Resume Kapal Full Container [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“ Resume Kapal Full Container “



Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Bangunan Kapal (Tugas Individu)



Disusun Oleh : Pandji Prianggono



40040418060065



Dosen Pengampu : Eko Julianto S ,SH, AT, MT



PSD III TEKNIK PERKAPALAN SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO 2019



1. Pengertian



Containership atau Kapal peti kemas (sering juga disebut celullarship) adalah kapal yang dibangun khusus mengangkut kontainer atau peti kemas ukuran standar. Penempatan peti kemas bersifat seluler, dengan bingkai vertikal. Berukuran mulai dari sekitar 500 TEU hingga sekitar 22.000 TEU. Kontainer dapat memuat kontainer ukuran 20 ft dan 40 ft. Setiap kapal umumnya mencantumkan kapasitas angkut maksimumnya untuk masing-masing ukuran kontainer. Full container ship adalah kapal yang semua muatanya berupa container, sedangkan Semi



container ship, kadang-kadang berfungsi mengangkut kontainer dan sebagai General cargo ship.



Gambar 1. Tampak Depan Full Container Ship



Gambar 2. Tampak Samping Full Container Ship



Gambar 3. Tampak Atas Full Container Ship



2. Kelas Kapal Peti Kemas



Gambar 4. Infografis Evolusi Kelas Kapal Peti Kemas (Sumber: ICS Shipping)



Kapal peti kemas generasi pertama umumnya onboard crane (geared) karena kebanyakan pelabuhan tidak dilengkapi Crane untuk menangani peti kemas. Kecepatan juga relatif lambat, sekitar 18 sampai 20 knot. Peti kemas ditempatkan hanya di deck utama yang telah dikonversi. Begitu penggunaan peti kemas mulai marak pada awal tahun 1970-an, barulah dimulai pembangunan kapal peti kemas yang sepenuhnya didedikasikan untuk mengangkut peti kemas. Inilah generasi kedua dari kapal peti kemas. Seluruh ruang kapal digunakan untuk menumpuk kontainer, termasuk di bawah dek. Crane mulai ditiadakan agar lebih banyak peti kemas yang dapat diangkut. Kecepatan kapal peti kemas generasi kedua sekitar 20-25 knot. Generasi Ketiga. Selama tahun 1980-an, pertumbuhan perdagangan dunia mendorong pembangunan kapal peti kemas yang lebih besar. Mengikuti kaidah Economy of scale, yaitu semakin besar jumlah kontainer yang dapat diangkut, maka semakin rendah biaya per TEU. Pada tahun 1985, kapal peti kemas sudah dibangun untuk mencapai batas ukuran Terusan Panama (panamax), yaitu kapal dengan kapasitas sekitar 4.000 TEUs. Kapal peti kemas generasi ketiga ini bertahan hingga sepuluh tahun. Generasi keempat adalah kelas Post Panamax I dan II. Kapal peti kemas kelas APL C10 (4.500 TEUs) diperkenalkan pada tahun 1988 dan menjadi kelas peti kemas pertama yang melampaui batas 32,2 meter lebar Terusan Panama. Dengan semakin tumbuhnya perdagangan dunia, batas ukuran Terusan Panama tidak lagi dijadikan patokan. Pada tahun 1996, kapal peti kemas post panamax dengan kapasitas mencapai 6.600 TEUs mulai diperkenalkan.



Gambar 5. Crane Pelabuhan Begitu batas panamax dilanggar, pertumbuhan kapal peti kemas dengan ukuran yang lebih besar meningkat secara cepat dengan kapasitas mencapai 8.000 TEUs (Post Panamax II; “Sovereign Class”). Kapal peti kemas post panamax memicu tantangan pada infrastruktur karena membutuhkan pelabuhan yang lebih dalam (minimal sekitar 13 meter) dan Crane yang lebih efisien dengan jangkauan yang lebih jauh.



New-Panamax, atau Neo-Panamax (NPX) adalah generasi ke-lima kapal peti kemas. Kapal dirancang agar sesuai dimensi baru perluasan Terusan Panama yang selesai pada Juni 2016. Kapal peti kemas generasi ke-lima ini memiliki kapasitas sekitar 12.500 TEU. Seperti halnya panamax, Neo-Panamax cenderung disematkan pada kapal kelas tertentu yang berlayar ke Amerika dan Karibia, baik dari Eropa maupun Asia.



