Rekap Laporan Pekerjaan Tanah [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ryno
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, puji syukur atas segala rahmat dan karunianya yang telah diberikan Allah SWT, yang senantiasa mencurahkan hidayah serta inayahnya kepada penyusun untuk menyelesaikan laporan yang berjudul : “PEKERJAAN



TANAH



PADA



PROYEK



PEMBANGUNAN



BEBAS



HAMBATAN CISUMDAWU STA 13+100” Tidak lupa untaian sholawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapatkan berbagai halangan serta tantangan, akan tetapi dengan adanya niat serta I’tikad yang kuat, serta dorongan motivasi keluarga, teman – teman akhirnya Laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Melalui pengantar ini penyusun menghaturkan terima kasih serta penghormatan setingi – tingginya kepada : 1. Dr. Ir. Ariani Budi Safarina, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitaes Jenderal Achmad Yani. 2. DR. IR. TB. Hisni , M.Si., selaku instruktur pelatihan. 3. Ir. Eduard Pauner, MT, ERM AP,CRMP selaku instruktur pelatihan dan instruktur lapangan. 4. Semua Dosen Jurusan Teknik Sipil UNJANI yang tak pernah jemu mengarahkan dam memberikan masukan selama ini kepada penulis. 5. Seluruh Staff dan Karyawan Jurusan Teknik Sipil UNJANI. 6. Rekan – rekan seperjuangan Teknik Sipil, yang selalu memberikan kritik dan saran yang sangat membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Sebuah kebanggaan bisa bersaudara dan berjuang dengan kalian. 7. HMS Universitas Jenderal Achmad Yani.. 8. Dan pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu – persatu disini, Penyusun mengucapkan banyak terima kasih.



Karena keterbatasan dan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam pembuatan Laporan ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan, Penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan memperkaya ilmu pengetahuan terutama bagi yang membacanya, “amin.”



Wassalamu’alaikum Wr, Wb. Cimahi , Juni 2014



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.....................................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1 1.1.



Latar Belakang................................................................................................1



1.2.



Rumusan Masalah...........................................................................................2



1.3.



Maksud dan Tujuan.........................................................................................2



1.4.



Manfaat Kunjungan........................................................................................2



1.5.



Metode Pengumpulan Data.............................................................................2



1.6.



Peta Lokasi......................................................................................................3



BAB II TEORI, SITUASI DAN MASALAH-MASALAH DI LAPANGAN..............4 2.1.



Umum.............................................................................................................4



2.1.1.



Perataan tanah..........................................................................................5



2.1.2.



Pekerjaan galian dan timbunan................................................................5



2.1.3.



Galian yang tidak diukur untuk dibayar..................................................6



2.2.



Situasi Lapangan.............................................................................................8



2.3.



Masalah-masalah yang Timbul di Proyek Jalan Tol Cisumdawu.................12



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................13 3.1



Kesimpulan...................................................................................................13



3.2



Saran.............................................................................................................13



DAFTAR GAMBA Gambar I. 1 Denah lokasi proyek pembangunan jalan bebas hambatan Cisumdawu...3 Gambar I. 2 Rencana rute jalan tol Cisumdawu............................................................3 Gambar I. 3 Tebal Pemadatan Timbunan......................................................................8 YGambar II. 1 Kondisi Tanah dalam Pengerjaan Galian dan



Timbunan……………….9 Gambar II. 2 Perkuatan Pada Kemiringan Menggunakan Rumput.............................10 Gambar II. 3 Pemasangan Geotekstil (berupa karpet) dengan berat 300 kN berlapis satu...............................................................................................................................11 Gambar II. 4 Kondisi Tanah di Sekitar Drainase.........................................................11 Gambar II. 5 Kondisi Mobilisasi Kendaraan Proyek dalam Pekerjaan Tanah............12



