5 0 551 KB
RING POLINOMIAL Polinomial adalah suatu konsep matematika yang telah kita kenal sejak duduk di bangku sekolah menengah. Ekspresi seperti 3π₯ 2 + 4π₯ + 5 telah kita kenal sejak lama. Polinomial adalah salah satu konsep matemtika yang paling banyak dgunakan dalam aplikasi. Sebagai contoh fungsi polinomial adalah suatu fungsi yang amat mudah dihitung, sehingga polinomial sering digunakan untuk mengaproksimasi nilai dari fungsi-fungsi lain yang sulit. Selain kegunaannya dalam bidang aplikasi, polinomial juga merupakan suatu konsep yang penting dalam teori ring. Sebagai contoh, kita ingin memperluas ring β€ dengan memasukkan suatu bilangan riil π β 2.72 kedalam ring β€ sehingga membentuk suatu ring R yang baru. Akibat operasi penjumlahan pada R, unsurunsur di R mestilah mengandung kelipatan e. Demikian juga akibat operasi perkalian pada R unsur-unsur di R harus mengandung perpangkatan dari e. Lebih lanjut R mestilah mengandung unsur-unsur dalam bentuk π0 + π1 π + π2 π 2 + β― + ππ π π 2 yang merupakan polinomial dalam variabel e dengan koefisien ππ β β€, π = 0,1,2, β― , π. Sehingga untuk memperluas suatu ring kita menggunakan konsep polinomial Pada pembahasan kali ini kita akan mendiskusikan ring polinomial, yakni suatu ring yang terdiri dari polinomial dengan koefisien berasal dari suatu ring R. Kemudian akan dibahas beberapa sifat dari ring polinomial. Definisi M-1 Bentuk umum dari suatu polinomial adalah β
π(π₯) = β ππ π₯ π = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π , ππ β π
, π β β€+ π=0
Derajat dari suatu polinomial π(π₯) adalah bilangan bulat positif terbesar π sehingga ππ β 0. Suatu polinomial π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π + β―,
merupakan polinomial atas R dengan ππ β 0 dan π1 = 0 β π > π, maka polinomial ini disebut polinomial berderajat n dan ditulis dengan deg π(π₯) = π. Pada polinomial di atas, bentuk ππ π₯ π kita sebut sebagai suku dari polinomial π(π₯) dan untuk setiap suku ππ π₯ π , π = 0,1, β― , π, ππ disebut sebagai koefisien dari π₯ π . Bila π(π₯) adalah polinomial berderajat n, maka koefisien ππ , disebut sebagai koefisien utama (leading coeficient) dari π(π₯). Polinomial π(π₯) dikatakan sebagai polinomial monik jika koefisien utamanya adalah 1. Contoh 37: π(π₯) = 3π₯ 6 + π₯ 4 β 4π₯ + 6, adalah polinomial berderajat 6. Kesamaan dua polinomial didefinisikan sebagai berikut ini. Definisi M-2 Misalkan diberikan dua polinomial sebagai berikut: π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π , ππ , ππ β π
, π β β€+ Polinomial π(π₯) dan π(π₯) dikatakan sama jika dan hanya jika ππ = ππ untuk semua π β₯ 0. Contoh 38: 4π₯ 5 β 3π₯ 4 + 2π₯ 3 + 6π₯ β 7 β 4π₯ 5 β 8π₯ 4 + 2π₯ 3 + 6π₯ β 7
karena
terdapat
koefisien yang tidak sama, yaitu koefisien π₯ 4 diruas kiri tidak sama dengan π₯ 5 β 3π₯ 4 + 2π₯ 3 + 6π₯ 2 β 7 = π₯ 5 β 3π₯ 4 + 2π₯ 3 + 6π₯ 2 β 7 karena untuk masing-masing suku yang bersesuaian mempunyai koefisien yang sama. Operasi penjumlahan dan perkalian pada polinomial didefinisikan sebagai berikut:
Polinomial atau disebut juga suku banyak merupakan pernyataan matematika yang memuat jumlahan perkalian berpangkat dari satu atau lebih variabel dengan koefisien. Defenisi M-1 : Bentuk umum dari suatu polinomial adalah ο₯
f ( x) ο½ ο₯ ai x i ο½ a 0 ο«a1 x ο« a 2 x 2 ο« ... ο« a n x n , ai ο R, i ο ο ο« i ο½0
Derajat dari suatu polinomial f (x ) adalah bilangan bulat positif terbesar n sehingga
an οΉ 0 .
Suatu
Polinomial
f ( x) ο½ a0 ο« a1 x ο« a 2 x 2 ο« ... ο« a n x n ο« ... ,
merupakan polinomial atas R dengan an οΉ 0 dan ai ο½ 0 ο’i οΎ n , maka polinomial ini disebut polinomial berderajat n dan ditulis dengan deg f ( x) ο½ n . Pada polinomial di atas, bentuk a k x k disebut sebagai suku dari polinomial f (x ) dan untuk setiap suku a k x k , k ο½ 0,1,2,..., n, a k disebut sebagai koefisien dari x k . Bila f (x ) adalah polinomial berderajat n, maka koefisien a n disebut sebagai koefisien utama (leading coeficient) dari f (x ) . Polinomial f (x ) dikatakan sebagai
polinomial monik jika koefisien utamanya adalah 1.
