19 0 335 KB
3. Rencana Keperawatan No
1.
Diagnosa
Tujuan &
Keperawatan
Kriteria Hasil
(SDKI)
(SLKI)
Intervensi (SIKI)
Rasional
Ketidakstabilan
Setelah dilakukan
SIKI Label
kadar glukosa
intervensi
Manajemen hiperglikemia
darah b.d diabetes
keperawatan … x
Observasi
Observasi
melitus
24 jam, maka
1. Monitor kadar glukosa darah,
1. Mengantisipasi
diharapkan kestabilan kadar
jika perlu 2. Monitor tanda dan gejala
terjadinya hiperglikemia atau
glukosa darah
hiperglikemia (mis. poliuria,
teratasi, dengan
polidipsia, polifagia,
2. Menghindari
kriteria :
kelemahan, malaise,
terjadinya
SLKI Label
pandangan kabur, sakit
hiperglikemia
Kestabilan kadar
kepala)
glukosa darah 1. Koordinasi meningkat 5 2. Mengantuk menurun 5 3. Pusing menurun 5 4. Lelah/lesu
3. Monitor intake dan output cairan Terapeutik
hipoglikemia
3. Menjaga intake dan output stabil Terapeutik 1. Menambah intake
1. Berikan asupan cairan oral
cairan dalam
Edukasi
tubuh
1. Anjurkan kepatuhan terhadap Edukasi diet dan olahraga 2. Anjurkan pengelolaan
1. Membantu agar pasien patuh pada
menurun 5
diabetes (mis. penggunaan
5. Keluhan lapar
insulin, obat oral, monitor
2. Menginformasikan
menurun 5
asupan cairan, penggantian
cara pengelolaan
6. Kadar glukosa
karbohidrat dan bantuan
diabetes
dalam darah
professional kesehatan)
membaik 5
Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian
diet dan olahraga
Kolaborasi 1. Mengatur kadar glukosa dalam
insulin, jika perlu 2. Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
tubuh 2. Menambah intake cairan dalam tubuh
2.
Defisit nutrisi
Setelah dilakukan
SIKI Label
berhubungan
intervensi
Manajemen nutrisi
dengan faktor
keperawatan … x
Observasi
Observasi
biologis yaitu
24 jam, maka
1. Identifikasi status nutrisi
1. Mengetahui informasi
polifagia
diharapkan Status
2. Identifikasi makanan yang
nutrisi teratasi,
disukai
terbaru status nutrisi pasien
dengan kriteria :
3. Monitor asupan makanan
SLKI Label
4. Monitor berat badan
apa yang disukai
Status nutrisi 1. Porsi makanan
Terapeutik
pasien untuk
1. Sajikan makanan secara
perencanaan diet
yang dihabiskan meningkat 5 2. Berat badan membaik 5 3. IMT membaik 5 4. Frekuensi makan membaik 5 5. Nafsu makan membaik 5 6. Membran mukosa membaik 5
menarik dan suhu yang sesuai 2. Berikan makanan yang
2. Mengetahui makanan
makanan 3. Mengetahui seberapa banyak makanan yang
tinggi kalori dan tinggi
dapat dimakan oleh
protein
pasien
Edukasi 1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu 2. Ajarkan diet yang diprogramkan Kolaborasi
4. Mengetahui diet yang digunakan sudah sesuai Terapeutik 1. Menambah nafsu makan
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
2. Mencukupi kalori dan
untuk menentukan jumlah
protein untuk tubuh
kalori dan jenis nutrien yang
dan sesuai dengan diet
dibutuhkan, jika perlu
pada pasien Diabetes Edukasi 1. Membuat pasien
merasa nyaman saat makan 2. Membantu pasien melaksanakan diet yang sudah dprogramkan dengan baik Kolaborasi 1. Agar nutrisi pasien terpenuhi dengan tepat 3.
