Rencana Pelaksanaan Pembinaan (t11) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBINAAN ( RPP ) PRAMUKA PENGGALANG Nama Sekolah             : SD NEGERI 14 SIMPANG MAMPLAM Nama Pembina : HENDRO NURSUSILO, S.Pd Mata Pelajaran            : Kepramukaan (Penggalang) Golongan         : RAMU Pertemuan ke              : 1 Alokasi Waktu             : 2 x 45menit Standar Kompetensi   :  Memahami pengertian dan pengamalan Tri satya dan Dasa darma. Kompetensi Dasar       :  1. Menjelaskan Tri satya                                         2. Menjelaskan Dasa Darma Indikator : 1. Siswa dapat menyebutkan isi Tri Satya. 2. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh pengamalan tri satya dan dasa darma dalam kehidupan sehari-hari. 3. Siswa dapat menyebutkan perbuatan-perbuatan yang melanggar  tri satya dan dasa darma A.



Tujuan Pembelajaran 1. Siswa memahami isi tri satya dan dasa dharma. 2. Siswa menyebutkan contoh-contoh pengamalan tri satya dan dasa dharma dalam kehidupan sehari-hari. 3. Siswa menyebutkan perbuatan-perbuatan yang melanggar tri satya dan dasa darma.



B. Materi Ajar KODE KEHORMATAN GERAKAN PRAMUKA Kode kehormatan di kalangan Gerakan Pramuka, terdiri atas janji (satya) yang berupa Trisatya dan ketentuan moral (darma) berupa Dasa Dharma. TRISATYA Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: 1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila. 2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat. 3. Menepati Dasa dharma.   DASA DARMA Di dalam Dasa Darma, ada banyak sikap hidup sehari-hari, seperti: 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. a. Menjalankan ibadah menurut agam dan kepercayaannya masing-masing b. Patuh dan berbakti kepada orangtua c. Sayang kepada saudara, dsb. 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. a. Menjaga kebersihan lingkungan b. Ikut menjaga kelestarian lingkungan c. Membantu fakir misin, anak terlantar, dan orag tua, dsb. 3. Patriot yang sopan dan kesatria. a. Mengikuti upacara bendera b.  Ikut serta dalam bela Negara c. Belajar di sekoalah dengan baik, dsb. 4. Patuh dan suka bermusyawarah a. Patuh kepada orang tua, guru, dan pembina. b. Berusaha mufakat dalam musyawarah c. Tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa tanpa bermusyawarah, dsb.



5. a. b. c. 6. a. b. c. 7. a. b. c. 8. a. b. c. 9. a. b. c. 10. a. b. c.



Rela menolong dan tabah Berusaha menolong orang yang terkena musibah Tabah dalam menghadapi musibah dan kesulitan Tidak banyak mengeluh dan tak mudah putus asa, dsb. Rajin, terampil dan gembira. Selalu hadir dalam pelatihan pramuka Dapat membuat berbagai macam kerajianan Selalu riang gembira dalam setiap melakukan kegiatan atau pekerjaan tersebut. Hemat, cermat dan bersahaja. Tidak boros dan bersikap hidup mewah Teliti dalam melakukan sesuatu Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan, dsb. Disiplin berani dan setia Selalu menepati waktu yang ditentukan Mendahuukan kewajiban dari pada hak Tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak, dsb. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Menjalankan segala sesuatu dengan sikap bersungguh-sungguh Tidak pernah mengecewakan orang lain Bertanggung jawab dalam setiap tindakan,dsb. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Berusaha untuk berkata baik dan benar dan tidak pernah berbohong Tidak pernanh menyusahkan atau mengganggu orang lain. Berbuat baik kepada orang tua, dsb.



Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas : SATYA PRAMUKA, merupakan janji yang diucapkan secara suka rela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaannya. DARMA PRAMUKA, adalah alat proses pendidikan diri yang progesif untuk mengembangkan budi pekerti luhur juga sebagai landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui Kepramukaan yang kegiatan mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan kegotong royong. Kode kehormatan Gerakan Pramuka untuk masing-masing golongan usia itu berbeda-beda disesuaikan dengan perkembangan rohani dan jasmani masing-masing golongan anggota gerakan Pramuka, yaitu: 1. Siaga (7-10 tahun)                                     : janji                →        DWI SATYA                 : Darma            →        DWI DARMA 2. Penggalang (11-15 tahun)                       : janji                →        TRI SATYA       : Darma            →        DASA DARMA 3. Penegak (16-20 tahun)                            : janji                →        TRI SATYA     : Darma           →        DASA DARMA 4. Pandega (21-25 tahun)                            : janji               →        TRI SATYA      : Darma           →        DASA DARMA 5. Anggota Dewasa                                       : janji               →        TRI SATYA      : Darma           →        DASA DARMA



C.



Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Diskusi 



3. Tanya jawab D.



Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal (Waktu: 30 menit) a. Upacara penggalang b. Presensi 2. Kegiatan inti (Waktu: 60 menit)  Pembina menjelaskan tentang tri satya dan dasa dharma  Pembina menyebutkan isi tri satya dan dasa dharma  Pembina dan siswa bersama-sama menyebutkan contoh-contoh pengamalan tri satya dan dasa darma  Pembina menginstruksikan kepada siswa untuk menghafalkan tri satya dan dasa dharma 3. Istirahat ( Waktu : 15 menit ) 4. Kegiatan akhir (Waktu : 45 menit)  Pembina mengecek hafalan siswa dengan cara siswa mengucapkan tri satya dan dasa dharma tanpa melihat teks  Pembina menyimpulkan materi  Upacara penutupan



E.



Sumber Belajar 1. Buku materi Bina Satuan 2013 2. Buku saku.



F.



Penilaian Bentuk instrumen: SOAL 1. Sebutkan janji tri satya yang ke tiga! 2. Sebutkan dasa dharma yang ke enam! 3. Sebutkan contoh-contoh pengamalan dasa darma yang ke enam dalam kehidupan sehari-hari! 4. Sebutkan perbuatan-perbuatan yang melanggar tri satya! 5. Usia berapakah golongan penggalang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani masing-masing anggota gerakan pramuka! KUNCI JAWAB 1. Menepati dasa  darma 2. Rajin, terampil dan gembira 3. selalu hadir dalam latihan pramuka, dapat membuat berbagai macam kerajianan, selalu gembira setiap melakukan kegiatan 4. tidak melaksanakan ibadah shalat, malas tidak mau belajar, tidak mau menolong orang lain, dll. 5. Usia anggota penggalang 11-15 tahun Pedoman Penilaian No Kriteria Penilaian Skor Bobot 1. Lengkap 3   2. Kurang lengkap 2 5 3. Tidak lengkap 1  



Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 -100 adalah sebagai berikut:



            Perolehan skor Nilai akhir  =                                     X  skor 100 = ….                                    Skor maksimum (5)                                                                                                                                                                                        Bireuen, 05 Desember 2020 Mengetahui, Ka. Mabigus      Pembina Pramuka      



Tizalikha, S.Pd



      



   Hendro Nursusilo, S.Pd



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)   Nama Sekolah             : SMP NEGERI 1 BANDAR PETALANGAN Mata Pelajaran            : Kepramukaan (penggalang) Kelas / Semester          : VII /II Pertemuan ke              : 2 Alokasi Waktu            : 2 x 60 menit Standar Kompetensi   : Mengenal peraturan baris-berbaris (PBB) Kompetensi Dasar       : Mengenal dan menerapkan kedisiplinan dalam PBB Indikator                     : 1. 2. 3.



siswa mengetahui pentingnya PBB dalam gerakan pramuka siswa tahu dan paham dengan macam-macam aba-aba yang ada dalam gerakan pramuka siswa selain mengenal aba-aba siswa juga tahu bentuk-bentuk barisan dan siswa dapat mempraktikannya



