Resume Materi MPI 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Peserta: dr. Abdul Aziz Siregar/Mandailing Natal Resume Materi MPI#3 Dalam melakukan pelayanan kontrasepsi hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah identifikasi klien dengan seksama, termasuk diantaranya kondisi klien saat ini, Riwayat penyakit terdahulu. Hal-hal berikut harus dipastikan dengan sebaik-baiknya pada saat melakukan pelayanan KB: 1. Tidak melakukan hubungan seksual sejak haid terakhir 2. Menggunakan kontrasepsi dengan tepat dan konsisten 3. Berada pada siklus haid hari ke-7 setelah haid normal 4. Dalam masa 4 minggu pasca persalinan 5. Dalam masa 7 hari pasca persalinan 6. Menyusui sepenuhnya atau hampir sepenuhnya, amenorea dan kurang dari 6 bulan pasca persalinan Metode KB berdasarkan kandugannya terbagi atas Metode KB Hormonal dan Nonhormonal, 1. Metode KB Hormonal; AKDR LNG, Implan, Suntik, dan Pil. 2. Metode KB Non-hormonal; AKDR Cu, Kondom, Tubektomi, Vasektomi, Metode Amenore Laktasi (MAL), Sadar Masa Subur, Senggama Terputus. Berdasarkan Masa Perlindungan, Metode Kontrasepsi terbagi atas Metode Kontrasepsi Jangka Panjang/MKJP (Lebih dari 3 Tahun) dan Metode Kontrasepsi Jangka Pendek/Non-MKJP (Kurang dari sama dengan 3 Tahun). Metode MKJP diantaranya adalah AKDR; Implan; Tubektomi; Vasektomi. Metode Non-MKJP diantaranya adalah Suntik; Pil; Kondom; MAL; Sadar Masa Subur; Senggama Terputus. Metode Kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan pada tahun pertama pemakaian dengan penggunaan konsisten dan dan benar adalah Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK), diikuti Metode Implan, Vasektomi, Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP). Sementara pada pemakaian 12 bulan Metode Kontrasepsi yang paling efektif dalam mencegah kehamilan adalah Metode Implan.



Metode-Metode Kontrasepsi 1. Tubektomi Dilakukan melalui prosedur bedah sukarela untuk menghentikan kesuburan secara permanen pada perempuan yang tidak ingin punya anak lagi. Cara kerjanya dengan melakukan Oklusi (mengikat, memotong, atau memasang cincin pada struktur Tuba, sehingga menghalangi pertemuan antara Sel Sperma dan Ovum. 2. Vasektomi Dilakukan untuk menghentikan keseburuan secara permanen pada pria yang tidak ingin mempunyai anak lagi melalui prosedur operasi dengan cara mengikat dan memotong setiap saluran Vas Deferens sehingga Sperma tidak dapat keluar bercampur dengan cairan semen. Metode ini efektif dengan Syarat Klien harus menunggu selama 3 bulan sebelum mengandalakn Metode ini. Selama periode ini pengguna boleh melakukan Hubungan Seksual dengan catatan: 1. Istri menggunakan kontrasepsi 3 bulan ke depan 2. Jika Istri tidak pakai kontrasepsi, klien harus menggunakan pelindung 3 bulan ke depan 3. Metode Amenore Laktasi (MAL) Metode Alami ini adalah dengan mengendalikan pemberian ASI secara Eksklusif. Mekanisme kerja utama metode ini adalah selama proses pemberian ASI maka hormon tubuh akan melakukan autoregulasi sehingga mencegah terjadinya pelepasan Ovum (Sel telur) dari Ovarium. 4. Sadar Masa Subur Metode ini berbasis kalender, dengan mencatat hari dari siklus haid untuk mengindetifikasi kapan mulai dan berakhirnya Masa Subur, sehingga bisa menghindari untuk melakukan Hubungan Seksual pada waktu Masa Subur tersebut. Cara menghitung Masa Subur adalah hari siklus terpanjang dikurangi 18 (Hari Subur Terakhir) dan hari siklus terpendek dikurangi 11 (Hari Subur Awal dari Siklus Haid). Disarankan untuk tetap menggunakan kontrasepsi tambahan untuk efektivitas pencegahan kehamilan lebih baik.



5. Senggama Terputus/Coitus Interuptus Metode Kontrasepsi Tradisional ini pada dasarnya adalah mencegah masuknya sperma ke dalam Rahim dengan, dengan cara mengeluarkan Penis dari Vagina sebelum mencapai Ejakulasi. 6. Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK) KSK mengandung 2 hormon yaitu Progestin & Estrogen seperti hormone alami yakni Progesterone dan Estrogen alami pada tubuh perempuan. Cara kerja dengan mencegah pelepasan sel telur dari Ovarium (Ovulasi), membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu, perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implementasi terganggu, menghambat trasnportasi Gamet di Tuba. Pemberian sebaiknya ditunda sampai 6 bulan setelah melahirkan atau setelah ASI tidak lagi menjadi sumber nutrisi utama bayi. 7. Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP) KSP terdiri atas 2 jenis, yakni Depot Medroxyprogesteron Acetate (DMPA)/ 3 Bulan dan Norethisterone Enanthate (NET-EN)/ 2 Bulan. Cara kerjanya sama dengan Kontrasepsi Suntik Kombinasi 8. Metode Pil Kombinasi dan Pil Progestin Pil harus dikonsumsi secara rutin untuk efektivitas yang lebih baik. Cara kerjanya



sama



dengan



Metode



Kontrasepsi



Suntik



yakni



dengan



mempengaruhi hormonal pada perempuan. 9. Kondom Metode Kondom digunakan untuk mencegah agar sperma pada pria tidak masuk ke dalam vagina dikarenakan adanya penghalang atau barrier yakni kondom itu sendiri, Kondom terbagi atas Kondom Pria dan Kondom Wanita, namun penggunaan Kondom Wanita masih sangat jarang dikarenakan butuh latihan khusus untuk pemasangannya ke dalam Vagina. Sebagai Konselor harus benar-benar memahami spesifikasi dari jenis kontrasepsi masing-masing yakni Kriteria Kelayakan Medis, Keuntungan, Kerugian, Efek Samping, serta Komplikasi yang mungkin muncul akibat penggunaan Kontrasepsi tertentu. Sehingga Klien merasa Nyaman dan Aman Ketika menggunakan Kontrasepsi pilihannya sendiri.