Resensi Novel Hujan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Mia Nurul Aini Kelas : XI-Busana-II



Resensi Novel Hujan Penulis : Tere Liye Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun Pertama Terbit : Cetakan Pertama, Januari 2016 Dimensi Buku : I. Ukuran Buku : 20 Cm, Jumlah halaman adalah 320 halaman. Harga Buku : Rp; 68.000,00



Dimulai dari lahirnya bayi yang menggenapi penduduk bumi menjadi 10 milyar. Ada yang menanggapnya biasa saja dan ada juga peneliti yang merasa ini adalah sebuah kabar buruk. Karena bumi kemungkinan akan mengimbanginya dengan caranya sendiri. Dan benar dugaan para peneliti, tak lama kemudian terjadi bencana gunung meletus yang mahadasyat melebihi gunung krakatau yang meletus pada abad ke 18 lalu, disertai dengan gempa bumi dan tsunami serta hampir seluruh dunia terkena dampak yang sangat dahsyat. Hanya tinggal 10 persen saja dari penduduk bumi yang selamat. Berawal dari sebuah lorong sebuah kereta bawah tanah, Lail yang masih berumur 13 tahun kehilangan ibunya didepan matanya, di lorong ini pula Lail bertemu dengan seorang bocah lakil



laki lebih tua 2 tahun darinya yang menyelamatkannya dari lorong tersebut. Bocah laki-laki itu bernama Esok, juga kehilangan 4 kakak kandungnya di dalam kereta bawah tanah tersebut akibat gempa bumi. Kisah mereka berlanjut di tempat pengungsian. Semakin hari semakin akrab dan dekat. Hingga mereka terpisahkan oleh keluarga yang mengangkat Esok menjadi anaknya untuk di sekolahkan setinggi-tingginya. Lail pun pindah tempat barunya di panti sosial dan bertemu dengan teman perempuan sebayanya bernama Maryam. Diakhir cerita lebih banyak lagi kejutan yang tak terduga dan sulit untuk diterka jalan ceritanya oleh pembaca sekalian. Pembaca juga bisa mengambil manfaat dari kisah persahabatan, percintaan yang tumbuh dari sebuah peristiwa yang menyakitkan. Diakhir cerita, penulis benarbenar menjadikannya sangat klimaks dan menguras emosi para pembacanya. Tak terduga dan sulit untuk diterka jalan ceritanya. Alurnya saling berlompatan antara masa lalu dan masa sekarang. Hingga pada akhirnya, kedua cerita tersebut saling menyatu. Benar-benar permainan alur yang sangat saya suka dari seorang Tere Liye. Fakta lain yang tak kalah menarik, Tere Liye memang kerap menghadirkan kejutan yang tak terduga pada saat menjelang ending. Memutar balikkan keadaan yang pada awalnya kita mengira itu tidak mungkin menjadi mungkin. Saya suka dengan ending novel ini. Antara haru, senang, tidak menyangka, semua bercampur aduk menjadi satu. Namun, di balik kelebihan buku ini, cukup disayangkan karena saya masih menemukan beberapa kesalahan penulisan. Beberapa di antaranya ada pada halaman 108: pedaftaran— seharusnya pendaftaran, 120: menganggu—seharusnya mengangguk, dan 127: jdi—seharusnya jadi. Hanya masalah sepele namun akan lebih baik jika diperhatikan dan diteliti kembali. Sebelum berakhir, saya patut untuk merekomendasikan novel ini. Cocok untuk dibaca bagi semua kalangan. Ceritanya terkemas dengan ringan, mudah dipahami, dan memiliki setting yang menarik. Anda benar-benar tidak akan rugi membacanya.



l