Resume Sistem Informasi Manajemen Pada Perusahaan Digital [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Individu



Dosen Pembimbing



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



INDRA SUSANTO, SE, MM



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DIGITAL



OLEH :



NIA AZURA SARI 11273203526 Jurusan/Semester/Kelas: Akuntansi S1/IV/E



UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL 2014



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DIGITAL Perusahaan digital adalah perusahaan yang memiliki hubungan penting terhadap pelanggan, pemasok, dan karyawan secara digtal. Proses bisnis inti dicapai melalui jaringan digital dengan lingkup keseluruhan organisasi yang saling terhubung. Proses bisnis terhubung dengan sekumpulan kegiatan yang saling berhubungan dan perilaku yang telah dikembangkan perusahaan untuk memproduksi hasil tertentu dan cara unik bagaimana mengorganisasikan dan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan ini. Contoh dari proses bisnis adalah pengembangan produk baru, pembuatan dan pemenuhan pesanan, penciptaan perencanaan pemasaran, dan perekrutan karyawan. Cara perusahaan untuk mencapai proses-proses bisnisnya dapat menjadi sumber bagi kekuatan persaingan. Selain itu, proses bisnis dan sistem informasi pada perusahaan digital sudah memiliki prinsip dasar yang meliputi proses just-in time, kualitas, dan perbaikan berkelanjutan. Aset penting perusahaan – properti intelektual, kompetensi dasar, dan aset keuangan serta aset sumber daya manusia dikelola menggunakan alat digital. Dalam perusahaan digital, setiap informasi yang dibutuhkan



untuk menunjang keputusan bisnis



utama tersedia setiap saat dan di mana saja. Perusahaan digital merasakan dan tanggap atas lingkungannya lebih cepat dibanding perusahaan tradisional, hal ini memberikan kemampuan yang lebih fleksibel bagi perusahaan digital di era perubahan ini. Perusahaan digital menawarkan kesempatan tidak biasa dalam organisasi dan manajemen global yang lebih fleksibel. Dalam perusahaan digital, baik perubahan waktu maupun perubahan tempat merupakan suatu norma. Perubahan waktu mengacu kepada kegiatan bisnis yang dilakukan secara terus menerus, 24 jam X 7 hari, tidak terbatas pada kegiatan hari kerja dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore. Pergeseran tempat berarti pekerjaan dapat berada di lingkungan kerja global sebagaimana pada tingkat nasional. Pekerjaan dapat secara fisik dikerjakan di mana saja pekerjaan tersebut dapat dikerjakan paling baik. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai sistem informasi manajemen pada perusahaan digital, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu sistem informasi dan arti penting sistem informasi bagi perusahaan.



Sistem informasi (information system) secara teknis dapat didefinisikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru. Tiga aktivitas di dalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, menganalisis permasalahan dan menciptakan produk baru. Aktivitas tersebut adalah Input merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun luar organisasi. Pemrosesan (processing) mengubah data input mentah ini menjadi bentuk yang berarti. Output mengirimkan informasi yang telah diproses tersebut ke orang-orang yang akan menggunakan informasi tersebut. Sistem informasi juga memerlukan umpan balik, yang merupakan output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang tepat untuk mengevaluasi atau mengoreksi tahapan input. Didalam sistem informasi terdapat 3 dimensi, sebagai berikut: a. Organisasi Sistem informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari organisasi. Malahan bagi sebagian perusahaan, seperti perusahaan pembuat laporan kredit, bisnisnya tidak akan berjalan tanpa sebuah sistem informasi. Elemen kunci dari organisasi adalah orang-orang yang ada didalamnya, struktur (mulai dari manajemen tingkat senior, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat operasional, sampai kepada tenaga ahli, pekerja data dan pekerja produksi/jasa), proses bisnis, politik dan budaya. Bagian dari budaya organisasi selalu ditemukan menyatu ke dalam sistem informasinya. b. Manajemen Tugas manajemen adalah untuk berusaha memahami banyak keadaan yang dihadapi oleh organisasi, mengambil keputusan, dan merumuskan rencana kegiatan untuk memecahkan permasalahan organisasi. Pada kenyataannya para manajer harus



