Revisi 4 Helen Ade Mutiara - Kie Tentang Persiapan Kehamilan Sehat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN LABORATORIUM ASUHAN KEBIDANAN PADA PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI “KIE TENTANG PERSIAPAN KEHAMILAN SEHAT”



Disusun Oleh: HELEN ADE MUTIARA NPM. 2226040160.P



Kelas : B.2 Kebidanan



PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU 2023



i



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Laboratorium tepat pada waktunya. Laporan Laboratorium ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari semua pihak. Ribuan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini dengan judul Asuhan Kebidanan



Pada Pranikah Dan Prakonsepsi “KIE tentang Persiapan



Kehamilan yang Sehat” Saya berharap Laporan Laboratorium ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik lintas program maupun lintas sektoral dan saya memohon kritik, saran dan masukan demi kesempurnaan Laporan Laboratorium ini.



Bengkulu,



Penulis



ii



Februari 2023



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................



i



KATA PENGANTAR ...................................................................................



ii



DAFTAR ISI ..................................................................................................



iii



TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian ..................................................................................



1



B. Persiapan Kehamilan Sehat.........................................................



2



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



iii



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Materi Lampiran 2. Daftar Tilik Lampiran 3. SOAP Lampiran 4. Leaflet Lampiran 5. Dokumentasi Lampiran 6. Berita Acara



iv



TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prakonsepsi adalah periode sebelum terjadinya pembuahan yaitu pertemuan sel sperma dengan ovum. Periode prakonsepsi memiliki rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu 100 hari sebelum konsepsi. Masa pra konsepsi termasuk masa-masa emas yang menentukan keberlangsungan masa kehamilan maupun persalinan itu sendiri. Maka dari itu WUS sebaiknya melakukan persiapanpersiapan seperti fisik, gizi dan mental. Kesiapan fisik prakonsepsi, berhubungan erat dengan perencanaan kehamilan sehat



untuk menghindari penyebab langsung kematian dan



kesakitan ibu pada komplikasi kehamilan maupun persalinan. Selain itu persiapan fisik prakonsepsi dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan janin, karena janin mendapatkan tempat berkembang sesuai dengan apa yang dibutuhkannya (Juli & Herizasyam, 2019). Selain itu, hal



yang perlu dipersiapkan dan sangat



mempengaruhi



kesehatan wanita yaitu gizi. Gizi pada wanita usia subur merupakan elemen pokok dalam kesehatan reproduksi meliputi prakehamilan, kehamilan dan kesehatan ibu yang menyusui anaknya. (Retno, 2018). Pada masalah gizi prakonsepsi yang sering menimpa WUS salah satunya yaitu Kekurangan Energi Kronis (KEK). Apabila KEK tidak ditangani dengan baik sebelum masa kehamilan, dapat berakibat pada masalah yang lebih serius seperti anemia, kematian pada ibu pada saat melahirkan, kematian janin, bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, lahir cacat hingga kematian pada bayi (Stephanie dkk. 2019). Persiapan prakonsepsi yang tidak kalah pentingnya namun seringkali diabaikan yaitu persiapan mental. Kesiapan mental sering diabaikan karena dampak yang ditimbulkan bukanlah dampak secara langsung yang meliputi stress pada masa kehamilan, baby blouse, dan depresi postpartum ( Juli & Herizasyam, 2016). 1



B. Persiapan Kehamilan Sehat 1. Persiapan Fisik Mempersiapkan fisik saat merencanakan kehamilan adalah hal yang penting bagi ibu. Masa perencanaan kehamilan yang tidak dipersiapkan sebaik mungkin akan memberikan pengaruh pada proses kehamilan, proses persalinan atau melahirkan, dan juga kondisi bayi setelah dilahirkan nanti (Putri, 2022) Menurut Kemenkes (2021) persiapan fisik yang harus dilakukan oleh ibu, antara lain sebagai berikut : a. Pemeriksaan Kesehatan Pemeriksaan kesehatan secara teratur termasuk pengobatan penyakit yang diderita sebelum hamil sampai dinyatakan sembuh atau diperbolehkan hamil oleh dokter dan tetap dalam pemantauan atau pengawasan. Pemeriksaan kesehatan sangat penting bagi calon ibu pada masa prakonsepsi. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi : Pemeriksaan Penyakit dan Virus a) Pemeriksaan virus rubella, cytomegalovirus, herpes, varicella zoster untuk



menghindari terjadinya kecacatan pada janin.



