Ringkasan Materi Kelas X Ekonomi Bab I [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RINGKASAN MATERI KELAS X EKONOMI BAB I-III BAB 1. KONSEP DASAR ILMU EKONOMI A. Ilmu ekonomi 1.pengertian ilmu ekonomi Ekonomi berasal dari bhasa yunani yakni dari kata oikos yg berarti rumah tangga dan nomos yg berarti peraturan. Jadi, ekonomi adalah peraturan rumah tangga atau mengatur rumah tangga. Adapun yg dimaksud ahli ekonomi atau ekonom adalah yg menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Adapun ilmu yg mempelajari tentang ekonomi disebut ilmu ekonomi. Berikut ini beberapa definisi ilmu ekonomi menurut pendapat tokoh ekonomi. a. Prof.P.A. Samuelson Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan., dengan cara atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yg terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan dimasa yg akan datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat. b. Adam Smith Ilmu ekonomi adalah ilmu kekayaanatau ilmu yg khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dan kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya. c. J.B.Say ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang peraturan yg menentukan kekayaan. d. David Ricardo Ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat. e. Lipsey Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yg langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yg tidak terbatas.



f.



Alfred Marshall Ilmu ekonomi adalah ilmu yg mempelajari usaha-usaha individu dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu ekonomi membahas tentang kehidupan manusia yg berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia mempergunakan pendapatan itu. Berdasarkan berbagai pendapat tersebut,dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu yg mempelajari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yg diharapkan, dengan memilih sumber daya produksi yg sifatnya lagka atau terbatas. 2. Perkembangan Ilmu Ekonomi Masalah ekonomi sama tuanya dengan usia peradaban manusia. Tetapi, ilmu ekonomi baru muncul pada abad ke-18,melalui buku Adam Smith yg berjudul An Inquiri Into the Nature And Causes of the Wealth of Nation (1776). Itulah sebabnya Adam Smith dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi modern. Adapun Smith melihatnya dari sudut rasionalitas,misalnya,zaman dulu kemiskinan dianggap sebagai takdir. Namun semenjak zaman modern (abad ke-18) kemiskinan dipandang ada kaitannya dengan ketidakmampuan bekerja produktif atau karena tidak memiliki tanah.



B. Pembagian Ilmu Ekonomi Menurut Alfred W. Stoiner, ilmunekonomi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, teori ekonomi dan ilmu ekoomi terapan. 1. Ilmu Ekonomi Deskriptif Ilmu ekonomi deskriptif adalah bagian ilmu ekonomi yg menggambarkan kterangan-keterangan faktual tentang suatu keadaan ekonomi dalam bentuk angka-angka,grafik , kurva atau penyajian lainnya. Ilmu ekonomi deskriptif digunakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) untuk menyajikan keadaan ekonomi baik makro maupun mikro. Contoh ilmu ekonomi deskriptif, yaitu tabel perkembangan sector industri tertentu atau keadaan ekonomi suatu daerah tertentu yg dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).



2. Teori Ekonomi Teori ekonomi merupakan kumpulan teori-teori di bidang ekonomi yg berusaha menjelaskan,mencari pengertian, hubungan sebab akibat, dan cara kerja system ekonomi. Ekonomi teori merupakan kerangka konsep yg berangkat dari gejala-gejala konkrit yg terjadi dikehidupan masyarakat. Gejala-gejala ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode-metode tertentu, sehingga dapat dilacak adanya pola-pola tertentu yg menghubungkan peristiwaperistiwa makro dan teori ekonomi mikro. 3. Ilmu Ekonomi Terapan Ekonomi terapan merupakan terapan dari teori-teori ekonomi. Artinya bahwa kerangka-kerangka pengertian dari analisis ekonomi teori digunakan untuk membuat atau merumuskan kebijakankebijakan, pedoman-pedoman yg tepat untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu. Oleh karena itu, dicarilah pemecahannya dengan menggunakan teori ekonomi yg sesuai dengan corak masalah yg dihadapi .Dengan demikian,ekonomi terapan lebih bersifat praktis dengan menerapkan pengertian ekonomi pada masalah-masalah tertentu. Adanya spesialisasi dan penerapan pada bidang-bidang khusus menimbulkan cabang-cabang ilmu ekonomi seperti, ekonomi koperasi,ekonomi pembangunan, ekonomi moneter, ekonomi dan manajemen perusahaan,ekonomi internasional, dan ekonomi pertanian. Ilmu ekonomi teori dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu teori ekonomi mikro dan makro. Perbedaan antara ekonomi mikro dengan ekonomi makro dapat dilihat dari pembahasan berikut. 1. Ekonomi Mikro Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yg khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Focus analisis ekonomi mikro adalah perilaku individu seperti perusahaan (produsen), tenaga kerja, dan konsumen dalam konteks yg lebih terbatas (industri). Analisis ekonomi mikro terdiri atas teori harga dan teori produksi, dan teori distribusi.



a. Teori harga , antara lain membahas proses pembentukan harga oleh interaksi antara penawaran dan permintaan terhadap suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, factor-faktor yg memengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga permintaan dengan penawaran , bentuk-bentuk pasar dan sebagainya. b. Teori produksi, antara ain menganalisis masalah biaya produksi, tingkat produksi yg paling menguntungkan produsen, serta kombinasi faktor-faktor produksi yg harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum tercapai. c. Teori distribusi membahas faktor-faktor yg menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yg harus dibayar karena penggunaan modal dan tingkat keuntungan yg diperoleh para pengusaha. Beberapa aspek yg dianalisis teori ekonomi mikro antara lain. a. Proses penentuan tingkat harga dan jumlah barang yg diperjualbelikan dipasar (teori harga) b. Perilaku pembeli dan penjual c. Interaksi di pasar faktor produksi Anggapan dasar yg digunakan dalam ekonomi mikro : a. Semua sumber produktif bekerja dan dipergunakan sepenuhnya, dengan kata lain mekanisme pasar berjalan (fully employed) sehingga tidak ada satupun yg menganggur. b. Semua barang yg dihasilkan pasti terjual habis 2. Ekonomi Makro Ekonomi makro mempelajari kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Focus pembahasannya berkaitan dengan bagaimana perilaku rumah tangga swasta, pemerintah, dan perdagangan luar negeri (ekspor-impor) dalam konteks keseluruhan (agregat). Beberapa aspek yg dianalisis dalam teori ekonomi makro, antara lain : a. Menentukan kegiatan perekonomian Negara, perubahan harga-harga dan pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap pengeluaran agregat. b. Pengeluaran agregat c. Mengatasi pengangguran dan inflasi



d. Kebijakan fiscal dan moneter e. Pertumbuhan ekonomi f. Permintaan dan penawaran agregat a. Masalah inflasi Inflasi dapat didefinikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yg berlaku dalam sesuatu perekonomian. Faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi : 1) Tingkat pengeluaran agregat yg melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa 2) Tuntutan kenaikan upah dari pekerja 3) Kenaikan harga barang impor 4) Penambahan penawaran uang 5) Kekacauan politik dan ekonomi b. Masalah pengangguran Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yg tersedia. Penyebab tingginya tingkat pengangguran yaitu laju pertumbuhan kesempatan kerja. c. Ketidakstabilan neraca pembayaran Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yg menunjukan aliran pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan keluar negeri dalam satu tahun tertentu. C. Prinsip Ekonomi Prinsip eknomi dapat diartikan sebagai tindakan untuk mendapatkan hasil yg maksimum dengan pemanfaatan biaya tertentu atau dengan faktor produksi tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil produksi yg maksimal 1) Prinsip Ekonomi Konsumen Hal-hal yg diperhatikan : a. Menyusun skala prioritas kebutuhan dengan mendahulukan kebutuhan yg paling mendesak dan seterusnya sampai pada yg tidak mendesak. b. Memperhatikan kemampuan atau daya belinya



c. Memperhatikan perbandingan manfaat dan nilai yg akan diperoleh dengan biaya yg dikeluarkan 2.prinsip ekonomi produsen Hal-hal yg diperhatikan : a. Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yg murah b. Membuat anaisis kebutuhan pasar agar barang yg diproduksi dapat laku terjual. c. Perolehan atau laba yg di dapat lebih besar. 3. Prinsip Ekonomi Distributor Hal- hal yg diperhatikan : a. Barang yg dijual disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masyarakat dengan harga bersaing dan bermutu b. Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang c. Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yg diperoleh lebih maksimal.