bekerja lebih dari sekadar mengelola hal yang sudah ada. Mereka juga harus menciptakan produk dan jasa baru dan bahkan membentuk kembali organisasi dari waktu ke waktu. Bagian penting dari tanggung jawab manajemen adalah kerja kreatif yang disebabkan oleh pengetahuan dan informasi baru. Teknologi informasi dapat memainkan peranan penting dalam membantu manajer untuk merancang dan menciptakan produk dan jasa baru dan megelola serta merancang kembali organisasi. c. Teknologi informasi Teknologi informasi adalah satu dari banyak alat yang digunakan manajer untuk menghadapi perubahan. Peranti keras komputer (computer hardware) adalah peralatan fisik yang digunakan untuk kegiatan input, pemrosesan dan output dalam sebuah sistem informasi. Komponen-komponennya adalah komputer dengan berbagai macam ukuran dan bentuk; berbagai macam peralatan input, output, dan penyimpanan; dan peralatan telekomunikasi yang saling menghubungkan komputer. Peranti lunak komputer (computer software) terdiri atas detail instruksi program yang mengawasi dan mengoordinasikan komponen peranti keras dalam sebuah sistem informasi. Teknologi manajemen data (data management technology) terdiri atas peranti keras yang mengatur organisasi data pada media penyimpanan fisik. Teknologi telekomunikasi dan jaringan (networking and telecommunications technology), terdiri atas perangkat fisik dan peranti lunak, menghubungkan berbagai macam peranti keras dan memindahkan data dari satu lokasi fisik ke lokasi lainnya. Perangkat komunikasi dan komputer dapat dihubungkan dalam jaringan untuk berbagi suara, data, gambar, bunyi dan video. Jaringan (networking) menghubungkan dua atau lebih komputer untuk berbagi data atau sumber daya seperti printer. Jaringan terbesar di dunia yang banyak digunakan saat ini adalah internet. Terdapat beberapa jenis jaringan, diantaranya: 1. Local Area Network (LAN) 2. Campus Area Network (CAN) 3. Metropolitan Area Network (MAN) 4. Wide Area Network (WAN)



Internet adalah “jaringan dari jaringan” global yang digunakan standar universal untuk menghubungkan jutaan jaringan berbeda dengan lebih dari 350 juta komputer host di 200 lebih negara di seluruh dunia. Internet telah menciptakan tren teknologi universal baru yang dapat digunakan untuk pengembangan produk baru, jasa, strategi dan model bisnis. Tren teknologi yang sama ini memiliki manfaat internal. Jaringan internal korporat berbasiskan teknologi internet disebut juga intranet. Intranet pribadi yang diperluas pengguna eksternal yang memiliki otorisasi disebut dengan ekstranet (extranet), dan perusahaan memanfaatkan jaringan tersebut untuk mengoordinasikan aktivitas mereka dengan perusahaan lainnya dalam hal pembelian, kolaborasi perancangan, dan tugas antarorganisasi lainnya. Bagi sebagian besar perusahaan saat ini, menggunakan internet merupakan kebutuhan bisnis dan keunggulan kompetitif. World wide web merupakan jasa yang diberikan internet yang menggunakan standar yang diterima secara universal untuk menyimpan, mengambil, membentuk, dan menampilkan informasi dalam sebuah format halaman di internet. Halaman web berisi teks, grafis, animasi, suara, dan video yag terhubung ke halaman situs lainnya. Anda dapat dibawa ke satu halaman untuk mencari informasi dan lokasi lain di web dengan mengklik kata-kata bertanda atau tombol dalam suatu halaman web. Jaringan digital dan internet dewasa ini didasarkan pada tiga teknologi utama: komputasi klien/server, adalah sebuah model komputasi terdistribusi dimana beberapa tenaga pemrosesan yang ditempatkan dalam komputer klien yang kecil dan tidak mahal dibawah kendali pengguna, dan tersimpan pada PC, laptop atau perangkat genggam. Klien-klien yang canggih ini dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui sebuah jaringan yang dikendalikan oleh komputer server jaringan. Packet switching, adalah metode membagi pesan digital menjadi paket-paket, mengirimkan paket tersebut



melalui



jalur



komunikasi



yang



berbeda



yang tersedia,



kemudian



mengumpulkan kembali paket tersebut segera setelah sampai di tempat tujuan. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dan Konektivitas, merupakan jaringan perusahaan dengan standar tunggal yang mendunia. Protokol adalah sekumpulan aturan dan prosedur yang mengatur transmisi informasi diantara dua titik



