resume-keterampilan-menulis-modul-3-amp-4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

resume-keterampilan-menulis-modul-3-amp-4 [PDF]

RESUME KETERAMPILAN MENULIS MODUL 3 & 4 Diajukan guna melengkapi tugas tutorial PDGK 4305

Disusun oleh : Ita Muslimatus

5 0 147 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE

File loading please wait...
Citation preview

RESUME KETERAMPILAN MENULIS MODUL 3 & 4 Diajukan guna melengkapi tugas tutorial PDGK 4305



Disusun oleh : Ita Muslimatus Sholeha binti Muhammad Nur Yasin NIM : 837573235 POKJAR : WULUHAN



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA KABUPATEN JEMBER Masa Reg 2020.1



MODUL 3 PARAGRAF Kegiatan Belajar 1  Pengertian Paragraf A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PARAGRAF



1. Pengertian Paragraf Paragraf adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian beberapa kalimat. Semi (2007:86) dan Arifin (2008:115) menyatakan Paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengacu pada suatu topik. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran yang mempunyai keterkaitan dengan satu topik. Setiap paragraf boleh saja terdiri atas satu kalimat, dua kalimat, tiga kalimat, bahkan lebih dari lima kalimat pun diperbolehkan, aslkan kalimat-kalimat dalam satu paragraf tersebut tidak berbicara masalah atau topik yang lain. 2. Fungsi Paragraf Menurut Djago Tarigan (2009:5-6) fungsi paragraf adalah sebagai berikut. a. Penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan. b. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang. c. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis. d. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang. e. Penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca. f. Penanda bahwa pikiran baru dimulai. g. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan penutu pengarang.



B. SYARAT PARAGRAF YANG BAIK 1. Kesatuan Kesatuan (kohesi) adalah sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan pengembang atau gagasan utama yang diikuti beberapa gagasan pengembangan atau penjelas. Artinya, setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran atau satu gagasan. Contoh : (1) Indonesia jaya. (2) kata-ata itu meluncur gembira dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Dr Sndi Malarangeng, setelah selesai pertandingan bulu tangkis Asia Terbuka, Minggu Malam, di Jepang (3) Jepang adalah negara maju di kawasan Asia Timur yang beribukota Tokyo. Contoh paragraf di atas tidak menunjukan kesatuan paragraf yang utuh dan terpadu. pdgk4305 keterampilan menulis modul 3 & 4



2. Kepaduan Kepaduan (koherensi) adalah sebuah paragraf yang padu dapat dicapai jika jalinan kalimat-kalimatnya terangkai secara baik. Sebab, suatu paragraf bukanlah sekumpulan kalimat yang berdiri sendiri terlepas dari gagasan pokoknya. Agar sebuah paragraf padu dan baik harus ada saran pengait kalimat dalam paragraf yang ditulisnya, meliputi : (1) penggantian, (2) Pengulangan, dan penghubung antar kalimat. a. Penggantian Penggantian merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang berupa penyuluhan atau penggantian unsur-unsur tertentu dengan menggunakan kata ganti (dia, mereka, ia kalian) kata petunjuk ( ini, itu, tersebut, di atas, di bawah). b. Pengulangan Pengulangan merupakan sarana pengait klimat dalam pargraf yang dilakukan dengan cara mengulang bagian kalimat sebelumnya. Contoh : Kuliah bahasa Indonesia itu diselenggarakan pada hari selasa lalu. Dalam kuliah bahasa indonesia itu ada berbagai hal yang dibicarakan, di antaranta bentuk dan pilihan kata, tata kalimat, serta paragraf. c. Penghubung antar kalimat Funsi a. Akibat Hasil



Kata dan Frase Penghubung Akibatnya, karena itu, oleh karena itu,



b.



