Ringkasan Materi Fisika SMP Kelas 8 Lengkap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL RINGKASAN MATERI FISIKA SMP KELAS 8



Oleh : Sulistiyo wibowo http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



RINGKASAN BAB 1 ATOM, ION, DAN MOLEKUL



Standar Kompetensi : 4.



Menjelaskan konsep partikel materi



Kompetensi Dasar : 4.1. Menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul 4.2. Menghubungkan konsep atom, ion, dan molekul dengan produk kimia sehari-hari 4.3. Membandingkan molekul unsure dan molekul senyawa



A. ATOM 1. Perkembangan Teori Atom a. Leukippos dan Demokritos berpendapat :  Atom adalah bagian terkecil dari suat benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. b. John Dalton :  Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat  Atom-atom dari unsur yang sama memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang sama, sedangkan atom-atom dari unsur yang berlainan memiliki sifat yang berlainan pula  Atom-atom dapat berikatan secara kimia membentuk sebuah molekul  Atom-atom dalam molekul memiliki perbandingan yang tetap c. J.J. Thompson  Atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan pada tempat-tempat tertentu di dalam bola itu tersebar elektron yang bermuatan negatif elektron



d. E. Rutherford  Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron elektron yang bermuatan negatif elektron



-



+



inti



-



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



e. Rutherford – Niels Bohr  Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron elektron yang bermuatan negatif.  Elektron-elektron bergerak mengelilingi inti



dalam lintasan tertentu tanpa menyerap



atau memancarkan energi.  Elektron dapat berpindah ke lintasan yang lebih tinggi jika menyerap energi dan sebaliknya



elektron



dapat



berpindah



ke



lintasan



yang



lebih



rendah



bila



memancarkan/melepaskan energi



2. Struktur Atom a. Bagian-bagian atom 1. Inti atom Inti atom terdiri dari dua macam partikel : proton dan neutron. Proton bermuatan listrik positif sedangkan neutron tidak bermuatan (netral) 2. Elektron Jauh di luar inti atom terdapat elektron-elektron yang beredar mengelilingi inti. Elektron ini bermuatan listrik negatif b. Atom Hidrogen Hidrogen merupakan unsur yang paling sederhana susunan atomnya karena hanya terdiri dari satu inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh satu elektron yang bermuatan negatif.



-



elektron



+



Proton



c. Atom Helium Inti atom Helium terdiri dari 2 proton dan 2 neutron dan disekelilingnya beredar 2 elektron Massa atom Helium 4 kali lebih besar daripada massa atom Hidrogen



+ +



-



elektron



Neutron



Proton



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



B. ION Ion adalah atom atau gabungan beberapa atom (gugus atom) yang bermuatan listrik. Pada dasarnya sebuah atom memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) dalam jumlah yang sama banyak sehingga atom bersifat netral atau tidak bermuatan listrik. Akan tetapi, karena berbagai sebab, dapat terjadi ketidakseimbangan muatan sehingga atom tersebut menjadi bermuatan listrik.



a. Ion positif (kation) terjadi jika sebuah atom melepaskan satu atau lebih elektron. Contoh :



+



+ menjadi



Ion Hidrogen ( H + )



Atom Hidrogen ( H )



b. Ion negatif (anion) terjadi jika sebuah atom mendapat tambahan satu atau lebih elektron Contoh :



tambahan satu elektron



Elektron



inti



inti



+



+



-



Atom Chlor ( Cl ) menjadi



Ion ( Cl )



Contoh Beberapa ion No. Ion Monoatomik



Ion Poliatomik +



1.



Ion Natrium



Na



2.



Ion Klorida



Cl



3.



Ion Kalsium



Ca



4.



Ion Kalium



K



5.



Ion Magnesium Mg



6.



Ion Seng



7.



2+



+



on sulfat Ion Sulfit



SO4



2-



SO3



Ion Carbonat CO3



2-



23-



Ion fosfat



PO4



Ion Nitrat



NO3



2+



Ion Oksida



Zn



2+



2-



O



-



Ion Nitrit



NO2



-



Ion Hidroksida OH -



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Ion positif dan ion negatif dapat saling berikatan secara kimia membentuk suatu senyawa. Contoh : Na+ + Cl 2H+ + SO4



NaCl (garam dapur) 2-



H2SO4 (asam sulfat/air akki)



C. MOLEKUL Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom melalui ikatan kimia. Berdasarkan unsur penyusunnya, molekul dapat dibedakan menjadi : a. Molekul unsur yaitu molekul yang terbentuk dari atom -atom unsur yang sama. Contoh :  H2 (gas Hidrogen), terbentuk dari 2 atom Hidrogen.  O2 (gas Oksigen), terbentuk dari 2 atom Oksigen.  N2 (gas Nitrogen), terbentuk dari 2 atom Nitrogen b. Molekul senyawa yaitu molekul yang terbentuk dari atom–atom unsur yang berbeda. Contoh : 



H2O (air), terbentuk dari 2 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen.







CO2 (Karbon dioksida), terbentuk dari 1 atom Karbon dan 2 atom Oksigen







CO (Karbon monoksida), terbentuk dari 1 atom Karbon dan ! atom Oksigen







H2SO4 (Asam Sulfat /air akki), terbentuk dari 2 atom Hidrogen, 1 atom Sulfur, dan 4 atom Oksigen



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA Standar Kompetensi 5.



Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari



Kompetensi dasar 5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya 5.2. Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupn sehari-hari



Pengertian Gaya Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan perubahan gerak benda atau perubahan bentuk dan ukuran benda. Gaya merupakan besaran vektor karena memiliki besar (nilai) dan arah. Jika kita menyatakan gaya, maka kita harus menyatakan berapa besarnya dan ke mana arahnya. Besar gaya dapat diukur dengan menggunakan neraca pegas atau dinamometer. Satuan gaya dalam SI adalah Newton (N).