didalam jaringan. TCP mengacu pada protokol kendali transmisi yang mengendalikan pergerakan data diantara banyak komputer. TCP membentuk koneksi diantara komputer, merangkai perpindahan paket, dan menyatakan paket yang dikirim. Sedangkan IP mengacu pada protokol internet yang mengatur pengiriman paket serta pemecahan dan pengumpulan kembali paket-paket selama tansmisi. Ada 4 lapis model referensi TCP/IP dari Departemen Pertahanan AS, yaitu: lapisan aplikasi (application layer), lapisan transport (transport layer), lapisan internet (internet layer), dan lapisan antarmuka jaringan (network interface layer). Untuk perusahaan yang membutuhkan transmisi berkecepatan tinggi, sejumlah layanan dan teknologi dan jaringan tersedia, diantaranya: Frame relay, adalah jaringan bersama yang lebih cepat dan lebih murah dari packet switching dan dapat mencapai kecepatan transmisi dari 56 Kbps hingga lebih dari 40 Mbps. Frame relay mengemas data menjadi frame, seperti paket tapi kecepatannya lebih tinggi karena sirkuit digitalnya lebih dapat diandalkan dan membutuhkan lebih sedikit pemeriksaan kesalahan daripada paket switching. Mode transfer asinkron (Asynchronous transfer modeI – ATM) dapat menangani banyak jenis lalu lintas jaringan dan memberikan kecepatan transmisi dari 1,5 Mbps hingga lebih dari 9 Gbps. ATM dapat meneruskan data dari beberapa komputer penjual yang berbeda dan sangat populer digunakan untuk transmisi data, video, dan audio melalui jaringan yang sama. Banyak penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan backbone perusahaan besar menggunakan ATM. Integrated services digital network (ISDN), adalah standar telepon internasional yang lebih kuno untuk akses jaringan yang menggabungkan layanan suara, data, gambar, dan video. ISDN tetap sangat efektif untuk mendukung telekonferensi interaktif jarak jauh. Terdapat dua jenis layanan ISDN yaitu ISDN tarif dasar (128 Kbps) dan ISDN tarif primer (1,5 Mbps). Digital subscriber line (DSL), teknologi ini juga beroperasi melalui jalur telepon untuk membawa suara, data, dan video seperti ISDN, tapi memiliki kapasitas transmisi yang lebih tinggi dari ISDN. Terdapat 2 kategori DSL yaitu; Asymmetric digital subscriber line (ADSL) yang mendukung kecepatan transmisi dari 1,5 hingga 9 Mbps ketika menerima data dan diatas 700 Mbps ketika mengirimkan data, Symmetric digital



subscriber line (SDSL) yang mendukung kecepatan transmisi yang sama untuk pengiriman dan penerimaan data, mencapai 3 Mbps. Koneksi internet kabel (cable Internet connecton), disediakan oleh vendor televisi kabel menggunakan jalur kabel koaksial digital untuk memberi akses internet berkecepatan tinggi ke rumah-rumah dan perusahaan-perusahaan. Internet kabel menyediakan akses internet berkecepatan tinggi hingga 10 Mbps. Jalur T (T lines), merupakan jalur data berkecepatan tinggi dari penyedia layanan komunikasi untuk memindahkan sejumlah besar data ke lintas benua atau ke seluruh dunia. Jalur T1 menawarkan sampai 24 saluran 64 Kbps yang dapat mendukung total kecepatan transmisi data 1,544 Mbps. Setiap saluran 64 Kbps ini dapat dibentuk membawa suara atau data. Jalur T3, adalah koneksi berkecepatan sangat tinggi yang sanggup mentransmisi data pada kecepatan yang sangat besar, 45 Mbps Semua teknologi ini, membutuhkan manusia untuk menjalankan dan mengelolanya, mewakili sumber daya yang dapat dibagi ke seluruh organisasi dan membentuk infrastruktur teknologi informasi (information technology infrastructure). Infrastruktur TI memberikan dasar atau tren bagi sistem informasi tertentu yang akan dibuat perusahaan. Setiap organisasi harus hati-hati merancang dan mengelola infrastruktur teknologi informasinya sehingga dapat memberikan dukungan teknologi terhadap kegiatan yang ingin diselesaikan dengan sistem informasinya. Jadi, sistem informasi sangat penting bagi perusahaan, dapat dikatakan bahwa sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya suatu bisnis perusahaan dalam ekonomi global saat ini. Organisasi mencoba untuk menjadi lebih kompetitf dan efisien dengan mengubah dirinya menjadi perusahaan digital yang menggunakan teknologi digital dalam hal proses bisnis inti, hubungan pelanggan, pemasok, dan karyawan. Berikut tujuh pencapaian utama organisasi yang menjadi alasan organisasi (perusahaan) menggunakan dan berinvestasi pada sistem informasi: 



Keunggulan operasional;







Produk baru;







Pelayanan dan model bisnis;







Hubungan pelanggan-pemasok;







Meningkatkan proses pengambilan keputusan;







Keunggulan kompetitif; dan







Kelangsungan hidup dari hari ke hari.



