Referat Luka Bacok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN Traumatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan ( ruda paksa ) sedangkan yang dimaksud dengan luka adalah terbelah, pecah, cedera, lecet dan sebagainya pada kulit karena terkena barang tajam. Dengan kata lain luka merupakan ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat kekerasan atau sebagai rusaknya jaringan tubuh yang disebabkan oleh suatu trauma.(1),(2) Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau benda tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan. Secara umum luka pada kulit terbagi atas luka terbuka dan luka tertutup, dimana luka tertutup dapat terjadi dengan vitalitas kulit yang baik sedangkan luka terbuka terjadi kerusakan kulit.(3) Penyembuhan luka pada kulit melukiskan prinsip-prinsip perbaikan untuk sebagian besar jaringan tubuh. Penyembuhan luka berlangsung secara berurutan melalui fase-fase berbagai proses yang saling tumpang tindih seperti: Fase inflamasi yang berlangsung sekitar 3-5 hari, Fase pembentukan jaringan granulasi yang berlangsung sekitar 2-3 minggu, Fase remodeling berlangsung sekitar 1-2 tahun.(3) Luka kulit secara klasik dinyatakan sembuh melalui proses penyembuhan primer (sedikit sekali pembentukan skar) dan proses penyembuhan sekunder dengan pembentukan skar atau keloid.(3) Luka pada trauma terjadi sekitar 1,6 juta kasus setiap tahunnya. Laserasi adalah tipe trauma yang sering dijumpai. Kasus laserasi terjadi sekitar 20 juta kasus setiap tahun. Mereka biasanya dirawat di ruang bedah, pusat rawat jalan dan gawat darurat. Salah satu luka yang disebabkan oleh karena kekerasan benda tajam yaitu luka bacok. Luka bacok umumnya terjadi pada daerah yang dapat terjangkau oleh tangan korban. Tempat yang lazim adalah leher, dada sebelah kiri, pergelangan tangan, dan perut.(3) 1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. EPIDEMIOLOGI Kematian akibat trauma tajam tidak sebanding dengan trauma tumpul. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di pusat perawatan trauma selama 11 tahun didapatkan sebanyak 11% kasus trauma tajam dibandingkan dengan luka tembak (56%), luka akibat jatuh (11%), kecelakaan kendaraan bermotor (9%), penyerangan (7%), dan kecelakaan pada pejalan kaki (4%).(4) Data hasil penelitian retrospektif deskriptif penderita luka bacok di Bagian Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode November 2011-Oktober 2012, di peroleh data sebanyak 52 kasus. Data yang ada dikelompokkan dalam varia-bel untuk memudahkan penilaian setiap ka-sus luka bacok. Variabel tersebut adalah jenis kelamin, umur, penyebab luka, lokasi luka, serta kerusakan organ.(3) a. Distribusi penderita luka bacok ber-dasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin



Frekuensi



Presentase



Laki-laki



44



84,6



Perempuan



8



15,4



Total



52



100



Tabel 1. Distribusi penderita luka bacok berdasarkan jenis kelamin.



b. Distribusi penderita luka bacok berdasarkan umur Umur (Tahun)



Frekuensi



Presentase



0-10



-



-



11-20



14



26,9



21-30



18



34,6



31-40



8



15,4



2



41-50



7



13,5



51-60



5



9,6



>61



-



-



Total



52



100



Tabel 2. Distribusi penderita luka bacok berdasarkan umur



c. Distribusi penderita luka bacok berdasarkan penyebab luka Penyebab



Frekuensi



Presentase



Parang



47



90,4



Kapak



5



9,6



Total



52



100



Tabel 3. Distribusi penderita luka bacok berdasarkan penyebab luka



d. Distribusi penderita luka bacok berdasarkan lokasi Lokasi



Frekuensi



Presentase



Temporal



8



15,4



Ekstremitas



41



78,8



Thorax



3



5,8



Total



52



100



Tabel 4. Distribusi penderita luka bacok berdasarkan lokasi.



e. Distribusi penderita luka bacok berdasarkan kerusakan jaringan Kerusakan Organ



Frekuensi



Presentase







Epidermis dan Dermis



52



100







Epidermis, Dermis, dan



46



88,5



2



3,9



Fasia 



Pembuluh darah besar (A.Ulnaris dan



3



A.Radialis) 



Saraf besar (N. Ulnaris



1



1,9



dan N. Medialis) 



