ROLE PLAY Ergonomik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat sehingga peralatan kesehatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada pekerjaan keperawatan. Artinya peralatan kesehatan dan teknologi merupakan salah satu penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat. Disamping dampak positif dari peralatan dan teknologi kesehatan juga akan terjadi dampak negatifnya bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin akan timbul. Hal ini tentunya dapat dicegah dengan adanya antisipasi berbagai resiko seperti resiko infeksi dari peralatan yang digunakan, resiko cedera, resiko terpapar. Antara lain kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan akibat kerja yang dapat menyebakan kecacataan dan kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dalam dunia kesehatan terutama oleh keperawatan dengan cara penyesuaian antara perawat sebagai pekerja, proses kerja dalam pelayanan keperawatan dan lingkungan kerja perawat. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomik. Dalam dunia kerja terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang ketenagakerjaan yaitu Undang-Undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuanketentuan pokok tenaga kerja yang merupakan subyek dan obyek pembangunan. Ergonomik yang bersasaran akhir efisiensi dan keserasian kerja memiliki arti Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 1



penting bagi tenaga kerja secara khusus bagi perawat, baik sebagai subyek maupun



obyek.



Akan



tetapi



sering



kali



suatu



fasilitas



kesehatan



mengesampingkan aspek ergonomik bagi para tenaga kesehatan khususnya bagi perawat. Hal ini tentunya sangat merugikan para perawat itu sendiri. Pada umumnya ergonomik belum diterapkan secara merata pada sektor kegiatan kesehatan. Gagasannya telah lama disebarluaskan sebagai unsur higiene fasyankes dan kesehatan kerja (hiperkes) tetapi sampai saat ini kegiatan-kegiatan tersebut kebanyakan baru sampai pada taraf pengenalan khususnya pada pihak yang bersangkutan sedangkan penerapannya baru pada tingkat perintisan. Fungsi pembinaan ergonomik secara teknis merupakan tugas pemerintah. Pusat Bina Hiperkes dan Keselamatan Kerja memiliki fungsi pembinaan ini melalui pembinaan keahlian dan pengembangan penerapannya. Namun begitu, sampai saat ini pengembangan kegiatan-kegiatannya baru diselenggarakan dan masih menunggu kesiapan masyarakat untuk menerima ergonomik dan penerapannya. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tentang ergonomik 2. Tujuan Khusus a) Mengetahui definisi ergonomik b) Mengetahui tujuan ergonomik c) Mengetahui ruang lingkup ergonomik Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 2



d) Mengetahui manfaat ergonomik e) Mengetahui sikap tubuh dalam bekerja f) Mengetahui sikap berbaring g) Mengetahui sikap duduk h) Mengetahui sikap berdiri i) Mengetahui sikap berjalan C. Manfaat Penulisan 1. Menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai masalah ergonomik di fasilitas pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang keperawatan. 2. Sebagai sarana informasi bagi perawat dan fasyankes untuk lebih memperhatikan tentang masalah ergonomik di fasilitas pelayanan kesehatan. D. Batasan Masalah Dalam penyusunan tugas ini hanya akan membahas ergonomik pada posisi berbaring, duduk, berdiri dan berjalan pada seorang perawat yang bertugas di seluruh fasyankes dalam bentuk role play.



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 3



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Ergonomik Ergonomik berasal dari bahasa Yunani ( Ergos = kerja dan Nomos = aturan/hukum) yang berarti suatu aturan atau norma yang berada dalam sistem kerja. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia dengan pekerjaaannya sehinggga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan efisien (Manuaba.A., 1918). Ergonomik yaitu ilmu yang penerapannya berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan faktor manusia seoptimalnya (Dr. Suma’mur P.K, M.Sc:1989). Ergonomik adalah komponen kegiatan dalam ruang lingkup hiperkes (higiene perusahaan dan kesehatan kerja) yang antara lain meliputi penyerasian pekerjaan terhadap tenaga kerja secara timbal balik untuk efisiensi dan kenyamanan kerja. Ergonomik mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan manusia. Sasaran penelitian ergonomik ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomik ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress atau tekanan yang akan dihadapi. Salah satu upaya yang Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 4