Pada setiap tingkatan organisasi, sistem informasi mendukung area fungsional utama dari bisnis. Sistem penjualan dan pemasaran membantu perusahaan mengidentifikasi pelanggan produk dan jasa perusahaan, mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mempromosikan produk dan jasa, menjual produk dan jasa, dan memberikan dukungan pelanggan yang berkelanjutan. Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, dan produksi barang dan jasa, dan mengendalikan aliran produksi. Sistem keuangan dan akuntansi menjaga data aset keuangan dan aliran dana perusahaan. Sistem SDM menjaga catatan karyawan; menelusuri kemampuan karyawan,



kinerja,



dan



pelatihan;



dan



mendukung



perencanaan



kompensasi



dan



pengembangan karier karyawan Sistem Informasi Manajemen. Perkembangan sistem infomasi manajemen tidak terlepas dari perkembangan sistem komputer. Komputer pertama selesai dibuat tahun 1946 yaitu ENIAC (Electronic Numerical Intergrator and Computer). Pada era komputer pertama ini aplikasi yang banyak dilakukan adalah aplikasi teknik, karena pada waktu itu komputer dimaksudkan sebagai alat untuk menghitung (compute). Pada tahun 1964 IBM (International Business Machines) memperkenalkan komputer IBM S 360, yang artinya System 360 dengan maksud komputer ini dapat melayani semua aplikasi sepanjang 360 derajat (satu lingkaran penuh). Maksud satu lingkaran ini adalah separuh lingkaran untuk aplikasi teknik dan separuh lingkaran lainnya untuk aplikasi bisnis. Sejak diperkenalkan IBM S 360, komputer mulai digunakan untuk aplikasi bisnis yang merupakan tonggak awal sistem infomasi manajemen. Aplikasi bisnis pada awal tahun ini masih merupakan aplikasi untuk sistem pengolahan transaksi (Transaction Processing System-TPS). Aplikasi TPS digunakan untuk merekamkan aplikasi bisnis ke dalam basis data (database) yang selanjutnya dari basis data ini dapat dihasilkan laporan-laporan operasi bisnis. Laporan-laporan dari hasil basis data pada periode ini



banyak berupa informasi pencatatan nilai (score-keeping information) untuk manajemen level bawah. Dengan tersedianya basis data yang cukup lengkap dari TPS laporan-laporan berisi informasi score-keeping



untung manajemen tingkat bawah saja dianggap kurang cukup.



Manajer-manajer fungsi mulai cukup merasakan manfaat dari sistem informasi ini. Manajermanajer fungsi ini, yaitu manajer-manajer pemasaran, akuntansi, keuangan, produksi, sumber daya manusisa untuk semua tingkatan mulai membutuhkan sistem informasi ini untuk mendukung keputusan mereka. Sistem-sistem ini disebut Sistem Informasi Manajemen ( Management Information System), karena berada di fungsi-fungsi organisasi, yang terdiri dari sistem informasi pemasaran (SIPEM), sistem informasi akuntansi (SIA), sistem informasi keuangan ( SIKEU), sistem informasi produksi (SIPRO) dan sistem informasi sumber daya manusia (SISDM). Sistem Informasi Manajemen ini (SIM) ini mulai diterapkan pada awal tahun 1970 di Amerika Serikat. Sistem informasi manajemen ini memberikan informasi kepada manajemen bawah, menengah dan atas. Informasi untuk manajer menengah mengarah lebih bersifat informasi pengarahan perhatian (attentio directing information) yang sangat berguna untuk manajer menengah mengarahkan perhatiannya pada sesuatu yang menyimpang. Informasi untuk manajer atas lebih bersifat informasi pemecahan masalah (problem solving information). Awal tahun 1970-an, teknologi juga mulai digunakan di proses produksi. Teknologi ini adalah teknologi komputer dan robot untuk mengendalikan proses produksi supaya efisien dan efektif. Efisien karena menggantikan tenaga manusia dengan teknologi dan efektif karena lebih tepat dan dapat diandalkan daripada manusia. Penerapan teknologi ini di proses produksi disebut dengan sistem pengendali proses atau process control system (PCS). Yang termasuk PCS