BAB II PERMASALAHAN EKONOMI A.kebutuhan manusia 1. pengertian kebutuhan kebutuhan manusia adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan. Adapun keinginan adalah segala sesuatu tambahan atas kebutuhan yang di harapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut bisa lebih puas 2.macam macam kebutuhan secara garis besar kebutuha manusia dibagi menjadi empat kelompok yaitu: a. Kebutuhan menurut itngkat intensitasnya 1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah. 2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer terpenuhi. 3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di dalammasyarakat, missal : berlian, mobil mewah, dan rumah megah. b. Kebutuhan menurut sifatnya 1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misal : makanan, minuman, pakaian, dan olahraga. 2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani



seseorang. Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah. c. Kebutuhan menurut waktu 1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi orang lapar. 2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi. d. Kebutuhan menurut subjeknya 1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil. 2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi. 3.jenis jenis benda pemuas kebutuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas berupa barang atau jasa. Alat kebutuhan dapat dibedakan seperti berikut a. menutrut cara mendapatkannya 1) barang ekonomi adalah sarana pemuas kebutuhan yang untuk memprolehnya diperlukan pengorbanan contoh: pakaian makanan dan rumah 2) barang bebas adalah sarana pemuas kebutuhan yang untuk memprolehnya tidak memerlukan pengorbanan contoh: matahari, dan angin 3)barang ilith adalah barang yang jika dalam jumlah berlebihan akan merugikan atau bahakan membahayaan kehidupan manusia contoh: api



b)menurut kegunaanya 1)benda konsumsi adalah barang yang langsung digunakan untuk memenuhi kebuituhan manusia contoh: pakaian dan motir 2. Barang Produksi Benda produksi adalah benda yang digunakan untuk menunjang proses produksi. Contohnya adalah mesi-mesin, alat-alat pertanian, listrik, bensin, dan lain-lain d)menurut proses produksinya 1) barang mentah adalah barang yang akan dijadikan sebagai bahan baku dalam proses produksi 2) barang setengah jadi adalah barang yang sudah mengalami proses produksi tetapi blm dapat digunakan untuk memenuhi kebuthan 3)barang jadi adalah barang yang sudah mengalami proses produksi secara sempurna dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan B.Kelangkaan 1)pengertian kelangkaan kelangkaan dapat di artikan sebagai suatu kondisi ketika kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas jumlahnya. Upaya upaya mengatasi kelangkaan tersebut antara lain memproduksi barang atau jasa guna menambah kualitas dan kuantitas sumber daya tersedia 2)faktor penyebab kelankaan a. Kerusakan Sumber Daya Alam akibat ulah manusia b.terbatasnya sumber daya alam yang tersedia c.terbatsanya kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam d.meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari pada kemampuan manusia untuk menghasilkan sumber ekonomi baru C.Mentukan pilihan ekonomi ILIHAN



Timbulnya kelangkaan membuat individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan tidak bisa mendapat semua yang mereka inginkan sehingga mereka harus membuat pilihan. Pada setiap kegiatannya, mereka harus menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif pilihan yang telah dibuat. Pilihan-pilihan tersebut meliputi pilihan dalam mengonsumsi dan pilihan dalam memproduksi. Tujuannya adalah agar sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia digunakan secara efisien dan dapat mewujudkan kepuasan yang paling maksimal pada individu dan masyarakat. Ada beberapa perinsip yang mendasari pilihan konsumen antara lain 1.pendapatan yang terbatas mengharuskan pemilihan 2.konsumen membuat pilihan dengan mempertimbangkan alternatif 3.sebuah barang dapat digantikan barang yang lain konsumen harus membuat keputusan tanpa informasi sempurna tapi pengetahuan dan pengalamanya akan membantu 5.terjadinya hukum nilai guna marjinal dalam menetukan pilihan ada beberapa hal yang perlu kita lakukan seperti berikut 1. analisis biaya peluang baya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karna alternatif tindakan. Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya 2. analisis biaya manfaat biaya manfaat adalah suatu teknik yang digunakan yang di gunakan untuk membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang di harapkan. Analisis ini membuat kita dapat menentukan pilihan mana yang memberikan manfaat lebih besar dibandingkan biayanya 3.mengidentifikasikan faktor pendorong kegiatan ekonomi ada motif yang berasal dari dalam diri manusia seperti untuk memenuhi kebutuhan seperti untuk memenuhikebutuhan. Ada juga motif yang berasal dari luar diri manusia seperti pengaruh lingkungan dan iklan 4. menyadari trade off trade off adalah situasi dimana seseorang harus membuat



keputusan untuk suatu hal dengan mengorbankan hal lain karena alasan ekonomis 5.berpegangan pada prinsip ekonomi adalah prisnip tindakan dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar besarnya atau tindakan dengan pengorbanan sekecil kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu



D.Biaya peluang (oppourtunity coast)| adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil suatu pilihan. Biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang,bisa berupa waktu,kesempatan dan keuntungan di masa depan. Paul A samuelson dan william d nordanus mengatakan biaya oppourtunity terjadi karena sebuah keputusan karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan barang lain. Biaya oppourtunitasnya adalah nilai dari barang yang dilepas. Contoh: seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang. E.skala prioritas manusia secara sadar atau tidak memiliki kebutuhan yang sangat banyak dibandingkan dengan sumber daya atau alat pemenuhan kebutuhan yang jumlahnya terbatas . Ada beberapa hal yang perlu digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetukan skala prioritas antara lain. 1.tingkat urgensi 2.kesempatan yang dimiliki



3. pertimbangan masa depan 4.kemampuan diri F.Pengelolaan keuangan pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan yang seolah tidak ada batasnya. Jika kebutuhan primer terpenuhi, maka ia akan cenderung memenuhi kebutuhan sekundernya.jika keduanya sudah terpenuhi maka ia akan memenuhi kebutuhan tresier. Berikut ini langkah langkah mengelola keuangan dengan baik: 1.Membuat pembukuan yang rapi dan teratur membuat pembukuan belanja and akan dapat lebih mudah mengetahui seerapa besar porsi belanja kebutuhan skunder, premier dan tresier 2. Mulai menabung dari sekarang karna akan berguna jika suatu saat menghadapi pengeluaran yang tidak terduga 3. Hemat sesuaikan gaya hidup dengan penghasilan 4. Membuat rencana jangka panjang rencanakanlah setiap kebutuhan anggaran dalam jumlah besar seperti membayar pajak, membayar masuk sekolah dsb. G.Masalah pokok ekonomi masalah ekonomi klasik di bagi menjadi tiga yaitu: produksi, konsumsi, dan distribusi. 1. produksi menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda 2. konsumsi menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda 3. distribusi menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen pokok masalah tersebut kemudian di perluas oleh aliran ekonomi modern, seperrti berikut 1. apa dan berapa (what) masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang\jasa yang perlu di produksi agar sesuai kebutuhan masyarakat.



2. bagaimana (how) setelah jenis dan jumlah produksi dipilih maka persoalan yang harus dipecahkan adalah bagaimana barang tersebut diproduksi 3. untuk siapa (who) setelah pemecahan persoalan bagai mana memproduksi lebih lanjut adalah untuk siapa (for whom) barang yang akandi produksi? Siapa yang harus menikmati? H.Sistem ekonomi 1. pengertian sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisai segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta pada konsep tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. 2. macam macam sistem ekkonomi a. sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun yang mengandalkan alam dan tenaga kerja. Ciri ciri sistem ekonomi tradisional: 1. hanya menggunakan modal 2. belum mengenal pembagian kerja 3. masih terikat tradisi kelebihan sebagai berikut: 1. tidak terdapat pesaing yang tidak sehat karena hubungan anatar individu sangat erat. 2. masyarakat merasa sangat aman karena tidak ada beban yang dipikul 3.tidak individualistis. kelemahan sistem ekonbomi tradisional: 1. teknologi yang digunakan masih sangat sederhana sehingga produktivitas rendah 2. mutu barang hasil produksi masih rendah 3. tidak memperhitungkan efektifitas da efesiensi b. sistem ekonomi terpusat\komando\sosialis



sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan prekonomian. Ciri ciri sistem ekonomi terpusat antara lain: 1. semua alat sumber daya dikuasai pemerintah 2.hak milik perorangan tidak diakui 3. kebijakan prekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah Kebaikan sistem ekonomi terpusat: 1.pasar barang dalam negri berjalan lancar 2. jarang terjadi krisis ekonomi 3. relatif mudah melakukan distribusi pendapatan Kelemahan sistem ekonomi: 1. mematikan inisiatif individu untuk maju 2. sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat 3. masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk sumber daya Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.Model sistem ekonomi ini merujuk pada perekonomian pasar persaingan sempurna. Ciri dari sistem ekonomi pasar: Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal. 2. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya. 3. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba. 4.Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta). 5.Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar. 6.Persaingan dilakukan secara bebas. 7. Peranan modal sangat vital. Kelebihan sistem ekonomi pasar



Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki berbagai kelebihan antara lain: 1.Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi. 2.Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi. 3.Munculnya persaingan untuk maju. 4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku di pasar. 5.Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba. Kelemahan sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis. Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki kelemahan sebagai berikut: 1 Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan. 2.Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal. 3.Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat. 4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu. D.Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran merupakan campuran dari system ekonomi pasar dan terpusat, di mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi campuran antara lain: 1. Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat. 2.Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah. 3.Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta. 4. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang. E. Sistem ekonomi pancasila (sisetm demokrasi ekonomi) Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :



Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Ciri-ciri negatif pada sistem ekonomi demokrasi : 1. sistem free light librarism: persaingan bebas 2. sistem etaisme : pemerintah berperan dominan 3. sistem monopoli: pemusatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat



BAB III PERAN PELAKU EKONOMI KEGIATAN EKONOMI PRODUKSI Pengertian Produksi Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. Faktor-faktor Produksi Faktor-faktor yang memengaruhi produksi sebagai berikut: 1. Faktor Produksi Alam (Sumber Daya Alam) yaitu faktor produksi yang dapat diambil langsung dari alam untuk dimanfaatkan manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Contoh: tanah, air, pasir, batu, tumbuh-tumbuhan, hewan, sinar matahari, iklim, tenaga alam, barang tambang, dan lain-lain. 2. Faktor Produksi Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia) yaitu segala kegiatan manusia (baik fisik maupun psikis) yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menciptakan atau menambah nilai guna barang atau jasa. Faktor produksi tenaga kerja (sumber daya manusia, disingkat SDM) memegang peranan penting dalam proses produksi. Tanpa SDM, sumber daya alam (SDA) yang melimpah tidak akan ada gunanya. Berdasarkan kemampuannya SDM dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. a. Tenaga kerja terdidik (skilled labout) adalah tenaga kenja yang memerlukan pendidikan khusus sehingga memilih keahlian tertentu.



Contoh: dokter, dosen, guru, insinyur, akuntan, pengacara, dan lainlain. b. Tenaga kerja terlatih (trained labou) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman kerja yang mencukupi sebelum melakukan pekerjaannya. Contoh: sopir, montir mobil, penjahit pakaian, juru masak, dan lain-lain. c. Tenaga kerja yang tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak memiliki pendidikan, pengalaman, maupun pelatihan khusus. Contoh: buruh bangunan, tukang parkir, kuli pelabuhan, dan pembantu rumah tangga. Berdasarkan sifatnya, tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tenaga kerja jasmani dan tenaga kerja rohani. 1. Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan tenaga kerja fisik dalam melakukan proses produksi. Contoh: tukang kayu, buruh bangunan, kuli pelabuhan, dan lain-lain. 2. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan berpikir dalam melakukan proses produksi. Contoh: akuntan dan pengacara. 3. Faktor Produksi Modal Modal adalah suatu hasil kerja manusia yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain.Yaitu segala benda atau alat buatan manusia yang dapat digunakan untuk memperlancar proses produksi dalam menghasilkan barang atau jasa. Contoh: uang, mesin-mesin produksi, dan lain-lain. Faktor produksi modal dapat dikelompokkan menjadi modal konkret dan modal abstrak. MODAL KONKRET ATAU NYATA



Modal konkret atau nyata adalah modal yang telah digunakan dalam proses produksi. Contoh: bangunan pabrik, mesin pemintal, traktor, dan sebagainya. Menurut bentuknya Modal uang adalah modal yang berbentuk daya beli dari sejumlah uang, yang nantinya dapat digunakan untuk membentuk modal barang. Contohnya: uang kas dan simpanan di bank. Modal barang adalah modal yang berbentuk barang atau selain uang, yang digunakan untuk memperlancar proses produksi. Contohnya: bajak/traktor untuk mengolah tanah. Menurut sifatnya Modal tetap (Fixed Capital) adalah modal yang sifatnya tetap atau tahan lama dalam proses produksi/dapat digunakan berkali-kali dalam proses produksi. Contohnya: lahan pertanian, gedung, mesinmesin, mobil, komputer, lemari arsip, sepeda motor, dan mesin ketik. Modal lancar (Variable Capital) adalah modal yang sifatnya tidak tahan lama atau habis sekali pakai dalam proses produksi. Contohnya: bahan baku (misalnya: kayu dalam proses produksi lemari pakaian), bahan mentah, bahan bakar, alat tulis kantor, pupuk urea, dan lain-lain. Menurut sumbernya Modal sendiri adalah modal yang berasal dari si pemilik sendiri. Contohnya: uang kas dan mobil. Modal utang/pinjaman adalah modal yang berasal dari pinjaman pihak lain. Contohnya: utang dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Menurut tujuannya Modal individu adalah modal yang bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi si pemilik modal. Contohnya: simpanan di bank, tanah yang disewakan, dan saham pada perusahaan.



Modal publik adalah modal yang bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi masyarakat luas atau publik. Contohnya: gedung sekolah, rumah sakit, dan sebagainya. Menurut risikonya Modal sendiri adalah barang-barang modal yang dimiliki dan menanggung risiko penuh jika perusahaan jatuh pailit. Modal asing yaitu modal pinjaman yang risikonya ringan, jika perusahaan jatuh pailit, karena dipertanggung jawabkan oleh beberapa orang pendiri perusahaan. Semua modal yang diperoleh dari pinjaman digolongkan sebagai modal asing. MODAL ABSTRAK Modal abstrak adalah barang modal yang masih merupakan persediaan dan belum akan segera digunakan dalam proses produksi. Contohnya: persediaan kulit untuk perusahaan sepatu, persediaan karet untuk perusahaan ban, dan lain-lain. 4. Faktor Produksi Kewirausahaan atau Enterpreneurship Faktor produksi kewirausahaan adalah kemampuan intelektual seorang pengusaha untuk mengelola atau menyatukan ketiga faktor produksi (alam, tenaga kerja, dan modal) di atas dalam suatu proses produksi. Seseorang disebut pengusaha yang memiliki jiwa wirausaha jika ia mampu merencanakan (planning), menggerakkan (actuating), mengorganisasi (organizing), mengkoordinir (coordinating) , dan mengawasi (controlling) kegiatan produksi dengan baik. Tiga macam kemampuan (skill) yang harus ada pada faktor produksi kewirausahaan adalah:



1.



Keahlian mengatur (managerial skill) adalah kemampuan cara kerja yang lebih efisien dan lebih produktif, serta kemampuan mengadakan inovasi (penemuan barang baru). 2. Keahlian bidang teknis ekonomis (technological skill) adalah kemampuan mengombinasikan faktor-faktor produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih etektif dan efisien. 3. Keahilan mengorganisasi (organizing skill) adalah kemampuan mengorganisasi berbagai usaha, baik dalam perusahaan maupun dalam lembaga masyarakat. Menurut Mc. Clelland, agar perusahaan dapat berhasil, seorang wirausahawan harus mempunyai sifat-sifat, antara lain selalu mencari peluang, ulet, memegang janji, berani mengambil risiko, selalu berorientasi pada kualitas dan efisiensi, mampu membuat perencanaan dan pengawasan yang efektif, mampu menentukan tujuan, mampu mencari informasi, mampu meyakinkan dan mengatur, percaya diri. Teori Perilaku Produsen Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi seoptimal mungkin dengan mengantur penggunaan faktor produksi yang paling efisien. Produksi adalah setiap kegiatan yang dapat meningkatkan nilai guna suatu barang. Dimana bentuk kegiatannya meliputi: 1. From Changing activitie, yaitu kegiatan mengubah bentuk dari suatu barang. 2. Transportation, yaitu kegiatan memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain.