Contoh 1 : ο·
f ( x) ο½ 3 x 6 ο« x 4 ο 4 x 2 ο« 6 , merupakan polinomial berderajat 6 yang bukan polinomial monic
ο·
f ( x) ο½ 5 x 4 ο« 2 x 3 ο 6 x 2 ο« 8 x ο 7 , merupakan polinomial berderajat 4 yang bukan polinomial monic
ο·
f ( x) ο½ x 2 ο 5 x ο« 6 , merupakan polinomial monic berderajat 2
Kesamaan dua polinomial didefenisikan sebagai berikut ini : Definisi M-2 : Misalkan diberikan dua polinomial sebagai berikut: f ( x) ο½ a0 ο« a1 x ο« a 2 x 2 ο« ... ο« a n x n
g ( x) ο½ b0 ο« b1 x ο« b2 x 2 ο« ... ο« bn x n ai , bi ο R, i ο Z ο«
Polinomial f (x ) dan g (x ) dikatakan sama jika dan hanya jika ai ο½ bi untuk semua i ο³ 0 . Contoh 2 : Misalkan diberikan dua polinomial sebagai berikut:
f ( x) ο½ 4 x 5 ο 3x 4 ο« 2 x 3 ο« 6 x ο 7 dan g ( x) ο½ 4 x 5 ο 8x 4 ο« 2 x 3 ο« 6 x ο 7 . f ( x) ο½ο― g ( x) karena terdapat koefisien yang tidak sama pada kedua polinomial di
atas, yaitu koefisien x 4 . Contoh 3 : Misalkan diberikan dua polinomial sebagai berikut:
f ( x) ο½ x 5 ο 3x 4 ο« 2 x 3 ο« 6 x 2 ο 7 dan g ( x) ο½ x 5 ο 3x 4 ο« 2 x 3 ο« 6 x 2 ο 7 . f ( x) ο½ g ( x) karena masing-masing suku yang bersuaian mempunyai koefisien
yang sama. Operasi penjumlahan dan perkalian pada polinomial didefenisikan sebagai berikut: Definisi M-3 : Misalkan π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π dan π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π ,ππ , ππ β π
, π β π + Maka didefinisikan operasi penjumlahan polynomial, π(π₯) + π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π , dengan ππ = βπ=0( ππ + ππ ) , ππ β π
, dan operasi perkalian polynomial, π(π₯)π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + π2π π₯ π dengan π1 = βπ+π=π ππ ππ ,π = 0,1,2, β¦ , ππ β π
Contoh 4 : 1) Misalkan p(x) dan q(x) dengan π(π₯) = 2π₯ 2 + 2, π(π₯) = 2π₯ + 2 maka : Operasi penjumlahan polinomial : π(π₯) + π(π₯) = (2π₯ 2 + 2) + (2π₯ + 2) = 2π₯ 2 + 2π₯ + 4 Operasi perkalian polinomial π(π₯). π(π₯) = (2π₯ 2 + 2). (2π₯ + 2) = 4π₯ 3 + 4π₯ 2 + 4π₯ + 4 2) Misalkan p(x) dan q(x) adalah polinom-polinom pada π3 [π₯], dengan π(π₯) = 2π₯ 2 + 2, π(π₯) = 2π₯ + 2 maka : Untuk operasi penjumlahan : π(π₯) + π(π₯) = (2π₯ 2 + 2) + (2π₯ + 2) = 2π₯ 2 + 2π₯ + 4 Untuk operasi perkalian polinomal π(π₯). π(π₯) = (2π₯ 2 + 2). (2π₯ + 2) = (2.2)π₯ 2+1 + (2.2)π₯ + (2.2)π₯ 2 + (2.2) = π₯0 + π₯ + π₯2 + 1 = π₯2 + π₯ + 1 Dari defenisi dan sifat-sifat polinomial tersebut, maka defenisi ring polinomial dinyatakan dalam teorema berikut : Teorema M-1 : Bila R adalah suatu ring komutatif maka himpunan ring polinomial R[x] dengan operasi penjumlahan dan perkalian polinomial merupakan suatu ring. Maka, harus dapat dibuktikan R[x] adalah ring, yaitu memenuhi sifat : i.
Bersifat tertutup terhadap penjumlahan,
ο’π(π₯), π(π₯)οπ
[π₯] berlaku π(π₯) + π(π₯) β π
[π₯] Dimana : (π₯) + π(π₯) = ( π0 + π1 π₯ + β― + ππ π₯ π + β― ) + (π0 + π1 π₯ + β― + ππ π₯ π + β― ) = (π0 + π0 ) + (π1 + π1 )π₯ + (ππ + ππ )π₯ π + β―
(karena bersifat tertutup terhadap penjumlahan di R) = π0 + π1 π₯ + β― + ππ π₯ π + β― β π
[π₯] dengan ππ = βπ=0(ππ + ππ ) β π
ii.
Bersifat assosiatif terhadapat penjumlahan
ο’π(π₯), π(π₯), β(π₯) β π
[π₯] berlaku [π(π₯) + π(π₯)] + β(π₯) = π(π₯)_[π(π₯) + β(π₯)] iii.
Memiliki elemen identitias terhadap penjumlahan R[x] mempunyai elemen identtas terhadap penjumlahan yakni 0(x). Selanjutnya, 0(x) disebut dengan polinomial nol (zero polynomial). π(π₯) + 0(π₯) = π(π₯) = 0(π₯) + π(π₯), ο’π(π₯)οπ
[π₯]
iv.
