Renungan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bahan Khotbah : Minggu, 2 Juni 2019 Dipilih Untuk Memuridkan Segala Bangsa Bacaan Alkitab : KISAH PARA RASUL 1 : 12 - 26 Exaudi = Dengar dan Jawablah Seruanku Wama Liturgis : Putih 1. Pendahuluan Penulis Kisah Para Rasul adalah yang menulis lnjil Lukas, sehingga berita tentang Kenaikan Yesus ke Sorga yang menjadi bagian terakhir pada Injil Lukas menjadi berita awal dalam Kisah Para Rasul. Kenaikan Yesus ke Sorga dengan meninggalkan pesan, janji dan amanat kepada murid-murid-Nya (rasul-rasul). Pesan janji dan amanat Yesus terdapat dalam Kisah Para Rasul 1:8 "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,.....: dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria sampai ke ujung bumi". Tema perenungan di minggu ini berbicara tentang “Dipilih untuk memuridkan segala bangsa”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian DIPILIH berarti ditentukan dan dipisahkan, MEMURIDKAN berarti menjadikan murid. Menjadi murid perlu mempunyai waktu belajar, melalui belajar dia dapat dibekali dengan pengetahuan dan yang melakukan tugas membekali dengan pengetahuan adalah seorang guru pengajar yang sudah siap khusus untuk melakukan tugas ini. Dalam pelayanan Yesus, la memilih dan menentukan 12 orang yang disebut sebagai murid-Nya dan Dia sendiri disapa sebagai Guru. Murid-murid-Nya selalu bersamasama dengan Dia dalam pelayanan dari satu desa ke desa yang lain atau dari satu kota ke kota yang lain. Pelayanan Yesus menggunakan pola pemberitaan, mengajar dan membuat mujizat. Waktu sekitar tiga setengah tahun murid-murid Yesus dipersiapkan, dibekali, dan mereka belajar langsung kepada sang guru Yesus.



1



Di saat Yesus meninggalkan mereka dan naik ke Sorga, lA memberi tugas kepada murid-murid-Nya dan tugas itu dikenal sebagai amanat agung yang ditinggalkan oleh Yesus bagi mereka yaitu menjadikan segala bangsa murid Yesus (Matius 28 : 19 -20). Itu berarti murid-murid Yesus dari semula telah dipilih, ditentukan dan dipersiapkan untuk melanjutkan misi Yesus di tengah-tengah dunia ini. 2. Penjelasan Teks 2.1. Ayat 12-14, Waktu penantian janji Yesus tentang kuasa Roh Kudus yang untuk memperlengkapi dalam rangka melakukan tugas kerasulan. Bagian ini memperlihatkan kelompok murid Yesus berjumlah 11 orang yang menunjukkan kesetiaan, ketaatan, percaya akan janji Yesus dan menuruti perintah-Nya untuk kembali ke Yerusalem. Karena Yerusalem menjadi titik start dari misi dan pelayanan murid-murid Yesus dan di situ juga mereka mempersiapkan diri serta menerima kuasa Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus adalah kuasa dari Allah yang meliputi ketekunan hati, keberanian, keyakinan, wawasan, kemampuan dan otoritas. Murid-murid Yesus oleh Lukas menyebut mereka dengan gelar “Rasul” (Bahasa Yunani = Apostolos) yang berarti orang yang diutus dan menyandang wibawa pengutusnya. Lukas dengan jelas menulis nama ke-11 murid Yesus (ayat 13) dan juga orang-orang yang bersama-sama dengan muridmurid Yesus pada saat itu, mereka adalah ibu Yesus dan saudara-saudara-Nya serta yang lain. Mereka selalu rajin dan setia berkumpul dalam persekutuan dan dengan kesungguhan hati berdoa bersama. Di sini doa menjadi penting dalam sebuah pergumulan mempersiapkan diri untuk menerima janji Yesus dan siap melakukan tugas panggilan dengan jabatan rasul. Jabatan rasul adalah jabatan gereja pada jemaat yang pertama dan jabatan ini hanya untuk murid-murid Yesus.



2



Murid-murid Yesus adalah kelompok inti yang menerima amanat dan diutus, menjadi saksi Kristus bagi dunia. Menjadi saksi yaitu menyaksikan pesan Yesus dan melanjutkan misi-Nya. 2.2. Ayat 15-26, Memilih pengganti Yudas Iskariot. Dari awal Yesus memanggil, memilih dan menetapkan 12 orang murid, sama seperti jumlah suku Israel. Yudas sudah tidak bersamasama dengan murid-murid itu dan mereka tinggal 11 orang. Oleh sebab itu murid-murid Yesus merasa perlu memilih seorang untuk menggantikan Yudas. lni adalah hal yang perlu diselesaikan dalam persiapan yaitu melengkapi kekurangan mereka dalam kelompok inti. Pada saat itu berkumpul kirakira 120 orang dan proses pemilihan dipimpin oleh Petrus dari seorang murid Yesus, dengan mekanismenya sebagai berikut : 2.2.1. Ayat 15 - 22, Petrus memberi arahan dengan menjelaskan tujuan dari pertemuan dan mengapa mereka harus memilih pengganti Yudas. 1) Bahwa Yudas memang dahulu ada dalam bilangan mereka yaitu sebagai murid Yesus, tetapi karena pengkhianatannya yaitu memimpin orang-orang yang adalah musuh Yesus untuk menangkap-Nya. Apa yang dilakukan oleh Yudas telah dinubuatkan oleh Daud dalam Perjanjian Lama. Dengan hasil kejahatannya itu telah dibelinya sebidang tanah dan ia mati dengan cara jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah mengakibatkan isi perutnya tertumpah keluar. Tempat atau tanah itu disebut dalam bahasa Aram (bahasa setempat) Hakal Dama artinya Tanah Darah. Apa yang dialami oleh Yudas karena kejahatannya telah disampaikan dalam kitab Mazmur biarlah perkemahannya menjadi sunyi dan tidak ada penghuni, dan biarlah jabatannya diambil orang lain. Petrus menyampaikan bahwa awalnya Yesus telah memilih dan menetapkan 12 orang murid, maka perlu ada pengganti Yudas.



3



2) Ayat 21 -22, Memilih seseorang menjadi rasul tidaklah mudah, karena menjadi rasul harus memenuhi beberapa persyaratan, antara Iain : Pertama menjadi saksi kebangkitan Yesus; Menjadi saksi kebangkitan Yesus dan berarti berbicara tentang fungsi seorang rasul, bahwa seorang rasul tidak hanya tahu tentang Yesus sepintas saja, tapi ia harus mengalami kehadiran-Nya yang betulbetul hidup. Kedua : Seorang rasul hendaknya diambil dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan para rasul selama Tuhan Yesus bersama-sama mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa persyaratan yang ditekankan di sisni adalah hendaklah seorang rasul memiliki persekutuan dengan saudara seiman dan dengan Kristus. 2.2.2 Ayat 23 - 26, Untuk memilih seorang pengganti Yudas lskariot, para murid berdoa dan meminta agar Tuhan menunjukkan orang yang tepat menjadi salah satu anggota dalam kelompok inti murid Yesus yang berjumlah 12 orang. Pemilihan yang dilakukan bukan berdasarkan standard manusia yaitu berdasarkan apa yang mereka lihat, tahu dan kenal tapi sesuai dengan standard Allah yakni melihat hati, sebagaimana isi doa mereka : "Ya Tuhan Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas”. Di sini doa sangat penting untuk meminta hikmat dan petunjuk agar dapat mencapai keputusan yang tepat dan bijaksana. Setelah berdoa dilakukannya pemilihan untuk 2 nama yang diusulkan dan dianggap memenuhi syarat yang disampaikan oleh Petrus yaitu Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus dan Matias. Pemilihan dengan cara membuang undi dan yang kena undi adalah Matias.