Perfusi perifer
Setelah dilakukan
SIKI Label
tidak efektif
intervensi
Manajemen sensasi
berhubungan
keperawatan … x
perifer: Pemantauan tanda
dengan diabetes
24 jam, maka
vital
melitus
diharapkan Perfusi
Observasi
Observasi
perifer teratasi,
1. Monitor terjadinya
1. Mengantisipasi
dengan kriteria : SLKI Label Perfusi perifer 1. Denyut nadi perifer membaik 5 2. Warna kulit pucat menurun 5 3. Kelemahan otot menurun 5 4. Akral membaik 5 5. Turgor kulit membaik 5 6. Tekanan darah
parestesia, jika perlu
adanya rasa nyeri atau
2. Monitor perubahan kulit
kesemutan pada
3. Monitor adanya
ekstermitas
tromboflebitis dan
2. Mengetahui kondisi
tromboemboli vena
tubuh pasien
4. Monitor tekanan darah
3. Mengantisipasi
5. Monitor nadi (frekuensi,
terjadinya
kekuatan, irama)
tromboflebitis dan
6. Monitor pernapasan
tromboemboli vena
(frekuensi, kedalaman) 7. Monitor suhu tubuh Terapeutik 1. Hindari pemakaian bendabenda yang berlebihan suhunya (terlalu panas
4. Mengetahui tekanan darah pasien terbaru 5. Mengetahui nadi pasien terbaru 6. Mengetahui pernapasan pasien
sistolik membaik 5 7. Tekanan darah
atau dingin) 2. Dokumentasikan hasil pemantauan
diastolik membaik 5
terbaru 7. Mengetahui suhu pasien terbaru Terapeutik
Edukasi 1. Anjurkan penggunaan
1. Mengantisipasi perubahan suhu
termometer untuk menguji
ekstrem pada
suhu air
ekstermitas
2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu Kolaborasi 3. Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
2. Agar terdapat bukti sudah dilakukannya pemeriksaan Edukasi 1. Mengetahui suhu air 2. Agar pasien mendapatkan informasi yang valid Kolaborasi 1. Mengatasi rasa nyeri
4.
Intoleransi
Setelah dilakukan
Manajemen Energi
aktivitas b.d
intervensi selama
Observasi
kelemahan
….x24 jam, maka
1. Identifikasi gangguan
di harapkan
fungsi tubuh yang
Toleransi aktivitas
mengakibatkan kelelahan
meningkat dengan
2. Monitor kelelahan fisik dan
Kriteria hasil :
emosional
Toleransi
3. Monitor pola dan jam tidur
Aktivitas
4. Monitor lokasi dan
1. Frekuensi nadi meningkat 5 2. Saturasi oksigen
ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas Terapeutik 1. Sediakan lingkungan
Manajemen Energi 1. Agar pasien tidak merasakan kelelahan 2. Agar kelelahan dan emosional pasien terjaga 3. Agar pola istirahat pasien terjaga 4. Agar lokasi nyeri pasien dapat di control 5. Agar nyeri pasien dapat di control 6. Agar nyeri pasien
meningkat 5 3. Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari meningkat 5 4. Kecepatan
nyaman dan rendah
menurun dengan
stimulus (mis.
latihan gerak
Cahaya,suara,kunjungan) 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif 3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan 4. Fasilitasi duduk di sisi
7. Agar dapat mengontrol nyeri yang di alami 8. Agar pasien nyaman dalam melakukan terapi
berjalan
tempat tidur, jika tidak
meningkat 5
dapat berpindah atau
dalam melakukan
berjalan
terapi
5. Jarak berjalan meningkat 5 6. Kekuatan tubuh bagian atas meningkat 5 7. Kekuatan
Edukasi 1. Anjurkan tirah baring 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap 3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
tubuh bagian
gejala kelelahan tidak
bawah
berkurang
meningkat 5 8. Keluhan Lelah menurun 5 9. Dyspnea saat aktivitas menurun 5 10. Dyspnea
4. Ajarkan strategi koping
9. Agar pasien nyaman
10. Agar nyeri pasien menurun 11. Agar cepat diberikan solusi untuk mengatasi masalah nyer 12. Agar kelelahan pasien dapat di control 13. Agar asupan makanan pasien terjaga
untuk mengurangi kelelahan Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan ahli gizi
Terapi aktivitas 1. Agar mengatahui seberapa besar tingkat
tentang cara meningkatkan
aktivitas yang bisa di
asupan makanan
lakukan pasien
setelah
2. Agar bisa mengetahui
aktivitas
Terapi aktivitas
aktivitas yang
menurun 5
Observasi
dilakukan
11. Perasaan lemah menurun 5
1. Identifikasi tingkat aktivitas 3. Agar mengetahui 2. Identivikasi kemampuan
kegiatan yang disukai
12. Aritmia saat aktivitas menurun 5 13. Aritmia setelah aktivitas menurun 5 14. Sianosis menurun 5 15. Warna kulit membaik 5
berpartisipasi dalam
pasien untuk
aktivitas tertentu
mendukung terapi
3. Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
meningkatkan partisipasi
dapat berjalan lancar 6. Untuk mempermudah melakukan terapi
5. Identifikasi makna aktivitas 7. Agar pasien nyaman rutin
membaik 5
fisik, social, dan spiritual
membaik 5
5. Agar terapi aktifitas
dalam aktivitas
6. Monitor respon emosional,
napas
terapi pasien nyaman
4. Identifikasi strategi
16. Tekanan darah
17. Frekuensi
4. Agar ketika melakukan
dan mengerti tentang terapy yang dilakukan 8. Untuk melakukan
terhadap aktivitas
terapi tepat pada
Terapeutik 1. Fasilitasi focus pada
sasarannya 9. Agar pasien dan
kemampuan, bukan defisit
keluarga bisa
yang dialami
menyesuaikan
2. Sepakati komitmen untuk
lingkungan saat terapy
meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas 3. Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan
dimulai 10.
