Restrain Pada Sapi Potong [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESTRAIN PADA SAPI PERAH Manajemen handling meliputi dua metode yaitu restraint dan casting. Restraint merupakan suatu metode dalam penanganan hewan yang bertujuan untuk membatasi atau membuat hewan tidak bisa bergerak dalam keadaan hewan sadar sehingga dapat menghindari atau mengurangi bahaya untuk dokter hewan, asisten maupun sapi itu sendiri. Bahaya tersebut dapat berupa sepakan, desakan, injakan dari sapi pada waktu sapi akan diperiksa kesehatannya, dilakukan pemeriksaan, pengobatan, dioperasi, dibersihkan, maupun pada waktu akan diperah (bagi sapi perah). Casting merupakan suatu metode perlakuan untuk menjatuhkan/merobohkan hewan dengan teknik tertentu tanpa menyakiti hewan. Restrain pada sapi perah dapat dilakukan dengan beberapa cara terdiri dari 3 tipe dasar, yaitu sebagai berikut: 1. Restrain Perilaku (Behavioral Restraining) 2. Restrain Kimia (Chemical Restraining) 3. Restrain Fisik (Physical Restraining) 



Restrain Perilaku (Behavioral Restraining) Perilaku tiap jenis sapi berbeda, sapi perah umumnya bersifat lebih tenang dan jinak dibanding dengan sapi potong (sapi bali) hal ini disebabkan karena sapi perah sering bertemu dengan manusia dan juga kontak dengan manusia secara langsung. Sementara sapi potong seperti sapi bali jarang bertemu dan berkontak langsung dengan manusia terkecuali petugas kandang pemiliknya yang menggembalakan. Sapi akan lebih tenang dan tidak beringas bila kepalanya dielus atau di usap lembut oleh pemiliknya. Sehingga dapat memudahkan dalam tahap pengobatan. 



Restrain Kimia (Chemical Restraining) Dengan ditemukannya obat-obatan yang mempunyai efek sedasi, muscle relaxant, transquilizer, anestesia, maka teknik menguasai hewan mempunyai alternatif menggunakan obat-obatan yang disebut restrain kimia. Adapun obat-obatan yang dipakai untuk restrain kimia haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Mudah aplikasinya Aman bagi hewan Memberikan cukup waktu bagi pelaksana Efek samping tidak ada atau minimal Ada antidotumnya (efek kebalikannya) Dosisnya kecil, spektrumnya luas Stabil susunannya, tahan lama disimpan dan tahan terhadap keadaan lingkungan.



Alpha-2 agonis adalah obat yang saat ini paling umum digunakan untuk menginduksi tranquilization dan/atau sedasi pada sapi. Xylazine, detomidine, medetomidine, dan romifidine adalah alpha-2 agonis. Dari jenis tersebut, xylazine saat ini paling sering digunakan untuk memberikan sedasi pada sapi. Obat lain seperti Acepromazine, kloral hidrat, dan pentobarbital



memiliki sejarah panjang digunakan dengan ternak dan terus menjadi tersedia secara komersial, namun, kepentingan obat-obat ini terbatas pada keadaan khusus. 



Restrain Fisik (Physical Restraining) Restrain secara fisik dapat dilakukan dengan bantuan alat atau menggunakan fisik hewan itu sendiri sebagai sarana. 1. Restrain dengan menggunakan Kandang Jepit Restrain ini menggunakan kandang jepit sebagai alat untuk merestrain, hal ini biasa dilakukan untuk palpasi rektal atau ekplorasi rektal pada sapi, kawin suntik atau IB dll. memasukkan ke kandang jepit, dengan mudah dapat melakukan pemeriksaan atau terapi. 2. Restrain ekor (Tail Lift) Restrain ini dilakukan bilamana perlu untuk mengalihkan perhatian sapi dari bagian lain tubuhnya dimana pekerjaan sedang dilakukan. Itu dapat digunakan saat memberikan injeksi ambing ke syaraf sapi. Jaga kedua tangan dekat dengan pangkal ekor sedapat mungkin. Berdiri disamping sapi untuk menghindari tendangan, dan lakukan mengangkat ekor dengan kekuatan. Itu harus lembut tetapi tegas. 3. Restrain hidung Teknik restrain kali ini biasa di kenal dengan tali ketuh atau tali telusuk. Caranya: angkat kepala hewan hampir tinggi dan tarik ke arah sisi yang berlawanan dengan tempat bekerja. Lakukan tekanan pada jembatan batas antara lubang hidung untuk menyebabkan sakit pada jaringan sensitif diantara lubang hidung. memegang jeluh (telusuk hidung), sapi akan mengalami kesakitan sehingga dapat mengalihkan perhatian. 4. Restrain Kepala Teknik restrain ini didesain untuk mengalihkan perhatian dari posisi menangkap dan menghindarkan dari tendangan dan membuat beberapa langkah khusus yang mungkin. 5. Restrain Leher Teknik restrain ini didesain untuk mengalihkan perhatian dari posisi menangkap. Sealain itu restrain ini bertujuan untuk menahan sapi agar tidak berlari kemana-mana saat akan diobati atau diperiksa. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/0ab0686358ccf087363cee109ca1cf2c .pdf https://extension.psu.edu/restraint-and-handling-of-dairy-cattle