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



Latar Belakang Di Indonesia dalam pembangunan jalan raya terus ditingkatkan, baik usaha perbaikan dan pemeliharaan jalan maupun pembangunan jalan baru. Pembangunan jalan baru membutuhkan perencanaan perhitungan, pelaksanaan, dan evaluasi yang teliti agar hasil yang dicapai dapat optimal dengan biaya dan waktu yang minimal tanpa mengurangi mutu yang ingin dicapai. Salah satu pekerjaan yang membutuhkan perhatian dan penanganan khusu pada proyek pembangunan jalan adalah pekerjaan tanah. Pekerjaan ini membutuhkan banyak alat berat untuk mendukung pelaksanaan. Banyaknya tipe alat berat di pasaran memaksa untuk memilih dengan seksama agar nantinya biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan alat berat tersebut tidak terlalu besar. Selain itu, waktu penggunaan alat berat juga harus diperhatikan agar pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai atau bahkan dapat dikerjakan lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. Selain itu pekerjaan tanah yang harus diperhatikan selain pembahasan di atas adalah mengenai pekerjaan galian dan timbunan dalam peninjauan studi kasus penulis yaitu pada proyek pembangunan jalan bebas hambatan Cisumdawu phase 2 yang kami tinjau. Dari pembahasan di atas, maka penulis ingin mengetahui jenis tanah dan permasalahan-permasalahan apa saja yang terjadi pada pekerjaan tanah di proyek pembangunan jalan bebas hambatan Cisumdawu . Oleh sebab itu diambil judul “ Pekerjaan Tanah pada Proyek Pembangunan Bebas Hambatan Cisumdawu STA 13+100” .



1.2.



Rumusan Masalah Permasalahan yang timbul dari latar belakang di atas adalah : 1. Bagaimana perbandingan volume antara galian dan timbunan? 2. Apa saja masalah-masalah yang ada di proyek pembangunan jalan bebas hambatan Cisumdawu?



1.3.



Maksud dan Tujuan Maksud serta tujuan dalam tinjauan yang penulis lakukan adalah : 1. Mengetahui jenis tanah yang terdapat pada lokasi proyek pembangunan jalan bebas hambatan Cisumdawu. 2. Penggunaan alat berat yang tepat pada pekerjaan tanah yang dibutuhkan. 3. Mengetahui informasi dan menambah wawasan ilmu bagi penulis dalam peninjauan studi kasus di proyek pembangunan jalan bebas hambatan Cisumdawu.



1.4.



Manfaat Kunjungan 1. Untuk mengetahui kondisi dan progress proyek jalan tol Cisumdawu sampai saat ini. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang timbul pada pekerjaan di proyek jalan tol Cisumdawu khususnya pekerjaan tanah. 3. Untuk menambah wawasan selain materi yang diterima selama di pelatihan.



1.5.



Metode Pengumpulan Data 1. Dengan cara menerima materi yang disampaikan oleh pembina pelatihan. 2. Data diperoleh melalui sistem tanya jawab di lapangan dengan instruktur lapangan. 3. Data diperoleh langsung dengan dokumentasi di lapangan sesuai studi kasus yang dibahas. 4. Data diperoleh dari berbagai referensi.



1.6.



Peta Lokasi



Gambar I. 1 Denah lokasi proyek pembangunan jalan bebas hambatan Cisumdawu



Gambar I. 2 Rencana rute jalan tol Cisumdawu



BAB II TEORI, SITUASI DAN MASALAH-MASALAH DI LAPANGAN



2.1.



Umum Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran)



mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara material) satu sama lain dan dari bahan-bahan organic yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel padat tersebut. Macam-macam tanah terdiri dari : a. Tanah Tak Berkohesi : - Struktur tunggal - Struktur sarang lebah b. Tanah Kohesif : - Susunan ped-ped dan ruang pori mikro. - Susunan domain-domain dan cluster-cluster dengan butiran berukuran lanau. Pekerjaan yang berhubungan dengan tanah sebagai berikut : a. Pembersihan lahan (Land Clearing) - Grubing - Striping - Pasangan rumput - Perataan tanah - Penyiapan badan jalan Dalam pembahasan sekarang, pekerjaan tanah terdiri dari pekerjaan timbunan dan pekerjaan galian. 1. Pekerjaan galian adalah pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk serta evelasi permukaan sesuai dengan gambar. Termasuk pula untuk membuang material yang tidak dapat dipakai sebagai struktur jalan. 2. Pekerjaan timbunan adalah harus didahului dengan cleaning dan grubbing. Pekerjaan timbunan harus dilaksanakan lapis demi lapis pada kondisi kadar air optimum.



2.1.1. Perataan tanah a.



Perencanaan Perataan



Perencanaan perataan tanah dilakukan berdasarkan peta kontur yang menggambarkan tinggi rendahnya permukaan tanah sehingga dapat diperkirakan volume tanah yang harus digali atau harus ditimbun untuk mendapatkan ketinggian permukaan tanah yang diinginkan. b.