dilakukan antara lain menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban. Hal ini bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada salah satu definisi yang menyebutkan bahwa ergonomik bertujuan untuk “fitting the job to the worker”. Ergonomik juga bertujuan sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan



kepuasan



kerja



yang



maksimal



selain



meningkatkan



produktivitasnya. B. Tujuan Ergonomik Pelaksanaan dan penerapan ergonomik di tempat kerja dimulai dari yang sederhana dan pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan ergonomik akan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan yang cocok, aman, nyaman dan sehat. Adapun tujuan penerapan ergonomik adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan meniadakan beban kerja tambahan(fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja. 2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesama pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan sistem kebersamaan di tempat kerja.



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 5



C. Ruang Lingkup Ergonomik Ruang lingkup ergonomik sangat luas aspeknya, antara lain meliputi: 1. Tehnik 2. Fisik 3. Pengalaman psikis 4. Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian 5. Sosiologi 6. Fisiologi, kaitanya dengan temperature tubuh, oxygen dan aktifitas otot. D. Manfaat Ergonomik 1. Menurunnya angka kesakitan akibat kerja. 2. Menurunnya kecelakaan kerja. 3. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang. 4. Stress akibat kerja berkurang. 5. Produktivitas membaik. 6. Alur kerja bertambah baik. 7. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera 8. Kepuasan kerja meningkat



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 6



E. Sikap tubuh dalam bekerja 1. Sikap Berbaring a. Posisi klien telentang



b. Berbaring pada perut



c. Sims' (semi-rawan-berbaring di samping (biasanya kiri) dengan atas lutut tertekuk)



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 7



d. Fowler (tergeletak dibelakang dengan kepala tinggi)



e. Lutut-dada atau genupectoral (berbaring di lutut, dengan dada beristirahat di tempat tidur)



f. Semi fowler



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 8



g. Dorsal lithotomy (tergeletak di belakang, dengan kaki di sanggurdi)



h. Lateral (berbaring di samping).



i. Posisi telentang dapat dimodifikasi dengan menekuk lutut dan menempatkan kaki datar di tempat tidur. j. Trendelenburg's (posisi kepala-down-berbaring dengan kepala lebih rendah dari kaki) digunakan untuk mengobati sengatan agar aliran darah ke otak. Posisi ini juga digunakan untuk beberapa bagian dari postural drainase untuk membantu mengeringkan sekresi dari segmen paru-paru. Posisi terbalik Trendelenburg dapat digunakan sebagai prosedur darurat untuk membantu menghentikan pendarahan pada cedera kepala.



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 9



Posisi Tidur yang benar dan posisi tidur yang salah



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 10



2. Sikap Duduk Tulang punggung merupakan bagian tubuh yang memiliki peranan sangat besar dalam menjaga kestabilan tubuh. Sebagian besar aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dalam posisi duduk sehingga penting untuk mengetahui posisi tubuh saat duduk yang benar untuk menjaga kesehatan tulang punggung. Posisi Duduk Yang Benar : a.



Duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu ke belakang. Paha menempel di dudukan kursi dan bokong harus menyentuh bagian belakang kursi. Tulang punggung memiliki bentuk yang sedikit melengkung ke depan pada bagian punggung sehingga dapat diletakkan bantal untuk menyangga kelengkungan tulang punggung tersebut.



b.



Pusatkan beban tubuh pada satu titik agar seimbang. Usahakan jangan sampai membungkuk. Jika diperlukan, kursi dapat ditarik mendekati meja agar posisi duduk tidak membungkuk.



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 11



c.



Posisi lutut mempunyai peranan penting juga. Untuk itu tekuklah lutut hingga sejajar dengan pinggul. Usahakan untuk tidak menyilangkan kaki.



d.



