensi Yang Dapat Dikembangkan Menurut Utami Munandar (1987) ada beberapa factor yang menentukan sejauh mana bakat anak dapat terwujud .faktor tersebut adalah factor dalam diri anak dan factor keadaan lingkungan anak.



3.



Pengertian Kreativitas Kreativitas merupakankemampuan untuk membuat kombinasi baru,berdasarkan data, informasi dan usur-unsur yang ada.



4.



BELAJAR DAN BERPIKIR KREATIF a.



Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif -



Memberikan pemanasan



-



Pengaturan fisik atau ruang kelas



-



Kesibukan didalam kelas



-



Guru sebagai fasilitator



b.



Mengajukan dan mengundang pertanyaan



c.



Memadukan perkembangan kognitif (berpikir) dan Afektif (sikap dan perasaan) -



Ciri kemampuan berpikir kreatif 1)



Ketrampilan berpikir lancar



2)



Ketram berpikir luwes



3)



Ketram berpikr orisinal ( mampu memikirkan masalah yang tidak terpikirkan orang lain dengan cara pendidikanekatan/pemikiran melalui pemerkaya yayasan)



4)



Ketramp memerinci



Mata Kuliah 10 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



5) -



Ketram menilai



Ciri afektif a.



Rasa ingi tahu



b.



Bersifat imaginative ( membayangkan hal yang belm terjadi)



c.



Merasa



tertantang



oleh



kemajemukan



(



senang



menjajaki



cara



mpenyelesaian yang lebih rumit)



-



d.



Sifat berani mengambil resiko



e.



Sifat menghargai



Menggabungkan pemikiran divergen dan pemikiran konvergen Pemikiran konvergen yang menuntutsiswa mencari jawaban tunggal yang paling tepat berdasarkan informasi yang diberikan.



d.      Menggabungan proses berpikir dengan proses afektif 5.



Faktor-Faktor yang Berpengaruh dan Sumber-Sumber Kreativitas yang Perlu Dikembangkan Arasteh (dalam Hurlock, 1978) mengemukakan adanya masa-masa kritis dalam perkembangan kreativitas. Hal ini perlu diketahui karena dapat menghalangi perkembnngan kreativitas anak. Masa-masa kritis tersebut adalah usia 5 sampai 6 tahun,  8 sampai 10 th, 13-15 th, 17-19 th.



2.3.



PERAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ANAK SD a.



Piaget (dalam Shaffer, 1996) menjelaskan inteligensi sebagai dasar fungsi kehidupan yang membantu seseorang/organism untuk beradaptasi dengan lingkunganya.



b.



Piaget juga menambahkan inteligensi sebagai suatu bentu equilibrium yang menunjukkan adanya kecenderungan struktur kognitif



c.



Utami munandar (1986) mengemukakan bahwa kecerdasan inteltual dapat dirumuskan sebagai kemampuan untuk: 1.      Berpikir abstrak 2.      Menagkap hubunga2 dan untuk belajar 3.      Menyesuaikan diri terhadap situasi2 baru



Mata Kuliah 11 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



MODUL 3 PERKEMBANGAN MORAL DAN SOSIAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR 3.1.



PERKEMBANAN MORAL PADA ANAK USIA SD a.



Pengertian Perilaku Moral Perilaku moral berarti perilaku yang menyesuaikan dengan kode moral dari kelompok sosialnya. Moral berasal dari bahasa latin : mores berarti tata karma atau kebiasaan. Perilaku moral dikendalikan oleh konsep moral,yakni aturan2 dlm bertingkah laku dimana



angota



masyarakat



berperilaku immoral adalah



perilaku



yang



gagal



menyesuaikan pada harapan social. Unmoral adalah perilaku yang tidak menghiraukan harapan dari kelompok sosialnya. b.



Cara Mempelajari Moral Piaget da kolhlberg mengemukakan  tahap2 perkembangan moral menurut piaget, antara usia 5 dan 12 th, konsep anak mengenai keadilan sudah tumbeh. Hurlock (1978) mengemukakan bahwa dalam perkembangan moral ada 4 elemen yang harus diketahui, yaitu sebagai berikut : 1.



Peran hokum, kebiasaan/tata karma dan aturan dalam perkembangan moral Elemen pertana yang peting dalam bljr menjdi idividu yang bermoral adalah belajar apa yang diharapkan kelompoknya.



2.



Peran kata hati dan perkembangan moral Kata hati merupakan control internal (dalam diri) terhadap tingkah laku seseorang. Kata hati merupakan sesuatu yang kompleks bagi anak2, oleh karena itu pada awalnya tingkah laku mereka lebih banyak dikotrol oleh lingkungan



3.



Peran rasa bersalah dan malu dalam perkembangan moral Dalam perilaku moral, rasa bersalah perlu ada. Ausubel (dalam Hurlock,1978) mengemukakan bahwa rasa bersalah merupakan mekanisme psikologis yang penting, dimana perilaku seseorang menjadi sesuai dengan kebudayaanya



4.



Peran interaksi social dalam perkembangan moral Interaksi social memegang peran penting dalam perkembangan moral anak karena dapat memberikan dasar2 dari tingkah laku yang diterima masyarakat, memberikan motivasi melalui apa yang diterima dan tdk diterima kelompok



Mata Kuliah 12 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



5.



Interaksi social pertama yang dialami anak adalah melalui kehidupan di lingkungan keluarganya.



c.



Pengertian Disiplin 1.



Tujuan Disiplin adalah membentuk perilaku yang sesuai dengan kelompok sosialnya



2.



Konsep yang memandang disiplin sebagai konsep negatife berarti = hukuman



3.



Konsep yang memandang disiplin sebagai konsep positif  berarti = adanya pendidikanidikan,bimbingan menetapkan disiplin diri dan control social



d.



Pentingnya Disiplin Bagi Anak Disiplin akan menambah kebahagiaan, penyesuaian social dan pribadi mereka. Beberapa kebutuhan anak yang dapat dipenuhi melalui disiplin adalah berikut ini : 1.



Disiplin membuat anak2 mempunyai perasaan aman tentang apa yang boleh/tdk boleh dilakukan



2.



Anak belajar mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengpa pola prilku lain tdk diterima



3.



Melalui disiplin anak2 dibantu untuk hidup sesuai dngn norma2 sosial.



4.



Anak2 pun akan mengembangkan kata hati untuk membuat keputusan dan pengendalian dari perilakunya.



e.



Pemberian Hukuman Dan Penghargaan 1.



2.



Fungsi hukuman antara lain ; -



Membatasi anak agar tingkah laku yang tdk diinginkan tidak diulangi



-



Mendidik



-



Motivasi, menghindari terjadinya tingkah lakusosial yang tidak diinginkan.



-



Bentuk hukuman : Berbentuk hukuman fisik misalnya : pukulan



Pemberian penghargaan yaitu memotivasi anak untu mengulangi perilak yang baik yang dpt diterima oleh ligkuangannya. Fungsi pemberian penghargaan adalah -



Nilai mendidik karena pemberian penghargaan menunjukkan bahwa tingkah laku anak dalah yang sesuia dengan apa yang diharapkan oleh lingkuanganya



f.



-



Motivasi, agar tingkah laku yang diterima diulang kembali



-



Penguat, untuk tingkah laku yang diterima secara soasial



Arti Agama Bagi Anak Usia Sekolah



Mata Kuliah 13 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



Perasaan keagamaan mengerakkan hati seseorang agar ia lebih banyak melakukan perbuatan yang baik oleh kerena itu perlu memperkenalkan agama sejak dini pada anakanak



3.2.



PENYESUAIAN DIRI DAN PENERIMA SOSIAL a.



Makna Perkembangan Sosial Bagi Anak Usia Sekolah Dasar Perkembangan social mempunyai arti kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan harapan kelompok sosialnya. 3 proses sosialisasi antara lain ; 1.



Belajar untuk bertingkah laku sesuai dengan cara/norma yang berlaku Setiapkelompok social memiliki dasar mengenai tingkah laku yang perlu dimiliki anggotanya



2.



Bermain sesuai dengan peran social yang diharapkan Anak pun belajar mempunyai peran dan memahami peran2 yang ada di lingkngan  sekitarnya, diharapkan ada peran social yang diharapkan baik untuk orang tua dan anak maupun guru dan siswa.



3.



Mengembangkan sikap-sikap sosial Untuk bersosialisasi anak harus berlatih menyukai orang lain dan aktivitas social



Hurlock (1978) mengemukakanbeberapa karakteristik kelompok sebaya pada masa usia sd yaitu berikut ini : 1.



Kelompk sebaya dapat dekenal dari namanya, misalnya dari dari nama jalan/tempat tinggal



2.



Untuk menjaga kerahasian kelompok, acap kali menggunakan kode2 rahasia dlm berkomunikasi



3.



Kadang kala untuk menerima anggot abaru diadakan semacam upacar



4.



Kelompk sebaya sering bertemu ditempat tertentu



5.



Kegitan kelompok sebaya biasanya terlibat dalam berbagai kegiatan.