4



Maka Matias menggantikan Yudas dan bergabung dengan kelompok inti murid-murid Yesus yang adalah rasul-rasul. Khusus untuk pemilihan pengganti Yudas digunakan cara membuang undi yang dilakukan oleh manusia, sedangkan 11 murid yang lain bersama Yudas dipilih langsung oleh Yesus. Cara membuang undi ini dianggap cara yang tepat supaya terjadi bahwa Tuhan sendirilah yang menentukan siapa pengganti Yudas. 3. Penerapan 3.1. Sebagai pengikut Yesus, tugas kita adalah mengikuti apa yang Yesus katakan dan lakukan. Kalau Yesus melakukan pemuridan terhadap murid-murid-Nya dan kemudian murid-murid-Nya melakukan pemuridan kepada segala bangsa sebagaimana amanat Yesus, maka kita sebagai gereja, jemaat sebagai orang percaya juga mempunyai panggilan untuk melakukan tugas pemuridan. Proses pemuridan adalah proses berkelanjutan yaitu di satu sisi kita tetap menjadi murid Yesus, dan di sisi lain kita juga memuridkan orang lain. Menjadi murid Yesus adalah selalu memberikan telinga untuk mendengar Firman Tuhan, menyiapkan hati untuk menerima-Nya, memberi hidup ini dipimpin oleh Roh Kudus dan menyiapkan diri untuk melakukan kehendak-Nya. 3.2. Terkait tugas pemuridan, Yesus memberi petunjuk dalam melakukan pelayanan-Nya, yaitu Yesus selalu berdoa. Begitu juga dengan murid-murid Yesus dalam menantikan janji pemberian Roh Kudus, yang mereka lakukan adalah bertekun selalu dalam doa bersama. Semua yang mereka lakukan selalu dilandasi dengan doa, seperti pada pemilihan pengganti Yudas, mereka berdoa meminta petunjuk Tuhan supaya keputusan mereka tepat dan bijaksana. Oleh sebab itu doa sangatlah penting bagi setiap orang percaya dalam kehidupan, pekerjaan, pelayanan. Doa harus mendasari segala sesuatu yang kita lakukan secara pribadi, keluarga, jemaat dan gereja.



5



3.3. Kisah Yudas lskariot adalah peringatan dan contoh orang yang mengikut Yesus tetapi tidak setia, tidak taat dan tidak bersungguh-sungguh. Yudas adalah seorang murid yang mengalami pelayanan bersama Yesus, tetapi kemudian menjadi pengkhianat. Amin.



MODEL TATA IBADAH : MINGGU : II (DUA) NO



URAIAN LITURGI MINGGU II



PUJIAN JEMAAT



1



Lagu Pembukaan



Ny. Mazmur 47 : 1 ~ 2



2



Votum dan Salam



3



Nats Pembimbing



Ny. Mazmur 47 : 4



4



Pengakuan Dosa



Ny. Mazmur 25 : 1 ~ 2



5



Berita Anugerah



Ny. Mazmur 32 : 1



6



Pemberitaan Firman



7



Persembahan Syukur



Ny. Mazmur 136 : 1 ~ dst



8



Pengakuan Iman



Ny. Rohani 77 : 2



9



Doa Syafaat



10



Pengutusan dan Berkat



Ny. Rohani 80 : 1 ~ 3



6



Bahan Khotbah : Minggu, 9 Juni 2019



Hidup Dalam Pimpinan Roh Kudus



Bacaan Alkitab : KISAH PARA RASUL 2 : 1 - 13 Pentakosta I Warna Liturgis : Merah 1. Pendahuluan Pentakosta Perjanjian Baru adalah hari turunnya Roh Kudus yang jatuh pada hari ke-50 setelah Paskah atau Easter (kebangkitan Yesus). Tetapi ‘Pentakosta' dalam ayat 1 adalah Pentakosta Perjanjian Lama. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang Pentakosta Perjanjian Lama ini, yaitu : 1) ltu adalah hari ke 50 setelah Paskah (ini Paskah Perjanjian Lama) atau Passover (hari bebasnya bangsa Israel dari Mesir (band. Ulangan 16:1 tentang Paskah Perjanjian Lama). 2) Hari itu adalah hari untuk memperingati 2 hal, yaitu Pemberian 10 Hukum Tuhan dan Perayaan syukur karena panen gandum (Ulangan 16:10 Keluaran 34:22) atau Hari Raya 7 minggu. 3) Pada hari itu orang Israel tidak boleh bekerja (lmamat 23:21 Bilangan 28:26). Pentakosta Perjanjian Lama menjadi Pentakosta Perjanjian Baru karena apa yang terjadi dalam Kisah Para Rasul 2:1-13. 2. Penjelasan Teks 2.1. Apa yang terjadi pada hari Pentakosta itu ? Pada saat itu murid-murid sedang berkumpul di suatu tempat sebagai ketaatan terhadap perintah Yesus dalam Kisah Para Rasul 1:4-5. Yang dimaksud dengan ‘suatu tempat’ tidak diketahui dengan pasti. Mungkin ruang atas yang ada dalam Kisah 1:3 dan mungkin juga suatu tempat dalam Bait Allah (band. Lukas 24:53). 2.2. Pada saat itu terjadilah hal-hal sebagai berikut: 1) Turun dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras (ay 2)



Kitab Suci memang sering menggambarkan Roh Kudus sebagai angin (band. Yoh. 3:8; Yeh. 37:9.10,14; Yoh. 20:22)



7



Kata bahasa Yunani pneuma. Memang dapat diartikan sebagai roh, angin atau nafas (sama seperti kata Ibrani ruach). Itulah sebabnya, sebelum Roh Kudus dicurahkan, didahului oleh suatu bunyi seperti tiupan angin keras. 2) Tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing (ay 3). Roh Kudus juga sering digambarkan sebagai api, karena fungsi-Nya untuk menyucikan. Karena itu, tanda dari orang yang mempunyai Roh Kudus atau dipenuhi Roh Kudus adalah adanya perubahan hidup ke arah yang positif (bukan kemampuan untuk berbahasa Roh !) 3) Roh Kudus turun dan memenuhi mereka (ayat 4a). a) “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus," (Ay.4a). Jadi, bukan hanya rasul-rasul saja yang menerima atau dipenuhi dengan Roh Kudus, tetapi semua orang percaya pada saat itu. Roh Kudus diberikan bukan hanya kepada orang percaya tertentu saja, tetapi kepada semua orang yang percaya kepada Kristus, Pemberian Roh Kudus ini adalah penggenapan janji Tuhan dalam Yohanes 14:16,17,26; 15:26,27; 16:711,13,14; Matius3:11 Kisah Para Rasul 1:4,5,8. b) Kalimat “Maka penuhlah mereka semua dengan Roh Kudus”, hendak mengisyaratkan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan, yang datang dan tinggal di dalam kita. Tubuh kita menjadi rumah atau tempat tinggal Allah (band. 1 Korintus 3:16). 4) Bahasa roh atau bahasa lidah (ayat 4b) a) Bahasa Roh atau bahasa lidah adalah suatu karunia Roh Kudus yang menyebabkan rasul-rasul itu bisa berbicara dalam bahasa-bahasa yang sebelumnya tidak mereka kenal atau tidak pernah mereka pelajari. b) Tidak semua orang yang memiliki Roh Kudus atau dipenuhi Roh Kudus harus berbahasa roh !. Seringkali ada orang yang mengatakan bahwa bahasa roh harus dimiliki oleh orang yang penuh dengan Roh Kudus, dan ia menggunakan Kis.PR. 2 ini sebagai dasar.



