Resusitasi Neonatus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tiffano Taufan Firdaus



Resusitasi adalah usaha dalam memberikan



ventilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alat-alat vital lainnya.



Menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi: •Apakah bayi lahir cukup bulan? – Prematur lebih memerlukan upaya resusitasi



•Apakah cairan amnion bersih dari mekonium?



Apakah bayi bernapas/menangis? Perhatikan dada bayi Tidak ada usaha napas perlu intervensi Megap-megap perlu intervensi Apakah tonus otot baik? Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif



Bila pertanyaan dijawab “Ya”, bayi hanya



memerlukan perawatan rutin : - Menjaga kehangatan - Membersihkan jalan napas (jika perlu) - Mengeringkan Bila salah satu ada yang dijawab “Tidak”, teruskan tindakan dengan langkah awal resusitasi



TIGA LANGKAH AWAL RESUSITASI



EVALUASI •Menilai bayi : usaha napas, frekuensi jantung bayi dan warna kulit – Usaha napas Jika bayi bernapas spontan dan adekuat,



lanjutkan dengan menilai frekuensi denyut jantung – Frekuensi denyut jantung Meraba pangkal tali pusat atau auskultasi dada selama 6 detik, dengan mengkalikan 10 akan didapat frekuensi denyut jantung per menit secara cepat – Warna kulit Menilai warna kulit dilakukan bersama secara simultan dengan menilai usaha napas Jika sudah diberikan oksigen aliran bebas tetap didapatkan sianosis sentral, lanjutkan dengan VTP



•Jika didapatkan bayi yang bernapas spontan, frekuensi



denyut jantung > 100/menit dan warna kulit kemerahan dirawat dilakukan perawatan suportif



Memberikan oksigen •Cara untuk memberikan oksigen bebas – Sungkup oksigen dilekatkan pada wajah bayi



(jarang dipakai) – Pipa oksigen ditutupi dengan tangan menutupi mulut dan hidung



VENTILASI TEKANAN POSITIF Dilakukan bila : •Usaha napas : apneu •Frekuensi denyut jantung < 100x / menit •Warna kulit : sianosis yang menetap meskipun sudah dengan oksigen aliran bebas100%



Ventilasi Tekanan Positif Menggunakan balon dan sungkup resusitasi Konsentrasi oksigen 21% Setelah 30 detik VTP secara adekuat, lakukan



penilaian FJ Bila FJ < 60/menit, lanjutkan dengan kompresi dada sambil tetap teruskan VTP



Kompresi Dada •dilakukan dengan mengikuti batas bawahtulang iga dengan jari sampai menemukan proc. xyphoideus. •Tempatkan jari diatas proc. xyphoideus, di 1/3 bagian bawah sternum.



Koordinasi VTP dan Kompresi Dada 1 siklus: 3 kompresi & 1 ventilasi dalam 2 detik (3:1) Frekuensi: 90 kompresi + 30 ventilasi dalam 1 menit (berarti 120 kegiatan per menit) •Dilakukan dalam 30 detik 15 siklus •Untuk memastikan frekuensi kompresi dada dan ventilasi yg tepat, penekan menghitung dengan jelas “Satu – Dua – Tiga - Pompa-…”



Intubasi Endotrakea •Tindakan intubasi endotrakea dapat dilakukan sesuai keadaan dan kebutuhan. •Laringoskop: daun lurus no.0 (prematur) atau 1 (aterm) •



Ukuran ETT Berat Badan (g)



Usia gestasi (mgg)



Uk ETT (mm)



< 1000



< 28



2.5



1000-2000



28-30



3.0



2000-3000



34-38



3.5



3000-4000



>38



3.5-4.0



• Indikasi : • Bayi dengan air ketuban bercampur



mekoneum dan mengalami depresi pernafasan] • Bayi yang telah mendapatkan VTP dengan balon dan sungkup tetapi tidak mengalami perbaikan • Bayi premature atau BBLR yang sering mengalami apneu periodic • Bayi yang memerlukan VTP lebih lama



• Penilaian frekuensi denyut jantung: – ≥ 60/menit, hentikan kompresi dada dan lanjutkan VTP 40 – 60/menit – >100/menit, hentikan kompresi dada, hentikan VTP bertahap jika bayi bisa bernafas spontan – < 60/menit, lakukan intubasi ET. Yang mungkin akan diperlukan untuk memberikan epinefrin.



Macam obat pada Resusitasi Neonatus Epinefrin Jika



frekuensi denyut jantung tetap < 60/menit, meskipun telah dilaakukan kompresi dada yang dikoordinasikan dengan VTP disertai oksigen 100%  Larutan Epinefrin 1/10.000, dosis 0,1 – 0,3 ml/kg BB Dalam semprit 1 ml. Pemberian secara cepat melalui :  pipa endotrakhea  vena umbilikalis



Volume ekspander •Cairan yang dianjurkan : – Larutan garam fisiologis – Larutan Ringer Laktat – Darah O



Dosis yang dianjurkan : 10 ml/kg BB Jalur yang dianjurkan melalui vena umbilikalis Kecepatan pemberian yang dianjurkan = 5



-10 menit



PENGHENTIAN RESUSITASI Resusitasi dihentikan bila upaya selama 30 menit terus-menerus hasilnya sbb : •Tidak ada perbaikan atau bertambah buruk •Pernafasan tetap tidak dapat spontan •Frekwensi jantung tidak meningkat, kurang dari 80x/menit •Detak jantung tidak terdengar Kekurangan oksigen lebih dari 30 menit mengakibatkan kerusakan jaringan otak permanent yang akan menimbulkan kecacatan di kemudian hari.



TERIMA KASIH