Strmmen dkk (1983) bahwa dalam dunia kelompok sebaya memiliki  kebiasaan,aktivitas dank ode social tersendiri, dimana anak dapat belajar dengan ana lainya b.



Pola-Pola Tingkah Laku yang dapat Dipelajari dari Anggota Kelompok Sebaya 1.



Hal2 yang diterima maupun tidak diterima secara social



2.



Terlalu peka/sensitive



3.



Mudah terpengaruh



4.



Kompetetisi (persaingan)



5.



Hubungan yang baik



Mata Kuliah 14 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



3.3.



6.



Tanggung jawab



7.



Kesadaran social



8.



Diskriminasi social



PERKEBANGAN PERAN GENDER PADA ANAK USIA SD a.



Pengetian Gender 1.



Gender menunjukkan dimensi social dari menjadi laki-laki atau perempuan.



2.



Dua aspek dar gender yang perlu diketahui adalah identitas gender dan peran gender



3.



Identitas gender adalah suatu perasaan menjadi laki-laki atau perempuan dimana hal ini kebanyakan diperoleh anak begitu ia berusia 3th



4.



Peran gender berisi harapan2 yang menunjukkan bagaiman laki-laki /perempuan harus berpikir, bertingkah laku dan merasakan



5.



Stereotype gender artinya sebagi seperangkat keyakina (beliefs) tentang karakteristik yang sesuai menjadi perempuan dan laki2



6.



Berk (2000) mengatakan keluarga, orang tua, guru, mata pelajaran ataupun teman sebaya.



b.



Peran Gender Di Usia Sekolah Pada usia sekolah, anak laki-laki mempunyai identitas peran masculine, sedangkan anak perempuan lebih Androgyny ( yaitu adanya cirri-ciri masculine da feminine pada individu yang sama)



c.



Mengembangkan Stereotype Nobagiender pada Anak Untuk mengurangi stereotype gender pada anak2 perlu dilakukan beberapa cara oleh orang tua dan guru



Mata Kuliah 15 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



            MODUL 4 KEBUTUHAN ANAK SEKOLAH DASAR 5.1.



GIZI DAN PERMASALAHANYA PADA ANAK USIA SD a.



Perkembangan Fisik Pada Anak Sd 1.



Perkembangan fisik dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.



2.



Santrock (2002) mengatakan bahwa pada masa usia SD pertumbuhan fisik cenderung lambat,tidak seperti pada masa2 bayi da masa kanak2 bahkan pada masa remaja.



3.



Lefrancois (1986) dalam bukunya “ of Children” mengemukakan bahwa menjelang usia 6 sampai 12 th,anak menjadi lebih tinggi da berat.



4.



Kecenderngan lain yang terjadu penurunan dalam perkembanganjaringan lemak bersamaan dengan betambahnya peerkembangan jaringan tulang da otot



b.



Perkembangan motorik Perkembangan motorik anak usia SD menunjukkan lebih lentur dan lebih terkoordinasi. Menurut Cratty (dlm lefrancois,1986) anak perempuan kadangkala lebih unggul dalam tugas2 motorik yang bersifat ritmis seperti dalam meanri/lompat tali. Santrock (2002) bahwa sebetulnya mereka akan menjadi mudah lelah jika terlalu lama duduk diam. Pergerakan fisik amat penting bagi mereka untuk menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan ketrampilan motoriknya.



c.



Factor yang berpengaruh pada perkembnagan fisik 1.



Bawaan atau genetic Untuk meneliti pengaruh factor bawaan/genetic pada perkembnagan fisik seseorang banyak dilakukan penelitian terhadap anak kembar identik(satu telur)  yang dibandingkan dengan anak kembar fraternal(lain telur)



2.



Gizi atau nutrisi Berk (2003) mengemukana beberap ahal sebagai berikut ; 1.



Kaitan usia dan kebutuhan gizi



2.



Gizi pada anak SD dan remaja



3.



Malnutrisi (kekurangan gizi)



4.



Obesitas (kegemukan)



Mata Kuliah 16 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



5.



4.2.



Penyakit



KESEHATAN DAN PRESTASI BELAJAR a.



Hubungan Gizi dengan Kesehatan 1.



Hurlock,1986 mengemukakan anak semcam inti tidak hanya sadar akan kesehatan, tetapi juga menyadari kesempatan yang diberikan orang tua untk memperhatikan kesehatan mereka



2.



Laycocok dan Caylor (dalam Vasta dkk, 1992) menjelaskan bahwa anak berbakat mungkin berasal dari lingkungan, dimanan semua anak tumbuh lebih besar karena mendapat gizi dan perawatan kesehatan yang lebih baik.



b.



Hubungan Gizi dengan Kepribadian Emosionalitas 1.



Kekurangan gizi dapat berakibat anak menjadi rewel atau mudah marah. Kegagalan nonorganic dan deprivasi dwarfism dapat menghasilkan masalah emosionalitas ynag serius pada anak



2.



Kelebihan makan pun dapat memberikan efek psikologiis yang negative pada anak. Jika hal ini tertangani akan mempengaruhi perkembangankepribadiannya.



3.



Penelitian Cravioto, dkk (dalam ichsan,1986) menyimpulkan bahwa kekurangan gizi pada usia dari 2 tahun selain berhubungan dengan tingkat inteigensia juga berhubungan dengan perilaku penyesuaian diri anak.



4.3.



TEORI KEBUTUHAN DAN PENERAPANNYA BAGI ANAK USIA SD a.



b.



Teori Kebutuhan Maslow 1.



Kebutuhan jasmaniah



2.



Rasa aman



3.



Saling memiliki dan mencintai



4.



Untuk dihargai



5.



Aktulisasi diri



Sukiat,1986 lenih jauh dikatakan bahwa manusia digerakkan oleh dua system kebutuha yaitu kebutuhan dasar (basic need) yang merupakan kebutuhan fisiologis (makan, minum) dan psikologis (rasa aman, cinta dan penghargaan).



Mata Kuliah 17 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



c.



Dalam lefrancois, 1986 mengemukakan anak diarkhan melalui kebutuhan untuk menjadikan dirinya. Mengaktulisasikan dirinya dap roses dari aktualisasi adalah positif dan tertuju pada dirinya.



4.4.



PENGARUH SEKOLAH  PADA KEPRIBADIAN a.



Hasrat Berprestasi 1.



(Atkinson & Raynor, dalam Santrock, 2002) Individu yang memiliki orientasi berprestasi memiliki harpan yang besar untuk berhasil dari pada yang takut akan kegagalan



2.



Huston stein & Higgens-Trenk (dalam Santrock, 2002) menunjukkan bahwa untuk meningkatkan prestasi anak, orng tua perlu menetapkan standar tertentu agar anak berprestasi, orang tua juga merupakan model.



Mata Kuliah 18 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



MODUL 5 PROSES BELAJAR ANAK SD 5.1.



PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK BELAJAR a.



ANITA E. Woolfolk (1993) sebagai perubahan perilaku akibat dari suatu pengalaman tertentu.



b.



Menurut dia, belajarterjadi bilaman pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan, dan perilaku yang relative permanen pada seseorang atau individu.



c.



Abin Syamsudidin ( 2000) mendefinisikan bahwa belajar adalah proses mengalami sesuatu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dan pribadi.



d.



Santrock dan Yusen (1994) menegaskan definisi belajar ketika dia menyatakan “learning as a permanent changein behavior that occurs though experience”. Belajar didefininsikan sebagai perubahan tungkah laku yang relative permanen yang terjadi karena pengalaman.



e.



Belajar adalah aktivitas atau pengalaman ynag menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku, da pribadi yang bersifat permanen . perubahan yang dimaksud memiliki berbagai sifat atau dimensi, bias bersifat penambahan,



f.



4 karakteristik perbuatan belajar, yaitu 1.



Intensional Mengandung arti bahwa perbuatan yang terjadi harus bertujuan, disengaja dan disadari, bukan kebetulan. Sebagai contoh seorang anak tiba2 tingkahlakunya berubah, berteriak2



2.



Positof Artinya perubahan belajar menuju kea rah yang lebih baik /lebih mantap sesuai dengan norma atau criteria tertentu yang diharapkan, atau seseuai dengan norma yang disepakati bersam guru dan siswa, menurut masyarakat, menurut kurikulum/kaidah ilmu pengetahuan tertentu. Contoh seorang anak yang tadinya tergantng kepada teman sebangkunya ketika ulangan dengan pendidikanekatan



Mata Kuliah 19 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



bimbingan yang baik oleh anda anak itu akan menjadi mandiri tegar dan percaya diri. 3.



Benar2 hasil pengalaman Arti belajar tersebut harus benar2 merupakan hasil dari pengalaman , dalam arti perubahan yang ditunjukkan /yang dicapai oleh anak itu karena dia aktif melakukan sesuatu dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Misalnya seseorang anak dalam 2 bulan terakhir mengalami kemajuan yang pesat dalam nilai ulangan berhitung, padahal kemampuannya sebelumnya dibawah rata2 kelasnya.



4.