3.



Storage, yaitu kegiatan menyimpan suatu barang yang akan digunakan di masa yang akan datang. 4. Merchandishing, yaitu kegiatan memperdagangkan suatu barang agar sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan. 5. Personal service, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang orang lain mengakui keberadaannya. Biaya Produksi Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahanbahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barangbarang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut. Dua jenis biaya produksi: 1. Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan. 2. Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut: 1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi. 2. Bahan-bahan pembantu atau penolong. 3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur. 4. Penyusutan peralatan produksi. 5. Uang modal, sewa. 6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi. 7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan. 8. Pajak



Macam-Macam Biaya Produksi 1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC) Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah: TC = FC + VC FC = TC – VC Keterangan: TC = Biaya total (Total Cost) FC = Biaya tetap (Fixed Cost) VC = Biaya Variabel (Variable Cost) 2.



Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC) Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu: VC = TC – FC



3.



Biaya Total (Total Cost/TC) Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: TC = FC + VC



4.



Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC) Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus :



AFC = FC/Q Keterangan: FC = Biaya Tetap Total Q = Kuantitas 5.



Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC) Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi. Rumusnya: AVC = VC/Q Keterangan: VC = Biaya Variabel Total Q = Kuantitas 6. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC) Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini: AC= TC /Q atau (VC+FC)/Q AC= AVC+AFC 7.



Biaya Marginal (Marginal Cost/MC) Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan: MC = dTC/dQ Atau MC = TCn – TCn-1



8. Biaya Pabrikasi a. Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.



b.



a. b. c. d.



Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi 9. Biaya Non-pabrikasi Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan Departemen. Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih. Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi. Penerimaan Penerimaan (Revenue) adalah total pendapatan yang diterima oleh produsen berupa uang yang diperoleh dari hasil penjualan barang yang diproduksi. Beberapa konsep penerimaan adalah sebagai berikut Penerimaan Total atau Total Revenue (TR) TR adalah penerimaan seluruhnya yang diterima oleh produsen dari hasil penjualan. Secara matematis dapat diumuskan sebagai berikut: TR = P × Q Penerimaan Rata-Rata atau Average Revenue (AR) AR adalah penerimaan produsen per unit barang yang dijualnya. Secara matematis dapat diumuskan sebagai berikut: AR = TR / Q Penerimaan Marjinal (MR)



MR adalah kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh tambahan penjualan sebesar 1 unit. Secara matematis dapat diumuskan sebagai berikut: MR = TR/Q Laba Maksimum Dalam memproduksi suatu produk kadang Produsen akan selalu memilih produksi dimana bias memperoleh keuntungan yang paling besar (maksimum). Bila telah mencapai posisi ini, produsen dikatakan telah berada di posisi ekuilibrium. Dikatakan posisi ekuilibrium karena pada posisi ini tidak ada kecenderungan baginya untuk mengubah tingkat harga dan produksi, sebab jika dilakukan perubahan pada salah satu komponen tersebut maka total keuntungan justru menurun. Untuk mengetahui produk yang mencapai posisi ekuilibrium atau labamaksimum dapat dilakukan dengan cara : 1. Pendekatan total penerimaan (TR) dan total biaya (TC), dicariselisihantara TR dan TC yang paling besar. 2. Dengan pendekatan hasil penerimaan marginal (MR) danbiaya marginal (MC) dimana MR = MC (penerimaan marginal sama dengan biaya marginal) Terdapat tiga pendekatan perhitungan laba maksimum (Rahardja, Manurung) yaitu : 1. Pendekatan Totalitas (totality approach) Pendekatan totalitas membandingkan pendapatan total (TR) danbiaya total (TC). Jika harga jual per unit output (P) danjumlah unit output yang terjual (Q), maka TR = P.Q. Biaya total adalah jumlah biaya tetap (FC) ditambah biaya variable per unit(v) dikali biaya variable per unit, sehingga: π = P.Q – (FC + v.Q)



Implikasi dari pendekatan totalitas adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (maximum selling). Sebab semakin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif. 2.



Pendekatan Rata-rata (average approach) Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) kemudian laba total dihitung darilaba per unit dikali dengan jumlah output yang terjual. π = (P - AC).Q Dari persamaan ini, perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan akan mencapai angka impas bila P samadengan AC. Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit usaha harus menjual sebanyakbanyaknya (maximum selling) agar laba (π) makin besar. 3. Pendekatan Marginal (marginal approach) Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC. π = TR – TC Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π(δ π /δQ) sama dengan nol dan nilainya sama dengan nilai turunan pertama TR (δTR/δQ atau MR) dikurangi nilai turunan pertama TC (δTC/δQatau MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan



memperoleh laba maksimum bila ia berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.



·



·



KEGIATAN EKONOMI DISTRIBUSI Pengertian distribusi Distribusi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Fungsi Distribusi Pokok Yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi: 1) Pengangkutan (Transportasi) 2) Penjualan (Selling) 3) Pembelian (Buying) 4) Penyimpanan (Stooring) 5) Pembakuan Standar Kualitas Barang 6) Penanggung Risiko Faktor-faktor yang memengaruhi Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan distribusi ialah: 1) Faktor Pasar Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian. 2) Faktor Barang Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan



berat barang, mudah rusaknya barang, standar barang dan pengemasan. 3) Faktor Perusahaan Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan. 4) Faktor Kebiasaan dalam Pembelian Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang. ·



Mata rantai Distribusi Saluran distribusi atau perantara distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu pedagang dan perantara khusus. 1) Pedagang Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang kembali tanpa mengubah bentuk dan tanggung jawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pedagang dibedakan menjadi: a) Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) adalah pedagang yang membeli



barang dan menjualnya kembali kepada pedagang yang lain. Pedagang besar selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar. b) Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau persatuan. 2) Perantara Khusus Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggung jawab penuh atas barang yang tidak laku terjual. Perantara khusus meliputi: a) Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama perusahaan. Menjualkan barang hasil produksi perusahaan tersebut di suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima berupa pengurangan harga dan komisi. b) Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa yang diterima disebut kurtasi atau provisi. c) Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan atas nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.



d) Eksportir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang ke luar negeri. e) Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Jika dibuatkan bagan, maka hubungan antara produsen, saluran distribusi dan konsumen sebagai berikut. Gambar 2.5 bagan hubungan antara produsen, saluran distribusi dan konsumen 1. ·



KONSUMSI Pengertian konsumsi Konsumsi mempunyai pengertian kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna atau manfaat suatu barang atau jasa.



·



Tujuan konsumsi Terdapat empat tujuan kegiatan konsumsi dan ini juga merupakan pola perilaku dari konsumen yaitu: a. Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap, contohnya ialah seperti memakai pakaian, kendaraan dan sepatu. b. Menghabiskan nilai guna barang sekaligus, contoh adalah makan dan minum. c. Memuaskan kebutuhan secara fisik, contohnya ialah mengenakan pakaian yang bagus agar penampilannya bertambah baik. d. Memuaskan kebutuhan rohani, contohnya ialah membeli kitab suci untuk kebutuhan religiusitas/rohaninya.



·



Faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi Besarnya konsumsi seseorang akan dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut: 1. Kemampuan masyarakat dalam menyediakan barang-barang konsumsi.



