Referat Anatomi Otak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REFERAT



BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF



Januari 2017



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR



ANATOMI OTAK



Disusun Oleh : ASMAWATI ALWI ARUM PUSPITA NUR WULANDARI SULFIAH YUSNITA Pembimbing : dr.A.WERI SOMPA, Sp. S Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Pada Bagian Ilmu PenyakitSaraf



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2017



HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa : Nama



: Asmawati Alwi Arum PuspitaNurWulandari SulfiahYusnita



Judul Referat : Anatomi Otak Telah menyelesaikan tugas tersebut dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian



Ilmu



Penyakit



Saraf



Fakultas



Kedokteran



Universitas



Muhammadiyah Makassar.



Sungguminasa, Januari 2017



Pembimbing,



dr. A. Weri Sompa, Sp.S



1.



PENDAHULUAN Otak manusia kira-kira merupakan 2 % dari berat badan orang dewasa (sekitar 3 pon). Otak menerima sekitar 20% curah jantung dan memerlukan 20% pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kkal energi setiap harinya. Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa. Jaringan otak sangat rentan dan kebutuhan akan oksigen dan glukosa melalui aliran darah bersifat spontan. Metabolisme otak merupakan proses tetap dan kontinu, tanpa ada waktu istirahat. Bila aliran darah terhenti selama 10 detik saja, kesadaran mungkin sudah akan hilang dan penghentian dalam beberapa menit saja dapat menimbulkan kerusakan irreversible. Hipoglikemia yang terjadi berkepanjangan juga merusak jaringan otak. Aktivitas otak yang tak pernah berhenti ini berkaitan dengan fungsinyayang kritis sebagai pusat integrasi dan koordinasi organ-organ sensorik dan sistem efektor perifer tubuh, dan fungsi sebagai pengatur informasi yang masuk, simpanan pengalaman, impuls yang keluar, dan tingkah laku.1



Otak terletak di dalam cavum cranii dan bersambung dengan medulla spinalis melalui foramen magnum. Otak dibungkus oleh tiga meningen; dura mater, arachnoidea mater, dan pia mater, dan ketiganya berlanjut ke medulla spinalis. Liquor cerebrospinalis mengelilingi otak di dalam spatium subarachnoideum.4



Secara konvensional, otak dibagi menjadi tiga bagian utama. Bagianbagian tersebut secara berurutan dari medulla spinalis ke atas adalah rhombencephamon, mesencephalon, dan prosencephalon. Romboncephalon dibagi menjadi medulla oblongata, pons, dan cerebellum. Prosencephalon dapat dibagi menjadi diecenphalon (diantara otak), yang merupakan bagian sentral prosencephalon, dan cerebrum. Batang otak (istilah untuk gabungan medulla oblongata, pons, dan mesencephalon) adalah bagian otak yang tertinggal setelah hemispherium cerebri dan cerebellum diangkat.4



2.



SELUBUNG OTAK Otak dan mendulla spinalis oleh tiga lapisan (meninx) yang berasal dari mesodermal. Duramater yang kuat terletak paling luar diikuti oleh arachnoid, dan terakhir piamater. Duramater disebutkan juga pachymeninx (membran yang kuat) sedangkan arakhnoid dan piamater secara bersama-sama disebut leptomeninges (membran yang tipis).3 1.



Duramater Secara konvensional, duramater otak digambarkan terdiri dari dualapis, yaitu lapisan endosteal dan lapisan meningeal. Lapisan tersebut bersatu dengan erat, kecuali pada garis-garis tertentu , tempat lapisan ini berpisah untuk membentuk sinus venosus.4 Lapisan endosteal merupakan periosteum yang menutupi permukaan dalam tulang tengkorak. Pada foramen magnum, lapisan ini tidak bersambung dengan



duramater medulla spinalis. Di sekitar pinggir semua foramina di dalam tengkorak, lapisan ini menyambung dengan periosteum pada permukaan luar tulang tengkorak. Pada sutura-sutura, lapisan endosteal bersambung dengan ligamentum suturae. Lapisan endosteal melekat paling kuat pada tulang-tulang di atas basis cranii.



Lapisan meningeal adalah lapisan dura mater yang sebenarnya; merupakan membran fibrosa yang kuat dan padat yang meliputi otak serta bersambung dengan dura mater medulla spinalis melalui foramen magnum. Lapisan meningeal ini membentuk selubung tubular untuk saraf kranial saat saraf kranial ini melintasi foramina di tengkorak. Di luar cranium, sarung-sarung ini menyatu dengan epinerium saraf.4 Lapisan meningeal membentuk empat septa ke arah dalam yang membagi cavum cranii menjadi ruang-ruang yang dapat berhubungan secara bebas dan merupakan tempat bagian-bagian otak. Fungsi septa-