A.      Tujuan Pembelajaran 1.    Pembina menjelaskan pentingnya PBB dalam pramuka 2.    Pembina memperkenalkan aba-aba dalam PBB 3.    Pembina mengajarkan bentuk-brntuk barisan dan pelaksanaanya B.       Materi Ajar PERATURAN BARIS BERBARIS (P.B.B) Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI . Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah Macam langkah



Panjangnya



Tempo



1.    Langkah biasa



65cm



120 tiap menit



2.    Langkah tegap



65cm



120 tiap menit



3.    Langkah perlahan



40cm



30 tiap menit



4.    Langkah kesamping



40cm



70 tiap menit



5.    Langkah ke belakang



40cm



70 tiap menit



6.    Langkah ke depan



60cm



70 tiap menit



7.    Langkah di waktu lari



80cm



 



    Beberapa Contoh Bentuk-Bentuk Barisan    1). Berderet



1.      Berdiri tegap



 



2.      Kedua lengan tangan di samping badan



 



3.      Kedua kaki rapat



 



4.      Pandangan lurus ke depan



 



5.      Rentangkan atau bentangkan kedua lengan tangan di samping badan setinggi bahu  



2). Lingkaran Besar



1.      Berdiri tegap



 



2.      Kedua lengan tangan di samping badan



 



3.      Kedua kaki rapat



 



4.      Pandangan lurus ke depan



 



5.      Gerakan kedua lengan tangan ke atas, jari-jari lengan tangan di atas kepala atau membentuk lingkaran dengan kedua lengan tangan.  



3). Lingkaran Kecil



1.      Berdiri tegap



 



2.      Kedua lengan tangan di samping badan



 



3.      Kedua kaki rapat



 



4.      Pandangan lurus ke depan



 



5.      Kedua ujung jari telunjuk dan ibu jari dipertemukan di atas kepala. 1.      Berdiri tegap



4). Setengah Lingkaran    



2.      Kedua lengan tangan di samping badan 3.      Kedua kaki rapat



 



4.      Pandangan lurus ke depan 5.      Kedua lengan digerakkan di samping badan ke depan (dimuka badan).



 



 



5). Angkare



1.      Berdiri tegap



 



2.      Kedua lengan tangan di samping badan



 



3.      Kedua kaki rapat



 



4.      Pandangan lurus ke depan



 



5.      Kedua telapak tangan mengepal dan ditegakkan ke atas sebatas siku.



 



  6). Perlombaan 1.      Berdiri tegap   2.      Kedua lengan tangan di samping badan  



  3.      Kedua kaki rapat



  4.      Pandangan lurus ke depan   5.      Kedua tangan mengepal lurus ke depan.     7). Barisan Berbanjar  



1.      Berdiri tegap 2.      Kedua lengan tangan di samping badan



 



 



3.      Kedua kaki rapat



 



4.      Pandangan lurus ke depan



 



5.      Tangan kanan mengepal kedepan, tangan kiri ditegakkan ke atas setinggi siku menunjukkan banjar yang ditentukan.



 



  8). Barisan Bersaf  



1.      Berdiri tegap 2.      Kedua lengan tangan di samping badan



 



3.      Kedua kaki rapat



 



 



4.      Pandangan lurus ke depan



 



5.      Tangan kanan mengepal ke samping (setinggi bahu), tangan kiri ditegakkan ke atas setinggi siku menunjukkan bilangan deret yang ditentukan.



     



    C.      Metode Pembelajaran Ceramah dan Praktik D.      Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1.    Kegiatan awal (waktu : 45 menit) a. b. c. d. e.