Gaya dapat dilukiskan sebagai garis berarah (anak panah). Panjang anak panah menunjukkan besar gaya, dan arah panah menunjukkan arah gaya. F O



A



O = titik pangkal atau titik tangkap gaya A = ujung atau terminus F = nama/lambang gaya Contoh : Lukislah gaya A dan B jika diketahui : A besarnya 20 N arah ke kanan mendatar sedangkan B besarna 8 N arah kekiri mendatar!



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Jawab : Untuk melukiskan gaya A dan B tersebut kita dapat pilih misalnya skala 1 cm untuk mewakili besar gaya 4 N sehingga kita buat panjang A = 5 cm dan panjang B = 2 cm



A = 20 N



B=8N



Berdasarkan kesepakatan ditetapkan bahwa :  Gaya bernilai positif jika arahnya ke kanan dan bernilai negatif jika arahnya ke kiri  Untuk arah vertikal, gaya bernilai positif jika arahnya ke atas dan bernilai negatif jika arahnya ke bawah. Berdasarkan penyebabnya, gaya dapat dibedakan menjadi :    



gaya magnet gaya listrik gaya nuklir gaya gravitasi



   



gaya pegas gaya otot gaya mesin gaya gesekan



Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua buah benda yang saling bergesekan. Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah gerak benda sehingga gaya gesekan bersifat menghambat gerak benda. Arah gaya gesek



Arah gerak



F gaya gesek



Gaya gesekan yang bekerja pada benda saat benda belum bergerak disebut gaya gesek statis sedangkan gaya gesek yang bekerja saat benda bergerak disebut gaya gesek kinetis.



Hubungan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis : Fs maks > Fk Fs maksimum adalah gaya gesek pada saat benda tepat akan mulai bergerak



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Gaya gesekan ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Contoh gaya gesekan yang menguntungkan :  gaya gesekan antara roda ban mobil dengan permukaan jalan sehingga mobil dapat bergerak ke depan  gaya gesekan antara udara dengan parasut terjun payung  gaya gesekan antara pinsil dan rautan Contoh gaya gesekan yang merugikan:  gaya gesekan antara komponen-komponen mesin yang menyebabkan mesin cepat aus atau rusak  gaya gesekan antara kaca jendela dengan bingkainya sehingga kaca jendela sukar dibuka. Pemberian oli/pelumas pada komponen-komponen mesin bertujuan untuk memperkecil gesekan sehingga mesin tidak cepat rusak.



Resultan Gaya Hasil penjumlahan/penggabungan dua gaya atau lebih disebut resultan gaya. Dalam penjumlahan gaya, berlaku : Gaya-gaya searah saling dijumlahkan sedangkan gaya yang berlawanan arah dikurangi Contoh : Untuk setiap gambar berikut ini, tentukan besar gaya resultan yang bekerja pada balok. a.



b. 10 N 10 N



10 N



F1



F2



F2



10 N 10 N



c.



F3



F1



8N



F1



6 N F2



Jawab : a. R = F1 + F2 = 10 N + 10 N = 20 N b. R = F1 + F2 = 10 N –10 N = 0N



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



c. R = F1 + F2 + F3 = 10 N – 6 N – 8 N = - 4 N ( tanda negatif berarti arah gaya ke kiri)



Massa dan berat Benda Hubungan antara massa dengan berat : W= berat benda ( N ) m= massa benda ( kg ) g = percepatan gravitasi (m/s2)



W = mxg



Perbedaan massa dengan berat benda No



Massa ( m )



Berat (W)



. 1.



2.



Adalah



jumlah



zat



yang Adalah besar gaya gravitasi bumi ang



dikandung oleh suatu benda



bekerja pada benda tersebut



Nilainya selalu tetap



Nilainya



bergantung



besar



gaya



gravitasi di tempat benda berada 3.



Satuannya dalam SI adalah Satuannya dalam SI adalah Newton kilogram (kg)



(N)



HUKUM – HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Hukum I Newton Benda memiliki sifat kelembaman/inersia, yaitu sifat kecenderungan untuk mempertahankan keadaan gerak awalnya. Hukum I newton menyatakan : “ jika jumlah gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam sedangkan benda yang bergerak akan tetap bergerak lurus dengan kecepatan tetap”



Hukum I Newton berlaku jika terdapat salah satu ciri berikut ini : a. Jumlah gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol ( F = 0 ) b. Benda dalam keadaan diam c. Benda bergerak lurus dengan kecepatan tetap atau tanpa percepatan



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Hukum II Newton “Percepatan yang dialami benda sebanding dengan besar gaya tetapi berbanding terbalik dengan massa benda” a



Atau :



=



ΣF m



a = percepatan ( m/s2 ) F = jumlah gaya (N) m = massa benda (kg) Arah percepatan sama dengan arah resultan gaya. Hukum II Newton berlaku jika terdapat salah satu cirri berikut ini : a. ada percepatan ( a ≠ 0 ) b. benda bergerak makin cepat atau makin lambat c. lintasan gerak benda bukan garis lurus



Hukum III Newton “ Bila benda A melakukan gaya terhadap benda B, maka benda B akan balas melakukan gaya pada benda A dengan besar gaya yang sama tetapi berlawanan arah”.



Atau :



F aksi = - F reaksi



Contoh peristiwa hukum III Newton: a. orang berenang : Orang mendorong air ke belakang maka air mendorong orang itu ke depan b. orang mendayung perahu c. Mesin roket mendorong gas ke bawah maka gas mendorong roket ke atas



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



RINGKASAN BAB 3 TEKANAN Standar Kompetensi : 5.



Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari



Kompetensi Dasar : 5.3. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari



1. Tekanan pada Zat Padat Tekanan adalah hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tekan, tempat gaya itu bekerja. F P = Tekanan ( N/m2 = Pa) P A F = gaya tekan (N) A = luas bidang tekan (m2) Semakin kecil luas bidang tekan maka tekanan yang dihasilkan makin besar. Contoh : Balok bermassa 20 kg diletakkan di lantai seperti pada gambar. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s 2, hitunglah besar tekanan yang dialami lantai pada keadaan a dan b. a



b 1m 4



1 m



4m 1m 1m



Penyelesaian :



Gaya tekan (F) pada lantai timbul akibat berat balok. Jadi : F = W = m x g Diketahui : m = 20 kg



dan



g = 10 m/s2



F = m x g = 20 kg x 10 m/s2 = 200 N A1= 4 m x 1 m = 4 m2 A2= 1 m x 1 m = 1 m2 Keadaan a:



P1 =



F A1 200 N



Keadaan b: F



P2 = A2 200 N



2 = 4m



2 = 1m



= 50 N/m2



= 200 N/m2 http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Satuan tekanan 1 N/m2 dikenal juga sebagai 1 Pascal ( Pa ).



2. Tekanan pada Zat Cair 2.1.Tekanan Hidrostatik Tekanan yang ditimbulkan oleh zat cair yang diam disebut tekanan hidrostatik. Rumus Tekanan hidrostatik : Ph =  x g x h



Ph = tekanan hidrostatik (Pa)  = massa jenis (kg /m3 )



g = percepatan gravitasi (m /s2) h = ketinggian permukaan zat cair (m)



2.2. Bejana Berhubungan Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa : ” Permukaan air dalam suatu wadah selalu mendatar dan sama tinggi ” Lihat gambar!



b. air dalam bejana berhubungan



Hukum bejana berhubungan tidak berlaku apabila : a. pada bejana terdapat pipa kapiler b. salah satu pipa diisi dengan zat cair yang berbeda c. tekanan udara pada permukaan tabung tidak sama Contoh pemanfaatan hukum/prinsip bejana berhubungan: a. instalasi pipa air leding yang menggunakan tangki penyimpanan air. b. cerek / ketel / teko c. waterpass tukang bangunan



2.3. Hukum Pokok Hidrostatika Hukum pokok hidrostatika menyatakan: “ Di dalam satu jenis zat cair, semua titik yang berada pada ketinggian yang sama memiliki tekanan yang sama besar”. http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Perhatikan



h1



minyak



h2



gambar di A



samping ini!



air



B



Berdasarkan hukum pokok hidrostatika maka titik A dan B pada gambar di atas memiliki tekanan yang sama, sehingga : PA



= PB



ρA x g x h A



= ρB x g x hB



2.4. Hukum Pascal “ Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang (wadah) tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar” Contoh penerapan hukum Pascal misalnya pada dongkrak hidrolik, sebagai berikut : beban



P1



2



1 P2



P1 = P2 F1 F2 A1 = A2



Zat cair



P = tekanan (Pa) F = gaya (N) A = luas penampang bejana (m2) 1 = penampang bejana 1 2 = penampang bejana 2 Dari persamaan tersebut dapat pula diperoleh persamaan



F2 =



A2 X F1 A1



Luas penampang (A) pada persamaan di atas dapat diganti dengan diameter penampang bejana, sebagai berikut F2 =



d2 d1



2



X F1



d1 = diameter penampang bejana 1 d2 = diameter penampang bejana 2 http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Prinsip Pascal : ”Gaya tekan yang kecil pada penampang kecil menghasilkan gaya angkat yang besar pada penampang besar”. Prinsip Pascal dimanfaatkan pada alat-alat seperti : 1. pompa hidrolik 2. mesin hidrolik pengangkat mobil 3. rem cakram hidrolik 4. mesin pengepres hidrolik



Km



minyak



Kb



permukaan tanah piston



udara mampat



minyak



Mesin hidrolik pengangkat mobil



Km = kran udara masuk Kb = kran udara keluar 2.5. Hukum Archimedes Hukum Archimedes menyatakan: ”Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya angkat ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan/didesak oleh benda tersebut”. Misalkan sebuah benda dicelupkan ke dalam air seperti pada gambar berikut: Vc air



FA



Besar gaya angkat yang dialami benda adalah : F A = ρc x V c x g



FA = gaya angkat/gaya apung (N) ρc = massa jenis zat cair (kg/m3) Vc = volume zat cair yang didesak (m3) g = percepatan gravitasi (m/s2)



Perhatikan bahwa volume zat cair yang didesak (Vc) sama dengan volume bagian benda yang masuk tercelup ke dalam air.