Memiliki invers terhadap penjumlahan
ο’π(π₯)ο π
[π₯]ο€ β π(π₯)ο π
[π₯] v.
Bersifat komutatif terhadap penjumlahan
ο’π(π₯), π(π₯)οπ
[π₯] berlaku π(π₯) + π(π₯) = π(π₯) + π(π₯) vi.
Bersifat tertutup terhadap perkalian
ο’π(π₯), π(π₯), β(π₯) β π
[π₯] berlaku π(π₯). π(π₯). β(π₯) β π
[π₯] vii.
Bersifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
ο’π(π₯), π(π₯), β(π₯) β π
[π₯] berlaku π(π₯)[π(π₯) + β(π₯)] = π(π₯)π(π₯) + π(π₯)β(π₯) dan [π(π₯) + π(π₯)]β(π₯) = π(π₯)β(π₯) + π(π₯)β(π₯) Teorema M-2 : Jika R adalah daerah integral maka R[x] juga suatu daerah integral
Bukti : R adalah daerah integral, akan ditunjukkan R[x] adalah suatu daerah integral R adalah daerah integral, maka memenuhi : -
Ring Komutatif
-
Unsur Kesatuan
-
RTPN
Misalkan π(π₯) = π0 π₯ 0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π + β―, dan π(π₯) = π0 π₯ 0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π + β― Dengan ππ , ππ β π
dan π β β€+ βπ(π₯), π(π₯) β π
[π₯] π
[π₯] merupakan suatu ring polinomial atas π
(Teorema M-1) i. Bersifat komutatif terhadap perkalian βπ(π₯), π(π₯) β π
[π₯] berlaku π(π₯)π(π₯) =(a0x0 + a1x +...+ anxn + ... ) (b0x0 + b1x +...+ bnxn + ... ) d0x0 + d1x + ...+dnxn + ... dengan d1= βπ+π=π πjbk = βπ+π=π πkaj (Karena R komutatif terhadap perkalian) akibatnya d1β R dan π(π₯)π(π₯) = (b0x0 + b1x +...+ bnxn + ... )(a0x0 + a1x +...+ anxn + ... ) = (l0x0 + l1x +...+ lnxn + ... ) Dengan li = βπ+π=π π kaj , liβ R Sehingga di = li Terbukti bahwa π(π₯)π(π₯) = π(π₯)π(π₯)
ii. Memiliki elemen kesatuan terhadap perkalian di R[x] Jika 1 adalah elemen kesatuan terhadap perkalian di R, maka βπ(π₯) β R[x] β πΌ(π₯) = 1 + 0π₯ + β― +0xn + ... β R[x] β f(x) I(x) = (a0x0 + a1x +...+ anxn + ... )(1x0 + 0x +...+ 0xn + ... ) = (a01)x0 + (a11)x +...+ an1)xn + = a0x0 + a1x +...+ anxn + ... = f(x) Terbukti π(π₯)πΌ(π₯) = π(π₯) = πΌ(π₯)π(π₯) Sehingga R[x] merupakan ring dengan elemen kesatuan. iii. βπ(π₯), π(π₯) β π
[π₯] dengan π(π₯) = a0x0 + a1x + a2x2 + ... + amxm , amβ 0 π(π₯) = b0x0 + b1x + b2x2 + ... + bnxn , bnβ 0 Karena amβ 0 dan bnβ 0 , maka perkalian polinomial menghasilkan π(π₯), π(π₯) = 0, hal ini disebabkan oleh R adalah daerah integral maka
ambnβ 0. Ini berarti bahwa π(π₯), π(π₯) = 0 dipenuhi hanya bila π(π₯) = 0 atau π(π₯) = 0 . Sehingga R[x] merupakan ring tanpa pembagi nol. Sehingga R[x] merupakan daerah integral.
Pada Teorema M-1, jika R adalah ring komutatif maka R[x] adalah suatu ring. Pada Teorema M-2, kita juga melihat bahwa jika R adalah daerah interal maka R[x] juga suatu daerah integral. Muncul dugaan kita bahwa jika R adalah lapangan, maka R[x] adalah lapangan. Akan tetapi, faktanya tidak seperti itu. Teorema M-3 : Jika F adalah lapangan maka himpunan polinomial dalam indeterminate x atas F dinotasikan dengan F[x] adalah daerah integral dan F[x] bukan lapangan. Bukti : Karena F adalah lapangan, maka F merupakan daerah integral. Jika F merupakan daerah integral makaπΉ[π₯] juga merupakan daerah integral (Teorema M-2) Akan ditunjukkan bahwa πΉ[π₯] bukan lapangan, dengan menunjukkan bahwa elemen tak nolnya tidak memiliki unsur satuan di πΉ[π₯] βπ(π₯) = π0 π₯ 0 + π1 π₯1 + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π + β― β πΉ[π₯] π(π₯) β 0, ππ β 0, deg π(π₯) > 0 βπ β1 (π₯) β πΉ[π₯] β π(π₯)π β1 (π₯) = πΌ(π₯)
π
β1 (π₯)
πΌ(π₯) 1 + 0π₯ + 0π₯ 2 + β― + 0π₯ π + β― = = β πΉ[π₯] π(π₯) π0 π₯ 0 + π1 π₯1 + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π + β―
Karena perkalian f(x) dengan suatu polinomial tidak konstan π β1 (π₯) β πΉ[π₯] tidak sama dengan elemen kesatuan πΌ(π₯) = 1 + 0π₯ + 0π₯ 2 + β― + 0π₯ π + β―, sebab deg π(π₯) > 0, dan
deg π β1 (π₯) > 0
sehingga πππ [π(π₯)π β1 ] = ππππ(π₯) +
πππ π β1 (π₯), sedangkan deg πΌ(π₯) = 0. Oleh karena itu πΉ[π₯] tidak mempunyai unsur kesatuan sehingga πΉ[π₯] bukan lapangan.