septa ini adalah untuk membatasi pergeseran otak akibat akselerasi dan deselerasi saat kepala digerakkan.4 Falx cerebri adalah lipatan dura mater yang berbentuk bulan sabit, terletak di bagian tengah di antara kedua hemispherium cerebri dan ujung anteriornya yang sempit melekat pada crista frontalis interna dan crista galli. Bagian posteriornya yang lebar bergabung di garis tengah dengan permukaan atas tentorium cerebelli. Sinus sagittalis superior berjalan pada pinggir atasnya yang terfiksasi; sinus sagittalis inferior berjalan pada pinggir bawah yang bebas dan berbentuk konkaf; serta sinus rectus berjalan di epanjang perlekatannya dengan tentorium cerebelli.4 Tentorium cerebelli merupakan lipatan dura mater yang berbentuk bulan sabit yang membentuk atap di atas fossa cranii. Tentorium menutupi permukaan



atas



cerebellum



dan



menyokong



lobus



occipitalis



hemispherium cerebri. Pada pinggir anterior terdapat suatu celah, incisura tentorii, untuk tempat lewatnya mesencephalon yang membentuk pinggir bagian luar yang terfiksasi yang melekat pada processus clinoideus posterior, batas superior os petrosus, dan tepi-tepi sulcus sinus transversus ossis occipitalis. 4 Secara berturut-turut, falx cerebri dan falx cerebelli melekat pada permukaan atas dan bawah tentorium. Sinus rectus berjalan di sepanjang perlekatannya dengan falx cerebri; sinus petrosus superior berjalan sepanjang tempat perlekatannya dengan os petrosus dan sinus transversus di sepanjang tempat perlekatannya dengan occipitale.4 Falx cerebri, lipatan dura mater kecil yang berbentuk bulan sabit, melekat pada crista occipitalis interna, menonjol ke depan di antara kedua hemispherium cerebelli. Pinggir posteriornya yang terfiksasi berisi sinus occipitalis. Diaphragma sellae adalah lipatan dura mater yang kecil dan berbentuk sirkular yang membentuk atap sella turcica.4



Arteri-arteri dural relatif besar karena pembuluh darah tersebut menyuplai tulang tengkorak selain dura mater. Pembuluh darah terbesar adalah arteri meningea media, yang cabang-cabangnya tersebar di seluruh konveksitas tengkorak. Arteri ini adalah cabang dari arteri maksillaris yang berasal arteri carotis eksterna; arteri meningea media memasuki tengkorak melalui foramen spinosum. Arteri meningea anterior relatif kecil dan mendarahi bagian tengah dura mater frontalis dan bagian anterior falx cerebri. Arteri ini masuk ke dalam rongga tengkorak melalui bagian anterior falx cerebri. Arteri ini masuk kedalam rongga tengkorak melalui bagian anterior lamina kribrosa. Pembuluh darah ini adalah cabang arteri ethmoidalis anterior, yang merupakan cabang dari arteri oftalmika, dengan demikian pembuluh darah tersebut membawa darah dari arteri karotis interna. Arteri meningea posterior memasuki rongga tengkorak melalui foramen jugulare untuk mendarahi dura mater di fossa kranii posterior.3 2.



Arachnoid Arachnoid mater merupakan membran yang halus dan bersifat impermeabel, yang menutupi otak dan terletak di antara pia mater di baian dalamnya dan dura mater di bagian luar. Arachnoidea mater dipisahkan dari dura mater oleh ruang potensial, spatium subdurale yang terisi oleh ruang selapis cairan , arachnoidea mater dipisahkan dari pia mater oleh spatium subarachnoideum yang berisi cairan cerebrospinal.4 Archnoid menjembatani antarsulkus pada permukaan otak serta pada tempat-tempat tertentu, arachnoidea dan pia terpisah agak lebar untuk membentuk cisternae subarachnoidea. Cisterna cerebellomedularis terletak di antara permukaan inferior cerebellum dan atap ventriculus quartus. Cisterna interpeduncularis terletak di antara kedua pedunculus cerebri. Semua sisterna berhubungan bebas antara satu dengan yang lain dan dengan spatium subarachnoideum lainnya.4



Cairan cerebrospinal dihasilkan oleh plexus choroideus di dalam ventriculus lateralis, ventriculus tertius dan ventriculus quartus. Cairan ini keluar dari sistem ventrikular atau melalui tiga buah foramina di atap venticulus quartus, lalu masuk ke dalam spatium subarachnoideum selanjutnya cairan ini mengalir ke atas di atas permukaan hemispherium cerebri dan ke bawah sekitar medulla pinalis. Spatium subarahcnoideum spinal membentang ke bawah sampai sejauh vertebra sacralis II. Akhirnya, cairan cerebrospinal masuk ke dalam aliran darah melalui vili arachnoidea dan berdifusi melalui dindingnya.4 3.



