Risalah Membina Pribadi Dan Ummat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RISALAH MEMBINA PRIBADI DAN UMMAT



            “Wahai orang – yang beriman ! sambutlah panggilan Allah dan Rasulnya, apabila ia memanggil kamu kepada apa – apa yang menghidupkan kamu.” (Al – Anfal : 24) 1. TAUHID DAN IBADAH TEMPAT BERTOLAK Muhammad ‫ ﷺ‬Sudah menyampaikan risalahnya. Dimulainya menyampaikan kepada kelompok ummat manusia di semenanjung Arabia ditengah – tengah siapa dia dilahirkan. Dibawah pimpinan Ilahy dan dengan wahyu Ilahy ditunjukkan Risalahnya kepada seluruh umat manusia. Dipanggilnya aqal dengan makanan aqal, dipanggilnya rasa dengan makanan rasa; dilepaskannya umat yang terpencil dari lingkungan yang mentalnya sempit, dibawahnya kemedan kesadaran yang luas; dibukannya ruang sejarah dibawakannya riwayat tentang timbul tenggelamnya ummat – ummat yang telah lalu, dibawakannya ibarat tamsil yang mudah difahamkan dengan fikiran, dapat ditangkap dengan rasa. Dia berseru kepada manusia supaya mengenal sang Khaliq: “Tidak ada tuhan selain Allah"



                                                          22. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 23. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. 24. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al- Hasyr: 22-24)



Tidak ada tuhan melainkan Allah. Adapun Muhammad ‫ ﷺ‬adalah hambaNya dan utusannya “Abduhu Wa Rasuluhu”. Dia bukanlah orang yang harus didewa-dewakan. Dia adalah manusia pilihan Allah‫ ﷻ‬untuk menerima dan menyampaikan wahyu.



                          Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (Qs. Alkahfi:110) Telah dating sebelumnya para Rasul dan Nabi silih berganti. Utusan – utusan Allah kepada kaumnya masing – masing dan untuk zamannya masing – masing. Adapun seruan Muhammad ‫ ﷺ‬berlaku untuk semua tempat dan waktu1. Tempat tujuannya dipunggung bumi ini dimana saja, sasaran Risalahnya ke seluruh manusia tanpa kecuali. Bila ada penggolongan manusia, maka penggolongan itu ialah penggolongan atas dasar sikap pendirian atau mutu kecerdasannya, bukan penggolongan atas dasar nasab atau keturunan. Ada satu kali Rasulullah ‫ﷺ‬ menggunakan perkataan yaitu dalam do’anya, sasudah dia dipukuli oleh orang – orang sampai berdarah: “Wahai tuhanku, berilah kaumku ini petunjuk. Karna mereka tidak tau apapun yang mereka perbuat.” (Tafsir Muhammad Abduh) Bukan panggilan yang merugikan kamu, tetapi panggilan kepada panggilan kepada kehidupan lahir dan batin; maju setingkat demi setingkat menuju kemenangan dan kejayaan.



     “Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan) 2.” (Qs. Al – Insyiqaq:19) .



Risalah meletakkan batu pertama bagi kehidupan dan kemajuan ialah kemerdekaan jiwa manusia itu sendiri. Kemerdekaan dari ketakutan kepada 1



Bila Rasulullah dan Nabi sebelumnya menyerukan Risalah mereka dengan: “wahai kaumku”, maka panggilan Risalah Muhammad ‫ ﷺ‬selanjutnya dimulai dengan “wahai manusia” “wahai keturunan adam” 2 Yang dimaksud dengan tingkat demi tingkat ialah dari setetes air mani sampai dilahirkan, kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan sampai dewasa. dari hidup menjadi mati kemudian dibangkitkan kembali.



yang tak perlu dan tidak pantas ditakuti. Kebebasan dari penyembahan benda – benda yang tidak bias berbuat apa – apa, kebebasan dari pendewaan dan pemujaan sesame makhluk yang semuanya itu merupakan penghinaan dan pelanggaran atas martabat manusia. Ditegakkannya kemerdekaan diri manusia itu atas Tauhid, yakni memusatkan penyembahan dan pembaktian semata – mata hanya kepada Allah ‫ ﷻ‬yang satu. Dipanggilnya manusia untuk selalu beribadah, do’a dan dzikir langsung tanpa perkara atau perantara apapun hanya kepada Allah‫ﷻ‬. Ibadah yang ikhlas dan tertib adalah sumber kekuatan bagi jiwa seseorang untuk mengendalikan dirinya.



       ……  “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut:45) Seseorang yang sudah membiasakan dirinya memperhubungkan jiwa dengan Ilahy dengan do’a dan dzikir yang khusyu’ pasti akan merasakan sendiri bahwa itu semua adalah sumber dari ketenangan dan kedamaian jiwa, sehingga terombang – ambing oleh gelombang hidup dengan suka dan dukanya. Sedangkan Allah sangat dengat dengan hamba – hambaNya dimana pun Dia berada, seperti firman Allah‫ﷻ‬



                    “ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al – Baqarah: 186)