Resume Buku Dunia Sophie [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME BUKU DUNIA SOPHIE



Mahasiswa



: Azzaki Abubakar



NPM `



: 1909300070026



Mata Kuliah



: Filsafat Ilmu



Dosen Pengampu



: Prof. Dr. Syamsu Rizal Msi



Judul buku : Dunia Sophie [Sophie’s World] Penulis : Jostein Gaarder Genre buku : Novel Filsafat Penerbit : Mizan (Gold Edition) Tebal halaman : 798



Penulis novel adalah Jostein Gaarder yang dilahirkan pada tahun 1952 di Oslo, Norwegia dan mulai meniti karir dalam bidang sastra tahun 1986 dengan menulis kumpulan cerita pendek dan 2 novel untuk remaja. Penghargaan dari Norwegian Literary Critics dan hadiah sastra dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk buku The Solitaire Mystery diterima oleh J Gaarder tahun 1990. Filsafat juga diajarkan oleh Gaarder hampir 12 tahun di sekolah menengah Norwegia. Saat ini berprofesi sebagai penulis purna waktu dan berdiam di Oslo ditemani keluarganya. J. Gaarder dalam novelnya menerangkan tentang sejarah Filsafat dari waktu ke waktu, berawal era Socrates, abad pertengahan dan abad 20. Soal-soal substansi disajikan untuk menjelaskan situasi di sekeliling kita bahkan yang tidak disadari. Novel yang terdiri dari 798 halaman dan 32 bab ini pantas dibaca bagi pemerhati filsafat secara ringan dan mudah dimengerti, dan bias merubah pandangan bahwa filsafat itu sulit.



Novel ini diawali dengan topik taman Firdaus yang menerangkan tentang sesuatu dari ketiadaan tercipta dari sesuatu yang tidak ada seperti pemikiran sophie tentang angkasa, arti dan tujuan hidup. Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang tiada kata puas dan selalu ingin tahu sehingga diperlukan penjelasan tentang keseimbangan antara kekuatan baik dan kekuatan jahat. Terkait mitos yang masih dipercaya kebenarannya dan tidak bisa dilepas dari kehidupan karena manusia adalah bagian dari mitos tersebut. Banyak filsuf alam yang berasal dari Yunani, salah satunya Thales. Beberapa karyanya adalah perhitungan tinggi piramid dengan mengukur bayangan pada saat yang tepat, meramalkan terjadinya gerhana matahari pada 585 SM, dan beranggapan bahwa sumber dari segala sesuatu adalah air. Pesannya adalah kita harus bias memanfaatkan alam disekitar dengan optimal dan memberikan opini dan pemikiran positif dari berbagai problem yang ada. Democritus mengemukakan teori inti atom yaitu “tak dapat dipotong”, artinya bagian inti yang membentuk segala sesuatu tidak mungkin dibagi secara tak terhingga menjadi bagian yang terkecil lagi. Teori ini menunjukkan akhir era filsafat alam Yunani walaupun masih digunakan hingga saat ini. Pada bab berikutnya dijelaskan tentang takdir, suatu ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan pencipta alam semesta dengan beberapa pertimbanganNya dan tidak dapat dirubah keberadaanya. Hal ini berbeda dengan nasib yang masih bisa dirubah selama kita masih mau berusaha. Fatalisme adalah kepercayaan bahwa apapun yang terjadi telah ditentukan. Semakin mengenal diri maka semakin mengenal Tuhan. Filsuf Socrates yang dilahirkan sekitar 470 - 399 SM, tokoh paling penuh teka-teki dalam seluruh sejarah filsafat, mempunyai pengaruh paling besar di dunia filsafat. Hakikat fakta terkait Socrates adalah tidak ingin menggurui orang lain bahkan terkesan bahwa seseorang harus selalu belajar dari orang lain yang diajak berbicara. Pada bab Athena diterangkan Sophie mengalami kejadian yang sangat mengejutkan dengan mendapatkan video rekaman dari guru filsafatnya yang berisikan tentang bangkitnya kembali Athena. Plato (428-347 SM) yang berpengaruh di Eropa menyampaikan pemikiran tentang hubungan antara yang kekal dan abadi, serta meyakini bahwa segala sesuatu yang nyata di alam ini “mengalir”, tidak ada “zat”yang tidak  hancur. Pemikiran lain adalah konsep negara ideal yaitu para pemimpin mengatur negara harus berdasarkan akal dan sangat mementingkan pendidikan. Bab Gubuk sang Mayor melontarkan 5 pertanyaan kepada sophie yaitu lebih dulu mana antara ayam dan ayam ?, Apakah kita dilahirkan dengan “ide” bawaan ?, apakah pebedaan antara tanaman, binatang manusia ?, mengapa hujan turun ? dan apa yang dibutuhksn