b) Pemeriksaan virus hepatitis dan virus HIV untuk menghindari diturunkan penyakit akibat virus-virus tersebut kepada janin. Pemeriksaan penyakit toksoplasmosis, karena penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan dan keguguran. c) Pemeriksaan penyakit seksual menular, karena hal ini dapat menyebabkan kematian ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan terhadap penyakit yang sedang diderita seperti asthma, diabetes melitus dan jantung. Pada Wanita hamil penyakit-penyakit seperti ini dapat, bertambah berat dan membahayakan jika tidak dilakukan perawatan dan pengobatan yang teratur. Untuk menghindari kondisi yang membahayakan, dokter biasanya



2



akan memantau pasiennya dan menentukan kapan waktu yang paling tepat untuk hamil. d) Pemeriksaan penyakit akibat kekurangan zat-zat tertentu seperti kekurangan zat besi. kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur dan keguguran (Pantikawati, 2018) 1) Pemeriksaan Darah Pemeriksaan golongan darah dan rhesus/Rh darah (unsur yang mempengaruhi antibodi yang terkandung di dalam sel darah merah) pada pasangan suami istri dilakukan untuk mengantisipasi perbedaan golongan darah dan rhesus antara darah ibu dan bayinya. Perbedaan golongan darah dan rhesus darah ini dapat mengancam janin dalam kandungan (Pantikawati, 2018) b. Menghentikan kebiasaan buruk Menghentikan kebiasaan buruk misalnya perokok berat, morfinis, pecandu narkotika dan obat terlarang lainnya, kecanduan alkohol, gaya hidup dengan perilaku seks bebas. Kebiasaan merokok, minum



alkohol,



atau



bahkan



menggunakan



narkoba,



dapat



menyebabkan berbagai masalah selama kehamilan, juga janin yang dikandung, Bayi dapat lahir prematur, lahir dengan cacat bawaan hingga kematian janin. Hentikan kebiasaan merokok secara total ketika merencanakan kehamilan dan juga selama kehamilan. Perokok pasif sama bahayanya dengan perokok aktif oleh karena itu sebaiknya minta



suami



anda



untuk



menghentikan



kebiasaan



merokok



(Gusmadewi, 2022) Perempuan merokok secara langsung menurunkan kesuburan. Racun pada rokok sangat berbahaya bagi tuba falopi, dapat mengakibatkan kerusakan kromosom pada telur, dan melemahkan kemampuan untuk menghasilkan estrogen yang sangat diperlukan untuk menyiapkan lapisan rahim menjelang kehamilan (Gusmadewi, 2022) 3



c. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan olahraga teratur. Selama masa prakonsepsi, pastikan Anda cukup berolahraga. Aktivitas fisik ini tidak perlu dilakukan selama berjam-jam. Cukup 3 kali dalam seminggu selama 1/2 jam, dan lakukan secara rutin. Olahraga selain menyehatkan, juga mencegah terjadinya kelebihan berat badan. Fisik seorang wanita sehat saat akan hamil dan pada waktu hamil diharapkan tidak terlalu gemuk maupun tidak terlalu kurus alias normal (Putri, 2022) Berusaha untuk menurunkan berat badan bila obesitas (kegemukan) dan menambah berat badan bila terlalu kurus. Anda bisa berkonsultasi dengan bidan dan dokter untuk dilakukan penilaian BMI atau indeks massa tubuh. Untuk menemukan berat tubuh yang ideal juga harus dengan memperhitungkan faktor tinggi badan. Hal lain dari persiapan fisik sang ibu adalah soal Indeks Massa Tubuh (IMT). Pastikan IMT normal sebelum hamil atau saat mempersiapkan kehamilan. Adapun cara yang digunakan untuk menghitung IMT menurut Kemenkes (2021) yakni berat badan dibagi dengan tinggi badan dalam ukuran satuan meter kuadrat (BMI = (BB) / [(TB) x (TB)]. Apabila hasil dari IMT antara 18,5-22,9, maka bisa dikatakan IMT Anda normal. Misal, BB = 45 kg dan TB = 165 cm, maka BMI = (45) / [(1.65) x (1.65)] = 16.5. Apakah Anda termasuk kurus, normal, atau overweight? Lihat patokan di bawah ini : 1) BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight) 2) BMI 18.5 – 24 = normal 3) BMI 25 - 29 = kelebihan berat badan (overweight) 4) BMI > 30 = obesitas Berat badan yang sehat membantu pembuahan dan kehamilan membuat lebih nyaman. Diet penurunan berat badan harus benarbenar dikontrol agar dapat aman selama kehamilan, terutama 4