N. PEMBAGIAN POLINOMIAL Perhatikan pembagian polinomial π(π₯) = 2π₯ 4 + 3π₯ 3 + π₯ 2 + 3π₯ + 4 dan π(π₯) = π₯ 2 + 2π₯ + 1 di β€5 [π] dibawah ini. Pada pembagian ini tentu saja operasi penjumlahan dan perkalian dilakukan dengan modulo 5.
Sehingga dalam β€5 [π], polinomial π(π₯) dapat ditulis sebagai π(π₯) = π(π₯)π(π₯) + π(π₯) dengan π(π₯) = π₯ 2 + 2π₯ + 1, π(π₯) = 2π₯ 4 + 4π₯ + 1 dan π(π₯) = 2π₯ + 3. Pada pembagian diatas polinomial π(π₯) disebut sebagai hasil bagi dan polinomial π(π₯) disebut sisa hasil bagi.
Teorema N-1 : Andaikan F adalah suatu lapangan. Bila π(π₯), π(π₯) β πΉ(π₯) dengan π(π₯) β 0, maka terdapat polinomial π(π₯) dan π(π₯) di πΉ(π₯) yang tunggal sehingga π(π₯) = π(π₯)π(π₯) + π(π₯) dengan π(π₯) = 0 atau derajat π(π₯) lebih kecil dari derajat π(π₯). Bukti : Dengan menggunakan induksi pada derajat dari polinomial π(π₯), akan diperlihatkan keberadaan polinomialπ(π₯) dan π(π₯). Jika π(π₯) = 0 atau derajat π(π₯) lebih kecil dari derajat π(π₯), maka π(π₯) dan π(π₯) diperoleh dengan π(π₯) = π(π₯) dan π(π₯) = 0. Selanjutnya, andaikan π(π₯) berderajat n danπ(π₯) berderajat m dengan π > π. Misalkan, π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π , Dengan menggunakan teknik pembagian seperti diatas, misalkan β(π₯) = π(π₯) β ππ ππ β1 π₯ πβπ π(π₯) Sehingga β(π₯) = 0 atau derajat β(π₯) lebi kecil dari derajat π(π₯). Dengan menggunakan asumsi pada induksi, untuk polinomial β(π₯) terdapat polinomial
π1 (π₯) dan π1 (π₯) sehingga β(π₯) = π(π₯)π1 (π₯) + π1 (π₯) dengan π1 (π₯) = 0 atau derajat π1 (π₯) lebih kecil dari derajat π(π₯). Hal ini berakibat π(π₯) = ππ ππ β1 π₯ πβπ π(π₯) + β(π₯) = ππ ππ β1 π₯ πβπ π(π₯) + π(π₯)π1 (π₯) + π1 (π₯) = π(π₯)[ππ ππ β1 π₯ πβπ + π1 (π₯)] + π1 (π₯) Dengan mengambil π(π₯) = ππ ππ β1 π₯ πβπ π1 (π₯) dan π(π₯) = π1 (π₯) diperoleh π(π₯) = π(π₯)π(π₯) + π(π₯) dengan π(π₯) = 0 atau derajat π(π₯) lebih kecil dari derajat π(π₯). Selanjutnya akandiperlihatkan ekspresi π(π₯) = π(π₯)π(π₯) + π(π₯) adalah tunggal. Misalkan π(π₯) juga dapat ditulis sebagai π(π₯) = π(π₯)π (π₯) + π‘(π₯) dengan π‘(π₯) = 0 atau derajat π‘(π₯) lebih kecil dari derajat π(π₯). Perhatikan bahwa π(π₯)π(π₯) + π(π₯) = π(π₯)π (π₯) + π‘(π₯) sehingga π(π₯)[π(π₯) β π (π₯)] = π(π₯) β π‘(π₯) Karena derajat dari π(π₯) β π‘(π₯) lebihkecil dariderajat π(π₯), maka haruslah π(π₯) β π (π₯) = 0. Yakni π(π₯) = π (π₯) dan tentunya π(π₯) = π (π₯).
Akibat N-2 : Andaikan F adalah suatu lapangan. Bila a β F dan f(x) β F[x], maka f(a) adalah sisa hasil bagi dari f(x) oleh (x β a).
Bukti : Menurut Teorema N-1 untuk polinomial π(π₯) dan (π₯ β π) terdapat polinomial π(π₯), π(π₯) β πΉ[π₯] sehingga π(π₯) = (π₯ β π)π(π₯) + π(π₯) dengan derajat π(π₯) lebih kecil dari derajat (π₯ β π). Akibatnya π(π₯) adalah suatu konstanta yang berada di F, sehingga π(π₯) = (π₯ β π)π(π₯) + π. Karena π(π₯) β πΉ[π₯], untuk π₯ β πΉ kita dapat memandang π sebagai suatu pemetaan π: πΉ β πΉ.Sehinggaπ(π) = (π β π)π(π) + π , yakni sisa hasil bagi
π = π(π).
