RMK Kelompok 1 - Paradigma Decision Usefulness [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RINGKASAN MATA KULIAH (RMK) PARADIGMA KEGUNAAN KEPUTUSAN/MODEL KEPUTUSAN A.



Gambaran Umum



Orang pertama yang menggunakan paradigma kegunaan keputusan (decision usefulness) adalah Chambers. Ia mengatakan sebagai berikut: Oleh karenanya, akibat yang wajar dari asumsi manajemen rasional adalah bahwa seharusnya ada sistem yang menyajikan suatu informasi; seperti sistem yang diperlukan baik untuk dasar pembuatan keputusan atau dasar untuk memperoleh kembali konsekuensi keputusan. Sistem yang menyajikan informasi secara formal akan menyesuaikan dengan dua dalil umum. Pertama adalah kondisi dari setiap wacana ilmiah, sistem seharusnya secara logika konsisten; tidak ada aturan atau proses yang dapat bertentangan dengan setiap aturan atau proses lainnya. Kedua muncul dari pemakai laporan akuntansi sebagai dasar pembuatan keputusan dari konsekuensi praktik. Informasi yang dihasilkan oleh setiap sistem seharusnya relevan dengan berbagai bentuk pembuatan keputusan yang diharapkan dapat digunakan (Belkoui, 2011:14). Chambers tidak mengejar pandangan mengenai paradigma kegunaan keputusan/model keputusan ini. Ia lebih memilih untuk mendasarkan suatu teori akuntansi berdasarkan atas kegunaan dari setara kas lancer, daripada pada model – model keputusan dari kelompok – kelompok pengguna tertentu. Demikian pula, may menawarkan suatu daftar kegunaan dari akun-akun keuangan tanpa secara eskplisit menerapakan pendekatan model keputusan didalam formulasi daru suatu teori akuntansi. Menurut may, akun keuangan digunakan sebagai: 



Laporan mengenai kepengurusan







Suatu basis bagi kebi kebijakan fiscal







Suatu kreteria mengenai legalitas dari deviden







Suatu pedoman untuk menyadarkan aktifitas deviden







Suatu basis bagi pemberian kredit







Informasi bagi calon-calon investor prospektife







Suatu pedoman mengenai nilai dari investasi yang telah dihasilkan







Bantuan bagi supervise pemerintah







Suatu basis untuk regulasi tingkat harga







Suatu basis untuk perpajakan



Bahkam, perkataan yang dilontarkan oleh Beaver, Kennely dan Voss, dan sterling dapat dianggap sebagai contoh sejati dari paradigma kegunaan keputusan/model keputusan ini. Beaver, Kennelly dan Voss mengkaji asal kreteria kemampuan peramalan, hubungannya terhadap fasilitasi dari pengambilan keputusan, dan kesulitan – kesulitan potensial, yang dikaitkan dengan implementasinya. Menurut kriteria kemampuan peramalan ini, metode-metode alternatife dari pengukuran akuntansi dievaluasi dengan dilihat dari segi kemampuan yang mereka miliki untuk meramalkan peristiwa – peristiwa ekonomi. Ukuran yang memiliki kekuatan peramalan terbesar dalam kaitannya dengan suatu peristiwa tertentu akan dianggap sebagai metode terbaik untuk tujuan tersebut. Kriteria kemampuan peramalan ini disajikan sebagai suatu kreteria tujuan, dalam arti bahwa data akuntansi seharusnya dievaluasi berdasarkan atas tujuan atau ANDI FAISAL (A023202013) ASRINI (A0232020012) SISWADI SULULING (A0232020011) ARIF MASHURI (A0232020010)



