Rangkuman Site Analysis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERANCANGAN TAPAK SITE ANALYSIS EDWARD T WHITE



DOSEN : ALDERINA ROSALIAN S.T M.T OLEH : MIRANDA ASTERIANANDA DBB 117 033



KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PALANGKA RAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR 2018



BAB 1 DEFINISI, PERSOALAN DAN IMPLIKASI PERANCANGAN Analisa Tautan Analisis tautan adalah praperancangan yang memusat pada kondisikondisi yang ada, dekat dan potensial pada dan sekitar tapak proyek. Peran utama dari analisis tautan dalam perancangan adalah memberi kita informasi mengenai tapak kita sebelum memulai konsep-konsep perancangan kita sehingga pemikiran dini kita tentang bangunan kita dapat menggabungkan tanggapan-tanggapan yang berarti terhadap kondisi-kondisi luar.



Persoalan-persoalan tapak yang khas yang ditunjukan pada suatu analisis tautan adalah lokasi tapak, ukuran, bentuk, kontur, pola-pola drainase, tatawilayah dan garis sepadan, utilitas, ciri-ciri di atas tapak yang penting



(bangunan,



pepohonan, dll), lalu lintas di sekitarnya, pola-pola lingkungan, pemandangan dari ke arah dan dari tapak serta iklim. Sebagai perancang perlu mengetahui, mengenal persoalan. Tidak hanya memenuhi pertanggung jawaban internalnya saja (fungsi)



tetapi juga berhubungan baik dengan lingkungan eksternalnya. Beberapa dari persoalan-persoalan yang serupa dalam kaitan ini adalah pola-pola tatawilayah yang berubah-ubah disekitar tapak kita. Sebuah tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi merupakan sekumpulan jarinagn yang sangat aktif yang terus berjalan yang jalin-menjalin dalam perhubungan-perhubungan rumit



Segitiga Konsekuensi Segitiga konsekuensi adalah suatu model yang berguna untuk memahai jaringan dari sebab-akibat tautan dan bagaimana sebab-akibat tersebut.



Segitiga konsekuensi memusatkan pada peniruan bangunan yang telah selesai dan ditempati dan didasarkan pada suatu hipotesis bahwa bukanlah rancangan atau bangunan itu sendiri yang menjadi tanggung jawab akhir kita sebagai perancang tetapi peramalan dan kelahiran sekumpulan konsekuensi atau akibat yang telah dianggap positif dan mungkin terdapat tiga faktor didalam segitiga konsekuensi : bangunan, pemakai, dan tautan. Bangunan mencakup seluruh perwujudan fisik dari rancangan kita. Pemakai meliputi semua orang yang meliputi bangunan tersebut. Tautan meluputi semua kondisi, situasi, pengaruhpengaruh dan tekanan-tekanan yang merupakan tapak yang telah ada sebelum pembangunan bangunan tersebut.



Elemen-elemen dari banguan mempengaruhi tidak hanya satu terhadap yang lainnya tetapi juga elemen-elemen pada tautan dan pemakai. Penting bagi kita untuk tidak hanya mengetahui sesuatu tentang karakter-karakter yang tersusun oleh bangunan, pemakai dan tautan tetapi juga tentang bagaimana karakter-karakter itu mempengaruhi satu sama lain.



Penempatan banguan kita pada tapak akan selalu mengaibatkan suatu pengubahan kembali pada tapak. Sasaran kita harus selalu berupa : kita mewariskan tapak yang keadaannya lebih baik ketimbang pada saat kita mendapatkanya.



Penting untuk tidak melakukan analisis “pada jarak jauh” tetapi benarbenar mengunjungi tapak dan merasakannya. Persoalan tentang waktu harus diterapkan pada semua informasi tapak. Analisis tautan kita harus merekam informasi apa yang “keras”(tidak dapat ditawar) dan apa yang “lunak” ( kondisi yang dapat di rubah). Terdapat beberapa alasan untuk melakukan analisis tautan kita pada suatu tingkat yang sistematik : 1. Suatu kebiasaan yang lebih tersusun adalah kurang karna untuk mengabaikan suatu fakta atau detail penting. 2. Suatu pendekatan sistematik lebih mudah memungkinkan kita untuk menguaasai kelebihan informasi pada situasi-situasi rumit. 3. Suatu pendekatan yang halus terhadap analisis membantu perkembangan suatu pendekata yang halus dimana ketika dan masalha-masalah tautan kurang memiliki suatu kesempatan untuk “melewati pecahan-pecahan” dan maka ditinggalkan dibelakang selama sintesis perancangan. 4. Faktor-faktor tautan yang lebih individual yang kita ungkapkan dan catat dalam analisis tapak, semakin banyak petunjuk yang kita sediakan bagi kita sendiri didalam mancantumkan konsep-konsep tanggapan tapak.