8



lni adalah penafsiran yang salah. Mengapa ? Karena Kis 2:4 (dan juga Kis 10:46) adalah bagian Kitab Suci yang bersifat descriptive (menggambarkan apa yang terjadi pada saat itu). Bagian semacam ini tidak bisa dijadikan rumus! Contoh lain: Bahwa Yesus berpuasa 40 hari atau malam, tidak berarti bahwa orang kristen harus juga melakukan hal itu. Bahwa Yesus hanya mempunyai 12 murid, tidak berarti bahwa seorang pendeta hanya boleh mempunyai 12 jemaat. Perlu juga diingat bahwa pada hari Pentakosta itu mereka bukan hanya menerima Roh Kudus dan berbahasa roh, tetapi juga ada bunyi seperti tiupan angin, dan lidah-lidah api yang hinggap pada mereka masing-masing. Kalau bahasa rohnya diharuskan, maka konsekwensinya angin dan lidah api itu juga harus diharuskan. c) Karunia bahasa roh adalah suatu karunia yang bersifat mujizat, sehingga tidak bisa dipelajari atau dilatih. Dimanapun dalam Kitab Suci kita, tidak pernah melihat orang mempelajari atau melatih atau mengusahakan bahasa roh. Karena itu semua bahasa roh yang dipelajari atau dilatih atau diusahakan adalah palsu dan berasal dari orangnya sendiri. Kalau saudara adalah orang yang mempunyai bahasa roh hasil latihan, ingatlah bahwa saudara sedang memalsukan karunia Allah! 2.3. Semua ini terjadi di Yerusalem pada hari Pentakosta. Mengapa Allah memilih kota Yerusalem dan mengapa Allah memilih hari Pentakosta? a) Ayat 5 mengatakan : ”Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit”. kata ‘diam’ tidak berarti bahwa mereka memang tinggal di sana, tetapi hanya berarti bahwa pada saat itu mereka berada di sana. Kalimat : dari segala bangsa artinya dari negara-negara lain.



9



Jadi ayat 5 menunjukkan bahwa pada saat itu Yerusalem dipenuhi oleh orang-orang Yahudi dari negara-negara lain. b) Lalu ayat 6 mengatakan : ”ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak". Kata ‘turun’ sebenarnya kurang tepat terjemahannya, seharusnya adalah kata : “terjadi’. Kalimat di ayat 6 seharusnya berbunyi: "Ketika terjadi bunyi itu, berkerumunlah orang banyak”. Orangorang Yahudi dari negara-negara lain itu berkerumun dan mendengar bahasa roh itu. Dan apa yang mereka dengar ? Yang mereka dengar adalah perbuatanperbuatan besar yang dilakukan Allah (ay. 11). lni jelas menunjuk pada lnjil. Allah memilih saat ini supaya mereka semua bisa mendengar lnjil (ay 11 - perbuatan besar yang dilakukan Allah’) dan supaya setelah itu mereka bisa kembali ke negaranya untuk menyebarkan lnjil di negaranya masing-masing. Jadi semua ini jelas menunjukkan bahwa Pentakosta menekankan Pekabaran Injil. c) Pada saat itu terjadi bahasa roh. Mengapa saat itu harus terjadi bahasa roh? Karena orang-orang Yahudi dari negara-negara lain itu mempunyai bahasanya masingmasing. Adanya banyak bahasa menghalangi Pekabaran lnjil dan kalau lnjil hanya diberitakan dalam 1 bahasa saja, maka orang akan beranggapan bahwa lnjil itu memang ditujukan hanya untuk satu bangsa atau bahasa saja (Yahudi). Allah tidak mau hal itu terjadi dan lA lalu memberi bahasa roh. Dengan cara ini maka batasan bahasa (budaya-bangsa) dihancurkan dan lnjil bisa tersebar. Orang tahu bahwa lnjil bukan hanya untuk satu bangsa atau bahasa saja. Dengan demikian, bahasa roh di sini membuktikan panggilan Allah untuk bangsa non Yahudi. Juga di sini ada satu hal lain yang menarik. Dalam Kejadian 11 terjadi peristiwa menara Babel dimana Allah memberikan banyak bahasa untuk menyebarkan manusia.



10



Dalam Kisah Rasul 2 terjadi peristiwa Pentakosta dimana Allah memberikan banyak bahasa supaya manusia datang / bersatu dalam Kristus. 2.4 Semua hal di atas menunjukkan bahwa penekanan dari Pentakosta adalah Pekabaran lnjil. Yang paling ditekankan dalam Pentakosta bukan bahasa roh tetapi Pekabaran lnjil. lni bisa terlihat dari : Roh Kudus memang diberikan supaya mereka bisa memberitakan lnjil. Bandingkan ini dengan Kisah Rasul 1:8 yang berbunyl: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke Ujung bumi”. Kalau lnjil diberitakan selalu ada reaksi negatif (ayat 13). Orang-orang itu bukan sekedar menolak lnjil tetapi bahkan mengejek orang yang memberitakan lnjil. Bahkan mujizat pun tidak menjamin orang bertobat. Pada hari Pentakosta memang ada banyak orang bertobat, tetapi ada juga bahyak orang tidak bertobat. 3. Penerapan Sebagai orang percaya, kita semua telah dipenuhi oleh Roh Kudus. Artinya, Roh Kudus itu tinggal di dalam kita. Tuhan memenuhi kita dengan Roh Kudus, supaya kita memberitakan lnjil atau memberitakan perbuatan-perbuatan besar yang telah dilakukan Allah. Dalam memberitakan lnjil itu, jangan takut kepada reaksi negatif karena pemberitaan lnjiI itu, juga jangan mengharapkan mujizat ? untuk memenangkan jiwa. Karena Allah telah mempercayakan tugas pemberitaan lnjil itu kepada kita. Kita harus terus memberitakan lnjil, terutama dalam sikap hidup kita sehari-hari. Sebab pemberitaan lnjil yang terutama adalah sikap hidup atau perilaku keseharian kita yang memperlihatkan kepada dunia bahwa kita telah dipenuhi oleh Roh Kudus. Amin.



11



MODEL TATA IBADAH PENTAKOSTA PERTAMA NO



URAIAN LITURGI PENTAKOSTA I



PUJIAN JEMAAT



1



Lagu Pembukaan



Ny. Rohani 4 : 2 ~ 4



2



Votum dan Salam



Ny. Rohani 3 : 1



3



Pengakuan Dosa & Anugerah



Ny. Rohani 73 : 1 ~ 2



4



Petunjuk Hidup Baru



Galatia 5 : 16 ~ 26



5



Pemberitaan Firman



6



Pengakuan Iman Rasuli



7



Persembahan Syukur



8



Doa Syafaat



9



Pengutusan dan Berkat



Nyanyian KJ 403 : 1 ~ dst Nyanyian KJ 237 : 1 ~ 2



12



Bahan Khotbah : Senin, 10 Juni 2019 Roh Kudus Memimpin Kepada Perubahan dan Pembaharuan Bacaan Alkitab : YEHESKIEL 37 : 1 - 14 Pentakosta ll Warna Liturgis : Merah 1. Pendahuluan Siapakah Roh Kudus dan dari mana asal-Nya ? Dogmatika Kristen mengaku bahwa Allah itu Roh (Yohanes 4:24), karena itu Roh Kudus adalah Roh Allah atau Roh TUHAN (Kejadian 1:2; Yeheskiel 37:1). Roh Kudus adalah Roh Allah atau Roh TUHAN. Lalu dari manakah asal-Nya ? Roh Kudus tidak diciptakan, melainkan keluar dari Bapa (Yohanes 15:26). Jadi, Roh Kudus adalah Roh Allah atau Roh TUHAN yang keluar dari Bapa yaitu Allah. Mengapa Roh Kudus penting dalam hidup manusia ? Karena Roh Kudus adalah Roh Kebenaran (Yoh. 15:26) sebab itu, Roh Kudus akan memimpin manusia untuk hidup dalam kebenaran berdasarkan kehenadak Tuhan. Berbeda dari roh manusia, roh setan, roh jahat dan roh iblis. Roh manusia ketika masih hidup memberikan kesadaran, tetapi jika ia mati, ia diyakini menjadi arwah, yaitu roh dan diyakini berada di sorga atau neraka. Sementara roh setan, roh jahat dan roh iblis adalah rohroh yang terus menggoda manusia supaya jatuh ke dalam dosa. Karena itu manusia sangat membutuhkan Roh Kudus dalam hidupnya supaya dapat memimpin kehidupan manusia kepada kebenaran berdasarkan kehendak Tuhan. Bagaimana caranya Roh Kudus memimpin manusia kepada kebenaran Tuhan ? inilah yang diberitakan dalam Kitab Yeheskiel 37:1-14. 2. Penjelasan Teks Pembacaan Alkitab dari Yeheskiel 37:1-14 menjelaskan tentang bagaimana Roh Kudus memimpin manusia kepada kebenaran berdasarkan kehendak Tuhan.