Contoh soal pemahaman konsep;



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Benda A dan B yang terbuat dari bahan berbeda memiliki volume sama besar. Ketika dicemplungkan ke dalam air, benda B tenggelam sedangkan benda A hanya tercelup sebagian (lihat gambar!). 1/4V



A



3/4 V



B



V



Buktikan bahwa gaya apung pada benda B lebih besar daripada gaya apung pada benda A Penyelesaian : Dari gambar telihat bahwa volume benda yang tercelup (Vc) untuk benda A = ¾ V sedangkan Vc untuk B = V, sehingga : FB



=



ρc x Vc x g ρc x Vc x g



FA =



ρc x V x g ρc x ¾ V x g



=



ρ ¾



= Jadi, FB



4/3



= 4/3 x FA



Karena adanya gaya apung Archimedes maka berat benda di dalam zat cair terasa lebih ringan. Wc = Wu – FA atau FA = Wu - Wc FA = gaya apung (N) Wc = berat benda di dalam zat cair (N) Wu = berat benda di udara (N) 2.6. Terapung, Melayang, dan Tenggelam Keadaan terapung, melayang, atau tenggelamnya benda ketika dicelupkan ke dalam air ditentukan oleh besarnya gaya apung dan gaya berat benda. Perhatikan gambar! FA 1



FA



w



2



FA 3



w



1. Terapung : FA = W 2. Melayang : FA = W 3. Tenggelam : FA < W



w



Dari tiga keadaan tersebut dapat dibuktikan: a. benda terapung bila



ρb < ρb



b. benda melayang bila ρb = ρc c. benda tenggelam bila ρb > ρc http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Keterangan : FA = gaya angkat Archimedes W = berat benda ρb = massa jenis benda ρc = massa jenis zat cair Hukum Archimedes dimanfaatkan antara lain untuk : 1. Jembatan ponton 2. Kapal laut dan perahu 3. Kapal selam 4. Balon udara 5. Hidrometer 6. Galangan kapal



jembatan ponton



Balon udara



3. Tekanan Pada Gas a. Tekanan atmosfer Berdasarkan percobaan Torricelli didapat bahwa tekanan atmosfir pada ketinggian



0 m di atas



permukaan laut adalah sebesar 76 cm Hg atau 1 atmosfir (atm) 1 atm



=



76 cm Hg



=



13.600 x 9,8 x 0,76



=



101.300 Pa



Satuan tekanan udara lainnya adalah bar. 1 bar



=



100.000 Pa



1 mbar



=



100 Pa



1 atm



=



1,013 bar



Semakin tinggi letak suatu tempat, tekanan udara luar di tempat tersebut makin berkurang. Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk setiap pertambahan 100 m ketinggian, tekanan atmosfir berkurang sebesar 1 cm Hg. Tekanan atmosfir pada ketinggian h meter di atas permukaan laut : h P = 76 cm Hg -



100



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



P = tekanan atmosfir (cmHg) h = ketinggian tempat (m) b. Tekanan Gas Pada Ruang Tertutu 1. Manometer raksa tertutup vakum



h



gas



Pgas = h mmHg



1. Manometer terbuka Tekanan udara luar



h



gas



Pgas = Patm + h mm Hg



Keterangan : Patm = tekanan udara luar



c. Hukum Boyle Hukum Boyle menyatakan : “Hasil kali antara volume gas dalam ruang tertutup dan tekanannya selalu tetap untuk suhu yang tetap”. P1 x V1 = P2 x V2



P1 = Tekanan mula-mula (atm) P2 = Tekanan akhir (atm) V1 = Volume mula-mula V2 = volume akhir (m2) Jika suhu gas tidak tetap, maka berlaku persamaan P1 x V1 = T1



Boyle Gay-Lussac



P2 x V2 T2



T1 dan T2 suhu dalam skala kelvin



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



RINGKASAN BAB 4 ENERGI



I



Standar Kompetensi : 5.



Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari



Kompetensi Dasar : 5.4. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip ”usaha dan energi” serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5.5. Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari



Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan sumber kehidupan, karena tanpa energi maka tidak akan ada kehidupan, tidak ada mahluk bergerak, tidak ada bunyi terdengar dan bahkan tidak akan ada cahaya. Energi Bersifat Kekal. Hukum Kekelan Energi menyatakan bahwa : “ Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”.



Bentuk-Bentuk Energi di antaranya : 1. Energi Potensial



5. Energi kimia



2. Energi Kinetik



6. Energi Panas



3. Energi Listrik



7. Energi Bunyi



4. Energi Cahaya



8. Energi Elektro magnet



1. Energi Potensial Energi Potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukan atau posisinya. Contoh : a. Energi potensial pegas : Pegas yang ditarik atau ditekan memiliki kemampuan untuk kembali ke posisi semula b. Energi potensial gravitasi : Buah kelapa yang tergantung di pohonnya dapat jatuh akibat gravitasi



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Energi Potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki benda karena ketinggiannya terhadap bidang acuan tertentu. Energi Potensial gravitasi dinyatakan sebagai : Ep = m g h



Ep = Energi potensial (Nm = Joule) m



= massa benda (kg)



g



= percepatan gravitasi (m/s2)



h



= ketinggian ( m )



2. Energi Kinetik Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Jadi, setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Besar energi kinetik yang dimiliki suatu benda dinyatakan oleh : Ek = ½ m v 2



Ek = energi kinetik (Nm = Joule) m = massa benda ( kg ) v = kecepatan benda ( m/s ) 3. Energi Mekanik ( Em ) Energi Mekanik adalah hasil Penjumlahan energi potensial gravitasi dan energi kinetik benda. Em = Ep + Ek



atau : Em = mgh + ½ mv2



Em = Energi mekanik ( j ) Ep = Energi Potensial gravitasi ( j ) Ek = Energi kinetik ( j ) Energi mekanik bersifat kekal, asalkan tidak ada gaya luar yang mempengaruhinya Contoh : Benda bermassa m kg jatuh bebas dari ketingguan h meter di atas tanah (lihat ganbar). Tentukan besar kecepatan benda saat menumbuk tanah.