Piamater Pia mater terdiri dari lapisan sel-sel mesodermal yang menyerupai endotelium.3 Pia mater melekat pada sistem saraf pusat di bawahnya melalui membran ektodermal yang terdiri dari astrositerginal (membran pial-glial). Pia mater melekat erat di otak, menutupi gyrus-gyrus, dan turun hingga mencapai bagian sulcus yang paling dalam. Lapisan ini meluas keluar hingga mencapai saraf kranial dan menyatu dengan epineuriumnya. Arteri cerebri masuk ke dalam jaringan otak setelah dibungkus oleh pia mater.4 Pia mater membentuk tela choroidea di atap ventriculus tertius dan quartus, dan bergabung dengan ependyma untuk membentuk plexus choroideus di ventriculus lateralis, ventriculus tertius, dan ventriculus quartus di dalam otak.4 Pembuluh darah yang memasuki atau meninggalkan otak dan medulla spinalis melalui ruang subarachnoidea dikelilingi oleh selubung seperti terowongan pia mater. Ruang di antara pembuluh darah dan pia mater di sekitarnya disebut ruang Virchow-Robin.3



3. CEREBRUM Secara makroskopis, serebrum terdiri dari korteks serebri, substantia alba sub-kortikalis, dan ganglia basalia. Struktur keseluruhan serebrum dapat dipahami dengan baik dengan memperhatikan perkembangan embriologisnya. Gambaran yang paling mengesankan adalah ekspansi korteks yang luas, yang menyebabkan lipatan (giration) permukaan otak. Masing-masing area kortikal dihubungkan satu dengan lainnya, dan dengan struktur otak yang lebih dalam, oleh berbagai serabut jaras yang membuat substantia alba sub-kortikalis. 3 Cerebrum merupakan bagian SSP yang paling besar dan paling menonjol, terletak di dalam cavum cranii. Cerebrum itu sendiri terdiri dari 2 belahan otak yaitu Hemispherium Cerebri Sinistra dan Hemispherium Cerebri Dextra oleh suatu lekuk atau celah dalam yang disebut fissura longitudinalis mayor. Bagian terluar cerebrum adalah substantia grisea yang disebut sebagai cortex cerebri dan pada bagian dalamnya terdapat centrum semiovale, ganglia basalis, dan hippocampus.1,2



Serebrum atau endbrain (telensefalon) berkembang dari pasangan vesikel telensefalon pada ujung depan tabung saraf, yang disebut proesenfalon. Perkembangan vesikel telensefalon yang sangat besar membuat endbrain menyelubungi batang otak seperti jubah (pallium)yang menyebabkan timbulnya ventrikel lateral dengan subdivisi anatomis yang khas, dari lumen tabung saraf berisi cairan yang menonjol keluar. 3 Gyrus dan Sulkus Pembesaran masif neokorteks menyebabkan pelipatan permukaan otak menjadi konvolusi (girus) yang dipisahkan oleh alur (sulkus, fisura). Hanya sekitar sepertiga korteks serebri terlihat pada permukaan eksternal, sedangkan dua-pertiganya tersembunyi di dalam sulkus.



3



Hanya sedikit sulkus yang



relatif tidak mengalami perubahan anatomis. Sulkus lateralis (fisura Sylvii) memisahkan lobus temporalis dari lobus frontalis dan lobus parietalis. Tidak seperti sulkus dengan nama lain, siklus lateralis tidak serta-merta membuat



batas antara dua girus yang berdekatan. Struktur ini meluas hingga dibawah permukaan otak yang dalam, melebar menjadi ruangan yang luas dan datar yang mengandung cairan serebrospina, sisterna Sylvii, yang tidak terlihat dari luar. Sisterna Sylvii biasanya sangat sempit, hampir menjadi ruang semu, kecuali pada otak yang atrofi.



Dinding medialnya adalah insula, kadang-kadang disebut lobus otak yang terkubur atau lobus sentralis. Dinding lateral sisterna Sylvii disebut operkulum ("lid"), karena menutupi sisterna seperti kelopak; struktur ini terdiri dari bagian tiga lobus otak disekitarnya yang tersembunyi, yaitu operkulum temporale, operkulum frontale, dan operkulum parietale. Bagian girus temporalis superior yang tersembunyi mengandung girus transversus Heschl (korteks auditorik primer. 3 Diantara sulkus lain yang relatif tidak bervariasi, sulkus sentralis (fisura Rolandi) membuat batas antara lobus frontalis dan lobus parietalis. Girus presentralis, yang terletak di depan sulkus sentralis dan dengan demikian letak di lobus frontalis, mengandung korteks motorik primer; girust postsentralis, yang terletak di belakangnya dan dengan demikian terletak di lobus parietalis,



mengandung korteks somatosensorik primer. Pada permukaan medial hemisfer, sulkus parieto-oksipitalis membentuk batas antara lobus parietalis dan oksipitalis. Ujung inferiornya bergabung dengan ujung anterior sulkus kalkarinus, yang seluruhnya terletak di lobus oksipitalis dan berjalan kebelakang menuju lobus oksipitalis. Mayoritas korteks visual primer terletak di dalam sulkus ini, dan sisanya terdapat pada giri sisi lainnya. Akhirnya, sulkus cinguli memisahkan neokorteks dari mesokorteks girus cinguli.3 Substansia Alba Serebri Masing-masing hemisfer memiliki banyak substansia alba subkortikalis, yang terdiri dari serabut saraf bermielin dengan ketebalan yang bervariasi dan neuroglia (terutama oligodendrosit, sel-sel yang membentuk selubung mielin).3 Substansia alba subkortikalis berkaitan dengan korteks serebri, ventrikel lateral, dan striatum. Serabut sarafnya terdiri dari tiga tipe; serabut proyeksi, serabut asosiasi, dan serabut komisural. 3 1.