Otot dan Tendon



24



46,2







Tulang dan Tulang rawan



8



15,4



Total



52 Kasus



Tabel 5. Distribusi penderita luka bacok berdasarkan kerusakan jaringan



2. TRAUMA BENDA TAJAM Luka akibat benda tajam adalah kelainan pada tubuh yang disebabkan oleh kontak dengan benda atau alat bermata tajam dan atau berujung runcing sehingga kontinuitas jaringan rusak atau hilang. Benda tajam adalah benda atau alat yang bermata tajam atau berujng runcing atau dapat juga berujung runcing tetapi tidak bermata tajam. Bermata tajam artinya dapat untuk mengiris, berujung runcing artinya dapat untuk menusuk atau mengoyak. Contoh benda tajam yaitu: pisau dapur, pecahan kaca, silet, pedang, keris, celurit, kapak, belati, biyonet dan sebagainya hingga keping kaca, gelas, logam, sembilu, bahkan tepi kertas atau rumput.(2),(5) Luka akibat benda tajam pada umumnya mudah dibedakan dari luka yang disebabkan oleh benda tumpul dan dari luka akibat tembakan senjata api. Pada kematian yang disebabkan oleh benda tajam, tetap harus dipikirkan kemungkinan karena suatu kecelakaan, walaupun pada umunya karena suatu peristiwa pembunuhan atau peristiwa bunuh diri.(5) Di dalam Ilmu Kedokteran Kehakiman luka akibat benda tajam yang banyak dijumpai terdapat dua bentuk, yaitu dalam bentuk luka iris (incised wound, cut, slash, slice) dan dalam bentuk luka tusuk ( penetrating wound, stab, puncture, perforation ) dan di dalam dunia kriminal luka-luka tersebut biasanya disebabkan oleh pisau.(5)



4



a. Jenis kelainan akibat persentuhan dengan benda tajam dapat berupa:(2)  Luka iris ( incised wound )  Luka tusuk ( stab wound )  Luka bacok ( chop wound ) b. Ciri-ciri luka akibat benda tajam adalah:  Tepi luka rata  Tepi luka lancip  Rambut terpotong  Tidak ditemukan jembatan jaringan  Tidak ditemukan memar atau lecet di sekitarnya. Selain gambaran umum luka tersebut di atas, luka iris atau sayat dan luka bacok mempunyai kedua sudut luka lancip dan dalam luka tidak melebihi panjang luka. Sudut luka yang lancip dapat terjadi dua kali pada tempat yang berdekatan akibat penggeseran senjata sewaktu ditarik atau akibat bergeraknya korban. Bila dibarengi gerak memutar, dapat menghasilkan luka yang tidak selalu berupa garis.(1) Pada luka tusuk, sudut luka dapat menunjukkan perikiraan benda penyebabnya, apakah berupa pisua bermata satu atau bermata dua. Bila satu sudut luka lancip dan yang lain tumpul, berarti benda penyebabnya adalah benda tajam bermata satu. Bila kedua sudut luka lancip, luka tersebut dapat diakibatkan oleh benda bermata dua. Benda tajam bermata satu dapat menimbulkan luka tusuk dengan kedua sudut luka lancip apabila hanya bagian ujung benda saja yang menyentuh kulit, sehingga sudut luka dibentuk oleh ujung dan sisi tajamnya.(1) Kulit di sekitar luka akibat kekerasan benda tajam biasanya tidak menunjukkan adanya luka lecet atau luka memar, kecuali bila bagian gagang turut membentur kulit. Pada lukas tusuk, panjang luka biasanya mencerminkan 5



lebar benda tajam penyebabnya, demikian pula panjang saluran luka biasanya tidak menunjukkan panjang benda tajam tersebut. Hal ini disebabkan faktor elastisitas jaringan dan gerakan korban.(1) c. Kematian Akibat Benda Tajam Cara kematian luka akibat benda tajam dapat terjadi karena pembunuhan, bunuh diri dan kecelakaan. Sebagai contoh adalah:  Kasus mayat terpotong yang sering terjadi akhir-akhir ini  Perampokan di rumah tangga, nasabah bank yang disertai pembunuhan dengan senjata tajam  Bunuh diri dengan menggorok lehernya dengan senjata tajam 



