Review Novel 11 11 Fiersa Besari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

11:11 REVIEW



OLEH : GRACE MANURUNG 150301262 IMANTO SIMBOLON 150301215 CHAIDIR FADLY ANANDA 150301207 FAIZAN M. NASUTION 150301198



S O S I O L O G I P E R TA N I A N



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERAUTARA 2018



[Review] “11:11” by Fiersa Besari: Albuk #2



Judul buku



: 11:11



Penulis



: Fiersa Besari



Penyunting



: Juliagar R.N.



Penyunting Akhir



: Fenisa Zahra



Penata Letak



: Didit Sasono



Desain Cover



: Budi Setiawan



Penerbit



: mediakita



Cetakan I



: 2018



Bahasa



: Indonesia



ISBN



: 978-979-794-565-5



Tebal



: 304 halaman



Harga



: Rp 90.000,-



Rating



: ♥♥♥♥♥♥♥♥♥



Sinopsis Orang bilang, jodoh takkan ke mana. Aku rasa mereka keliru. Jodoh akan kemana-mana terlebih dahulu sebelum akhirnya menetap. Ketika waktunya telah tiba, ketika segala rasa sudah tidak bisa lagi dilawan, yang bisa kita lakukan hanyalah merangkul tanpa perlu banyak kompromi.



Review Buku Saya tak pernah menduga bahwa Bung Fiersa Besari selalu menunjukan karya yang sebegitunya. dan atas konsistensi yang tinggi. Bung terus menulis sampai terbit berbagai karyanya yang saling bersatu. 11:11 merupakan album yang pernah di luncurkan pada tahun 2012 akan kembali hadir ke permukaan dengan tema albuk, yaitu album buku pada tahun 2018. Me-madupadankan musik dengan naskah yang saling beri-iringan. Dari nama album dijelaskan bahwa 11 berarti mempunyai sebelas cerita, dan 11 lainnya yaitu isi album ada 11 lagu. Serta akan ada konser 11:11 pada bulan kesebelas yaitu November. Memang saling menyatu, ini adalah albuk kedua setelah Konspirasi Alam Semesta yaitu naskah yang saling menyambung antara cerita dan makna lagu karya Fiersa Besari. Buku yang berisi rentetan cerita ini secara garis besar memuat curahan tentang perjumpaan, kasmaran, patah hati, keikhlasan dalam melepaskan, dan berakhir dengan kenangan. Pembaca tidak hanya akan menemukan pesan-pesan tentang percintaan yang tersirat dalam 11:11, tetapi juga pesan untuk menjadi diri sendiri, dalam menjalin sebuah hubungan dengan seseorang, untuk menikmati hidup dan meluangkan waktu melakukan hal yang kita suka karena hidup cuma satu kali, tidak tenggelam dalam kepopuleran, tidak membalas kebencian dengan



kebencian, tidak larut dalam dendam, dan lain-lain. Kadang saya merasa tersentil dengan beberapa kalimat yang ditulisnya. Bukan sentilan yang menyebalkan, tetapi sentilan yang mengingatkan. 11:11 membawa kita menyelami proses sekaligus masa-masa yang akhirnya memilih haluan berbeda. Pembaca diajak untuk menyaksikan Aku yang sedang bermonolog. Melihat Aku yang menanti-nanti pesan dari Kau, harapannya telah pupus, penuh kegalauan, penuh dengan kekaguman pada Kau, masih mengagumi meski tak bisa memiliki, memendam perasaannya, menjadi tempat pelarian, berterus terang soal perasaannya, mengalami sebuah pengkhianatan, dan lain-lain—yang kalau saya sebutkan semuanya nanti kepanjangan, menjadi tidak penasaran lagi, dan berujung spoiler. Fiersa besari amat lihai mengaduk-aduk perasaan pembaca lewat kalimatkalimat yang diuntainya. Seolah ia begitu mengerti dan memahami pembaca. Kalimat-kalimat yang ditulisnya terasa hidup dan sangat mewakili seseorang yang, baik sedang jatuh cinta, galau, patah hati, tersakiti karena dikhianati, maupun mampu bangkit dari hal-hal pahit yang menimpanya. Meski kita tahu halhal yang dialami Aku pasti pernah pula dialami orang lain, cara setiap orang untuk bangkit dan menyembuhkan lukanya tidaklah sama. Lewat 11:11 pembaca bisa mengambil pelajaran dari pengalaman dan apa yang disampaikan para tokoh yang ada dalam cerita. Bila dibandingkan dengan Konspirasi Alam Semesta, 11:11 bisa dibilang memiliki konsep yang berbeda, Membaca 11:11