Bersifat efektif Artinya perubahan ynag dicapai oleh anak itu fungsional atau berguna untuk anak yang bersangkutan, baik untuk memecahkan masalah pelajaran, maupun untuk memecahkan masalh sehari2 dan untuk melanjutkkan sekolah tingkat selanjutnya.



5.2.



PRINSIP –PRINSIP BELAJAR a.



Pada dasarnya perubahan hasil belajar itu terwujud dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge). Penguasaan peilaku ynag ditentukan (kognitif, afektif, psikomotor) dan perbaikan kepribadian.



b.



Prinsip2 belajar sebagai berikut : 1.



Belajar dapat membantu perkembangan optimal individu sebagai manusia utuh. Prinsip ini menundakan bahwa belajar memungkinkan anak untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara untuh, menyangkut seluruh aspek intelektual ,sosail ,moral,spiritual dan emosional jadi tidak bersifat pragmetaris.



2.



Belajar sebagai proses terpadu harus memposisikan anak sebagai titik sentral Aktivitas pembelajaran yang diciptakan harus membuat anak terlibat sepenuh hati, aktif menggunakan berbagai potensi yang dimilikinya. Siswa tidak hanya senang berada dilingkungan, tetapi merasa tertantang untuk berkompetensi / bekerja sama melakukan berbagai kegiatan yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikanidikan yang telah ditetapkan



3.



Belajar sebagai proses terpadu tidak hanya dapat dilakukan secara individual dan kometitif melainkan juga dapat dilaksanakan secara kooperatif.



4.



Belajar sebagai proses terpadu dapat dilakukan secara kooperatif namun tetap  menetapkan



individu



dalam



posisi



yang



kebersamaan menyelesaikan persoalan yang dihadapi.



Mata Kuliah 20 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



terhormat



dalam



suasana



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



5.



Pembelajaran yang diupayakan oleh guru harus mendorong anak untuk belajar secara terus meneru.



6.



Pembelajaran disekolah harus member kesempatan kepada setiap anak utuk maju berkelanjutan sesuai dengan potensi ynag dimiliki dan kecepatan belajar masing2



7.



Belajar sebagai proses yang terpadu memerlukan dukungan fasilitas fisik dan sekaligus dukungan system kebijakan ynag kondusif.



8.



Belajar sebagai proses terpadu memuungkinkan pembelajaran bidang studi dilakukan secara terpadu. Keterpaduan mata pelajaran  dapat dilakukan antar komponen dalam satu ma ta pelajaran /antar rumpun mat apelajaran



9.



Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan untuk menjalin hubungan yang baik antara sekolah dengan keluarga.



5.3.



FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN HASIL BELAJAR ANAK DI SEKOLAH a.



Abin Syamsuddin  makmun (1995) mengemukakan 3 faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah yaitu : 1.



Raw input atau masukan dasar ynag menggambarkan kondisi individual anak dengan segala karakteristik, fisik dan psikis yang dimilikinya



2.



Instrument input (masukan instrumental) yang mencangkup gutu, kurikulum, materi da metode ,sarana dan fasilitas



3.



Environmental input ( masukan lingkungan) yang mencangkup lingkungan fisik, geografis, social dan lingkungan budaya



b.



Menurut Rochman Natawidjaja (1984) mengemukakan lima unsure yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa disekolah yaitu usur tujauan,pribadi siswa,bahan pelajaran, perlakuan guru, dan fasilita. Penjelasan : 1.



Factor anak Anak harus diposisikan sebagai titik sentral dari seluruh proses pembelajran disekolah.



2.



Factor guru Guru adalah factor kunci dalam kegiatan belajar anak disekolah. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam keseluruhan program pendidikanidikan sekolah. Guru adalah manajer pembelajaran, dia harus menentapkan tujuan pembelajran , membuat renca pembelajaran, melaksanakan pembelajaran secara efektif menguasai materi dan metode pembe;ajaran , mengevaluasi proses dan hasil belajar, memotivasi dan membantu tiapanak untuk mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai dengan tingkat perkembnagan dan kesempatan yang dimilik anak.



3.



Factor tujuan



Mata Kuliah 21 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



Tujuan adalah sesuatu ynag harus dicapai setelah anak melakukan aktivita sbelajar, oleh sebab itu factor tujuan pembelajaran itu merupakan tingkah laku yang diharapkan dicapai setelah anak melakukan proses belajar 4.



Factor bahan pembelajaran Bahan pembelajaran adalah sesuatu yang harus disusun dan disiapkan sedemikian rupa oleh guru agar muda diakses dan dipelajari oleh semua anak.



5.



Factor ekonomis dan administrative Meliputi aspek sarana runagan kelas, fasilitas dan peralatan ynag diperlukan dalam pembelajaran disekolah termasuk berbagai sumber pelajaran.



5.4.



KESULITAN BELAJAR ANAK SD a.



KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR 1.



Belajar tuntas  (mastery learning) adalah suatu konsep ynag digunakan sebagai criteria ketuntasan atau pengeuasaan materi pelajaran



2.



Konsep ini bertitik tolak dari anggapan dasar (asumsi) bahwa setiap anak memiliki kecakapn da nkecepatan  belajar yang berbeda2



3.



Dalil atau prinsip tersebut berlaku bilamana ; -



Waktu yang disediakan cukup untuk mempelajari lingkup suatu pokok bahasa tertentu



4.



-



Usaha belajar yang dilakukan oleh anak terarah pada tujuan pembelajaran



-



Kecakapan anak setidaknya normal



-



Kualitas pengjaran ynag diselenggarakan ole anda sebagai guru memadai



-



Siswa mendapatkan manfaat dari proses belajarnya,



Ketuntasan belajar atau penguasaan materi pembelajaran dapat dirumuskan sebagai fungsi dari waktu ynag disediakan dengan waktu yang dibutuhkan oleh anak



b.



KESULITAN BELAJAR 1.



Kesulitan merunjuk pada suatu kondisi tertentu yna ditandai dengan adanya hambatan dalam mencapai suatu tujuaan, kesulitan belajar dengan demikian dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan2 dalam mencapai tujuan /hasil belajar ditetapkan.



2.



Hambatan ini dapat bersifat fisiologis, psikologis, sosiologis dan sebaginya



3.



Menurut konsep mastery learning , kegagalan belajar didefinisikan sebagai berikut :



Mata Kuliah 22 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



-



Anak dinyatakan gagal belajar jika dalam waktu tertentu ynag di tetapkan oleh guru tidak dapat mencpai ukuran keberhasilan tingkat penguasaan minimal dalam pembelajaran tertentu



-



Anak dinyatakan gagal belajar jika prestasi belajrny ajauh di bawah prestasiynag diperkirakanlebih tinggi dari  yang lainya.



-



Anak sd dinyatakan gagal dalam belajrnya jika yang bersangkutan tidak dapat mencapai tugas2 perkembangan.



-



Anak dinyatakan gagal dalam belajaranya jika yang bersangkutan tidak menguasai pengetahuan prasyarat untu dapat mempelajari pengetahuan berikutnya.



MODUL 6 PENDIDIKANEKATAN PEMBELAJARAN HOLISTIK DAN KONSTRUKTIVISME 6.1.



PENGERTIAN DAN FUNGSI PENDIDIKANEKATAN PEMBELAJARAN BAGI GURU a.



Teori dapat diartikan sebagai seperangkat hipotesis (anggapan /pertanyaan sementara yang perlu diuji kebenaranya) yang diorganisasikan secara koheren mengenai sesuatu / serangkaian fenomena ynag terjadi di dalam lingkungan nyata. Tugas atau karakteristik suatu teori adalah : 1.



Memberikan suatu kerangka kerja konseptual mengenai sesuatu yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi suatu penelitian dan



2. b.



Memberikan prinsip2 yang dapat diuji kecocokannya denga kondisi nyata.



Sarwono, S.W (1987) menjelaskan beberapa fungsi teori yaitu fungsi deskripsi, eksplanasi,prediksi penelitian dan pengembangan. 1.



Fungsi deskripsi berarti suatu teori itu harus menggambarkan sesuatu yang terjadi dalam lingkungan apa adanya tanpa dibaut2 jadi harus  objektif.



2.



Fungsi eksplanasi artinya suatu teori itu harus memberikan penjelasan tentang suatu fenomena yang kompleks menjadi penjelasan yang rasional,sistematis dan mudah dipahami



3.



Fungsi



prediksi



adalah



bahwa



suatu



teori



itu



harus



dapat



memprediksi,memperkirakan / meramalkan terjadinya sesuatu atas dasar peristiwa sebelumnya. Mata Kuliah 23 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



4.



Fungsi pengujian adalah bahwa suatu teori itu menguji fenomena terkini dan pengemabangan teori yang baru.



c.



Dantes (1996) mengemukakan bahwa suatu pendidikanekatan pembelajaran biasanya dibangun atas dasar posisi pemahaman tertentu tentang apa hakikat,asumsi2 penerapannya.



d.