Jika dudukan kursinya terlalu tinggi, penggunaan pengganjal kaki juga membantu menyalurkan beban dari tungkai.



e.



Jika ingin menulis tanpa meja, gunakanlah pijakan di bawah kaki namun posisi kaki tetap sejajar dengan lantai. Akan tetapi hal ini sebaiknya tidak dilakukan terlalu lama karena akan membuat tulang ekor menahan sebagian beban yang berasal dari paha.



f.



Usahakanlah istirahat setiap 2 jam sekali dengan cara berdiri, peregangan sesaat, atau berjalan-jalan di sekitar ruangan untuk mengembalikan kesegaran tubuh agar dapat tetap berkonsentrasi dalam belajar



g.



Tangan dibuat senyaman mungkin di atas meja, namun jangan lupa untuk mengistirahatkan lengan dan siku. Jika diperlukan, dapat menggunakan sandaran tangan untuk membantu mengurangi beban pada bahu dan leher anda agar tidak mudah lelah.



h.



Jika ingin mengambil sesuatu yang berada disamping atau di belakang, jangan memuntir punggung. Putarlah keseluruhan tubuh sebagai satu kesatuan. Posidi duduk yang benar dan posisi duduk yang salah.



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 12



3. Sikap Berdiri Ketika mengangkat, berjalan atau melakukan kegiatan, keselarasan tubuh yang tepat penting untuk menjaga keseimbangan. Ketika tubuh seseorang pada posisi yang benar, semua otot bekerja sama untuk gerakan paling aman dan paling efisien tanpa ketegangan otot. Ketika berdiri, berat badan sedikit ke depan dan didukung di bagian kaki. Sekali lagi, kepala tegak, punggung lurus, dan kaki berdiri dengan tepat dan kokoh.



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 13



4. Sikap Berjalan Berjalan kaki adalah salah satu latihan fisik ringan yang bermanfaat bagi kesehatan. Berjalan kaki dapat membantu mengatasi depresi. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat obesitas di negara-negara yang penduduknya biasa berjalan kaki lebih rendah daripada negara-negara yang penduduknya mengandalkan mobil sebagai sarana transportasi. Cara berjalan yang baik adalah: a.



Biasakan berjalan dengan tubuh yang tegak. Walaupun setiap orang memiliki cara berjalan yang unik, ada sikap tertentu yang banyak orang lakukan saat berjalan, terutama dalam hal postur tubuh. Biasakan berjalan dengan punggung tegak dan mengangkat dagu



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 14



agar sejajar dengan lantai. Dengan menjaga postur ini selama berjalan, anda bisa bernapas lebih leluasa sebab tulang punggung anda tetap lurus sehingga tidak menekan diafragma. Jangan berjalan sambil menunduk atau membungkuk sebab postur tubuh yang buruk lambat laun membuat punggung terasa nyeri, leher kaku dan bahkan muncul keluhan lain yang lebih serius. b.



Gunakan otot betis, paha belakang dan kuadrisep agar anda bisa berjalan dengan baik. Gerakan berjalan yang efektif melibatkan hampir semua otot tungkai bukan hanya satu. Visualisasikan bahwa saat ini anda sedang berjalan. Langkahkan kaki kanan ke depan dengan meletakkan tumit di lantai lalu gunakan otot paha belakang dan kuadrisep kaki kiri untuk menggerakkan tubuh ke depan sampai anda bisa memindahkan tumit kiri ke depan. Biasakan melangkah dengan gerakan menggulung telapak kaki yaitu mengangkat telapak kaki dimulai dari tumit sampai ke jari-jari kaki dengan arah lurus ke depan. Cara ini akan mengaktifkan otot betis sehingga telapak kaki membentuk sudut yang tepat saat terangkat dari lantai setiap kali anda melangkah.



c.