Agar tujuan
terapy tercapai 11.
Agar keluarga
aktivitas yang konsisten
tahu cara melakukan
sesuai kemampuan fisik
terapy untuk pasien
,psikologis dan social
kedepannya
4. Koordinasi pemilihan aktivitas sesuai usia 5. Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih 6. Fasilitasi transportasi untuk menghadiri aktivitas
12.
Agar terapy dapat
berjalan dengan jadwal yang diberikan 13.
Agar keluarga
dapat mendukung segala terapy yang
7. Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan
diberikan kepada pasien 14.
Agar tujuan
untuk mengakomodasi
terapy berjalan dengan
aktivitas yang dipilih
lancer sehingga
8. Fasilitasi aktivitas fisik rutin 9. Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu,energi,atau gerak 10.
Fasilitasi aktivitas
motorik untuk merelaksasi otot 11.
Libatkan keluarga
dalam aktivitas 12.
Fasilitasi
mengembangkan aktivitas 13.
Fasilitasi pasien dan
keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan 14.
Jadwalkan aktivitas
dalam rutinitas 15.
Berikan penguatan
positif atas partisipasi dalam aktivitas Edukasi 1. Jelaskan metode aktivitas sehari-hari 2. Ajarkan cara melakuakn
diperlukan kolaborasi dengan terapis tentang terapy apa yang cocok untuk dilakukan
aktivitas yang dipilih 3. Anjurkan melakukan aktivitas fisik,social spiritual dan kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehata 4. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi ,jika sesuai 5. Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan terapis dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas jika sesuai 2. Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas 5.
Nyeri akut b.d
Setelah dilakukan
Manajemen Nyeri
Manajemen Nyeri
agens cedera
intervensi selama
Observasi
1. Agar mengetahui
biologis
….x24 jam, maka
(penurunan perfusi
di harapkan
karakteristik, durasi,
perifer)
Tingkat nyeri
frekuensi, intensitas nyeri
1. Identifikasi lokasi,
titik nyeri pasien 2. Agar mengetahui seberapa tingkat
menurun dengan
2. Identifikasi sekala nyeri
nyeri yang dirasakan
kriteria hasil :
3. Identifikasi respon nyeri
pasien dan respon
Tingkat Nyeri
verbal dan nonverbal
nyeri pasien
4. Identifikasi faktor yang
3. Agar mengetahui
1. Kemampuan menuntaskan
memperberat dan
faktor yang
aktivitas meningkat 5 2. Keluhan nyeri menurun 5 3. Meringis menurun 5 4. Gelisah menurun 5
memperingan nyeri 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6. Identifikasi pengaruh
menyebabkan nyeri pada pasien 4. Agar mengetahui apakah keyakinan,
budaya terhadap respon
kualitas hidup dan
nyeri
budaya pasien bisa
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
menimbulkan efek nyeri pada pasien
5. Kesulitan tidur
8. Monitor keberhasilan terapi
5. Agar mengetahui
menurun 5
komplementer yang sudah
seberapa besar
diberikan
keberhasilan dalam
6. Diapforesis menurun 5 7. Perasaan depresi 8. Ketegangan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik Terapeutik 1. Berikan teknik
terapi 6. Agar mengetahui respon apa yang dilihat dengan
otot menurun
nonfarmakologi untuk
penggunaan
5
mengurangi nyeri
analgetik
9. Pupil dilatasi
2. Control lingkungan yang
menurun 5
memberat rasa nyeri
10. Frekuensi nadi
3. Fasilitasi istoirahat tidur
membaik 5
4. Pertimbangkan jenis dan
11. Pola napas
7. Memberikan Teknik relaksasi nafas dalam 8. Agar istirahat tidur pasien terpenuhi dan
sumber nyeri dalam
tingkat nyeri dapat
membaik 5
pemilihan strategi
menurun
12. Tekanan darah
meredakan nyeri
membaik 5 13. Pola tidur membaik 5