adalah



CAM



(Computer



Aided



Manufacturing),



CIM



(Computer



Intergrated



Manufacturing), robot dan lain sebagainya. Dengan bertambahnya persaingan yang semakin ketat, manajer menengah ke atas membutuhkan informasi lebih lanjut. Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang ada menjadi tidak mencukupi. SIM ini hanya memberikan informasi yang periodik. Informasi lainnya yang



lebih bersifat ad-hoc menjadi dibutuhkan oleh manajer. Pada tahun 1980-an, suatu sistem yang dikenal dengan nama Sistem penunjang keputusan (Decision Support System - DSS) mulai dikenal oleh ilmuan dari MIT (Massachusset Institute of Technology) yaitu Michael S. Scott Morton, G. Anthony Gorry dan Peter G. W. Keen. DSS banyak diterapkan untuk manajemen tingkat menengah. Sistem ini menggunakan beragam model untuk menganalisis data, atau memadatkan data dalam jumlah besar kedalam bentuk yang membuat pembuat keputusan dapat menganalisisnya dan berfokus pada masalah yang unik dan cepat berubah, dimana prosedur untuk mendapatkan solusi belum tentu ditentukan sebelumnya. Aplikasi lain yang dikenal tahun 1980-an adalah sekelompok sistem pakar (Expert System - ES). Berbeda dari DSS yang mengandalkan bisnis data (database) yang ada, sistem pakar atau expert system (ES) mengandalkan basis pengetahuan (knowledge base) yang harus diisi dari seorang pakar. Dengan adanya pengetahuan dari pakar yang di sistem, maka kehadiran pakar dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai pengganti pakar untu memberikan jasa konsultasi. Bersamaan dengan perkembangan DSS dan ES, awal tahun 1980 juga diwarnai dengan perkembangan sistem otomatisasi kantor (Office Automation System - OAS). Sistem ini memberikan fasilitas pengolahan kata, pengolahan dokumen, penjadwalan, komunikasi dan kolaborasi antar manajer di dalam organisasi melalui jaringan internet. OAS menyediakan fasilitas lewat komunikasi lewat e-mail maupun chat dan menyediakan fasilitas kolaborasi lewat video conference atau teleconference. Sistem informasi eksekutif atau Executive Information System (EIS) dimulai awal tahun 1990-an. EIS diperlukan oleh eksekutif puncak karena persaingan bisnis yang lebih tajam yang menuntut eksekutif didukung oleh sistem teknologi informasi yang interaktif, mudah digunakan dan mempunyai fasilitas drill down (dapat menggali data sedetil mungkin). Sistem ini disebut EIS. Sistem pendukung eksekutif (executive support system – ESS) membantu manajemen senior membuat keputusan. ESS menangani keputusan tidak rutin yang membutuhkan penilaian, evaluasi, dan pendekatan karena tidak terdapat prosedur yang disetujui untuk



mencapai solusi. ESS menyediakan perhitungan umum dan kapasitas komunikasi yang dapat diterapkan pada berbagai perubahan masalah. ESS dirancang untuk menggabungkan data tentang kejadian eksternal, seperti hukum pajak baru atau pesaing, tetapi sistem ini juga menggambarkan rangkuman informasi dari SIM dan DSS internal. Sistem ini menyaring, memadatkan, dan melacak data penting, menampilkan data dengan kepentingan terbesar bagi manajer senior. Sering kali informasi yang didapat diantar kepada eksekutif senior melalui portal, yang menggunakan batasan web untuk menyajikan isi bisnis yang dipersonalisasi dan terintegrasi. Jika TPS (Transaction Processing System) dan SIM digunkan untuk efesiensi dan efektifitasnya maka Sistem Informasi Stratejik (Strategic Information System - SIS) merupakan sistem-sistem yang digunakan untuk mendpatkan keuntungan strategik. TPS dan SIM lebih condong untuk efsiensi yaitu mengganti tenaga manusia dengan teknologi dan untuk efektifitas yaitu untuk mendukung manajer mencapai sasarannya dengan lebih baik. Akan tetapi mulai tahun 1990-an dengan persaingan bisnis yanag ketat tersebut efesiensi dan efektifitas saka tidak cukup. Perusahaan harus dapat memenangkan persaingan lewat keunggulan kompetisi. SIS merupakan sistem yang dimaksudkan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. SIS didefinisikan sebagai sistem-sistem apapun dan ditingkat manapun dalam organisasi (dapat TPS, SIM, DSS ES, EIS ataupun yang lainnya) yang dapat memberikan keuntungan strategik. Dengan perkembangan teori organisasi yang lebih menekankan pada grup atau team, penggunaan DSS berkembang kearah Group Support System (GSS). GSS merupakan DSS yang digunakan untuk pengambilan keputusan secara team, yang dipercaya akan menghasilkan keputusan yang lebih baik karena adanya sinergi dan kontrak sosial di dalam team atau grup tersebut, GSS mulai digunakan pada pertengahan tahun 1990-01 Pada pertengahan tahun 1990-an juga mulai digunakan Geografic Information System (GIS), yang merupakan sistem SIM atau DSS yng menggunakan tampilan peta geografis. Contoh sistem ini adalah yang digunakan di jaringan toko Wal Mart untuk meihat pergeseran perilaku konsumen di seuruh negeri di Amerika Serikat. Dengan menampilkan peta Amerika Serikat, sistem GIS dapat menunjukkan pergeseran selera konsumen dari satu tempat ke tempat lain.