Akibat N-3 : π΄πππππππ πΉ πππππ π π’ππ‘π’ ππππππππ πππ πππ πππππ π βπΉ πππ π(π₯) βπΉ[π₯] πππ π’π π πππππh πππππ’ππ‘ πππ ππππ π(π₯) ππππ πππ hπππ¦π ππππ (π₯ - π) πππππh ππππ‘ππ ππππ π(π₯) Akibat N-3 :
Bukti : Dengan menggunakan algoritma pembagian,maka polinomial π(π₯) dapat ditulis sebagai π(π₯) = (π₯ β π)π(π₯) + π(π₯) Dengan π(π₯) = 0 ππ‘ππ’ πππππππ‘ π(π₯) πππππβ 0. Bila π pembuat nol dari π(π₯), maka π(π) = 0 = (π β π)π(π₯) + π, Yang berakibat π = 0. π½πππ (π₯ β π) adalah faktor dari π(π₯). Sebaliknya jika (π₯ β π)adalah faktor dari π(π₯) , maka terdapat polinomial π(π₯) β πΉ[π₯] sehingga π(π₯) = (π₯ β π)π(π₯). Hal ini berakibat π(π) = (π β π)π(π) = 0π (π) = 0. Jadi π adalah pembuat nol dari π(π₯).
Akibat N-4 Bila πΉ adalah suatu lapangan, maka suatu polinomial di πΉ[π₯] yang berderajat π β₯ 1 mempunyai paling banyak π akar. Bukti: Andaikan π(π₯) adalah suatu polinomialberderajat di π πΉ[π₯]. Kita akan memperlihatkan pernyataan di atas dengan menggunakan induksi pada derajat dari π(π₯). Andaikan π(π₯) adalah polinomial berderajat π = 1. Misalkan π(π₯) = ππ₯ + π, dengan π, π β πΉ dan π β 0. Akibatnya ππ β1 adalah akar dari π(π₯). Sekarang, andaikan π(π₯) berderajat π > 1. Andaikan β adalah pembuat nol dari π(π₯). Menurut akibat 5.2.3, π(π₯) dapat ditulis sebagai π(π₯) = (π₯ β π)π(π₯) dengan π(π₯) adalah polinomial berderajat π β 1, jika π½ β β adalah akar dari π(π₯), maka 0 = π(π½) = (π½ββ)π(π½) Karena π½βββ 0, maka π(π½) = 0. Yakni π½ adalah pembuat nol dari π(π₯). Tetapi menurut hipotesis induksi π(π₯) mempunyai paling banyak π β 1 akar. Sehingga π mempunyai paling banyak π akar.
Contoh 39 Perhatikan polinomial π(π₯) = π₯ 4 + 4π₯ 3 + π₯ 2 + 4π₯ β β€5 [π₯]. Karena π(0) = 0, π(1) = 0, π(2) = 0, π(3) = 0 dan π(4) = 0, maka π(π₯) mempunyai empat buah akar di β€5 . Selanjutnya, kita perhatikan polinomial π(π₯) = π₯ 2 + 3π₯ 2 + 1 β β€5 [π₯]. Maka π(0) = 1, π(1) = 0, π(2) = 4, π(3) = 4, π(4) = 0. Akibatnya π(π₯) hanya mempunyai dua akar di β€5 . Suatu polinomial mungkin saja tidak mempunyai akar pada suatu lapangan yang tertentu. Sebagai contoh, kita perhatikan polinomial β(π₯) = π₯ 2 + π₯ + 1 β β€5 [π₯]. Maka
β(0) = β(1) = 1
sehingga β(π₯) tidak mempunyai akar di β€2 . Contoh 40 Bila lapangan F pada hipotesis dari akibat N-4 kita ganti dengan sebarang ring, maka suatu polinomial berderajat n mungkin saja mempunyai lebih dari n akar pada ring tersebut. Sebagai contoh, bila π(π₯) = 2π₯ 2 + 2π₯ β β€4 [π₯], maka π(0) = 0, π(1) = 0, π(2) = 0, dan π(3) = 0. Sehingga π(π₯), suatu polinomial berderajat dua, mempunyai empat buah akar di β€4 . POLINOMIAL TAK TEREDUKSI Definisi O-4 Suatu polinomial yang tak konstan π(π₯) β πΉ[π₯] dikatakan polinomial iredusibel (tak tereduksi) di πΉ[π₯] jika tidak dapat dinyatakan sebagai hasil kali polinomial π(π₯) dan β(π₯) dengan π(π₯), β(π₯) β πΉ[π₯] yang berderajat lebih kecil dari derajat π(π₯). Suatu polinomial π(π₯) adalah redusibel (tereduksi) di πΉ[π₯] jika: βπ(π₯), β(π₯) β πΉ[π₯] β π(π₯) = π(π₯)β(π₯); deg.π(π₯) < deg. π(π₯) dan deg.β(π₯) < deg. π(π₯) Contoh 41 Tunjukkan π(π₯) = π₯ 2 β 2 merupakan polinomial yang iredusibel di β[π₯] tetapi redusibel di β[π₯]. Bukti π₯ 2 β 2 = (π₯ + π)(π₯ + π)βπ, π β β
Dalam ring polinomial β[π₯], π(π₯) tidak dapat dinyatakan dalam bentuk π(π₯) = π(π₯)β(π₯) dengan π(π₯) dan β(π₯) berderajat lebih rendah dari π(π₯). Sehingga π(π₯) iredusibel di β[π₯]. Tetapi dalam ring polinomial β[π₯] , polinomial π(π₯) = π₯ 2 β 2 dapat dinyatakan sebagai π(π₯) = (π₯ + β2)(π₯ β β2) dengan π₯ + β2 dan π₯ β β2 bukan unit di β[π₯]. Sehingga π(π₯) redusibel di β[π₯].