Cortex cerebri



Cortex cerebri menyelubungi total hemispherium cerebri. Daerah permukaan cortex luas akibat adanya penonjolan atau gyrus.4



Cortex cerebri mempunyai ketebalan substantia grisea yang tidak sama berbeda menurut fungsinya. Permukaan cortex cerebri tidak rata, terdapat bagian yang melekuk yang membentuk alur yang disebut sulcus atau fissura, dan bagian yang menonjol disebut gyrus.Cortex cerebri dapat dibagi menjadi 5 buah lobus yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus occipitalis, lobus temporalis, dan lobus centralis/insulae. 2



2.



Centrum semiovale Terletak di bagian bawah atau bagian dalam cortex cerebri yang tersusun dari substantia alba. Terdiri dari serabut-serabut proyeksi yang menghubungkan cortex cerebri dengan struktur SSP di bawahnya. Serabut commisura yang menghubungkan tiap gyrus yang sama antara kiri dan kanan. Serabut asosiasi yang menghubungkan gyrus dengan gyrus lainnya pada cortex cerebri yang sama. 2



3.



Ganglia basalis



Ganglia basalis merupakan nucleus subcortalis yang letaknya berdekatan dengan diencephalon dan ventriculus lateralis. Terdiri dari : 2



5.



1.



Nucleus caudatus



2.



Putamen



3.



Globus pallidus



4.



Corpus amygdaloideum



Hippocampus Terletak di dalam lobus temporalis. Tersusun dri campuran substantia alba dan subtantia grisea. Hippocampus berperan dalam memori jangka pendek. 2



DIENSEFALON Diensefalon terletak diantara batang otak dan telensefalon. Diensefalon memiliki



empat



komponen



yaitu



thalamus,



epitalamus,



subtalamus,



dan



hipotalamus.3



Posisi diensefalon tepat dibagian oral mesensefalon. Diensefalon tidak berlanjut di sepanjang aksis batang otak, tetapi menekuk kearah rostral, sehingga terletak didekat aksis longitudinal serebri. Diensefalon terletak ditengah otak, di bagian ventral dan kaudal lobus frontalis, dan terletak di dekat bagian terbawah ventrikel ketiga dari kedua sisi. 3



Thalamus membentuk bagian teratas dinding ventrikel ketiga, dan hipotalamus bagian terbawahnya. Di dorsal, diensefalon berdekatan dengan korpus kalosum, ventrikel lateral, dan hemisfer serebri. Atap ventrikel ketiga dibentuk oleh tela khoroidea yang tipis dan pleksus khoroideus yang melekat. Perluasan diensefalon kea rah rostral dibatasi oleh lamina trminalis dan komisura anterior, perluasan kea rah kaudalnya oleh komisura posterior, komisura habenularum, dan korpus pinealis (epifisis). Foramen interventrikularis monro, yang menghubungkan ventrikel lateral dan ventrikel ketiga, terdapat di kedua sisi bagian anterior hingga bagian rostral thalamus, tepat dibawah krus fornicis. Bagian basal diensefalon merupakan satu-satunya bagian yang terlihat dari luar. Dapat terlihat dari permukaan bawah otak diantara khiasma optikum, traktus optikus, dan pedunkulus serebri. Struktur diencefalon yang terihat diarea ini adalah korpus mamilare dan tuber sinereum, bersamaan dengan infundibulumnya (tangkai hipofisis), yang mengarah kebawah menuju ke kelenjar hipofisis. 3



Kedua separuh bagian hipotalamus yang berhadapan satu sama lain menyeberangi ventrikel ketiga berhubungan pada 70-80% kasus dengan adhesi intertalamik (massa intermedia), yang bukan merupakan jaras serabut tetapi merupakan adhesi sekunder substantia grisea yang datang dari masing-masing sisi. Dilateral, diensefalon berbatasan dengan kapsula interna. Globus palidus secara embriologis merupakan bagian diensefalon, meskipun dipisahkan oleh kapsula interna dan dengan demikian terletak di ganglia basalia. Subdivisi diensefalon memiliki komponen-komponen berikut : 3 1.



Epitalamus, yang terdiri dari habenula dan nucleus habenularis, komisura habenularum, epifisis, dan komissura epitalamika (posterior)



2.



Thalamus, kompleks neuron yang besar yang meliputi sekitar empat perlima volume diensefalon



3.