bisa membuat pembaca



bernostalgia ke masa lalu dan terbawa perasaan, atau bahkan mungkin ke masa sekarang bagi yang sedang jatuh cinta, sedang mengharapkan si dia menaruh perasaan yang sama, sedang terluka karena ditolak atau dikhianati, atau sedang memendam perasaan pada seseorang. Tampaknya sebelum membaca 11:11 pembaca mesti menegarkan diri dulu kalau tidak ingin lama-lama tenggelam dalam masa lalu. Bukan apa-apa, cuma takutnya nanti susah balik. *eh, gimana* Tanpa membaca 11:11 saja kadang-kadang kita bisa tiba-tiba teringat dan hanyut dalam masa lalu. Ya, ‘kan? Lebih-lebih kalau sambil baca buku ini dan belum move on. Bagi kamu yang sedang ingin membaca bacaan yang ringan atau sedang butuh bacaan yang menguatkan, 11:11 bisa jadi pilihan.



Tentang Penulis



Fiersa Besari, seorang musisi dan penulis yang bertempat tinggal di Bandung. Sebagai musisi, “Bung”, sapaan akrabnya, sudah sering menunjukkan aksinya mengisi panggung-panggung di berbagai daerah. Bung pun cukup senang dengan dunia membaca dan menulis. Ia rutin berbagi tulisan kreatifnya lewat akun social medianya, seperti Instagram, Youtube, dan Twitter yang mendapatkan banyak respon positif followernya. Lewat akun Instagramnya, Bung kerap berbagi hasil pemikirannya dengan cara yang menarik, seperti menggabungkan musik video dan teks. Bung juga adalah penggagas akun @pencandubuku, yang rutin mereview buku-buku diakunnya. Selain sebagai penulis dan musisi, Bung adalah juga penikmat alam, yang gemar berpetualang ke daerah-daerah di Indonesia. Berkelana menyusuri Indonesia dan melihat realitas negeri ini membuat Bung gemar menyisipkan pesan



Humanisme dan sosial dalam karya-karyanya yang bertema cinta dan kehidupan. Berbagi inspirasi dan motivasi agar sejenak meninggalkan keriuhan dan bisingnya kota, menuju alam segar yang (masih) bebas dinikmati.



Review Cerita BAB I AINY Pertemuan memang sepertinya sudah ditakdirkan, hanya bermula dari hobby mereka akan seni fotografi itu membuat mereka saling berkenalan dan bercakap panjang walau hanya sebatas dunia maya itu sendiri. Lambat laun rasa penasaran itu muncul walau niatan awal hanya untuk membahas masalah kamera. Sifat api yang apa adanya namun penuh perhatian lambat laun membuat ainy luluh akan diri nya. Bertatap mata dengannya, entah apa yang tengah di rasakan oleh ainy, cintakah itu namanya? Ya tapi selain itu hati juga telah mengetahui bahwa api kini telah memiliki pujaan hati. Betapa hancur hati ainy mengetahui hal tersebut,ia merasakan cinta dan benci di saat yang bersamaan, cinta akan api dan benci kenapa ia mendamba api. Dihari ulang tahunnya ainy mendapatkan kejutan yang sangat istimewa berupa lagu ciptaan pujaan hatinya yakni api yang berjudul i need you . Namun disisi lain BASKARA lelaki yang sama tengah mengirimkan kata indah yang mampu mengoyahkan hatinya juga. Ia kini tengah di ambang kebimbangan namun ainy merasa ia takan bisa untuk bersama api karena ia tak berani ambil resiko untuk bermain api. Hatinya di teteapkan untuk Baskara walaupun perasaan nya sepenuhnya untuk api, kian hari ia semakin jauh dari api namun ia tak luput menyisahkan hatinya untuk api. Bahwa saat sakit ia pun masih membuka pintu untuk api yang sekedar mengantarkan sup ayam hangat kesukaan ainy. Walaupun ia tau kini api tak lagi dengan kekasih nya namun ia tetap dengan pendirian nya dengan baskara. Namun kian lama sifat asli baskara muncul