Bagi anda  pendidikan pembelajaran yang dipelajari disini dapat dipandang sebagai alternative /pilihan jalan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang anda harapkan. Fungsi pendidikanekatan pembelajaran adalah memberiakan yang dianggap efektif dan member panduan yang dapat diuji kecocokannya dengan kondisi nyata.



e.



b.



Mohammad Surya (2004) mengemukakan fungsi pendidikanekatan seperti berikut : 1.



Memberikan garis2 rujukan untuk perencanaan pembelajaran



2.



Menilai hasil2 pembelajaran yang telah dicapai



3.



Mendiagnosis masalah2 belajar yang timbul



4.



Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.



PENDIDIKANEKATAN



PEMBELAJARAN



HOLISTIK



DAN



KONSTRUKTIVISME Pendidikanekatan Holistik / terpadu dalam pembelajaran,diilhami oleh psikologis Gestalt yang dipelopori oleh Werheimer,Koffka dan Kohhler. Menurut merka objek/peristiwa tertentu akan dipandang oleh individu sebagai suatu keselurihan yang terorganisasikan. Pendidikanekatan pembelajaran Konstruktivisme. Paul Suparno,1997 mengenukakan pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan ynag sedang dipelajari, tetapi merupakan konstruksi kognitif seseornag terhadap objek,pengakaman maupun lingkungannya. Pengrtahuan bukanlah sesuatu yang suda ada disana dan orang tinggal mengambilnya tetapi merupakan suatu bentukan terus menerus dari seseorang ynag setiap kali mengadakan reorganisasi karena munculnya pemahan yang baru. Pandanga Konstruktivisme menghendaki para guru untuk menerapkan pendidikanekatan mengajar yang berpusat pad anak . secara terperinci. Cara pembelajaran anak yang diharapkan dideskripsikan sebagai berikut : 1.



Kegiatan mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasi akademik.



2.



Untu membuat pelajaran bermakna bagi anak2, topik2 yang dipilih dan dipelajari didasarkan pada pengalaman2 anak yang relevan.



3.



Metode mengajar yang digunakan harus membuat anak terlibat dalam suatu aktivitas langsung dan bersifat bermaiin yang menyenangkan dan bukan ny asekadar membuat anak mengikuti pelajaran yang alami dan bermakna



Mata Kuliah 24 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



4.



Dalam proses belajar , kesempatan anak untuk bermain da bekerja sama dengan ornag lain juga perlu diprioritaskan.



5.



Bahan2 pelajaran yang diguankan hendaknya bahan2 yang konkret.



6.



Dalam menilai hasi belajar anak, para guru tidak hanya menekankan aspek



7.



Ide diatas akhirnya mengimplikasikan perlunya para guru menampilkan peran utama sebagai guru dalam proses



6.2.



PENDIDIKANEKATAN BELAJAR EXPERIENTAL LEARNING DAN MULTIPLE INTELLIGENCE Keeton and Tate (siti julaeha,2007) pendidikanekatan ini mengacu pada prosws pembelajaran dimana pembelajaran (anak) berinteraksi secara langsung dengan realitas ynag dipelajarinya. Kolb (1984) mengemukakan bahwa belajar berdasarkan pengalaman menenkankan pada hubungan yang harmonis anatar belajar,bekerja serta aktivita kehidupan dengan penciptaan pengetahuan itu sendiri. Howard Gadner bukunya framers of mind. Ia memandang bahwa ruang lingkup potensi manusi amelebihi skor IQ dan tidak terbatas hanya pada kemampuan manusia kedalam tujuh kategori kecerdasan yang lebih komprehensif. a.



Kecerdasan bahasa adalah kapasitas menggunkan kata2 secara efektif baik seca lisan maupun tulisan.



b.



Kecerdasan matematik adalah kapasitas mengunakan angka secara efektif



c.



Kecerdasan pemahanan ruang



d.



Kecerdasan kinest



Mata Kuliah 25 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



MODUL 7 PENGEMBANGAN DAN INOVASI PENDIDIKANIDIKAN DISEKOLAH DASAR



7.1.



PENGEMBANGAN PENDIDIKANIDIKAN ANAK DI SD 1.



Rumpun sekolah Konvensional Meliputi SD biasa, SD kecil dan SD pamong. a.



SD Biasa, adalah sekolah yang memiliki cirri-ciri : -



Memiliki gedung /tempat belajar rata2 sebanyak 6ruangan, 1 raungan guru, 1 perpustakaan,kamr mandi/WC serata fasilitas pendidikanidikan lainya.



-



SD tersebut umumnya diabangu dengan program impres yang terdiri dari unit 1 dan 2 lengkap dengan perabotanya.



-



Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional yang ditetapkan oleh departemen pendidikanidikan



-



Proses belajar mengajar berlangsung setiap hari kerja, pagi /siang



-



Dalam 1 mingggu terdapat 33 jam pelajaran bagi setiap tingkat kelas dan hari efektif sekolah berjumlah 240 -245 dlm 1 thn, jumlah siswa per sekolah melebihi 300 orang.



Mata Kuliah 26 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



b.



SD Kecil, SD yang awalnya dikembangkan didaerah terpencil. SD dikembangkan dengan cirri memiliki bangunan yang terdiri atas 2 /3 ruangan dengan 2/3guru yang melayani 6 tingkat kelas. SD kecil ini melayani pendidikanuduk yang berpindah2



c.



SD



pamong.



Pamong merupakan singkatan dari



pendidikan anak oleh



masyarakat,orang tua dan guru. System pamong inin berusaha untuk menempatkan anak didik sebagai subjek pendidikani,melibatkan anggota masyarakat dan orang tua untuk berperan secara lebih aktif dalam pendidikan dan mengubah peranan guru agar dapat bekerja lebih efisien dan efektif. 2.



Rumpun SD Luar Biasa Peserta didik yang memiliki kelainan fisik,mental dan emosi dalam rentangan yang amat lebar, memerlukan program pendidikanidikan khusus. a.



SD Luar Biasa (SDLB) -



Adalah sekolah setingkat dengan SD yang siswanya terdiri atas anak2 penyandang cacat (anak luar biasa) degan berbagai macam ketunaan



-



Pelaksanaan SDLB yang pertama dikembangkan melalui program Inpres SD no. 4 tahun 1982 dan dilanjutkan sampai sekarang.



b.



Sekolah luar biasa (SLB). Merupakan lembaga pendidikan yang dipersiapkan untuk menangani dan menberikan pelayanan pendidikan kepada anak2 penyadang kelainan(ABK), meliputi fisik,mental dan emosinal/social.



c.



SD terpadu. Model pendidikan bagi peserta didik ini terintegrasi dalam sekolah2 biasa dan tidak perlu secara eksklusif dalam sekolah khusus. Adapun yang menjadi perbedaan kegiatan itu, antara lain :



-



Adanya usaha pengintegrasian/pembauran bebrapa anak berkelaianan pada kelas SD biasa



-



Adanya guru pembimbing khusus yang mendampingi /membantu guru kelas demi kelancaran proses belajarmengajar



-



Adanya anak2 penyandang ketunaan yang diharuskan mengikuti pendidikan formal di SD secara klasikal yang menggunakan kurikulum SD biasa



3.



Siswanya terdiri dari anak2 berusia 7-12 tahun.



Rumupun Pendidikanidikan Luar Sekolah Upaya penampungan dapat dilakukan melalui peningkatan dan penngembangan kegiatan rumpun pendidikani luar sekolah yang memungkinkan peserta memperoleh ijazah kesetaraan sekolah dasar. Program kejar paket A adalah suatu kegiatan membelajarkan



Mata Kuliah 27 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



warga masyarakat yang buta huruf dan yang isi pembelajarannya terdiri dari pendidikan dasar serta dipadukan dengan pendidikan mata pencarian. 4.



Rumpun sekolah keagamaan Pendidikani dilingkungan ini diharapkan mampu menciptakan kondisi religious dan sekaligus kontekstual sehingga pendidikani agama di sekolah keagamaan dapat berkesianmbungan dengan pendidikan umum dan lingkungan keluarga serta masyarakat global. Rumpun sekolah keagamaan meliputi Madrasah Ibtidaiyah dan pondok pesantren a.



Madrasah Ibtidaiyah (MI), ialah satuan pendidikan yang bersifat umum setingkat SD yang dikelola olah departemen agama



b.



pondok pesantren, merupakan lembaga pendidikan yang sebenarnya termasuk jalur pendidikan luar sekolah yang memiliki tingkat SD



7.2.



IOVASI PENDIDIKANIDIKAN SD a.



Lingkup Inovasi Pendidikani SD 1.



Inovasi adalah upaya yang sengaja dilakukan untuk memperbaiki praktik pendidikan dengan sungguh2.



2.



Menurut miles dalam Ibrahim (1988:52) mengungkapkan paling tidak ada 11 komponen penting menjadi wilayah inovasi dalam pendidikani.



b.



Bebrapa Contoh Onovasi dalam Pendidikanidikan Di SD 1.



