Review Sheet Exercise 4-20007 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Review Sheet Activity 1 1.



Tikus manakah yang memiliki laju metabolic basal yang paling cepat? Jawab : Tikus normal memiliki laju metabolisme basal tercepat karena tidak kehilangan kelenjar pituitari atau kelenjar tiroidnya.



2.



Mengapa laju metabolic basal tikus normal berbeda dengan tikus yang telah dibedah? Jawab : Tikus normal memiliki BMR tertinggi karena memiliki kelenjar diperlukan untuk merangsang dan mengatur pelepasan hormon tiroid.



3.



Jika seekor binatang telah ditiroidektomi, maka hormone apa yang tidak ada dalam darahnya? Jawab : Untuk tikus tiroidektomi yang hormonnya hilang adalah triiodothyronine dan tiroksin.



4.



Jika seekor binatang telah dihipofisektomi, maka menurut kamu bagaimana kadar hormone dalam tubuhnya? Jawab : Untuk tikus yang dihipofisektomi, TSH akan hilang karena kelenjar pituitari hilang.



5.



Bagaimana pengaruh penginjeksian hoemon tiroksin terhadap laju metabolic basal seekor tikus normal? Jawab : Levelnya sedikit meleset. Tikus normal mengalami hipertiroid karena tiroksin meningkatkan laju metabolisme tetapi tidak berkembang gondok.



6.



Bagaimana pengaruh injeksi tiroksin pada laju metabolic basal pada tikus yang telah ditiroidektomi? Bagaimana laju basal metabolic pada kasus ini dibandingkan dengan tikus normal? Apakah dosis tiroksinnya terlalu tinggi, terlalu rendah atau sudah betul? Jawab : BMR meningkat untuk tikus tiroidektomi dengan suntikan tiroksin. BMR masih sedikit di bawah BMR tikus normal dengan tiroksin. Dosisnya terlalu rendah.



7.



Bagaimana pengaruh injeksi tiroksin pada laju metabolic basal pada tikus yang telah dihipofisektomi? Bagaimana laju basal metabolic pada kasus ini dibandingkan dengan tikus normal? Apakah dosis tiroksinnya terlalu tinggi, terlalu rendah atau sudah betul? Jawab : BMR meningkat untuk tikus yang dihipofisektomi dengan suntikan tiroksin. BMR itu masih sedikit di bawah BMR tikus normal dengan tiroksin. Dosisnya terlalu rendah.



8.



Bagaimana pengaruh injeksi TSH (Thyroid-Stimulating Hormone) terhadap laju metabolic basal tikus normal? Jawab : Efeknya TSH adalah untuk meningkatkan BMR tikus normal.



9.



Bagaimana pengaruh injeksi TSH pada laju metabolk basal tikus yang telah ditiroidektomi? Bagaimana laju basal metabolic pada kasus ini dibandingkan yang normal? Jawab : Tidak ada efek pada BMR tikus tiroidektomi dengan suntikan TSH karena tidak ada kelenjar tiroid yang dirangsang.



10. Bagaimana pengaruh injeksi TSH pada laju metabolk basal tikus yang telah dihipofisektomi? Bagaimana laju basal metabolic pada kasus ini dibandingkan yang normal? Jawab : BMR tikus yang dihipofisektomi meningkat dengan TSH. BMR tepat di bawah tikus normal tapi masih lebih rendah. jumlah jarum suntik agak terlalu rendah. 11. Baggaimana pengaruh injeksi propylthiouracil (PTU) terhadap laju metabolic basal tikus normal? Mengapa terjadi pembesaran kelenjar tiroid pada tikus ini? Jawab : Pengaruh suntikan PTU pada tikus normal adalah menurunkan BMR. Gondok yang teraba disebabkan oleh penumpukan prekursor tiroksin. 12. Bagaimana pengaruh injeksi PTU pada laju metabolik basal tikus yang telah ditiroidektomi? Bagaimana laju basal metabolik pada kasus ini dibandingkan dengan tikus normal? Jawab : Pengaruh suntikan PTU pada tikus tiroidektomi tidak terlihat karena tidak ada kelenjar tiroid yang terpengaruh. 13. Bagaimana pengaruh injeksi PTU pada laju metabolik basal tikus yang telah dihipofisektomi? Bagaimana laju basal metabolik pada kasus ini dibandingkan dengan tikus normal? Jawab : Pengaruh suntikan PTU pada tikus yang dihipofisektomi tidak terlihat karena tikus kehilangan kelenjar pituitari. Review Sheet Activity 2 1.



Apa yang dimaksud dengan kurva glukosa standar? Dan mengapa kamu harus mencapai standar kurva glukosa tersebut? Jawab : Kurva standar glukosa menghubungkan intensitas warna yang diperoleh dan diukur spektrofotometer (densitas optik) terhadap konsentrasi glukosa.



2.



Pasien manakah yang termasuk dalam rentang diabetes? Tentukanlah apakah pasien ini terkena diabetes tipe 1 atau tipe 2! Jelaskan! Jawab : Pasien 3 dan 5 memiliki glukosa plasma puasa dalam kisaran diabetes. Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti apakah pasien mengidap diabetes tipe tertentu,



karena diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah respon yang berbeda oleh tubuh manusia. Dalam kedua kasus tersebut, glukosa tetap berada dalam aliran darah dan sel-sel tubuh tidak dapat mengambilnya, artinya tidak disaring dari cairan tubuh. 3.



Jelaskan diagnosis dari pasien 3 yang sedang hamil saat dilakukan pengukuran! Jawab : Pasien 3 tampaknya menderita diabetes berdasarkan kurva standar glukosa pengukuran, tetapi dengan berita bahwa pasien ini sedang hamil ada kemungkinan dia tidak menderita diabetes. Gula darah lebih tinggi dari biasanya selama kehamilan karena perubahan hormonal, karena nutrisi disuplai ke plasenta. Selama kehamilan, kadar gula meningkat dan tubuh membuat lebih banyak insulin untuk memasukkan kadar gula ke dalam sel. Ini akan digambarkan sebagai diabetes gestasional. Diabetes seringkali menghilang setelah kehamilan.



4.



Pasien makah yang kadar glukosa darahnya normal? Jawab : Pasien 1 dan 2 berada pada kisaran normal.



5.



Pola hidup apa yang sebaiknya dianjurkan pada pasien yang kadar gulanya beresiko (keadaan Toleransi Glukosa Terganggu, glukosa darah 140-199)? Jawab : Beberapa perubahan gaya hidup termasuk diet dan olahraga. Khusus untuk diet, mengonsumsi makanan dengan asupan gula lebih rendah. Juga berolahraga karena itu mempromosikan pemecahan nutrisi, khususnya glukosa, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu bentuk energi untuk kebutuhan tubuh.