Resume Perekayasaan Pelaporan Keuang [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ZAHRA
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA STANMBUK KELAS MK



: FEBRIYANTI SALEH Y,S : C 301 18 126 : AK 3 : TEORI AKUNTANSI RESUME “Perekayasan Pelaporan Keuangan”



A.



Pengertian perekayasaan pelaporan keuangan Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil perekayasaan akuntansi di



tingkat nasional. Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam negara untuk menunjang tercapainya tujuan negara. Perekayasaan akuntansi berkepentingan dengan pertimbangan untuk memilih dan mengaplikasi ideologi, teori, konsep dasar, dan teknologi yang tersedia secara teoristis



dan



praktis



untuk



mecapai



tujuan



ekonomik



dan



sosial



negara



dengan



mempertimbangkan faktor sosial, ekonomik, politik, dan budaya negara. Dalam perekayasaan tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan untuk membantu tercapainya tujuan negara. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan berbagai gagasan tentang ideologi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuan pelaporan tercapai. Proses perekayasaan pada dasarnya adalah untuk menjawab pertanyaan mendasar bagaimana kegiatan perusahaan disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara fisis operasi perusahaan. a. Perekayasaan sebagai Proses Deduktif Tujuan sosial dan ekonomik negara dianggap telah disepakati atau sesuatu yang berian dan menjadi premis dalam penalaran. Validitas konklusi yang dimuat dalam rerangka konseptual dapat dievaluasi atas dasar kelogisan atau penalaran. Sebagai penalaran deduktif-normatif, Hendriksen menguraikan aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoristis akuntansi yaitu: 1) Pernyataan



postulat



yang



menggambarkan



karakteristik



uniti-unit



usaha



dan



lingkungannya. 2) Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat. 3) Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju dan kemampuan pemakai untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang disajikan. 4) Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.



NAMA STANMBUK KELAS MK 5) Evaluasi



: FEBRIYANTI SALEH Y,S : C 301 18 126 : AK 3 : TEORI AKUNTANSI tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi



tentang perusahaan dan lingkungannya. 6) Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya. 7) Pengembangan dan penyususnan pernyataan umum yang menjadi pedoman umum dalam menyusun standar akuntansi. 8) Perancangbangunan struktur dan format sisitem informasi akuntansi untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai denagn standar atau prinsip akuntansi berterima umum. b. Siapa Merekayasa Proses perekayasaan bukan suatu upaya perseorangan tetapi merupakan uapaya tim yang melibatkan berbagai disiplin intelektual dan kekuatan politik mengingat perekayasaan tersebut merupakan suatu proses yang serius hasilnya akan berdampak luas dan jangka panjang. Badan legislatif pemerintah mempunyai peran penting dalam hal ini mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi). Badan legislatif membentuk komite atau tim khusus yang ada di bawah kendalinya untuk perekayasaan di tingkat nasional. Walaupun perekayasaan tingkat nasional diserahkan oleh bandan legislatif kepada profesi atau badan khusus untuk tujuan itu, tetapi badan legislatif mempunyai kekuatan yuridis dan politik untuk menentukan hasil akhir perekayasaan. c. Aspek Semantik Dalam Perekayasaan Persoalan yang harus dijawaboleh perekayasa adalah bagaimana suatu kegiatan fisis perusahaan yang kompleks disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga pihak yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan dari segi keuangan tanpa harus menyaksikan secara fisis operasi perusahaan. Proses semantik adalah memilih dan menyimbolkan objek-objek fisis kegiatan perusahaan yang releven menjadi objek-objek statemen keuangan. Model yang sekarang dikenal secara luas adalah menyimbolkan kegiatan fisis perusahaan dalam sepuluh elemenyang akhirnya terefleksi dalam statemen keuangan yaitu: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, biaya, untung,



NAMA : FEBRIYANTI SALEH Y,S STANMBUK : C 301 18 126 KELAS : AK 3 MK : TEORI AKUNTANSI rugi, investasi pemilik, distribusi ke pemilik, dan laba komprehensif. Agar dapat diolah dan disajikan dalam bentuk informasi keuangan, objek-objek fisis harus dikuantifikasi ke dalam satuan yang homogenus sehingga satuan tersebut dapat menggambarkan besarnya dan hubungan antarobjek. B. Konsep Informasi Akuntansi Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengethuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan. Simbol-simbol yang termuat dalam seperangkat statemen keuangan sebenarnya tidk mempunyai makna kalau tiap elemen diinterpretasi sebagai objek yang berdiri sendiri. Dalam teori komunikasi, informasi semantiklah yang sebenarnya ingin disampaikan kepada pemakai sehingga akan terjadi efek pemengaruhan. Karena model akuntansi yang dikenal luas saat ini menempatkan investor dan kreditor sebagai pihak dominan, informasi simentik yang ingin disampaikan adalah likuiditas, solvensi, profitabilitas, dan sebagainya. Informasi semantik ini harus ditangkap secara kontektual melalui tiga komponen sebagai satu kesatuan yaitu elemen atau objek, ukuran dalam unit moneter, dan hubungan antarelemen. C. Rerangka Konseptual Dalam perekayasaan akuntansi, jawaban atas dasar pertanyaan perekayasaan akan menjadi konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang di Amerika disebut rerangka konseptual. Rerangka konseptual sebagai dokumen resmi hasil perekayasaan sering disebut pula sebagai seperangkat prinsip umum, seperangkat doktrin, atau suatu struktur konsepkonsep yang terpadu atau saling berkaitan. Sebagai semacam konstitusi bagi profesi, rerangka konseptual akan menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah perlakuan akuntansi. Tanpa rerangka konseptual sebagai “konstitusi” akan sangat sulit bagi penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain dalam rangka mencapai tujuan sosial atau ekonomik. Tanpa rerangka konseptual, tidak dapat dihindari kemungkinan penyususn standar untuk menggunakan konsep-konsep menurut selera sendiri