Hypothalamus, yang dipisahkan dari thalamus oleh sulkus hipotalamikus, dan mengandung berbagai kelompok neuron yang berbeda fungsi. Struktur ini merupakan pusat hirarki tertinggi (“ganglion kepala”) system saraf



otonom pada masing-masing sisi, kolumna fornisis berjalan turun melalui dinding lateral hipotalamus dan berakhir di korpus mamilaris. 4.



Subthalamus, yang terutama terdiri dari nucleus subtalami (korpus Luysii), dan terletak dibawah thalamus dan dorsolateral korpus mamilare. 4. CEREBELLUM Serebelum terletak di fossa cranii posterior dan bagian superiornya ditutupi



oleh tentorium cerebelli. Cerebellum merupakan bagian terbesar otak belakang dan terletak posterior dari vebtriculus quartus, pons, medulla oblongata. Cerebellum berbentuk agak lonjong dan menyempit pada bagian tengahnya, serta terdiri dari dua hemisphere cerebelli yang dihubungkan oleh bagian tengah yang sempit, yaitu vermis. Cerebellum berhubungan dengan aspek posterior batang otak melalui tiga berkas serabut saraf yang simetris, disebut pedunculus cerebellaris superior, medius, dan inferior. Serebellum terbagi menjadi tiga lobus utama yakni lobus anterior, lobus medius, dan lobus flocculonodularis. Lobus anterior dapat dilihat pada permukaan superior serebellum dan dipisahkan dari lobus medius oleh sebuah fisura yang berbentuk huruf V, disebut fisura prima. Lobus medius (kadang-kadang disebut lobus posterior), merupakan bagian serebellum yang paling besar, terletak diantara fisura prima dan fisura uvulonodularis. Lobus flocculonodularis terletak diposterior fisura uvulonodularis. Fissura horizontalis yang dalam ditemukan disepanjang pinggir serebellum dan memisahkan permukaan superior dan permukaan inferior, tidak mempunyai arti morfologis atau fungsional yang penting.4 Cerebellum terdiri dari lapisan bagian luar substantia grisea yang disebut cortex, dan lapisan bagian dalam substantia alba. Di dalam substantia alba setiap hemisperium, terdapat tiga masa substantia alba yang membentuk nuclei intacerebelli.4 Serebelum adalah organ sentral untuk control motorik halus. Struktur ini memroses informasi dari berbagai jaras sensoris (terutama vestibular dan



proprioseptif), bersama dengan impuls motorik, dan memodulasi aktivitas area nuclear motorik diotak dan medulla spinalis. Secara anatomis serebelum tersusun atas dua hemisfer dan vermis yang terletak diantaranya. Serebelum terhubung dengan batang otak melalui tiga pedunkulus serebri. Potongan anatomis menunjukkan korteks serebeli dan substansia alba yang terletak \dibawahnya, tempat nuclei serebeli profundi tertanam. Korteks serebeli terutama berperan untuk integrasi dan pemrosesan impuls aferen. Struktur ini berproyeksi ke nuclei serebeli profundi yang kemudian mengeluarkan sebagian besar serabut eferen yang meninggalkan serebelum.3 Serebelum terletak di fossa posterior. Permukaan superiornya diselubungi oleh tentorium serebeli, suatu lipatan ganda duramater yang menyerupai tenda yang memisahkan serebelum dan serebrum. Permukaan serebelum tidak seperti serebrum. Menunjukkan banyak lekukan kecil yang berjalan horizontal (folia), yang satu sama lain dipisahkan oleh fisura. Bagian sentral serebelum yang sempit yang menghubungkan kedua hemisfer masing-masing sisi disebut vermis karena bentuknya menyerupai cacing.3



Serebelum dari bawah menunjukkan bagian teratas ventrikel keempat yang terletak diantara pedinkuli serebelares. Ventrikel keempat berhubungan dengan rongga subarahnoid yang melalui sebuah aperture mediana (foramen magendie) dan dua aperture lateralis (foramina lushcka). Disebelah kaudal pedunkulus serebri inferior dan medius, terdapat suatu struktur pada masing-masing sisi yang disebut flikulus, kedua flokulus dihubungkan menyeberangi garis tengah melalui bagian vermis yang disebut nodulus. Bersama-sama, struktur ini membentuk lobus flokulonodularis.3



Meskipun serebelum hanya sekitar 10% dari berat otak keseluruhan, tetapi serebelum mengandung lebih dari 50% seluruh neuron otak. Neuron serebelum terletak disubstansia grisea korteks serebelli yang sangat berlipat-lipat dan diempat nuclei serebeli profundi pada masing-masing sisi.3 Korteks serebelli diumpamakan sebagai sebuah lembaran besar yang berlipatlipat dan terletak pada bagian koronal atau transversal. Setiap lipatan atau folium terdiri atas substantia alba dibagian dalam yang ditutupi oleh substantia grisea dibagian luarnya.4



Terususun atas tiga lapisan yakni lapisan molekuler (stratum molekulare), lapisan sel mpurkinje (stratum ganglionare), dan lapisan sel granular (stratum granulosum).3 5.