2. Besarnya penghasilan, khususnya yang tersedia untuk dibelanjakan. 3. Tingkat harga barang-barang. ·



Teori perilaku konsumen Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang harus melakukan pilihan. Pilihan tersebut harus dilakukan agar pemenuhan kebutuhan dapat mencapai pilihannya. Pengambilan keputusan atas berbagai pilihan yang ada akan membentuk pola perilaku konsumen. Dalam teori perilaku konsumen, ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu sebagai berikut. a. Pendekatan Utilitas Kardinal (Cardinal Approach) Pendekatan utilitas kardinal menyatakan bahwa utilitas dapat diukur secara langsung melalui angka-angka. Oleh karena itu, pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan kardinal (cardinal approach). Hukum Gossen I Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barang untuk mencapai utilitas maksimum, yang dikemukakan oleh Hermann Heinrich Gossen. Hukum ini menyatakan: ”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.” Hukum Gossen II



Tidak dapat dipungkiri, manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. H.H. Gossen mengemukakan lagi teorinya, yang dikenal dengan hukum Gossen II, yang menyatakan: “Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.” 2. Pendekatan Utilitas Ordinal (Ordinal Approach) Teori ini dikenal dengan teori utilitas ordinal, yang menyatakan bahwa utilitas tidak dapat dihitung, melainkan hanya dapat dibandingkan. Jadi, menurut teori ini yang berlaku adalah apakah seorang konsumen lebih menyukai kombinasi barang tertentu daripada kombinasi barang lainnya. Dalam teori utilitas ordinal digunakan pendekatan kurva utilitas sama (indifference curve) dan garis anggaran (budget line). 1) Kurva Indiferen (Indifference Curve) Dalam teori ini terdapat asumsi yang menyatakan bahwa konsumen dapat memilih kombinasi konsumsi tanpa harus mengatakan bagaimana ia memilihnya. 2) Garis Anggaran (Budget Line) Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional. a) Perilaku Konsumen Rasional Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut: 1) barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;



2) barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen; 3) mutu barang terjamin; 4) harga sesuai dengan kemampuan konsumen. b) Perilaku Konsumen tidak Rasional Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu: 1) Tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik; 2) Memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen; 3) Ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon; 4) Prestise atau gengsi.



a.



1. 2. 3. 4. 5. b.



PELAKU EKONOMI Rumah Tangga Konsumen Rumah tangga konsumen adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan seharihari. Kelompok rumah tangga konsumen berperan melakukan kegiatan sebagai berikut: Menyediakan faktor-faktor produksi (alam, tenagakerja, modal dan skill) dan menjualnya kepada Rumah Tangga Produksi. Memperoleh imbalan (kompensasi) atas factor produksi yang telah diberikan. Bertindak mengkonsumsi (membeli) barang dan jasa. Membayar pajak kepada pemerintah. Membelanjakan penghasilan untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan produsen Rumah Tangga Produsen Rumah tangga produsen adalah rumah tangga ekonomi yang melakukan kegiatan produksi barang dan jasa dalam hal ini perusahaan sebagai produsen. Adapun peran rumah tangga



1. 2. 3. 4. 5. c.



1.



2.



3. 4. d.



perusahaan pada umumnya dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut: Perusahaan menjual hasil produksinya kepada rumah tangga konsumen, Rumah tangga pemerintah, dan masyarakat luarnegeri. Membayar kompensasi/balasjasa atas penggunaan faktor-faktor produksi. Memproduksi barang dan jasa yang diperoleh dari faktor-faktor produksi. Berkewajiban membayar pajak kepada pemerintah. Rumah Tangga Pemerintah Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalamperkonomian. Di dalam perkonomian pemerintah bertugas untuk mengatur, mengendalikan, serta mengadakan kontrol terhadap jalannya rodaperekonomian agar negara dapat maju dan rakyat dapat hidup layak dandamai. Adapun Peran rumah tangga pemerintah yaitu : Membelanjakan penerimaannegarauntukmembelibarangbarangkebutuhanPemerinta h Menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas dengan melakukan produksi barang dan jasa melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menciptakan iklim yang kondusif dan sehat bagi dunia usaha Menjaga stabilitas ekonomi dengan kebijakan-kebijakan ekonomi Masyarakat Luar Negeri Peranan masyarakat luar negeri dalam perekonomian sangat penting. Masyarakat luar negeri terlibat dalam perekonomian apabila suatu negara melakukan perdagangan internasional. Adapun peran masyarakat luar negeri yaitu:



1. 2. 3. 4. 1.



Masyarakat luar negeri sebagai konsumen Masyarakat luar negeri sebagai produsen (melakukan impor) Masyarakat luar negeri sebagai investor Sumber tenaga kerja ahli Peran pelaku ekonomi Model diagram interaksi antar pelaku ekonomi (circular flow diagram) a. Hubungan Rumah Tangga Konsumen dengan Rumah Tangga Produsen (Model 2 sektor)



1.



2.



3.



4.



Gambar diatas merupakan hubungan antara Rumah Tangga Konsumen (RTK) dengan Rumah Tangga Produsen (RTP). Atau juga dikenal sebagai model 2 sektor. Dalam proses produksi, dibutuhkan faktor-faktor produksi, yaitu sumber daya alam berupa tanah, sumber daya manusia, modal dan skill. Faktor-faktor produksi, bersumber dari RTK ke RTP yang ditunjukkan oleh panah nomor 1. Sebagai timba lbaliknya, ada arus pendapatan dari RTP ke RTK yaitu berupa : sewa, upah, bunga dan profit yang ditunjukkan oleh panah nomor 2. Untuk memenuhi, kebutuhan Rumah Tangga Konsumen membeli barang dan jasa dari Rumah Tangga Produsen (ditunjukkan panahke 3) Kemudian sebagai timbal baliknya, ada arus pengeluaran dari RTK atau berupa laba bagi RTP (ditunjukkan panah ke 4).



b.



Hubungan Rumah Tanggan Konsumen, Rumah Tangga Produsen dan Pemerintah (Model 3 sektor)



(sumber : Buku Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X, Sri Mulyani, dkk)



1.



2.



3.



4.



5. 6. 7.



Adapun penjelasan dari bagan diatas adalah sebagai berikut: Perusahaan memperoleh faktor-faktor produksi berupa SDA, SDM, Modal & Skill dari sektor Rumah Tangga untuk kemudian melakukan proses-proses produksi & menghasilkan barang & jasa hasil produksi yang kemudian dipergunakan oleh sektor rumah tangga untuk konsumsi sehari-hari dengan cara membelinya dari perusahaan. Penghasilan yang diterimaperusahaan dari penjualan barang & jasa hasil produksi dipakai untuk membiayai sewa, membayar gaji buruh & memperoleh laba. Perusahaan menghasilkan barang dan jasa untuk kemudian ikonsumsi oeh rumah tangga konsumen. Agar kegiatan ekonomi bias berjalan makadiperlukan peran pemerintah untuk memberikan subsidi kepada masyarakat atau bantuan kepada perusahaan. Rumah tangga konsumen melakukan pembelian kepada rumah tangga produsen., sehingga produsen menerima timbal balik berupa laba. Ketika rumah tangga mendapat kelebihan pendapatan, rumah tangga konsumen menabung di lembaga keuangan. Perusahaan meminjam uang ke lembaga keuangan sebagai tambahan modal untuk memperluas usaha. Lembaga keuangan memutar kembali uang tersebut, untuk kemudian di pinjamkan ke rumah tangga produsen (investasi di perusahaan)



c.



Hubungan Rumah Tanggan Konsumen, Rumah Tangga Produsen, Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri (Model 4 sektor) (sumber : Buku Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X, Sri Mulyani, dkk)



Adapun penjelasan bagan diatas adalah : 1. Rumah tangga konsumen sebagai penyedia faktor produksi. RTK menjual faktor produksi tersebut kepada rumah tangga produsen. 2. Perusahaan memberikan balas jasa terhadap faktor produksi yaitu berupa sewa, gaji, bunga dan laba. 3. Perusahaan sebagai produsen yang menghasilkan barang dan jasa 4. Rumah tangga konsumen membeli barang dan jasa dari produsen 5. Rumah tangga menabung di lembaga keuangan. 6. Lembaga keuangan meberikan pinjaman ke perusahaan. 7. Perusahaan melakukan pinjama ke Bank/lembaga keuangan untuk menambah modal perusahaan. 8. Perusahaan membayar pajak ke pemerintah. 9. Individu atau perusahaan membayar pajak kepemerintah. 10. Rumah tangga konsumen mengimpor barang dan jasa dari luar negeri rumah tangga produsen mengekspor barang dan jasa ke luar negeri.