RINGKASAN MATA KULIAH (RMK) PARADIGMA KEGUNAAN KEPUTUSAN/MODEL KEPUTUSAN kegunaannya, yang merupakan suatu hal yang berlaku umum di dalam akuntansi dalam fasilitas pengambilan keputusan. Kreteria kemampuan peramalan diasumsikan sebagai suatu relevel, bahkan Ketika diterapkan Bersama-sama dengan model keputusan berspifikasi rendah. Karena peramalan merupakan suatu bagian yang inheren dalam proses pengambilan keputusan, pengetahuan mengenai kemampuan peramalan dari ukuran-ukuran alternatife adalah suatu prasyarat untuk menggunakan kreteria pengambilan keputusan. Dalam waktu yang bersamaan, ia memungkinkan ditariknya kesimpulan sementara sehubungan dengan pengukuran-pengukuran alternatife, yang masih menunggu konfirmasi lebih lanjut Ketika nanti model – model pengambilan keputusan akhirrnya dapat dinyatakan. Penggunaan kemampuan peramalan sebagai suatu kreteria tujuan adalah lebih dari hanya sekedar konsistensi terhadap orientasi pengambilan keputusan dari akuntansi. Ia dapat memberikan isi dari penelitian yang akan membawa akuntansi lebih dekat kea rah sasarannya dalam melakukan evaluasi dilihat dari segi orientasi pengambilan keputusan. Sterling mengembangkan kriteria yang akan digunakan dalam mengevaluasi beragama ukuran kekayaan dan laba. Melihat pertentangan sudut pandang yang terjadi mengenai tujuan dari laporan keuangan – laporan akuntansi, sterling memilih kegunaan sebagai kreteria yang menolak metode pengukuran, dengan menekankan kepentingan yang ia miliki di atas persyaratan – persyaratan lain seperti objektifitas dan veribilitas (dapat diuji). Dengan berutang pada beranekaragamnya para pengambil keputusan serta ketidak mungkinan ekonomi dan fisik yang inheren dalam memberikan seluruh informasi yang diiinginkan oleh pengguna, sterling memilih kegunaan sebagai kreteria yang relevan dalam model – model pengambilan keputusan. Basis pemilihan yang saya sukai adalah memberikan informasi bagi model – model pengambilan keputusan yang rasional. Kata sifat rasional artinya didefenisikan sebagai model – model pengambilan keputusan yang kemungkinan besar akan memungkinkan para pengambil keputusan untuk mencapai sasaran mereka. Kesimpulannya, suatu system akuntansi hendaknya dirancang untuk memberikan informasi yang relevan terhadap model – model pengambilan keputusan yang rasional. System akuntansi tidak dapat memberikan informasi yang diinginakan oleh semua pengambil keputusan dan oleh karennya, kita harus memutuskan untuk mengeluarkan beberapa jenis informasi dan memasukkan jenis – jenis informasi yang lainnya. Membatasi model – model pengambilan keputusan ke model – model yang rasional memungkinkan adanya pengecualian sekumpulan data berdasarkan atas tingkah laku dari para pengambil keputusan. Ia memungkinkan kita untuk berkonsentarasi pada hal – hal yang telah terbukti efektif dalam mencapai sasran para pengambil keputusan. Dan oleh karenya, kita harus memutuskan untuk mengeluarkan beberapa jenis informasi dan memasukkan jenis – jenis informasi yang lainnya. Bagi mereka yang menerapkan model kegunaan keputusan/model keputusan, subjek permasalahan yang mendasar adalah kegunaan dari informasi akuntansi bagi model keputusan. Informasi yang relevan bagi suatu ANDI FAISAL (A023202013) ASRINI (A0232020012) SISWADI SULULING (A0232020011) ARIF MASHURI (A0232020010)



RINGKASAN MATA KULIAH (RMK) PARADIGMA KEGUNAAN KEPUTUSAN/MODEL KEPUTUSAN model keputusan atau kreteria akan ditentukan dan selanjutnya diiemplementasikan dengan memilih alternatife akuntansi terbaik. Kegunaan dari suatu model keputusan disamakan dengan relevansi terhadap suatu model keputusan. Sebagai contoh, streling menyatakan: Jika suatu property dinyatakan oleh sebuah model keputusan, maka ukuran dari property tersebut adalah relevan (terhadap model keputusan) jika harta tersebut tidak dinayatakn oleh suatu model keputusan, maka ukuran dari harta menjadi tidak relevan. Dua jenis teori dapat dimasukkan kedalam paradigma kegunaan keputusan model keputusan. Jenis teori yang pertama berkaitan dengan perbedaan jenis-jenis model keputusan yang dikatikan dengan pengambilan keputusan bisnis (EOQ, PERT, Pemrograman linear, penggaran modal, sewa versus beli, buat versus beli, dan seterusnya). Persyaratan informasi dari kebanyakan model keputusan ini dinyatakan dengan cukup baik. Jenis teori yang kedua berhubungan dengan peristiwa – peristiwa diatas masih sangat jarang. Pengembangan teori – teori seperti ini adalah tujuan utama dari mereka yang bekerja didalam paradigma kegunaan keputusan/model keputusan. Mereka yang menerima paradigma kegunaan keputusan model keputusan cendrung untuk bergantung pada tekhnik tekhnik empiris untuk menentukan kemampuan peramalan dari item – item infirmasi yang telah dipilih. Pendekatan umumnya adalah menggunakan analisis diskriminan untuk mengeklasifikasnnya menjadi satu dari beberapa pengelompokan apriori, tergantung pada masing – masing karakteristik keuangan individu.