Bidang kurikulum : kurikulum tingkat satuan pendidikanidikan (KTSP) -



Merupakan suatu inovasi pendidikan yang secara bertahap akan diberlakukan ditingkat nasional, mulai dar sekolah menengah atas/madrasah Aliyah atau SMA/MA, SMK, SMP/MTs



-



Misi KTSP adalah member kewenangan kepada setiap satuan pendidikanidikan (unit sekolah) untuk mengembangkan kurikulum dan silabus sendiri atas dasar pertimbangan potensi siswa dan karakteristik SDM,sekolah dan daerah tempat sekolah itu berada.



-



Dengan KTSP setiap satuan pendidikanidikan seperti SD tempat Anda bertugas sekarang harus mampu mengembangkan kurikulum dan silabus sendiri yang sesuai degan potensi anak,sekolah da karakteristik lingkunganya masing2.



-



Dinas pendidikanidikan Daerah memiliki kewajiban untuk :



-



Menyosialisasikan



-



Menyelenggarakan pelatihan pengembangan KTSP di SD



-



Membiayai serta mengelola kegiatan pengembangan KTSP di daerahnya dengan baik



2.



Bidang pembelajaran : quantum Learning (QL)



Mata Kuliah 28 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



-



Inovasi ini muncul dari gagasan yang dikembangankan oleh Bobbi DePorters & Mike Hernacki (1999) quantum learning : membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan (terjemahan dan penerbit kaifa)



-



Dari inovasi ini ternyata metode belajar yang biasa itu dapat mnghasilkan lompatan perubahan semcam kemampuan diri yang berlipat lipat (quantum) pada anak /siapa pun yang menerapkan metode ini.



-



QL terdiri dari sejumlah teknik belajar yang sasaran akhirnya adalah membantu para siswa agar responsive dan bergairah atau bersemangat dalam menghadapi tantangan2 belajar dan perubahan2 yang terjadi dalam situasi nyata yang tengah dihadapi dilingkunganya.



-



QL juga menawarkan sejummlah kiat /seni dala membaca dan menulis yang sangat efektif dan efisien



-



Dengn QL anak tidak dijejali dengan pemberian materi pelajaran dari guru tetapi yang lebih penting bagaimana agar anak itu mengembangkan kemampuan berpikir,imajinatif kreatif, sikap optimis,emosi dan perasaan sukses .berhasil untuk menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.



3.



Bidang manajemen : manajemen Berbasis Sekolah (MBS) -



Atau Schools Based Management merupakan suatu inovasi atau pembaruan dalam bidang manajemen pendidikani khususnya manajemen sekolah.



-



MBD semakin dikenal karena dianggap cocok dengan kebijakan desentralisasi sebagaimana yang diisyaratkan dalam UU No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No 25 tahun 2000 tentang Kewenangan dan propinsi sebagai Daerah Otonom



-



UU no 22 tahun 1999 da PP No 25 tahun 2000 maka kini menjadi wewenangan pemerintah daerah atau kabupaten dan kota. Desentralisasi pengelolaan pendidikani juga mengandung arti adanya perlimpahan wewenang pengelolaan pendidikani dari pemeritah daerah kepada masyarakat /kepada pihak2 yang berkepentingan dengan pendidikani ,



-



praktek MBS berarti adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada sekolah untuk merumuskan kebijakan dan penetapan keputusan tentang kurikulum dan pengelolaan seluruh sumber daya dari masyarakat bersama dngan stajeholders-nya



Mata Kuliah 29 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



-



MBS merupakan suatu inovasi yang menetapkan sekolah sebagai suatu etetitas /system yang memiliki kemampuan untu membuat keputusan dalam mengelola semua sumber daya yang ada.



c.



Prinsip dan Model Perencanaan Inovasi Pendidikani Anak Di SD 1.



Prinsip Perencanaan Inovasi Pendidikanidikan Perencanaan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keberhasilan inovasi pendidikani. Dalam hal ini perencanaan berarti suatu persiapan dan pengambilan keputusan untuk berbuat secara sistematis yang merupakan serangkaian aktivitas berkelanjutan dan saling melengkapu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.



2.



Model perencanaan Inovasi Pendidikanidikan Model



yang



dimaksud



ialah



model



perencanaan



inovasi



pendidikani



proaktif/interaktif (MOPIPPI) Lebih menenkanakan kepada pola urutan pemikiran secara rasional sebagai pembimbing untuk membuat perecanaan inovasi pendidikanidikan pada suatu sekolah.



d.



Penerapan Inovasi pada SD Cara menerapkan ide untuk memperbaiki / memecahkan masalah di SD, yang penerapannya merupakan sesuatu yang disebut sebagai Inovasi antara lain ; 1.



Buatlah rumusan yang jelas tentang inovasi yang akan diterapkan -



Mengembangkan metode pembelajaran yang sangat efektif



-



Mengunakan sumber dan media pembelajaran yang murah dan efektif



2.



Mengumpulkan data



3.



Membagi wewenang dan tanggung jawab



4.



Gunakan metode /cara yang memberikan kesempatan



5.



Kembangkan berbagai macam alternative



6.



Gunakan data /informasi yang sudah ada



7.



Gunakan tambahan data untuk mempermudah fasilitas



8.



Gunakan pengalaman si SD / lembaga yang lain



9.



Berbuatlah secara positif



Mata Kuliah 30 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



MODUL 8 KONVENSI HAK ANAK 8.1.



KONVENSI HAK ANAK 1.



Konvensi Atau konvena adalah kata yang serupa dengan tratak/ pakta (treaty) yaitu perjanjian ini bersiifat mengikat secara yuridis dan politis. Oleh karena itu konvensi merupakan suatu hokum internasional ( instrument internasional)



2.



Hak Hak anak adalah bagian integral dari HAM, hak anak adalah semua hal yang harus dimilki oleh anak supaya bias tumbuh (jasmani atau fisiknya) dan berkembang 9rohani dan inteletualnya) dengan baik. Secara lebih rinci yang dimaksud hak adalah sebagai berikut ; a.



Segala sesuatu yang melekat pada diri seseorang semenjak lahir



Mata Kuliah 31 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



b.



Segala hal yang menimbulkan kewajiban terhadap orang lain sekaligus menimbulkan kewajiban terhadap pemilik hak tersebut agar tidak melanggar hak2 orng lain yang sama.



3.      Anak a.



Menurut pasal 1 KHA, ‘anak adalah setiap orang yang berusia dibawah 18 th , kecuali berdasarkan UU yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal.



b.



Berdasarkan pengetian diatas maka masa anak terakhir ketika anak mencapai ulang tahunya yang ke 19, kecuali apaila UU nasioanla suatu Negara tertentu menentukan batasan usia dewasa yang berbeda



c.



Menurut KHA seorang perempuan yang menikah dan kemudia hamil. Padahal usianya masih dibawah 18 th, tatap masiih diebut aebagai anak.



d.



Pasal 1 KHA tidak secara khusus menyebutkan tentang saat dimualinya masa anak. KHA mengambil sikap yang terbuka dan Fleksibel /kehidupan dianggap dimulai.



Konvensi Hak anak merupakan bagain integrasi dari instrument internasional dibidang HAM, KHA kaitanya dengan HAM sebagai berikut :



8.2.



a.



Menegaskan berlakunya HAM bagi semua tingkatan usia



b.



Meningkatkan standar HAM agar lebih sesuai dengan anak2



c.



Mengatur masalah2 yang khusus berhubungan dengan anak



LATAR BELAKANG KONVENSI HAK ANAK 1.



Salah satu aktivis perempuan yang bernama Eglantyne Jebb, adalah pendidikaniri organisasi Save the Cheldern yang kemudian membuat pernyataan tentang hak anak. Hak anak yangdikemukakan oleh jebb ( dalam buku “Sosialisasi Hak Anak Internasional Save the children Alliance (Asia)” adalah : a.



Anak harus dilindungi tanpa mempertimbangkan ras, kewarganegaraan atau kebangsaannya.



b.



Anak harus di asuh demi keutuhan keluarga.



c.



Anak harus di beri sarana untuk perkembangan  normanya, baik secara material, moral, dan sepiritual.



d.



Anak yang kelapran harus diberi makan, anak yang sakit hrus diberi perawatan



e.



Dalam keadaan bahaya anak harus diutamakan untuk memperoleh penyelamatan



f.



Anak harus memperoleh bantuan kesejahteraan dan jaminan social



Mata Kuliah 32 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



g.



Anak harus dididik agar bakat dan kemapuannya dapat dikembngkan untuk mengabdi kepada sesame manusia



2.



Th 1923 pernyataan tentang hak anak tersebut diadopsi oleh  save the children fund international union ( dalam buku konvensi hak anak kerja sama antara sahabat remaja PKBI DIY DAN UNICEF)



3.



Th 1924 majelis liga bangsa2 mengadopsi Deklarasi Hak Anak. Deklarasi ini disebut juga sebagai “ Deklarasi Geneva’ akan tetapi tahun 1939 perang dunia pecah kembali dan liga bangsa2 menjadi organisasi yang tidak mempunyai daya /kekuasaan



4.



Th 1945 PBB terbentuk , tahun 1946 Deklarasi Geneva diusulkan pada Badan Ekonomi da Sosial PBB untuk dihidupkan lagi dengan tujuan ‘mengikat umat manusia sekarang ini dengan ikatan sekuat tahun 1924’



5.