BATANG OTAK Batang otak terletak paling kaudal dan secara filogenetik merupakan bagian



otak yang paling tertua. Secara keseluruhan, batang otak terbagi menjadi medulla oblongata , pons, dan otak tengah (mesensefalon). Medulla oblongata merupakan kelanjutan dari medulla spinaliskearah rostral, sedangkan mesensefalon terletak tepat dibawah diensefalon, dan pons merupakan bagian tengah batang otak. Sepuluh dari 12 pasang nervus kranialis (N III-XII) keluar dari batang otak dan terutama berperan untuk persarafan kepala dan leher. N I (Nervus Olfaktorius) merupakan segmen awal jaras olfaktorius,



NII (nervus optikus), pada



kenyataannya, bukan merupakan saraf perifer, tetapi sebuah traktus susunan saraf pusat. 3 Tiga segmen batang otak, yaitu mesensefalon, pons, dan medulla oblongata, memiliki batas pemisah yang jelas pada permukaan ventral batang otak.3



1.



Pons Tampak ventral. Pons (jembatan) dinamakan demikian, jika dilihat



dari depan, tampak menghubungkan kedua hemisfer serebeli satu dengan yang lainnya dengan sebuah pita lebar berupa serabut-serabut yang bersusun horizontal, yang terikat di bagian kaudal oleh medulla oblongata dan dibagian rostral oleh pedunkulus serebri (krura serebri) mesensefali. Traktus kortikopontinus desendens membentuk sinaps dengan neuron keduanya dipons sisi ipsilateral, yang membentuk serabut pontoserebralis yang tersusun secara horizontal ini, yang kemudian, menyilang garis tengah dan berjalan melalui pedunkulus serebralis medius keserebelum. Celah dangkal di gris tengah aspek ventral pons mengandung arteri basilaris yang berjalan vertical. Celah ini bukan disebabkan oleh arteri, tetapi oleh penonjolan pada masingmasing sisi yang ditimbulkan oleh trakktus piramidalis ketika berjalan turun melalui basis pontis.3



Tampak lateral. Penampang lateral menunjukkan serabut-serabut pontin yang tersusun horizontal dan bergabung membentuk pedunkulus serebelaris



medius (brachium pontis). Nervus trigeminus (N V)keluar dari pons tepat dibagian medial dari asal pedunkulus serebelaris medius. 3 Tampak dorsal. Aspek dorsal pons membentuk bagian superior dasar ventrikel keempat. Dasar ini berbentuk segitiga yang dasarnya adalah garis horizontal yang membentuk batas antara aspek dorsal pons dan medulla oblongata. Pada setiap ujung garis ini , ventrikelm keempat membuka kea rah rongga subarachnoid melalui aperture lateralis (foramen lushka). Aperture medialis ventrikel keempat yang tidak berpasangan (foramen magendie) terlihat di ujung kaudal ventrikel. Atap ventrikel keempat dibentuk oleh pedunkulus serebelaris superior (brachium konjungtivum) dan velum medulare superius. 3



2.



Mesencephalon Midbrain (atau mesensefalon) terletak diantara pons dan diensefalon. 3 Panjang mesensefalon sekitar 0,8 inci (2cm) dan menghubungkan pons dengan serebelum dengan prosencephalon. Sumbu panjangnya miring kedepan ketika naik melalui incisura tentorii cerebelli. Mesensefalon



dilewati oleh saluran yang sempit, aquaductus cerebri, yang berisi cairan serebrospinalis.4 Tampak ventral. Tampak ventral menunjukkan dua berkas serabut yang menonjol dan



berkonvergensi kearah pons. Struktur ini disebut



pedunkulus serebri, atau sering juga disebut krura serebri ( tunggal : krus serebri). Celah diantara pedunkulus, yang disebut fosa interpedunkularis, adalah tempat keluarnya nervus okulomotorius (N.III) dari batang otak. Pedunkulus serebri menghilang kea rah kaudal ketika memasuki pons, diarah rostral, struktur ini dikelilingi oleh traktus optikus sebelum memasuki hemisfer serebri.3 Tampak dorsal. Aspek dorsal mesensefalon (tektum mesensefali, yaitu “atap”) memiliki empat tonjolan yang secara keseluruhan disebut lamina quadrigemina. Informasi visual diproses di dua tonjolan atas (kolikul superior), sedangkan informasi auditorik diproses di dua penonjolan bagian bawah (kolikuli inferior), yang lebih kecil. Nervus throklearis (N. IV) keluar dari batang otak tepat dibawah kolikulus inferior masing-masing sisi dan berjalan kearah ventral mengelilingi pedunkulus serebri. Saraf ini merupakan satu-satunya saraf cranial yang keluar dari aspek dorsal batang otak.3 Tampak lateral. Dua penonjolan kecil yang terletak dibagian lateral lamina quadrigemina adalah korpus genikulatum mediale (area relay auditorik) dan orpus genikulatum laterale (area relay visual). Korpus genikulatum merupakan komponen thalamus dan dengan demikian tidak menjadi bagian batang otak, tetapi diensefalon.3 3.