13



Ada 3 hal yang disampaikan Yeheskiel dalam teks ini, dari begitu banyak cara Roh Kudus bekerja dalam hidup manusia untuk memimpin kepada kebenaran Tuhan, supaya melalui kebenaran itu, manusia mengalami perubahan dan pembaharuan. 2.1. Hal pertama pada ayat 1-11, berbicara tentang otoritas Tuhan untuk mengatur, merubah dan membaharui. Yeheskiel bersaksi : “Lalu kekuasaan Tuhan meliputi aku dan la membawa aku keluar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang .....................". Artinya Roh Tuhan dengan otoritasnya akan memilih seseorang untuk menyatakan kehendak Tuhan kepada sesamanya, supaya mereka mengalami proses diubah dan dibaharui. Yeheskiel adalah seseorang yang diliputi kekuasaan Tuhan dengan perantaraan Roh Kudus karena kehidupannya berbeda dari hidup bangsa lsrael pada umumnya yang telah berpaling dari Allah dan menyembah dewa-dewa Babel ketika berada di Pembuangan. Yeheskiel adalah seorang Imam dan Nabi yang hidupnya berkenan dan setia pada Allah. Karena kesetiaannya itu, ia dipakai Tuhan untuk menyampaikan kebenaran kepada bangsa lsrael yang telah berdosa dan menganggap hidupnya seperti tulang-tulang yang telah menjadi kering, yang lenyap dan hilang harapannya (ay 11). Maka Yeheskiel tampil untuk menyampaikan berita pengharapan dari Allah kepada Israel supaya mereka dapat mengubah dan membaharui hati dan jiwa untuk kembali kepada Allah. Jadi, bagaimana Roh Kudus memimpin manusia pada kebenaran dan kehendak Tuhan ? Roh Kudus memakai orang-orang yang hidupnya berkenan kapada Allah untuk menyampaikan kebenaran dan kehendak Tuhan kepada orang-orang yang tertindas, lemah iman, hilang harapan, agar hidupnya ada perubahan dan pembaharuan. 2.2 Hal kedua diberitakan pada ayat 12-13, tentang perintah Tuhan untuk melakukan perubahan dan pembaharuan dalam kuasa Roh Kudus. Demikian firman Tuhan kepada Yeheskiel : 14



“Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka : beginilah Firman Tuhan ALLAH : Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, ..... ..”. Artinya Yeheskiel menyampaikan kepada Israel bahwa Tuhan telah berfirman akan memulihkan bangsa Israel dari keadaan hilang harapan, dan menjanjikan suatu kelepasan dan pembebasan bagi bangsa Israel ke tanahnya. Supaya bangsa Israel dipulihkan dari dosa penyembahan berhala dan mengubah percayanya kepada Allah. Supaya kemahakuasaan Allah diagungkan oleh bangsa yang pernah berpaling dari Allah. Jadi, bagaimana Roh Kudus memimpin manusia pada kebenaran dan kehendak Tuhan ? adalah melalui Firman-Nya. Dengan Firman-Nya, Roh Kudus memimpin untuk membebaskan dari tekanan, iri, permusuhan, melepaskan dari hukuman, memulihkan dari perasaan bersalah, tertekan, dan megubah iman yang rapuh menjadi kokoh, karena hidup terus berproses untuk perubahan dan pembaruan bagi kemuliaan Allah. 2.3 Hal ketiga terdapat pada ayat 14, “Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah Firman Tuhan”. Artinya Allah menurunkan Roh Allah ke dalam hidup bangsa Israel sehingga mereka memiliki kehidupan yang baru di dalam percaya kepada Allah. Jadi, bagaimana Roh Kudus memimpin manusia pada kebenaran dan kehendak Tuhan ? yaitu dengan menerima dan membiarkan Roh Kudus bertahta dalam hidup, supaya hidup terus baru karena Roh kudus terus memimpin kepada proses perubahan dan pembaharuan hidup.



15



3. Penerapan Dari penjelasan teks Yeheskiel 37:1-14, maka ada 3 pelajaran iman bagi kita, yaitu : 3.1. Pertama, Roh Kudus memakai orang-orang yang hidupnya berkenan kepada Allah untuk menyampaikan kebenaran dan kehendak Tuhan kepada orang-orang yang tertindas, lemah iman, hilang harapan, agar hidupnya ada perubahan dan pembaharuan. 3.2. Roh Kudus memimpin untuk membebaskan dari tekanan, iri, permusuhan melepaskan dari hukuman, memulihkan dari perasaan bersalah, tertekan; dan megubah iman yang rapuh menjadi kokoh, karena hidup seseorang harus terus berproses untuk perubahan dan pembaruan bagi kemuliaan Allah. 3.3. Menerima dan membiarkan Roh Kudus bertahta dalam hidup, supaya hidup terus baru karena Roh kudus terus memimpin kepada perubahan dan pembaharuan hidup. Maka, Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah hidup yang didalamnya ada upaya membaharui hidup. Itulah sebabnya ada janji Tuhan untuk memberikan Roh-Nya berdiam dalam hidup manusia, supaya ia dipimpin kepada perubahan dan pembaharuan yang berkenan kepada Tuhan. Jadi, hidup manusia yang terus mengalami perubahan dan pembaharuan dalam sikap hidup yang berkenan kepada Tuhan artinya ia ada dalam pimpinan Roh Kudus. Amin



16



MODEL TATA IBADAH PENTAKOSTA KEDUA NO



URAIAN LITURGI PENTAKOSTA II



PUJIAN JEMAAT



1



Lagu Pembukaan



Nyanyian KJ 237 : 1 ~ 2



2



Votum dan Salam



Ny. Rohani 4 : 1 & 4



3



Pengakuan Dosa & Anugerah



Nyanyian KJ 231 : 1



4



Pujian Mazmur



Mazmur 104



5



Pemberitaan Firman



6



Persembahan Syukur



7



Khotbah



8



Pengakuan Iman Rasuli



9



Doa Syafaat



10



Pengutusan dan Berkat



Ny. Rohani 76 : 1 ~ dst



Ny. Rohani 240a : 1 ~ 3



17



Bahan Khotbah : Minggu, 16 Juni 2019



Roh Kudus Memimpin untuk Bertindak dengan Benar Bacaan Alkitab : KISAH PARA RASUL 9 :1 - 19a Trinity Sunday Warna Liturgis : Hijau / Putih