hingga ainy harus rela melepaskan baskara dan tetap memilih sendiri. Walau hatinya sebenarnya menunggu api. Lama api tak pulang karena mengejar cita dan impiannya kini api pun kembali pulang. Ia pulang kali ini demi tujuuan yang lebih besar yakni mengejar cinta. Dan kini api telah memantapkan hatinya untuk ainy dan ia pun telah menjadikan ainy sebagai rumah tempat ia kembali. BAB II MELANGKAH TANPAMU Kadang cinta dapat timbul dari mana saja, seperti kisah senggani yang menceritakan bagaimana ia menemukan cinta sejatinya kepada cucunya.dihari ulang ahunnya yang kesekian sengguni merasa kan bahagia akibat kehadiran cucunya. Rasa penasaran memnuhi fikiran cucunya terhadap sebuah plakat yang ia temui pada rumah neneknya tercinta tersebut, bagaimana ia mndaparkan plakat itu sedangkan ia sendiri merupakan musisi dengan lagu instrumental saja. Akhirnya kisah pun berlanjut bagamana ia kenal pemuda yang nantinya mampu membuatnya jatuh hati. Berawal dari sebuah konser musik ia mengenal pemuda itu. Kekaguman pria itu akan musik membuat ia ingin lebih jauh mengenalnya. Wira, itu namanya. Tanpa disangka wira sendiri juga memperhatikan senggani. Walaupun terpaut usia yang cukup jauh pemuda itu cukup tampan dan sikap nya yang tenang dengan pembawaannya yang santai membuat ia cukup tertarik. Rangkaian peristiwa pun terjadi, mulai dari senggani yang sakit dan sampai wira terjatuh dari kereta telah terjadi.namun wira membuat suatu keputusan yang senggani nilai cukup fatal, i masuk ke golongan kiri. Bagaimanapun mereka berusa mereka tetap berharap bahwa mereka akan bersatu lagi. Hingga saatnya senggani sampai di titik kehilangan harapan sehingga ia mengambilkan harapan nya dan mulai membuka hatinya untuk lelaki lain. Namun betapa hatinya pun takkan mampu untuk berdusta, setiap saat ia



menunggu pria tersebut untuk mengetuk pintunya dan hendak membawanya pergi ke dunia impian yang sering mereka bicarakan saat bersama dulu.



BAB III ACAK CORAK Disini penulis menceritakan Seorang pria yang mengenakan jas hitam serta rambut klimis sedang duduk di sebuah halte dan duduk dengan tatapan mata kosong dan menghadap ke jalan raya, dan kemudian muncul seorang wanita dengan rambut penjajah dan menggunakan blazer berwarna putih , dan kemudian duduk di samping pria tersebut, ternyata wanita ini adalah teman si pria dan sudah satu abad mereka tidak berjumpa. Kemudian pria tersebut mulai bercerita tentang keresahan hatinya,dimana pada masa sekarang dia sudah tidak memiliki pekerjaan lagi di karenakan seluruh manusia sudah melakukan hal tersebut dengan sendirinya, hal ini di mulai dari revolusi industri dan modernisasi.kemudian perempuan tersebut memberikan pendapat bahwasanya hal itu bagus karena si pria akan memiliki banyak teman di tempat asalnya yaitu tempat api abadi (neraka). Kemudian pria juga mengatakan pada masa sekarang sudah tidak ada orang orang cerdas yanh sangat dia sukai yaitu seperti hitler,stalin.orang zaman sekarang sudah tidak ada lagi yang memiliki pemikiran menindas untuk menguasai dunia ini. Kemudian perempuan juga megatakan kalau dia juga sudah tidak banyak pekerjaan karena zaman sekarang sudah sedikit orang yang melakukan kebajikan. Kata kata yang paling saya sukai disini adalah orang-orang yang paling kusukai adalah orang cerdas seperti hitler dan stalin yang sangat ingin



menguasai dunia ini. Alur yang digunakan disini adalah maju dan mundur karena si pria sempat bercerita mundur ke masa hitler dan stalin yang sudah lama.



BAB IV HOME Disini penulis menceritakan sebuah keluarga kecil yang terdiri dari sang ayah yaitu balian ,sang istri yaitu hara dan sang anak yaitu rama, cerita bermula diruang kerja balian, rama mengajak balian bermain robot robotan,lalu balian yang sedang bekerja tidak bisa memenuhi permintaan sang anak,balian memang seorang pekerja keras ,lalu rama di panggil oleh hara untuk di bawa tidur, setelah menidurkan rama di kamar nya hara mendatangi balian dan bertanya haruskah balian pergi bekerja keluar kota sementara lusa sudah natal. Balian mengatakan bahwa pekerjaannya tidak bisa di tinggal dan pada hari natal balian berjanji sudah berada dirumah untuk merayakan natal bersama rama dan hara. Balian memberitahu kepada rama kalau dia akan pergi keluar kota untuk bekerja dan akan kembali sebelum natal, rama pun merasa kecewa karena ayah nya akan pergi keluar kota pada saat menjelang natal. setelah balian selesai melakukan pekerjaan, balian singgah ke toko robot terlebih dahulu sebelum menuju ke bandara, namun saat di toko balian mendapat telepon untuk segera