Upacara pembukaan Pembina mengawali dengan Salam dan doa sebelum materi Menjelaskan tentang pentingnya PBB dalam gerakan pramuka Menjelaskan macam-macam aba-aba yang ada dalam gerakan pramuka Mengenal aba-aba siswa juga tahu bentuk-bentuk barisan dan siswa dapat mempraktikannya



  



  2.    Kegiatan inti (waktu : 45 menit) Praktek PBB 3.    Istirahat ( waktu : 15 menit ) 4.    Melanjutkan praktek PBB ( waktu : 30 menit ) 5.    Kegiatan akhir (waktu : 15 menit). Upacara penutupan E.       Sumber Belajar Buku materi bina satuan 2013                                                                                                  Pelalawan ,  05 Desember 2020 Mengetahui, Ka.Mabigus



  Pembina Pramuka



 



 



 



 



Imarni, S.Pd



Dodi Saftian Alamsyah, S.IP.,M.IP



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu



: SMP NEGERI 4 PAYUNG : Pramuka Penggalang : VII / 2 :4 : 90 menit



I. Standar Kompetensi Mampu menerima dan mendorong orang lain untuk menaati norma-norma dan nilainilai yang berada di masyarakat lingkungannya. II. Kompetensi Dasar Menerima dan mematuhi peraturan yang di ciptakan masyarakat dengan rasa tanggung jawab. III. Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Dapat menjelaskan tentang lambang Negara RI. IV. -



Indikator Dapat menyebutkan dimana saja penggunaan lambang Indonesia Memahami lambang-lambang 5 (lima) dasar Pancasila Memahami penempatan lambang-lambang tersebut pada perisai Burung Garuda.



V. Tujuan Pembelajaran - Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan dimana saja penggunaan lambang Indonesia. -



Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan lambang-lambang 5 (lima) dasar Pancasila. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan penempatan lambanglambang tersebut pada perisai Burung Garuda.



VI. Materi Ajar Lambang NKRI Lambang garuda pertama kali dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, dan kemudian disempurnakan oleh presiden Soekarno. Lambang garuda ini diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Penggunaan burung "Garuda" ini didasari dari berbagai candi di Indonesia. Garuda digunakan sebagai kendaraan Wishnu. Jadi burung "garuda" itu sebenanya hanya burung dalam mitos, tidak ada burung garuda sungguhan. Garuda digambarkan di sebagian besar



candi sebagai sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan Naga. Awal mulanya Sultan Hamid II mengajukan kepada RIS (waktu itu) setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda. Ada 2 rancangan awalnya. Satu rancangan lagi dari M. Yamin. Namun ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari sehingga menampakkan pengaruh Jepang.Selanjutnya beberapa kali garuda rancangan Sultan Hamid II ini mengalami perombakan. Pita yang dicengkram garuda tadinya berwarna merah putih, dirubah menjadi putih dan ditambahkan tulisan Bhineka Tunggal Ika. Atas masukan dari partai Masyumi, tubuh garuda yang berbentuk badan dan memiliki lengan ini dirubah menjadi Rajawali - Garuda Indonesia seperti sekarang ini. Dan terakhir adalah kepalanya. Tadinya kepala garuda ini gundul tanpa jambul. Namun karena mirip dengan "Bald Eagle" lambang Amerika Serikat, maka ditambahkan jambul. Deskripsi dan makna Lambang Burung Garuda : Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain:



hari



proklamasi



kemerdekaan



17 helai bulu pada masing- masing sayap 8 helai bulu pada ekor 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor 45 helai bulu di leher Perisai pada burung garuda adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merahputih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam. Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut : Sila Pertama dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam;



Sila Kedua dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah; Sila Ketiga dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih; Sila Keempat dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah ; dan Sila Kelima dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. VII. Metode Pembelajaran Metode ceramah dan diskusi VIII. Langkah-langkah Pembelajaran  Kegiatan awal (waktu : 15 menit)  Pembukaan.  Pembina mengawali dengan Salam dan doa sebelum materi.  Presensi, Apersepsi dan motivasi.  Penyampaian Tujuan pembelajaran.  Kegiatan inti (waktu : 60 menit)  Setiap regu berdiskusi tentang arti lambang NKRI dan penempatan lambang-lambang tersebut pada perisai Burung Garuda.



 Perwakilan dari setiap regu presentasi hasil diskusi dan maju kedepan kelas.  Regu lain menanggapi hasil diskusi regu yang presentasi.  Siswa bertanya jawab dengan Pembina tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.  Siswa bersama Pembina bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.  Kegiatan Akhir( waktu : 15 menit )  Evaluasi.  Refleksi.  Tindak lanjut.  Penutupan.