1. Pendahuluan Kisah Para Rasul merupakan kitab kedua yang ditulis oleh Lukas yang mengisahkan tentang tindakan para rasul dalam menantikan kehadiran Roh Kudus. Kehadiran Roh Kudus di tengah-tengah kehidupan para Rasul dan bagaimana Roh Kudus bekerja secara Iuar biasa dalam kehidupan para Rasul itu. Lukas mengisahkan bahwa Roh Kudus dapat memimpin sehingga Rasul Petrus dapat berkhotbah secara Iuar biasa dalam semangat dan keberanian. Roh Kudus bekerja dalam diri orang-orang yang mendengar khotbah itu dan mereka ada dalam satu kesadaran dan memberi diri bertobat, bahkan Roh Kudus memakai para Rasul untuk membuat berbagai tanda dan mujizat tetapi juga Roh Kudus membuat orang-orang percaya pada waktu itu mereka bertekun dalam pengajaran Rasul-Rasul dalam persekutuan dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Lukas juga mengisahkan bahwa, Roh Kudus tidak hanya bekerja kepada diri para rasul tetapi Roh Kudus bekerja secara luas kepada orang-orang yang hidup di dalam pikiran yang sia-sia dengan membawa tindakan mereka dan cara hidup yang benar. Seperti Saulus sebagai pribadi yang selalu bertindak tidak benar kepada orang-orang percaya pada waktu itu dan Roh Kudus membuatnya mengalami pertobatan. 2. Penjelasan Teks Kisah Para Rasul 9:1~19a dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu : 2.1. Ayat 1 dan 2, Tindakan Saulus yang tidak benar kepada para murid. Pada ayat 1 dan 2 dikisahkan bahwa Saulus memiliki tindakan-tindakan yang tidak benar dimana dikatakan bahwa :



18



Hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Saulus meminta surat kuasa dari Imam Besar sebagai Ketua Sanhendrin supaya ia berjumpa dengan sekte yang bernama Jalan Tuhan di kota Damsyik. Mereka ditangkap dan dibawa ke Yerusalem. Hal ini dilakukan Saulus oleh karena kekuasaan sipil masih diberikan oleh pemerintah Roma. Sanhendrin Yahudi di Yerusalem apalagi meluas juga sampai di Yudea, tetapi kewibawaan Sanhendrin diakui juga orang-orang Yahudi dalam soal-soal keagamaan. Dan penghukuman bagi para pengikut Yesus biasanya dilakukan di Yerusalem. 2.2. Ayat 3-9, Roh kudus bekerja dalam tindakan Saulus yang tidak benar. Pada bagian ini diperlihatkan bahwa dalam tindakan dan rencana Saulus yang tidak benar. Roh Kudus menangkapnya dengan cara : 1) Cahaya kemuliaan dari langit melingkupi dirinya. Saulus rebah ke tanah. 2) Ada suara yang memanggilnya: “Saulus, Saulus mengapa engkau menganiaya Aku”. Saulus tidak mengenal suara itu. 3) Yesus menampakan diri kepadanya dan mengarahkan Saulus untuk masuk ke Damsyik. Saulus menjadi buta selama tiga hari lamanya, dan selama tiga hari ia tidak makan dan minum. 2.3. Ayat 10-16, Roh Kudus bertindak menolong Saulus melalui Ananias. Pada bagian ini Roh Kudus bekerja membawa Saulus pada jalan yang benar dengan memakai Ananias untuk melakukan tindakan yang benar dalam maksud Allah kepada Saulus. Melalui penglihatan yang dialami Ananias, ia diperintahkan untuk pergi dan berjumpa dangan Saulus di rumah Yudas. Saulus ada di sana dan sedang berdoa bahkan Roh Kudus bekerja dalam dirinya memberitahukan bahwa Ananias akan menumpangkan tangan kepada dirinya supaya ia dapat melihat. Walaupun Ananias keberatan dalam cara pikirnya dan pengetahuannya tentang Saulus, tetapi Tuhan punya maksud bagi Saulus serta Roh Kudus mengarahkan Ananias untuk tetap pergi melakukan tindakan yang benar bagi Saulus.



19



2.4. Ayat 17-19a, hasil dari mengikuti pimpinan Roh Kudus. Ketika Ananias mengikuti kehendak Roh Kudus, maka Roh Kudus memimpin Ananias untuk bertindak benar dan membawa Saulus untuk melihat kembali kepada Roh Kudus, dan memimpin Saulus untuk bertobat dan memberi diri untuk dibabtis. 3. Penerapan Kisah Para Rasul 9:1-19a memberikan pelajaran rohani sebagai berikut : 3.1. Roh Kudus selalu dapat memimpin setiap orang untuk dapat meninggalkan segala perbuatan-perbuatan jahat, rencanarencana yang jahat dan mengarahkan atau memimpin setiap orang untuk dapat melakukan tindakan-tindakan yang benar. 3.2. Roh Kudus bekerja secara bebas dengan cara kerja Roh Kudus dengan cara tersulitpun, untuk membawa setiap orang mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan mengalami pertobatan. 3.3. Roh Kudus selalu memimpin orang benar untuk dapat melakukan mujizat atau membawa orang yang selalu melakukan tindakan yang jahat masuk ke dalam rencana Allah bagi dirinya sehingga sebagai orang benar, Roh Kudus merubah pikiran kita supaya keselamatan bukan menjadi milik kita sendiri tetapi bagi semua orang. Amin.



20



MODEL TATA IBADAH : MINGGU : II (DUA) NO



URAIAN LITURGI MINGGU II



PUJIAN JEMAAT



1



Lagu Pembukaan



Ny. Rohani 4 : 1 ~ 3



2



Votum dan Salam



3



Nats Pembimbing



Ny. Rohani 4 : 4



4



Pengakuan Dosa



Ny. Mazmur 6 : 1



5



Berita Anugerah



Ny. Mazmur 6 : 2 ~ 3



6



Pemberitaan Firman



7



Persembahan Syukur



Ny. Rohani 133 : 1 ~ dst



8



Pengakuan Iman



Ny. Rohani 77 : 4



9



Doa Syafaat



10



Pengutusan dan Berkat



Ny. Rohani 162 : 1 ~ 3



21



Bahan Khotbah : Minggu, 23 Juni 2019



Roh Kudus Mendidik segala Bangsa menjadi Murid Yesus Bacaan Alkitab : KISAH PARA RASUL 8 : 26 - 40 Ordinary Sunday Warna Liturgis : Hijau



1. Pendahuluan Filipus diutus oleh Tuhan untuk melayani satu jiwa yakni sidasida Ethiopia. Sida-sida adalah bendahara negeri Ethiopia yang turun dari Yerusalem setelah beribadah kepada Tuhan; Tugas sebagai sida-sida membuat seseorang harus dikebiri untuk menjalankan tugasnya di istana Ratu Etiophia. Karena keadaannya ini, ia dilarang masuk ke Bait Suci berdasarkan perintah Tuhan dalam Kitab Ulangan 23:1. Walaupun ia tidak mungkin masuk ke Bait Suci, ia tetap punya kerinduan untuk datang ke Bait Tuhan untuk sujud dan menyembah Tuhan. Seorang dengan semangat ibadah yang besar diperhatikan oleh Tuhan. Dia dengan rela berjalan jauh dari Etiophia menuju Yerusalem untuk beribadah di luar Bait Suci, karena keadaannya itu. Keadaan sebagai sida-sida yang telah dikebiri membuat orangorang Yahudi tidak mungkin menerimanya. Orang-orang Yahudi tidak menerimanya, tetapi Tuhan menerima dia. Baik orang Samaria maupun sida-sida, keduanya adalah kelompok orang yang dihina oleh orang-orang Yahudi, dan keduanya dimenangkan bagi Kristus oleh Filipus. Sedangkan Filipus adalah seorang hamba Tuhan yang baru saja menyelesaikan pelayanan di Samaria. Ada banyak jiwa yang dimenangkan untuk Kristus di sana. Namun jumlah banyak yang diselamatkan oleh Tuhan melalui pemberitaan Filipus, tidaklah menjadi ukuran yang mutlak untuk karya penyelamatan Allah. Tuhan mengutus Filipus kepada satu jiwa yang sedang dalam perjalanan pulang dengan melewati padang gurun yang panas. Bagi Tuhan satu jiwapun barharga di mata-Nya.



