Revisi Makalah - Botani Thallophyta (Phycomycetes) - Kelompok Iv [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BOTANI THALLOPHYTA PADA SUB DIVISI FUNGI PHYCOMYCETES (Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah botani)



Dosen Pengampu : SYARIFAH WIDYA ULFAH, M.Pd Mata Kuliah : BOTANI CRYPTOGAMAE



DI SUSUN OLEH : KELOMPOK IV 1. AMELISA PUTRI



(0310201010)



2. PUTRI APRIANI PASARIBU



(0310201013)



3. NADYA WAHYUNI HASIBUAN



(0310201039)



4. DEWI NURUL ARTIKA



(0310202028)



5. RAHMAH NABILA



(0310202054)



PRODI TADRIS BIOLOGI 1 / SEMESTER III FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2021



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puju syukur atas Rahmat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan rahmat serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa pula, shalawat beriringkan salam kepada Nabi besar, Nabi Muhammad SAW yang mana Ia telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yang disinari iman dan islam sehingga dapat merasakan indahnya islam seperti yang kita rasakan saat ini. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Syarifah Widya Ulfa, M.Pd., selaku dosen pengampu Mata Kuliah Botani Cryptogamae, Tadris Biologi 1, Semester III, serta temanteman yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Besar harapan kami, makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang botan thallophyta pada sub divisi fungi (phycomycetes). Kami mohon maaf jika dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan, maka dari itu kami akan tetap menantikan kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik kedepannya. Akhirul kalam, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Jum’at, 1 Okteber 2021



KELOMPOK IV



I



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………



I



DAFTAR ISI……………………………………………………………………



II



BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..



1



1. Latar Belakang………………………………………………………….



1



2. Rumusan Masalah……………………………………………………….



2



3. Tujuan……………………………………………………………………



2



BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………



3



A. Klasifikasi Jamur………………………………………………………… 3 B. Kelas Phycomycetes…………………………………………………….



3



C. Peran Jamur dalam Kehidupan…………………………………………



8



D. Fungi yang merugikan bagi kehidupan …………………………………



10



BAB III PENUTUP……………………………………………………………



11



KESIMPULAN…………………………………………………………………



11



DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..



12



II



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Thallophyta merupakan kelompok tumbuhan yang belum memiliki akar, batang dan daun yang nyata. Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotroph, yang mencerna makanannya diluar tubuh, lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Sebagian besar anggota fungi sebagai jamur, kapang, khamir atau ragi, meskipun seringkali yang di maksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak di sebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda. Cryptogamae meliputi tumbuhan thallus (Thallophyta), tumbuhan lumut (Bryophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta). Thallophyta adalah tumbuhan yang tidak mempunyai akar, batang dan daun sejati. Yang terdiri dari Thallophyta yang tidak berklorofil misalnya jamur (fungi), dan Thallophyta yang berklorofil misalnya ganggang (alga). Fungi memperbanyak diri secara seksual. Perbanyakan seksual dilakukan dengan cara dua hifa dan jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot, lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dilakukan dengan cara membentuk spora, bertunas atau fargmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Didalam spongarium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terputus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Jamur terbagi menjadi beberapa bagian sama halnya dengan tumbuhan. Jamur dibagi menjadi empat kelas, yaitu kelas acrasiomycetes, myxomycetes, phycomycetes dan eumycetes.



1



2. Rumusan Masalah 1) Apa saja karakteristik yang dimiliki oleh jamur phycomycetes? 2) Bagaimana klasifikasi jamur phycomycetes? 3) Apa manfaat jamur phycomycetes? 4) Bagaimana jenis fungi yang merugikan bagi kehidupan? 3. Tujuan 1) Untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh jamur phycomycetes 2) Untuk mengetahui macam-macam klasifikasi jamur phycomycetes 3) Untuk mengetahui manfaat jamur phycomycetes 4) Utuk mengetahui jenis jamur (fungi) yang merugikan bagi kehidupan.