Gambar 6. Triple E Maersk Generasi keenam, Post Panamax III dan Triple E. Pada tahun 2006, Maersk Line memperkenalkan kelas kapal yang memiliki kapasitas 11.000 sampai 14.500 TEUs, yaitu Emma Maersk, (E Class). Kapal ini dijuluki “Post New Panamax” karena lebih besar dari dimensi Terusan Panama yang sudah diperluas. Pada tahun 2013, diperkenalkan kapal kelas “Triple E” sekitar 18.000 TEUs. Kapal-kapal Post New Panamax berlayar pada rute Asia-Eropa yang tidak melewati terusan Panama. Pada generasi keenam ini sudah ada desain kapal kelas ” Malacca Max”, dengan kapasitas mencapai 27.000-30.000 TEU. Namun kelas ini diperkirakan tidak akan dibangun sampai ada volume perdagangan yang cukup yang melewati rute selat Malaka.



3. Fungsi Kapal Full Container Kapal ini digunakan untuk mengangkut muatan di dalam peti kemas, lalu jika jenis yang dimaksud adalah Kapal Full Container maka semua muatannya berupa container dan hal itu tentu menjadi alat akomodasi paling efisien karena bisa mengangkut banyak muatan/barang.



4. Ciri – Ciri Khusus Kapal Full Container Mempunyai ciri – ciri dan kelengkapan khusus, dan semata mata hanya dipergunakan untuk mengangkut peti kemas dalam seluruh palka. Umumnya kapal-kapal demikian berupa Single Purpose Ship karena dianggap sebagai kapal yang paling ekonomis pada dewasa ini, menyangkut waktu bongkar muatnya yang cepat. Sebab hanya



mengangkut peti keams, baik di palka maupun digeladak utamanya dengan cara menumpuk secara vertical keatas. Pemuatan dilaksanakan dengan menurunkan peti kemas ke dalam tempat yang tersedia (berbentuk sel-sel) dalam palkah, ataupun menumpuk dalam susunan vertical keatas pada geladak utamanya tanpa menggeser-geser lagi kearah horizontal. Proses pembongkarannya dilaksanakan sebaliknya.



5. Pertimbangan umum & khusus Kapal Full Container Ruang mesin umumnya dielakang tujuannya аdаlаh pemanfaatan parallel middle body ѕеbаgаі ruang muat уаng optimal. Bіlа ruang mesin terletak dі tengah maka ruang dі bеlаkаng kamar mesi tіdаk dараt dimuati karena terdapat saft tunnel. Penutup palkah container ship Pada kapal container perbedaan dengan kapal cargo adalah pada System penutupan lubang palkah pada kapal – kapal container secara garis umum mempunyai system kerja dan fungsi уаng hampir ѕаmа , уаknі digunakan untuk menutup bagian lubang palkah уаng ada pada kapal container. Nаmun sedikit hal уаng membedakan аntаrа system penutupan geladak pada kapal cargo dеngаn system penutupan geladak pada kapal container аdаlаh bahan – bahan atau material dаrі penutup lubang palakah tersebut. Penggunaan Bahan pada kapal cargo biasa dan kapal container Berbeda. Seperti уаng kita ketahui bеrѕаmа bаhwа kapal container mengangkut muatan уаng sebagian besar berisi peti kemas atau bіаѕа disebut container, sehingga dalam ruang muatnya harus memiliki lubang palkah уаng cukup besar atau minimal berukuran ѕаmа dеngаn ukuran peti kemas agar dalam proses bongkar muatnya kapal – kapal tеrѕеbut mampu melakukannya dеngаn mudah. Sehingga сеndеrung pada kapal – kapal container memiliki lubang palakah уаng cukup besar јіkа dі bandingkan dеngаn kapal kargo biasa.dan material dаrі bahan penutup palkah іnі harus memiliki kekuatan уаng cukup, dikarenakan pada umumnya pada bagian аtаѕ dаrі penutup palkah іnі kebanyakan owner (pemilik kapal) menginginkan untuk memaksimalkan ruang muat. Sehingga apabila pada ruang muat ѕudаh terisi penuh оlеh peti kemas, owner (pemilik kapal) mаѕіh bіѕа meletakkan container tеrѕеbut diatas penutup lubang palkah уаng ada agar ruang уаng ada pada kapal bіѕа terisi dеngаn maksimal. Olеh sebab itu, pada kapal container penutup palkahnya harus terbuat dаrі material уаng kuat seperti baja (pontoon). Material Baja Inilah yang terkadang menjadi kan harga dari kapal container sedikit lebih mahal Tujuan dari material baja juga agar dараt diletakkan peti kemas diatas penutup lubang palkah tersebut.



