5 0 154 KB
2. Rencana Tindak Lanjut Identifikasi resiko Puskesmas Manukan Kulon No
Kajian Risiko
1
Persediaan oksigen di poli umum/ UGD kosong saat ada pasien emergency (BP/UGD)
2
Pasien mau melakukan pemeriksaan Hb,Albumin,PITC tapi salah periksa lain (Laboratorium) Menggunakan alat yang tidak steril beresiko terjadinya infeksi (UKP KIA)
Atap BPG jebol karena atap sudah bocor (BPG)
3
4
Rencana Penanganan (koreksi) Segera memeriksa persediaan oksigen di tempat penyimpanan oksigen dan mengganti dengan yang terisi
Penanggung jawab PJ poli umum(dr. Rossi) Pj Oksigen ( Pak Arif)
Waktu
Indikator keberhasilan
Saat komunikasi internal poli umum
-tidak terjadi kekosongan oksigen pada saat pasien emergency -kart monitoring/ check list oksigen terisi saat pergantian petugas antar shift
Segera melakukan pemeriksaan laboratorium yang sesuai
Rencana Pencegahan (Preventif) -menunjuk petugas PJ oksigen -membuat kartu monitoring oksigen yang digantung -melakukan pengecekan berkala tiap ganti shift untuk oksigen yang ada di ruangan dan minimal 1 tabung oksigen di tempat penyimpanan harus ada -pengajuan perbaikan alat oksigen konsentrator -selalu membaca dengan teliti status pasien -mengajukan penambahan petugas laboratorium
PJ laboratorium (Bu Ainur) Kepala TU (PakYasroni)
saat komunikasi antar unit
-Tidak ada kesalahan pemeriksaan pasien - Ada petugas laboratorium tambahan
Segera mencuci dan mesterilisasi alat
Melakulan operan alat yang belum disterilisasikan
PJ KIA (Bu Zul)
Pra pelayanan
Alat selalu dalam keadaan steril
Menghindari berdiri lama di bawah atap bocor
Mengajukan perbaikan atap ke DKK
PJ BPG (drg. Ida S) Kepala TU (PakYasroni)
Saat pelayanan
Atap BPG diperbaiki
5
6
7
Pasien tidak Pasien diminta segera melengkapi melengkapi agar bisa persyaratan mengambil obat pengambilan obat rujuk balik BPJS dan obat yang diresepkaan di dalam resep rujuk balik tidak masuk dalam daftar obat rujuk balik di puskesmas manukan Kulon (Apotik) -sampah medis -Segera berceceran dapat membersihkan mencemari sampah medis yang lingkungan berceceran - jarum dalam -Segera mengurangi safety box yang isi safety box ke box terlalu penuh lain dapat melukai petugas (sanitasi) Balita muntah Segera pada saat memberikan pemberian oralit muntahan dimulut di pojok oralit agarbalita tidak tersedak Menulis dibuku insiden untuk dilakukan RTL
Berkoordinasi dengan PJ apotik ( pihak BPJS untuk selalu Bu Shinta) mengupdate/memperbaryui segala informasi yang berkaitan dengan rujuk balik BPJS
Saat pelayanan
Pasien selalu membawa syarat lengkap saat pengambilan obat rujuk balik
-mengganti plastik pembungkus yang tidak mudah sobek -petugas harus tertib membuang jarum bekas maksimal ¾ dari kapasitas safety box jarum
PJ Sanitasi (Pak Syuhud)
Saat pelayanan
-Sampah medis tidak berceceran -isi safety box jarum bekas tidak melebihi ¾ kapasitas safety box
PJ MTBS (dr. Lis)
Saat pelayanan
Tidak terjadi balita muntah/tersedak saat pemberian oralit
tidak memberikan oralit pada saat balita rewel/menangis pemberian oralit pada posisis setengah duduk
8
Pasien jatuh karena lantai rusak ( UKP KIA)
Menolong pasien yanmg terjatuh
-Diberi tanda (selotip merah) pada lantai yang rusak agar waspada -mengajukan perbaikan lantai rusak pada DKK
PJ KIA (Bu Zul) PJ PMKP (drg. Ekhan) Kepala TU ( Pak Yasroni)
Saat pelayanan
9
Pasien jatuh darI tempat tidur(Kestrad)
Segera menolong pasien jatuh
.-memperingatkan pasien agar hati-hati -membuat tanda-tanda resiko di sekitar tempat tidur -mengajukan kasur yang memiliki pinggiran penahan
PJ Kestrad ( Bu Rodliyatin ) PJ PMKP (drg. Ekhan) Kepala TU ( Pak Yasroni)
Saat pelayanan
10
Resiko terjadinya penularan sakit TB paru (TB)