Perkembangan terakhir adalah dengan dikembangkannya jaringan saraf (neural) buatan atau Artificial Neural Network (ANN). ANN merupakan sistem yang mencoba meniru kerja dari jaringan saraf otak. Perbedaannya dengan sistem lain adalah ANN mempunyai kelebihan proses belajar seperti halnya otak, sehingga proses yang sama selanjutnya akan dilakukan dengan lebih baik. Contoh ANN yang populer adalah yang digunakan untuk memilih saham terbaik di pasar modal. Setelah kita membahas sistem informasi dan perkembangan sistem informasi manajemen dari waktu ke waktu, tidak lengkap rasanya jika kita tidak membahas infrastruktur TI nya. Infrastruktur TI adalah sumber daya teknologi yang dibagi dalam perusahaan untuk menyediakan platform aplikasi sistem informasi perusahaan tersebut. Yang termasuk dalam infrastruktur TI adalah peranti keras, peranti lunak, dan layanan yang dibagi di seluruh perusahaan. Komponen utama infrastruktur TI adalah platform peranti keras komputer, platform sistem operasi, platform peranti lunak perusahaan, platform jaringan dan telekomunikasi, peranti lunak manjemen basis data, platform internet, dan layanan konsultasi serta integrator sistem. Kita dapat lebih memahami nilai bisnis dari investasi infrastruktur TI dengan melihat infrastruktur TI sebagai sebuah platform layanan, dan juga seperangkat teknologi. Ada lima tahap evolusi infrastruktur TI. Tahap pertama, mesin akuntansi elektronik terspesialisasi yang merupakan komputer primitive yang digunakan untuk pekerjaan akuntansi. Tahap kedua, era mainframe (1959 hingga sekarang) terdiri atas sebuah mainframe yang melakukan pemrosesan terpusat yang dapat dihubungkan ke ribuan terminal, dan pada akhrnya beberapa komputasi terdesentralisasi dan per departemen menggunakan komputer mini dalam jaringan. Tahap ketiga, era PC (tahun 1981 hingga sekarang) dalam infrastruktur TI didominasi oleh penggunaan komputer desktop dengan perangkat produktivitas kantor. Tahap keempat, era klien/server (tahun 1983 hingga sekarang) infrastruktur yang lebih mendominasi pada era ini terdiri atas jaringan klien desktop atau laptop hingga komputer server yang lebih kuat untuk menangani kebanyakan pengelolaan dan pemrosesan data. Tahap kelima, era komputasi internet perusahaan (tahun 1992 hingga sekarang) didominasi oleh sejumlah besar PC yang disambung ke dalam LAN (Local Area Network), dan penggunaan standar dan peranti lunak yang semakin meluas untuk menghubungkan jaringan yang berbeda dan perangkat-