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



A



v=0



Ek (A) = 0



B



h=0



Ep (B) = 0



hm



Karena energi mekanik kekal, maka : Em di A



=



Em di B



Ep (A) + Ek (A) = Ep (B) + Ek (B) mgh



+ 0



2 mgh



+ ½ mv 2



= 0 =



mv 2



Sehingga diperoleh kecepatan benda saat menumbuk tanah adalah : v = √2gh



v = kecepatan (m/s) g = pecepayan gravitasi (m/s2) h = ketinggian ( m )



Sumber-Sumber Energi Berdasarkan ketersediannya di alam, sumber energi dibedakan menjadi : 1. Sumber Energi Takterbarukan, yaitu sumber energi yang persediaannya sangat terbatas di alam dan jika sudah habis manusia tidak dapat mengadakannya lagi, karena berasal dari fosil tumbuhan ataupun hewan yang terkubur jutaan tahun yang lalu. Contoh: a. minyak bumi (BBM) Diperkirakan persediaan BBM dunia akan habis dalam waktu 50 tahun ke depan b. Batu bara, diperkirakan akan habis dalam waktu 150 tahun ke depan c. Gas alam, merupakan bahan bakar yang bersih lingkungan, persediaannya diperkirakan hanya cukup untuk 50 sampai 100 tahun saja



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



2. Sumber Energi Terbarukan, yaitu sumber energi yang persediaannya melimpah di alam sehinga manusia tidak perlu khawatir akan ketersediaannya. Sumber Energi Terbarukan merupakan sumber energi alternatif yang diharapkan dapat menggantikan sumber energi fosil bila sudah habis. Energi matahari, angin, nuklir, pasang surut air laut, dan energi bio gas tergolong sebagai Sumber Energi Terbarukan



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



RINGKASAN BAB 5 USAHA Standar Kompetensi : 5.



Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari



Kompetensi Dasar : 5.4. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip ”usaha dan energi” serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5.5. Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari



Usaha dapat diartikan sebagai banyaknya energi yang diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Rumus usaha : W = usaha (joule) W=F.s



F = gaya (N) s = perpindahan (m)



 Usaha bernilai positif jika arah gaya sama dengan arah perpindahan  Usaha bernilai negatif jika arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan. Contoh : usaha oleh gaya gesek.  Usaha bernilai nol Jika : a. F = 0 (tidak ada gaya yang dilakukan) b. s = 0



(benda diam, tidak berpindah)



c. F dan S saling tegak lurus



Contoh Soal : Pada sebuah balok bekerja dua buah gaya seperti pada gambar, sehingga balok berpindah sejauh 12 meter ke kanan. F2 = 15 N



F1 = 40 N 12 m



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Hitunglah: a. usaha oleh gaya F1 b. usaha oleh F2 c. usaha total yang dialami balok



Penyelesaian : Dari persamaan W = F.s a. W1



diperoleh :



= F1 . s = 40 N x 12 m = 480 Nm atau 480 joule



b. W2



= F2 . s = -15 x 12 = - 180 joule (negatif karena arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan)



c. W total = ∑F . s = (40-15) x 12 = 25 N x 12 m = 300 J Usaha total dapat juga diperoleh dengan cara menjumlahkan usaha oleh masing-masing gaya



W total



= W1 + W2 = 480 j – 180 j = 300 j



Daya Daya adalah besar usaha yang dilakukan setiap satu satuan waktu W P = t



P = daya (watt) W = usaha ( joule) t = waktu (detik)



Satuan daya lainnya : 1 kilowatt (1 kw)



= 1000 watt



1 daya kuda (1 hp)



= 746 watt



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Pesawat Sederhana Pesawat adalah alat yang digunakan untuk mempermudah melakukan usaha. 1. Tuas (pengungkit) F



T



w



Fx



F



= wx



= gaya kuasa (N)



W = berat beban (N) = lengan kuasa (m) = lengan beban (m) T = titik tumpu



Keuntungan mekanik (KM) merupakan ukuran kemudahan yang diperoleh dari pesawat sederhana Untuk pengungkit/tuas : w



KM = F



atau



KM =



Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas dikelompokkan menjadi tiga macam : a. Tuas kelas pertama kuasa



beban T



Titik tumpu terletak antara beban dan kuasa. Contoh: tang, gunting, dan jungkat jungkit b. Tuas kelas ke dua beban



kuasa



T



Beban terletak antara titik tumpu dan kuasa. Contoh : pembuka tutup botol dan steppler c. Tuas kelas ke tiga kuasa



beban



T



Kuasa terletak antara titik tumpu dan beban seoerti pinset, sendok, dan otot lengan.



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



2. Katrol a. Katrol tetap A



O B



KM = 1 atau w



F



F = w



b. Katrol tunggal bergerak F



A = titik tumpu AO = lengan beban



A O B



AB = lengan kuasa



Perhatikan bahwa jarak



w



AB = 2 OA, sehingga :



w AB AO =



W



KM =



F



= 2



c. Sistem katrol (takal) Secara umum, untuk sistem katrol berlaku : W n



F =



n = jumlah tali Perhatikan gambar sistem katrol



1



2



F



F



F 1



23



1



2



3



4



w w KM = 2



w KM = 3



KM = 4



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



3. Bidang Miring



S h



F



KM =



W



S



F



= h



atau :



F



=



w x



h S



S = panjang bidang miring (m) h = tunggi bidang miring (m)



Contoh bidang miring misalnya: sekrup, mata kapak (baji), pisau, pahat, tangga, bor, dan sebagainya.