Bayi baru lahir dibunuh dengan diiris-iris, dipotong-potong oleh ibunya sendiri.(2)



d. Sifat-sifat pada kasus pembunuhan Adalah sulit untuk membunuh seseorang hanya dengan satu tusukan saja kecuali bila korbannya sedang tidur atau keadaan yang sangat lemah atau korban diserang secara mendadak dan yang terkena adalah organ tubuh yang vital. (5) Jumlah luka umumnya lebih dari satu, tidak mempunyai tempat atau lokasi khusus, sering kali didapatkan luka-luka yang didapat sewaktu korban mengadakan perlawanan; luka-luka yang terakhir tadi disebut luka tangkis (defense wound). Luka-luka tangkis dapat ditemukan pada daerah lengan bawah bagian dalam atau pada telapak tangan. Luka-luka pada telapak tangan dimungkinkan bila korban berusaha menangkap atau merebut ataupun menangkis serangan lawannya.Luka yang mematikan biasanya pada daerah leher, dada dan pada daerah perut di mana organ-organ vital terdapat.(5)



e. Sifat-sifat pada kasus bunuh diri Pada kasus bunuh diri dengan benda atau senjata tajam, maka cara yang terbanyak dijumpai adalah dengan cara memotong ( mengiris ) tenggorokan.



6



Bila korban mempergunakan tangan kanan untuk maksud tersebut pada umunya luka iris akan dimulai dari bawah telinga sebelah kiri dan berjalan melewati bawah dagu ke sebelah kanan; dengan demikian luka tersebut berjalan dari kiri atas belakang ke kanan bawah depan. Bila korban mempergunakan tangan kirinya atau pada orang kidal akan terdapat keadaan sebaliknya.(5) f. Sifat-sifat pada kasus kecelakaan Yang dimaksud dengan kecelakaan pada tabel di atas adalah kekerasan tajam yang terjadi tanda unsur kesengajaaan misalnya kecelakaan industri, kecelakaan pada kegiatan sehari-hari, sedangkan cedera sekunder adalah cedera yang terjadi bukan akibat benda tajam penyebab, misalnya luka yang terjadi akibat terjatuh.(1) Umumnya luka akibat kekerasan benda tajam pada kasus pembunuhan, bunuh diri atau kecelakaaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Pembunuhan



Bunuh Diri



Kecelakaan



Lokasi luka



Sembarang



Terpilih



Terpapar



Jumlah luka



Banyak



Banyak



Tunggal/banyak



Pakaian



Terkena



Tidak terkena



Terkena



Ada



Tidak ada



Tidak ada



Tidak ada



Ada



Tidak ada



Mungkin ada



Tidak ada



Mungkin ada



Luka tangkis Luka percobaan Cedera sekunder



Tabel 6. Perbedaan ciri-ciri luka akibat senjata tajam(1)



7



Gambar 1. Luka tusuk dengan ujung tumpul.(6) Ciri-ciri lukas di atas dapat dijumpai pada kasus pembunuhan yang disertai perkelahian. Tetapi bila tanpa perkelahian maka lokasi luka biasanya pada daerah fatal dan dapat tunggal.(1) Luka tangkis merupakan luka yang terjadi akibat perlawanan korban dan umumnya ditemukan pada telapak dan punggung tangan, jari-jari tangan, punggung lengan bawah dan tungkai.(1) Pemeriksaan pada kain (baju) yang terkena pisau bertujuan untuk melihat interaksi antara pisau-kain-tubuh, yaitu melihat letak/lokasi kelainan, bentuk robekan, adanya partikel besi (reaksi biru berlin dilanjutkan pemeriksaan spektroskopi ), serat kain dan pemeriksaan terhadap bercak darahnya. Bunuh diri yang menggunakan benda tajam biasanya diarahkan pada tempat yang cepat mematikan misalnya leher, dada kiri, pergelangan tangan, peru (harakiri) dan lipat paha. Bunuh diri dengna senjata tajam tentu saja akan menghasilkan lukaluka pada tempat yang terjangkau oleh tangan korban serta biasanya tidak



8



menembus pakaian karena umumnya korban menyingkap pakaian terlebih dahulu.(1) 3. LUKA BACOK Luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak tumpul yang terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga agak besar. Sebagai contoh-contoh alat yang dapat menimbulkan luka bacok adalah pedang, clurit, kapak, baling-baling kapal. (2)