disarankan untuk wanita yang mengalami kelebihan berat badan serius, tetapi harus disertai dengan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda yang mungkin menyarankan rujukan ke ahli gizi. (Kemenkes, 2021) Berat badan kurang bisa membuat Anda kurang subur, orang terlalu kurus karena kekurangan lemak yang dapat mendukung. Sementara kelebihan berat badan menempatkan Anda pada risiko lebih besar untuk mengalami komplikasi, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes selama kehamilan. Ada juga resiko tinggi komplikasi selama persalinan dan kelahiran dan orang yang terlalu gemuk akan mengalami proses ovulasi tidak teratur. ( Siregar, 2022) 2. Dampak yang Akan Ditimbulkan Apabila Tidak Melakukan Persiapan Fisik Prakonsepsi Dampak yang akan ditimbulkan apabila tidak melakukan persiapan fisik prakonsepsi dari skrining prakonsepsi adalah meningkatkan angka kematian ibu dan bayi, meningkatkan kehamilan tidak diinginkan, menimbulkan komplikasi dalam kehamilan dan persalinan, meningkatkan resiko kelahiran mati, prematur dan bayi dengan berat lahir rendah, meningkatkan resiko terjadinya kelahiran cacat, meningkatkan resiko infeksi pada neonatal, meningkatkan resiko kejadian underweight dan stunting sebagai akibat dari masalah nutrisi ibu, meningkatkan resiko diabetes dan penyakit kardiovaskuler dalam kehamilan dan meningkatkan resiko penularan Human Immunodeficiency Virus dari ibu ke janin (Pantikawati, 2018) 3. Pemenuhan Gizi Pra Konsepsi (Ilmah) Wanita prakonsepsi merupakan wanita yang siap menjadi ibu, merencanakan kehamilan dengan memperhatikan kesehatan diri atau kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan, serta pekerjaannya.Oleh sebab itu, masa prakonsepsi ini harus diawali dengan hidup sehat, seperti 5



memperhatikan makan yang dimakan dan pemenuhan gizi pra konsepsi oleh calon ibu (Gusmadewi, 2022) a. Kebutuhan Gizi pada Masa Prakonsepsi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorpsi, transportasi. Penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein, oksidasi zatzat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas. Ketiga zat gizi termasuk zat organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar, jumlah zat gizi yang paling banyak terdapat dalam pangan dan disebut juga zat pembakar (Siregar, 2022) Secara umum terdapat pesan khusus gizi seimbang yang perlu diperhatikan bagi calon pengantin adalah mengonsumsi aneka ragam makanan untuk memenuhi kebutuhan



energinya.



Hal



tersebut



meliputi konsumsi zat gizi makro dan mikro (karbohidrat, protein, vitamin



dan mineral)



yang akan digunakan



sebagai



proses



pertumbuhan tubuh yang cepat, peningkatan volume darah dan peningkatan hemoglobin dalam darah yang berguna untuk mencegah anemia yang disebabkan karena kehilangan zat besi selama proses menstruasi (Gusmadewi, 2022) Gizi yang memengaruhi prakonsepsi adalah karbohidrat, lemak, protein, asam folat, vitamin A, E, dan B12, mineral kalsium, dan omega-3. Pasangan yang



akan



zinc, besi,



melangsungkan



pernikahan sebaiknya mulai mengubah pola makan menjadi teratur dan baik selambat-lambatnya enam bulan sebulan sebelum kehamilan. Hal ini dapat membantu memperbaiki tingkat kecukupan gizi pasangan (Susilowati & Kuspriyanto, 2016).