IX. Sumber Belajar Boyman X. Penilaian Format Kriteria Penilaian  PRODUK ( HASILDISKUSI ) No. Aspek



Kriteria



Skor



1.



* semua benar



4



* sebagian besar benar



3



* sebagian kecil benar



2



* semua salah



1



Konsep



 PERFORMANCE No.



Aspek



Kriteria



Skor



1.



Pengetahuan



* Pengetahuan



4



* kadang-kadang Pengetahuan



2



* tidak Pengetahuan



1



* Sikap



4



* kadang-kadang Sikap



2



* tidak Sikap



1



2.



Sikap



Lembar Penilaian No Nama Regu



Performan



Produk



Pengetahuan Sikap



Jumlah Skor



1. 2. 3.



CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.



Mengetahui, Kamabigus



MAS BULAN, S.Ag



Payung, Pembina



DIAN APRILIYANTI, S.Pd



Nilai



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran



(RPP) Nama Sekolah             : SDIT MADANI LUWUK Materi                          : Sandi Pramuka – Sandi Kotak 1 dan Sandi Kotak 2 Golongan                    : PENGGALANG RAMU Pertemuan                : ke-25 Alokasi Waktu            : 1 Pertemuan (3x 35 Menit)



A.    Standar Kompetensi          Memahami macam-macam Sandi B.     Kompetensi Dasar          Mengetahui Sandi Kotak 1 dan Sandi Kotak 2 C.    Indikator          Mengungkapan isi suatu Sandi Kotak 1 dan Sandi Kotak 2          Menyebutkan fungsi Sandi Kotak 1 dan Sandi Kotak 2 D.    Tujuan Pembelajaran          Siswa dapat mengungkapkan isi suatu Sandi Kotak dan Sandi Kotak 2          Siswa dapat menyebutkan fungsi Sandi Kotak 1 dan Sandi Kotak 2 E.     Materi Pembelajaran Sandi Pramuka Sandi adalah sebuah kata dalam bahasa sansekerta yang kira-kira artinya adalah rahasia;menyembunyikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata persandian yang berasal dari kata dasar sandi adalah rahasia atau kode, definisi sinonimnya dalam bahasa Inggris cryptography, yang berarti pengetahuan, studi, atau seni tentang tulisan rahasia. 1.      Sandi Kotak 1 Sandi ini terdiri dari palang-palang/kotak dan sudut-sudut dengan kunci. Untuk membedakan antara kedua huruf tiap kotak, maka huruf kedua diberi tanda titik. 



 



Sehingga dari "Kunci Sandi Kotak I" di atas jika diuraikan satu persatu, masing-masing lambang dan hurufnya adalah sebagai berikut : 



 



Dari Kunci Sandi Kotak I itulah kita bisa langsung memecahkan (membaca) soal sandi yang ada. Jika pun dalam soal tidak disertakan gambar Kunci Sandi Kotak I, kita bisa membuat atau menggambar sendiri Kunci Sandi Kotak I sebagai pedoman dalam membaca soal sandi. Berikut contoh huruf-hurufnya:



  2.      Sandi Kotak 2 Sandi ini terdiri dari kotak-kotak saja tanpa sudut-sudut dengan kunci sebagai berikut



:



Sama seperti sandi kotak I, untuk membedakan ketiga huruf tiap kotak maka diberi titik. Berikut contoh-contohnya:



3.      Fungsi Sandi Kotak a.       Sebagai kode atau tanda b.      Sebagai pengantar bahasa bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus,sehingga mereka dapat menyampaikan apa yang menjadi pemikirannya,dan informasipun dapat tersampaikan kepada orang yang di ajak berkomunikasi. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu 1.      Upacara Pembuka, mengecek kehadiran, serta kesiapan Pembukaan peserta didik untuk mengikuti latihan. 20 Menit 2.      Menyampaikan tujuan kegiatan latihan. 1.      Pembina mengajak anak didik untuk bernyanyi untuk mencairkan suasana latihan yang menarik dan menyenangkan. 2.      Pembina mebentuk peserta didik menjadi beberapa regu. 3.      Pembina memberikan catatan materi. 4.      Masing-masing regu mencatat materi yang diberikan pembina. Inti 5.      Dengan tanya jawab Pembina menjelaskan 70 Menit pengertian,maksud dan tujuan Sandi Kotak 1 dan Sandi Kotak 2. 6.      Pembina memberikan lembar kerja untuk menilai tingkah pemahaman peserta didik bentu kperlombaan. 7.      Pembina memberikan penghargaan atas kegiatan kerja regu 8.      Pembina mengajak bernyanyi dan melakukan Permainan 1.      Pembina dan peserta didik menyimpulkan materi latihan hari itu. 2.      Pembina meminta pendapat beberapa peserta didik tentang renungan/refleksi manfaat yang telah diperoleh Penutup pada kegiatan latihan. 15 Menit 3.      Pembina melakukan stressing agar peserta didik untuk selalu mempelajari dan mengingat Sandi Kotak 1 dan Sandi Kotak 2. 4.      Upacara Penutup F.     Metode, Media dan Model Pembelajaran 1.      Metode Pembelajaran          Ceramah          Diskusi          Penugasan          Permainan



2.      Media Pembelajaran          Lembar Kegiatan Siswa 3.      Model Pembelajaran          Kooperatif G.    Sumber Pembelajaran          Internet          Buku Boyman – Ragam Latih Pramuka H.    Evaluasi a.      Jenis Evaluasi             : Tes dan Non Tes b.      Bentuk Evaluasi         : Uraian, Penilaian kinerja (kelompok) dan Sikap          Penilaian sikap selama proses latihan dan perubahan perilaku etika sesuai Tri Satya dan Dasa Dharma dalam kehidupan sehari-hari.          Lembar Kerja Soal : 1.      Buatlah bentuk sandi kotak 1 dari kata “PRAMUKA” !



Luwuk, 12 Mei 2020 Mengetahui, Majelis Pembimbing Gugus Depan



Pembina



Nurchoolis S Y, S.Pd



Fadli Umar



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu



: SMP TUNAS MANDIRI : Pramuka Penggalang : VII / 2 4 : 90 menit



I. Standar Kompetensi Mampu menerima dan mendorong orang lain untuk menaati norma-norma dan nilai-nilai yang berada di masya rakat lingkungannya. II. Kompetensi Dasar Menerima dan mematuhi peraturan yang di ciptakan masyarakat dengan rasa tanggung jawab. III. Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) 10. Dapat menyebutkan tanda- tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan tingkatannya. 17. Dapat menjelaskan tentang lambang Negara RI. IV. Indikator -



Dapat menyebutkan tanda- tanda pengenal umum dalam Gerakan Pramuka Dapat menunjukkan penempatan tanda-tanda pengenal pada baju seragam Pramuka sesuai golongannya Dapat menyebutkan dimana saja penggunaan lambang Indonesia Tahu lambang- lambang 5 (lima) dasar Pancasila Tahu penempatan lambang- lambang tersebut pada perisai Burung Garuda.



V. Tujuan Pembelajaran - Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan tanda- tanda pengenal umum dalam Gerakan Pramuka. - Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menunjukkan penempatan tanda-tanda pengenal pada baju seragam Pramuka sesuai golongannya. - Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan dimana saja penggunaan lambang Indonesia.



-



Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan lambang-lambang 5 (lima) dasar Pancasila. - Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyebutkan penempatan lambang- lambang tersebut pada perisai Burung Garuda. VI.Materi Ajar Lambang Gerakan Pramuka Lambang Gerakan adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Bentuk Gerakan Pramuka Lambang Gerakan Pramuka berbentuk / berupa Silluete Tunas Kelapa. Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomer 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka. Arti kiasan Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut: 1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa). 2. Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet. 3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun 4. Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi. 5. Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat. 6. Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Penggunaan 



Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka







Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.







Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya.



Sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa Pancasila. Lambang NKRI Lambang garuda pertama kali dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, dan kemudian disempurnakan oleh presiden Soekarno. Lambang garuda ini diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Penggunaan burung "Garuda" ini didasari dari berbagai candi di Indonesia. Garuda digunakan sebagai kendaraan Wishnu. Jadi burung "garuda" itu sebenanya hanya burung dalam mitos, tidak ada burung garuda sungguhan. Garuda digambarkan di sebagian besar candi sebagai sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan Naga. Awal mulanya Sultan Hamid II mengajukan kepada RIS (waktu itu) setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda. Ada 2 rancangan awalnya. Satu rancangan lagi dari M. Yamin. Namun ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari sehingga menampakkan pengaruh Jepang.Selanjutnya beberapa kali garuda rancangan Sultan Hamid II ini mengalami perombakan. Pita yang dicengkram garuda tadinya berwarna merah putih, dirubah menjadi putih dan ditambahkan tulisan Bhineka Tunggal Ika. Atas masukan dari partai Masyumi, tubuh garuda yang berbentuk badan dan memiliki lengan ini dirubah menjadi Rajawali - Garuda Indonesia seperti sekarang ini. Dan terakhir adalah kepalanya. Tadinya kepala garuda ini gundul tanpa jambul. Namun karena mirip dengan "Bald Eagle" lambang Amerika Serikat, maka ditambahkan jambul. Deskripsi dan makna Lambang Burung Garuda : Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain: 17 helai bulu pada masing- masing sayap 8 helai bulu pada ekor 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor



45 helai bulu di leher Perisai pada burung garuda adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merahputih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam. Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut : Sila Pertama dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam; Sila Kedua dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah; Sila Ketiga dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih; Sila Keempat dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah ; dan Sila Kelima dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.



VII. Metode Pembelajaran Metode ceramah dan diskusi



VIII. Langkah-langkah Pembelajaran  Kegiatan awal (waktu : 15 menit)  Pembukaan.  Pembina mengawali dengan Salam dan doa sebelum materi.  Presensi, Apersepsi dan motivasi.  Penyampaian Tujuan pembelajaran.  Kegiatan inti (waktu : 60 menit)  Setiap regu berdiskusi tentang tanda- tanda pengenal umum dalam Gerakan Pramuka.  Dan setiap regu berdiskusi menunjukkan penempatan tanda-tanda pengenal pada baju seragam Pramuka sesuai golongannya.  Setiap regu berdiskusi tentang arti lambang NKRI dan penempatan lambanglambang tersebut pada perisai Burung Garuda.  Perwakilan dari setiap regu presentasi hasil diskusi dan maju kedepan kelas.  Regu lain menanggapi hasil diskusi regu yang presentasi.  Siswa bertanya jawab dengan Pembina tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.  Siswa bersama Pembina bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.  Kegiatan Akhir( waktu : 15 menit )  Evaluasi.  Refleksi.  Tindak lanjut.  Penutupan. IX. Sumber Belajar Boyman X. Penilaian Format Kriteria Penilaian  PRODUK ( HASILDISKUSI ) No. Aspek



Kriteria



Skor



1.



* semua benar



4



* sebagian besar benar



3



* sebagian kecil benar



2



* semua salah



1



Konsep



 PERFORMANSI No.



Aspek



Kriteria



Skor



1.



Pengetahuan



* Pengetahuan



4



* kadang-kadang Pengetahuan



2



* tidak Pengetahuan



1



* Sikap



4



* kadang-kadang Sikap



2



* tidak Sikap



1



2.



Sikap



Lembar Penilaian No Nama Regu 1. 2. 3.



Performan Pengetahuan Sikap



Produk



Jumlah Skor



Nilai



CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.



Mengetahui, Majelis Pembimbing Gugus Depan



YUSIANTI,S.PdI



Langkat , 20 Juli 2020 Pembina



SUSILO,S.Pd