Perhitungan Volume galian dan timbunan Volume galian atau timbunan tanah dapat diperoleh dengan cara mengalikan



antara luas rata-rata dan jarak profil atau antara tinggi rata-rata dan luas permukaan tanah. Selain itu dapat juga dihitung langsung dari peta kontur. c. d.



Pematokan untuk pelaksanaan galian dan timbunan pekerjaan ini akan dibahas tersendiri mengenai setting out Cut & Fill Pelaksanaan perataan tanah dengan Buldozer - Tanah miring - Tanah berbukit - Tanah berteras



2.1.2. Pekerjaan galian dan timbunan a. Dilaksanakan sehubungan dengan adanya pembangunan jalan. b. Peralatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhannya. c. Pekerjaan galian sehubungan dengan kontrak merupakan galian biasa atau galian padas.



2.1.3. Galian yang tidak diukur untuk dibayar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Galian diluar cross section. Pembuatan selokan drainase dan saluran air. Galian pemasangan gorong-gorong pipa. Galian pengembalian kondisi perkerasan lama. Galian pengembalian kondisi bahu jalan. Galian pemeliharaan rutin. Galian pengambilan material dari sumber bahan. Galian dan pembuangan selain untuk tanah, batu dan perkerasan lama.



Prosedur penggalian secara garis besar sebagai berikut : a. Prosedur umum



b. Galian tanah dasar perkerasan dan bahu jalan dan formasi berupa selokkan dan talud, harus mengacu pada kegiatan c. Galian untuk struktur dan pipa d. Penggalian untuk sumber material Pada pekerjaan galian, membutuhkan alat berat seperti : -



Bull dozer Excavator Dump truck



Pekerjaan timbunan mencakup : a. Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan, dan pemadatan tanah. b. Menggunakan peralatan yang sesuai. c. Urugan tidak boleh dipasang dalam lapis yang lebih dari 20 cm tebal padat, juga dalam lapis yg kurang dari 10 cm tebal padat. Perlu dilakukan penyesuaian kadar airnya IP tanah untuk lokasi jalan IP < 6, toleransi 10 Lapis tanah dasar, 30 cm di bawah permukaan CBR > 6% kepadatan 100% Tanah “very expansive” nilai aktif > 1,25 tidak boleh digunakan



d. e. f. g.



Untuk melaksanakan pekerjaan timbunan akan digunakan alat-alat sebagai berikut : -



Excavator Dump truck Dozer Vibro roller Tangki Air



Dari hal-hal diatas mengenai pekerjaan timbunan dan pemadatan terdapat tujuan dari pemadatan yaitu sebagai berikut : 1. menaikkan kekuatannya 2. memperkecil ”compressibility” dan daya rembesan airnya 3. memperkecil pengaruh air terhadap tanah dsb.



Prinsip-prinsip dari pemadatan diantaranya : 1. butir-butir tanah atau bahan-bahan perkerasan ditekan sehingga butir-butir tersebut menjadi sangat rapat sesamanya dan udara keluar dari celah-celah butir pada waktu proses pemadatan berlangsung. 2. kadar air optimum 1,5-15 % 3. pemadatan lapis demi lapis sangat tergantung kepada keadaan tanah dan kapasitas pemadatannya. 4. pemadatan tidak boleh dilaksanakan terhadap lapisan atau agregat yang terlalu tebal. 5. Tanah untuk timbunan tidak boleh ada material lain dan tiap hamparan maksimal 20 cm dalam satu layer. 15 cm



100 %



15 cm



100 %



20 cm



95 %



20 cm



95 %



20 cm



95 %



20 cm Gambar I. 3 Tebal Pemadatan Timbunan 95 %



Peralatan pemadat tanah terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5.



2.2.



Three Wheek Roller Tandem Roller Sheep Foot Roller Vibrating Compactor Pheuneumatic Tire Roller



