Resume Calk Bri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Resume Catatan Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 2012 Catatan atas Laporan Keuangan BRI ini terdiri atas 52 poin utama yang digunakan untuk menjabarakan dan menjelaskan secara lebih detail dan rinci mengenai laporan keuangan yang dihasilkan BRI dalam periode tersebut. Laporan Keuangan ini disajikan dalam nominal jutaan rupiah Pada bab awal, Poin 1 Umum, dijabarkan tentang sejarah pendirian Bank Rakyat Indonesia serta hal-hal perubahan yang mempengaruhi laporan keuangan. Perubahan yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia adalah perubahan anggaran dasar untuk penyesuaian dengan Undang-undang Republik Indonesia pasal 40 tahun 2007 tentang “Perseroan Terbatas” dan “Peraturan BAPEPAM-LK”. Anggaran dasar lain yang dirubah adalah tentang stock split dari Rp500 menjadi Rp250. Dalam poin pertama juga dijelaskan tentang rekapitalisasi senilai Rp29.149.000 dari pemerintah. Dalam poin turut dijelaskan pula tentang penawaran saham pada saham perdana, yaitu sebesar 3.811.765.000 lembar dengan nilai nominal Rp500 dan harga jual Rp875, beserta penjelasan tentang penawaran saham tersebut. Hal lain yang dibahas dalam poin 1 ini adalah tentang struktur dan manajemen dalam Bank Rakyat Indonesia serta penjelasan tentang informasi umum beserta sepintas penjelasan tentang laporan keuangan entitas anak BRI, yaitu BRI Syariah, PT Bank Agroniaga, BRIngin Remittance Co. Limited (Ltd) Hongkong. Poin 2 menceritakan tentang Ikhtisar Kebijakan Akuntansi. Bank Rakyat Indonesia mengacu pada prinsip dan praktek yang lazim berlaku dalam industri perbankan dan standar akuntansi keuangan lainnya yang terkait yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam-LK No.KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan" dan perubahannya sebagaimana Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 Tanggal 30 Desember 2010 . BRIS (Entitas Anak) yang beroperasi dalam bidang perbankan dengan prinsip syariah disajikan sesuai dengan PSAK No. 101 tentang "Penyajian Laporan Keuangan Syariah", PSAK No. 102 tentang "Akuntansi Murabahah", PSAK No. 104 tentang "Akuntansi Istishna", PSAK No. 105 tentang "Akuntansi Mudharabah", PSAK No. 106 tentang "Akuntansi Musyarakah" dan PSAK No. 107 tentang "Akuntansi Ijarah" yang menggantikan PSAK No. 59 tentang "Akuntansi Perbankan Syariah" yang berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan untuk topik tersebut dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan IAI. Penjelasan atas prinsip konsolidasi yang digunakan BRI antara lain tentang penjabaran penggunaan metode pembelian dalam mencatat akuisisi entitas anak, pengaturan tentang keuntungan/kerugian belum direalisasi, serta kepentingan non-pengendali. Selanjutnya dijelaskan tentang Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan yang mengacu pada PSAK No. 55 (Revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", dan PSAK No. 12



Resume Catatan Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 2012 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan". PSAK tersebut pada dasarnya menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" yang efektif diterapkan sejak 1 Januari 2010 . Penjelasannya adalah tentang klasifikasi, hal-hal tentang pengukuran dan pengakuan, dan reklasifikasi. Poin 2 juga menjelaskan tentang kuasi-reorganisasi BRI. Sebagai hasil dari kuasireorganisasi tersebut, saldo defisit BRI yang dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham adalah sebesar Rp24.699.387 pada tanggal 30 Juni 2003. Dalam sub bab ini juga dijabarkan penjelasan untuk transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan pedoman dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". Hal lain yaitu pengaturan tentang “Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Laporan Keuangan.” Pada Poin 2, Ikhtisar kebijakan Akuntansi, merangkum semua penjelasan secara detail mengenai kebijakan yang mendasari setiap kelompok akun; aset, liabilitas dan ekuitas; sampai menyangkut tentang setiap akun lain di dalamnya. Sebagian besar subpoin dalam Ikhtisar Kebijakan Akuntansi ini dibahas lebih lanjut pada poin-poin lain. Poin selanjutnya, poin 3, membahas lebih detail mengenai kuasi-reorganisasi sebagai dampak adanya krisis moneter dan kuasi itu dimulai sejak 30 Juni 2003. Selanjutnya di poin 4 diberikan penjabaran jumlah kas yang terdiri atas kas kantor dan ATM dalam rupiah serta kas kantor dalam mata uang asing. Poin 5 menjelaskan Giro Bank Indonesia yaitu sebesar 29.418.347 dan giro berdasarkan perbankan syariah sebesar Rp434.990 dan berdasar Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2011 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang "Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tentang GWM Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing". Catatan atas Laporan Keuangan juga menjelaskan tentang giro dan investasi pada bank lain, investasi pada Bank Indonesia, tagihan wesel ekspor juga efek-efek yang dimiliki oleh BRI yang merupakan penjabaran dari angka-angka yang ada pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. Penjabaran ini secara detail menyatakan identitas pihak yang berelasi serta jumlah detail dana pada pihak tersebut. Pengelompokan dengan kriteria tertentu, misal : atas jangka waktu, atas pihak, kolektibilitas, yang dapat memudahkan pengguna laporan keuangan dalam menilai laporan tersebut. Pada poin lebih lanjut dibahas angka-angka yang menjadi asal dari akun Obligasi Rekapitulasi Pemerintah yang tertera pada Laporan Keuangan Konsolidasi yaitu dengan mengklasifikasikan Obligasi tersebut kedalam tujuan kepemilikan dan sisa umur sampai saat jatuh tempo dan jenis serta disertakan informasi tambahan. Berdasarkan kontrak manajemen tanggal 28 Februari 2001 antara Pemerintah dengan BRI dan Direksi serta Dewan Komisaris 13