Edukasi 1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi pemicu nyeri 3. Anjurkan memonitoring nyeri secara mandiri
9. Agar keluarga pasien dan pasien mengerti penyebab dan pemicu nyeri 10. Kolaborasi dengan dokter tentang analgesk yang harus di berikan kepada
4. Anjurkan menggunakan
pasien
analgetik secara tepat 5. Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian analetik
Pemberian analgesic 1. Agar mengetahui seberapa tingkat nyeri pada pasien 2. Agar mengetahui pasien ada alergi pada obat atau tudak
Pemberian analgesic Observasi 1. Identifikasi karakteristik nyeri 2. Identifikasi riwayat alergi obat 3. Identifikasi kesesuaian jenis
3. Agar analgesic yang di berikan sesuai dengan keparahan nyeri pasien 4. Agar mengetahi efek dari analgesic 5. Agar pemberian
analgesic dengan tingkat
analgesic sesuai
keparahan nyeri
dengan tingkat nyeri
4. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesic 5. Monitor efektifitas analgesik Terapeutik 1. Diskusikan jenis analgesic
pasien 6. Agar respon pasien terkontrok untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan 7. Kolaborasi dengan
yang disukai untuk
dokter tentang obat
mencapai analgesia optimal
yang diberikan, dosis
2. Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid untuk mempertahankan kadar
dan jenis analgesic yang di berikan
dalam serum 3. Tetapkan target efektifitas analgesic untuk mengoptimalkan respon pasien 4. Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan Edukasi 1. Jelaskan efek terapi dan efek samping obat Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesic, sesuai indikasi 6.
Risiko infeksi d.b
Setelah dilakukan
Pencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi
penyakit kronis
intervensi
Observasi
Observasi
diabetes mellitus
keperawatan selama … × 24 jam, maka
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik Terapeutik
diharapkan tidak
1. Batasi jumlah pengunjung
terjadi infeksi pada
2. Berikan perawatan kulit
pasien, dengan kriteria :
pada area edema 3. Cuci tangan sebelum dan
1. Mengetahui adanya tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik Terapeutik 1. Mencegah transmisi bakteri, virus,
Tingkat Infeksi
sesudah kontak dengan
maupun kuman
1. Kebersihan
pasien dan lingkungan
penyebab infeksi
tangan meningkat 5 2. Kebersihan badan meningkat 5
pasien 4. Pertahankan Teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi Edukasi
2. Mencegah infeksi berlanjut pada area edema 3. Mencegah transmisi bakteri, virus,
3. Nafsu makan meningkat 5 4. Demam menurun 5 5. Kemerahan menurun 5 6. Nyeri menurun 5 7. Bengkak menurun 5 8. Cairan berbau busuk menurun 5 9. Letargi menurun 5
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
maupun kuman penyebab infeksi 4. Mencegah transmisi bakteri, virus,
3. Ajarkan etika batuk
maupun kuman
4. Ajarkan cara memeriksa
penyebab infeksi
kondisi luka atau luka operasi 5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi 6. Anjurkan meningkatkan asupan cairan Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
Edukasi 1. Pasien dan keluarga mengetahui tanda dan gejala infeksi 2. Pasien dan keluarga dapat melakukan cuci tangan dengan benar 3. Mencegah transmisi bakteri, virus, maupun kuman penyebab infeksi 4. Mengetahui kondisi luka 5. Menguatkan sistem kekebalan tubuh Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi 6. Supaya kebutuhan cairan pasien tetap terpenuhi Kolaborasi 1. Meningkatkan sistem kekebalan
tubuh 7.