Didalam



mencoba untuk menyusun jenis-jenis informasi yang kita



kumpulkan tentang sebuah tapak, terdapat beberapa judul yang kiranya berguna dalam menggolongkan data.



Tapak adalah berbeda dan



ketidakseimbangan pada bagaimana informasi tersebut. 1. Lokasi Melihatkan jarak-jarak dan waktu-waktu tempuh terhadap fungsifungsi yang berkaitan dibagian kota yang lain. 2. Tautan Lingkungan Menggambarkan lingkungan sekitar tapak yang langsung berbatasan sekitar tapak yang langsung berbatasan yang mungkin sebanyak tiga atau empat blok di luar perbatasan tapak/ 3. Urutan Dan Tatawilayah Mencatat semua aspek-aspek dimensional tapak, meliputi batas-batas tapak, lokasi dan dimensi jalur penembusan dan klasifikasi tatawilayah yang ada dengan semua implikasi-implikasi dimensionalnya (garis sepadan, batasan ketinggian, ketentuan parkir, tata guna yang diizinkan, dan sebagainya) dan daerah yang dapat dibangun (lahan yang tersedia bagi proyek setelah semua garis sepadan dan jalur penembusan telah dikurangkan. 4. Undang-Undang Memberikan uraian hukum mengenai lahan milik, ikatan perjanjian resmi, dan batasan-batasan, pemilikan yang sekarang, hak-hak hukum pemerintah sekarang. 5. Keistimewaan Fisik Alamiah Meliputi pola-pola drainase, tipe tanah dan daya dukung, pepohonan, batuan-batuan, sungai, puncak, bukit, lembah, kolam dan lain-lain. 6. Keistimewaan Buatan Mencatat kondisi-kondisi pada tapak seperti bangunan, dinding, jalan, bahu jalan, dll 7. Sirkulasi Menggambarkan seluruh pola-pola pergerakan kendaraan dan pejalan kaki si atas dan disekitar tapak. 8. Utilitas Kategori ini berkenaan dengan tipe, kapasitas dan lokasi dari seluruh utilitas yang berada pada, berdampingan dengan dan dekat dengan tapak. 9. Pancaindera



Pemandangan-pemandangan dari dan daerah tapak dan kebisingan yang ditimbulkan disekitar tapak. 10. Manusia Dan Budaya Berkenaan dengan kegiatan-kegiatan perhubungan



manusia



dan



pola-pola



manusia,



perhubungan-



karakteristik-karakteristik



manusia. 11. Iklim Berguna untuk mengetahui kondisi-kondisi iklim berubah-ubah sepanjang waktu dan juga kondisi-kondis kritik seperti curah hujan harian maksimum, kecepatan angin puncak.



BAB II PEMBUATAN DIAGRAM INFORMASI TAPAK Proses Identifikasi Persoalan Langkah pertama adalah mengidentifikasi persoalan-persoalan tersebut yang ingin kita analisis dan catat secara diagramatik. Yang kedua analisa tapak juga jangan harus dilakukan pada jarak jauh. Perjumpa langsung “dengan tangan siap sedia” dengan tapak dari sudut pandang pancaindra. Kunjungan ketapak memungkinkan kita untuk mengembangkan akan apa saja yang unik dan bernilai bagi tapak. Sebuah daftar persoalan-persoalan tapak yang potensial yang bersifat purwa rupa : 1. Lokasi a. Lokasi dari kota di dalam negara b. Lokasi dari lingkungan didalam kkota c. Lokasi tapak didalam lingkungan d. Jarak-jarak dan waktu tempuh antara tapak dengan lokasi dari fungsifungsi lain yang berhubungan didalam kota. 2. Tautan Lingkungan a. Peta lingkungan yang menunjukkan tatawilayah lahan yang ada dan yang diusulkan b. Tataguna bangunan yang ada atau yang diproyeksikan