Medulla Oblongata Terbentang dari keluarnya radiks vertebra servikalis I (CI), setinggi foramen magnum, hingga tempat pertemuannya dengan pons 2,5-3 cm lebih kearah rostral. 3



Medula obongata menghubungkan pons yang terletak disuperior dengan medulla spinalis yang terletak diinferior. Pertemuan medula oblogata dan medula spinalis terletak ditempat pangkal radiks anterior dan posterior nervus spinalis cervicalis pertama, yang kira-kira terletak setinggi foramen magnum. Medulla oblongata berbentuk kerucut, ujung yang lebar mengarah ke superior. Canalis sentralis medulla spinalis berlanjut keatas sampai ke setengah bagian bawah medulla oblongata, pada setengah bagian atas medulla oblongata canalis sentralis melebar ke dalam cavitas ventrikuli kuarti. Dipermukaan anterior medulla oblongata, terdapat fisura mediana anterior, yang berlanjut ke inferior sebagai fisura mediana anterior medulla spinalis. Pada tiap-tiap sisi fisura mediana terdapat tonjolan yang disebut piramis. Piramis terdiri dari berkas serabut saraf, serabut corticospinalis, yang berasal dari sel-sel saraf yang besar didalam gyrus precentralis korteks serebri. Piramis mengecil diinferior, dan ditempat ini, sebagian besar serabut-serabut desendens menyilang ke sisi kontralateral membentuk decussatio pyramidum. Fibrae arcuatae externae anteriores merupakan sebagian kecil serabut saraf yang muncul dari fissura mediana anterior diatas decussatio pyramidum dan berjalan ke lateral



dipermukaan



medulla



oblongata



masuk



ke



serebelum.



Posterolateral terhadap pyramis adalah oliva, merupakan peninggian berbentuk oval yang disebabkan oleh nuklei olivares inferiores yang terletak dibawahnya. Posterior terhadap oliva terdapat pedunculus serebellaris inferior yang menghubungkan medula oblongata dengan serebelum. Didalam sulcus, diantara oliva dan pedunculus serebellaris inferior, keluar radix nervi glossopharyngeus, nervus vagus, dan radix cranialis nervi accessori. 4 Permukaan posterior setengah bagian atas medulla oblongata membentuk bagian bawah dasar ventriculus quartus. Permukaan posterior setengah bagian bawah medulla oblongata dilanjutkan oleh permukaan posterior medulla spinalis yang mempunyai sulkus medianus posterior.



Pada masing-masing sisi sulkus medianus, terdapat tonjolan memanjang, tubrkulum grasilis yang terletak dibawahnya. Di lateral tuberkulum grasilis, terdapat tonjolan serupa, tuberkulum cuneatus, disebabkan oleh nucleus cuneatus yang terdapat dibawahnya.4 Tampak dorsal. Tuberkulum grasile terlihat pada kedua garis tengah, diapait oleh tuberkulum kuneatum. Penonjolan kecil ini terbentuk oleh nucleus grasilis dan nucleus kuneatus dibawahnya pada kedua sisi. Nuclei ini merupakan nuclei relay, yaitu tempat serabut kolumna posterior medulla spinalis membentuk sinaps dengan neuron kedua jaras aferen yang setelah itu, berproyeksi melalui lemniskus medialis ke thalamus. Batas rostral medulla oblongata dibatasi oleh garis yang ditarik melalui kaudal pedunkulus serebralis medius. Dasar ventrikel keempat, atau fosa romboidea, dibatasi dibagian lateral oleh pedu nkulus serebralis inferior dan superior da terbagi menjadi bagian rostral dan kaudal oleh striae medulares, yang mengandung serabut-serabut yang berasal dari nuclei arkuati ke serebelum. Bagian kaudal dasar ventrikel keempat memiliki beberapa protrusi (tuberkel) yang terbentuk oleh nuclei nervi kranialis dibawahnya, termasuk trigonum vagale (atau “trigone”, nucleus dorsalis nervus vagus), trigonum hipoglosale (nucleus nervus hipoglosus), dan area vestibularis (nucleus vestibularis dan kokhlearis), sedangkan bagian rostral mengandung tuberkulum fasiale, yang terbentuk oleh serabut nervus fasialis ketika berjalan mengelilingi nucleus abdusens. Atap ventrikel keempat dibentuk oleh velum medulare superius, pedunkulus serebralis, dan serebelum itu sendiri.3 Tampak ventral dan lateral. Gambaran ventral medulla oblongata menunjukkan pyramid, yang memberikan namanya pada traktus piramidalis, yang serabut-serabutnya berjalan menembusnya. Dekussasio piramidum juga dapat dilihat didaerah ini. Bagian lateral pyramid pada setiap sisi adalah protrusio lain yang disebut oliva, yang mengandung nucleus olivarius inferior. Nervus hipoglossus (XII) muncul dari batang