B.



Pendekatan Decision Usefulness atas Informasi Akuntansi Akuntan telah memutuskan bahwa investor merupakan konstituen utama, serta menggunakan teori



investasi dan teori pengambilan keputusan dalam memahami tipe informasi akuntansi yang dibutuhkan investor. Hal ini sesuai dengan tujuan laporan keuangan yang ada dalam pernyataan SFAC No.1 tentang the objective of financial reporting for business enterprise (FASB, 1978) (paragraf 5) sebagai berikut: a) “Financial reporting should provide information that is useful to present and potential investors and creditors



and other users in making rational investment, credit, and similar decisions.” (laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna bagi investor atau kreditor yang ada sekarang maupun calon investor/ kreditor dan para pengguna lain dalam melakukan investasi, kredit, dan keputusan-keputusan serupa yang rasional). b) “Financial reporting should provide information to help present and potential investors and creditors and



other users in assessing the amounts, timing, and uncertainty of prospective cash receipts from dividends or interest and the proceeds from the sale, redemption, or maturity of securities or loans .” (laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi untuk membantu investor atau kreditor yang ada sekarang maupun calon investor/ kreditor dan para pengguna lain dalam menaksir (memprediksi) jumlah, penentuan waktu, dan ANDI FAISAL (A023202013) ASRINI (A0232020012) SISWADI SULULING (A0232020011) ARIF MASHURI (A0232020010)



RINGKASAN MATA KULIAH (RMK) PARADIGMA KEGUNAAN KEPUTUSAN/MODEL KEPUTUSAN ketidakpastian dari penerimaan kas yang prospektif dari deviden atau bunga dan hasil-hasil yang diperoleh dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya suatu sekuritas atau pinjaman). Kedua pernyataan tersebut mengimplikasikan bahwa meskipun laporan keuangan memiliki sasaran yang luas, orientasinya terletak pada investor dan kreditor dengan berasumsi bahwa terpenuhinya kebutuhan mereka berarti terpenuhi pula hampir semua kebutuhan para pengguna lainnya. Investor, dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan tentang Pengguna dan Kebutuhan Informasi, didefinisikan sebagai penanam modal berisiko yang berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan (Standar Akuntansi Keuangan, 2009:2). Pernyataan dalam SFAC No.1 jelas memberikan mandat pada profesi akuntansi untuk menyajikan laporan keuangan yang berguna (useful) bagi para pengguna dalam rangka membuat keputusan bisnis. Lebih lanjut, SFAC No.1 menyajikan suatu adaptasi penting dari teori keputusan bagi penyusunan laporan keuangan, bahwa teori keputusan ini berorientasi kepada pembuatan keputusan investasi bagi individu yang rasional (Machfoedz, 1999; Scott, 2009:76). Oleh karenanya, pengujian atas manfaat informasi akuntansi penting dilakukan. Pendekatan decision usefulness atas informasi akuntansi merupakan suatu pendekatan terhadap laporan keuangan yang berbasis biaya historis agar menjadi lebih berguna. Pendekatan ini menitikberatkan pada para pengguna laporan keuangan, keputusan mereka, informasi yang mereka butuhkan, serta kemampuan mereka memproses informasi akuntansi (Wignjohartojo, 1995:41). Terdapat dua pertanyaan penting dalam mengadopsi pendekatan decision usefulness atas informasi akuntansi, yaitu: (1) siapa saja para pengguna laporan keuangan. Terdapat banyak konstituen (kelompok-kelompok pengguna), seperti: investor, manajer, serikat buruh, standard setters, dan pemerintah. Terdapat banyak pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan, oleh karenanya dengan mengidentifikasi pengguna (pihak yang berkepentingan) diharapkan akan dapat ditentukan bagaimana bentuk laporan keuangan atau informasi akuntansi apa saja yang harus disajikan dalam laporan keuangan; dan (2) apa saja masalah keputusan bagi para pengguna laporan keuangan. Akuntan akan lebih memahami berbagai kebutuhan informasi yang diperlukan oleh para pengguna laporan keuangan dengan mengetahui masalah-masalah keputusan yang dihadapi oleh para pengguna laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan seharusnya mempertimbangkan informasi akuntansi yang dibutuhkan para pengguna laporan keuangan tersebut. Dengan kata lain, akuntan seharusnya menyesuaikan informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan dengan kebutuhan-kebutuhan para pengguna laporan keuangan sehingga dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan cara ini, informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan akan menjadi lebih berguna (Scott, 2009:59). Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang berguna bagi para pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian di masa lalu. Oleh karenanya, untuk dapat membuat keputusan ekonomi, para pengguna laporan keuangan ANDI FAISAL (A023202013) ASRINI (A0232020012) SISWADI SULULING (A0232020011) ARIF MASHURI (A0232020010)



