RMK Cost Drivers Basic Cost Concepts and Activity Based Costing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Akuntansi Manajemen Lanjutan Dosen : Dr. Asri Usman, SE.,M.Si.,Ak.,CA



Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and Activity Based Costing



Oleh : Masriani H. (A062192017) Revita Dwi Aviani Pagiling (A062192013) Magister Akuntansi Kelas Reguler B



Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin 2019/2020



Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and Activity Based Costing Konsep Dasar Biaya menjelaskan konsep biaya yang berhubungan dengan setiap fungsi manajemen, yakni: manajemen stratejik, perencanaan dan pengambilan keputusan, penentuan harga pokok produk dan jasa untuk pembuatan laporan keuangan, dan pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. KONSEP ‘COST DRIVER’ UNTUK MANAJEMEN STRATEJIK Langkah pertama yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan kompetitif adalah mengidentifikasikan ‘Cost Driver’ kunci dalam perusahaan atau organisasi. ‘ Cost Driver’ merupakan faktor yang memberi dampak pada perubahan tingkat biaya total.



Cost Driver, Cost Pool, dan Cost Objects Biaya terjadi jika sumber daya digunakan untuk tujuan tertentu.



Cost Pool merupakan pengumpulan biaya kedalam kelompok tertentu. Cost Objects adalah produk, jasa atau unit organisasi di mana biaya dibebankan utnuk beberapa tujuan manajemen. Pembebanan Biaya dan Alokasi Biaya: Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung Pembebanan biaya merupakan proses pembebanan biaya ke dalam ‘ cost pool’ atau dari ‘cost pool’ ke ‘cost objects’. Biaya langsung dapat ditelusuri secara langsung ke ‘ cost pool’ atau dari ‘cost pool’ ke ‘cost objects’ secara mudah dan dapat dihubungkan secara ekonomi. Biaya tak langsung, tidak dapat ditelusuri secara mudah, sulit dihubungkan secara ekonomi dari biaya atau ‘cost pool’ ke ‘cost pool’ atau ‘cost objects’. Alokasi biaya, bentuk pembebanan biaya dimana penelusuran biaya secara langsung tidak mungkin dilakukan, sehingga digunakan ‘cost driver’. Dasar alokasi, menggunakan ‘cost driver’ untuk mengalokasikan biaya.



Masriani H. (A062192017) & Revita Dwi Aviani Pagiling (A062192013) Magister Akuntansi Kelas Reguler B



Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and Activity Based Costing Contoh Biaya, ‘Cost Pool’,  ‘Cost Objects’ dan ‘Cost Driver’ dalam Industri Pemanufakturan. Cost



Cost Driver



Cost Pool



Cost Driver



Cost Objects



Biaya Langsung Motor elektrik



Penelusuran



Departemen



Penelusuran



Mesin Pencuci



mesin Pengepakan



langsung Penelusuran



Perakitan Departemen



langsung Penelusuran



Piring dan cuci Mesin Pencuci



mesin bahan Inspeksi akhir



langsung Penelusuran



Pengepakan Tidak dapat



langsung Tidak dapat



Piring dan cuci Mesin Pencuci



mesin



langsung



diterapkan



diterapkan



Piring dan cuci



Biaya Tak Langsung Supervisi



Dasar Alokasi:



Departemen



Dasar Alokasi:



Mesin Pencuci



Jumlah karyawan



Perakitan dan



Jam kerja



Piring dan mesin



dalam departemen



Pengepakan



langsung untuk



cuci Mesin Pencuci



Penanganan



Dasar Alokasi:



Departemen



setiap produk Dasar Alokasi:



bahan



Jumlah suku



Perakitan dan



Jumlah suku



Piring dan mesin



cadang dalam



Pengepakan



cadang dalam



cuci



produk



produk



Biaya Bahan Langsung dan Bahan Tak Langsung



Biaya bahan langsung meliputi biaya bahan dalam produk dan ditambah sejumlah tertentu yang ‘reasonable’ yang berkaitan dengan sisa produksi dan unit-unit yang cacat produksi.



Biaya bahan tak langsung merupakan biaya bahan yang digunakan dalam proses pemanufakturan yang bukan merupakan produk akhir. Biaya Tenaga Langsung dan Tenaga Tak Langsung



Biaya tenaga langsung meliputi biaya tenaga langsung yang digunakan untuk membuat produk atatu untuk menyediakan jasa.



Biaya tenaga tak langsung meliputi biaya supervisi, pengendalian kualitas, inspeksi, pembelian dan penerimaan serta biaya-biaya pendukung produksi lainnya.