2



BAB II PEMBAHASAN A. KLASIFIKASI JAMUR Jamur umumnya tumbuh di tempat yang lembab, baik kayu lapuk dan jasad makhluk hidup yang telah mati. Habitat jamur juga telah disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Imran : 27.



Artinya: “Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang kedalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang engkau kehendaki tanpa perhitungan.” (QS. Al-Imran : 27) Berdasarkan ayat tersebut dapat di perhatiakn pada jamur, yaitu jamur yang tumbuh pada pohon yang telah mati (lapuk), jasad makhluk hidup yang telah mati dan juga kadang terdapat pada kotoran hewan. Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya. Menurut Alexopoulos, 1962 (Dwidjoseputro, 1982 : 130) thallophyta yang tidak berklorofil dibagi atas 3 divisio yaitu Schyzomycophyta (Bakteri), Myxomycophyta (jamur lendir) dan Eumycophyta (jamur benar). Division Eumycophyta terbagi atas 4 kelas yaitu Phycomycetes atau Zygomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes atau fungi imperfeeti (jamur tak sempurna).



B. KELAS ZYGOMYCETES/PHYCOMYCETES 1. ASAL USUL PHYCOMYCETES Phycomycetes secara harfiah berarti jamur ganggang (Alga fungi). Hal ini disebabkan adanya kemiripan secara morfologi dengan alga hijau. Menurut para ahli mikologi dan algologi, phycomycetes merupakan turunan alga.



3



Alga tersebut diasumsi memiliki sifat parasit dan saprofit, sehingga kehilangan kemampuan untuk membentuk klorofil. Pringsheim (1858) menyisipkan kelompok tersebut diantara Alga hijau. Proses fisiologi organisme berklorofil jauh berbeda dengan organisme satu ini, kenampakannya seperti ada perubahan dari satu bentuk metabolisme menjadi lain dan telah terjadi pada beberapa poin berbeda di sepanjang turunan alga. Dia menyimpulkan akhirnya ganggang dan jamur mungkin akan lebih jelas dipisah menjadi uniselular klorofil dan uniselular nonklorofil. Pada kebanyakan standar taksonomi berlaku ketentuan de bary tersebut dengan pemisahan ganggang dan jamur berbeda grup (Fitzpatrick, 1930). 2.



CIRI-CIRI PSYCHOMYCETES Ciri yang khas untuk mengenal sebagian besar phycomycetes ialah miseliumnya yang tidak bersekat-sekat. Warna miselium putih, jika tua mungkin agak coklat kekuning- kuningan; kebanyakan sporangium berwarna kehitamhitaman. Biasanya hidup di dalam air sebagai parasite atau saprofit pada hewan maupun tumbuhan air. 1) Struktur dan Morfologi Phycomycetes memiliki miselium yang berwarna putih dan tidak mempunyai sekat-sekat, jika setelah tua akan berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan. 2) Phycomycetes memiliki sel yang telanjang dan cenderung berpisah-pisah. Hifanya bersifat senositik atau tidak bersepta sering disebut thalus soenositik yang dapat hidup di darat atau pada medium tertentu. 3) Phycomycetes



memiliki



chlamydospora



sebagai



bentuk



baru



dari



hifa/miselium untuk bertahan pada lingkungan suboptimum. Chlamydospora adalah spora bersel satu yang berdinding tebal sehingga sangat resisten terhadap keadaan buruk, terbentuk dari sel-sel hifa somatik. 4) Sebagian Phycomycetes juga mempunyai ostiole yaitu berupa lubang saluran sporangiospora untuk keluar saat matang.