untuk menjalani kehidupan yang baik ?. Segala sesuatu harus memiliki konsep dan tujuan, begitupun dengan hidup, orang yang mengetahui perbuatan baik akan berbuat baik, itu semua pendapat filsuf alam. Kita tidak harus melihat segala sesuatu dari hasilnya, namun kita dapat melihat prosesnya. Aristoteles (384-322 SM), murid plato selama 20 tahun, dilahirkan di Macedonia merupakan filsuf besar Yunani yang terakhir dan organisator karena menulis tentang semua bidang ilmu termasuk ilmu logika. Manusia hidup dengan menjaga keseimbangan dan kesederhanaan untuk mencapai kebahagiaan. Periode Helenisme merupakan peradaban dalam kebudayaan Yunani. Kaum Sinis yang didirikan oleh Antisthenes di Athena sekitar 400 SM menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak terdapat dalam kelebihan lahiriah tapi pada ketidak tergantungan pada segala sesuatu yang acak dan mengambang. Kaum Stoik yang didirikan oleh Zeno muncul di Athena sekitar 300 SM memiliki konsep humanisme, suatu pandangan hidup. Mereka menegaskan hanya ada satu alam, dan semua proses alam mengikuti hukum alam yang tak pernah lekang. Kaum Epicurean (341-270) merupakan suatu aliran filsafat di Athena yang mempercayai bahwa yang menyenangkan dalam jangka pendek harus ditahan demi kemungkinan timbulnya kenikmatan yang lebih besar, lebih kekal dan lebih dalam jangka waktu panjang. Dalam bab kartu pos menerangkan misteri saat sophie dan Joanna pergi menuju Puncak Belibis yang letaknya dekat dengan gubuk sang mayor dan membaca surat-surat yang dikirim untuk Hilde Moller Knag, dan ternyata ada surat terakhir yang didalamnya berisikan,suatu hari nanti kamu akan bertemu seorang gadis bernama Sophie. Dalam bab selanjutnya diceritakan bahwa peradaban di Eropa berakar pada dua kebudayaan yaitu kebudayaan semit (berasal dari jazirah arab) dan kebudayaan indo eropa. Kebudayaan Semit memiliki pandangan linier tentang hidup sementara kebudayaan Indo-Eropa mempercayai banyak dewa yang berbeda. Abad pertengahan adalah periode antara dua zaman yang berbeda yang diungkapkan pada masa Renaisans. Banyak filsuf yang hidup di zaman ini yaitu Snorri, Saint Olaf, Charlemagne, Romeo dan Juliet, Joan of Arc, Luanhoe, dan sebagainya. Abad ini merupakan kekuatan pemersatu kebudayaan Kristen. Ilmu dan pengetahuan dapat berhubungan secara lebih bebas satu sama lain sehingga terbukalah metode-metode ilmiah baru dan semangat keagamaan yang baru pula. Keadaan ini memunculkan renaisans dan reformasi. Renaisans menimbulkan pandangan baru tentang manusia. Salah satu tokoh utama dari zaman renasans adalah Marsilo Ficino menyerukan kenalilah dirimu sendiri, wahai keturunan ilahi dalam smaran sebagai manusia. Periode