Petambahan



oleh sebab itu, dengan demikian, jadi Berikutnya, demikian juga, kemudian,



Perbandingan



lalu Dalam hal yang sama, lain halnya



c.



dengan, sedangkan, lebih baik dari itu 3. Kelengkapan Sebuah paragraf dikatkan lengkap apabila berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Sebaliknya, suatu paragraf dikatakan tidak lengkap apabila tidak dikembngkan lebih lanjut atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.



pdgk4305 keterampilan menulis modul 3 & 4



Kegiatan Belajar 2  Jenis - Jenis Paragraf A. POSISI PARAGRAF DALAM KARANGAN Di lihat dari letak atau posisi paragraf dalam suatu karangan, paragraf di bedakan atas : (1) paragraf pengantar atau pembuka, (2) paragraf pengembang atau paragraf penghubung, dan (3) paragraf penutup. 1. Paragraf Pengantar atau Pembuka Paragraf Pengantar atau paragraf pembuka berfungsi sebagai pembuka atau pengantar pokok pembicaraan untuk sampai kepada masalah yang diuraikan dalam karangan, paragraf jenis ini harus mampu mengundang minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi uraian. 2. Paragraf Pengembang atau Paragraf Penghubung Paragraf pengembang atau paragraf penghubung adalah paragraf-paragraf yang berfungsi mengemukakan inti persoalan, juga memberi ilustrasi atau contoh. Semua masalah yang akan diuraikan dimuat dalam paragraf-paragraf ini yang secara tekhnis ditempatkan diantara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Dengan demikian paragraf ini berisikan pembahasan inti persoalan yang dikemukakan. 3. Paragraf Penutup Paragraf penutup adalah paragraf yang berada pada bagian akhir tulisan yang berisikan simpulan dari semua uraian sebelumnya dengan fungsinya sebagai penutup. Paragraf ini sering merupakan pernyataan atau penegasan kembali mengenai masalah-masalah yang dianggap penting dalam paragraf penghubug. Kalimat-kalimat yang menyusunnya diusahakan dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca. Seperti halnya paragraf pembuka, paragraf ini tidak boleh terlalu banyak atau terlalu panjang.



B. BERDASARKAN POSISI KALIMAT UTAMA Berdasarkan dari posisi kalimat utama, maka paragraf ini dibagi empat jenis : 1. Paragraf Dedukatif Kalimat utama yang ditempatkan pada bagian awal paragraf akan membentuk paragraf dedukatif, yaitu cara penguraian yang menyajikan pokok permasalahan lebih dahulu, lalu menyusul uraian terinci mengenai ide pokok (mengikuti urutan umum-khusus) 2. Paragraf Induktif Kalimat utama yang ditempatkan pada bagian akhir akan membentuk pragraf induktif, yaitu cara penguraian yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu kemudian diakhiri dengan pokok pembicaraan (mengikuti uraian khusus-umum). 3. Paragraf Deduktif-Induktif



pdgk4305 keterampilan menulis modul 3 & 4



Kalimat utama yang ditempatkan dibagian awal dan bagian akhir akan membentuk paragraf deduktif-induktif (campuran). Kalimat pada bagian akhir lebih bersifat mengulang atau menegaskan kembali gagasan utama pada bagian awal. Cara penguraiannya di mulai dengan pernyataan yang umum kemudian diperjelas dengan yang khusus, lalu kembali ke yang umum. 4.



Paragraf Penuh Kalimat Utama Seluruh kalimat yang membentuk paragraf sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimat khusus menjadi kalimat utama. Paragraf jenis ini sering dijumpai dalam uraianurain yang bersifat deskriptif dan naratif



C. BERDASARKAN SIFAT ISINYA Paragraf dari segi isinya dibagi menjadi lima jenis yaitu : 1. Paragraf Naratif, jika isi paragraf bersifat menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita. 2. Paragraf Deskriptif, Jika isi paragraf bersifat melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa 3. Paragraf Ekspositoris, jika isi paragraf memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu 4. Paragraf Argumentatif, jika isi paragraf bersifat membahas satu masalah dengan buktibukti atau alasan yang mendukung 5. Paragraf Pasuasif, jika isi paragraf bersifat mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca.