RINGKASAN MATA KULIAH (RMK) PARADIGMA KEGUNAAN KEPUTUSAN/MODEL KEPUTUSAN memerlukan evaluasi atau analisis berdasarkan informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan (Moon & Keasey, 1992; Banker et al., 1993; Eccles & Holt, 2005; Alattar & Al-Khater, 2007; Standar Akuntansi Keuangan, 2009:3). Kemampuan laporan keuangan untuk memberikan informasi akuntansi yang berguna bagi investor tidak terlepas dari permasalahan karakteristik kualitatif dari laporan keuangan itu sendiri. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi akuntansi dalam laporan keuangan menjadi berguna bagi para penggunanya. Standar Akuntansi Keuangan (2009:5) menyebutkan bahwa terdapat empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu:  dapat dipahami,  relevan,  keandalan, dan  dapat diperbandingkan. Karakteristik kualitatif informasi akuntansi, yaitu: relevance dan reliability merupakan kualitas utama yang diperlukan agar penyajian laporan keuangan menjadi berguna bagi pengambilan keputusan investasi dengan mengoperasionalkan pendekatan decision usefulness. Informasi yang relevan (relevance) adalah informasi yang tepat waktu (timeliness), yaitu informasi yang tersedia bagi decision maker dan memiliki kapasitas yang dapat mempengaruhi decision makers dalam membuat keputusan dengan mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa akan datang, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pada masa lalu. Selain itu, informasi akuntansi dapat dikatakan relevan jika mempunyai nilai prediktif (predictive value) dan nilai umpan balik (feedback value). Jadi, informasi yang relevan adalah informasi yang mempunyai kapasitas untuk mempengaruhi keyakinan investor mengenai tingkat return yang diharapkan diterima di masa akan datang (future returns), dan seharusnya di-release secara tepat waktu. Selanjutnya, informasi akuntansi dapat dikatakan reliabel (reliability) apabila suatu informasi akuntansi itu bebas dari bias atau bebas dari pengertian yang menyesatkan, bebas dari kesalahan material, dan dapat diandalkan para penggunanya sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan (verifiability, neutrality, representational faithfulness). Jadi, informasi yang reliabel adalah informasi yang mewakili apa yang dinyatakan dan diukur oleh informasi tersebut. Bahwa, suatu informasi haruslah menyajikan kebenaran secara tepat dan bebas dari bias (FASB, 1980; Eccles & Holt, 2005; Maines & Wahlen, 2006; Standar Akuntansi Keuangan, 2009:5-9; Scott, 2009:76). Penyajian laporan keuangan tidak mungkin menyajikan laporan keuangan dengan tingkat relevansi dan reliabilitas secara penuh karena konsekuensinya akan terjadi trade-off antara relevansi dan reliabilitas sebagai bagian dari kualitas informasi yang diinginkan. Adanya permasalahan bahwa laporan keuangan seharusnya menyajikan informasi yang berguna bagi investor dan pemakai lain, maka laporan keuangan harus mempertimbangkan tingkat relevansi dan reliabilitas atas penyajian informasi yang terkandung didalamnya. Kedua kriteria tersebut akan mengalami trade-off jika digunakan secara bersamaan. Selama ini penyajian ANDI FAISAL (A023202013) ASRINI (A0232020012) SISWADI SULULING (A0232020011) ARIF MASHURI (A0232020010)