BAB IV Keseimbangan Pasar dan Struktur Pasar PERMINTAAN DAN PENAWARAN A. Permintaan Dalam kehidupan sehari hari definisi permintaan sering hanya diartikan sebagai jumlah barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen. Tetapi dalam pengertian ekonomi permintaan diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar keinginan (want) dari konsumen, melainkan permintaan terhadap sejumlah barang akan berarti jika memang konsumen menuntut untuk dipenuhinya keinginan tersebut atau sampai pada taraf kebutuhan (need, yaitu keinginan yang menuntut untuk segera dipenuhi), berarti perlu didukung oleh daya beli. Dari uraian diatas, maka secara sederhana permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Secara lengkap permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan pada berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu dengan asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap. 1. Hukum Permintaan Sifat keterkaitan antara permintaan terhadap suatu barang dan harganya dijelaskan dalam Hukum Permintaan yang berbunyi sebagai berikut: “Apabila harga suatu barang turun maka permintaan terhadap barang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga suatu barang naik maka permintaan terhadap barang akan berkurang”. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan



Permintaan individu atau masyarakat terhadap suatu barang dan jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini. a) Harga Harga merupakan factor paling signifikan dalam mempengaruhi konsumen untuk melakukan permintaan. Jika suatu saat harga barang tersebut naik maka permintaan atas barang tesebut akan cenderung berkurang sedangkan apabila harga barang tersebut turun maka permintaan maka permintaan akan barang tersbut akan cenderung naik. b) Harga Barang Substitusi dan Barang Komplementer Permintaan terhadap suatu barang dapat dipengaruhi oleh harga barang-barang lain yang ada kaitannya seperti barang dapat saling menggantikan (substitusi) dan barang yang saling melengkapi (komplementer). Naik turunnya harga barang pengganti (substitusi) dapat memengaruhi permintaan terhadap barang yang digantikannya. Misalnya, jika harga tiket kereta api naik maka akan memengaruhi naiknya permintaan tiket bus, demikian pula jika harga tiket kereta api turun, maka permintaan tiket bus akan ikut menurun. Demikian pula dengan barang yang saling melengkapi (komplementer). Barang komplementer atau barang pelengkap yaitu barang yang akan memberikan manfaat penuh apabila digunakan bersama-sama dengan barang lainnya. Misalnya, kopi dan gula, jarum dan benang, bensin dan motor, kapur dan papan, kamera dan film, dan sebagainya. Apabila harga kamera turun, maka dimungkinkan permintaan film akan bertambah. Sebaliknya jika harga kamera naik maka dimungkinkan permintaan film akan turun. c) Pendapatan Pendapatan konsumen (sebagai pembeli) merupakan faktor yang sangat penting di dalam menentukan permintaan terhadap berbagai



jenis barang. Bila pendapatan konsumen meningkat, berarti daya beli juga meningkat. Bayangkan saja, seandainya kalian mempunyai banyak uang, tentu kalian ingin membelanjakan uang tersebut dan tidak memperdulikan tinggi rendahnya harga. Lain halnya, jika kalian mempunyai uang pas-pasan. Kalian akan berpikir dua kali untuk membelanjakan uang tersebut, dan kemungkinan kalian akan mencari harga barang yang lebih murah dan sesuai dengan kemampuan dana yang kalian miliki. d) Jumlah Penduduk Pertambahan jumlah penduduk jelas menambah jumlah barang yang dikonsumsi, akan tetapi proporsinya akan sangat tergantung pada pertambahan dalam kesempatan kerja. Apabila pertambahan penduduk diiringi oleh pertambahan dalam kesempatan kerja, maka akan lebih banyak orang yang menerima pendapatan, sehingga daya beli masyarakat akan meningkat. Meningkatnya daya beli masyarakat berarti akan meningkatkan permintaan terhadap barang atau jasa. e) Intensitas kebutuhan mayarakat Apabila kebutuhan masyarakat tidak begitu mendesak maka permintaan akan cenderung menurun, sebaliknya jika kebutuhan mendesak maka permintaan akan cenderung meningkat. f) Selera Konsumen Selera konsumen mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan masyarakat untuk membeli barang-barang atau jasa-jasa. Contohnya, pada masa-masa tertentu orang lebih suka terhadap barang konsumsi yang bersifat instan (siap saji), sehingga permintaan terhadap barang tersebut akan bertambah. Akan tetapi pada saat yang lain orang akan meninggalkan barang konsumsi yang bersifat instan tersebut karena mengandung bahan pengawet yang berbahaya untuk kesehatan sehingga permintaan terhadap barang konsumsi tersebut akan berkurang.



g) Ekspektasi harga di masa depan Perubahan yang diramalkan akan terjadi di masa datang akan dapat memengaruhi permintaan. Jika para konsumen meramalkan bahwa akan terjadi kenaikan harga-harga barang di masa mendatang, maka pada saat sekarang konsumen akan melakukan pembelian yang lebih banyak terhadap barang-barang yang akan mengalami kenaikan harga tersebut. Contoh, saat BBM akan naik, konsumen akan melakukan pembelian BBM lebih banyak sebelum BBM naik, bahkan mungkin ada yang menimbunnya. 2. Kurva Permintaan



Kurva permintaan bergerak dari kiri atas kearah kanan bawah. Ini dilihat dari gambar diatas. Harga barang (P) = 6.000 menjadi (turun) 5.750, mengakibatkan bertambahnya jumlah barang yang diminta (Q) dari 20 menjadi 40 ( titik G berpindah ke titik F) dan seterusnya. Semakin turun harganya, jumlah barang yang diminta semakin banyak, sehingga kurva bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Pergerakan sepanjang kurva permintaan menunjukkan bahwa bertambah atau berkurangnya permintaan terhadap suatu barang disebabkan oleh perubahan harga itu sendiri.



3. Perubahan kurva permintaan Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan terhadap suatu barang yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor di luar harga barang itu sendiri. Faktorfaktor tersebut adalah pendapatan, selera, jumlah penduduk, promosi perusahaan, dan ramalan di masa datang (faktor-faktor ini telah dijelaskan sebelumnya). Setiap perubahan yang mengakibatkan pertambahan jumlah permintaan pada suatu tingkat harga tertentu, akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Sebaliknya, setiap perubahan yang menurunkan jumlah permintaan akan menggeser kurva permintaan ke kiri. Pergeseran kurva permintaan secara ilustratif dapat digambarkan sebagai berikut:



Kurva Permintaan B. Penawaran Transaksi di pasar tidak terwujud bila hanya ada permintaan dari pihak pembeli saja. Permintaan dapat terwujud apabila ada barang-barang dan atau jasa yang disediakan penjual (penawaran). Dengan demikian, bila ada permintaan dan penawaran terjadilah transaksi di pasar. Adapun yang dimaksud penawaran adalah sejumlah barang dan atau jasa yang ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu.



Keinginan para penjual dalam menawarkan barang-barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. 1. Hukum Penawaran Hukum penawaran pada dasarnya menjelaskan sifat hubungan antara harga barang dan jasa dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan para penjual. Hukum penawaran mengatakan bahwa apabila harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah. Sebaliknya apabila harga suatu barang menurun maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan berkurang. 2. Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran Dalam menawarkan barang dan jasa di pasar, penjual biasanya akan memperhatikan beberapa faktor, antara lain: a. Harga barang itu sendiri Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. b. Biaya produksi Biaya produksi berkaitan langsung dengan penentuan harga jual. Jika biaya produksi mengalami kenaikan maka harga barang akan cenderung naik, sehingga produsen cenderung mengurangi jumlah produksinya akibatnya jumlah penawaranpun akan berkurang. Sebaliknya jika biaya produksi turun, produsen akan menambah jumlah produksi sehingga akan mampu menambah jumlah penawaran. c. Teknologi yang digunakan Teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan banyak barang yang dapat ditawarkan. Semakin canggih alat-alat yang digunakan dalam kegiatan produksi, makin mempercepat proses produksinya sehingga produk yang dihasilkan semakin banyak juga. Kemajuan teknologi telah dapat mengurangi



biaya produksi, mempertinggi mutu barang, dan dapat menciptakan barang-barang baru. Dengan demikian kemajuan teknologi cenderung menimbulkan kenaikan penawaran dan keuntungan pun bertambah tinggi. d. Pajak Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun. e. Harga barang lain Jumlah suatu barang yang ditawarkan dapat bertambah karena menurunnya harga barang yang lain. Misalkan sebuah perusahaan memproduksi dua macam barang yaitu sepatu dan tas kulit, kalau harga tas kulit cenderung turun maka perusahaan akan mengurangi produksi barang yang harganya turun (tas kulit) dan menambah produksi barang yang harganya relatif tetap (sepatu). 3. Kurva Penawaran



Kurva penawaran begerak dari kiri bawah ke kanan atas. Ini berarti bahwa antara harga barang (P) dan jumlah penawaran barang (Q) mempunyai hubungan searah. Jadi, jika harga barang (P) mengalami kenaikan maka jumlah barang (Q) yang ditawarkan akan bertambah, dan sebaliknya jika harga barang (P) mengalami penurunan maka jumlah barang (Q) yang ditawarkan akan berkurang. 4. Perubahan Kurva Penawaran



·



Proses terbentuknya keseimbangan pasar Proses tawar-menawar merupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam menetapkan harga. Harga suatu barang terbentuk apabila tercapai kesepakatan antara pembeli dan penjual. Harga Keseimbangan



1.