22



2. Penjelasan Teks : Kisah 8:26, malaikat Tuhan memimpin Filipus kepada jalan yang tidak pernah ia sangka yaitu ke Gaza, tempat yang panas, tandus, jarang dilewati orang, Jalan ini dikenal dengan nama “Jalan Sunyi“. Gaza sebelumnya termasuk dalam lima kota orang Filistin, terletak sekitar dua setengah mil dari laut. Kota ini dihancurkan pada tahun 93 M, tetapi dibangun kembali sekitar 36 tahun kemudian. Kis.PR 81:27-31, Lukas menggambarkan pengalaman Filipus yang telah mendapat berkat disebabkan ketaatan imanya. Pada waktu itu negeri Etiophia di perintah oleh ratu-ratu yang bergelar Sri Kandake. Biasanya di istana, pegawai-pegawai yang selalu berada di dekat ratu-ratu di sebut sida-sida (di kebiri). Sida-sida dipekerjakan di istana-istana di dunia timur sebagai pejabat yang berkedudukan tinggi, sekarang di sebut menteri keuangan. Sida-sida ini mungkin adalah orang bukan Yahudi yang takut akan Tuhan atau setengah meyakini kebenaran Yudaisme yang pergi ke Yerusalem untuk berziarah. Selaku sida-sida, dia tidak pernah dapat menjadi anggota umat Allah Perjanjian Lama (Ulangan 23:1) dan Tuhan memperhatikan ada seorang yang sedang membaca kitab nabi Yesaya, sedang bertanya-tanya dalam hatinya mengenai arti dari ayat yang sedang dibacanya itu. Filipus tahu bagian dari kitab Yesaya, yang dibaca oleh orang asing itu. Filipus bertemu dengan orang Etiophia ini merupakan jalan yang tidak disangka-sangka untuk memperoleh berkat besar atas pemberitaan lnjil. Kisah 8:32-34, penulis Lukas sekali lagi mengutip bagian dari Yesaya 53, yang sedang dibaca oleh orang Etiophia itu. Domba dan anak domba yang disebutkan dalam ayat ini adalah binatangbinatang yang tidak membela dirinya, mereka membiarkan diri diperlakukan sewenang-wenang tanpa memberi perlawanan. Sesungguhnya, ini adalah nubuat yang berat untuk dimengerti begitu saja, oleh sebab itu pertanyaan yang paling wajar dari sidasida itu adalah kepada siapakah perkataan- perkataan yang samarsamar ini dikenakan ? kepada nabi sendiri ? atau kepada orang Iain ? tetapi siapakah orang Iain itu ?



23



Sebelum Kristus datang orang-orang Yahudi mengerti bahwa nas ini berkaitan dengan Mesias dan bahwa penderitaan hamba Tuhan itu merupakan nubuat tentang penderitaan Mesias. Kisah 8:35, Kini Filipus dapat memberitakan Injil, ia menunjukkan kepada sida-sida bahwa nas tersebut adalah nubuat tentang Yesus orang Nazaret yang telah menderita, mati dan bangkit dari antara orang mati. Di dalam Dia maka nubuat tentang penghinaan dan pemulihan sudah digenapi sepenuhnya dan dengan perantaraan Dia maka ditiadakanlah hukuman Allah atas dosa-dosa dunia. Kisah 8 :36-38, pastilah dalam pengajarannya, Filipus berbicara tentang baptisan, karena itu timbul reaksi yang mendadak dari pihak sida-sida ketika di pinggir jalan di timur laut Gaza, ia melihat sebuah kolam atau sungai kecil dengan air yang mengalir. Penjelasan Filipus tampaknya mencakup suatu tantangan untuk percaya kepada Yesus dan dibaptiskan, sebab sida-sida itu minta untuk dibaptiskan oleh Filipus. Kisah 8 :39-40, tentang cara ajaib dimana Roh Allah melarikan Filipus dari orang Etiophia itu sehinggah ia tidak melihat Filipus lagi. Kita tidak tahu apa yang selanjutnya terjadi pada sida-sida itu, tetapi tradisi mengatakan bahwa ia menjadi penginjil bagi bangsanya sendiri. Sedangkan Filipus mengunjungi Asdod yang terletak sekitar dua puluh mil di utara Gaza, dan kemudian mengadakan perjalanan disepanjang pantai utara, memberitakan lnjil di kota Lidia, Yope dan ia menetap di Kaisarea. 3. Penerapan Roh Kudus memerintahkan Filipus untuk mendekati kereta dari sida-sida itu setelah Roh Kudus mempersiapkan sida-sida untuk mendengarkan berita lnjil. Bagaimanakah Roh Kudus mempersiapkan sida-sida itu ? dengan menggerakkannya untuk membaca Kitab Yesaya. Sangat mungkin kalau sida-sida ini begitu tergerak hatinya melalui pembacaan Kitab Yesaya di dalam ibadah di Bait Suci, meskipun dia tidak diizinkan masuk ke dalamnya.



24



Memiliki Kitab Suci sendiri adalah hal yang menunjukkan kekayaan orang ini, walaupun ia memiliki Kitab Suci sendiri, sidasida ini tidak mendapatkan anugerah boleh berada di dalam Bait Suci untuk menyembah Tuhan. Kerinduannya akan Tuhan demikian besar sehingga di dalam perjalanan pulang dia membaca dengan bersuara, Kitab Suci yang dia miliki. Ternyata dia membaca ayat-ayat yang akan memudahkan Filipus untuk memberitakan lnjil kepada dia. Roh Kudus telah mempersiapkan sida-sida ini untuk mendengarkan lnjil Tuhan. Filipus hanyalah utusan dari Roh Kudus. Roh Kudus-lah yang mengajarkan semua pekerjaan pemberitaan lnjil, tetapi Roh Kudus selalu bekerja memakai orang-orang yang dipilih-Nya untuk melayani Kristus. Filipus menjelaskan berita lnjil dari ayat-ayat bacaan sida-sida itu, yaitu Yesaya 53. Perhatikan bahwa Filipus memberitakan lnjil dari perenungan sida-sida itu di dalam ayat 34. Tuhan memberikan persiapan iman yang demikian indah di dalam diri sida-sida itu sehingga walaupun dia tidak mengerti arti ayat itu, tetapi dia telah memakai waktu demikian lama untuk merenungkan dan menggumulkan arti ayat-ayat yang dia baca. Begitu sering orangorang Kristen membaca Kitab Suci tanpa memperdulikan artinya. Begitu sering juga orang-orang Kristen meremehkan? penggalian makna Alkitab yang benar. Begitu gampangnya kita menafsirkan Kitab Suci dengan sembarangan dan merasa sudah tahu semuanya. Sida-sida ini tidak demikian. Dia benar-benar ingin tahu dan benar-benar merenungkan ayat-ayat Alkitab. Filipus memberitakan lnjil mengenai sengsara Kristus berdasarkan Yesaya 53. Kristuslah yang digambarkan di dalam Kitab Yesaya. Dialah hamba yang menderita itu. Dialah yang memberikan tubuh-Nya untuk dicambuk karena kesalahan kita. Dialah yang nyawa-Nya diambil dari bumi karena dosa-dosa kita. Berita lnjil begitu konsisten. Apa yang dikerjakan Kristus telah dinubuatkan ratusan tahun sebelum Dia datang menjadi manusia. Apa yang menjadi penebusan kita telah Tuhan nyatakan berabad-abad lamanya. Tuhan Yesuslah domba yang kelu, yang dibawa ke tempat pembantaian. 25



Ayat 36 menunjukkan bahwa Filipus memberitakan lnjil dengan tuntas. Dia tidak hanya mengabarkan tentang penderitaan, kematian, dan tentu saja kebangkitan Kristus; tetapi dia juga memberitakan seruan pertobatan dan baptisan sebagai tanda pertobatan. Marilah kita bertobat, marilah kita haus mencari Tuhan, haus mendengarkan Firman Tuhan. Tuhan tidak akan membiarkan orang-orang yang; mencari Dia dengan tekun. Allah itu baik kepada semua orang, maka semua orang berhak untuk mendapatkan Kasih-Nya, kiranya Roh kudus terus mendidik kita untuk menjadi Murid Yesus yang setia dan taat. Amin