Tariklah kedua bahu sedikit ke belakang tetapi biarkan tetap rileks. Saat berjalan, anda akan lebih banyak mengandalkan otot kaki dan otot perut. Walau demikian, anda harus tetap memperhatikan postur tubuh atas. Menarik bahu sedikit ke belakang dalam kondisi rileks



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 15



akan banyak manfaatnya. Postur ini menjaga tubuh anda agar tetap kuat dan stabil saat anda meluruskan punggung dari leher sampai pinggul. Melakukan postur ini sambil menegakkan punggung dan mengangkat dagu akan mencegah ketegangan di punggung dan menghindari terjadinya cedera. Selain itu, cara ini membantu anda membentuk kebiasaan berjalan yang baik sehingga tubuh anda tidak bungkuk yang cenderung menimbulkan nyeri dan ketegangan bahu. Terakhir, dengan menarik bahu sedikit ke belakang, penampilan anda akan lebih baik karena postur ini menunjukkan kepercayaan diri dan kekuatan. Walaupun terkesan sepele, hal ini sangatlah penting. d.



Ayunkan lengan selama anda berjalan. Mengayunkan lengan adalah hal biasa bagi banyak orang. Biarkan kedua lengan tergantung ke bawah secara alami. Saat mulai berjalan, lengan anda akan berayun sedikit. Semakin cepat anda berjalan, semakin lebar ayunannya. Mengayunkan lengan adalah sesuatu yang alami ketika anda berjalan. Penelitian membuktikan bahwa cara ini bisa meningkatkan efisiensi dari setiap langkah anda. Berjalan sambil mengayunkan lengan membantu anda melangkah lebih lebar dengan energi metabolik yang sama besarnya seperti jika anda tidak mengayunkan lengan. Jadi, jangan takut mengayunkan lengan saat berjalan. Jangan khawatir, anda tidak akan terlihat seperti pendekar. Jika



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 16



cuaca tidak terlalu dingin, jangan masukkan tangan ke dalam saku agar anda bisa mengayunkan lengan. Dengan demikian, anda akan memperoleh manfaatnya yaitu berjalan lebih cepat dan lebih jauh.



Posisi berjalan yang benar



Posisi berjalan yang benar dan salah



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 17



5. Cara Mengangkat beban a. Pemanasan Sama halnya seperti olahraga yang mengharuskan pelakunya untuk pemanasan supaya terhindar dari cedera. Kemudian, jaga bagian kaki dalam posisi lebar atau terbuka. Tujuannya agar dapat menopang tubuh Anda saat mulai mengangkat barang. Posisi kaki harus kuat, sama halnya seperti posisi kuda-kuda dalam olahraga karate. b. Jongkokkan badan ke bawah Pastikan anda membengkokkan bagian pinggul dan lutut. Lipat satu kaki di depan dan lipat satu kaki lainnya di lantai, posisi ini biasa disebut half kneeling. Kondisikan posisi badan Anda agar selalu tegak karena dapat meluruskan tulang belakang. Angkat barang secara perlahan sambil meluruskan lutut dan pinggul Anda. Ketika mengangkat barang hindari gerakan memutar. c. Angkat barang agar tetap dekat dengan bagian perut. Ketika mengganti arah, putar bagian pinggul terlebih dahulu kemudian bahu. Saat menurunkan badan jongkokkan badan secara perlahan diikuti dengan bengkokkan lutut dan pinggul. d. Jangan



gunakan



menurunkan



pinggang



barang.



anda



Sebagian



untuk besar



mengangkat



dan



cedera dikarenakan



melakukan posisi membungkuk ketika mengambil barang. Posisi Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 18



membungkuk dapat memberikan tekanan pada pinggang bagian bawah.



