Rindu Rumah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Merindukan rumah 18 January 2017



Aku disini duduk sendiri disebuah bangku kecil bercet putih menikmati angin yang mengelus-elus wajahku pelan, terbesit sebuah bayangan yang selama ini sangat kurindukan. Bayangan yang perlahanlahan menjelma menjadi aliran lembut di kedua pipiku. Akankah aku bias kembali?? Akankah aku bias menjumpainya?? Air yang mengalir lembut membasahi pipiku tiba-tiba terhenti ketika kedua daun telinga ini menangkap suara seorang anak kecil yang menangis di taman yang luas ini. Apa yang membuatnya menangis?? Akankah ia sepertiku?? Merindu?? Mataku tak henti menatap anak kecil itu yang menangis tak jauh dari tempatku merindu. Seorang wanita dewasa menghampirinya dan langsung memeluknya, ohhh sangat menyentuh hati ini. Tangisan yang semulanya kencang menjadi sesenggukan-sesenggukan kecil yang menghiasi wajah manisnya. Siapa itu?? Tanyaku dalam hati, apakah ibunya? Kaknya? Atau hanya seorang yang kasihan melihatnya menangis?? Ibu, itukah ibunya?? Sekarang dapat kulihat kemiripan antara mereka, hidung yang mancung, kulit yang putih bersih, mata yang besar, dan bibir yang kecil. Ohh sunggu menyentuh hati… Disini, ditempatku duduk aku masih menatap mereka yang akan beranjak pergi dengan anak tadi berada pada gendongan sang wanita. Mau kemana mereka?? Akankah mereka akan pulang?? Atau mampir kesebuah rumah makan dekat sini?? Pergi.. yaaa mereka pergii, tapi aku tak tau mereka akan pergi kemana. “Pulang” yaaa,,, kata-kata itu terus terlintas dikepalaku. Akankah kalian akan pulang?? Bolehkah aku ikut?? Jangan takuttt… aku tak akan mengikuti kalian pulang kerumah kalian karena aku hanya seorang wanita yang merindukan rumah. Ya rumahhh… rumah sederhanaku yang bercet putih dengan sebuah taman yang tak terawatt didepannya… Rumah… ohh rumahku yang hangat, aku merindukanmu beserta isinya… aku rindu sangatt rinduu.. Disini dengan kerinduanku yang membesar aku selalu bertanya-tanya, akankah aku dapat kembali?? Akankah aku dapat merasakan kehangatan isinya?? Akankah aku dapat menikmati susu coklat panas buat ibu tatkala hujan?? Hidup dinegara orang memanglah sulit, tapi demi ilmu yang aku dapat aku tak memepermasalhkan itu karena jika aku mulai merindukan tanah kelahiranku maka aku akan selalu datang ke taman ini hanya untuk sekedar menumpahkan rasa rindu itu, dan jika kerinduanku sudah berkurang aku akan kembali keaktifitasku untuk menghilangkan rasa rindu itu, walau hanya semntara.