NAMA : FEBRIYANTI SALEH Y,S STANMBUK : C 301 18 126 KELAS : AK 3 MK : TEORI AKUNTANSI tanpa suatu haluan yang jelas sehingga ada kemungkinan “ganti dewan ganti standar”. akibatnya standar akuntansi yang diterbitkan tidak pernah konsisten. Sebagai suatu kesatuan konsep-konsep koheren yang menetapkan sifat dan fungsi pelaporan keuangan, Kam (1990) menguraikan manfaat-manfaat rerangka konseptual sebagai berikut: 1. Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung jawab dalam penyusunan/penetap standar akuntansi. 2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang dijumpai dalam praktik yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik. 3. Menentukan batas-batas pertimbangan penyusunan statemen keuangan. 4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan terhadap statemen keuangan. 5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antarperusahaan. D. Prinsip Akuntansi Berterima Umum Rerangka konseptual yang berfungsi semacam konstitusi hanya memuat konsep-konsep umum yang secara keseluruhan dapat dianggap sebagai “konstitusi akuntansi” di suatu negara. Konstitusi tersebut harus dijabarkan dalam bentuk ketentuan atau pedoman operasional, teknis atau praktis agar mempunyai pengaruh langsung terhadap praktik dan perilaku. Pedoman dapat ditentukan secara resmi oleh badan yang berwenang dalam berbentuk standar akuntansi atau pedoman-pedoman baik dan telah banyak dipraktikkan dapat digunakan sebagai acuan bila hal tersebut tidak bertentangan dengan rerangka konseptual atau didukung berlakunya secara autoritatif. Kedua pedoman tersebut membentuk rerangka pedoman operasional yang disebut generally accepted accounting principles/GAAP (prinsip akuntansi berterima umum/PABU). 1. Tiga Pengertian Penting Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya terdapat tiga istilah atau konsep penting yang sangat berbeda maknanya yaitu: a. Prinsip akuntansi adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoretis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan. Tersedia secara teoretis artinya prinsip tersebut masih dalam bentuk



NAMA : FEBRIYANTI SALEH Y,S STANMBUK : C 301 18 126 KELAS : AK 3 MK : TEORI AKUNTANSI gagasan akademik yang belum dipraktikkan tetapi mempunyai manfaat dan potensi yang besar untuk di terapkan. b. Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan/negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut. Standar akuntansi ditetapkan untuk menjadi pedoman utama dalam memperlakukan suatu objek, elemen, atau pos pelaporan. c. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumbersumber lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoretis, dan praktis. Dapat disimpulkan bahwa PABU tidak sama dengan standar akuntansi dan keduanya juga harus dibedakan dengan pengertian prinsip akuntansi. Ketiga pengertian tersebut saling berkaitan dan membentuk pengertian PABU sebagai suatu rerangka pedoman. 2. Berlaku atau Berterima Istilah berterima digunakan sebagai padan kata accepted dalam istilah generally accounting principles. Sementara itu, IAI menggunakan istilah berlaku dan bahkan GAAP diterjemahkan dalam laporan auditor menjadi “prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.” Makna “berlaku” jelas tidak tepat kalau digunakan sebagai padan kata accepted dalam konteks GAAP. Berterima berarti “dalam keadaan diterima dan dipakai.” Berbeda dengan “diterima”yang bermakna proses atau kejadian pada saaat tertentu, kata “berterima” mempunyai makna sebagai keadaan menerima atau menyetujui. Jadi pemaknaan yang paling tepat untuk GAAP adalah prinsip akuntansi berterima umum (PABU). GAAP merupakan jargon penting dan strategik sehingga penerjemahannya harus benar-benar tepat. Bila harus diberi pewatas lingkup penerapan istilah yang tepat adalah prinsip akuntansi berterima umum Indonesia (PABUI). 3. Isi PABU Sebagai Rerangka Pedoman Kriteria kewajaran penyajian informasi dalam bentuk statemen keuangan adalah suatu rerangka pedoman dan bukan semata-mata standar akuntansi. Rerangka pedoman ini berisi komponen-komponen yang tersusun secara hierarkis baik atas dasar tingkat konseptualitas maupun autoritas dan mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebutuhan praktik dan profesi. 4. PABU Versi APB