RINGKASAN MATA KULIAH (RMK) PARADIGMA KEGUNAAN KEPUTUSAN/MODEL KEPUTUSAN laporan keuangan dengan berbasis biaya historis (historical cost) masih dinilai relatif reliabel, sebab biaya (cost) pada aktiva atau kewajiban perusahan masih obyektif untuk estimasi. Akan tetapi, kelemahan penyajian laporan keuangan berbasis biaya historis dinilai tidak memiliki kemampuan prediktif (tidak relevan) terhadap kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi dalam situasi yang merugikan (Scott, 2009:41&58). Pembahasan yang mengarah pada suatu konsep penting dalam ilmu akuntansi, yaitu konsep decision



usefulness, konsep tentang kebermanfaatan (kegunaan) dalam pengambilan keputusan. Pendekatan decision usefulness dapat digunakan untuk membuat informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan yang berbasis biaya historis menjadi lebih berguna (useful). Akuntan sebagai penyaji informasi akuntansi tidak akan dapat menjadikan laporan keuangan menjadi lebih berguna sampai mengetahui apa sebenarnya makna manfaat (kegunaan) dari informasi yang disajikan bagi para penggunanya. Kualitas penting informasi yang terkandung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pengguna (Scott, 2009:59).



ANDI FAISAL (A023202013) ASRINI (A0232020012) SISWADI SULULING (A0232020011) ARIF MASHURI (A0232020010)



RINGKASAN MATA KULIAH (RMK) PARADIGMA KEGUNAAN KEPUTUSAN/MODEL KEPUTUSAN



REVIEW ARTIKEL: A. Tentang Artikel 1. JUDUL Towards a Meta Theory of Accounting Information System 2. Penulis Elaine G. Mauldin, Et all 3. Penerbit Accounting, Organization and Society (1999) B. RIngkasan Artikel 1. Pendahuluan Penelitian sistem informasi akuntansi (SIA) yang masih ada telah berkembang dari disiplin sumber ilmu komputer, teori organisasi, dan psikologi kognitif. Keuntungan dari evolusi ini adalah literatur yang beragam dan kaya dengan potensi untuk mengeksplorasi banyak keterkaitan yang berbeda antara aspek teknis, organisasi dan individu dari penilaian dan kinerja keputusan. Penelitian AIS juga mencakup aspek makro hingga mikro dari sistem informasi (Birnberg & Shields, 1989). Cakupan yang luas dari penerapan SIA menunjukkan potensi pengaruh yang besar untuk penelitian yang dilakukan di bidang ini. Perubahan dalam sifat dan tujuan SIA, dikombinasikan dengan perspektif teoritis yang berbeda, menunjukkan perlunya paradigma pengorganisasian yang menyediakan sarana untuk mengintegrasikan penelitian SIA yang ada dan menggali peluang sinergis yang dimiliki berbagai perspektif. Kami menggunakan istilah `` meta-teori '' untuk menyarankan integrasi dan sintesis orientasi teknis, organisasi, dan kognitif ke dalam model menyeluruh untuk penelitian SIA. Penelitian AIS sebelumnya (misalnya Cushing, 1990; Reneau & Grabski, 1987) telah mengadopsi atau mengadaptasi kerangka kerja yang dianggap baik dari sistem informasi manajemen (MIS) dan bidang TI. 2. Tujuan Penelitian Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengartikulasikan model untuk penelitian sistem informasi akuntansi (SIA) yang mensintesis perspektif teoritis utama dari literatur yang ada.