kembali ke tempat rapat karena ada hal yang harus di selesaikan lagi, balian pun harus kembali dan tiket pesawat yang sudah di pesannya hangus. Kemudian pada saat balian sampai di bandara hara menelepon tetapi balian tidak bisa mengangkat karena sedang sibuk mengangkat barang nya, setelah sampai di recepsionis balian sangat kecewa karena penerbanngan di tiadakan pada malam itu karena cuaca yang sangat buruk, balian pun duduk dan menelepon hara. Hara mengangkat telepon dan langsung mengatakan bahwasanya rama mengalami kecelakaan yaitu jatuh dari tangga menuju ke atap yang ada dirumahnya, rama mengalami pendarahan di kepala dan pembekuan darah di tulang belakang, balian pun panik dan mendesak kembali ke bagian penerbangan untuk memastikan apakah malam ini tidak ada keberangkatan sama sekali. Seketika balian teringat saat saat dimana saat di USG, saat rama menyebut namanya, saat rama mulai berjalan, saat rama merasa kecewa karena tidak di temani ke taman. Keesokan harinya balian sampai di rumah sakit dan melihat rama terbaring dan hanya terdengar suara alat pendeteksi denyut jantung, balian pun menangis sembari memeluk rama. Kemudian balian melihat ada surat yang dijanjikan oleh rama akan di berikannya kepada balian pada saat natal, surat itu berisi rama sangat ingin memiliki waktu untuj bermain dengan ayah nya, balian pun menangis dan membasahi kertas itu dengan air mata.tiba tiba mesin pendeteksi jantung berbunyi panjang.lalu balian dan hara sibuk menekan bel untuk memanggil suster, dokter menyuruh mereka menunggu diluar dan segera masuk ke dalam ruangan kemudian terdengar suara rama memanggil ayah mama. Beberapa waktu kemudian, rama masuk keruangan balian dan mengatakan agar ayahnya tidak kerja terus.dan mengajak ayahnya bermain bola sepak di taman, bailan pun memenuhi keinginan rama.kemudian balian bertanya kepada rama apa yang di ingonkannya untuk natal tahun ini, rama menjawab kalau dia bingung ingin minta apa karena dia sudah memiliki waktu untuk bermain dengan ayah nya.dari sini bailan sadar kalau waktu tidak dapat diulang tapi kalau uang bisa di cari lagi. Kata kata yang paling saya suka adalah waktu tidak bisa di ulang kembali, sementara uang bisa dicari lagi. Alur cerita ini maju mundur karena balian pernah mengingat masa masa rama masih bayi dan mulai berjalan.



BAB V SAMAR Samara tengah duduk di sudut kamar, memandangi kaca jendela, sedang cerah tapi tidak dengan hatinya.gadis itu memluk erat boneka kucing milik nya yang. ada lelaki yang mengacaukan hatinya, jahat pikirnya.diputuskan oleh lelaki membuat ia mengurung diri nya di kamar sendirian, bahkan ia tak menyentuh makanannya sampai papa nya mendatangnya dan membawakan makan . Ketika malam tengah turun ke sudut kota kondisi nya tak jauh berbeda . ia kembali mengunci kamarnya kembali berkutat dengan kesendiriannya. Bagi seorang ayah tak mudah untuk melihat buah hatinya patah hati seperti itu. Sepanjang hari ia hanya menangis di temani gugu boneka kesayanggan nya itu. Suatu saat keajaiban terjadi, gugu berubah. Awalnya samara takut hingga ketakutan namun pria yang mengaku dirinya gugu meyakinkan dengan semua cerita yang hanya samara ceritakan kepada gugu saja. Hal itu membuat samara bingung bukan kepalang.



Di ajaklah samara ke suatu tempat dimana iya tak mengetahui dimana tempat itu. Apakah ini surga? Begitu pikirnya.sesosok siuet d tampikan dengan beberapa kejadian yang membuat iya yakin itu adalah ibunya. Apa maksud gugu? Bukannya membuat tenang malah menanbah kesedihan saja begitu pikirnya. Namun yang terjadi benar- benar di luar ekspetasi, disit ia di tampilkankejadian luar biasa yang membuat nya sadar bahwa dunia ini isinya gak lelaki itu melulu, masih ada keluarganya yang senantiasa menjaga nya, ayah memafkan aku begitu pikirnya.