6



Berikut prakonsepsi



pola



makan



yang



disarankan



pada



pasangan



untuk mengonsumsi dalam jumlah yang mencukupi



menurut Kemenkes (2021) : 1) Karbohidrat Karbohidrat yang disarankan adalah kelompok polisakarida (seperti nasi, jagung, sereal, umbi-umbian) dan disarankan membatasi konsumsi monosakarida (seperti gula, sirup, makanan, dan minuman yang tinggi gula). 2) Protein Kekurangan



protein



memperlambat perkembangan kemampuan



untuk



pada



tingkat



hormone



berat



endokrin



akan



sehingga



mengikat hormone androgen rendah.



Makanan yang kaya protein bisa diperoleh dari telur, daging, tempe, dan tahu. 3) Asam Folat Kecukupan nutrisi asam folat dapat mengurangi resiko bayi lahir kecacatan system saraf dengan neutral tube defect(NTD) seperti spina bifida sebanyak 70%. 4) Vitamin B6 Sumber vitamin B6 antara lain ayam, ikan, ginjal, beras merah, kacang kedelai, kacang tanah, pisang, dan kol. 5) Vitamin D Vitamin D dirodukski dari dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari, selain itu dapat diperoleh dari susu, telur, mentega, keju, minyak ikan, ikan tuna, dan ikan salmon. 6) Zinc Zinc sangat penting untuk calon ibu karena zinc membantu produksi materi genetik ketika pembuahan terjadi. Menjaga asupan zinc sesuai AKG, yaitu 15 mg/hari dapat membantu menjaga sistem reproduksi berfungsi normal.



7



7) Zat besi Kekurangan zat besi pada calon ibu dapat menyebabkan anemia dengan menunjukkan gejala lelah, sulit konsentrasi, dan gampang infeksi. Juga dapat mengurangi resiko ibu hamil mengalami defisiensi anemia gizi besi yang dapat membahayakan ibu dan kandungannya.



8



DAFTAR PUSTAKA



Gusmadewi, G., Dielsa, M. F., & Reflianto, R. E. F. L. I. A. N. T. O. (2022). Pengaruh Antenatal Care, Tingkat Kecemasan, Kehamilan Beresiko Dan Jenis Persalinan Terhadap Kesiapan Fisiologis Persalinan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 34. Kemenkes RI. 2021. Buku Saku Merencanakan Kehamilan yang Sehat. ( Hal.1012) Pantikawati, Ika. 2018. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika Putri, R. N., Setiawan, D., Herlina, S., & Siagian, D. S. (2022). Cegah Stunting dengan Sosialisasi Bahaya Stunting dan Perencanaan Kehamilan Serta Rutin Pemeriksaan Kehamilan di Posyandu. ARSY: Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat, 3(1), 77-81. Retno, 2018. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.Jakarta. EGC. Siregar, N., & Ritonga, N. (2022). Hubungan Antara Perencanaan Kehamilan Dengan Kunjungan Antenatal Di Wilayah Kerja Puskesmas Sadabuan Kota Padangsidimpuan. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia/Indonesian Health Scientific Journal, 7(2), 229-234. Stephanie dkk. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika



9



L A M P I R A N



DAFTAR TILIK PERSIAPAN KEHAMILAN SEHAT



Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb : 1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan. 2. Mampu



: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.