Contoh 42 Polinomial π(π₯) = 3π₯ 2 + 6 adalah tak tereduksi atas lapangan bilangan rasional β, tetapi tereduksi atas daerah integral β€. Perhatikan bahwa jika π(π₯) = 3π₯ 2 + 6 dituliskan dalam bentuk π(π₯) = π(π₯)β(π₯), maka salah satu π(π₯) atau β(π₯) harus merupakan polinomial konstanta di β[π₯], Sehingga π(π₯) atau β(π₯) merupakan unsur unit di β[π₯], yang berarti π(π₯) tidak tereduksi atas β. Sebaliknya pada ring polinomial β€[π₯], π(π₯) = 3π₯ 2 + 6 = 3(π₯ 2 + 2). Karena 3 β β€[π₯] dan (π₯ 2 + 2) β β€[π₯] keduanya bukan unit di β€[π₯], maka π(π₯) tereduksi di β€[π₯].
Contoh 43 Polinomial π(π₯) = π₯ 2 β 2 tak tereduksi atas lapangan β , tetapi tereduksi atas lapangan β. Dalam ring polinomial β[π₯], maka π(π₯) = π₯ 2 β 2 tidak dapat dinyatakan dalam bentuk π(π₯) = π(π₯)β(π₯) dengan π(π₯) dan β(π₯) berderajat lebih rendah dari π(π₯). Sehingga π(π₯) tak tereduksi atas β. Tetapi dalam ring polinomial β[π₯] , polinomial π(π₯) = π₯ 2 β 2 dapat dinyatakan sebagai π(π₯) = (π₯ + β2)(π₯ β β2) dengan π₯ + β2 dan π₯ β β2 bukan unit di β[π₯]. Sehingga π(π₯) tereduksi atas β. Teorema O-2 Andaikan F adalah suatu lapangan dan misalkan π(π₯) β πΉ[π₯] adalah suatu polinomial berderajat 2 atau 3. π(π₯) tereduksi atas F jika dan hanya jika π(π₯) mempunyai akar di F. Bukti Andaikan π(π₯) β πΉ[π₯] adalah suatu polinomial tereduksi berderajat 2 atau 3. Bila π(π₯) dinyatakan sebagai π(π₯) = π(π₯)β(π₯), maka salah satu dari polinomial π(π₯) atau β(π₯) mestilah berderajat 1. Tanpa kehilangan keumuman pembuktian,
misalkan π(π₯) = ππ₯ + π, π, π β πΉ adalah polinomial berderajat 1. Maka π₯ = βππβ1 adalah akar dari π(π₯). Akibatnya π(βππβ1 ) = π(βππ β1 )β(βππβ1 ) = (0)β(βππβ1 ) = 0 Yakni, π(π₯) mempunyai akar di F. Andaikan sebaliknya π(π₯) mempunyai akar di F. Misalkan π β πΉ adalah akar dari π(π₯), maka menurut Akibat N-3 π(π₯) dapat dinyatakan sebagai π(π₯) = (π₯ β π)β(π₯). Jadi π(π₯) adalah polinomial tereduksi atas F.
Contoh 44 Perhatikan polinomial π(π₯) = π₯ 3 + 2π₯ + 1 β β€5 [π₯]. Maka π(0) = 1, π(1) = 4, π(2) = 3, π(3) = 4, π(4) = 3 Sehingga π(π₯) tidak mempunyai akar di β€5 . Menurut Teorema O-2 π(π₯) tak tereduksi atas β€5 . Sebaliknya polinomial π(π₯) = π₯ 3 + 3π₯ + 1 adalah tereduksi atas β€5 , karena π(1) = 0. Sehingga π(π₯) dapat dinyatakan sebagai π(π₯) = (π₯ β 1)β(π₯) = (π₯ + 4)β(π₯). Dengan menggunakan pembagian panjang diperoleh π₯ 3 + 3π₯ + 1 = (π₯ + 4)(π₯ 2 + π₯ + 4). Berikut ini kita akan mendiskusikan kriteria-kriteria polinomial tereduksi atas ring bilangan bulat β€.