BAB VI TEMARAM Temaram bercerita tentang Kirana, seorang anak perempuan berusia lima tahun yang penyendiri dan menderita penyakit yang sewaktu-waktu dapat merenggut nyawanya. Suatu waktu kirana dipertemukan dengan seorang anak lelaki bernama bujangga, yang tak lain adalah tetangga barunya. Bujangga adalah seorang anak yang harus mengalami pilunya arti dari perceraian kedua orangtuanya, sehingga membuatnya menjadi tertutup. Karena itu ayah bujangga senang jika anaknya bisa menjadi teman kirana. Dan ternyata baik kirana maupun bujangga saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain sebagai sepasang sahabat. Dari sanalah semuanya bermula. Hari-hari kirana tidak lagi sama, ada Bujangga di dalamnya. Ketika usia kirana enam tahun, penyakit kirana menghatamnya semakin keras. Hal ini membuat hati kedua Orangtuanya begitu hancur dan hampir



kehilangan harapan. Bahkan ayah kirana mengatakan bahwa kirana tidak mampu diobati hanya menggunakan pil dan kapsul dari dokter, kirana hanya membutuhkan keajaiban untuk sembuh. Di hari ulang tahun ayah kirana, penyakit kirana kian parah. Hingga membuat ayah kirana terus berdoa dan menggenggam tangan putrinya itu. Di sebelahnya terduduk Ibu kirana yang juga menangis. Katanya setengah berbisik, “Aku belum membuat permohonan apa pun di hari ulang tahunku. Aku tau Kau Maha Pemurah. Maka dari itu aku meminta, tolong jangan dulu panggil dia ke sisi-Mu” Ia terus mengulang-ulang kata-kata itu hingga terekam jelas dibenak kirana. Disaat yang bersamaan dan masih di hari ulang tahun ayah kirana, ayah nya mendadak berpulang, seiring dengan kondisi tubuh kirana yang berangsur pulih. Setelah itu, penyakit kirana tidak pernah kembali menghampiri. Kirana dan Ibunya tidak pernah bisa menjelaskan apa yang mereka alami, namun mereka percaya bahwa ada doa ayahnya yang teramat kuat, hingga akhirnya bukan kirana yang dipanggil oleh-Nya. Selepas kepergian ayahnya, hanya bujangga yang berhasil membuat hari-hari kirana kembali berwarna, tidak dengan perhatiannya, tapi dengan cara bujangga memperbolehkan kirana memperhatikannya. Waktu terus berjalan maju seiring dengan perasaan kirana yang perlahan tumbuh untuk bujangga. Kirana tidak lagi menganggap bujangga hanya sebagai sosok teman bermainnya sewaktu kecil, ada perasaan lain yang lebih dari itu. Namun, pada saat memasuki bangku Sekolah Menegah Pertama bujangga diminta untuk tinggal bersama ibunya di prancis dan melanjutkan pendidikannya disana. Hal itu membuat kirana harus berpisah dengan bujangga untuk beberapa waktu, dan membuat mereka harus berjarak dan membiasakan diri untuk tidak kecanduan satu sama lain. Hingga akhirnya bujangga pulang untuk melanjutkan pendidikan SMA-nya di Indonesia. Hal ini membuat perasaan kirana jadi campur aduk, antara bahagia dan takut. Bahagia karena tahu sobatnya sedari kecil akan tinggal satu kompleks lagi dengannya, dan takut jika perasaan lama yang sudah dikuburnya dalam-dalam akan kembali bersemi. Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, kirana bisa berjumpa lagi dengan bujangga membuatnya bingung harus bersikap seperti apa. Akhirnya kirana dan