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 19



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 20



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 21



BAB III ROLE PLAY A. Pemain 1. Dokter



: Mega Elfrida Napitupulu (Dokter mega)



2. Perawat



: Antonius (Ners Anton)



3. Pasien



: Septina Felle (Ibu Felle)



4. Teman pasien



: Yunilci Ayuntowe Lamusa (Ibu Yuni)



5. Petugas Radiologi



: Yunilci Ayuntowe Lamusa (Ibu Nici)



6. Narator



: Yunilci Ayuntowe Lamusa



B. Role paly 1.



Narasi



:



Pagi yang cerah kala itu, hiruk pikuk dunia kalah dengan merdunya kicauan burung. Seorang helper siap bekerja seperti biasanya disebuah rumah sakit kota. Panggil saja ia ibu Felle. Ia bekerja sudah sekitar 20 tahun di rumah sakit itu. Setiap pagi ia bekerja tanpa kenal lelah. Mengangkat barang ke sana dan ke sini sudah biasa ia lakukan. Suatu saat ketika sedang mengangkat sebuah kardus yang berukuran sedang ia mengalami kesakitan dibagian pinggang. Ia membiarkan sakit itu, tidak begitu menghiraukan. Disaat lainnya, ia akan mengangkat sebuah kardus ukuran sedang yang tidak begitu berat. Namun, semakin lama sakit pinggangnya semakin parah. Ibu Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 22



Yuni, teman ibu Felle yang juga helper merasa kebingungan dengan sikap ibu Felle yang tidak seperti biasanya. Ibu Yuni



: “Kenapa ibu Felle?”



Ibu Felle



: “Pinggang saya sakit sekali bu. Kenapa ya?”



Ibu Yuni



: “Sudah dari kapan ibu sakit pinggang?”



Ibu Felle



: “Sudah beberapa hari. Saya pikir karena kecapek-an. Tapi saya sudah mengurangi aktivitas saya akhir-akhir ini dan sakitnya tetap saja. Malah bertambah sakit.”



Ibu Yuni



: “Lebih baik ibu periksakan saja. Ayo saya antarkan.”



2.



Narasi Ibu Yuni membawa ibu Felle ke IGD. Tidak seperti biasanya, IGD hari ini tidak seramai hari-hari lainnya, ada beberapa tempat tidur yang masih kosong. Ibu Yuni mengantarkan ibu Felle ke tempat tidur yang berada di pojok ruangan. Tak lama kemudian, perawat datang menghampiri ibu Felle dan ibu Yuni, sedikit heran dengan keadaan pasien yang duduk di tempat tidur IGD. Ners Anton



: “Selamat siang ibu Felle dan ibu Yuni, bagaimana?apakah ada yang bisa saya bantu”



Ibu Yuni



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



: “ Anak mantri, ini ibu Felle sakit.”



Page 23



Tidak lama kemudian, datanglah dokter Mega yang sedang bertugas.



Dokter Mega



: “Ada apa ini ners Anton? Kenapa ibu Felle dan ibu Yuni disini?”



Ners Anton



: “Ini dokter Mega, kata ibu Yuni, ibu Felle sedang sakit.”



Dokter Mega



: “Sakit apa ibu Felle?”



Ibu Felle



: “Nyeri di pinggang dokter.”



Dokter Mega mengamati dengan baik keadaan ibu Felle. Tidak butuh waktu yang lama untuk mengetahui keadaan pasien. Dokter Mega



: “Sepertinya nyeri dibagian pinggang ibu dikarenakan sering mengangkat benda berat dengan cara yang salah. Tapi untuk memastikannya, lebih baik ibu melakukan pemeriksaan penunjang rontgen.



Dokter Mega



: Ners Anton, tolong antarkan ibu Felle ke ruang radiologi.”



Ners Anton



: “Baik dokter Mega. Tolong Mari ibu, ikut saya.”



Ners Anton mengantar ibu Felle ke ruang rontgen. Ruangan itu terlihat sepi. Ners Anton mengantarkan ibu Felle ke petugas rontgen.



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 24



Ners Anton



: “ Selamat pagi ibu Nichi, minta tolong ibu Felle di rontgen.”



Ibu Nichi



: “Loh, ibu Felle sakit apa?”



Ners Anton



: “Nyeri dipinggang bu, kata dokter Mega ada kemungkinan dikarenakan sering mengangkat benda berat



dengan



cara



yang



salah.