Pengertian Harga Keseimbangan Pada dasarnya proses terbentuknya harga terjadi ketika tercapainya tingkat keseimbangan antara permintaan dan



penawaran. Dapat dikatakan bahwa harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Bila ditunjukkan dalam bentuk kurva, maka harga keseimbangan merupakan perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Dalam harga keseimbangan berlaku hukum permintaan dan penawaran yang berbunyi bila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlag permintaan, maka harga akan turun. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel di bawah ini. Dari tabel di atas dapat dibuat kurva sebagai berikut.



2. Perubahan Harga Keseimbangan Harga keseimbangan dapat mengalami pergeseran/perubahan yang disebabkan oleh pergeseran kurva permintaan dan kurva penawaran. a. Pengeseran Kurva Permintaan Harga keseimbangan di pasar akan mengalami perubahan karena adanya faktor-faktor yang memengaruhi permintaan. Pada keadaan ini, ceteris paribus tidak berlaku. Perubahan kurva permintaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. Pengeseran kurva permintaan ke kanan berarti adanya kenaikan jumlah barang yang diminta. Jika penawaran tidak berubah, maka akan mengakibatkan kenaikan harga dan kenaikan jumlah barang yang terjual/terbeli. Sebaliknya pergeseran kurva penawaran ke kiri berarti terjadi



penurunan permintaan, sehingga harga barang akan mengalami penurunan. Dari penjelasan di atas dapat digambarkan dalam kurva Gambar berikut: b. Pergeseran Kurva Penawaran



Dari Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pergeseran kurva penawaran ke kanan berarti terjadi kenaikan jumlah barang yang ditawarkan. Jika permintaan tetap, maka harga akan mengalami penurunan. Sebaliknya pergeseran kurva penawaran ke kiri berarti terjadi penurunan jumlah penawaran barang, maka harga akan mengalami kenaikan. 3. Golongan Pembeli dan Penjual Di dalam pasar, terdapat golongan pembeli dan penjual. Adapun pembeli terbagi atas tiga golongan sebagai berikut. a. Pembeli marginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli sama dengan harga pasar b. Pembeli supermarginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli di atas harga pasar c. Pembeli submarginal atau pembeli yang tidak mampu untuk membayar harga pembelian itu.



Sementara itu golongan penjual/produsen, terdiri atas tiga golongan berikut ini. a. Penjual marginal, adalah produsen yang berani menjual dengan harga pokok sama dengan harga pasar, b. Penjual supermarginal, adalah produsen yang berani menjual dengan harga pokok di bawah harga pasar, c. Penjual submarginal, adalah produsen yang berani menjual dengan harga pokok di atas harga pasar.



·



Elastisitas permintaan dan penawaran Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu masyarakat atau negara menunjukkan bahwa kegiatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga barang yang berlaku. Dengan demikian perubahan harga akan memengaruhi besarnya jumlah barang yang diminta (permintaan) dan jumlah barang yang ditawarkan (penawaran). Seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dapat dihitung dengan menggunakan rumus elastisitas.



Wawasan Ekonomi Harga adalah nilai barang yang ditentukan dengan uang atau alat tukar lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk barang dan jasa pada waktu tertentu di pasar tertentu. 1. Definisi Elastisitas Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain. Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.



a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut. b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y). c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen. 2. Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini. Keterangan: ΔQ : perubahan jumlah permintaan ΔP : perubahan harga barang P : harga mula-mula Q : jumlah permintaan mula-mula Ed : elastisitas permintaan 3. Elastisitas Penawaran Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang



dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut. Keterangan: ΔQ : perubahan jumlah penawaran ΔP : perubahan harga barang P : harga barang mula-mula Q : jumlah penawaran mula-mula Es : elastisitas penawaran



·



1. 2. 3. 4. ·



Peran Pasar dalam Perekonomian Pengertian pasar Pengertian pasar secara konkret adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual. Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar lebih dititikberatkan pada kegiatan jual belinya. Pasar dapat terbentuk di mana saja dan kapan saja. Syarat-syarat terbentuknya pasar: Adanya penjual Adanya pembeli Adanya barang atau jasa yang diperjualbelikan Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli Peran pasar dalam perekonomian Keberadaan pasar mempunyai fungsi yang penting. Bagi konsumen, adanya pasar akan mempermudah dalam memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Adapun bagi produsen, pasar menjadi tempat untuk mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi. Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama,



yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi. a. Pasar sebagai Sarana Distribusi Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan dengan konsumen, baik secara langsung maUpun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya. b. Pasar sebagai Pembentuk Harga Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk ber-transaksi. Interaksi antam pembeli dan penjual di pasar akan mendorong ter-bentuknya harga. Dengan demikian, pasar berfungsi sebagai pembentuk harga. c. Pasar sebagai Sarana Promosi Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat untuk memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen. Promosi dilakukan untuk menarilc minat pembeli terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus alcan menjadi pilihan konsumen. · Macam-macam pasar 1. Pasar menurut Pelayanan dan Kelengkapannya a. Pasar tradisional, dalam pasar tradisional, pembeli dilayani langsung oleh penjual, sehingga dimungkinkan masih terjadi tawar menawar



harga. Contoh pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Johar di Semarang. b. Pasar modern, dalam pasar modern, pelayanan dilakukan secara mandiri dan dilayani oleh pramuniaga. 2. Pasar menurut Fisik a. Pasar kongkret/riil, adalah pasar di mana penjual dan pembeli bertemu langsung dan barang yang diperjualbelikan benar-benar ada. Ciri-cirinya: transaksi tunai, barang dapat langsung dibawa,barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual pembeli bertemu langsung. b. Pasar abstrak, adalah pasar di mana penjual dan pembali tidak bertemu secara langsung dan barang yang diperjualbelikan tidak tersedia secara langsung. Ciri-cirinya: transaksi berlandaskan rasa percaya, penjual pembeli berada di tempat yang berbeda, barang yang diperjualbelikan tidak tersedia (hanya contohnya saja).\ 3. Pasar menurut Waktu Terjadinya a. Pasar harian, pasar yang penyelenggaraannya setiap hari. b. Pasar mingguan, pasar yang penyelengggaraanya setiap seminggu sekali. c. Pasar bulanan, pasar yang penyelenggaraanya sebulan sekali. d. Pasar tahunan, pasar penyelenggaraannya setahun 4. Pasar menurut Luas Wilayah Kegiatannya a. Pasar lokal, pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan masyarakat di sekitarnya. b. Pasar nasional, pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan masyarakat negara tersebut.



c. Pasar regional, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara di wilayah tertentu dan biasanya didukung dengan perjanjian kerjasama misalnya AFTA di wilayah Asia Tenggara. d. Pasar internasional/pasar dunia, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi seluruh kawasan dunia, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan semua masyarakat dunia 5. Pasar menurut Barang yang Diperjualbelikan a. Pasar barang konsumsi, adalah pasar yang memperjualbelikan barang yang secara langsung dapat dikonsumsi, misalnya pasar sembako, pasar buah. b. Pasar barang produksi, adalah pasar yang memperjualbelikan barang produksi atau faktor-faktor produksi, misalnya pasar bibit ikan, pasar mesin-mesin pabrik, bursa tenaga kerja. 6. Pasar menurut Bentuk/Organisasi Pasar a. Pasar persaingan sempurna (perfect competition market), adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli. Ciri-cirinya: 1. Pengetahuan penjual dan pembeli sempurna 2. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar 3. Penjual dan pembeli banyak 4. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen b. Pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition market), adalah pasar di mana jumlah pembeli lebih banyak daripada jumlah penjual. Ciri-ciri: 1. Pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas 2. Terdapat hambatan nutuk memasuki pasar



3. 4.