bujangga kembali saling menyapa dan bernostalgia tentang masa lalu mereka. Keduanya bercerita banyak hal, mengejar ketertinggalan tiga tahun yang bersimpangan. Pada hari ulangtahun Bujangga, kirana hendak menunjukkan rasa sayangnya dalam bentuk bingkisan istimewa yang berisi sebuah sweter rajutan yang dibuatnya sendiri selama berbulan-bulan. Namun, Ia tidak menyangka bahwa hari itu seluruh perasaannya terhadap bujangga hampir mati, dikarenakan sikap dan perkataan bujangga kepada teman-teman sekolahnya, yang mengatakan bahwa kirana hanya sebatas teman dan tidak lebih dari itu. Bahkan mengatakan bahwa Ia tidak mungkin jatuh cinta pada gadis culun seperti kirana. Dari malam itu, mereka tidak lagi saling berbicara dan menciptakan jarak satu sama lain, hingga akhirnya pada suatu malam, kirana menghampiri bujangga yang terlihat sedih dan sendiri. Pada saat itu bujangga mengungkapkan penyesalannya dan meminta maaf kepada kirana. Dan dimulai dari situ juga mereka kembali menjadi teman baik. Bujangga sedih karena ibunya sedang sakit keras, dan membuatnya mengambil keputusan untuk menjaga ibunya di prancis dan tidak berkuliah selama satu tahun. Dan, itu merupakan keputusan paling tepat yang pernah bujangga ambil. Pada akhirnya, ibunya bujangga meninggal dunia, hal itu sempat membuat bujangga terpuruk, tapi tidak lama. Kematian sang ibu mengubah banyak hal dalam diri bujangga. Ia kini menjadi arif dalam menyikapi masalah, dan yang pasti dimata bujangga tidak lagi tentang fisik semata. Tepat dihari ulangtahun kirana yang ke-21, bujangga berjanji merayakan ulangtahun berdua bersama gadis itu. Itu tentu saja hal yang luar biasa bagi kirana. Baginya, tidak perlu pesta yang besar dan bersama banyak orang. Ia hanya butuh bujangga untuk ulangtahunnya. Pada



saat



itu



juga



kirana



memantapkan



pendiriannya



untuk



mengungkapkan perasaannya selama ini, dan kirana memutuskan untuk memberikan surat kepada bujangga. Mereka memutuskan untuk pergi makan malam disebuah kafe, namun terlebih dahulu pergi ke panti asuhan untuk merayakan ulangtahun dengan anak yatim piatu. Setelah makan malam romantis selesai, keduanya bergegas pulang. Di dalam mobil, kirana semakin yakin untuk menyerahkan sepucuk surat berisi perasaannya kepada bujangga. Mobil mereka



berhenti disebuah perempatan tatkala lampu merah menyala, lalu kirana akhirnya memberikan surat tersebut. Ketika bujangga hendak membuka surat itu, kirana bergegas menghentikannya, Ia mengatakan bahwa suratnya dibuka nanti saja setelah bujangga sudah sendirian. Lampu berubah menjadi hijau. Perlahan, mobil mereka melaju. Tiba-tiba, dari kanan jalan, sebuah mobil berkecepatan tinggi menabrak mereka. Saat itu, kirana perlahan sadar bahwa ia sedang terbaring dirumah sakit. Sekujur tubuhnya terasa sakit hingga sulit bergerak, namun Ia masih sadar. Lain hal dengan bujangga, ia betul-betul terpejam. Kirana teringat doa yang pernah diucapkan oleh ayahnya dahulu. Lalu ia mengucapakan doa yang sama untuk bujangga “Aku belum membuat permohonan apa pun di hari ulang tahunku. Aku tau Kau Maha Pemurah. Maka dari itu aku meminta, tolong jangan dulu panggil dia ke sisi-Mu”. Bujangga masih tidak membuka mata, hingga akhirnya Dokter mengatakan untuk mencatat tanggal kematian bujangga. Kirana semakin mengulangi kalimatnya dalam hati, dan tanggannya semakin kuat menggenggam tangan bujangga. Ia mengatakan “Jika harus kau panggil salah satu dari kami, panggil saja aku”. Dan setelah kirana mengatakan hal itu, detak jantungnya melemah, disaat bersamaan bujangga perlahan sadar. Bujangga yang telah sadar berbalik ke arah kirana yang mulai terpejam, Ia memanggil kirana dan mengguncang-guncang tubuh kirana yang tidak lagi sadarkan diri dan pergi untuk selamanya.