3. Mahir



: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa



Tanggal Penilaian Nama Mahasiswa NPM Kelas



N O A



1 2 3 4 5



B



6 7



8 9



: : Helen Ade Mutiara : 2226040160.P : B.2



BUTIR YANG DINILAI SIKAP DAN PERILAKU



Menyambut klien dan mengucapkan salam Memperkenalkan diri dan mempersilahkan duduk Menjelaskan tujuan konseling yang akan dilaksanakan dan meminta persetujuan Komunikasi dengan klien selama melakukan tindakan, ramah, sabar, dan teliti, tanggap terhadap keluhan klien Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri tindakan dengan lafal hamdalah



CONTENT / ISI



Menyambut klien dengan ramah Menjelaskan tentang : a. Konselor Dan Klien Prakonsepsi b. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan pada Kunjungan Konseling Prakonsepsi Memberikan informasi sesuai kebutuhan klien Menggunakan alat bantu untuk memperjelas



0



NILAI 1



2



√ √ √ √ √ √



0



1



2



√ √



√ √



10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20



C



21 22 23



informasi Membantu merumuskan masalah klien Membantu merumuskan alternatif pemecahan masalah Melakukan Pendokumentasian Membantu merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah Memberikan kesempatan klien untuk bertanya atau menyampaikan pendapat laian Melakukan umpan balik Melakukan evaluasi dari proses konseling Memberikan kesempatan pada ibu untuk mengambil keputusan Merangkum / menyimpulkan materi konseling bersama dengan pasien Menjelaskan kapan kunjungan ulang/ membuat perjanjian pertemuan untuk follow up Mengakhiri pertemuan, ucapkan terima kasih



TEKNIK



Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis Menjaga privacy klien Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu Total Score : 46







√ √ √ √







√ √



√ √



0



1











2



√ √



Keterangan : N= (score yang diperoleh : score maksimal) X 100 Kriteria : Sangat Baik : 80 – 100 Baik : 75 - 80 Cukup : 74 - 65 Nilai Akhir = (42 : 46 ) x 100 = 91,3 Nilai Batas Lulus



=



71 Bengkulu, Februari 2023 Evaluator



( ) ASUHAN KEBIDANAN PRA KONSEPSI PADA NY. E DI PUSKESMAS TEBING TINGGI



Tanggal pengkajian



: 26 Februari 2023



Pukul



: 13.00



No. RM



: 01.44.94



Nama pengkaji



: Helen Ade Mutiara



Tempat



: Puskesmas



A. Data Subjective 1. Biodata/Identitas Nama



: Ny. E



Nama Suami



: Tn. N



Umur



: 28 tahun



Umur



: 33 tahun



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Pendidikan



: D3



Pendidikan



: D3



Pekerjaan



: Swasta



Pekerjaan



: Swasta



Alamat



:Saling



Alamat



: Saling



2. Alasan Kunjungan Ibu mengatakan datang ke puskesmas untuk merencanakan kehamilan anak kedua. B. Data Objective 1. Pemeriksaan Umum 



Keadaan umum



: baik







Kesadaran



: compos mentis







Tekanan Darah



: 120/80 mmHg







Denyut Nadi



: 88 x/m







Pernapasan



: 20 x/m







Suhu



: 36,6 ℃







Berat Badan



: 65 kg







Tinggi Badan



: 155 cm



2. Pemeriksaan Fisik 



Muka



: normal/baik, tidak terlihat oedem







Mata



: konjungtiva merah muda, sklera putih







Mulut



: tidak ada karies gigi







Leher



: tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, kelenjar



limfe, maupun bendungan vena jugularis 



Payudara



: - (tidak dilakukan)



 Abdomen



: - (tidak dilakukan)











Ekstrimitas Atas



: tidak ada oedem



Bawah



: tidak ada oedem



Genetalia



: - (tidak dilakukan)



3. Pemeriksaan Penunjang 



Darah 1. Hb



: - (tidak dilakukan)



2. Gol. Darah



: O, Rh+



C. Assesment Diagnosa



: P1A0, Usia 28 tahun, dengan prakonsepsi



Masalah



: Overweight



D. Planning Penatalaksanaan tindakan yang dapat diberikan oleh bidan 1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu 2. Mengingatkan ibu kembali tentang health education : a. Istirahat yang cukup Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari 1-2 jam dan pada malam hari 6-8 jam. b. Diet rendah Kalori Menganjurkan kepada ibu tentang diet rendah kalori yaitu memotong kalori dari jumlah kalori biasanya yaitu 500-