1.



1. 2. 3. 4.



Jumlah penjual sedikit Barang yang diperjualbelikan heterogen Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi: Pasar monopoli, adalah pasar yang sepenuhnya dikuasai satu penjual. Contoh: PLN menguasai listrik di Indonesia. Ciri-ciri: Terdapat satu penjual dan banyak pembeli. Harga ditentukan oleh penjual. Tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang yang diperjualbelikan. Ada rintangan bagi penjual baru yang ingin masuk.



Penyebab timbulnya pasar monopoli: 1. Ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang 2. Penggabungan dari berbagai perusahaan 3. Adanya hak paten atas hasil karya



1. 2. 3. 4. 5.



Hambatan yang terjadi pada pasar monopoli: Penetapan harga serendah mungkin Adanya kepemilikan terhadap hak paten/hak cipta dan hak eksklusif Pengawasan yang ketat terhadap agen dan distributor Adanya skala ekonomis yang sangat besar Memiliki sumber daya yang unik



2. Pasar duopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh dua penjual. Contoh: Caltex dan Pertamina menguasai minyak pelumas. Ciri-ciri: 1. Terdapat dua penjual dan banyak pembeli. 2. Harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjua



3. Pasar oligopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual. Contoh: Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki menguasai sepeda motor. Ciri-ciri: 1. Terdapat beberapa penjual dan banyak pembeli 2. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen 3. Terdapat hambatan bagi penjual baru 4. Adanya saling ketergantungan 5. Penggunaan iklan sangat intensif 4. Pasar monopolistik, yaitu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual barang yang sama tetapi dengan berbagai macam variasi. Ciri-ciri: 1. Terdapat banyak produsen 2. Barang yang diperjualbelikan sama tetapi dengan berbagai macam variasi 3. Adanya kemudahan bagi produsen baru untuk menawarkan produknya 4. Selalu terbuka peluang untuk menciptakan persaingan 5. Pasar monopsoni, yaitu pasar dimana terdapat banyak penjual tetapi pembelinya hanya satu. Ciri-ciri: 1. Terdapat banyak produsen 2. Pembeli hanya satu 3. Para produsen bersaing keras untuk memberikan pelayanan dan harga serendah mungkin · Struktur pasar/ bentuk pasar 1. Pasar Persaingan Sempurna



Pasar Persaingan Sempurna adalah pasar yang memiliki karaktersitik sebagai berikut. a. Homogenitas Produk {Homogeneous Product), yaitu produk yang diperjualbelikan homogen atau sejenis. 1. Pengetahuan Sempurna (.Perfect Knowledge), yaitu pengetahuan konsumen dan produsen sempurna tentang produk dan harga sehingga tidak ad a satu orang produsen dan konsumen pun yang bisa menentukan harga, harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang berinteraksi secara alami di pasar. 2. Output Perusahaan Belatif Kecil (Small Relativity Output), yaitu jumlah barang di pasar sangat banyak sehingga output perusahaan hanya bagian kecil dari output yang ada di pasar. Perusahaan Menerima Harga yang Ditentukan Pasar {Price Taker), yaitu harga ditentukan oleh mekanisme pasar, hasil interaksi secara alamiah antara permintaan dan penawaran. Keleluasaan Keluar Masuk Pasar {Free Entry and Exit). Yaitu terdapat kebebasan bagi penjual dan pembeli untuk keluar masuk pasar tanpa hambatan masuk atau hambatan keluar. 2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang memiliki karakteristik kebalikan dari pasar persaingan sempurna. Pada pasar ini, penjual bisa menentukan harga dan jumlah barang sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal, barang-barang yang diperjualbelikan terdiferensiasi yaitu untuk jenis yang sama memiliki berbagai variasi atau ragam corak dan bentuk, sehingga konsumen dapat membedakan dan melakukan pilihan secara bebas. Barangbarang yang terdiferensiasi tersebut dapat dibedakan melalui kualitas.wama, bentuk,ukuran,merek, aroma, pelayanan dan sebagainya.



·



Peran Iptek terhadap perubahan jenis dan struktur pasar Electronic Business {e-business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Dengan kata lain, e-business merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan telcnologi internet. Istilah tersebut kali pertama diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusaliaan IBM, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. Adapun e-commerce merupakan transaksi perdagangan yang dilakukan lewat internet atau di kenal juga dengan online trading. Ecommerce melibatkan individu dan organisasi yang tidak dibatasi oleh batas teritorial Negara. E-business, e-commerce, dan online trading ketiganya merupakan istilah yang dapat saling menggantikan dan berkaitan dengan kegiatan jual beli yang memanfaatkan perkembangan IPTEK, khususnya internet. Contoh website yang menjadi penyelenggara bertemunya penjual dan pembeli di pasar dunia diantaranya www.tokopedia.com,wwav.lazada.com, www.olx.com, www. daganghalal.com, wvvw.bukalapak.com, dan sebagainya. Berkeinbangnya e-business memberikan manfaat bagi pembeh dan penjual dalam bertransaksi di pasar, diantaranya sebagai berikut berikut. 1. Memperpendek jarak, jarak antara pembeli dan penjual menjadi semakin dekat dengan adanya bantuan internet. 2. Perluasan pasar, jangkauan pasar dari produk yang ditawarkan penjual semakin luas dan dapat mencapai seluruh pelosok dunia.



3. Perluasan jaringan mitra kerja, baik produsen maupun konsumen dari berbagai belahan dunia, tanpa batas Negara, dapat saling bermitra dalam mengembangkan kegiatan ekonominya. 4. Biaya lebih efisien, interaksi antara penjual dan pembeh tidak harus secara fisik bertemu, melainkan dibantu oleh perangkat teknologi yang canggih, sehinggamengurangi biaya transportasi. Penyediaan barangdan jasa juga cukup dengan menampilkan gambar atau photo dari produk yang diperjualbelikan, sehingga tidak perlu membangun atau menyewa ruangan toko khusus yang menyajikan produk tersebut. Dari aspek tenaga kerja juga produsen bisa lebih efisien, karena tidak diperlukan banyak tenaga kerja, pekerjaan dapat dikerjakan oleh aplikasi komputer yang bekerja 24 jam. 5. Meningkatkan citra perusahaan, citra perusahaan dapat secara cepat berkembang karena jangkauan internet yang sangat luas dan masif. 6. Menyederhanakan proses layanan, dengan layanan internet maka para konsumen tidak perlu antri dalam memesan produk, cukup membukan komputer atau smart phone di rumah masing-masing dan secara mandiri melakukan pemesanan produk sesuai dengan yang diinginkan, proses pembayaran juga dapat lebih mudah dan praktis dengan memanfaatkan layanan transaksi nontunai melalui ATM, Elektronik Banking, dan sebagainya. 7. Mempermudah akses informasi, informasi1, produk dapat secara mudah dan cepat menyebar ke seluruh dunia, sehingga masyarakat calon pembeli dapat dengan mudali mengakses informs kapan dan dimana saja. Semakin berkembangnya kegiatan jual beli dengan menggunakan perangkat internet, mendorong semakin berkembangnya jenis pasar abstrak dan semakin mempermudah proses transaksi antara penjual dan pembeli. Jika clilihat dari pelaku ekonominya, pasar dunia maya di Indonesia masih berstruktur ohgopoli, karena pelalcunya masih



beberapa, hal tersebut diantaranya dikarenakan belum seluruh wilayah Indonesia memiliki akses internet yang memadai, ke depan dengan semakin luasnya jangkauan akses internet di Indonesia, struktur pasar dunia maya dapat bergeser menjadi struktur persaingan monopolistic.



Sumber Dari: 1. http://www.ilmupengetahuan.id/2015/01/bab-4-ekonomi-smakelas-x-pasar-dan.html#ixzz4aSGqSkxV 2. http://www.merakom.xyz/2016/11/pengertian-pasar-peran-pasardalam.html 3. http://www.ekonomi-holic.com/2015/01/permintaan-penawaranharga-keseimbangan.html#ixzz4aSI7rGJX 4. Alam S, 2013, Ekonomi Mandiri Kelas X revisi 2016. Jakarta:Erlangga. 5. Yana R dan Prof. Dr. Eeng, 2016. A, Ekonomi Mikro: Suatu Pengantar. Bandung:Rizqi Press