NAMA : FEBRIYANTI SALEH Y,S STANMBUK : C 301 18 126 KELAS : AK 3 MK : TEORI AKUNTANSI APB sebenarnya telah meletakkan dasar-dasar penting penyusunan dokumen yang sekarang dikenal dengan rerangka konseptual. APB menyebutkan sebagai Basic Cpncepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises. PABU yang didefinisi APB merupakan bagian dari dokumen tersebut. GAAP versi APB merupakan pedoman operasional dalam praktik akuntansi. 5. PABU Versi Rubin Dapat disimpulkan PABU bukan merupakan satu buku atau dokumen tetapi lebih merupakan rerangka pedoman yang terdiri atas berbagai tingkat keautoritatifan yang membentuk suatu hierarki. Steven Rubin menganalogi hierarki tersebut dengan suatu bentuk bangunan rumah (disebut The House of GAAP). 6. PABU Versi SPAP Dengan adanya rerangka pedoman versi SPAP, makna PABU hanya dibatasi untuk entitas nonkepemerintahan , sehingga ukuran kewajaran penyajian statemen keuangan untuk entitas kepemerintahan belum jelas. Artinya, belum jelas apakah frasa “menyajikan secara wajar ...sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum Indonesia” masih dapat dipakai. 7. Pengukuran/penilaian Pengukuran (measurement) adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan. Jumlah rupiah ini akan dicatat untuk dijadikan data dasar dalam penyusunan statemen keuangan. Pengukuran sering pula disebut penilaian (valuation). Pengakuan (recognition) adalah pencatatan suatu jumlah rupiah (kos) ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan. Jadi, pengakuan berhubungan dengan masalah apakah suatu transaksi dicatat (dijurnal) atau tidak. 8. Penyajian dan pengungkapan Penyajian (presentation) menetapkan tentang cara-cara melaporkan elemen atau pos dalam seperangkat statemen keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup informatif. Pengungkapan (disclosure) berkaitan dengan cara pembeberan atau penjelasan hal-hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui statemen keuangan utama. Salah satu contoh penyajian yang diatur PABU misalnya saja bahwa utang



NAMA : FEBRIYANTI SALEH Y,S STANMBUK : C 301 18 126 KELAS : AK 3 MK : TEORI AKUNTANSI disajikan di statemen keuangan dengan cara mengurutkan atas dasar jangka waktu pelunasan, yaitu yang paling pendek diletakkan paling atas. Dengan hal-hal pokok yang diatur dalam rerangka PABU seperti diuraikan diatas, diharapkan bahwa statemen keuangan ditafsirkan dengan benar atau tidakmenyesatkan pemakaianya. 9. Autoritas Rerangka Konseptual Rerangka konseptual versi FASB dikembangkan dalam rangka mengatasi ,asalah tersebut. Karena rerangka konseptual dirancang untuk perbaikan masa depan, penyusunannya tidak memperhatikan standar akuntansi yang telah diberlakukan. Jadi, dapat diantisipasi bahwa akan banyak standar akuntansi yang tidak sesuai lagi dengan diberlakukannya rerangka konseptual. Oleh karena itu, kedudukan atau autoritas rerangka konseptual ditetapkan dengan sangat hati-hati oleh FASB. E. Struktur Akuntansi Untuk praktik akuntansi dalam suatu negara, struktur tersebut menggambarkan pihakpihak dan sarana-sarana yang terlibat dalam dan terpengaruh oleh perekayasaan informasi keuangan dan saling-hubungan antara berbagai pihak dan sarana tersebut. Sarana-sarana yang membentuk struktur akuntansi meliputi peraturan pemerintah , standar akuntansi, laporan keuangan, dan konveksi pelaporan. Struktur tersebut dapat dipandang menggambarkan pengertian pelaporan keuangan sebagai mekanisma tentang bagaimana pihak-pihak dan saranasarana pelaporan bekerja dan saling berinteraksi sehingga dihasilkan informasi keuangan yang diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan termasuk fungsi auitor untuk menentukan kewajaran statemen keuangan. Untuk menjelaskan pengertian akuntansi, struktur tersebut menggambarkan luas lingkup (scope) akuntansi sebagai seperangkat pengetahauan sekaligus mengaitkannya dengan pengertian akuntansi sebagai praktik dan profesi proses dan kegiatan yang dilukiskan diatas PABU merupakan proses dan kegiatan perekayasaan yang melibatkan pengetahuan teori akuntansi sebagai penalaran logis. Jadi, proses dan kegiatan dibawah PABU merupakan praktik pelaksanaan hasil perekayasaan ditingkat perusahaan. Proses ini lebih berkepentingan dengan bagaimana entitas pelapor (reporting entities) yang berada dalam suatu wilayah negara menyediakan dan menyampaikan informasi keuangan dengan cara tertentu sesuai PABU.