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



RINGKASAN BAB 6 GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI



Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari Kompetensi Dasar : 6.1. Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya 6.2. Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari



A. GETARAN Getaran



adalah



gerak



bolak-balik



secara



periodik



melalui



titik



keseimbangan



Contoh peristiwa getaran: 



senar gitar yang dipetik







gendang yang dipukul







pita suara ketika kita berbicara







ayunan bandul



Perhatikan getaran bandul pada gambar berikut ini!



b



c A



a



Satu getaran adalah gerak dari c melintasi titik a, b , a kemudian kembali ke c Jadi, gerak : dari c ke a



= ¼ getaran



dari c ke a ke b



= ½ getaran



a–c-a



= ½ getaran



a–c–a-b



= ¾ getaran



b–a–c–a–b



= 1 getaran



a–c–a–b-a



= 1 getaran



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Periode, Frekuensi, dan Amplitudo Periode ( T ) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali



T



T = periode (s) n = jumlah getaran t = waktu (s)



t n



=



getaran penuh



Frekuensi ( f ) adalah banyaknya getaran tiap detik f



f = frekuensi (Hertz) n = jumlah getaran t = waktu (s)



n t



=



Jadi, hubungan antara frekuensi dan periode : f



=



1 T



T =



atau



1 f



Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum atau jarak terjauh diukur dari titik keseimbangan ( cm) Resonansi adalah peristiwa Ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain Syarat terjadinya resonansi adalah : frekuensi alamiah kedua benda sama Frekuensi getaran bandul hanya bergantung pada panjang talinya dan tidak bergantung pada amplitudo maupun berat beban, Bandul yang memiliki panjang tali yang sama akan memiliki frekuensi alamiah yang sama Perhatikan susunan bandul berikut ini:



C B A



E D



Bila A digetarkan maka D ikut bergetar/ resonansi, sedangkan bila B yang digetarkan, maka hanya E yang akan ikut bergetar/resonansi.



B. GELOMBANG Gelombang dapat dipandang sebagai getaran yang merambat . Dalam peristiwa gelombang terjadi perambatan energi. Berdasarkan arah rambatannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Gelombang Transversal memiliki arah rambatan tegak lurus arah getaran. 



b c



a



f e



getaran



A g







rambatan



d



Beberapa istilah pada gelombang transversal : a. puncak gelombang = titik b dan f b. bukit gelombang = lengkungan abc, efg c. lembah gelombang = lengkungan cde d. dasar gelombang = titik d e. simpul gelombang = titik a, c, e, dan g f. amplitudo (A) = simpangan terjauh diukur dari titik seimbang g. panjang gelombang



= jarak antara dua puncak yang berdekatan



h. satu gelombang



= terdiri dari satu bukit dan satu lembah



Contoh gelombang transversal misalnya gelombang pada tali/senar dan



gelombang



permukaan air. Gelombang Longitudinal memiliki arah rambatan berihimpit dengan arah getar. regangan



rapatan



 



getaran dan ambatan



Panjang gelombang longitudinal ( ) adalah sama dengan jarak antara dua rapatan atau dua regangan yang berdekatan 1 gelombang longitudinal terdiri dari satu rapatan dan satu regangan Contoh gelombang longitudinal misalnya gelombang pada slinki dan gelombang bunyi.



Berdasarkan mediumnya gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik seperti gelombang bunyi, tsunami, dan gelombang pada tali memerlukan medium untuk merambat, sedangkan gelombang elektromagnetik seperti cahaya, gelombang radio, dan gelombang tv tidak memerlukan medium dalam perambatannya. http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Hubungan antara f. T, λ, dan v v =



 T



atau :



v =  x f



v = cepat rambat gelombang (m/s) λ = panjang gelombang (m) T = periode (s) f



= frekuensi (Hz)



s = jarak tempuh gelombang (m) t



= waktu (sekon)



C. BUNYI Sumber bunyi adalah benda yang bergetar Misalnya ; senar yang dipetik, gong yang dipukul, dan seruling yang ditiup. Tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi dapat kita dengar. Perhatikan tabel berikut ini: No. Frekuensi bunyi



Nama



Dapat didengar Oleh



Gelombang 1.



Kurang dari 20 Hz



Infrasonik



2.



20 Hz – 20.000 Hz



Audiosonic



anjing dan jangkrik manusia Kalelawar, paus, dan lumba-



3.



Lebih dari 20.000 Hz



Ultrasonic



lumba



Tinggi Bunyi Tinggi bunyi atau tinggi nada (pitch) yang kita dengar ditentukan oleh frekuensi getaran .sumber bunyi, sedangkan keras atau lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. Warna Bunyi (Timbre) Nada do pada piano terdengar berbeda dengan nada do pada organ, demikian juga suara nyanyian dari dua orang yang berbeda akan terdengar berbeda meskipun dinyanyikan dengan



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



frekuensi dan amplitudo yang sama. Warna bunyi ini disebabkan karena keadaan dan bentuk sumber bunyi yang berbeda-beda. Nada Bunyi dengan frekuensi yang tidak beraturan seperti suara angin atau suara kaleng yang dipukul disebut derau sedangkan bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur disebut nada. Frekuensi Nada Dawai atau Senar Frekuensi nada dawai (senar) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : a. tegangan dawai (senar) b. panjang dawai c. massa jenis dawai d. luas penampang dawai Hal ini dinyatakan oleh hukum Mersenne sebagai berikut : f



=



1 2L



F A



f



= frekuensi (Hz)



L



= panjang senar (m)



F



= tegangan senar (N)



A



= luas penampang senar (m2)



ρ



= massa jenis senar (kg/m3)



Cepat rambat bunyi Bunyi memerlukan medium untuk merambat (gel. Mekanik). Bunyi dapat merambat melalui gas (udara), zat padat, maupun zat cair. Cepat rambat bunyi :



v =



S t



v = cepat rambat bunyi (m/s) s = jarak yang ditempuh (m) t = waktu (s)