Pada tgl 10 Desember 1948, majelis umum PBB menyetujui untu mengadopsi Deklarasi Univerasl mengenai HAM setia tahun peristiwa ini diperingati sebagai ‘hari HAM sedunia’



6.



Thn 1959 majelis umum PBB kembali mengeluarkan pernyataan tentang Hak anak dan pernyataan ini merupaka deklarasi internasional kedua



7.



‘tahun anak internasional ‘ dirancang pada th 1979



8.



Rancanan konvensi hak anak diselesaikan pada tahun 1989 dan tanggl 20 November, naskah konvesi disahkan sengan suara bulat oleh PBB



9.



KHA mualia diberlakukan sebagai Hukum Internasional pada tanggal 2 september 1990. Indonesia meratifikasi KHA dengan keputusan presiden No. 36/1990 tertanggal 25 Agus 1990. Tetapi KHA baru berlaku di Indonesia mulai 5 oktober 1990, sesuai pasal 49 ayat 2 yang mengatakan “bagi tiap-tiap Negara yang meratifikasi atau yang menyatakan keikutsertaan pada KHA , setelah diterimanya instrument ratifikasi atau instrument keikutsertaan yang ke-20, konvensi ini akan berlaku pada hari ke-30 setelah tanggal diterimanya instrument ratifikasi atau instrument keikutsertaan dari Negara yang bersangkutan”.



10.



Perlu anda ketahui bahwa pada waktu meratifikasi KHA, Indonesia membuat suatu deklarasi yang pada intinyamenyatakan hal-hal berikut.(diambil dari buku : Convention on the Rights of the child, first Periodic Report-Indonesia, 1993-Juni 2000). a.



Konstitusi Republik Indonesia tahun 1945 menjamin hak-hak dasar atas anak tanpa memandang jenis kelamin, etnis atau ras mereka.



b.



Ratifikasi KHA oleh republic Indonesia tidaklah berarti bahwa Indonesia menerima kewajiban



yang



melebihi



batas



konstitusi



ataupun



menerima



untukmenerapkan hak-hak di luar yang menyatakan dalam konstitusi.



Mata Kuliah 33 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



kewajiban



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



c.



Dalam kaitan dengan pelaksanaan pasal 1, 14, 16, 19, 21, 22, dan 29 dari konvensi( pasal-pasal ini akandi jelaskan lebih lanjut dalam modul ini), pemerintah republik Indonesia menyatakan bahwa akan menerapkan pasal-pasal ini sesuai dengan konstitusinya.



MODUL 9 KONVENSI HAK ANAK PENDIDIKAN 9.1.



JENIS-JENIS HAK ANAK Pemahaman tentang isi KHA dapat dilakukan dengan mengelompokan KHA berdasarkan kriteria: 1.        Berdasarkan strukturnya, KHA dikelompokan dalam: a.



Preambule atau Mukadimah,



b.



Bagian 1, yaitu pasal 1-41 yang mengatur bagi semua anak,



c.



Bagian 2, yang mencakup pasal 42-45 yang mengatur tentang pemantauan dan pelaksanaan KHA, dan



Mata Kuliah 34 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



d.



Bagian 3, yang terdiri dari pasal 46-46 mengatur masalah pemberlakuan konvensi.



2.        Berdasarkan isinya, KHA dapat dikelompokan berdasarkan hal-hal berikut: a.



b.



Kategori yang berdasarkan konvensi induk HAM, KHA mengandung: -



Hak-hak sipil dan politik,



-



Hak-hak ekonomi, sosial dan budaya.



Kategori yang berdasarkan pihak yang harus melaksanakn KHA dan yang bertanggung jawab untuk memenuhi hak anak maka 3 kata kunci dapat dijadikan pegangan untuk memahami KHA, yaitu:



c.



d.



9.2. 1.



-



Penuhi



-



Lindungi



-



Hargai



Berdasarkan cakupan yang terkandung dalam KHA maka KHA berisi: -



Hak atas kelangsungan hidup,



-



Hak untuk berkembang,



-



Hak untuk perlindungan, dan



-



Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.



Berdasarkan perumusan komite hak anak PBB, KHA terbagi menjadi: -



Langkah-langkah implementasi umum,



-



Definisi anak,



-



Prinsip-prinsip umum,



-



Hak sipil dan kemerdekaan,



-



Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternative,



-



Kesehatan dan kesehjateraan dasar,



-



Pendidikan, waktu luang, dan kegiatan budaya, dan



-



Langlah-langkah perlindungan khusus.



KONVENSI HAK ANAK DAN PENDIDIKAN Pendidikan sebagai hak sosial dan budaya oleh konvensi hak anak ditambah dengan dimensi moral dan etis, yaiyu menguatkan hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan pada diskriminasi, yang sepenuhnya menghargai identitas budaya serta kebutuhan budaya anak. Ada 3 pasal dalam KHA yang membahas ketentuan mengenai masalah pendidikan, Waktu luang dan kegiatan budaya bagi anak, yaitu pasal 28, 29 dan 31.



2.



Pada intinya, pendidikan dasar melupakan hak semua anak, dan wajib disediakan oleh Negara serta tersedia cuma-cuma untuk semua anak. Pendidikan menengah dalam berbagi bentuk serta pendidikan tinggi juga harus diusahakan agar dapat diperoleh oleh anak, dengan bantuan finansial dari Negara apabila diperlukan.



Mata Kuliah 35 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



3.



Tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan anak seoptimal mungkin, mengembangkan rasa hormat terhadap hak hak asasi manusia, mempersiapkan anak untuk hidup yang bertangung jawab dalam masyarakat yang bebas serta pluralistis, dan menghormati orang tua, identitas budaya, bahasa serta nilai-nilai meraka, serta lingkungan alam.



4.



Anak mempunyai hak untuk beristirahat dan bersantai, bermain dan turut serta dalam kegiatan rekrasai serta kehidupan budaya dan seni.



MODUL 10 IMPLIKASI HAK ANAK DI SEKOLAH DASAR 10.1. Implikasi Pelaksanaan Hak Anak Pada Pembelajaran SD Dengan



mengacu



pada



teori Bronfenbrenner,



Myers (1995)



mengemukakan



pandangannya dimana lingkungan belajar anak yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya dan tetangga, dan masyarakat institusi. a.



Pengertian kurikuler, kokulikuler, dan extrakurikuler Kurikuler merupakan kegiatan yang berkaitan dengan dengan kurikulum.  Kegiatan kokurikuler merupakan rangkaian kegiatan kesiswaan yang berada dalam sekolah.



Mata Kuliah 36 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. b.



Tujuan dilakukan kegiatan kurikuler, kokulikuler, dan extrakurikuler



Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan agar anak dapat mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program  kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. c.



Pelaksanaan hak anak dalam kurikuler, kokulikuler, dan extrakurikuler Dalam rencana strategis departemen pendidikan nasional 2005-2009 disebutkan mengenai program penguatan kebijakan Depdiknas dengan rencana pembangunan jangka menengah Bappenas. Rencana Bappenas mengenai wajib belajar 9 tahun. Undangundang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan  peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangkan menengah nasional. Rencana menunjang kegiatan kurikuler, kokulikuler, dan extrakurikuler dilakukan sebagaimana dicantumkan dalam tujuan pembangunan pendidikan nasional jangka menengah antara lain : 1.



Meningkatkan iman, taqwa dan ahlak mulia



2.



Meningkatkan penguasaan iptek



3.



Meningkatkan sensitifitas dan kemampuan ekspresi estetis



4.



Meningkatkan kualitas jasmani



5.



Meningkatkan pemerataan kemerataan belajar pada semua jenis jenjang pendidikan



6.



Memperluas akses pendidikan nonformal



10.2. Contoh-Contoh Pelanggaran Hak Anak di Sekolah Dasar Di Indonesia pelanggaran hak anak yaitu : mempekerjakan anak di sektor formal maupun informal dan eksploitasi hak anak. Rencana pemerintah tampaknya mengacu pada data yang dihimpun dari direktorat pendidikan nasional dan menengah diperoleh hal-hal berikut:



1.



Mutu pendidikan Kondisi pendidikan guru belum seluruhnya seperti yang diharapkan akan mempengaruhi kualitas kerja mereka. a.



Sarana dan prasarana yang terbatas



b.



Kondisi sekolah yang rusak



c.



Pendanaan pendidikan yang belum memadai



d.



Pembelajaran yang belum efisien dan efektif. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya guru kreatif, kurangnya dukungan dari pihak sekolah, mahalnya buku pelajaran sekolah.



Mata Kuliah 37 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



e.



Pelaksanaan pendidikan ekslusif



f.



Adanya tindakan kekerasan terhadap siswa



10.3. Perlindungan Anak dalam Pendidikan Herlina dkk 2003 penyelenggaraan perlindungan anak dalam pendidikan perlu dilakukan dengan: 1.      Wajib belajar 9 tahun 2.      Anak yang menyandang cacat fisik ataupun mental diberi kesempatan yang sama



MODUL  11 KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR 11.1. Hakikat Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar a.