Definisi O-2 : Andaikan π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π adalah suatu polinomial di β€[π₯]. Isi dari π(π₯) didefinisikan sebagai pembagi persekutuan terbesar dari π0 , π1 , β¦ , ππ . suatu polinomial π(π₯) β β€[π₯] dikatakan primitif jika isi dari π(π₯) adalah 1 Contoh 46 Isi dari polinomial π(π₯) = 6 + 4π₯ + 10π₯ 2 + 18π₯ 6 adalah 2, karena pembagi persekutuan terbesar dari 6,4,10 dan 18 adalah 2. Sementara isi dari polinomial π(π₯)3π₯ + 9π₯ 3 + 4π₯ 5 adalah 1. Sehingga g(π₯) adalah primitip. Teorema O-3 : Andaikan π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π β β€[π₯] dan misalkan π adalah suatu bilangan prima. Bila π tidak membagi ππ , π membagi dan π tidak membagi π0 , maka π(π₯) adalah tak tereduksi atas β
Bukti : Cukup diperlihatkan bahwa π(π₯) adalah tak tereduksi atas β€. Andaikan sebaliknya bahwa π(π₯) tereduksi atas β€ , kita berharap akan memperoleh suatu kontradiksi. Misalkan : π(π₯) = π(π₯)π(π₯) = (π0 + π1 π₯ + β― + πβ² π₯ β² )(π0 + π1 π₯ + β― + πβ² π₯ β² ) Dengan π(π₯)π(π₯) β β€[π₯] dan π, π < π . karena π membagi π0 = π0 π0 dan π2 tidak membagi π0 = π0 π0 , maka π membagi salah satu dari π0 atau π0 tetapi tidak membagi keduanya. Tanpa kehilangan keumuman pembuktian, misalkan π membagi π0 tetapi π tidak membagi π0 . Selanjutnya karena π tidak membagi ππ = ππ ππ , maka π tidak membagi ππ dan π juga tidak membagi ππ . Hal ini berakibat terdapat suatu bilangan bulat positif terkecil π‘ < π , sehingga π tidak membagi ππ‘ . Sekarang kita perhatikan koefisien ππ‘ dari π(π₯) dengan ππ‘ = π0 ππ‘β1 +. . +ππ‘ π0 Karena , proses pemilihan π‘ < π , maka π membagi ππ‘ dan π membagi semua ππ dengan π < π‘. Hal ini berakibat bahwa π harus membagi ππ‘ π0 . Kontradiksi dengan kenyataan bahwa π tidak membagi ππ‘ dan π tidak membagi π0 . Sehingga π(π₯) adalah tak tereduksi atas β€. Teorema O-3 disebut sebagai kriteria Einstein untuk polinomial tak tereduksi atas lapangan β. Sebagai akibat langsung dari teorema O-3 kita peroleh fakta berikut ini. Akibat O-4 : Bila π adalah suatu bilangan prima, maka polinomial siklotomik π₯π β 1 ΙΈπ (π₯) = = π₯ πβ1 + π₯ πβ2 + β― + 1 π₯β1 Adalah tak tereduksi atas lapangan bilangan rasional β. Bukti : Untuk memperlihatkan hal di atas, perhatikan polinomial ΙΈπ (π₯ + 1) =
(π₯ + 1)π β 1 (π₯ + 1)π β 1 = (π₯ + 1) β 1 π₯
atau π π ΙΈπ (π₯ + 1) = π₯ πβ1 + ( ) π₯ πβ1 + β― + (π β 2) π₯ + π 1 Untuk bilangan prima π, kriteria Einsenstein dipenuhi oleh polinomial ΙΈπ (π₯ + 1). Sehingga ΙΈπ (π₯ + 1) adalah tak tereduksi atas β. Selanjutnya, bila ΙΈπ (π₯) adalah tereduksi atas π(π₯) dan π(π₯), yakni ΙΈπ (π₯) = π(π₯)π(π₯) maka ΙΈπ (π₯ + 1) = π(π₯ + 1)π(π₯ + 1) bertentangan dengan kenyataan bahwa ΙΈπ (π₯ + 1) adalah tak tereduksi. Jadi polinomial ΙΈπ (π₯) adalah tak tereduksi atas β. P. SUBRING DI R [π] Pada bagian kita akan membicarakan tentang subring dari ring polinomial R [π₯] Teorema P-1 : Jika S subring dari R maka S[π₯] subring di R [π₯] Bukti : Misalkan π
[π₯] = {π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π + β― ; ππ β π
, π β β€+ }, dan S adalah subring dari R akan ditunjukkan bahwa π[π₯] = {π(π₯) = π0 + π1 π₯ + π2 π₯ 2 + β― + ππ π₯ π + β― ; ππ β π
, π β β€+ } merupakan subring dari π
[π₯] ο· ο· ο·
π[π₯] β β
sebab : ambil 0(π₯) = 0 + 0π₯ + 0π₯ 2 + β― + 0π₯ π dengan 0 β π sehingga 0(π₯) β π[π₯] π[π₯] β π
[π₯] (dari definisi) Ambil sebarang π(π₯) dan β(π₯) β π[π₯] dengan π(π₯) = π0 + π1 π₯ + β― + ππ π₯ π dan β(π₯) = π0 + π1 π₯ + β― + ππ π₯ π ; ππ , ππ β π. π(π₯) β β(π₯) = (π0 + π1 π₯ + β― + ππ π₯ π ) β (π0 + π1 π₯ + β― + ππ π₯ π ) = (π0 β π0 ) + (π1 β π1 )π₯ + β― + (ππ β ππ )π₯ π = π0 + π1 π₯ + β― + ππ π₯ π β π[π₯] dengan ππ = ππ β ππ β π
Dapat memandang π sebagai suatu pemetaan π: πΉ β πΉ.Sehinggaπ(π) = (π β π)π(π) + π , yakni sisa hasil bagi π = π(π).