Pemantulan Bunyi Bunyi pantul dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut atau untuk mengukur jarak (kedalaman) dinding lorong gua. Karena bunyi pantul menempuh jarak bolak-balik, maka untuk bunyi pantul, rumus jarak tempuhnya dapat ditulis :



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



2S =vxt atau



S =



v x t 2



Bunyi pantul dapat dibedakan menjadi : a. bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Ini terjadi jika jarak antara bidang pantul dan pendengar sangat dekat. b. gaung atau kerdam : sebagian bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi terdengar tidak jelas. c. Gema : bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli sehingga bunyi terdengar dua kali secara berurutan. Pemantulan bunyi banyak dimanfaatkan dalam teknologi, misalnya untuk keperluan: mengukur krdalaman laut, untuk survey geofisika, dan untuk pemeriksaan janin dalam kandungan (USG). Manfaat Resonansi Bunyi Resonansi bunyi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Telinga kita dapat mendengar bunyi karena adanya resonansi pada selaput pendengaran kita. Pada alat-alat musik seperti gitar, suling, gong, piano, dan lainnya memanfaatkan resonansi kolom udara untuk menghasilkan bunyi.



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



RINGKASAN BAB 7 CAHAYA



Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari Kompetensi Dasar : 6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa



Cahaya merupakan gelombang elktomagnetik yang tidak membutuhkan medium untuk merambat. Cepat rambat cahaya adalah 300.000.000 m/s Pemantulan Cahaya



Pemantulan Baur (difus) Akibat permukaan kasar



Pemantulan teratur permukaan halus dan rata



Hukum Pemantulan : 1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar 2. Sudut datang (i) = sudut pantul (r) N



Sinar datang



Sinar pantul ir



1. Cermin Datar Melukis bayangan pada cermin datar Cermin O



i



S



S’



O = objek/benda i = image/bayangan http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



S = jarak benda ke cermin S’ = jarak bayangan ke cermin Sifat bayangan pada cermin datar : 1. maya / semu 2. tegak 3. sama besar dengan bendanya 4. sisinya berkebalikan 5. jarak benda ke cermin (S) = jarak bayangan ke cermin ( S’ ) Khusus untuk cermin datar berlaku : Panjang minimum cermin yang dibutuhkan oleh orang agar ia dapat melihat seluruh tinggi badannya adalah sama dengan ½ x tinggi badan orang tersebut 2. Cermin Cekung Belakang cermin Sumbu utama



M



F



Tiga Sinar Istimewa pada cermin cekung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan lewat titik fokus



M



F



2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama



M



F



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui titik yang sama



M



F



Untuk melukiskan pembentukan bayangan pada cermin cekung digunakan bantuan dua sinar istimewa. benda F



O b e n d a



bayangan cermin cekung Pembagian ruang pada cermin cekung: R3



R2



R1



R4



M



Aturan: Ruang benda + ruang bayangan = 5 Letak Letak Sifat Bayangan Benda Bayangan R1 R4 maya , tegak, diperbesar R2 R3 nyata, terbalik, diperbesar R3 R2 nyata, terbalik, diperkecil di titik M di titik M Nyata, terbalik, sama besar di titik f di jauh tak Maya, tegak, doperbesar hingga



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Rumus Jarak fokus dan jarak bayangan : 1 1 1 = + F s s’



f = jarak fokus s = jarak benda s’ = jarak bayangan f = R / 2 atau R =2f R = jari-jari cermin kelengkungan



Pembesaran bayangan dinyatakan oleh : S’ = S



M =



h' h



M = pembesaran bayangan h’ = tinggi bayangan h = tinggi benda



3. Cermin Cembung Belakang cermin



M



F



Sumbu utama



Jarak fokus (f) dan jari-jari (M) untuk cermin cekung bernilai negatif karena terletak di belakang cermin. Tiga Sinar Istimewa pada cermin cembung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seakan-akan berasal dari titik fokus



M



F



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama



F



M



3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali seakan-akan berasal dari pusat kelengkungan tersebut.



M



F



Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu : maya, tegak, dan diperkecil. PEMBIASAN CAHAYA Berkas cahaya yang melewati bidang batas dua medium yang berlainan akan mengalami pembiasan / pembelokan. Hukum Snellius tentang Pembiasan : 1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. 2. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal 3. Sinar datang tegak lurus bidang tidak dibiaskan tetapi diteruskan dengan lurus n



n



K R



udara



n



K



R K udara



R



air



air



kaca udara



R = medium lebih rapat K = medium kurang apat Dispersi cahaya oleh prisma Jika berkas sinar putih ( polikhromatik ) di arahkan ke bidang pembias prisma, maka sinar tersebut akan teruraikan menjadi tujuh warna pelangi ( me-ji-ku-hi-bi-ni-u )



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Sinar putih



merah jingga kuning hijau biru ungu



prisma



LENSA CEMBUNG Sinar Istimewa Pada Lensa Cembung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus dibelakang lensa



R



F



1



1



o



F



R



2



2



2. Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama



R



F



1



1



o



F



R



2



2



3. Sinar datang melalui pusat optis (o) akan diteruskan tanpa membias



R



F



1



1



o



F



R



2



2



Untuk melukiskan bayangan pada lensa cembung, kita harus menggunakan minimal dua sinar istimewa. Sifat Bayangan Pada Lensa Cembung Pembagian ruangan pada lensa cembung (+) IV 3



2 R1



4 1 F1



O I



F2 II



R2 III



Bila angka Arab untuk ruang benda maka bayangan terletak di angka Romawi dengan ketentuan : R benda + R bayangan = 5