Resume Catatan Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 2012 BRI, telah disepakati bahwa jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang dibutuhkan untuk rekapitalisasi BRI adalah sebesar Rp29.063.531 (Catatan 30a), sehingga kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp85.469 yang dikembalikan tanggal 5 November 2001. Catatan atas Laporan Keuangan juga menjabarkan angka yang menghasilkan nilai 7.357.121 pada Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali. Akun Tagihan dan Liabilitas Derivatif pada Catatan atas Laporan Keuangan dengan diberikan akun komparatif. Akun ini dikelompokkan sebagai Credit Linked Notes, Swap mata uang asing, Swap mata uang dan suku bunga, dan Pembelian dan Penjualan slot mata uang asing. Setiap kelompok akun ini diberikan tabel lebih rinci mengenai nilai nosional, counterparties, tingkat bunga dan jatuh temponya untuk kelompok Swap mata uang asing dan informasi terkait nilai nosional dan nilai kontrak untuk kelompok lainnya. Untuk akun kredit yang diberikan, Catatan atas Laporan Keuangan mengelompokkan berdasarkan klasifikasinya, seperti : tanggal jatuh temponya, kreditur, dan sektor ekonomi. Selain itu diberikan informasi tambahan mengenai jenis kredit, peraturannya serta penjelasan singkatnya, tingkat bunga rata-rata, dll. Catatan atas Laporan Keuangan untuk akun ini juga merinci tentang kredit bermasalah, berisiko, yang telah direstrukturisasi serta penyisihan kerugian yang telah ditetapkan Catatan atas Laporan Keuangan untuk akun Piutang dan Pembiayaan Syariah membahas tentang perubahan cadangan penyisihan piutang dan pembiayaan syariah dari 138.441 menjadi 169.551. Catatan untuk akun Tagihan dan Liabilitas Akseptasi bersifat merinci akuntersebut dan dikelompokkan ke dalam jenis dan mata uang, jangka waktu, dan kolektibilitas. Catatan akun tersebut juga menyertakan Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi. Penyertaan Saham dirinci dan memberikan detail atas nama perusahaan, jenis, persentase, biaya perolehan, akumulasi atas bagian neto perusahaan asosiasi, dan nilai tercatatnya. Akun aset tetap pada Catatan atas Laporan Keuangan memberikan penjelasan atas biaya perolehan serta akumulasi penyusutan untuk setiap aset tetap berwujud. Diberikan pula informasi tambahan atas beban kerugian karena pencurian dan kebakaran atas PT Asuransi Bringin Sejahtera Artha Makmur. Nilai akumulasi memberikan pembebanan atas laporan laba rugi komprehensif. Dalam catatan untuk akun aset lain-lain, liabilitas segera, dan giro dirincikan sebagai nominal dalam rupiah dan mata uang asing. Untuk akun giro dirincikan lebih lanjut dalam setiap jenis mata uang. Rincian tabungan dijelaskan untuk pihak berelasi dan pihak ketiga untuk jenis tabungan SIMPEDES, BRITAMA, dan in-lain dengan Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk tabungan adalah masing-masing sebesar 1,66% dan 2,33% untuk periode tersebut. Perincian atas akun Deposito Berjangka dan Simpanan Dari Bank Lain Dan Lembaga Keuangan Lainnya 14