Gangguan
Setelah dilakukan Perawatan Integritas Kulit
integritas kulit b.d intervensi
Observasi
gangguan sensasi keperawatan
1. Identifikasi
akibat melitus
diabetes selama ...x24 jam, maka
diharapkan
Perawatan Integritas Kulit Observasi
gangguan
penyebab 1. Untuk integritas
kulit
mengetahui
tindakan
apa
(mis. Perubahan sirkulasi,
sebaiknya
integritas kulit dan
perubahan
selanjutnya
jaringan
penurunan kelembaban, suhu Terapeutik
meningkat, dengan
lingkungan
kriteria :
penurunan mobilitas)
Integritas
meningkat 5 2. Hidrasi
kulit
meningkat 5 3. Kerusakan
luka baru 2. Menambah
tirah baring 2. Lakukan pemijatan pada area
4. Kerusakan
kulit
pasien
terasa lebih nyaman
penonjolan tulang, jika perlu 4. Mencegah terjadinya 3. Bersihkan perineal dengan
iritasi kulit 5. Agar kulit pasien tidak
4. Gunakan produk berbahan
menurun 5
rasa
nyaman pasien 3. Agar
air hangat
jaringan
iritasi
petroleum atau minyak pada 6. Mencegah terjadinya kulit kering
iritasi kulit
kulit 5. Gunakan produk berbahan Edukasi
menurun 5 5. Nyeri menurun 5
ringan/alami dan hipoalergik 1. Agar pada kulit sensitive 6. Hindari
6. Perdarahan menurun 5 7. Kemerahan menurun 5 kulit
membaik 5 9. Sensasi
ekstrem, 1. Mencegah terjadinya
1. Ubah posisi tiap 2 jam jika
1. Elastisitas kulit
8. Suhu
nutrisi,
Kulit Terapeutik
dan Jaringan
lapisan
status
dilakukan
produk
kulit berbahan
kelembaban pasien
tetap
terjaga
dasar alcohol pada kulit 2. Agar kebutuhan cairan kering
pasien terpenuhi
Edukasi 1. Anjurkan pelembab
3. Agar nutrisi pasien memnggunakan (mis.
terpenuhi
Lotion, 4. Agar
serum) 2. Anjurkan minum air yang
nutrisi
vitamin terpenuhi
dan pasien
membaik 5
cukup
5. Menghindari
3. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi 4. Anjurkan
terjadinya iritasi kulit 6. Terhindar
meningkatkan
asupan buah dan sayur 5. Anjurkan
dari
terjadinya iritasi kulit 7. Menjaga
menghindari
kebersihan
kulit pasien
terpapar suhu ekstrem 6. Anjurkan
menggunakan
tabir surya SPF minimal 30 saat berada di luar rumah 7. Anjurkan
mandi
menggunakan
dan sabun
secukupnya 8.
Risiko
Setelah dilakukan Manajemen Cairan
Manajemen Cairan
ketidakseimbangan intervensi
Observasi
cairan
1. Monitor status hidrasi (mis. 1. Agar
d.d keperawatan
Observasi
kehilangan volume selama ...x24 jam,
Frekuensi
cairan aktif
nadi,
maka
diharapkan
nadi,
akral,
mengetahui
kekuatan
tindakan
pengisian
akan
keseimbangan
kapiler, kelembapan mukosa,
cairan meningkat,
turgor kulit, tekanan darah)
apa
dilakukan
selanjutnya 2. Mengetahui
dengan kriteria :
2. Monitor berat badan harian
terjadi
Keseimbangan
3. Monitor berat badan sebelum
berat badan
Cairan
dan sesudah dialysis
2. Haluaran urin meningkat 5 3. Kelembaban
laboratorium
jika penurunan
3. Mengetahui pengaruh
1. Asupan cairan 4. Monitor hasil pemeriksaan meningkat 5
yang
(mis.
dialysis terhadap berat badan pasien
Hematocrit, Na, K, Cl, berat 4. Mengetahui tindakan jenis urine, BUN) 5. Monitor status hemodinamik
apa
yang
akan
dilakukan selanjutnya
membrane
(mis. MAP, CVP, PAP, 5. Agar tahu tindakan
mukosa
PCWP jika tersedia)
meningkat 5
Terapeutik
apa
yang
akan
dilakukan selanjutnya
4. Dehidrasi
1. Catat
menurun 5
intake-output
hitung balance cairan 24 jam 1. Agar
5. Tekanan darah 2. Berikan membaik 5 6. Denyut
asupan
cairan,
sesuai kebutuhan
nadi 3. Berikan
radial
cairan
membaik 5
seberapa
balance
intravena, 2. Agar kebutuhan cairan pasien terpenuhi
Kolaborasi
kulit 1. Kolaborasi
mengetahui
cairan pasien
jika perlu
membaik 5 7. Turgor
dan Terapeutik
3. Agar pemberian
diuretic, jika perlu
kebutuhan
elektrolit
pasien
terpenuhi Kolaborasi 1. Agar
kadar
cairan
dalam tubuh pasien menurun