renaisans terdiri dari 3 tahap yaitu tahap pertama terkait metode ilmiah baru, tahap kedua menjelaskan tentang hukum kelembaman yang dirumuskan oleh Galileo, benda tetap pada keadaannya, diam atau bergerak, selama tidak ada kekuatan dari luar yang memaksanya untuk berubah dan tahap ketiga adalah Hukum Gravitasi Universal yang dikemukakan oleh Newton bahwa setiap objek menarik semua objek lainnya dengan kekuatan yang semakin meningkat sebanding dengan ukuran objek itu dan menurun sebanding dengan objek-objek itu. Barok, berasal dari kata yang menceritakan Mutiara yang tidak beraturan, merupakan periode di abad ketujuh belas. Periode ini jauh lebih kaya dalam bentuk-bentuk yang sangat kontrastif daripada seni renaisans yang lebih sederhana dan harmonik, ditandai dengan kepalsuan atau sikap yang dibuat- buat. “Hidup adalah panggung sandiwara” demikian jargon di era Baro dan Shakespeare adalah salah satu tokohnya. Filosof paling berpengaruh adalah Thomas Hobbers berasal dari Inggris yang mempercayai semua fenomena termasuk manusia dan binatang terdiri semata-mata atas partikel-partikel materi. Kekhasan pemikiran dalam periode ini adalah pertentangan yang kuat antar para ahli, spiritualisme, idealisme dan materialisme. Hobbers dan Newton tak memperhatikan perbedaan nyata antara ganbaran dunia mekanistik dan kepercayaan kepada Tuhan. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa depan dan rintangan yang mungkin dihadapi.                 Filosof asal Yunani yang lain adalah Rene Descartes, bapak filsafat modern lahir pada 1596, berdiam di beberapa negeri di Eropa dan berpengaruh kepada filsafat, bahkan pasca meninggal dunia. Beliau menyusun dari dasar dan berikhtiar mencari pemahaman tentang filsafat, yang dituang dalam bukunya Doscourse on Method. Descartes menegaskan manusia harus mengakomodir apapun sebagai sesuatu yang benar kecuali apabila bisa dengan jelas dimengerti. “Quote” Descartes yang terkenal adalah “cogito, ergo sum” dengan arti “aku berpikir karena itu aku ada.” Descartes menjelaskan bahwa ada dua jenis realita atau substansi yang berbeda yaitu gagasan/pikiran dan materi. Filsuf lain adalah Spinoza yang dikenal sebagai orang yang tidak mudah dipahami. Spinoza tidak menyetujui pmisahan substansi yang dikemukakan oleh Descartes karena dia meyakini hanya satu substansi yang ada. Semua yang ada bisa dibuat lebih kecil menjadi satu substansi. Spinoza juga berpendapat bahwa manusia mengetahui dua sifat Tuhan. Bab selanjutnya yang bertajuk Jhon Locke menerangkan tentang Sophie yang baru mengetahui pemikiran empiris, yang kontra dengan pemikiran rasionalis. Manusia yang berpikiran empiris akan memetik pengetahuan dunia berasal dari indra. Hal ini dirumuskan oleh Aristoteles yang menyatakan “tidak ada hal di pikiran kecuali yang sudah diterima indra".John Locke dalam bukunya Essay Concerning Human Understanding menerangkan dua hal