BAB VII KALA Kala bercerita tentang pertemuan kembali sepasang kekasih dimasa lampau bernama Langgas dan Arunika, di sebuah perusahaan peredixi. Perusahaan predixi adalah perusahaan pengembang teknologi virtual realitas yang mendekati kenyataan sesungguhnya atau yang disebut dengan “Dunia Kala”. Perusahaan tersebut merupakan tempat arunika bekerja, tepatnya dibagian pemrograman untuk alam semesta Dunia Kala. Dimana pada saat itu langgas yang merupakan



seorang penulis yang merasa kehadiran Dunia Kala menjadikan manusia menjadi anti sosial. Pada saat berkesempatan mengikuti konfersensi tentang Dunia Kala, langgas menjadi penasaran akibat jawaban-jawaban yang diberikan oleh developer teknologi virtual realitas perusahaan predixi. Dengan rasa penasaran itu, langgas berniat untuk mencoba Dunia Kala. Pada saat bersamaan, langgas berkesempatan untuk berbicara kembali dengan arunika mantan kekasihnya saat SMA. Arunika memberi langgas tawaran untuk mencoba Dunia Kala, dan memberikan kartu nama jika sewaktu-waktu langgas berubah pikiran. Esoknya, langgas menghubungi arunika. Awalnya sebatas bertanya lebih jauh perihal Dunia Kala. Lama-lama, obrolan menyenangkan yang penuh nostalgia terjadi di antara mereka. Mereka menjelma menjadi rekan diskusi yang menyenangkan. Cara arunika membahas pekerjaannya juga membuka sisi lain perihal predixi yang selama ini luput langgas lihat; sisi yang lebih manusiawi. Suatu hari, langgas memantapkan diri untuk mencoba masuk ke Dunia Kala. Ia bertanya apa saja tata caranya. Arunika menyambutnya dengan gembira. Gadis itu bahkan bersedis menemani proses pemasangan cip di tengkuk langgas di salah satu gerai predixi. Proses kalibrasi pun mulai, langgas sudah berhasil mencoba Dunia Kala. Di Dunia Kala, arunika bersedia menemani langgas bertualang. Mulai dari mengendarai mobil corolla DX, nonton teater, makan, dan banyak hal lainnya. Langgas terkesima dengan pengalamannya ketika berada di Dunia Kala yang terasa menyenangkan. Pada suatu waktu, langgas kembali ke Dunia Kala dengan harapan arunika ada disana dan mememaninya menjelajah. Namun arunika tak kunjung muncul di Dunia Kala, lantas membuat langgas berkali-kali mencoba menhubungi arunika. Bagi langgas, Dunia Kala mudah berubah menjadi membosankan tanpa kehadiran Arunika. Hingga, satu bulan berlalu. Mesti tanpa gadis itu, langgas tetap memperpanjang masa aktifnya di Dunia Kala. Suatu sore, harapannya terwujud. Arunika akhirnya menelpon langgas. Ia meminta maaf karena tidak memberi kabar. Ada sesuatu hal yang tidak bisa arunika ceritakan kepada langgas tentang menghilangnya dia selama sebulan terakhir. Namun, sebulan kemudian arunika kembali tidak memberi kabar. Gadis



itu benar-benar tidak bisa dihubungi. Kali ini, langgas tidak tinggal diam. Ia mencari informasi mengenai arunika ke berbagai tempat, hingga ke tempat kerja arunika. Langgas akhirnya mendapat informasi dari teman sekantor arunika bahwa setiap rabu, merupakan jadwal check up arunika sampai dia pulih. Langgas termangu, tidak paham. Langgas berhasil mendapatkan alamat rumah arunika dari teman sekantor arunika tadi. Ketika langgas mendatangi rumah arunika, Ia tidak menemukan seorang pun disana. Akhirnya ia memutuskan untuk menunggu, dan beberapa saat kemudian wanita tua keluar dari mobil, sembari memegang kaki palsu. Ia lalu melihat satu orang lagi keluar dari mobil, menggeser duduknya dan mengepaskan pangkal pahanya ke kaki palsunya. Langgas terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. Ia menghampiri Arunika dan ibunya, sesaat langgas membisu, masih berusaha mencerna kondisi gadis dihadapannya. Ternyata, sekitar tiga bulan lalu Arunika mengalami kecelakaan di kantor tempat dia bekerja. Arunika tidak sengaja membawa Flashdisk milik perusahaan, dan berniat ingin mengembalikan. Pada saat arunika kembali ke kantor untuk mengembalikanbarang perusahaan, sistem keamanan perusahaan aktif, Robot keamanan otomatis aktif dan mengejar arunika, hingga ia menabrak besi tumpukan plat baja, lalu terjatuh. Plat baja berukuran besar mendarat di kaki arunika, dan menebas kedua kakinya. Arunika merasa malu terhadap dirinya sendiri ketika berada dihadapan langgas, Ia meminta langgas untuk menjauhi dirinya dan pergi dari hidupnya. Namun, langgas melakukan hal yang tak terduga. Ia mendekati arunika dan menggenggam tangannya, serta meminta arunika untuk selalu menemani hari-harinya dan tidak lagi meninggalkannya. “Beri aku kesempatan untuk membantumu bangkit lagi, bukan karena iba, tapi karena peduli. Membuatmu tersenyum lagi, bukan karena kasihan, tapi karena rasa sayang. Menemani hari-harimu, bukan karena aku takut kau kenapa-kenapa, tapi karena takut aku yang kenapa-kenapa tanpamu”. Bab VIII