MODEL TATA IBADAH : MINGGU : II (DUA) NO



URAIAN LITURGI MINGGU II



PUJIAN JEMAAT



1



Lagu Pembukaan



Ny. Mazmur 98 : 1



2



Votum dan Salam



3



Nats Pembimbing



Ny. Mazmur 98 : 2



4



Pengakuan Dosa



Ny. Rohani 139 : 1 ~ 2



5



Berita Anugerah



Ny. Rohani 139 : 4 ~ 5



6



Pemberitaan Firman



7



Persembahan Syukur



Ny. Mazmur 136 : 1 ~ dst



8



Pengakuan Iman



Ny. Rohani 77 : 3



9



Doa Syafaat



10



Pengutusan dan Berkat



Nyanyian KJ. 237 : 1 ~ 3



26



Bahan Khotbah : Minggu, 30 Juni 2019



Panggilan Untuk Penginjilan Kepada Segala Bangsa Bacaan Alkitab : KISAH RASUL 16: 4-12 Ordinary Sunday Warna Liturgis : Hijau



1. Pendahuluan Jika Allah memilih dan memanggil seseorang tentulah dengan suatu maksud dan tujuan, seperti syair lagu Pdt. Alberth Yoku, “Tuhan memilih dan menetapkan orang-orang yang diperkenanNya”. Siapapun yang panggil tentulah orang yang diperkenankan Allah untuk suatu tugas bagi Kerajaan Allah di dunia. Penilaian untuk menetapkan seseorang adalah kehendak bebas Allah yang tidak dapat dipengaruhi oleh kehendak dan pilihanpilihan manusia. Hal itu pun yang terjadi ketika Allah memilih Saulus untuk tugas pekabaran lnjil. Saulus adalah orang yang melakukan kejahatan terhadap orang-orang percaya (Kis. 9:1-18). Tetapi Allah memilihnya dan memangglnya. Panggilan Saulus tentu mendapat respon negatif dan banyak sekali tantangan yang datang dari para murid dan orang percaya lainnya (Kis 9:13). Tetapi Allah telah menetapkan tugas apa yang akan dilakukan oleh Saulus, yaitu : “...orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta rajaraja dan orang-orang Israel” (9:15), bahkan Allah sendiri telah menetapkan bahwa Saulus akan mengalami banyak penderitaan yang harus dia tanggung oleh karena nama-Ku (bnd. Kis. 9:16). Jadi Allah memilih dan memanggil Saulus, adalah untuk memberitakan lnjil Yesus Kristus (...yang telah dia aniaya, bnd Kis. 9:5). Saulus ditetapkan sebagai pemberita lnjil dengan tiga sasaran, yaitu: Bangsa-bangsa bukan Yahudi, Raja-Raja, sebagai pemegang kekuasaan, dan orang-orang Israel (bangsa Yahudi). Semangat Paulus untuk memberitakan lnjil dilakukannya bersama-sama dengan orang Iain (teman-teman sekerja dan seperjalanan), seperti Barnabas (Kis.11: 25), Silas (Kis. 15:40) dan Timotius di Listra (16:1), juga Lukas di Troas (16:10-12).



27



Pelajaran iman macam apakah yang hendak kita maknai dari peristiwa panggilan Paulus dalam Kisah Rasul 16:4-12 untuk memberitakan lnjil kepada segala bangsa ? Apakah sebagai pribadi dan gereja, memiliki panggilan yang sama untuk mamberitakan lnjil kepada bangsa-bangsa lain ? Perjalanan Paulus menyeberang ke Makedonia merupakan perjalanannya yang kedua setelah berselisih dengan Barnabas (Kis.15: 39). Paulus kemudian memilih Silas (15:40) Ialu mereka berdua mengelilingi Siria dan Kilikia untuk meneguhkan jemaat-jemaat yang telah didirikan sebelumnya. Paulus juga bertemu dengan Timotius (Kis.16:1-3) dan membawanya dalam perjalanan pekabaran lnjil. Hal menarik dalam bacaan ini adalah, Paulus dan teman-teman sekerjanya sungguh-sungguh memperhatikan dengan sangat teliti daerah-daerah yang telah terlebih dahulu menerima Injil dari mereka. Paulus tetap memelihara iman dari jemaat-jemaat itu dengan cara selalu mengunjungi mereka pada setiap kesempatan dalam perjalanannya. 2. Penjelasan Teks Kisah Rasul 16:4-12, dibagi menjadi tiga (3) bagian besar, yaitu: 2.1. Perjalanan Misioner yang meneguhkan Jemaat. Ayat 4-5 : menjelaskan bahwa Paulus dan Silas dalam perjalanan keliling dari kota ke kota menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para Rasul dan para Penatua di Yerusalem, dengan pesan supaya jemaat-jemaat yang telah didirikan dari hasil pemberitaan Injil itu menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumIahnya. Setelah pertemuan yang sangat penting dengan para pemimpin jemaat di Yerusalem. Paulus berangkat ke dunia orang bukan Yahudi dengan semangat baru, Paulus dan Silas menganggap penting sekali untuk menyampaikan hasil-hasil keputusan Sidang di Yerusalem, terhadap masalah yang dihadapi jemaat-jemaat bukan Yahudi di Galatia Selatan.



28



Salah satu masalah itu adalah beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya kepada Yesus Kristus, meminta orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan menuruti hukum Musa (15:51). Hal ini suatu tantangan yang sebenarnya sudah biasa dihadapi Paulus (Gal 2:3, 11-12, 5:1-8). Paulus memberikan pesan dengan penguatan bahwa, Allah mengenal hati manusia (15:8). Hati manusia menjadi ukuran Allah menerima orang-orang bukan Yahudi, yaitu oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, orang-orang bukan Yahudi beroleh keselamatan sama seperti orang Yahudi (15:11). Pemberitaan ini sangat meneguhkan jemaat-jemaat bukan Yahudi dalam menghadapi ajaran tentang sunat. Bahwa walaupun orang bukan? Yahudi bebas dari segala tuntutan hukum taurat sebagai orang Kristen, sebaiknya mereka menerima aturan yang diputuskan di Yerusalem itu. Dengan demikian orang-orang Kristen Yahudi dapat merasa bebas bergaul dengan mereka. Hal ini berakibat pada semakin bertambahnya jumlah jemaat yang percaya. 2.2 Roh Kudus membatalkan Misi ke Asia dan Bitinia. Ayat 6-8 : Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan lnjil di Asia. Juga ketika mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Lalu mereka melintasi ke Misia dan sampai ke Troas. Frigia adalah wilayah di Asia Kecil yang mencakup bagian-bagian dari dua provinsi, Romawi Asia dan Galatia. Sedangkan Misia adalah provinsi Romawi yang terletak di utara provinsi Asia. Bitinia adalah provinsi Romawi yang terletak di sebelah utara dan sebelah timur Misia. Agaknya daerah-daerah ini dikenal oleh Paulus. Dan ia bermaksud pergi memberitakan lnjil Kristus ke Asia, sebuah provinsi Roma yang meliputi wilayah sekitar Efesus di bagian barat Asia Kecil, dan ke Bitinia, provinsi di sebelah utara yang berbatasan dengan Laut Hitam.