di dalam



lingkungan. c. Usia atau kondisi dari bangunan-bangunan dilingkungan d. Tataguna ruang-ruang eksterior yang ada atau dimasa depan di dalam lingkungan. e. Tiap lalulintas kendaraan atau penjalan kaki yang menimbulkan fungsi-fungsi dalam bangunan. f. Pola-pola pergerakan kendaraan yang di proyeksikan. g. Perhubungan pada ruang padat rongga h. Pola penerangan jalan i. Pola arsitektural j. Klasifikasi lingkungan k. Bangunan terdekat yang mempunyai makna tertentu l. Citra atau situasi yang harus dilestarikan m. Pola matahari dan pembayangan n. Pola kontur dan drainase 3. Ukuran dan Tatawilayah



a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.



Dimensi dari batas tapak Dimensi dari utilitas umum Lokasi dan dimensi jalur penembusan Klasifikasi tapak yang sekarang Garis sepadan depan, samping. Luas daerah yang dibangun Batas ketinggian banguan. Rumusan tatawilayah berdasarkan parkir yang diperluakn. Banyak ruang parkir yang diperlukan. Hubungan dengan konflik yang mungkinkan dengan fungsi yang kita



rancangkan. k. Klasifikasi dimana tapak mungkin harus dirubah menyesuaikan fungsi rancangan. l. Tiap perubahan yang diproyeksikan yang akan merubah karakteristik dimensional tapak seperti pelebaran jalan. 4. Peraturan a. Keterangan yang sah dari pemilik b. Kepadatan dan restriksi lahan yang boleh dibangun c. Nama pemilik lahan d. Nama departemen atau perwakilan pemerintah yang memiliki hak hukum. e. Tiap perubahan yang diproyeksikan atau potensial pada yang mana saja dari kategori di atas. 5. Keistimewaan Fisik Alamiah a. Kontur topografi b. Ciri-ciri topografi utama. c. Pola-pola drainase pada tapak d. Keistimewaan-keistimewaan alamiah yang ada pada tapak dan nilainilainya. e. Jenis tanah pada berbagai ketinggian permukaan yang berbeda-beda. 6. Keistimewaan-keistimewaan buatan. a. Ukuran,bentuk, ketinggian dan lokasi tiap bangunan yang ada pada tapak. b. Lokasi dan tipe-tipe dari pagar c. Lokasi, ukuran dan karakteristik eksterior. d. Dimana dirasa mungkinpenting bagi rancangan kita. e. Lokasi dan ukuran dari bahu jalan. f. Keistimewaan-keistimewaan buatan diluar tapak 7. Sirkulasi. a. Trotoar dan pola-pola pejalan kaki. b. Pola-pola pergerakan perjalan kaki diluar tapak c. Jika pola pejalan kaki dianggap bernilai. d. Pola-pola pergerakan kendaraan yang berbatas dengan tapak.



e. Persoalan-persoalan pergerakan kendaraan lingkungan diluar tapak seperti pembangkit lalulintas. f. Waktu tempuh untuk bejalan melintasi tapak kita. 8. Utilitas a. Lokasi, kapasitas, dan bentuk pengangkutan (pipa) b. Dimana jalur utilitas berhenti disekitar tapak kita c. Dimana dapat kesempatan majemuk untuk menghubungkan utilitas ketapak d. Kebutuhan untuk memperkecil aliran utilitas diatas tapak. 9. Pancaindra. a. Pemandangan-pemandangan dari tapak. b. Pemandangan-pemandangan kearah tempat-tempat yang menarik dari dalam perbatasan tapak. c. Pemandangan kepada tapak dari daerah luar tapak. d. Pemandangan dari tapak posisi diluar lahan e. Lokasi, pembangkit, jadwal, dan intensitas tiap kebisingan yang berarti pada atau sekeliling tapak. f. Lokasi, pembangkit, skedul dan intensitas bau-bauan yang berarti. 10. Manusia dan Budaya. a. Dokumentasi atas aspek-aspek kultural psikologi, perilaku dan b. c. d. e. f.