perangkat yang terhubung ke jaringan keseluruhan perusahaan sehingga informasi dapat bergerak bebas di dalam perusahaan. Teknologi nirkabel meningkatkan produktivitas dan hasil kerja dengan menyediakan komunikasi dan akses ke informasi kapan pun dan di mana pun, termasuk ke sumber-sumber informasi di internet. Komunikasi nirkabel membuat perusahaan lebih mudah berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan karyawan serta memberikan pengaturan yang lebih fleksibel dalam mengorganisasikan pekerjaan. Teknologi nirkabel mobile memfasilitasi manajemen rantai pasokan dengan mencatat data pergerakan barang sebagaimana peristiwa ini terjadi dan dengan memberikan informasi yang terperinci dan segera seiring berpindah di sepanjang rantai pasokan. Sistem radio frequency identification (RFID), menggunakan label kecil yang memiliki microchip bawaan yang mengandung data tentang suatu barang dan lokasinya. Label ini mentransmisikan sinyal radio melalui jarak pendek ke unit pembaca RFID yang khusus. Pembaca RFID ini kemudian meneruskan data melalui jaringan ke komputer untuk diproses. Wireless sensor network (WSN) adalah jaringan dari perangkat-perangkat nirkabel yang saling terhubung dengan beberapa kemampun pemrosesan dan pemancaran radio yang diletakkan di suatu lingkungan fisik untuk melakukan pengukuran dari banyak titik di suatu ruangan besar. WSN sangat bermanfaat untuk memantau perubahan lingkungan, pola lalu lintas, peristiwa keamanan, atau kejadian rantai pasokan. Salah satu tujuan diadakannya sistem informasi di perusahaan adalah untuk keperluan manajemen data, dimana data di organisasi dan di pelihara dengan baik, sehingga di dapat informasi yang tepat waktu, akurat, dan relevan. Sistem komputer mengorganisasikan data dalam hierarki yang dimulai dengan bit dan byte, lalu berlanjut ke field, record, file, dan basis data. Teknik manajemen file yang tradisional membuat organisasi sulit untuk melacak setiap bagian data yang digunakan secara sistematis dan mengatur data ini sehingga dapat diakses dengan mudah. Berbagai area dan kelompok fungsional yang berbeda diberikan izin untuk mengembangkan file sendiri. Seiring dengan waktu, lingkungan file tradisional ini menimbulkan masalah, seperti : Redundansi data dan inkonsisteni data (duplikasi data dalam beberapa file



data), Ketergantungan data-program (program–data dependency), Kurangnya fleksibelitas, Buruknya keamanan, Kurangnya pembagian dan ketersediaan data. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan teknologi basis data. Basis data (database) adalah sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data. Alih-alih menyimpan data dalam file terpisah untuk setiap aplikasi, data disimpan supaya pada pengguna data tersebut tampak seperti disimpan hanya dalam satu lokasi. Sebuah basis data melayani banyak aplikasi sekaligus. Sistem manajemen basis data ( database management system – DBMS) adalah peranti lunak yang memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien, dan menyediakan akses data bagi program aplikasi. DBMS bertindak sebagai antarmuka antara program aplikasi dan file data fisik. Sebuah basis data melayani banyak aplikasi sekaligus. Fitur yang paling penting dari DBMS adalah kemampuannya memisahkan tampilan data secara logis dan fisik. Tampilan logis menghadirkan data sebagaimana dilihat oleh pengguna akhir atau spesialis baisnis, sementara tampilan fisik menunjukkan bagaimana data sebenarnya ditata dan terstruktur dalam media penyimpanan fisik. Pengguna bekerja dengan tampilan logis. DBMS mencari informasi sehingga pengguna tidak perlu memikirkan lokasi fisiknya. Prinsip kapabilitias dari DBMS mencakup; kemampuan definisi data yaitu struktur dan isi dari basis data; kamus data yaitu file otomatis atau manual yang menyimpan informasi tentang data didalam basis data, termasuk nama, definisi, format dan penjelasan dari elemen data; bahasa manipulasi data seperti SQL, adalah bahasa khusus untuk mengakses dan memanipulasi data didalam basis data. Metode utama untuk mengorganisasikan dan memelihara data dalam sistem informasi saat ini adalah Basis data relasional, dimana basis data ini menyusun data ke dalam tabel dua dimensi dengan baris dan kolom yang disebut relasi. Setiap tabel berisi data tentang entitas dan atributnya serta field kunci untuk mengidentifikasi secara unik setiap record untuk pencarian dan manipulasi. Ketika merancang data hal yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi hubungan diantara elemen-elemen data menjadi satu untuk menjumpai kebutuhan informasi bisnis, kelompok data tersebut diproses menjadi kecil, stabil bahkan fleksibel dan adaptif, proses ini disebut