otak disulkus ventrolateralis antara pyramid dan oliva. Nucleus nervus hipoglossus, seperti pada saraf otot-otot ekstraokular, terletak di dekat garis tengah batang otak, yang disebut lamina basalis. Di bagian dorsal olive, radiks nervus asesorius (XI), radiks nervus vagus (X), dan radiks nervus glossofaringeus (IX) muncul dari batang otak dengan urutan tang tersusun vertical. Lebih kearah dorsal, diantara keluarnya saraf tersebut dan sulkus dorsolateralis, terdapat tuberkulum sinereum, terbentuk oleh nucleus traktus spinalis nervus trigeminus. Tempat ini juga menjadi lokasi traktus spinoserebralis posterior, yang berjalan naik keserebelum melalui pedunkel serebelar inferior (korpus restiforme). 3 6. VASKULARISASI OTAK Suplai darah serebral berasal dari arteri karotis interna dan arteri vrtebralis. Arteri karotis interna pada kedua sisi menghantarkan darah ke otak melalui percabangan utamanya, arteri serebri media dan arteri serebri anterior serta arteri khoroidalis anterior (sirkulasi anterior). Kedua arteri vertebralis bergabung digaris tengah dengan batas kaudal pons untuk membentuk arteri basilaris, yang menghantarkan darah ke batang otak dan serebelum, serta sebagian hemisfer serebri melalui cabang terminalnya, arteri serebri posterior (sirkulasi posterior).



Sirkulasi anterior dan posterior berhubungan satu dengan lainnya melalui sirkulus arteriosus willisi. Terdapat pula banyak hubungan anastomosis lain diantara arteri-arteri yang mendarahi otak, dan antara sirkulasi intracranial dan ekstrakranial sehingga oklusi pada sebuah pembuluh darah besar tidak selalu menimbulkan stroke karena jaringan otak dibagian distal oklusi mungkin mendapatkan perfusi yang adekuat dari pembuluh darah kolateral. 3



Empat pembuluh darah yang besar menyuplai otak dengan darah yakni arteri karotis interna kanan dan kiri serta arteri vertebralis kanan dan kiri. Arteri karotis interna memiliki caliber yang sama pada kedua sisi, tetapi kedua arteri vertebralis seringkali mempunyai ukuran yang berbeda pada tiap individu. Semua arteri yang menyuplai otak saling berhubungan secara anastomosis didasar otak melalui sirkulus arteriosus willisi. 3



Pembuluh darah tersebut juga saling berhubungan di ekstrakranial melalui cabang-cabang kecil diotot dan jaringan ikat, yang dapat menjadi penting pada proses patologis tertentu yang mengenai pembuluh darah, tetapi terlalu kecil untuk dapat dilihat. Struktur di fosa kranii anterior dan fosa kranii media terutama disuplai oleh arteri karotis interna (sirkulasi anterior), sedangkan struktur difosa kranii posterior diperdarahi oleh arteri vertebralis (sirkulasi posterior). 3 Darah vena otak mengalir dari vena profunda serebri dan vena superfisialis serebri menuju sinus venosus duramater, dan dari sini menuju vena jugularis interna kedua sisi. 3 Vena-vena otak, tuidak seperti vena pada bagian tubuh lainnya. Teritori arteri serebri tidak sama dengan area drainase vena serebal. Darah vena dari parenkim otak melewati ruang subarahnoid dan ruang subdural didalam vena kortikal yang pendek yang memiliki anatomi yang relatif sama. Vena-vena tersebut meliputi



vena anastomotika superior (Troland), vena dorsalis superior serebri, vena media superfisialis serebri, dan vena anastomotika inferior (Labbe) pada permukaan lateral lobus temporalis. 3 Darah dari vena regio otak yang dalam, termasuk ganglia basalia dan thalamus, mengalir ke sepasang vena interna serebri dan sepasang ven basalis Rosenthlm. Vena interna serebri terbentuk oleh penggabungan vena-vena septum pelusidum (vena septalis) dengan vena thalamostriata. Keempat vena ini, dari kedua sisi, bergabung dibelakang splenium untuk membentuk vena magna serebri galen. Dari sini, darah vena mengalir ke sinus rektus mengalir kedalam kedalam gabungan sinus (confluens sinuum, torcular herophii), yang merupakan pertautan sinus rektus, sinus sagitalis superior, dan sinus transversus kedua sisi. 3



DAFTAR PUSTAKA 1. Price, A. Sylvia.2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2. Diktat biomedik 3. Baehr, Mathias. Frootscher, Michael. Diagnosis Topis Neurologi DUUS. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 4. Snell, Richard. Neuroanatomi Klinik edisi 7. 2013. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 5. sobotta 6. netter 7. yokochi