sosiologi lingkungan. Pola-pola lingkunagan negatif Sikap-sikap lingkungan tentang proyek Sikap-sikap lingkungan apa yang positif dan negatif Kepermanenan nisip pada penghuni lingkungan. Kecendrungan lingkungan dari segi seluruh faktor yang disebutkan



diatas. 11. Iklim a. Variasi suhu pada bulan-bulan sepanjang tahun b. Variasi kelembapan pada bula-bulan sepanjang tahun. c. Variasi curah hujan pada bulan-bulan sepanjang tahun. d. Arah angin yang berpengaruh. e. Lintasan matahari pada titik balik matahari musim panas dan musim dingin(titik tinggi dan titik rendah) f. Posisi matahari pada waktu-waktu tertentu. g. Data yang berkaitan dengan energi. h. Bencana-bencana alam yang potensial. Menggumpulkan Data Sumber-sumber informasi dapat berbeda dari tapak ke tapak. Ada beberapa halpenting yang harus diperhatikan dalam mengumpulkan informasi, yaitu ;



1. Lokasi Informasi yang dapat dilihat dari peta-peta nengara yang dapat diperkecil menjadi jalan-jalan raya utama. Kita hanya membutuhkan untuk menghubungan tapak kejalan raya utama. 2. Tautan lingkunagan. Dapat dipelajari dari pada departemen-departemen perencanaan kota atau perusahaan-perusahaan cetak biru setempat yang mempunyai peta-peta tatawilayah pada arsipnya. 3. Ukuran dan Tatawilayah Ciri-ciri fisik alamiah dan ciri-ciri buatan dapat dikumpulkan dan didokumentasikan oleh suatu survai topografik dilakukan pada tapak. 4. Perundang-Undangan Kebanyakan informasi yang sah mengenai tapak meliputi uraian hukum. Perjanjian-perjanjian pengikat dan restriksi-restriksi dari pemilik lahan dapat diperoleh dari akta pada lahan yang bersangkutan 5. Keistimewaan fisik alamiah. Kebanyakan informasi dalam kategori ini memerlukan pengamatan langsung pada tapak dan merekam datanya pada suatu survai topografi yang memperlihatkan kontur-kontur tapak. 6. Keistimewaan buatan Hal ini meliputi seperti banguna, pagar, eksterior, dinding, lapangan, dan lain-lain 7. Sirkulasi Pendokumentasikan atas seluruh jalan, gang, jalankecil, trotoar, plaza, dan lain – lain. 8. Utilitas. Dapat dilakukan dengan mengunjungi departemen-departemen dan perusahaan utilitas yang bersangkutan. 9. Pancaindra Semua informasi mengenai pemandangan pada dan disekitar tapak diperlukan pengamatan secara langsung. Kita dapat mempergunakan fotofoto dan sketsa-sketsa untuk membantu dalam kaitan ini. 10. Manusia dan Budaya Data dapat diperoleh dari sensus penduduk. Biasanya tersedia melalui perwakilan perencanaan kotapraja setempat. 11. Iklim Semua data iklim biasanya tersedia dari biro cuaca setempat. Juga terdapat profil-profil



cuaca



untuk



dikeluarkan BMKG setempat.



lokasi-lokasi



yang



berbeda-beda



yang



Analisa atas semua kesebelas klasifikasi data harus meliputi proyeksi-proyeksi masa depan sampai sejauh yang dapat dibuat. Membuat Diagram Adalah umumnya berguna untuk menggambarkan tapak sebagaimana kita mengumpulkannya. Kerangka Diagramatik Terdapat sekurang-kurangnya 2 cara pembuatan diagram tautan informasi. Satu yang melibatkan satu bentuk grafik campuran. Yang lainnya memisahkan tiap fakta tautan pada suatu diagram terpisah. Pendekatan campuaran berusahan menyatukan semua data tapak pada satu gambar untuk membuat kita peka terhadap perhubungan atar faktir-faktor tautan.



Pendekatan yang terpisah atau tersendiri mencatat informasi secara terpisah pada gambar-gambar tapak acuan yang disederhanakan. Gambar acuan adalah diulang sebanyak kali memunyai data



Gambar Acuan Gambar acuan dapat berupa denah, potongan, perspektif, isometri atau tampak. Kita dapat menggunakan seluruh gambar atau beberapa dalam jalur analisis tautan. Ukuran-ukuran dari gambar acuan tergantung pada kerumitan diagram yang akan kita buat. Bentuk-Bentuk Diagramatik Bentuk diagramatik mungkin menggambarkan hal-hal fisik, kualitas atau kondisi dari benda-benda fisik, tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan, polapola yang tidak langsung terbukti, persoalan-persoalan sementara, persoalanpersoalan manusia, dan lain-lain. Kita harus ingat bahwa terdapat banyak kemungkinan-kemungkinan grafik yang lain dan juga kesempatan untuk menciptakan kombinasi-kombinasi dan sintesis dari contoh-contoh pembuatan diagram ini. Penyempurnaan dan Penyederhanaan.