1000 kkal/hari namun, memotong kalori tidak berarti memotong asupan nutrisi lain. c. Personal hygiene Menjaga personal hygiene dengan rutin mengganti pakaian dalam tiap kali lembab, rajin mencuci tangan dengan 6 langkah dan memakai masker saat keluar rumah. d. Pola Aktivitas Menganjurkan ibu untuk meningkatkan aktivitas seperti biasanya. Ibu disarankan untuk memilih aktivitas seperti aktivitas sedang contohnya naik sepeda, lompat tali, joging, jalan cepat, dan main golf. Sedangkan aktivitas berat yang disarankan yaitu senam aerobic, karate, lompat tinggi, lari, angkat berat dan berenang dengan frekuensi 3-5 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit setiap hari. Mambatasi aktifitas seperti tidur berlebihan. 3. Mengingatkan kembali ibu tentang pentingnya menjaga berat badan pada masa prakonsepsi. 4. Mendiskusikan bersama keluarga khususnya pasangan (suami) keputusan merencanakan kehamilan agar kehamilan diterima dan mendapat support yang baik dari lingkungan sekitar serta meminimalisir kehamilan yang tidak diinginkan 5. Menganjurkan ibu mempertahankan pola kebiasaan baik dengan tidak meminum alcohol, merokok dan memberikan reminder terhadap riwayat konsumsi



obat-obatan



yang



bersifat



teratogenic



karena



dapat



membahayakan janin 6. Menganjurkan ibu agar mengupayakan dan menjaga kesehatan mental 7. Menganjurkan melakukan hubungan seksual dengan tidak menggunakan kontrasepsi dan dilakukan pada masa subur. Bidan menjelaskan beberapa metode penentuan masa subur yang belum diketahui ibu 8. Mendiskusikan jadwal kunjungan selanjutnya dalam rangka memberikan asuhan yang berkesinambungan



DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN



Gambar 1. Kegiatan KIE pada Ny. E tentang persiapan kehamilan yang sehat.



PERSIAPAN KEHAMILAN YANG SEHAT



Apa yang harus dilakukan dalam merencanakan kehamilan sehat?



Olah raga teratur



Aktivitas fisik cukup dilakukan 3 kali seminggu selama ½ jam dan secara rutin. Tujuannya agar mempersiapkan fisik wanita termasuk agar Indeks Massa Tubuh (IMT) normal



Disusun Oleh:



HELEN ADE MUTIARA NPM. 2226040160.P



PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU 2023



Melakukan pemeriksaan Fisik, meliputi  Pemeriksaan penyakit dan Virus  Pemeriksaan Darah



Meningkatkan Asupan Makanan Bergizi Konsumsi makanan yang mengandung protein, kalori, asam folat, zat besi, fosfor, selenium, vitamin (A,D,E, B6, C), hindari makanan yang mengandung penyedap, pengawet dan sejenisnya serta batsi konsumsi kafein



Menghentikan Kebiasaan Buruk Seperti merokok, mnumminuman keras, alcohol,narkoba dan seks bebas



Hubungan Seksual Melakukan hubungan seksual secara aman dan teratur. Sebaiknya dilakukan saat wanita berada pada masa ovulasi/subur



Perencanaan Keuangan Biaya yang perlu diperhatikan yaitu biaya Kesehatan (konsulltasi, pemeriksaan kehamilan, persalinan), biaya pasca melahirkan (tempat tidur bayi, pakaian bayi, popok dan selimut) serta persiapan untuk hal tak terduga



Persiapan Psikologis dan Mental Suami-istri dapat memulai memikirkan tujuan memiliki anak dan bagaimana mencapainya, mencari informasi terkait kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir serta perubahanperubahan yang akan dialami. Suami dan keluarga dapat memberikan dukungan penuh terhadap calon ibu hamil.



LEMBAR KONSULTASI LABORATORIUM KARTU BIMBINGAN Nama



: Helen Ade Mutiara



NPM



: 2226040160.P



Kelas



: B2 Kebidanan



No



Mata Kuliah



Pokok Bahasan



Perbaikan



Pembimbing



Mengetahui Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan



Bengkulu, Februari 2023 Mahasiswa



Mika Oktarina, SST, M.Kes



Helen Ade Mutiara