Bila pada pisau gerakan menusuk dengan ujung pisau merupakan faktor yang paling berperan di dalam terjadinya luka dan derajat kerusakan, maka pada yang luka yang diakibatkan oleh benda atau senjata yang besar faktor yang paling penting adalah faktor tenaga atau kekuatan yang dipakai serta faktor ketajaman bagian benda tajam yang mengenai tubuh. Pada senjata celurit misalnya maka luka akan diperberat dengan adanya gerakan untuk menarik celurit dari tubuh korban, selain faktor gerakan dari korban sendiri.(5) Luka yang disebabkan oleh senjata atau benda yang ukurannya besar tadi disebut dengan istilah luka bacok, yang pada dasarnya terletak pada bagaimana senjata atau benda tajam tersebut mengenai tubuh; yaitu tepi tajam yang pertama kali mengenai tubuh serta besarnya tenaga yang dipakai. Luka bacok ini disebabkan oleh senjata tajam yang berat serperti kapak, celurit, dan pemotong daging. Walaupun tampaknya menyerupai luka iris tetapi jika dijumpai fraktur tulang maka luka tersebut adalah luka bacok. Bila seseorang menggunakan benda tajam dan



berat maka luka yang



diakibatkan akan lebih parah bahkan sampai terjadi fraktur.(5),(7) Senjata yang paling sering ditemukan adalah kapak. Kemudian pedang, balingbaling kapal. Pada luka akibat baling-baling kapal gambaran luka tampak lebih jelas sedangkan pada kapak sering dijumpai gambaran fraktur karena tenaga yang besar sehingga mengenai tulang.(6)



9



Gambar 2. Luka bacok akibat kapak(6)



Gambar 3. Luka bacok akibat baling-baling kapal(7)



10



Gambar 4. Luka bacok akibat baling-baling kapal pada dahi(6)



Gambar 5. Muka pasien setelah mengenai baling-baling kapal(6)



11



Gambar 6. Luka kelihatan seperti luka iris tapi terdapat fraktur tulang sehingga dikatakan luka bacok.(6) 4. PEMERIKSAAN LUKA Cara memeriksa luka dan membuat catatan atau laporan: 3 a. Bila mungkin sebelum memulai pemeriksaan kita abadikan keadaan luka dengan pemotretan b. Menentukan jumlah kuka c. Menentukan lokasi luka Untuk melukiskan lokasi luka, maka kita dapat menggunakan beberapa patokan, misalnya:  Garis medatar melalui pusat ( umbilicus )  Garis mendatar memlalui ujung tulang belikat ( scapula )  Garis tegak melalui ruas tulang belakang atau tulang dada  Garis mendatar melalui kedua puting susu ( pada laki-laki )



12



d. Menentukan ukuran luka Mengukur panjang luka dilakukan dengan terlebih dahulu merapatkan kedua tepi luka. Kedalaman luka dilukiskan dengan menyebut kerusakan alat-alat tubuh yang dilalui luka tersebut misalnya luka mengenai dinding perut, otot perut dan jaringan hati sejauh 5 cm ( tidak menembus ). Dengan demikian kita memperoleh bayangan tentang kedalam luka. e. Ciri-ciri luka: 



Bagiaman tepi luka, sudut luka







Adakah jembatan jaringan, memar, atau luka lecet.







Adakah rambut ikut terpotong







Adakah sesuatu yang keluar dari lubang



f. Benda asing Mungkian dapat ditemukan benda asing dalam luka misalnya: pecahan kaca, pisau, lengkap dan sebagian ujung pisau yang patah dan tertinggal g. Menentukan intravitalitas luka h. Luka atau luka-luka tersebut mematikan atau tidak.3



13



DAFTAR PUSTAKA 1.



2.



3.



4. 5. 6. 7.



A B, Wibisana W dkk. Traumatologi Forensik, . Ilmu kedokteran forensik Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas, Indonesia, 1997.Hal: 37-44. Hoedyanto, Hariadi.A. Luka Akibat Benda Tajam. Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Fakultas kedokteran airlangga Surabaya, Ed Ke7.Hal 30-5. Malarante A, Ngantung J, Oley M. Angka Kejadian Luka Bacok Di RSUP Prof. Dr. R.D Kandao Manado periode November 2011- Desember 2012. EBiomedik. 2012;1:1-5. Prahlow.JA. Forensic autopsy of sharp force injuries. Available at: emedicinemedscapecom/article/1680082-overview. [Citied 2012] Idries A.M. Luka dan Kekerasan. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Ed Pertama, Binapura Aksaran 1997,.Hal: 85-108. D D, Matshes. E. dkk. Sharp Force Injury, . Forensic Pathology-Principles and Practice, Alsevier Saunders, 2005, .Hal.143-51 Dimaio VJ, Dimaio D. Chop Wounds. Forensic pathology, Ed Ke-2, CRC Press LLC, 2001, . Hal:240-5.



14