Resensi Film [PDF]

  • Author / Uploaded
  • reska
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESENSI FILM



Bulan Terbelah di Langit Amerika







Judul : Bulan Terbelah di Langit Amerika







Sutradara : Rizal Mantovani







Penulis Novel : Rangga Almahendra & Hanum Rais







Penulis Skenario : Rangga Almahendra & Hanum Rais







Produser : Ody Mulya Hidayat







Pemain : Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Nino Fernandez, Rianti Cartwright







Durasi : 109 menit







Produksi : Maxima Pictures







Sinopsis :



Sinopsis BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA bercerita tentang Hanum, seorang jurnalis Indonesia yang menemani suaminya sekolah di Wina mendapatkan tugas dari bosnya, Gertrude Robinson untuk membuat sebuah artikel berjudul “Would the world be better without Islam” untuk koran mereka yang sudah semakin bangkrut. Gertrude meminta Hanum untuk mewawancarai dua narasumber dari pihak muslim dan non muslim yang telah



dipilihkan ke Amerika serikat. Mereka adalah para keluarga korban WTC 11 September di New York. Sementara itu Rangga, suami Hanum diminta bosnya, Professor Reinhard untuk ke Washington mengikuti sebuah konferensi internasional di bidang bisnis yang akan mengetengahkan seorang filantropi dunia bernama Brown Phillipus tentang Strategi The Power of Giving. Brown, diagendakan akan memberikan pidato di sebuah acara bernama The Heroes, dimana banyak orang berderma untuk kemanusiaan. Brown dikenal menjadi filantropi selama 8 tahun terakhir. Baik Hanum dan Rangga mengalami depresi sendirisendiri terhadap tekanan pekerjaan dan tugasnya selama di New York, ketika mereka memutuskan untuk mencari narasumber terbaik bagi tugas Hanum. Hanum bersikeras bahwa dia tidak akan menggunakan narasumber pilihan Gertrude sementara Rangga yang sangat menyayangi istrinya dan menginginkan perjalanan ke AS sebagai tamasya selain konferensi mendesak agar Hanum mengikuti kata-kata Gertrude agar mempercepat tugas berakhir. Hanum akhirnya menemukan Michael Jones, satu narasumber dari non muslim yang kurang menyetujui adanya pembangunan masjid Ground Zero di dekat areal tersebut. Pencarian terhadap satu narasumber lagi akhirnya berakhir tak karuan ketika berada di peringatan 11 September di kompleks Ground Zero (titik ketika WTC runtuh yang saat itu masih dalam konstruksi). Sebuah kerusuhan kecil terjadi dan memisahkan Hanum yang tidak paham jalanan dengan Rangga. Hanum terlunta-lunta di NYC tanpa paspor dan apapun sementara Rangga terlanjur menuju Washington setelah Hanum meminta untuk segera mengejar registrasi konferensi yang hampir ditutup. Hanum akhirnya berlindung di sebuah masjid yang dijadikan isu kerusuhan karena dibangun dekat dengan lokasi GZ. Ia bertemu dengan Julia Collins, seorang muallaf yang memiliki nama Azima Hussein. Rangga tak sengaja bertemu dengan Phillipus Brown dan melakukan wawancara cepat tentang mengapa Brown menjadi seorang filantropi. Sebuah kejadian yang dialami Rangga dan Hanum secara tak terduga akan mempertemukan Jones, Julia, dan Brown dalam sebuah pertemuan manis yang menggetirkan ketika Brown mengisahkan apa yang melandasinya menjadi seorang filantropi dunia pada acara The Heroes. Bulan Terbelah disini berarti filosofis dimana menjadikan cerita orang-orang yang terpisah oleh karena “permintaan mereka” sendiri. Namun Tuhan mempersatukan mereka



kembali dalam balutan kasih sayang yang selama ini tercerai berai oleh karena tragedi 11 September untuk menjawab “No” pada pertanyaan “Would the world be better without Islam”. 



Resensi :



Akankah dunia ini lebih baik tanpa adanya islam? Begitu terdengar akan langsung mencengangkan sekaligus membuat penasaran. Film ini masih mengisahkan perjalanan pasangan yang bernama sama dengan penulisnya, Hanum dan Rangga. Dimulai dari cover film yang sangat menarik perhatian, dengan foto setiap tokoh pemain filmnya. Selain itu, cover film tersebut menimbulkan kesan menegangkan. Film ini bukan hanya berkisah tentang arti kebanggan ber-Islam di negara yang telah mencap Islam sebagai teroris. Lebih dari itu, banyak nilai moral yang tersampaikan tentang cinta, kebersamaan, tanggung jawab, dan pantang menyerah. Film ini sangat cocok ditonton oleh semua umat muslim. Karena jalan ceritanya sangat berlandaskan ajaran agama Islam. Film ini juga banyak sekali mengandung pesan moral. Semisal saat scene Hanum terjatuh di jalan lalu dibantu oleh seorang biarawati, mereka jalan bersama di tengah kota namun saat dijalan mereka diganggu oleh beberapa orang yang memandang sebelah mata. Salah seorang dari mereka sempat mengejek biarawati dengan sebutan “seperti penguin” dilihat dari pakaian biarawati tersebut. Hanum juga terlihat seperti teroris karena Hanum mengenakan hijab. Saat itu pula sang biarawati membela Hanum di depan mereka yang memandang sebelah mata seorang wanita muslim berkerudung. Terlihat jelas, betapa pentingnya saling menjaga dan menghormati antar pemeluk agama yang berbeda. Film ini dimaksudkan untuk menyatukan lagi belahan masyarakat yang terpisah dan juga mengembalikan citra Islam sebagai agama yang cinta damai. Salah satu film dalam negeri mengenai drama religi yang menceritakan Islam di negara yang menjadi minoritas muslim. Menurut saya, film ini sangat bagus sekali yaitu menceritakan pemahaman mengenai Islam di negara minoritas. Film ini juga sangat menambah wawasan tentang agama Islam.