Biaya tak langsung lainnya meliputi biaya fasilitas, peralatan yang digunakan dalam memproduksi produk atau menyediakan jasa, dan peralatan-peralatan pendukung lainnya, seperti misalnya yang digunakan dalam penanganan bahan. Masriani H. (A062192017) & Revita Dwi Aviani Pagiling (A062192013) Magister Akuntansi Kelas Reguler B



Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and Activity Based Costing Semua biaya tak langsung terdiri atas biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya tak langsung lainnya, pada umumnya digabungkan dalam satu ‘cost pool’ yang disebut overhead. Dalam perusahaan manufaktur disebut Overhead pabrik.



Biaya utama (prime cost) terdiri dari biaya bahan langsung dan biaya tenaga langsung. Biaya konversi merupakan penggabungan biaya tenaga langsung dan biaya overhead pabrik menjadi satu rekening. Jenis-jenis ‘Cost Driver’ Ada empat jenis ‘cost driver’ yaitu, dasar aktivitas ( activity-based), dasar volume (volume-based), cost



driver yang bersifat struktural dan eksekusional. Activity-Based Cost Driver Cost driver berdasarkan aktivitas dikembangkan pada level yang rinci dari operasi dan dihubungkan dengan aktivitas pemanufakturan yang ada (atau aktivitas dalam penyediaan jasa), seperti set-up mesin, inspeksi produk, penanganan bahan atau pengepakan. Berikut peraga activity driver dan cost



driver di Rumah Sakit. Aktivitas                                                           Cost Driver 1. Mendaftar pasien                                         Jumlah pasien yang terdaftar 2. Pembuktian asuransi                                   Jumlah pembuktian 3. Menerima pasien                                           Jumlah penerimaan 4. Menyiapkan kamar pasien                            Jumlah penyiapan 5. Mereview laporan dokter                               Jumlah review 6. Memberi makanan kepada pasien                 Jumlah makanan 7. Memerintahkan tes                                         Jumlah perintah (bukan jumlah tes) 8. Memesan obat-obatan                                   Jumlah pesanan (bukan jumlah obat)  



Volume-Based Cost Driver



Masriani H. (A062192017) & Revita Dwi Aviani Pagiling (A062192013) Magister Akuntansi Kelas Reguler B



Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and Activity Based Costing



Cost driver berdasarkan volume dikembangkan pada level agregat, seperti level output-jumlah unit produk yang diproduksi atau jumlah jam tenaga kerja langsung yang digunakan dalam proses pemanufakturan. Berikut peraga Biaya Total dan Pengaruh Keterbatasan Kapasitas. Istilah biaya campuran digunakan untuk menunjukkan biaya total jika biaya total terdiri dari komponen biaya tetap maupun biaya variabel, seperti diilustrasikan di atas. Biaya Tetap Bertahap (Step-Fixed Cost) Biaya dikatakan tetap bertahap ( step-fixed) jika biaya tersebut berubah sehubungan dengan adanya perubahan dalam cost driver, tetapi dalam tahapan-tahapan tertentu. Biaya tetap bertahap mempunyai karakteristik terjadi dalam tugas-tugas yang bersifat klerikal, seperti proses pemenuhan pesanan dan pemrosesan terhadap adanya klaim tertentu. Penentuan akuntan manajemen terhadap apakah suatu biaya seharusnya diperlakukan sebagai biaya variabel, biaya tetap, atau biaya tetap bertahap didasarkan pada pertimbangan terhadap bagaimana pilihan tersebut akan mempengaruhi penggunaan informasi. Biaya per Unit dan Biaya Marginal             Biaya per unit (biaya rata-rata) merupakan biaya pemanufakturan total bahan, tenaga langsung dan overhead dibagi dengan jumlah output. Ini merupakan konsep yang berguna dalam penentuan harga dan dalam evaluasi profitabilitas produk, tetapi informasi tentang biaya per unit juga dapat mengarahkan pada interpretasi yang keliru. Untuk dapat mempunyai interpretasi yang tepat tentang biaya per unit, kita harus membedakan antara biaya variabel per unit yang tidak berubah dengan adanya perubahan output, dengan biaya tetap per unit yang berubah dengan adanya perubahan output.             Biaya marginal digunakan untuk menggambarkan biaya tambahan yang terjadi sebagai akibat adanya kenaikan cost driver yang disebabkan adanya kenaikan satu unit produk. Dengan asumsi biaya linear dalam relevant range, konsep biaya marginal sama dengan konsep biaya variabel per unit.