4



Lubang ini cenderung lebih efektif karena mampu mengetahui kecocokan sporangiospora terhadap lingkungan, berbeda dengan sporangiospora yang langsung pecah dari sporangium secara keseluruhan hifa Senositik Chlamydospora. 5) Habitat Phycomycetes hidup dalam air umumnya sebagai parasit atau saprofit pada hewan maupun tumbuhan air, namun ada juga yang hidup di darat. Beberapa contoh phycomycetes : 1) Phytophthora, kebanyakan spesies berupa parasit pada tumbuh - tumbuhan tomat, kentang, tembakau, karet dan lain - lainnya lagi. 2) Saprolegnia, saprofit yang banyak kedapatan di dalam air dan tanah yang basah. Ada juga yang menjadi parasit pada ikan dan insekta. 3) Mucor, saprofit yang banyak kedapatan pada sisa - sisa makanan yang banyak me ngandung karbohidrat.



Di antara beberapa spesies, maka Mucor mucedo lah yang terkenal. Mucor membiak dengan 2 cara, yaitu dengan spora yang semacam saja dan spora - spora yang berlainan jenis. Spora-spora yang sejenis itu dihasilkan oleh sporangium yang tumbuh pada ujung hifa. Mula - mula ujung suatu hifa menggelembung, kemudian protoplast yang ada di dalam gelembung itu membelah - belah diri menjadi spora. Jika spora-spora itu sudah dewasa, maka pecahlah sporangium, sehingga spora-spora tersebut bertebaran kemana-mana.



5



Pembiakan secara generatif dilakukan dengan bersatunya tonjolan pada hifa yang berlainan “muatan”, untuk gampangnya kita beri tanda (+) dan (-). Kedua ujung hifa yang bersatu itu merupakan suatu zigospora; zigospora dapat terlepas dari miselium serta di lain tempat tumbuh dan menghasilkan sporangium. Sporangium ini membentuk dua macam spora, yaitu spora (+) dan spora (-), sehingga kemudian masing-masing menghasilkan miselium (+) dan miselium (-) pula. Kadang - kadang terbentuk pula spora-spora. 4. Rhizophus; beberapa spesies hidup sebagai saprofit dan bentuk beberapa spesies lain hidup sebagai parasit pada tumbuh-tumbuhan. Rhizophus nigricanskedapatan di mana-mana, semula miseliumnya tampak seperti sekelompok kapas, lama kelamaan koloni menjadi berwarna kehitam - hitaman karena banyaknya sporangium dan spora. Rhizopus itu banyak menyerupai Mucor, hanya miselium Rhizopus terbagi atas stolon, yang menghasilkan alat-alat serupa akar (rhizoida) dan sporangiofor. Di Indonesia, Rhizopus oryzae merupakan ragi untuk membuat tempe. Spesies ini dapat mengubah amilum menjadi dekstrosa, dapat memecah protein dan lemak yang ada di dalam sel - sel kedelai dan kacang. Dengan demikian maka tempe itu seakan akan lebih tersedia untuk dicernakan oleh perut kita. 3. PERKEMBANGBIAKAN DAN SIKLUS HIDUP PSYCHOMYCETES\



Perkembangan jamur ini terjadi secara aseksual dan seksual. Pada perkembangbiakan secara aseksual akan dibentuk spora dalam sporangium yang terletak pada ujung hifa. Hifa-hifa yang tumbuh tegak pada medium dan terdapat sporangium pada ujung-ujungnya disebut sporangiosfor.



6



Sporangium yang matang akan pecah dan menghasilkan spora, kemudian dengan bantuan angin (anemokori) spora akan terbawa jauh dari kelompoknya. Spora yang terbawa angin bila jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi jamur baru (Sparrow 1960). Sporangiospora Phycomycetes Perkembangan seksual pada jamur ini membentuk spora seksual berupa Zygospora dan Oospora. Zygospora adalah spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujungujung kedua hifa yang secara seksual serasi kemudian meleburkan diri. Berbeda dengan Oospora yang terbentuk dari hifa jantan sebagai anteridium dan hifa betina sebagai oogonium yang di dalamnya terdapat oosfer.