pdgk4305 keterampilan menulis modul 3 & 4



MODUL 4 SURAT Kegiatan Belajar 1  Seluk Beluk Surat A. Pengertian Surat Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1999;978) surat didefinisikan (1) sebagai kertas dan sebagainya yang bertulis (berbagai-bagai isi maksudnya), (2) secarik kertas dan sebagainya sebagai tanda atau keterangan; kartu, (3) sesuatu yang ditulis; yang tertulis; tulisan. Berdasarkan 3 pengertian tersebut, ketiganya tentu dapat menjelaskan pengertian tentang surat, tetapi jika mengaitkannya dengan surat dinas, maka pengertian ketigalah yang lebih mengarah pada pengertian yang kita maksud. Pesan yaitu isi surat berupa informasi, gagasan, atau perasaan pengirimnya. Apabila Surat itu menyangkut kepentingan tugas atau dinas , maka surat semacam itu disebut surat dinas atau surat resmi. Yunus menjelaskan bahwa surat adalah sehelai kertas atau lebih yang di dalamnya tertulis pesan, yang disajikan dalam format yang khas, yaitu format surat. Pesan yang terkandung di dalamnya dapat berisi pemberitahuan, penghiburan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, penawaran, penolakan atau persetujuan. B. Fungsi Surat Secara garis besar surat berfungsi sebagai sarana komunikasi tulis dalam konteks formal yang di dalamnya dapat berisi pemberitahuan, penghiburan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, penawaran, penolakan, penjelasan atau klarifikasi. C. Bagian-bagian Surat Jika membahas tentang bagian-bagian surat, sebenarnya terdapat bagian utama yang wajib hadir, sebagaimana penulis paparkan di awal pembahasan, yakni tempat dan waktu penulisan, salam pembuka-penutup, pesan yang ingin disampaikan, dan juga identitas penulis surat. Bagian ini pula yang ada dalam surat pribadi dan surat dinas. Namun khusus surat dinas, setidaknya terdapat bagian-bagian yang relatif lengkap dan seragam, yang terdiri atas 16 bagian. Keenam belas bagian tersebut antara lain: 1. Kepala Surat, 2. Nomor Surat, 3. Tanggal, Bulan, dan Tahun Penulisan Surat, 4. Lampiran,



pdgk4305 keterampilan menulis modul 3 & 4



5. Perihal, 6. Alamat Surat, 7. Salam Pembuka, 8. Isi Surat, 9. Salam Penutup, 10. Jabatan Penulis Surat, 11. Tanda Tangan, 12. Nama Terang, 13. Nomor Induk Pegawai, 14. Cap Dinas/Cap Jabatan, 15. Tembusan, 16. Inisial.



pdgk4305 keterampilan menulis modul 3 & 4



Kegiatan Belajar 2  Surat Dinas A. Berbagai Jenis Surat Dinas Surat dinas terdiri atasnota dinas, memo, surat pengantar, surat edaran, surat tugas, surat kuasa, surat pengumuman, dan surat pernyataan. 1. Nota Dinas Nota dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepala bawahan atau oleh bawahan kepada atasan atau yang setingkat, yang berisi catatan singkat tentang pokok persoalan kedinasan. 2. Memo Memo adalah catatan singkat yang diketik atau yang ditulis tangan oleh atasan kepada bawahan tentang pokok persoalan kedinasan. 3. Surat Pengantar Surat pengantar adalah surat yang ditujukan kepada institusi, seseorang, atau pejabat yang berisi penjelasan singkat tentang surat, dokumen, barang, atau bahan lain yang dikirimkan dalam bentuk surat/paket. 4. Surat Edaran Surat edaran adalah salah satu bentuk surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang cara pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan dan/atau perintah yang telah ada. 5. Surat Tugas Surat tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang kepada satu orang atau lebih untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu. 6. Surat Kuasa Surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan kewenangan dari pemberi kuasa kepada penerima kuasa untuk bertindak atau melakukan sesuatu kegiatan atas nama pemberi kuasa. 7. Surat Pengumuman Surat pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal yang ditujukan kepada para pegawai atau masyarakat umum. 8. Surat Pernyataan Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran sesuatu hal disertai dengan pertanggungjawaban atas pernyataan tersebut. B. Kesalahan yang Sering Ditemukan dalam Penulisan Surat Dinas Beberapa kesalahan yang sering ditemukan secara umum terletak pada kebenaran dan ketaatasasan penggunaan bagian-bagian surat.



pdgk4305 keterampilan menulis modul 3 & 4



Dalam hal pengalimatan, kesalahan yang sering ditemukan adalah pemborosan kalimat, pemenggalan kata, penggunaan tanda baca(koma dan titik), dan pemilihan kata yang maknanya terlalu berlebihan



pdgk4305 keterampilan menulis modul 3 & 4