Hal inilah уаng membedakan penutup palakah pada kapal cargo dеngаn kapal container. Untuk itu, karena dі аtаѕ penutup palkah mаѕіh dimuati peti kemas lаgі maka terdapat perhitungan – perhitungan bebean tambahan уаng ada pada konstruksi kapal.dan hal іnі harus benar – benar dihitung serta diperhatikan agar material dаrі baja (pontoon) tеrѕеbut mampu menopang berat peti kemas dеngаn makasimal. Sеdаngkаn untuk system pembukaan penutup palakah tеrѕеbut kebanyakan dilakukan dеngаn cara dі geser menggunakan system hidrolik mengingat material baja (pontoon) tеrѕеbut sangatlah berat dan memakan tempat уаng ada pada kapal. Sehingga dalam mendesain dan mengggambar penutup palkah untuk kapal container іnі harus diperhatikan рulа tempat / ruang уаng tersedia untuk meletakkan penutup palkah saat palkah іnі dі buka. Sebagai Teknisi Perkapalan hal tersebut adalah dasar untuk penggambaran Kapal secara seluruhnya Ukuran Peti kemas / Container Peti Kemas / container memiliki ukuran standart internasional, dalam satuan TEU dеngаn ukuran panjang 45 ft, 40 ft dan 20 ft . Biasanya dalam Ukuran tersebut sesuai dengan Ukuran Luarnya Badan international standart organization (iso) telah menetapkan ukuran-ukuran dаrі peti kemas аdаlаh ѕеbаgаі bеrіkut : Kontainer ukuran 20 feet ukuran luarnya : 20 ‘ (p) x 8 ‘ (l) x 8’6 “ (t) atau 6.058 x 2.438 x 2.591 m ukuran volume dalamnya : 5.919 x 2.340 x 2.380 m kapasitasnya : cubic capasity : 33 cbm pay load : 22.1 ton Kontainer ukuran 40 feet ukuran luarnya : 40 ‘ (p) x 8 ‘ (l) x 8’6 “ (t) atau 12.192 x 2.438 x 2.591 m ukuran volume dalamnya : 12.045 x 2.309 x 2.379 m kapasitasnya : cubic capasity : 67.3 cbm pay load : 27.396ton Kontainer ukuran 45 feet ukuran luarnya : 40 ‘ (p) x 8 ‘ (l) x 9’ 6 “ (t) atau 12.192 x 2.438 x 2.926 m ukuran volume dalamnya : 12.056 x 2.347 x 2.684 m kapasitasnya : cubic capasity : 76 cbm pay load : 29.6ton



a. Bongkar Muat Kapal Kontainer



Bongkar muat pada kapal container sangat bergantung dari jenis kapal container tersebut dan tempat pelabuhan yang dituju kapal. Bongkar muat container dilakukan khusus pada pelabuhan yang telah disediakan fasilitas Gantry Crane.



Berikut ini adalah tahap-tahap bongkar-muat pada salah satu pelabuhan terminal peti kemas di Indonesia :



Pelayanan t peti kemas Internasional 1.



Pengguna jasa



Mengajukan permohonan :  Master Cable  C.V.I.A.  Statement of Fact  Import Summary List / Baplie / EDI  Dangerous Cargo List  Ijin SYAHBANDAR  Crane Squence List  General Plan Discharging  Bay Plan Discharging  Manifest  Reefer List  Special Cargo List. 2.



Yard dan berth Plaaning



Menerima dokumen dari Pengguna Jasa serta meneliti kelengkapan dokumennya untuk selanjutnya membuat daftar rencana meeting dengan Perusahaan Pelayaran. 3.



Yard and berth Plaaning



Bersama dengan Equipment Departement mengadakan Meeting harian dengan Perusahaan Pelayaran untuk menentukan jadwal kerja kegiatan Bongkar Muat.



b. Muatan-muatan kapal berdasar jenis dan sifatnya Jenis-jenis muatan kapal berdarkan sifatnya sangat banyak dan sulit untuk dibayangkan jenis nya dan beraneka ragam mulai A-Z semuanya bisa diangkut baik manusia maupun barang berat, Demi tercapainya suatu kondisi kwalitas yang baik dan menjaga kualitas muatan sehingga sama dan seimbang dengan keadaannya pada waktu muatan itu diterima di kapal maka harus lah kita mengenal betul sebelumnya akan sifat-sifat dari muatan tersebut. Muatan apa saja yang diangkut di kapal dapat dibagi dalam beberapa golongan besar dan menurut sifatnya (kualitasmya) yaitu Muatan yang harus didinginkan ( Refrigrated container ), Muatan Kering ( Dry Cargo ), Muatan Kotor / Berdebu ( Dirty / Dusty Cargo ), Muatan Bersih ( Clean Cargo ), Muatan Berbau ( Odorous Cargo ), Muatan Bagus / Enak ( Delicate Cargo), dan Muatan Berbahaya.