29



Tetapi kedua maksud tersebut dilarang oleh Roh Yesus. Kita tidak tahu bagaimana caranya Roh Yesus melarang mereka, tetapi seperti di Damsyik, Paulus pernah dijumpai oleh Roh Yesus itu. Sehingga jelas sekali bahwa Roh Yesus menuntun Iangkah Paulus sesuai rencananya dan tujuanNya. Jadi kemudian Paulus dan teman-temannya melanjutkan perjalanan ke Troas, di kota Troya yang kuno, di wilayah Asia Kecil yang terdekat dengan Eropa. 2.3 Misi ke Eropa Ayat 9-12 : PauIus melihat seorang Makedonia dalam penglihatannya di malam hari. Katanya: "Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami”. Maka segeralah mereka mencari kesempatan menuju ke Makedonia, sebab dari penglihatan itu mereka menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil mereka untuk memberitakan lnjil kepada orang-orang di sana. Lalu dari Troas mereka berlayar ke Samotrake, Neapolis dan akhirnya tiba di kota Filipi, kota pertama di bagian Makedonia. Sekali lagi terlihat bahwa perjalanan misi Paulus dituntun oleh Roh Yesus. Sama hal seperti Petrus (10:9-16), Paulus juga mendapat penglihatan. Ia melihat seorang Makedonia meminta pertolongan. lni sebagai sesuatu yang visioner, dan menjadi petunjuk perintah untuk pergi selanjutnya dalam perjalanan pekabaran lnjil yang kedua. Maka segeralah visi dalam penglihatan tersebut dilakukan dalam misi. Suatu keberanian mengikuti perintah Tuhan dalam mengabarkan lnjil ke negeri yang jauh. Paulus kemudian berlayar menyeberangi lautan ke Samotrake dan tiba di Neapolis. Lalu mereka mengunjungi kota pertama di Eropa, yaitu Filipi. Kata Filipi dibangun oleh Raja Filipus ll dari Makedonia, ayah dari Alexander Agung. Kota ini berbenteng dan merupakan ibu kota dari kerajaannya yang sedang berkembang pada abad ke-4 SM. Pada masa Paulus, Filipi adalah jajahan Romawi dan banyak tentara Romawi tinggal disana setelah pensiun.



30



Sekitar tahun 356 SM, Filipus menaklukan tempat ini, karena berdekatan dengan tambang emas dan perak di Pegunungan Pangaeus. Kota ini memiliki banyak teater, tempat permandian, lapangan umum (forum) dan patung dewa-dewi Romawi. Setelah menjadi koloni dari Romawi, kota Filipi menjadi kota penting. Sebab di sana dibangun jalur Egnasia, jalan yang menghubungkan Bizantium di timur dengan pelabuhan-pelabuhan Laut Adriatik di barat. Olehnya, atas visi yang diperoleh Paulus dari Roh Yesus, maka pekabaran lnjil kepada mereka di Makedonia, memiliki arti yang penting sekali. Sebab kemudian kita tahu bahwa Paulus beberapa kali di Penjara. Dari Penjara itu kemudian ia menulis surat-suratnya kepada jemaat-jemaat, seperti Surat Filipi, Kolose dan Filemon. 3. Penerapan Dari bagian Kisah Rasul 16:4-12, ada beberapa hal yang dapat kita Iakukan, yaitu : 3.1 Kepasrahan dan siap sedia menerima dan menjalankan panggilan yang diterima dari Yesus Kristus adalah suatu visi. Setiap orang percaya memiliki tanggungjawab dalam pekabaran lnjil. Tentu yang dimaksud di sini bukan saja pekabaran lnjil keluar (misi) tetapi juga pekabaran lnjil ke dalam yang kita kenal sebagai pembinaan jemaat. Sama hal seperti Paulus, pembinaan terhadap jemaat sangat penting dalam pertumbuhan rohani dan pertambahan jumlah. Pembinaan jemaat berfokus pada menyelesaikan masalahmasalah ajaran yang menyimpang dan membahayakan jemaat. Bagi Paulus selain menjangkau dan membuka jemaat baru, maka ia pun harus memelihara mereka dalam iman kepada Kristus. Selain pekabaran lnjil ke dalam dilakukan, maka setiap individu dan lembaga gereja pun harus memiliki perhatian yang besar terhadap pekabaran lnjil keluar.



31



3.2 Roh Kudus memiliki peranan penting dalam misi pekabaran lnjil yang dilakukan oleh seseorang, persekutuan dan Iembaga gereja. Roh Kudus tidak bisa dilepaskan dari pergerakan dan penjangkauan terhadap daerah dan wilayah baru. Roh Kudus dalam pekabaran lnjil dilihat sebagai peta dan mercusuar. Memandu kerja pekabaran lnjil dan memandu arah perjalanan pekabaran lnjil. Sejarah Pekabaran lnjil di Tanah Papua, tidak terlepas dari peran Roh Kudus yang memimpin arah tujuan Ottow dan Geissler. Apapun situasi dan kondisi di Papua waktu itu. Tetapi mereka tiba di Papua untuk memberitakan lnjil Kristus yang agung. 3.3 Pekabaran lnjil di Tanah Papua tidak dapat terhenti. Pengertian lnjil kepada “segala bangsa” dapat dimaknai sebagai suku-suku dan negara-negara. Artinya bahwa lnjil Kristus harus sampai kepada suku-suku bangsa yang ada di Tanah Papua. lnjil juga pergi melewati batas-batas negara (nation). Negeri yang jauh dan dekat, harus menjadi tujuan penting dalam Visi pekabaran Injil, membangun Kerajaan Allah di Bumi. Sehingga tentu melalu DPI, KPI dan UPI dibutuhkan strategi pekabaran lnjil yang dipimpin oleh Roh Kudus. Agar dengan kekuatan Roh Kudus yang terprogram secara baik, gereja dapat menjangkau suku-suku di seluruh Tanah Papua, bahkan, yang terdekat dengan Jemaat dan Klasis kita; tetapi juga menjadi mitra bersama dengan jemaat dan klasis lain dalam menjangkau suku-suku di Tanah Papua. Apakah kita dapat menjadi Missionaris menuju ke Negara lain ? Pertanyaan ini adalah suatu pergumulan rangkap GKI TP dalam misi pekabaran lnjilnya. Apakah sudah saatnya misi GKI terarah jauh untuk kembali menginjili orang-orang di Eropa atau Negara lain ? Mereka yang dahulu memberitakan lnjil kepada kita di Tanah - Papua; Apakah mereka perlu mendengar suara lnjil Kristus dari orang-orang yang mereka dahulu Injili ?



32



Jika demikian adalah keharusan, maka kita butuh “arus balik” pekabaran lnjil menuju negeri jauh itu. Kita tahu bersama bahwa mereka yang dahulu memberitakan lnjil kepada kita, sedang berada dalam bahaya-bahaya modernitas, globalisasi, ateisme, hedonism, kemajuan ekonomi, komunikasi dan teknologi yang pesat, telah mengakibatkan Yesus Kristus tidak Iagi menjadi dasar hidup utama, tetapi telah tergantikan dengan ilah-ilah baru itu. Marilah kita mengatur pekabaran lnjil dengan sungguhsungguh! Kita perlu mencari penglihatan dan visi dari Roh Yesus untuk pergi mengabarkan lnjil kepada segala bangsa, keluar dari Tanah Papua. Strategi dan teladan Paulus dalam pekabaran lnjil menjadi inspirasi agar kita juga mau “menyeberang dan menolong mereka” yang membutuhkan Injil Kristus itu. Kita butuh SDM GKI-TP yang digumuli, beriman dan disiapkan untuk misi keluar ini ! Semoga penglihatan ke Makedonia dan daerah lainnya di Tanah Papua datang juga kepada kita !



33



MODEL TATA IBADAH : MINGGU : I (PERTAMA) NO



URAIAN LITURGI MINGGU I



PUJIAN JEMAAT



1



Lagu Pembukaan



Ny. Mazmur 47 : 1 & 2



2



Votum dan Salam



Ny. Mazmur 47 : 3 & 4



3



Hukum Tuhan



4



Pengakuan Dosa



Ny. Mazmur 56 : 1 & 2



5



Berita Keampunan



Ny. Rohani 139 : 2 & 3



6



Pengakuan Iman



Ny. Rohani 80 : 2



7



Pemberitaan Firman



8



Persembahan Syukur



9



Doa Syafaat



10



Pengutusan dan Berkat



Ny. Rohani 130: 1 ~ dst Ny. Rohani 164 : 1 ~ 3



34