4. KLASIFIKASI PHYCOMYCETES Pengklasifikasian Phycomycetes sebagai berikut : Kingdom: Fungi Divisio: Eumycota Kelas : Phycomycetes 1. Myxochytridiales Sel-selnya telanjang dan terpisah-pisah, kebanyakan hidup sebagai parasit atau tumbuhan air yang bertingkat rendah, tetapi ada juga yang hidup pada tumbuhan darat. Bangsa Myxochytridiales terdiri dari dua suku yaitu: a) Olpidiaceae Sel-sel vegetative telanjang, seluruhnya dapat berubah menjadi zoosporangium yang berdinding atau berubah menjadi suatu sel awetan. Zoospore mempunyai satu bulu cambuk, misalnya Olpidium brassicae. b) Plasmodiophoraceae Tingkatan vegetatif tidak mempunyai dinding sel, hidup terpisahpisah atau mengumpul merupakan semacam plasmodium yang berinti banyak. Contohnya Plasmodiophora brassicae. 2. Chytridiales Dari organisme ini, yang rendah tingkat perkembanganya, hidup sebagai saprofit atau parasit pada tumbuhan dan binatang air. Sel-selnya mempunyai dinding yang terdiri atas kitin. Beberapa contoh dari bangsa ini ialah



Rhizophidium



pollinis,



euglenae.



7



Rhizopidium



goniosporum,



Polyphagus



3. Blastocladiales Dari golongan ini warga yang rendah tingkat perkembanganya masih sangat menyerupai Chytridiales, misalnya Blastocladiaceae variabilis dan Allomyces javanicus (suku Blastocladiaceae), kedua-duanya hidup dalam tanah basah, mempunyai miselium yang bercabang dengan dinding kitin. 4. Monoblepharidales Tubuh organisme ini berupa benang-benang halus, bercabangcabang tidak bersekat, jadi merupakan suatu pipa dengan banyak initi. Dinding terdiri atas selulosa. Hidupnya dalam air pada sisa-sisa tumbuhan. Monoblepharidales meliputi suku Monoblepharidaceae yang mencakup



antara



lain



Monoblepharis



sphaerica



dan



Monoblepharis



polymorpha. 5. Oomycetales Miselium terdiri atas hifa-hifa tidak bersekat,bercabang-cabang dan mengandung banyak ini.Sebagian hidup dalam air sebagian hidup di darat. Cara hidupnya ada yang sebagai saprofit ada yang sebagai parasit. contoh : Saprolegnia dioica, Sclerospora javanica (Sclerospora maydis), Pyhiaceae nicotianae, P.Infestans dan lain – lain. 6. Zyginycetales Terutama terdiri atas jamur yang hidup sebagai saprofit, dengan miselium yang bercabang banyak,sebagian tidak bersekat, tetapi untuk golongan tertentu telah memperlihatkan sekat-sekat. Dinding selnya terdiri atas kitin. Pembiakan aseksual disesuaikan dengan hidup di darat. Mucor, saprofit yang banyak kedapatan pada sisa – sisa makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Misalnya : Mucor mucedo, Mucor javanicus, Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, R. nigricans, R. stolonifer. 5. Peran Jamur dalam Kehidupan Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai decomposer, bersimbiosis dengan tanaman tertentu (mikoriza) dalam suplai unsur hara. Jamur juga sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan.