Situasi Lapangan Berdasarkan pengamatan di Proyek Jalan Tol Cisumdawu, terdapat beberapa



situasi lapangan yang memperlihatkan progress kerja khususnya zona II di daerah Rancakalong Sumedang. Kondisi tanah di proyek merupakan tanah lunak. Timbunan tanah lunak di proyek Jalan Tol Cisumdawu sedalam 18 meter, dan memasang granular diatas mini pile, diatas granular tersebut dipasang geotekstil (berupa karpet) dengan berat 300 kN berlapis satu. Dalam pengerjaan galian, kemiringan lereng (Slope) digunakan perbandingan 1:2 dengan 1 arah jarak tinggi dan 2 arah jarak mendatar. Penanggulangan untuk longsor dan sebagai pendukung drainase maka di



bagian tanah dipasang teras denagn menggunakan rumput. Selain itu, dipasang timbunan bronjong (Gabyon) dengan tinggi 7 meter. Berdasarkan informasi mengenai volume tanah yang mengalami penggalian yaitu sebesar ± 6,5 juta m3 sedangkan volume tanah yang mengalami penimbunan yaitu sebesar ± 650000 m 3. Dan berdasarkan informasi dari salah satu instruktur, di Proyek Jalan Tol Cisumdawu secara global terjadi ketidak seimbangan volume galian dan timbunan yaitu 20 jt m 3 untuk galian dan 1jt m3 untuk timbunan. Beberapa gambar-gambar nya sebagai berikut :



Gambar II. 1 Kondisi Tanah dalam Pengerjaan Galian dan Timbunan



Gambar II. 2 Perkuatan Pada Kemiringan Menggunakan Rumput



Gambar II. 3 Pemasangan Geotekstil (berupa karpet) dengan berat 300 kN berlapis satu



Gambar II. 4 Kondisi Tanah di Sekitar Drainase



Gambar II. 5 Kondisi Mobilisasi Kendaraan Proyek dalam Pekerjaan Tanah



2.3.



Masalah-masalah yang Timbul di Proyek Jalan Tol Cisumdawu Dalam setiap proyek akan selalu menemui permasalahan dalam setiap



pekerjaan, terutama dalam pekerjaan awal berkaitan dengan pekerjaan tanah. Termasuk dalam Proyek Jalan Tol Cisumdawu banyak masalah dalam pekerjaannya. Beberapa masalah yang timbul diantaranya : 1. Adanya persoalan mengenai Pembebasan Lahan yang melibatkan warga sekitar. Sehingga tidak dapat melanjutkan progress pada lahan tersebut. 2. Adanya ketidakoptimalan dalam pengoperasian Alat Berat dikarenakan lahan garapan yang belum siap. 3. Kondisi tanah yang tidak stabil, diakibatkan oleh cuaca yang berubah-ubah. 4. Adanya ketidakseimbangan volume Timbunan dan volume Galian.



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



3.1 Kesimpulan Perhitungan dalam berbagai bentuk perencanaan maupun desain, sangat lazim dijumpai dalam dunia teknik sipil. Hal ini memerlukan suatu bentuk pemahaman yang baik terhadap konsep maupun dasar-dasar teori yang harus dimiliki secara individual. Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang terdapat pada pekerjaan tanah yang penulis tinjau pada proyek ”Cisumdawu” adalah cuaca, alat berat, volume galian atau timbunan dan kondisi tanah yang kurang baik. Adapun hasil tinjauan yang penulis dapat pada proyek ini sebagai berikut : 1. Pekerjaan galian pada sta. 9+750 = 6.500.000 m3 2. Pekerjaan timbunan pada sta. 9+750 = 650.000 m3 3. Pekerjaan galian total = 20.000.000 m3 4. Pekerjaan timbunan total = 1.000.000 m3 Hal ini mengakibatkan proses pengerjaan memerlukan pemahaman terhadap spesifikasi dari alat berat, spesifikasi tanah ataupun lainnya. Dalam kondisi tertentu tingkat konsentrasi seseorang dapat menurun dan berimbas pada tingkat akurasi terhadap perhitungan karena kesalahan human error.



3.2 Saran Setelah memperhatikan hasil analisa serta kesimpulan diatas, maka penulis ingin mengemukakan beberapa saran yang sekiranya berguna bagi kalangan praktisi ataupun kalangan akademik yang membaca laporan tinjauan pekerjaan tanah ini. Berikut ini adalah saran-saran penulis : 1. Sebaiknya sebelum melakukan pekerjaan galian dan timbunan, persiapkan lahan yang sekira kiranya bisa di timbun oleh galian tersebut.



2. Dengan adanya alat berat yang tidak di pergunakan maka penulis menyarankan agar pekerjaan tanah tersebut di pindahkan ke area yang belum terdapat pada schedule. 3. Untuk permasalahan kondisi tanah yang buruk yang terdapat pada proyek ”Cisumdawu” ini maka penulis menyarankan agar tanah tersebuk diberi cerucuk berupa tiang pancang baik itu menggunakan bambu maupun mini pile.