Akibat N-3 : π΄πππππππ πΉ πππππ π π’ππ‘π’ ππππππππ πππ πππ πππππ π βπΉ πππ π(π₯) βπΉ[π₯] πππ π’π π πππππh πππππ’ππ‘ πππ ππππ π(π₯) ππππ πππ πππ¦π ππππ (π₯ - π) πππππh ππππ‘ππ ππππ π(π₯) Akibat N-3 : Bukti : Dengan menggunakan algoritma pembagian,maka polinomial π(π₯) dapat ditulis sebagai π(π₯) = (π₯ β π)π(π₯) + π(π₯) Dengan π(π₯) = 0 ππ‘ππ’ πππππππ‘ π(π₯) πππππβ 0. Bila π pembuat nol dari π(π₯), maka π(π) = 0 = (π β π)π(π₯) + π, Yang berakibat π = 0. π½πππ (π₯ β π) adalah faktor dari π(π₯). Sebaliknya jika (π₯ β π)adalah faktor dari π(π₯) , maka terdapat polinomial π(π₯) β πΉ[π₯] sehingga π(π₯) = (π₯ β π)π(π₯). Hal ini berakibat π(π) = (π β π)π(π) = 0π (π) = 0. Jadi π adalah pembuat nol dari π(π₯). Ini menunjukkan bahwa S[x] adalah suatu subgrup dari R[x] dengan operasi penjumlahan. π(π₯)β(π₯) = (π0 + π1 π₯ + β― + ππ π π )(π0 + π1 π₯ + β― + ππ π₯ π ) = π0 π0 + (π0 π1 + π1 π0 )π₯ + β― + ππ ππ π₯ 2π = π0 + π1 π₯ + β― + ππ π₯ π + β― β π[π₯] Dengan ππ = βπ+π=π ππ ππ ; π = 0,1,2, β¦ Karena ππ β π
dan ππ β π maka ππ ππ β π Dengan demikian, π[π₯] adalah ideal dari R[x]. Teorema P-2: Jika F adalah suatu lapangan maka setiap ideal di F[x] adalah ideal pronsipal (ideal utama).
Bukti: Misalkan N adalah suatu ideal dari F[x]. Jika N ={0} maka N = . Misalkan N β {0} dan g(x) adalah suatu elemen tak kosong dengan derajat terkecil dalam N. Jika deg g(x) = 0 maka g(x) adalah unsur satuan di F sehingga N = F[x] = akibatnya N adalah ideal prinsipal. Jika deg.g(x)β₯1, misalkan f(x) adalah suatu elemen dari N. Dengan f(x) = g(x) q(x) β r(x), dimana deg.r(x)) Misalkan β {0} adalah ideal maksimal dari F[x]. Maka β F[x], sehingga p(x) > β F. Misalkan faktorisasi p(x) = f(x) g(x) di F[x]. Karena adalah ideal maksimal dan juga ideal prima, (f(x) g(x)) β maka f(x) β atau g(x) β sehingga p(x) sebagai faktor dari f(x) atau g(x). Tetapi karena deg.f(x) < deg.p(x) dan deg.g(x) < deg.p(x) mengakibatkan p(x) adalah iredusibel atas F. (=>) Sebaliknya, jika p(x) adalah iredusibel atas F. Misalkan N adalah suatu ideal di F[x] sedemikian hingga β N β F[x]. Karena N adalah suatu ideal utama sehingga N = untuk suatu g(x) β N maka p(x) β N sehingga p(x) = g(x) q(x) untuk suatu q(x) β F[x]. Tetapi p(x) adalah iredusibel maka πππ. π(π₯) = 0 atau πππ. π(π₯) = 0. Jika πππ. π(π₯) = 0 dimana g(x) adalah polynomial konstan yang tak kosong, maka g(x) adalah unsur satuam di πΉ[π₯], sehingga < π(π₯) β₯ π = πΉ[π₯]. Jika πππ. π(π₯) = 0 maka q(x) = c, dimana π β πΉ dan π(π₯) = (1βπ )π(π₯) berada di < π(π₯) > sehingga π =< π(π₯) >. Oleh karena itu, < π(π₯) >β π β πΉ[π₯], tidak mungkin terjadi, sehingga < π(π₯) > adalah ideal maksimal.
Teorema P-4 : Suatu ring polynomial atas lapangan F adalah suatu daerah ideal utama.
Bukti : Misalkan F[x] adalah suatu ring polynomial atas lapangan F. Dari definisi, F[x] akan menjadi suatu daerah ideal utama jika dan hanya jika setiap ideal tak kosong dari F[x] adalah ideal utama.
Misalkan S adalah suatu ideal tak kosong dari F[x] dan g(x) adalah suatu polynomial tak kosong dengan derajat terkecil di S. Akan ditunjukkan bahwa S adalah ideal utama yang dibangun oleh g(x). Misalkan f(x) adalah suatu polynomial di S. Dari algoritma pembagian terdapat dua polynomial g(x) dan r(x) di F[x] sedemikian sehingga π(π₯) = π(π₯)π(π₯) + π(π₯) dengan π(π₯) = 0 atau πππ. π(π₯) < πππ. π(π₯). Sekarang S menjadi suatu ideal, π(π₯) β π, π(π₯) β πΉ[π₯] β π(π₯)π(π₯) β π dan π(π₯) β π, π(π₯)π(π₯) β π β π(π₯) β π(π₯)π(π₯) β π β π(π₯) β π[ ππππ (1)] Tetapi karena πππ. π(π₯) < πππ. π(π₯), π(π₯) tidak berada di S. Sehingga π(π₯) β π β π(π₯) = 0 Dan pers. (1) menjadi π(π₯) = π(π₯)π(π₯) Sehingga S adalah ideal utama yang dibangun oleh g(x). Karena S adalah sebarang ideal dari F[x], berarti setiap ideal dari F[x] adalah ideal utama dan terbukti bahwa F[x] adalah daerah ideal utama.