Penyempurnaan melibatkan pembuatan bentuk-bentuk diagrametif mungkin sementara penyederhanaan bersangkutan dengan proses pengurangan tiap informasi grafik yang tidak ada hubunganya dari diagram-diagram tersebut. Penyempurnaan pada dasarnya adalah kearah penguatan pengalihan makna antara apa yang dikatakan diagram secara visual dengan apa yang dikatakan fakta tapak secara tautan







Bentuk – bentuk diagram







Ketetapan bentuk dari segi penempatan pada gambar-gambar.







Kualitan pekerjaan jalur







Lintasan pekerjaan jalur







Ukuran diagram







Hubungan diantara diagram-diagram







Tanda Panah



Apabila menyederhanakan sebuah diagram kita berkepentingan dalam mengurangi tiap elemen, bentuk, metode atau hubungan yang mencapuradukan penglihatan makna antara diagram dengan fakta tapak, grafik-grafik yang tak ada kaitanya ini tidak menunjang kepada komunikasi dari fakta tapak dan sering menyampaikan pesan-pesan yang tidak cermat yang salah arah, grafik tersebut menyelimuti hakikat dari pesan dengan menimbulkan kekacauan visual. 



Contoh-contoh penyederhanaan diagram



Penekanan Dan Kejelasan Grafik Biasanya, penekanan grafik melibatkan pemastian bahwa hakekat dari apa yang tengah kita komunikasikan dengan digram memperoleh ekspresi yang paling kuat secara grafik. Adalah berguna ketika membaca serangkaian diagram-diagram tautan jika terdapat suatu arti dari sistem atau pola dalam cara dimana penekanan grafik telah dicapai. Hakekat dari pola adalah konsistrn dan sekali kita telah melatih mata untuk memandang suatu warna atau nada warna untuk menandai hakekat dari makna diagram, maka menjadi sangat membingungkan dan mengganggu untuk menemui bahwa pola berubah secara sembarangan. Judul, Label, dan Catatan Bahkan apabila diagram tersebut hanya untuk kita sendiripun adalah berharga untuk menyusun pemikiran-pemikiran kita tentang kondisi-kondisi tapak yang istimewa secara ringkas dan jelas. Penulisan catatan-catatan membantu kita untuk memperjelas pengertian kita tentang persoalan persoalan tapak, menjamin bahwa kita mempertautkan persoalan-persoalan tersebut secara rekaptulasi.



Ukuran Huruf dan gaya huruf merupakan pertimbangan penting dalam menuliskan catatan label dan judul. Biasanya urutan kepentingan dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah dimulai dari judul ke lebel ke catatan. Memperjelas pengertian kita tentang persoalan persoalan tapak, menjamin bahwa kita mempertautkan persoalan-persoalan tersebut secara penting dan sering mencetuskan serangkaian tanggapan rancanagn yang mungkin dalam pikiran kita yang dapat dicatat untuk penggunaan kelak.



BAB III MENGORGANISASIKAN DIAGRAM-DIAGRAM Perangkat-perangkat organisasi yang khas yang dapat dipergunakan pada pengaturan informasi tautan adalah :  KATEGORI SUBJEK  KUANTITATIF-KUALITATIF  UMUM-KHUSUS  KEPENTINGAN NISBI  URUTAN PENGGUNAAN  SALING KETERGANNGAN



BAB VI MENAFSIRKAN DIAGRAM-DIAGRAM Penafsiran



adalah



dimana



kita



membaca



diagram-diagram



dan



membiarkanya memberi kepada kita sesuatu tentang apa yang dapat kita duga ketika kita benar-benar memulai pada konsep tualisasi rancangan. Suatu latihan yang berguna, sekali diagram-diagram telah lengkap dan di susun, carilah jaringan-jaringan atau susunan-susunan baru mengenai persoalan – persoalan tapak secara kreatif .