8



1. Jamur Menguntungkan Bidang Pangan: a) Volvariella volvacea (jamur merang), berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi. b) Rhizopus oryzae, R. Olygosporus, dan R. Stolonifer berguna dalam pembuatan tempe. c) Neurospora sitophilia dan N. Intermedia, berperan dalam pembuatan oncom merah. d) Pleurotus sp.(jamur tiram) sebagai bahan pangan. e) Saccharomyces cerevisiae, berguna dalam pembuatan tape, alkhohol. f) Saccharomyces ovale berguna dalam pembuatan tape, alkohol dan roti g) Aspergillus oryzoe berguna dalam pembuatan tape. h) Saccharomyces sake berguna dalam pembuatan sake i) Aspergillus wentil berguna dalam pembuatan kecap j) Aspergillus niger untuk fermentasi asam sitrat k) Penicellium camemberti untuk pembuatan keju Bidang Kedokteran: Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum, berguna sebagai penghasil antibiotik. Bidang Lingkungan: Jamur dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah, sebagai organisme Pengurai Jamur yang mampu merombak polimer plastiknya yaitu jamur Aspergillus fischeri dan Paecilomyces sp. Sedangkan jamur yang mampu merombak dan menggunakan sumber C dari plasticizers (senyawa lain penyusun plastik) yaitu jamur Aspergillusniger, A. Versicolor, Cladosporium sp.,Fusarium sp., Penicillium sp., Trichoderma sp., Verticillium sp., dan khamir Zygosaccharomyces drosophilae, serta Saccharomyces cerevisiae. Hilangnya plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi rapuh, daya rentang meningkat dan daya ulur berkurang. Peranan Jamur yang Menguntungkan dan Merugikan Bagi Kehidupan Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. 9



Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. Jamur dibedakan menjadi 4 divisio, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.



Daftar jamur yang merugikan dan berikut ini daftar jamur yang merugikan: 1. Aspergillus flavus : Menghasilkan aflatoksi, menyebabkan kanker pada manusia. 2. Aspergillus fumigatus : Kanker pada paru – paru burung. 3. Amanita phalloides : Mengandung balin yang menyebabkan kematian bagi yang memakannya. 4. Ustilago maydis : Parasit pada tanaman jagung dan tembakau 5. Epidermophyton floccosum : Menyebabkan penyakit kaki atlet. 6. Microsporum sp. dan Trichophyton sp. : Menyebabkan kurap atau panu. 7. Helminthospium oryzae : Parasit dan merusak kecambah dan tubuh buah serta menimbulkan noda – noda berwarna hitam pada hospes (inangnya). 8. Candinda albicans : Menyebabkan keputihan



6. Fungi yang Merugikan dalam Kehidupan Pada Hewan: Aspergillus fumigatus, menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis). Pada Manusia: a. Aspergillus nidulans, Aspergillus niger, menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis). b. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia. c. Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis). Jamur penghasil racun : Aspergillus flavus, penghasil racun oflaktoksin, Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah. e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-parumanusia.



10



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Fungi merupakan mikroorganisme eukariotik yang sebagian besar bersifat multiseluler. Fungi atau cendawan terdiri dari kapang dan khmir. Secara umum fungi hidup dengan tiga cara yaitu sebagai saprofit, parasitic dan siomorfis. Fungi adalah heterotroph yang mendapatkan nutriennya melalui penyerapan. Fungi menempati lingkungan yang sangat beragam yang berasosiasi secara simbiotik dengan banyak dengan banyak organisme baik didarat maupun di air. Sebagian besar fungi adalah organisme multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau septa. Dinding sel pada fungi dilindungi oleh selulosa dan kitin (polisakarida yang mengandung unsur N). Fungi dapat berkembang biak dengan dua cara yantu seksual dan aseksual.



11



DAFTAR PUSTAKA Campbell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Kimbali, John. 1999. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Nurby, T. 2019. Ekologi. UIN Raden Fatah : Palembang Awalilmu, 2016, “Peran-Peran Jamur yang Menguntungkan dan Merugikan Bagi Kehidupan”, https://www.awalilmu.com/2016/11/peranan-jamur-yang-menguntungkan-danmerugikan-bagi-kehidupan.html?m=1 Rahmadani, Ayu. 2019. Karakteristik Jamur Makroskopis di Stasiun Penelitian Soraya Kawasan Ekosistem Leuser Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Fungi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry: Banda Aceh.



12