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



Contoh : 1. Benda di Ruang 1, maka bayangan di tuang IV dengan sifat bayangan : maya, tegak, diperbesar. 2. Benda di ruang 2, maka bayangan di ruang III, dengan sifat : nyata, terbalik diperbesar 3. Benda di ruang 3, maka bayangan di ruang II, dengan sifat : nyata, terbalik, diperkecil Kuat Lensa Daya bias lensa cembung atau lensa cekung disebut kuat lensa (P). Kuat lensa bergantung pada jarak fokus lensa



P = kuat lensa (dioptri) f = fokus (meter) Lensa Cekung Untuk Lensa Cekung berlaku:  Jarak fokus bernilai negatif  Sifat bayangan : selalu ; maya, tegak, diperkecil Sinar Istimewa pada lensa cekung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seakan-akan berasal dari fokus



F1



F2F



2. Sinar datang menuju fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama



F1



F2



3. Sinar datang melalui titik pusat optis akan diteruskan dengan lurus tanpa mengalami pembiasan



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



RINGKASAN BAB 8 ALAT OPTIK Standar Kompetensi : 6.



Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari



Kompetensi Dasar : 6.4. Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 1. Mata dan Bagian – Bagiannya



cairan



Lensa kristalin



Iris retina



kornea



otot siliar



saraf optik



a. Kornea Berupa selaput bening yang melapisi bagian depan mata b. Cairan (aqueous humor) Cairan di belakang kornea yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke mata c. Lensa Kristalin Mengatur pembiasan yang disebab-kan oleh aqueous humor d. Iris Berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata e. Pupil Di tempat agak gelap, pupil membesar agar lebih banyak cahaya yang masuk sedangkan di tempat terang, pupil mengecil f. Retina/selaput jala Berfungsi sebagai layar yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa mata Supaya bayangan terlihat jelas, bayangan harus jatuh tepat pada bintik kuning di retina. Sifat bayangan yang terbentuk di retina : nyata, terbalik, diperkecil.



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



g. Otot Siliar Mengatur daya akomodasi mata Ketika melihat benda yang dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata lebih cembung. Ketika melihat benda jauh, otot siliar mengendur dan lensa mata menjadi lebih pipih (lihat gambar)! Benda jauh



Benda dekat



Titik Jauh dan Titik Dekat mata normal (Emetropi) 1. Titik Jauh mata (Punctum Remotum) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata tanpa berakomodasi.Untuk mata normal, PR = ~ (tak hingga) 2. Titik Dekat (Punctum Proximum) adalah titik terdekat yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata dengan mata berakomodasi maksimum. Untuk mata normal, PP = 25 cm Cacat Mata A. Rabun Jauh (Miopi):  Titik dekat =25 cm (normal)  Titik jauh < ~  Ditolong dengan lensa cekung ( - )



B. Rabun Dekat (Hipermetropi)  Titik dekat > 25 cm  Titik jauh jauh = ~ (normal)  Ditolong dengan lensa cembung (+)



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



C. Mata Tua (presbiopi) Otot siliar lemah sehingga daya akomodasi mata berkurang  Titik dekat > 25 cm (rabun dekat)  Titik jauh < ~ (rabun jauh)  Ditolong dengan kacamata bifokal (lensa rangkap) D. Astigmatisma 



Kelengkungan kornea mata tidak sempurna







Tidak dapat melihat garis-garis vertikal dan horizontal secara bersamaan







Ditolong dengan lensa slindris



2. L U P  Lup atau kaca pembesar adalah lensa cembung yang digunakan untuk melihat bendabenda kecil agar tampak lebih jelas.



2F2



F2



o



F1



2F1



mata







Mata berakomodasi maksimum bila benda di ruang 1 dan bayangan jatuh di PP mata







Mata relax (tanpa akomodasi bila benda di F dan bayangan do jauh tak hingga.



Pembesaran bayangan pada LUP 1. Mata berakomodasi maksimum :



M =



25 f



+



1



2. mata tidak berakomodasi :



M =



25 f



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]



3. Mikroskop 



Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung







Fokus lensa obyektif < fokus lensa okuler







Benda diletakkan antara Fob dan 2 Fob (ruang II lensa obyektif)







Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif (iob) menjadi benda bagi lensa okuler.







Bayangan iob ini harus terletak di ruang I lensa okuler (antara O dan Fok)



Sifat bayangan : 



Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif : nyata, terbalik, diperbesar







Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler : maya, terbalik, diperbesar



3. TEROPONG / TELESKOP Teropong atau Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. 3.1. Teropong Bintang 



Tersusun dari dua lensa cembung dengan Fob > Fok (kebalikan mikroskop)







Pengamatan dilakukan dengan mata tanpa akomodasi. Jadi, bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif (iob) harus diletakkan pada titik fokus lensa okuler (Fok).



Sifat bayangan : maya, terbalik, diperbesar



Pembesaran



: M



=



Fob Fok



3.2. Teropong Medan / Teropong Bumi 



Digunakan untuk melihat benda-benda di permukaan bumi yang jauh letaknya







Teropong bumi memiliki lensa pembalik yang diletakkan antara lensa obyektif dan lensa okuler, sehingga bayangan yang dihasilkan menjadi bayangan tegak.



Selain teropong bias seperti contoh di atas, sekarang ini banyak dibuat teropong pantul Keuntungan menggunakan teropong pantul : a. Lebih mudah dibuat dan lebih murah b. Lebih ringan c. Tidak mengalami gangguan aberasi kromatik 3.4.



Periskop Periskop adalah teropong yang dipasang pada anjungan kapal selam guna melihat benda-benda yang berada di permukaan laut sewaktu kapal berada di bawah air.  Periskop tersusun dari dua buah lensa cembung dan dua buah prisma siku-siku sama kaki



http://pakgurufisika.blogspot.com [email protected]