Resensi Buku Fiksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Judul Resensi Sosok wanita yang luar biasa sabar, jujur, dan teguh menghadapi cobaan



Identitas Buku Judul Buku : Air Mata Tuhan “Memoar Istri Yang Menggenggam Cinta Sampai Akhir Hayat” Jenis Buku : Fiksi Penulis : Aguk Irawan M.N. Penerbit : Imania Tahun Terbit : September 2014 Cetakan : ke-1 Jumlah Halaman : 352 Halaman



Pendahuluan Air Mata Tuhan adalah sebuah novel buah karya dari Aguk Irawan M.N. Sebuah novel yang menceritakan tentang lika-liku kisah percintaan segitiga antara Fisha, Fikri, dan Hamzah. Novel ini mengundang banyak perhatian bagi para pecinta sastra terutama, tak luput pula seorang penulis novel Perempuan Berkalung Sorban (Abidah El-Khalieqy) “Ini novel yang hebat, sebuah perjalanan perempuan muda yang sangat tangguh menghadapi berbagai cobaan, kesedihan dan air mata. Karakter tokoh utamanya disuguhkan begitu kuat dan detail dengan bahasa yang lembut dan menyala-nyala. Saya berikan dua jempol untuk penulis”. Ujarnya. Novel ini lahir dari goresan pena seorang Aguk Irawan M.N. Dalam novel tersebut mengajarkan banyak hal dalam kehidupan ini, terutama permasalah rumah tangga. Urusan rumah tangga memang tidak semudah yang di bayangkan, banyak liku-liku cobaan yang menghadang. Pernikahan bukanlah hanya sekedar akad yang menghalalkan hubungan badan, namun pernikahan adalah ikatan yang paling suci karena perjanjiannya tidak hanya bersumpah atas nama Tuhan, tapi oleh kedua hati yang sama-sama mengikrarkan cinta. Sebagai novel penggugah jiwa, novel ini secara rinci menyampaikan pesan-pesannya terhadap para pembaca. Sehinggga pembaca akan lebih tenggelam dalam alur cerita tersebut. Novel ini menggambarkan hal itu dengan cara yang begitu indah.



Isi Buku A. Sinopsis Novel ini berkisah tentang kehidupan Fisha, perempuan Indonesia berdarah Jawa dan Padang yang berasal dari keluarga sederhana. Fisha, sosok perempuan yang patuh dan taat kepada suami dalam kehidupan rumah tangganya ternyata dulu adalah seorang aktivis kampus. Kisah dalam novel ini menggambarkan cinta melalui kesabaran seorang perempuan. Bahwa perempuan yang tangguh bahkan meski diabaikan suaminya ia tetap tegak berdiri. Film ini berkisah tentang cinta segitiga antara Fisha, Fikri dan Hamzah. Kisahnya berawal ketika Fisha yang diminta oleh Fikri untuk



menjadi dosen pembimbing tugas akhirnya. Kecantikan serta sifat Fisha yang lembut tak mampu Fikri tampik, yang membuat Fikri akhirnya menaruh hati kepada Fisha. Sedangkan Ibu Fisha dan Weni sahabatnya lebih memilih Hamzah seorang pemuda yang juga telah lama mencintainya. Ada pepatah “Siapa cepat dia dapat” inilah yang mendorong Fikri bergerak cepat dengan melamar Fisha dan akhirnya mereka menikah. Namun Ibu Fikri sebenarnya kurang setuju dengan pernikahannya itulah yang membuat hubungan antara Fisha dan Ibu Fikri kurang harmonis. Permasalahan yang datang tidak hanya itu, dia mengalami 2 kali keguguran. Bagi seorang wanita ini adalah cobaan yang sangat berat karena dia harus kehilangan buah hatinya 2 kali. Padahal dia sudah sangat berhati-hati, bahkan dia tidak bekerja demi menjaga kehamilannya namun ” mujur tak dapat diraih malang tak dapat ditolak” itulah takdir yang harus Fikri terima. Penyebabnya diketahui ternyata selama ini Fisha mengidap penyakit kanker rahim stadium akhir, dan Fisha meminta mertuanya untuk merahasiakan penyakit ini dari suaminya yang sedang bekerja di luar kota.



Unsur Intrinsik Unsur Intrinsik yang terdapat dalam novel Air Mata Tuhan karya Aguk Irawan M. N. meliputi, (a) tema novel tersebut adalah kesetiaan seorang istri; (b) tokoh dan penokohan, Fisha merupakan tokoh utama dan didukung beberapa tokoh tambahan, yaitu Fikri, Bunda, Ayah, Amirah, Weni, Ilham, Firman, Hamzah, Desi, Dian, Ibu Fikri, Pak Parwito dan istrinya, Pak Kandar dan istrinya, dan Tante Lia. Pelukisan tokoh dilakukan secara dramatis dan analitis; (c) Novel ini tergolong alur mundur atau flashback karena cerita tersebut dimulai dari akhir cerita yang kemudian menuju awal cerita; (d) latar tempat menunjukkan kota Yogyakarta dan Aceh. Latar waktu dalam novel Air Mata Tuhan melukiskan waktu pagi, siang, sore, dan malam. Latar sosial novel Air Mata Tuhan, meliputi mahasiswa, pengusaha, tukang becak, dan guru.(e) sudut pandang novel Air Mata Tuhan menggunakan sudut pandang orang ketiga, pengarang sebagai diaan serbatahu; (f) amanat dalam novel Air Mata Tuhan, yaitu umat muslim selalu mendekatkan diri pada Allah dan istri selalu berbakti kepada suami. Pesan atau amanat novel tersebut disampaikan secara implisit; (f) amanat dari buku ini adalah kita belajar bahwa hidup adalah bongkahan-bongkahan perjuangan yang mengendap jadi pembelajaran lalu menggunung jadi kekuatan untuk menyambut bongkah berikut yang akan datang. Menang bukan karena berperang. Namun sebab kita tak pernah menyerah. C. Kelebihan dan Kekurangan Buku Buku pembanding



Kelebihan



Pada buku Air Mata Tuhan bahasa yang digunakan oleh penulis sangatlah indah, penempatan kata, dan diksi. Tidak hanya mengangkat kisah-kisah percintaan, namun terselip juga nilai-nilai religi, sosial, dan budaya. Setiap kata yang disajikan oleh penulis memicu visualisasi bagi para pembaca. Sedangkan pada buku Titip Rindu Ke Tanah Suci Ada catatan kaki yang menerangkan istilah, situasi, atau kata-kata tertentu agar pembaca bisa lebih memahami isi cerita. Catatan kaki ini kadang berisi keterangan sebuah hadist. pesan religinya yang kental, ada ayat-ayat dalam Al Quran atau hadisthadist yang secara eksplisit ditampilkan pula sebagai bagian dari cerita. Kekurangan Pada buku Air Mata Tuhan penulis kurang mengupas kisah semasa remaja sesosok Fisha sehingga dapat menjadi makhluk yang banyak digandrungi oleh kaum pujangga. Apabila di kupas lebih mendetail, kita dapat memetik pelajaran dan menjadi bahan muhasabah diri. Dan terdapat kata yang kurang jelas Sedangkan pada buku Titip Rindu Ke Tanah Suci Alur cerita mengalir mundur dan maju. Ada beberapa titik yang mungkin akan membuat pembaca bingung. Seolah-olah ada bagian yang terputus. Satu atau dua karakter tokohnya menurut saya memang agak membingungkan dan ada beberapa alur cerita yang seolah terputus, dan sebagai pembaca kita diserahi tugas sendiri untuk menyambungkannya