Resum KB 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDALAMAN MATERI (Lembar Kerja Resume Modul)



A. Judul Modul



: Internalisasi Nilai-Nilai Dalam Al-Quran Hadis



B. Kegiatan Belajar : Wawasan Kebangsaan Dalam Prespektif Al-Quran Hadis (KB 2) C. Refleksi NO



BUTIR REFLEKSI



RESPON/JAWABAN



Wawasan Kebangsaan Prespektif Al-Quan Hadis



Unsur Wawasan Kebangsaan



Makna Wawasan Kebangsaan



1



Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi



Pengertian Wawasan Kebangsaan



WAWASAN KEBANGSAAN DALAM PRESPEKTIF AL-QURAN HADIS



1. Pengertian Wawasan Kebangsaan Wawasan kebangsaan terdiri dari dua kata yaitu wawasan dan kebangsaan. Secara etimologi istilah wawasan berarti hasil mewawas; tinjauan; pandangan atau berarti Arti kedua yaitu konsepsi, cara pandang. Wawasan secara terminologi berarti kemampuan untuk memahami dan memandang suatu konsep tertentu dan direfleksikan dalam sikap atau perilaku tertentu yang sesuai dengan konsep atau pokok pikiran yang terkandung di dalamnya. Adapun kebangsaan, dapat diartikan sebagai sikap tindak tanduk kesadaran dan sikap yang memandang diri sebagai suatu kelompok



bangsa yang sama dengan keterikatan sosio kultural yang disepakati bersama dalam sebuah ikatan berbangsa dan bernegara yaitau negara Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan Wawasan Kebangsaan adalah suatu pandangan yang mencerminkan sikap dan kepribadian bangsa Indonesia yang memiliki rasa cinta tanah air, menjunjung tinggi rasa kesatuan dan persatuan, memiliki rasa kebersamaan sebagai warga negara sebangsa dan seperjuangan untuk membangun bangsa Indonesia menuju masa depan yang bermartabat, unggul maju disegala aspek kehidupan walaupun di tengah persaingan dunia yang saat ini memasuki era industry 4.0 dengan tanpa harus kehilangan akar budaya, adat istiadat, sejarah dan tradisi-tradisi yang tidak dilarang oleh agama. Wawasan kebangsaan menuntut suatu bangsa untuk mewujudkan jati diri, serta mengembangkan perilaku sebagai bangsa yang meyakini nilai-nilai budayanya, yang lahir dan tumbuh sebagai penjelmaan kepribadiannya. Rasa kebangsaan bukan monopoli suatu bangsa, tetapi ia merupakan perekat yang mempersatukan dan memberi dasar keberadaan (raison d’entre) bangsa-bangsa di dunia. sociallyand politicallyconstructed merupakan hasil konstruksi dari realitas sosial dan politik. Talcott Parsons berpendapat bahwa awasan kebangsaan dipandang sebagai way of life atau merupakan kerangka/peta pengetahuan yang mendorong terwujudnya tingkah laku dan digunakan sebagai acuan bagi seseorang untuk menghadapi dan menginterpretasi lingkungannya. Sehingga wawasan kebangsaan tumbuh sesuai pengalaman yang dialami oleh seseorang, dan pengalaman merupakan akumulasi dari proses tataran sistem lainnya, yakni subsistem sosial, sub-sistem ekonomi, dan sub-sistem politik. Paham Kebangsaan adalah paham demokrasi yang memiliki cita-cita keadilan sosial, bersumber pada rasa keadilan dan menghendaki kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Cybernetic Relationship adalah hubungan timbal balik antara Subsistem dalam memperkuat wawasan kebangsaan. wawasan kebangsaan hanya akan tumbuh dan dapat diwujudkan dengan energi yang diberikan oleh sub sistem lainnya. Sub-sistem politik akan memberikan energi kepada bekerjanya sub-sistem ekonomi, untuk kemudian memberikan energi bagi sub-sistem sosial dan pada akhirnya kepada sub-sistem budaya. Sebaliknya, apabila sub-sistem budaya telah bekerja dengan baik karena energi yang diberikan oleh sub-sistem lainnya, maka sub-sistem budaya ini akan berfungsi sebagai pengendali (control) atau yang mengatur dan memelihara kestabilan bekerjanya sub-sistem sosial. Begitu seterusnya, sub-sistem sosial akan memberi kontrol terhadap subsistem ekonomi, dan sub-sistem ekonomi akan bekerja sebagai pengatur bekerjanya sub-sistem politik. Untuk menggambarkan pola pikir hukuman timbal balik, Parsons



menggambarkanya sebagai berikut:



Robert Dahl mengungkapkan tujuh kriteria pencapaian demokrasi: 1) Pengawasan atas kebijaksanaan pemerintah dilakukan secara konstitusional oleh wakil-wakil yang dipilih, 2) Wakil-wakil rakyat itu dipilih dalam pemilihan yang dilakukan secara jurdil dan tanpa paksaan, 3) Semua orang dewasa berhak memilih, 4) Semua orang dewasa juga berhak dipilih, 5) Setiap warga negara berhak menyatakan pendapat mengenai masalah-masalah politik tanpa ancaman hukuman, 6) Setiap warga negara berhak memperoleh sumber-sumber informasi alternatif, yang memang ada dan dilindungi oleh hukum, dan 7) Setiap warga negara berhak membentuk perkumpulan atau organisasi yang relatif independen, termasuk partai politik dan kelompok kepentingan. 2. Makna Wawasan Kebangsaan Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna: 1) Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan; 2) Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan; 3) Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik; 4) Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan



menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia; 5) NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju. 3. Unsur Wawasan Kebangsaan Terdapat 3 unsur dasar Wawasan Kebangsaan, sebagai berikut: 1) Wadah (Contour) Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mencakup seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia mempunyai organisasi kenegaraan yang merupakan wadah beragam kegiatan kenegaraan dalam bentuk supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat pada berbagai kelembagaan dalam bentuk infra struktur politik. 2) Isi (Content) Merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan citacita serta tujuan nasional. 3) Tata laku (Conduct) Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan kebangsaan akan berwujud tata laku, meliputi sebagai berikut. Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam perbuatan, tindakan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas kepribadian atau jati diribangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang mempunyai rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air. 4. Wawasan Kebangsaan Prespektif AL-Quran Hadis Membahas Wawasan kebangsaan dalam prespektif Al-Quran tidak terlepas dari term Sya'b, Qaum, atau Ummah. Kata Qaum dan Qaumiyah sering dipahami dengan arti bangsa dan kebangsaan. Sebelumnya, Pusat Bahasa Arab Mesir pada 1960, dalam buku Mu'jam Al-Wasith menerjemahkan bangsa dengan kata ummah. Kata sya'b juga diterjemahkan sebagai bangsa seperti ditemukan dalam terjemahan Al-Quran yang disusun oleh Departemen Agama RI. Adapun ayat yang sering kali dijadikan rujukan tentang pemahaman wawasan kebangsaan adalah Q.S Al-Hujurat: ayat 13 yang artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”



Ayat diatas sering kali dijadikan landasan sebagai pandangan berkebangsaan. Hal itu tercermin dalam kata Syu’uban dan Qobaila. Yang banyak mengartikan sebagai berbangsa dan bernegara. Namun, Menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab untuk menemukan wawasan Quran tentang paham kebangsaan, tidak cukup sekadar menoleh kepada kata-kata tersebut yang digunakan oleh Al-Quran, karena pengertian semantiknya dapat berbeda dengan pengertian yang dikandung oleh kata bangsa atau kebangsaan. Ayat-ayat Quran yang membahas nilai-nilai wawasan kebangsaan, seperti halnya Quran memerintahkan persatuan dan kesatuan sebagaimana dalam QS. Al-Anbiya’: 92 yang artinya, “sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu dan aku adalah tuhanmu, maka sembahlah aku”. Selain ayat-ayat quran di atas, dalam hadis juga dijelaskan tentang konsep wawasan kebangsaan, di antaranya: Musnad Ahmad 12162: Telah menceritakan kepadakami Ibrahim telah menceritakan kepada kami al-Harits bin 'Umair dari Humaid, at-thowil dari Anas, Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam jika tiba dari suatu perjalanan dan melihat ke dinding-dinding Madinah, beliau percepat untanya dan jika diatas kendaraannya, ditarik-tariknya, karena begitu cintanya kepada Madinah.



2



Daftar materi 1. Analisis Hadis-hadis dalam pandangan wawasan kebangsaan bidang studi yang 2. ....................... sulit dipahami pada 3. Dst. modul



3



1. Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam 2. pembelajaran 3.



Paham kebangsaan dan wawasan kebangsaan ternyata adalah dua hal yang berbeda. Namun saya sering mengartikannya sama. Setelah memahami modul ini saya akhirnya tahu perbedaanya. ....................... Dst.