Review Konsep Promosi Kesehatan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Hebri
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Review Konsep Promosi Kesehatan 1. Definisi Promosi Kesehatan WHO (1998) menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah strategi inti untuk mengembangkan kesehatan,yang merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan kesinambungan pada status social dan kesehatan individu dan masyarakat. 2. Visi dan Misi Promosi Kesehatan Visi program kesehatan tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan Indonesia yang tercantum dalam UU Kesehatan Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya, sebagai investasi sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. 3. Misi Promosi Kesehatan a. Advokat (advocate) Kegiatan advokasi dilakukan terhadap  para pengambil keputusan ata  pembuat kebijakan dari berbagai tingakt dan sektor terkait kesehatan.Tujuan kegiatan ini adalah meyakinkan para pejabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan bhwa program kesehatan yang akan dijalankan tersebut penting oleh sebab itu perlu dukungan kebijakan atau keputusan dari para pejabat tersebut. b. Menjembatani (mediate)



Promosi



kesehatan



juga



mempunyai



arti



“mediator”



atau”menjebatani” antara sektor kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra. Dengan kata lain promosi kesehatan menjalin kemitraan dengan



berbagai



program



dan



sektor



yang



terkait



dengan



kesehatan.Kemitraan adalah sangat penting sebab tanpa kemitraan, niscaya sektor kesehatan mampu menangani maslah-masalah kesehatan yang begitu komplek dan luas. c. Memampukan (enable) Agar masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan secara  mandiri. Hal ini berarti baik secara langsung atau melalui tokohtokoh masyarakat  promosi kesehatan harus memberikan ketampilanketrampilan kepada masyarakat agara mereka mandiri di bidang kesehatan. 4. Sasaran Promosi Kesehatan Sasaran promosi kesehatan adalah: a. Sasaran Primer Misalnya: kepala keluarga, ibu hamil/menyusui anak  sekolah. b. Sasaran Sekunder Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama c. Sasaran Tersier Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari pusat sampai ke daerah.



5. Ruang Lingkup Ruang lingkup promosi kesehatan  dikelompokkan dalam 2 kelompok bidang ilmu dicakup  promkes  dikelompokkan  2  bidang  yaitu   ilmu perilaku  sebagai  dasar membentuk  perilaku  manusia  dan  ilmu-ilmu yang  diperlukan  untuk intervensi perilaku. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan secara garis besaranya terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan yaitu: a. Palayanan preventif dan promotif Pelayanan preventif dan promotif  adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkat status kesehatannya. b. Pelayanan kuratif dan rehabilitative Pelayanan  kelompok masyarakat yang sakit,agar kelompok ini sembuh dari sakitnya dan menjadi pulih kesehatannya. Berdasarkan jenis aspek pelayanan kesehatan ini promosi kesehatan mencakup 4 aspek pelayanan yakni: a) Promosi kesehatan pada tingkat promotif Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada kelompok orang sehat, dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan kesehatannya. b) Promosi kesehatan pada tingkat preventif Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan preventif adalah  kelompok orang sehat juga terutama yang beresiko tinggi (higt risk)



misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui, para perokok, kelompok obesitas, para pekerja sex. c) Promosi kesehatan pada tingkat kuratif Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan kuratif adalah para penderiita penyakit (pasien) terutama untuk penderita penyakit-penyakit kronis seperti asma, diabetes melitus, tubercolosis, rematik, hipertensi. d) Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitative Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan rehabilitatif adalah kelompok penderita atau pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. B. Program Promosi Kesehatan C. Konsep Perawatan Di Rumah 1. Pengertian Menurut Departemen Kesehatan (2002) home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,



mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau



memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. 2. Tujuan Tujuan Dasar dari Keperawatan Home Care adalah: a. Meningkatkan “support system” yang adekuat dan efektif b. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga



c. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang normal dari seluruh anggota keluarga, d. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar anggota keluarga e. Meningkatkan kesehatan lingkungan 3. Konsep Model / Teori Keperawatan yang Mendukung Home Care 1. Teori Lingkungan (Florence Nightingale) Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi: Udara bersih, Air yang bersih, Pemeliharaan yang efisien, Kebersihan, Penerangan/pencahayaan. 2. Teori konsep manusia sebagai unit (Martha E. Rogers) Dalam memahami konsep model dan teori ini, Rogers berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri. 3. Teori Transkultural nursing (Leininger) Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang berbasis pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip ”care” dan pemahaman yang dalam mengenai ”care” sehingga culture s care‟ , nilai-nilai, keyakinan,



dan



pola



hidup



memberikan



landasan



yang



realiabel



dan



akurat



untuk



perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada kultur tertentu. 4. Theory of Human Caring (Watson, 1979) Teori ini mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien



sebagai manusia,



dengan



demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. 5. Teori Self Care (Dorothea Orem) kebutuhannya.



Dalam



konsep



praktik



keperawatan



Orem



mengembangkan dua bentuk a. Perawatan diri sendiri (Self Care) 1) Self Care: merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu itu sendiri. 2) Self Care Agency: merupakan suatu kemampuan individu dalam



melakukan perawatan



diri



sendiri,



yang



dapat



dipengaruhi oeh usia, perkembangan, 3) Theurapetic Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat. 4) Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal



b. Self Care Defisit Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. 6. Teori Dinamic dan Self Determination for Self Care (Rice) Perawat sebagai fasilitator dan koordinator dari pilihan keseimbangan sehat sakit yang ditetapkan oleh pasien. 4. Lingkup Pelayanan Home care Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan ruang lingkup pelayanan home care adalah: a. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan b. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik c. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik d. Pelayanan informasi dan rujukan e. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan f. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan g. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social. 5. Peran dan Fungsi Perawat Home Care a. Manajer kasus : Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan fungsi : 1) Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga 2) Menyusun rencana pelayanan 3) Mengkoordinir aktifitas tim



4) Memantau kualitas pelayanan b. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan. denganfungsi : 1) Melakukan pengkajian komprehensif 2) Menetapkan masalah 3) Menyusun rencana keperawatan 4) Melakukan tindakan perawatan 5) Melakukan observasi terhadap kondisi pasien 6) Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif 7) Melibatkan keluarga dalam pelayanan 8) Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan 9) Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan D. Program Perawatan Di Rumah



.



DAFTAR PUSTAKA



WHO Health organization, Health Promotion in Developing Countries, Devision of Health Education and Promotion, Geneva,1998



A. Aziz Alimul Hidayat. 2004. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Zang, S.M. & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2004). Manual perawatan dirumah (Home Care Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta: EGC