Latar belakang perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar



Mata Kuliah 38 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



Rohman nata Wijaya (1987) mengemukakan 5 faktor yang melatarbelakangi perlunya bimbingan dan konseling dalam proses pendidikan di sekolah yaitu : 1.



kesadaran akan perbedaan individual diantara setiap manusia



2.



kesadaran akan perlunya sistem pelayanan kependidikan lainnya yang berpusat pada anak



3.



kesadaran akan perlunya konsep demokrasi



4.



kesadaran akan permasalahan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan bermasyarakat



b.



Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Istilah bimbingan digunakan dalam konteks pendidikan, pengajaran, kepemimpinan dan upaya-upaya yang berkaitan dengan proses kemanusiaan terutama dengan proses mempengaruhi atau mengubah tingkah laku. Konseling lebih bersifat hubungan antar luar pribadi yaitu antara seorang konselor dan dengan yang diberi bantuan



c.



Anggapan-anggapan yang Keliru tentang bimbingan dan konseling Beberapa kekeliruan pemahaman tentang bimbingan : 1.



Bimbingan diberikan kepada anak yang bermasalah.



2.



Anggapan ini keliru karena bimbingan di sekolah dasar harus diberikan kepada semua anak.



3.



Bimbingan untuk semua anak



4.



Bimbingan bukan hanya diberikan kepada anak yang nakal, aturan aturan yang disebut sebagai kasus melainkan anak yang pintar.



5.



Bimbingan diperuntukkan bagi siswa sekolah lanjutan



6.



Anggapan ini keliru karena tidak sesuai dengan prinsip bimbingan.



7.



Bimbingan sama dengan nasehat



8.



Bimbingan tidak berarti pemberian nasehat kepada seseorang.



9.



Bimbingan adalah tugas para ahli



10. Anggapan itupun keliru karena tidak semua kegiatan bimbingan dan konseling adalah tugas para ahli bimbingan atau yang disebut guru pembimbing. 11. Bimbingan adalah obat mujarab untuk semua penyakit tingkah laku. d.



Tujuan-tujuan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar Tujuan akhir bimbingan dan konseling ditingkatan pendidikan apapun adalah agar peserta didik mencapai tugas-ugas perkembangan secara optimal dalam berbagai aspek sesuai tingkat perkembangan dan lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.



e.



Prinsip bimbingan di SD



Mata Kuliah 39 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



Tiedeman, Dinckmeyer dan Dreikurs dalam Stones (1983) memandang bahwa program bimbingan di SD perlu diarahkan pada perkembangan kognitif dan afektif. f.



Hakikat bimbingan dan konseling Hakikat bimbingan dapat dipahami sebagai berikut: 1.



Bimbingan di SD merupakan suatu proses bantuan yang kontinyu



2.



Bimbingan di SD merupakan proses membantu individu



3.



Diberikan atas dasar pemahaman tentang kebutuhan



4.



Bimbingan di SD bukan monopoli kegiatan suatu profesi



5.



Bimbingan untuk semua siswa



6.



Fungsi bimbingan untuk memecahkan masalah atau kesulitan yang dihadapi siswa



11.2. Peran Guru dalam Bimbingan Dan Konseling di SD a.



Pentingnya bimbingan di SD Proses pendidikan di SD mengimplikasikan perlunya perubahan orientasi dalam beberapa aspek sistemiknya terutama berkenaan dengan substansi kemampuan yang harus dikembangkan proses pembelajaran dan bimbingan.



b.



Peran Guru dalam bimbingan dan konseling di SD Program bimbingan di SD diarahkan pada pencapaian kecakapan siswa dalam pelaksanaan seluruh tugas perkembangannya secara efektif. Rochman Natawidjaja (1984) salah seorang pakar terkemuka dalam bimbingan dan konseling mengemukakan peran yang harus dikaksanakan oleh guru dalam keseluruhan program bimbingan dan konseling dirumuskan kedalam 10 butir pernyataan: 1.



Mengidentifikasi kebutuhan,minat,bakat,dan masalah tiap anak, terutama didalam kelas



2.



Mengidentifikasi gejala salah suai pada diri anak dalam kegiatan di sekolah



3.



Memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di lingkungan sekolah



4.



Melaksanakan bimbingan kelompok baik didalam maupun diluar kelas



5.



Melengkapi rencana yang telah dirumuskan oleh anak bersama guru



6.



Melaksanakan pengajaran sesuai dengan kebutuhan anak



7.



Mengumpulkan data dan informasi tentang anak terutama dalam kegiatan belajarnya



8.



Melaksanakan kontak dengan masyarakat, terutama pada orang tua atau wali anak



9.



Melaksanakan konseling terbatas



10. Memberikan pelayanan rujukan 11.3. Peran Orang Tua dalam Bimbingan dan Konseling di SD Mata Kuliah 40 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



a.



Keterkaitan Antara Peran Orang Tua dan Guru dalam bimbingan dan konseling Peran orang tua dalam bimbingan tidak dapat dilepaskan dari peran guru karena peran keduanya dalam hal bimbingan merupakan peran yang bersifat kolaboratif.



b.



Perwujudan peran orang tua dalam bimbingan dan konseling Bentuk perwujudan peran yang diharapkan dari orang tua dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di SD di satu pihak akan sangat bergantung pada faktor pengetahuan dan kesadaran akan pendidikan anak, dipihak lain bergantung juga pada inisiatif sekolah serta dukungan kedua belah pihak. Hasil penelitian juga mendukung tentang bentuk-bentuk peran yang diharapkan oleh orang tua siswa dalam rangka pelaksanaan pendidikan sekolah pada umumnya dan bimbingan konseling antara lain sebagai berikut : 1.      Mengadakan konsultasi 2.      Memberi balikan 3.      Menjadi sumber belajar 4.      Berupaya memenuhi perlengkapan belajar 5.      Menerima dan menghargai individualitas anak 6.      Memperlakukan anak sesuai norma sosial 7.      Membantu warga masyarakat



MODUL 12 PROSEDUR PENGELOLAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD 12.1. JENIS-JENIS PERANGKAT BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD Mata Kuliah 41 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



1.



Perangkat Pengumpulan Data Perangkat yang diperlukan antara lain : a.



Perangkat pengumpulan data, seperti format - format pedoman observasi, pedoman wawancara, checklist, catatan anekdot, angket / daftar isian



b.



Perangkat penyimpanan data, seperti buku pribadi, dan map siswa



c.



Perangkat informasi, seperti buku informasi atau paket bimbingan pribadi, belajar, pendidikanidikan, pendidikanidikan dan karier



d.



Prerangkat teknis administrasi, seperti buku catatan kegiatan bimbingan dan konseling, blangko surat panggilan orang tua / wali,dan kunjungan rumah



2.



Beberapa perangkat bimbingan yang dipandang sangat penting : i.



Pedoman Observasi Merupakan salah satu tyeknik /cara mendapatkan data yang dibutuhkan tentang siswa. Pedoman Observasi merupakan pedomantertulis bagi pengamat / guru yang berisikan rumusan tentang hal-hal sebagai berikukt :



ii.



-



Tujuan, sasaran dan focus observasi



-



Pengamat, waktu, dan tempat pelaksanaan observasi



-



Cara/prosedur observasi serta pencataatan dan pengolahan data.



Pengumpulan data dengan observasi dapat dilakukan dengan : -



Catatan anekdot Berisi cacatan tentang sesuatu peristiwa yang unik dan penting berkenaan dengan seorang siswa/sekelompok siswa tertentu.



-



Daftar cek Suatu daftar yang mengidentifikasikan sejumlah aspek /masalah tertentu yang sedang menjadi kepedulian pengamat



-



Skala penilaian Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam observasi untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu / situasi



iii.



Pedoman wawancara. Merupakan cara memahami /mendapatkan data tentang siswa melalui pembicaraan / Tanya jawab secara tatap muka(langsung)/ dengan mengadakan Tanya jawab secara



Mata Kuliah 42 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



lisan antara orng yang mewawancarai dan yang diwawancarai. Tujuan – tujuan wawancara : -



Menciptakan hubungan baik diantara kedua belah pihak yang terlibat



-



Meredakan ketegangan yang terdapat dalam diri subjek wawancara



-



Menyediakan informasi yang dibutuhkan subjek wawancara



-



Mendorong kearah pemahamn diri pada pihak subjek wawancara



-



Memberikan motivasi kepada pihak yang diwawancarai untuk melakukan kegiatan yang konstruktif



iv.



Angket / daftar isian Angket adalah alat pengumpulan data yang berupa serangkaian pertanyaan / pernyataan yang diajukan kepada subjek untuk mendapat jawaban yang diperlukan. Beberapa petunjuk praktis untuk menyususn angket /daftar sisian untuk mendapatkan data tentab siswa dan lingkunganya :



v.