- segera memakai alat -membuat alur pelayanan perlindungan diri TB Paru -memberi tempat untuk pelayanan TB paru -menyarankan penderita TB paru untuk memakai masker -KIE teknik batuk dan buang sputum
PJ TB ( Pak Didik)
Saat pelayanan
-ada alur pelayanan TB -ada tempat pelayanan TB Paru - tidak ada petugas dan pasien lain yang tertular
11
Salah pemilihan jarum untuk terapi akupuntur (Kestrad)
Segera mengganti dengan jarum yang sesuai
PJ Kestrad ( Bu Rodliyatin)
Saat pelayanan
12
Pasien menolak untuk test lab VCT (VCT)
Diberi pengertian pada saat itu pentingnya test VCT pada pasien yang berisiko terkena HIV/AIDS
PJ VCT (Pak Sutikno)
Saat pelayanan
-Petugas tidak salah mengambil jarum -Sudah ada tempat penyimpanan jarum sesuai ukurannya Tidak ada pasien beresiko menolak test VCT
- menaruh jenis ukuran jarum pada tempatnya - dibuatkan wadah yang berisi ukuran masingmasing jenis jarum Diberi konseling yang berkelanjutan kepada pasien dan keluarga pasien tentang HIV AIDS dan cara pencegahan penularannya
-tidak ada pasien jatuh - sudah diberi tanda (selotip merah) agar waspada pada lantai rusak -lantai sudah diperbaiki -tidak ada pasien jatuh - ada tanda waspada resiko jatuh - ada kasur yang memiliki pinggiran penahan di Kestrad
13
14
15
16
17
Resiko terjadinya kesalahan identifikasi pasien pada saat mau melahirkan Tidak ada persediaan obat injeksi Remaja yang menolak untuk konseling
Simpus dan pcare error(koneksi error)
Segera melayani pasien yang sesuai identitas
Melakukan anamnesa dan pemeriksaan secara tepat agar pasien teridentifikasi
PJ RB Bersalin (Bu saniyah)
Saat pelayanan
Tidak ada kesalahan identifikasi pasien
Memberikan obat pengganti
Menyediakan obat –obat injeksi Sosialisasi linsek dan linprog tentang bahaya merokok
Saat ada Pasien rawat inap 1 bulan
Tersedianya obat injeksi di RIU
Penyuluhan/konseling individu
Koordinator RIU (Dr.Nenny) Kapus dan pj program
Penyuluhan kelompok/ individu
Sosialisasi linprog dan linsek tentang bahaya narkoba System error diketahui sejak awal oleh petugas dan langsung meninformasikan pada WA puskesmas
Segeramelapor jika system error
Terjadi penumpukan antrian untuk pasien rujukan
KIE kepada pasien bahwa simpuserror dan memakai rujukan manual
Persediaan kertas rujukan manual yang sudah bertanda tangan dan berstempel habis Resiko terjadinya kesalahan
Segera menyiapkan kertas manual
Kapus dan pj program PIC Agus Harianto Koordinator poli terkait
Petugas poli umum segera konfirmasi ke PIC supaya rujukan bisa dibuatkan secara manual
a. Poli umum menunjuk pj monitoring persediaan kertas rujukan manual b. Memastikan bahwa perawat poli minimal 2 (ketersediaan SDM) Melakukan anamnesa Kesiapan petugas dan pemeriksaan secara persiapan alat yang
Bidan KIARB
Angka kenakalan remaja perokok menurun prosentasinya
Angka kenakalan 1bulan 1kali remaja narkoba menurun Tidak adanya penumpukan pasien yang mengurus rujukan Tidak adanya complain pasien tentang rujukan
Saat ada pasien
Setiap ada pasien tidak terjadi identifikasi
18
19
identifikasi pasien Salah memanggil nama pasien
tepat agar pasien dapat teridentifikasi Memberikan nomer urut antrian sesuai nama
berfungsi dengan baik
pasien
Menberikan nomer urut antrian sesuai nama
Pj program
Tidak ada salah memanggil nama pasien
Resiko pasien jatuh saat pemeriksaan naikturun tangga Privasi pasien kurang terjaga karena korden yang kurang tertutup saat pelayanan IVA
Menolong pasien yang jatuh
Petugas disamping pasien
Pj program
Tidak ada pasien jatuh
Memberi penjepit pada ujung korden / persambungan korden
Selalu kros cek sekeliling pasien sebelum melakukan pelayanan IVA
Pj program
segera
Tidak ada pasien yang complain tentang privasi saat pelayanan IVA
Mengetahui, Kepala Puskesmas Manukan Kulon
Ketua Tim PMKP
Dr. Winartuti Santoso, M. Kes
drg. Ekhan Retno A.P
NIP. 197509252006042013