GLIMPSE Menceritakan tentang kisah di masa lalu tentang sepasang kekasih di masa lampau, dimana sang lelaki bernama marhaen dan si wanita bernama suri. Mereka merupakan penulis . Di masa depan mereka di pertemukan kembali di masa yang akan datang. Di masa yang akan tersebut si marhaen mengirim email kepada suri untuk menanyakan kabar dan meminta maaf untuk kesalahannya di masa lalu,dengan harapan si suri dapat menjalankan hidupnya dengan lebih baik. Di mana ia menghianati marhaen di masa lalu dengan rekan kerjanya, padahal saat itu ia tengah ingin melamarnya. Seluruh harapan dan mimpi marhaen musnah seketika. Di saat suri tengah menyesal dan ingin kembali, namun marhaen tidak memberikan ruang. Di saat itu karirny memuncak hingga ia menjadi seorang penulis yang terkenal walaupun dengan kesendirian nya. Dan ia juga telah memafkan kesalahan nya di masa lalu.



BAB IX HARAPAN Menceritakan tentang Mentari sang anak saudagar kaya yang manja, dalam keadaannya yang sedang patah hati ia harus mendaki bukit dengan Timur teman kecilnya. Hal yang tidak pernah dipikirkan ia sebelumnya, tetapi sifat manajnya berubah sejak itu, karena Timur. Timur anak pembantu dari saudagar kaya yang memiliki sejuta impian dan dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan tidak ingin unuk diikat terlalu kencang. "Tidak ada jarak yang terlalu jauh atau waktu yang terlalu lama untuk dua orang yang saling memperjuangkan rasa."



Bab X I HEART THEE



Bercerita tentang kisah cinta seorang pemuda bernama adabana dan seorang bidadari bernama nirmala dimana mereka bertemu di sebuah gunung pada saat adabana mendaki gunung. Namun ia hanya dapat bertemu setahun sekali dikarenakab perbedaan waktu mereka. Namun di sisi lain nirmala telah di jodohkan oleh ayah nya yang seorang raja, hingga ia menceritakan kisahnya kepada sang nirmala.



Setelah pertemuan mereka yang kelima kali nya mereka mulai jatuh cinta. Di saat nirmala telah bertekad untuk menjafi manusia demi menjadi kekasih hati adabana, adabana di tengah kebimbangan karena ia membutuhkan seorang manusia yang seiman dan dab dapat hidup dengannya sepanjang waktu. Ketika nirmala telah datang ke bumi dengan wujud manusia biasa dan tak dapat kembali ke khayangan, dia menemui adabana di rumahnya ternyata ia mendapati adabana dengab wanita lain yang telah ia nikahi sebelumnya saat ia kembali ke khayangan. Tak ada jalan baginya untuk kembali namun ia tak mau meratapi nya karna ia yakin hidupnya sebagai manusia masih panjang terbentang di depannya. BAB XI SENJA BERSAYAP Bercerita tentang Alegori yang mendapat dan membaca surat pendek. Lelaki tersebut kembali membaca keterangan yang tertulis di surat. Kala itu ia membaca surat itu, hari sedang beranjak sore. Alegori berpikir, apakah iya harus membalas surat misterius tersebut? Atu jam ia telah berpikir menulis apa dan yang bisa keluar hanyalah satu paragraph pendek. Alegori berjanji pada diri sendiri akan mengirim surat tersebut esok hari. Beberapa bulan telah berlalu sejak surat pertama, kedua dan ketiga ia terima. Alegori mengunjungi sakhi satu bulan yang lalu. Di sebuah sore kelabu, amplop surat kembali tiba di beranda rumahnya. Alegori pun mengunjungi sakhi dan duduk di hadapan sakhi yang berbaring di ranjang eksekusi. Perlahan Sakhi menutup matanya, segalanya berakhir kecuali perasaan mereka. Alegori kemudian tersenyum, dipandanginya senja yang menguning diujung kota.