ANDI FAISAL (A023202013) ASRINI (A0232020012) SISWADI SULULING (A0232020011) ARIF MASHURI (A0232020010)



RINGKASAN MATA KULIAH (RMK) PARADIGMA KEGUNAAN KEPUTUSAN/MODEL KEPUTUSAN



3. Landasan Teori SIA mencakup sistem yang digunakan baik oleh akuntan, oleh pembuat keputusan lain yang menggunakan informasi akuntansi, atau dalam tugas yang melibatkan penerapan data akuntansi (Reneau & Grabski, 1987). Model yang dikembangkan dalam makalah ini dibangun di atas kerangka kerja sebelumnya dalam sistem informasi manajemen (MIS) (misalnya Gorry & ScottMorton, 1971; Ives et al., 1980) 4. Kerangka Konseptual



5. Design Penelitian Design penelitian ini adlaah kualitatif 6. Preposisi Penelitian a. Proposisi penelitian pertama adalah adalah tatanan temporal teknologi, kognitif dan pengaruh organisasi pada dasrnya tidak ada. b. Proposisi penelitian kedua adalah bahwa signifikansi relatif dari faktor teknologi, kognitif, dan organisasi berbeda untuk tugas yang berbeda. Ilustrasi yang baik dari proposisi penelitian ini adalah penggunaan alat bantu keputusan untuk tugas yang berbeda. c. Proposisi penelitian ketiga adalah itu ada hubungan antara tingkat analisis yang berbeda sehingga pilihan desain yang dibuat pada tingkat yang lebih tinggi (seperti konstruksi) akan mempengaruhi tingkat yang lebih rendah (seperti model). d. Proposisi penelitian keempat menyatakan bahwa alternatif desain sistem harus secara eksplisit mempertimbangkan komplementaritas dan antara strategi dan struktur. 7. Kesimpulan ANDI FAISAL (A023202013) ASRINI (A0232020012) SISWADI SULULING (A0232020011) ARIF MASHURI (A0232020010)



RINGKASAN MATA KULIAH (RMK) PARADIGMA KEGUNAAN KEPUTUSAN/MODEL KEPUTUSAN Teknologi adalah komponen tugas akuntansi yang menyebar dan berkembang dan telah terbukti mengubah proses kerja. Model meta-teori untuk penelitian SIA yang terkandung dalam makalah ini secara eksplisit mengakui faktor ini. Saat ini, beberapa metode penelitian digunakan untuk menyelidiki masalah SIA / akuntansi ganda. Hal ini terutama terbukti dalam akuntansi inmanagerial, di mana pekerjaan eksperimental, lapangan, dan analitis telah membahas keterkaitan antara tugastugas manajerial dan desain dan penggunaan SIA. Yang kurang jelas adalah strategi gabungan eksplisit untuk menggunakan multi-metode dengan cara yang paling efektif menggunakan kekuatan masing-masing pendekatan (Peters, 1993). Model meta-teori mengembangkan kerangka kerja komprehensif yang dapat digunakan untuk membantu mengatur dan menafsirkan penelitian di masa depan. Model meta-teori juga dapat menyediakan sarana untuk mendorong integrasi penelitian SIA dengan sub-disiplin penelitian akuntansi lainnya. Mempertimbangkan secara eksplisit kesamaan tugas dan perbedaan antara sub-disiplin ilmu dapat menghindari duplikasi penelitian yang tidak perlu serta mempercepat kemajuan penelitian SIA. Makalah ini mengembangkan model meta-teori untuk penelitian SIA yang dimulai dengan fokus tugas dan menyarankan proses pencocokan antara persyaratan tugas dan alternatif desain sistem pada empat tingkat analisis yang berbeda. Lebih lanjut, model tersebut menunjukkan bahwa faktor kontingensi teknologi, organisasi, dan kognitif berdampak pada hasil, kinerja tugas. Tiga faktor kontingensi dikembangkan dari tinjauan literatur yang ada dan saling melengkapi, masing-masing berfokus pada aspek penting dari desain dan penggunaan SIA dalam menangani masalah akuntansi. Model ini menyediakan struktur nomologis yang dapat digunakan dalam penelitian mendatang untuk mengidentifikasi kombinasi variabel dan interaksi kritis untuk pengaturan tugas tertentu. Empat proposisi untuk penelitian masa depan juga diidentifikasi menggunakan model yang diusulkan.



ANDI FAISAL (A023202013) ASRINI (A0232020012) SISWADI SULULING (A0232020011) ARIF MASHURI (A0232020010)