Resume PTK Modul 2 KB 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Zahra Nur Amalia



NIM



: 837660796



Semester



: Tujuh (7)



PENELITIAN TINDAKAN KELAS IDIK 4008 Modul 2 KB 2 MODUL 2: LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS Kegiatan Belajar 2: PENGUMPULAN DAN ANALISIS DARA, SERTA TINDAK LANJUT



A.        PENGUMPULAN DATA             Data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik, seperti observasi, wawancara, catatan harian, angket, dan sebagainya. 1.         Observasi dan Interpretasi             Pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berlangsung secara simultan. Data yang diamati tersebut langsung diinterpretasikan, tidak sekadar direkam. Dalam langkah persiapan pelaksanaan, hal yang harus dipersiapkan adalah cara perekaman data. Apa yang harus direkam dan bagaimana merekamnya harus ditentukan secara jelas. Salah satu cara untuk merekam atau mengumpulkan data adalah dengan observasi atau pengamatan. Jika observasi/pengamatan data menyita waktu guru dan mengakibatkan konsentrasi guru terganggu, maka guru dapat menggunakan bantuan alat perekam atau meminta teman sejawat untuk membantu mengumpulkan data melalui observasi. a.       Prinsip dan jenis observasi Observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu. Khusus dalam konteks PTK, observasi mempunyai makna yang sangat khas, yang membedakannya dari observasi dalam penelitian formal. Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar atau karakteristik kunci observasi, yang secara singkat dapat dideskripsikan seperti berikut: 1)      Perencanaan Bersama Observasi yang baik diawali dengan perencanaan bersama antara pengamat dengan yang diamati, dalam hal ini antara teman sejawat yang akan membantu mengamati dengan guru yang akan mengajar. 2)      Fokus Fokus pengamatan bisa secara luas atau umum dan bisa juga khusus/spesifik. 3)      Membangun Kriteria Observasi akan sangat membantu guru jika criteria berhasil atau sasaran yang ingin dicapai sudah disepakati.



4)      Keterampilan Observasi Seorang pengamat yang baik memiliki tiga keterampilan: (1) dapat menahan diri untuk tidak terlalu cepat memutuskan dalam menginterpretasikan satu peristiwa; (2) dapat menciptakan suasana yang memberikan dukungan dan menghindari terjadinya suasana yang menakutkan guru atau siswa; dan (3) menguasai berbagai teknik untuk menemukan peristiwa atau interaksi yang tepat untuk direkam. 5)      Balikan (Feedback) Hasil observasi dapat dimanfaatkan jika ada balikan yang tepat.



Dilihat dari cara melakukannya, observasi dapat dibedakan menjadi: 1)      Observasi Terbuka Pengamat tidak menggunakan lembar observasi, melainkan hanya menggunakan kertas kosong untuk merekam pelajaran yang diamati. 2)      Observasi Terfokus Observasi ini untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran. 3)      Observasi Terstruktur Observasi ini menggunakan instrument observasi yang terstruktur dan siap pakai, sehingga pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda (V) pada tempat yang disediakan. 4)      Observasi Sistematik Observasi sistematik lebih rinci dari observasi terstruktur dalam kategori data yang diamati.



b.      Tujuan/sasaran Observasi Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu. Dalam PTK, observasi ditujukan untuk memantau proses dan dampak perbaikan yang direncanakan. c.       Prosedur Observasi Prosedur atau langkah-langkah observasi terdiri dari tiga tahap, yaitu: pertemuan pendahuluan, observasi, dan diskusi balikan. Ketiga tahap ini sering disebut sebagai siklus pengamatan, Langkah-langkah tersebut adalah: 1)      Pertemuan Pendahuluan Sering disebut dengan pertemuan perencanaan, dilakukan sebelum observasi berlangsung. Bertujuan untuk menyepakati berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran yang akan diamati. 2)      Pelaksanaan Observasi Observasi dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan, yang terfokus pada prilaku mengajar guru, prilaku belajar siswa, dan interaksi antara guru dan siswa.



3)      Diskusi Balikan Hal ini dilakukan setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir.



2.         Catatan Harian, Rekaman, Angket, dan Wawancara             Data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik lain seperti catatan harian guru, catatan harian siswa, rekaman dengan tape recorder, angket wawancara, dan berbagai dokumen terkait dengan siswa.             Catatan harian guru disebut field note, dibuat oleh guru setelah pembelajaran selesai. Catatan harian siswa dibuat siswa secara bebas tentang pelajaran tertentu. Rekaman dengan tape recorder merupakan salah satu cara mendapatkan data penting yang berkaitan dengan interaksi di dalam kelas. Angket atau kuesioner dapat digunakan untuk menjaring pendapat siswa tentang pembelajaran. Wawancara dapat dilakukan untuk mengungkap pendapat siswa tentang pembelajaran.



B.        ANALISIS DATA DAN REFLEKSI 1.         Analisis data             Agar data tersebut bermakna sebagai dasar untuk mengambil keputusan, data tersebut harus dianalisis atau diberi makna. Analisis data dapat dilakukan secara bertahap; (1) menyeleksi dan mengelompokkan, (2) memaparkan atau mendeskripsikan data, dan (3) menyimpulkan atau memberi makna. Pada tahap pertama, data diseleksi, difokuskan, dan direduksi. Tahap ini sering disebut reduksi data. Tahap kedua, data yang sudah terorganisir, dideksripsikan sehingga bermakna, baik dalam bentuk narasi, grafik, maupun tabel. Tahap terakhir dari data ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan atau formula singkat. 2.         Refleksi             Refleksi seperti berdiri di depan cermin untuk melihat kembali bayangan kita atau memantulkan kembali kejadian yang perlu dikaji. Dibantu hasil analisis data, guru merenungkan mengapa satu kejadian berlangsung dan mengapa seperti itu. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam permbelajaran berikutnya. Refleksi dilakukan melalui analisis dan sintesis, serta induksi dan deduksi.



C.        PERENCANAAN TINDAK LANJUT             Hasil atau kesimpulan yang didapat pada analisis data dan setelah melakukan refleksi digunakan untuk membuat rencana tindak lanjut. Jika ternyata tindakan perbaikan belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisis data dan refleksi digunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan, bila perlu dibuat rencana baru. Jika ini terjadi, maka siklus 2 PTK langkahlangkahnya tetap sama, Siklus PTK akan berakhir, jika perbaikan sudah berhasil dilakukan.