Resume Catatan Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 2012 untuk pihak ketiga dan pihak berelasi juga disertakan dalam Catatan atas Laporan Keuangan tersebut. Simpanan Dari Bank Lain Dan Lembaga Keuangan Lainnya juga merinci untuk setiap produk pasar uang yang ada dari bank dan lembaga keuangan lain baik dalam rupiah maupun mata uang asing dengan rincian jangka waktunya. Selanjutnya dirincikan efek yang dijual dengan janji dijual kembali dalam jenis efek, jangka waktu, nilai nominal, dan nilai jatuh tempo. Pinjaman yang diterima memberikan perincian atas pinjaman Bank Indonesia, PT Permodalan Indonesia, pinjaman bilateral, dan pinjaman lainnya. Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi dirincikan akun perkiraan resiko, perubahannya, kolektibilitas dan untuk setiap pihak ketiga dan pihak berelasi dari lancar-macet. Beban bunga, berdasar catatan, berasal dari simpanan pihak ketiga, simpanan bank, surat berharga diterbitkan, dan pinjaman diterima dalam mata uang asing dan rupiah. Liabilitas lain-lain dirincikan asal setiap liabilitas tersebut dalam mata uang asing dan rupiah. Pinjaman Subordinasi diberi catatan rincian atas obligasi subordinasi II dan pinjaman two-step loan. Obligasi subordinasi II diberikan penjelasan tentang obligasi tersebut dan perjanjian waliamanatnya. Pinjaman two-step loan diberikan rincian tentang penjelasan umumnya dan jangka waktunya. Kelompok akun Ekuitas dirinci sebagai modal saham, tambahan modal disetor, Selisih kurs, keuntungan belum direalisasi dan saldo laba. Modal saham dirincikan jumlah lembar saham beredar, nilai nominal dan nilai jual serta jenis sahamnya. Selanjutnya disertakan penjelasan tentang struktur modal dan penawaran umum saham. Selanjutnya, Tambahan Modal Disetor diberikan penjelasan tentang program penjatahan saham sehingga menghasilkan agio saham sebesar 589.762 dan diberikan kronologis program penjatahan saham tersebut. Selisih kurs timbul dari penjabaran laporan keuangan BRI Kantor Cabang/Perwakilan luar negeri (Cayman Islands, New York dan Hong Kong) dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Dolar Hong Kong ke dalam mata uang Rupiah. Pembagian laba dibagi dalam bentuk dividen sebesar Rp45,93 (Rupiah penuh) per lembar saham atau seluruhnya berjumlah sebesar Rp566.527 Berdasar Laporan Laba Rugi Komprehensif diberikan penjabaran berupa asal pendapatan dari setiap pendapatan dan beban. Penjabaran tersebut berupa rincian lebih lanjut asal angka yang tertera pada setiap akun beserta jumlah rincinya. Pada bab lebih lanjut, diberikan penjabaran tentang perpajakan tentang utang perpajakan dengan menganut pasal 23 dan pasal 25, beban pajak untuk memberik taksiran PPh, serta jumlah untuk aset pajak tangguhan. Pada poin lebih lanjut diberikan penjelasan mengenai manajemen resiko pada BRI, yaitu manajemen resiko, manajemen resiko kredit, manajemen risiko likuiditas, manajemen risiko pasar, manajemen risiko. Dalam Catatan atas Laporan Keuangan diberikan analisis mengenai penilaian manajemen resiko. Asumsi dan metode untuk Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan dan data komparatif 15



Resume Catatan Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 2012 diberikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Asumsi dan metode tersebut lebih dirincikan untuk setiap aset, liabilitas, dan ekuitas. Diberikan pula catatan untuk perubahan baik untuk perhitungan maupun akun atas penerapan awal psak no. 50 (revisi 2006) dan psak no. 55 (revisi 2006). Diberikan pula penyesuaian transisi atas perubahan tersebut. Dalam poin selanjutnya diberikan informasi segmen yang mencakup informasi keuangan tertentu untuk BRI dan entitas anak dari segmen operasinya dan segmen geografisnya BRI juga memberikan Program bagi Pekerja yaitu : a. Program Pensiun Manfaat Pasti b.



Program Tunjangan Hari Tua



c. Program PHK d. Program Pensiun Iuran Pasti e. Imbalan Kerja Jangka Panjang Dijelaskan pula informasi mengenai komitmen dan kontijensi melalui penjabaran komitmen dan kontijensi yang ada beserta data komparatifnya. Selanjutnya dijelaskan transaksi pihak berelasi yang terdiri dari penjelasan nama perusahaan, jenis transaksi dan unsur transaksinya. Ada pula data tentang transaksi signifikan atas pihak berelasi yang dijabarkan untuk setiap akun dan deperbandingkan dengan periode sebelumnya. BRI juga melakukan perjanjian dengan jasa komunikasi dan memberikan liabilitas kontijensi yang dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Dijelaskan pula kondisi ekonomi pada periode terkait. Kondisi ekonomi yang terlihat signifikan mempengaruhi adalah krisis eropa yang mengakibatkan penurunan ekonomi global, neraca finansial surplus. Di Indonesia adanya tekanan depresiasi dan lemahnya nilai tukar rupiah, inflasi yang cukup rendah, serta kinerja sistem keuangan Indonesia masih baik dengan pertumbuhan kredit dan DPK yang semakin meningkat serta didukung oleh kondisi permodalan dan likuiditas yang cukup terjaga. Dijelaskan pula tentang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Yang Direvisi yaitu pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang diterbitkan oleh DSAK yang relevan untuk Bank adalah PSAK No. 6, "Pencabutan PSAK 21: Akuntansi Ekuitas, ISAK 1: Penentuan Harga Pasar Dividen, ISAK 2: Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham, dan ISAK 3: Akuntansi Atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan"dan PPSAK No. 11, "Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi" Poin terakhir dari Catatan atas Laporan Keuangan memberikan informasi tambahan mengenai Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, Rasio Kredit Non-Performing (NPL), Kegiatan Penitipan Harta dan Agen Penjual, Kegiatan Wali Amanat dan laba per lembar saham



16