-



Gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti rangkap



-



Susunan kalimat hendaknya sederhana tetapi jelas



-



Hindari pemakaian kata-kata yang tidak ada gunanya



-



Hindarkan pernyataan-pertanyaan yang tidak perlu



Angket Sosiometri Teknik untuk mengetahui hubungan social antaranggota dalam suatu kelompok tertentu. Angket sosiometri adalah alat atau instrument yang digunakan untuk memperoleh data hubungan social dari siswa.



12.2. PERENCANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD Berkenaan dengan upaya bimbingan di Sekolah Dasar (SD), istilah perencanaan program bimbingan diartikan sebagai upaya para personel terkait di sekolah, guru pembimbing (kalau ada), dan guru kelas dalam mempersiapkan dalam segala hal yang diperlukan untuk kepentingan pelaksanaan program bimbingan di SD. a.



Arti Penting Perencanaan Program Bimbingan



Berkenaan dengan upaya bimbingan di Sekolah Dasar (SD), istilah perencanaan program bimbingan diartikan sebagai upaya para personel terkait di sekolah, guru pembimbing (kalau ada), dan guru kelas dalam mempersiapkan dalam segala hal yang diperlukan untuk kepentingan pelaksanaan program bimbingan di SD. b.



Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Program Bimbingan



Ada empat hal pokok yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan suatu program bimbingan di SD, yakni: -



Tujuan Pendidikan dan Karakteristik SD



Mata Kuliah 43 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



c.



Kebutuhan dan karakteristik SD



Ciri-Ciri Program Bimbingan yang Baik di SD



Program bimbingan yang baik memiliki ciri-ciri : -



Disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata para siswa.



-



Kegiatan bimbingan diatur menurut skala prioritas dan kemampuan petugas.



-



Dikembangkan berangsur-angsur dengan melibatkan semua pihak.



-



Memiliki tujuan yang ideal, tetapi realistik dalam pelaksanaannya.



-



Mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan antara anggota sekolah.



-



Menyediakan fasilitas yang diperlukan.



-



Disesuaikan dengan program pendidikan disekolah yang bersangkutan.



-



Memberikan kemungkinan pelayanan kepada semua siswa sekolah yang bersangkutan.



-



Memperhatikan peranan yang penting dalam menghubungkan dan memadukan sekolah dengan masyarakat.



d.



-



Sejalan dengan proses penilaian diri.



-



Menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan.



Model Perencanaan Program Bimbingan di SD



Ada beberapa model perencanaan program bimbingan di SD, antaralain -



Karakteristik Model



-



Struktur Program



-



Distribusi Program



-



Rumusan Tujuan Program



-



Komponen Program



12.3. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SD Kegiatan pengumpulan data biasanya dilaksanakan pada seriap tahun ajaran baru. Oleh sebab itu, berbagai perangkat instrument pengumpulan data harus sudah disiapkan sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan terhadap setiap siswa, baik siswa baru maupun siswa lama.



Mata Kuliah 44 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



a.



Pengumpulan Data Siswa



Bagi siswa baru salah satu tujuannya adalah indentifikasi awal tentang pribadi siswa, yang meliputi identifikasi, kemampuan, keberbakatan, dan keterbatasan siswa, serta kondisi social ekonomi orang tua siswa. Bagi siswa lama pengumpulan data diarahkan untuk melengkapi atau memperbarui data agar tetap up to date. b.



Layanan Orientasi dan Pemberian Informasi Menurut Ahman (1999), pengalaman memasuki sekolah merupakan pengalaman tertama masuk sekolah yang sesungguhnya. Kesan pertama sangat penting karena akan mendasari sikap siswa selanjutnya terhadap sekolah. Layanan orientasi dan pemberian informasi pada awal memasuki sekolah merupakan kegiatan yang strategis. Dalam kegiatan ini siswa diperkenalkan dengan guru-guru, kelas tempatnya belajar, ruangan perpustakaan, ruangan UKS, WC, dan fasilitas sekolah lainnya, tata tertib sekolah, cara belajar, dan cara bergaul.



c.



Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran yang dikembangakan di SD mencakup antaralain:



d.



-



Layanan Penempatan dan Penyaluran bagi Kelas 1



-



Layanan Penempatan dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler



-



Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Kelas Unggulan



Bimbingan Pengembangan Contoh pengembangan materi layanan dasar, antara lain: -



Kesuksesan belajar.



-



Keterampilan-keterampilan belajar.



-



Kesadaran akan pentingnya harga diri.



-



Peningkatan motif berprestasi.



-



Pembuatan keputusan, penyusunan tujuan, perencanaan, dan keterampilan pemecahan masalah.



-



Hubungan antarpribadi yang efektif.



-



Keterampilan komunikasi



-



Hubungan antarmanusia yang berbeda kebudayaan.



-



Tingkah laku yang bertanggungjawab.



Mata Kuliah 45 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



e.



Bimbingan Responsif



Layanan responsif diberikan kepada siswa yang membutuhkan bantuan langsung. Untuk hal ini maka guru dapat memberikan layanan konsultasi atau nasihat kepada siswa. Oleh sebab itu guru perlu memprioritaskan kesiapannya untuk membimbing siswa dalam hal-hal berikut:



f.



-



Mengatasi stres.



-



Masalah kewanitaan (menstruasi atau lainnya).



-



Tekanan orang dewasa.



-



Sikap dan tingkah laku di sekolah.



-



Hubungan antarteman sebaya.



-



Pengalaman traumatik.



-



Kematian anggota keluarga atau teman.



-



Perceraian orang tua.



-



Salah asuh.



-



Pergaulan anak laki-laki dan perempuan.



Bimbingan Perencanaan Individual Bimbingan perencanaan individual meliputi menginterprestasi-kan data hasil tes, aktivitas perkembangan karier, seperti hari karier, strategi untuk memfasilitasi siswa yang mengalami trasnsisi dari kelas tertentu ke kelas berikutnya, emmbantu menemukan kursus dan latihan yang diperlukan.



g.



Kerja Sama Di awal era otonomi daerah ini penyelenggaraan pendidikan di suatu sekolah harus serta mengandalkan kekuatan sendiri. Hal ini dapat diupayakan hanya bila pokok sekolah mampu menjalin kerja sama yang baik dengan masyarakat. Terutama orang tua siswa dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan kemajuan sekolah.



12.4. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN Penilaian suatu program jangan dipandang sebagai suatu kegiatan yang tersendiri, melainkan harus dipandang sebagai bagian dari siklus suatu proses pelaksanaan program tertentu. Dengan kata lain evaluasi adalah sebagai kegiatan yang melekat dari suatu siklus kegiatan yang terencana. a.



Evaluasi Program Sebagai Fungsi Intrinsik Dalam keputusan Menpa Nomor 93 tahun 1995 dinyatakan secara tegas, bahwa tugas pokok guru dalam melaksanakan bimbingan di SD adalah (a) menyusun program bimbingan, (b) melaksanakan program bimbingan, (c) evaluasi pelaksanaan, (d) analisis



Mata Kuliah 46 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)



Universitas Terbuka / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikanidikan, 2019



hasil pelaksanaan, dan (e) tindak lanjut dari program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. b.



Tujuan Evaluasi Furqon (2004:4) mengemukakan bahwa tujuan evaluasi yang berbeda-beda itu dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori, yaitu 1.      Akuntabilitas 2.      Pengembangan 3.      Pengetahuan



c.



Prinsip-Prinsip Evaluasi Program Prinsip evaluasi program yaitu : (a) Evaluasi yang efektif memerlukan pemahaman tentang tujuan-tujuan program, (b) Evaluasi yang efektif memerlukan kriteria pengukuran yang tepat, (c) Evaluasi yang efektif bergantung pada ketepatan orang yang mengukur kriteria yang ditetapkan, (d) Evaluasi program harus melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan baik dari lingkungan internal maupun ekksternal, (e) Evaluasi yang bermakna memerlukan umpan balik dan tindak lanjut, (f) Evaluasi yang sangat efektik jika direncanakan dan berkesinambu-ngan, dan (g) Evaluasi harus memberikan motivasi kepada pelaksana program untuk bekerja lebih baik.



d.



Metode Evaluasi Menurut Gibson dan Mitchell (1986:384) dikemukakan tiga metode evaluasi program bimbingan dan konseling di SD, antaralain:



e.



1.



Metode Sebelum dan Sesudah



2.



Metode Perbandingan



3.



Metode Penegakan Kriteria



Prosedur Evaluasi Evaluasi sebagai suatu kegiatan tersendiri memiliki nilai yang kecil. Yang memberi nilai besar terhadap evaluasi program adalah menggunakan hasil temuan evaluasi, apakah menggambar hasil yang sesuai dengan realitas objektif atau tidak, serta apakah menggambarkan dengan jelas kelebihan dan atu kelemahan program atau tidak. Oleh sebab itu, perlu ditegaskan sekali lagi, bahwa di dalam rencana evaluasi harus ditetapkan tanggung jawab khusus untuk menggunakan hasil temuan evaluasi ini untuk pengembangkan program lebih lanjut.



Mata Kuliah 47 : Pendidikan Anak di SD / disusun oleh Nur Fatihah (857049262)