normalisasi,kemudian data-data tersebut didokumentasikan dalam bentuk diagram relasi entitas. Berbagai alat yang tangguh tersedia untuk menganalisis dan mengakses informasi didalam basis data. Kemampuan ini meliputi; Gudang data (data warehouse), adalah basis data yang menyimpan data yang sekarang dan terdahulu yang mungkin diminati oleh para pembuat keputusan di seluruh perusahaan. Perusahaan sering membuat gudang data untuk keseluruhan perusahaan, dimana gudang data pusat melayani seluruh organisasi, atau perusahaan membuat gudang data yang lebih kecil dan terdesentralisasi yang disebut data mart. Gudang data mendukung analisis data multidimensi, juga dikenal sebagai pemrosesan analitis online (online analytical processing – OLAP). OLAP mempresentasikan hubungan diantara data seperti struktur multidimensi, yang dapat dilihat sebagai kubus data dan kubus didalam kubus data, sehingga analisis data yang lebih rumit dapat dilakukan. Penggalian data (data minning), menyediakan pengetahuan tentang data perusahaan yang tidak dapat diperoleh dengan OLAP, dengan cara menemukan pola dan hubungan yang tersembunyi dalam basis data yang besar dan menyimpulkan aturan untuk memprediksi perilaku di masa depan. Pola dan aturan digunakan untuk memandu proses pengambilan keputusan dan meramalkan dampak keputusan tersebut. Jenis informasi yang dapat diperoleh dari penggalian data meliputi asosiasi, sekuen, klasifikasi, kluster, dan ramalan. Seluruh layanan teknologi informasi yang ada di perusahaan berada di bawah tanggung jawab departemen sistem informasi . Departemen sisem informasi bertanggung jawab memelihara peranti keras, peranti lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup infrastruktur TI perusahaan. Sistem informasi terdiri atas spesialis, seperti programmer, analisis sistem, pemimpin proyek, manajer sistem informasi, dan dikepalai oleh direktur informasi (chief information – CIO). Dengan terkonsentrasinya data dalam bentuk elektronik dan berbagai prosedur yang tidak tampak lagi karena otomatisasi proses, sistem informasi komputer rentan terhadap perusakan, penyalahgunaan, kesalahan (error), kecurangan, hacker, dan gangguan pada peranti keras dan peranti lunak. Perusahaan perlu menetapkan sebuah keragka pengorganisasian dan



pengelolaan dalam pengamanan dan control untuk menggunakan teknologi dengan efektif untuk melindungi sumber informasinya. Penilaian risiko mengevaluasi aset informasi, mengidentifikasi titik-titik pengendalian dan mengendalikan kelemahan, dan menetapkan pengendalian yang paling efektif dalam hal biaya. Perusahaan juga harus membangun kebijakan pengamanan perusahaan yang koheren dan merencanakan keberlangsungan operasi bisnis pada saat terjadi bencana atau kekacauan. Kebijakan pengamanan ini meliputi kebijakan penggunaan yang berterima dan otorisasi. Rencana pemulihan bencana menyediakan prosedur dan fasilitas untuk memulihkan kerja komputer dan layanan komunikasi setelah mengalami kekacauan, sementara recana keberlangsungan bisnis berfokus pada bagaimana perusahaan dapat memulihkan jalannya operasi bisnis. Audit SIM yang sistematis dan komprehensif membantu perusahaan menentukan sistem yang paling efektif dalam pengamanan dan pengendalian untuk sistem informasinya. Untuk mendukung e-commerce dan proses bisnis digital, perusahaan juga membutuhkan upaya khusus, perusahaan dapat menggunakan sistem komputer yang memiliki toleransi kesalahan atau membuat lingkungan komputasi dengan ketersediaan tinggi untuk memastikan bahwa sistem informasinya selalu hidup dan dapat bekerja interupsi. Firewall ditempatkan diantara jaringan pribadi suatu perusahaan dan jaringan eksternal, seperti internet, untuk menjaga agar para pengguna tidak sah tidak dapat masuk ke dalam jaringan pribadi. Sistem deteksi gangguan memantau jaringan pribadi dari lalulintas data dalam jaringan yang mencurigakan dan mencoba untuk masuk dalam sistem



perusahaan. Kata sandi, token, kartu pintar, dan autentikasi



biometrik biasa digunakan untuk mengautentikasi pengguna sistem. Antivirus mencegah sistem komputer terinfeksi virus dan worm dan menghilangkan peranti lunak yang berbahaya, sementara antispyware melawan gangguan dan bahaya dari program-program spyware. Enkripsi, pengodean dan pengacauan pesan, merupakan teknologi yang biasa digunakan untuk pengamanan dalam mengirim data melalui internet dan jaringan Wi-fi. Sertifikat digital mengombinasikannya dengan enkripsi kunci public untuk memberikan perlindungan lebih pada saat transaksi elektronik dengan cara mengautentikasi identitas seorang pengguna. Sumber: Laudon, Kenneth C dan Jane P. Lauddon. 2008. Management Information System (Managing The Digital Firm) buku 1 edisi 10. Jakarta: Salemba Empat