A. Muatan yang harus didinginkan ( Refrigrated container ) Muatan basah itu Ialah muatan cair atau segala macam bentuk benda yang cair yang disimpan di botol-botol, drum-drum, sehingga apabila tempatnya pecah/bocor akan membasahi muatanmuatan lainnya. Contoh : susu, minuman, makanan, obat-obatan buah-buahan



Gambar 7. Refrigrated Container B. Muatan Kering Kapal ( Dry Cargo ) Muatan kering kapal adalah muatan-muatan kering dan akan rusak bila basah akibat kena air hujan atau sebagainya yang bias membasihi muatan kering , misalnya: 



Muatan-muatan ini tidak merusak jenis muatan lain







Mudah dirusak oleh muatan lain







Muatan kering ini harus dipisahkan terhadap muatan basah dalam palka tersendiri







Dalam satu palka, pemuatan muatan kering haruslah diatas dan muatan basah dibawah.







Contoh jenis muatan tepung, beras, biji-bijian, bahan-bahan pangan kering, kertas rokok



dalam bungkusan, kopi, teh, tembakau dan lain sebagainya.



Gambar 8. Dry Cargo Container C. Muatan Kotor Kapal / Berdebu ( Dirty / Dusty Cargo ) Muatan kotor / berdebu antara lain semen, biji timah, arang, dan lain sebagainya. Muatan ini menimbulkan debu yang dapat merusak jenis barang lain terutama muatan bersih. Setelah dibongkar muatan ini selalu meninggalkan debu atau sisa yang perlu dibersihkan. Dalam pemuatan perlu dipisahkan terhadap muatan lainnya bahkan harus dipisahkan terhadap sesama golongannya sendiri agar tidak merusak barang yang lainnya. D. Muatan Bersih Kapal ( Clean Cargo ) Muatan bersih kapal ini tidak merusak muatan lain dan tidak meninggalkan debu atau sisa yang perlu dibersihkan setelah di bongkar. Tidak merusak jenis barang lain. Contoh : sandang, benang tenun, perkakas rumah tangga (piring, mangkok, gelas), barang-barang kelontong. E. Muatan Berbau Kapal ( Odorous Cargo ) Jenis muatan ini dapat merusak / membuat bau jenis barang lainnya lainnya, terutama terhadap muatan seperti teh, kopi, tembakau dll., maupun maupun dapat pula merusak sesama golongannya sendiri. Contoh : kerosin, terpentin, amoniak, greasy wool, crade rubber, lumber (kayu), dll. F. Muatan Bagus / Enak ( Delicate Cargo) Yang termasuk dalam golongan ini ialah golongan muatan yang pada umumnya terdiri dari bahan-bahan pangan. Jenis barang ini dapat dengan mudah dapat dirusak dan rusak oleh barangbarang yang mengandung bau, muatan basah dan muatan kotor / berdebu. Contoh : beras, tepung, teh, tepung terigu, susu bubuk dalam plastik.



Gambar 9. Delicate Cargo G. Muatan Berbahaya (flat crack container) Jenis barang ini adalah golongan muatan yang mudah menimbulkan bahaya yang bias menghasilkan percikan api atau ledakan ( explosif ) maupun kebakaran. Pemuatan / pemadatan muatan ini haruslah ditempatkan jauh dari benda yang mudah terbakar atau meledak maka benda ini harus di asing kan dan pemuatannya harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh



kapten



kapal



atau



dalam



buku



petunjuk



yaitu



blue



book.



Contoh : dinamit, mesin, kepala peluru, black powder, fire works, gasoline, carbon disulfide, korek api, film dll.



Gambar 10. flat crack container Terdapat jenis barang-barang yang digolongkan sebagai muatan yang bersifat netral artinya muatan ini yang tidak minimbulkan bahaya atau rusak / dapat dirusak oleh muatan-muatan lainnya, seperti : rotan, bambu, kayu balok, timah, muatan dalam container dll Dalam pengaturan muatan kapal kita harus berpegang pada rules yang sudah ada dan berlaku, Salah satu contoh kejadian yang pernah saya baca terjadi kecelakaan kapal di akibatkan jenis muatan kapal yang berbahaya, dan tidak tanggung-tanggung kecelakaan kapal ini menyebabkan 2.000 orang meninggal dunia. dan banyak juga terjadi kecelakaan kapal yang di akibatkan oleh kelebihan muatan kapal.



DAFTAR PUSTAKA



https://jurnalmaritim.com/sekilas-containership-kapal-pengangkut-peti-kemas/ Diakses pada 7 Juni 2019 http://siskal.blogspot.com/2011/01/kapal-container.html Diakses pada 7 Juni 2019 https://dimensipelaut.blogspot.com/2019/02/jenis-jenis-kapal-kontainer-container.html Diakses pada 7 Juni 2019 http://kapalmania.blogspot.com/2011/01/container-ship.html Diakses pada 7 Juni 2019 http://perikanan38.blogspot.com/2017/11/mengenal-kapal-container-ship.html Diakses pada 8 Juni 2019