Cost Driver Struktural dan Eksekusional             Cost driver struktural dan eksekusional digunakan untuk membantu pengambilan keputusan stratejik dan operasional. Cost driver struktural bersifat stratejik karena cost driver tersebut melibatkan perencanaan dan keputusan-keputusan yang berpengaruh dalam jangka panjang. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan antara lain: 1.    Skala Masriani H. (A062192017) & Revita Dwi Aviani Pagiling (A062192013) Magister Akuntansi Kelas Reguler B



Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and Activity Based Costing Perusahaan yang lebih besar memiliki biaya yang secara keseluruhan lebih rendah karena mempunyai skala ekonomi yang lebih besar. Contoh: perusahaan retail seperti Walmart. 2.   Pengalaman Semakin banyak pengalaman, tampaknya akan semakin rendah biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan pemanufakturan dan biaya distribusi. Contonya, perusahaan Hewlett-Packard menggunakan sebanyak mungkin metode pemanufakturan yang dimiliki untuk produk baru dengan tujuan untuk mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan tenaga kerja supaya cakap dalam pembuatan produk baru. 3.    Teknologi Teknologi baru dapat menurunkan biaya-biaya pemanufakturan dan pendistribusian produk atau jasa. Contohnya, perusahaan manufaktur seperti Procter & Gamble menggunakan teknologi komputer untuk memonitor kuantitas produk yang ada pada pelanggan (khususnya pengecer besar) sehingga perusahaan tersebut dapat memasok produk yang dibutuhkan dalam waktu yang tepat. 4.    Kompleksitas Perusahaan yang mempunyai banyak produk mempunyai biaya penjadwalan dan proses produksi lebih banyak, sama banyaknya dengan biaya hulu yaitu biaya pengembangan dan biaya hilir yaitu biaya distribusi dan biaya pelayanan. Perusahaan-perusahaan ini sering menggunakan activity-based costing untuk mengidentifikasi biaya secara lebih baik dan lebih akurat sehingga dapat menghasilkan profitabilitas yang lebih baik. Analisis stratejik menggunakan cost driver struktural membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif. Analisis ini meliputi analisis value chain dan activity-based management. Analisis



value chain dapat membantu perusahaan menilai konsekuensi jangka panjang dari komitmen terhadap cost driver struktural untuk saat ini maupun yang direncanakan. Cost Driver Eksekusional merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengelola perusahaan dalam jangka pendek dan melakukan pengambilan keputusan untuk menurunkan biaya. Hal ini meliputi: a.    Keterlibatan semua tenaga kerja. b.    Desain proses produksi. c.    Hubungan dengan pemasok/supplier. Masriani H. (A062192017) & Revita Dwi Aviani Pagiling (A062192013) Magister Akuntansi Kelas Reguler B



Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and Activity Based Costing Manajer pabrik melakukan studi tentang cost driver eksekusional untuk mendapatkan cara menurunkan biaya. Studi semacam ini dilakukan sebagai bagian dari pengendalian operasional. Activity Based Costing Activity Based Costing  (ABC) merupakan suatu sistem akuntansi yang berfokus pada aktivitasaktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk dan jasa. Dalam ABC, harus dilakukan penelitian aktivitas apa saja yang dilakukan untuk memproduksi produk. Ketelitian penemuan aktivitas akan menyebabkan ketelitian perhitungan harga pokok produk. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Sumber daya dibebankan ke aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan ke objek biaya berdasarkan penggunaannya. ABC menjadi alat biaya populer di kalangan perusahaan manufaktur pada tahun 1980. Perusahaan manufaktur memiliki tingkat biaya tidak langsung mulai dari 70 sampai 95 persen. Berdasarkan sistem akuntansi manajemen tradisional, biaya-biaya tidak langsung diserap ke dalam produk dengan, Misalnya, alokasi pada £1 per jam tenaga kerja langsung atau, £1 per jam mesin atau persen biaya primer atau, persen biaya bahan langsung dan sebagainya. Singkatnya, melalui sistem akuntansi manajemen tradisional, semua biaya secara tidak langsung dalam sebuah produk dapat ditelusuri. Sumber daya yang dikonsumsi dialokasikan secara proporsional dengan volume masingmasing produk yang mengalami proses produksi. Di sinilah letak masalahnya. Seperti yang dikemukakan oleh Pieper (1999), bahwa volume biaya driver gagal diterapkan dalam produk yang beragam dalam bentuk ukuran atau kompleksitas. Demikian pula tidak ada hubungan langsung antara volume produksi dan konsumsi biaya. Bagaimanapun juga, ABC menelusuri keterlibatan biaya untuk kegiatan perusahaan. Tahap-Tahap dalam Perancangan Sistem ABC Menurut Blocher dkk. (2000 : 123-126) tahap perancangan ABC dibagi dalam tiga tahap yaitu : 1. Mengidentifikasikan Biaya Sumber Daya dan Aktivitas Tahap pertama dalam merancang sistem ABC adalah mengidentifikasikan biaya sumber daya dan melakukan analisis aktivitas. Biaya sumber daya adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan berbagai aktivitas. Sebagian besar biaya sumber daya ada dalam subrekening buku besar, seperti bahan, supplies, pembelian, penanganan bahan, pergudangan, ruang kantor, mebel, dan peralatan lain, bangunan, peralatan pabrik, utilitas gaji, Masriani H. (A062192017) & Revita Dwi Aviani Pagiling (A062192013) Magister Akuntansi Kelas Reguler B



Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and Activity Based Costing dan tunjangan, teknik dan akuntansi.Analisis aktivitas adalah identifikasi dan deskripsi pekerjaan (aktivitas) dalam organisasi. Analisis aktivitas meliputi pengumpulan data dari dokumen dan catatan yang ada, dan penelitian/survei dengan menggunakan daftar pertanyaan, observasi, dan wawancara secara terus-menerus terhadap orang-orang kunci. Anggota tim proyek ABC biasanya menanyakan hal-hal ini kepada karyawan atau manajer kunci : a.



Apa pekerjaan/aktivitas yang Anda lakukan?



b.



Berapa waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut?



c.



Apa sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut?



d.



Nilai apa yang dimiliki oleh aktivitas tersebut bagi perusahaan? Tim proyek ABC juga mengumpulkan data aktivitas dengan cara melakukan



observasi dan membuat daftar aktivitas/pekerjaan yang dilakukan. Proses pemanufakturan mempunyai empat kategori aktivitas: a.



Aktivitas berlevel unit adalah aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi setiap satu unit produk. Contoh aktivitas berlevel unit (berdasarkan volume atau unit) adalah pemakaian bahan, pemakaian jam kerja langsung, memasukkan komponen, inspeksi setiap unit, dan aktivitas menjalankan mesin.



b.



Aktivitas berlevel batch adalah aktivitas yang dilakukan untuk setiap batch atau kelompok produk. Aktivitas berlevel batch dilakukan setiap satu batch ingin diproduksi. Contoh aktivitas berlevel batch adalah setup, mesin, pemesanan pembelian, penjadwalan produksi, inspeksi untuk setiap batch dan penanganan bahan.



c.



Aktivitas untuk mendukung produk. Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produksi produk yang berbeda. Contoh aktivitas untuk mendukung produk adalah merancang produk, administrasi suku cadang, penerbitan formulir pesanan untuk mengubah teknik rekayasa dan ekspedisi.



d.



Aktivitas untuk mendukung fasilitas. Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produksi secara umum. Contoh aktivitas ini adalah keamanan, keselamatan kerja, pemeliharaan, manajemen pabrik, depresiasi pabrik dan pembayaran pajak properti. Masriani H. (A062192017) & Revita Dwi Aviani Pagiling (A062192013) Magister Akuntansi Kelas Reguler B



Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and Activity Based Costing 2. Membebankan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas Aktivitas menimbulkan biaya sumber daya. Driver sumber daya (Resources driver) digunakan untuk membebankan biaya sumber daya ke aktivitas. Kriteria penting untuk memilih cost driver yang baik adalah hubungan sebab akibat. Driver sumber daya biasanya meliputi: a.



meter untuk utilitas;



b.



jumlah tenaga kerja untuk aktivitas yang berkaitan dengan penggajian;



c.



jumlah setup untuk aktivitas setup mesin;



d.



jumlah pemindahan untuk aktivitas penanganan bahan;



e.



jam mesin untuk aktivitas menjalankan mesin dan (6) luas lantai untuk aktivitas kebersihan.



3. Membebankan Biaya ke Objek Biaya Jika aktivitas sudah diketahui, selanjutnya perlu untuk mengukur biaya aktivitas per unit. Hal ini dilakukan dengan cara mengukur biaya per unit untuk output yang diproduksi oleh aktivitas tersebut. Perbandingan selama beberapa waktu dengan organisasi lain dapat digunakan untuk menentukan efisiensi (produktivitas) untuk aktivitas-aktivitas tersebut. Output merupakan objek biaya yang membutuhkan aktivitas, output untuk sebuah sistem biaya, biasanya berupa produk, jasa, pelanggan, proyek, atau unit bisnis. Contohnya, dalam perusahaan asuransi, output dapat berupa produk atau jasa individual yang ditawarkan kepada pelanggan, pelanggan, agen asuransi atau divisi yang menerima manfaat dari sumber daya perusahaan. Driver aktivitas digunakan untuk membebankan biaya aktivitas ke objek biaya. Driver aktivitas biasanya berupa jumlah pesanan pembelian, jumlah laporan penerimaan barang, jumlah laporan, atau jam inspeksi, jumlah suku cadang yang disimpan, jumlah pembayaran, jam kerja langsung, jam mesin, jumlah setup dan waktu siklus produksi.



Masriani H. (A062192017) & Revita Dwi Aviani Pagiling (A062192013) Magister Akuntansi Kelas Reguler B