yaitu gagasan diperoleh dari penggunaan indra sederhana terhadap yang dilakukan dan bagaimana mempercayai hal yang dirasa oleh indera kita. Ada 2 macam kualitas yang dihasilkan menurut Locke yaitu kualitas primer (luas, berat, gerakan, dan jumlah) dan kualitas sekunder (warna, bau, rasa dan suara). Pada bab 21 diungkapkan pemikiran David Hume pemikiran empiris yaitu persepesi tentang impressi dan ide yang berasal dari pengenalan indra yang dijalani manusia. Impressi adalah proses langsung indra terhadap dunia nyata secara lahir sementara ide merupakan memori akan kesan. Surga merupakan ide kompleks yang disusun oleh unsur-unsur tunggal. Pemikirannya Hume bertentangan dengan pemahaman ego tidak berubah yang disampaikan oleh Descartes dengan paham rasionalnya. Hume tidak menyetujui semua hal yang tidak punya bukti hasil indra termasuk TUHAN. Seorang biarawan dari Irlandia bernama Berkeley menyatakan bahwa dunia bergantung cara manusia memaknainya. Suatu hal terasa nyata bila dirasakan karena kepercayaan dan filosofi sangat berkaitan. Dia percaya bahwa pikiran lebih unggul dari materi. Immanuel Kant mengungkapkan persepsi bisa berubah sementara lingkungan sekitar tidak pernah berubah. Manusia bisa berbeda dalam mempersepsikan tentang sesuatu dalam lingkungan di sekelilingnya. Era berikutnya adalah romantisme yang berpaham bahwa cara instan bertemu adalah melalui seni. Schelling menyatakan seni menyatukan pikiran dan materi serta alam menunjukkan ekspresi mutlak atau ruhnya dunia. Ruh duniawi dapat ditemukan dalam pikiran manusia maupun dari alam sendiri. Romantisme terbagi dua jenis yaitu: romantisme universal dan romantisme nasional. Ruh dunia berproses via 3 tahapan yaitu ruh subjektif, ruh objektif dan ruh mutlak. Hegel mengungkapkan konsep tesis, antitesis dan sintesis (dialektika ) yang tidak menerima kebenaran umum terhadap kebenaran tidak obyektif. Cara memandang sejarah atau kejadian tergantung posisi beradanya manusianya tersebut, istilahnya pandangan zaman. Panteisme/idealisme



adalah



ruh



dunia



kaum



romantik indiviualisme



yang



mempercayai 2 kebenaran yaitu subjektif dan objektif dan terdapat 3 tahapan kehidupan (estetika, etika dan religious). Sementara Marx berpaham materialis historis/materialis dialektis dengan penngertian bahwa hegemoni ekonomi



yang menciptakan dinamika



masyarakat dan bukan ruh Dunia sesuai paham Hegel. Hubungan antara materi, ekonomi dan sosial sebagai dasar masyarakat dan Agama, moral, seni, filsafat serta ilmu pengetahuan sebagai superstruktur masyarakat.



Teori Darwin menyebutkan The origin of species yaitu bentuk hewan dan tanaman itu berasal dari bentuk yang lebih primitif dan teori evolusi adalah seleksi alam. Pada bab 30 Freud mengemukakan teori psikoanalisis atau alam bawah sadar manusia. Setiap manusia mempunyai peristiwa yang menjadi memori dalam otak dan tersimpan dalam alam bawah sadar. Sedemikian banyak memori yang tersimpan dalam pikiran manusia dinamakan "arkeologi jiwa" oleh Freud.  



Alberto dalam bab 31 mengenalkan Jean Paul-Sartre,



yang menyatakan



eksistensialisme adalah humanisme, kepada Sophie. Eksistensi didahului oleh esensi manusia,sehingga hidup harus dimaknai. Ekstensialisme mengantarkan kepada filosofis ilmu ilmu pengetahuan terkini. Akhirnya pada bab terakhir dijelaskan dengan dimulainya pesta kebun filsafat sesuai perencanaan Sophie dan Alberto demi memusnahkan pemikiran sang mayor sehingga terciptalah pemikiran bebas. Berbagai perbedaan pemikiran antar para filosof menjadikan sulit memahami kebenaran hakiki. Tak ada manusia yang bebas dari ketidaksempurnaan punya kesalahan dan kebenaran. Bila seluruh manusia tercipta sempurna memungkinkan ketiadaan hubungan dan kelengkapan antar individu. Pemikiran filosof saling mempengaruhi dan melengkapi tanpa disadari.



Sebagai



contoh



Aristoteles



yang



berpikiran



seperti



Plato



dan



saling



menyempurnakan, sama halnya antara Spinoza dan Descartes. Keesaan Tuhan dalam penciptaan manusia yang bervariasi dalam perbedaan yang menunjukkan persamaan.