Tapi



untuk



memastikannya, lebih baik menggunakan pemeriksaan penunjang dulu.” Ibu Nichi



: “Oalah, ya sudah bu, ayo ikut saya.”



Beberapa menit berlalu, petugas radiologi dan ibu Felle keluar. Ibu Nichi



: “Ners Anton, hasilnya keluar nanti siang jam 12. Bagaimana? Apa mau ditunggu?”



Ners Anton



: “Saya tidak bisa meninggalkan IGD terlalu lama.”



Ibu Felle



: “Biar saya tunggu saja mantri, mantri bisa kembali bekerja.”



Ners Anton



: “Baik ibu. Saya kembali dulu.”



Setelah beberapa jam berlalu, hasil rontgen akhirnya keluar. Ibu Nichi



: “Ibu ini hasilnya, Mungkin bisa diberikan ke dokter yang bersangkutan.”



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 25



Ibu Felle pun pergi meninggalkan ruang radiologi. Ia mencari keberadaan dokter yang tadi memeriksanya. Setelah beberapa lama ibu Felle mencari akhirnya membuahkan hasil. Dokter Mega yang ia cari berhasil ditemukan. Ia berlari menghampiri dokter Mega dan memberikan hasil rontgen. Ibu Felle



: “Bagaimana hasil rontgen saya dokter?”



Dokter Mega



: “Benar kata saya bu. Nyeri yang ibu alami dikarenakan sering mengangkat beban berat dengan cara yang salah.”



Ibu Felle



: “Memangnya mengangkat beban yang benar seperti apa dokter?”



Dokter Mega



: “Ners Anton, apakah boleh kesini?”



(Kebetulan saat itu Ners Anton lewat.) Ners Anton



: “Iya dokter Mega, ada apa?”



Dokter Mega



: “Tolong ajarkan ibu Felle cara mengangkat beban berat yang benar. Jadi selanjutnya silahkan tanyakan pada Ners Anton ya ibu Felle.”



Ibu Felle



: “Baik dokter Mega, terimakasih.”



Ners Anton



: “Mari ibu, ikut saya.”



Ners Anton dan ibu Felle berjalan menuju Nurse station. Disana ibu Felle diajarkan bagaimana cara mengangkat beban yang berat. Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 26



Ners Anton



: “Begini bu, jika ibu ingin mengangkat beban berat, ibu harus jongkok dulu lalu letakkan beban di salah satu paha ibu, kemudian angkat. Jangan dalam keadaan berdiri, langsung diangkat. Begitu ya bu.”



Ibu Felle



: “Kok susah sekali ya anak mantri.”



Ners Anton



: “Iya ibu. Agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Jangankan untuk mengangkat beban berat seperti ibu, untuk duduk saja ada aturannya.”



Ibu Felle



: “Duduk ada aturannya ya anak mantri?”



Ners Anton



: “Kebetulan saya punya gambarnya tentang ergonomi, apakah ibu mau melihat?”



Ibu Felle



: “Iya anak mantri (melihat gambar) ternyata posisi seperti ini saja bisa berpengaruh fatal terhadap kesehatan ya .”



Ners Anton



: “Iya ibu.”



Ibu Felle



: “Baiklah anak mantri terima kasih.”



Ners Anton



: “Iya sama-sama ibu. Saya kembali dulu ke igd ya ibu.”



Ibu Felle



“Iya anak mantri, terima kasih.”



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 27



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penerapan Ergonomik di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di Tempat Kerja serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaannya B. Saran Pendekatan disiplin ergonomik diarahkan pada upaya memperbaiki performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, accuracy, keselamatan kerja disamping untuk mengurangi energi kerja yang berlebihan serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat. Disamping itu disiplin ergonomi diharapkan mampu memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia serta meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia (human errors). Manusia adalah manusia, bukannya mesin. Mesin tidak



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 28



seharusnya mengatur manusia, untuk itu bebanilah manusia (operator/pekerja) dengan tugas-tugas yang manusiawi.



Tugas kelompok 5., MKKD.06 - 2020



Page 29