Roleplay Konseling Pra Test HIV NW [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ROLEPLAY KONSELING PRA TEST HIV ANGGOTA KELOMPOK



:



-



RAFIKA PUTRI



( 1914314201058 )



-



HAENUR RAFIK



( 1914314201045 )



Suatu hari ada pasien Ny. R, usianya 25 tahun, dia mengalami keadaan yang menurutnya mengarah ke gejala HIV, kemudian dia ingin mencoba mengonsulkan keadaannya ini sehingga akan diketahui asli apakah dia terinfeksi HIV atau hanya gejala biasa. Perawat R. Adalah perawat yang membuka jasa konseling test pra HIV secara online melalui link zoom karena sekarang masih dimasa pandemi covid-19. Pada akhirnya N. R akhirnya melakukan konseling pra HIV kepada Perawat R. 1. Pra interaksi a. Verifikasi dan pelajari apa saja tanda gan gejala pasien/klien saat konseling pra HIV b. Jaga lingkungan yang nyaman terhadap pasien c. Jaga ekspresi wajah



2. Tahap orientasi Perawat



: Selamat pagi mbak, perkenalkan saya perawat haenur rafik, kalau boleh



tau nama mbak siapa? Pasien



: Nama saya rafika putri



Perawat



: Alamatnya mbak rafika dimana ?



Pasien



: Di jalan tanggul asri pak



Perawat



: Oo iya iya, sebelumnya kalau boleh tau mbak mengunjungi link ini



(alamat web yang mengarah ke zoom) karena apa ya? Pasien



: Emm, jadi saya itu sudah 3 minggu pak demam dan diare tidak sembuh-



sembuh Perawat



: Oo baik mbak rafika, nanti kita akan berbincang-bincang mengenai



kondisi mbak saat ini, kira-kira waktunya 10 menit ya. Sebelum kita mulai mungkin ada yg mbak ingin tanyakan?



Pasien



: Belum ada pak



Perawat



: Baik, nanti mbak bisa menyampaikan dengan jujur apa yg saya tanyakan,



insyaallah akan saya jaga kerahasiaannya. Pasien



: Iya pak



3. Tahap interaksi Perawat



: Bismillah, saya mulai ya mbak. Mbak rafika, apakah sebelumnya mbak



rafika sudah menikah? Pasien



: Belum



Perawat



: Belum ya, apakah mbak rafika punya pasangan



Pasien



: Tidak punya pak



Perawat



: Mohon maaf sebelumnya, apakah mbak rafika sudah pernah melakukan



hubungan seksual? Pasien



: Belum pernah juga pak



Perawat



: Oo belum pernah, apakah mbak rafika pernah menggunakan alat suntik



dengan bergantian? Pasien



: Iya pernah



Perawat



: Oh iya, pernah transfuse darah?



Pasien



: Belum



Perawat



: Nah, menurut sepahaman mbak rafika, untuk penyebaran hiv&aids



sendiri yg diketahui mbak rafika melalui apa saja mbak Pasien



: Em kalau yg saya tau itu dari bergonta ganti pasangan pak, terus sama



melakukan hubungan seksual tidak memakai pelindung. Itu aja sih Perawat



: Oh iya. Nah, mbak rafika kalau ada masalah dengan apa biasanya kalau



menyelesaikan masalahnya? Pasien



: Sejak saya berumur 19 tahun kalau ada masalaah saya menggunakan



jarum suntik sebagai penenang pak Perawat



: Oo bersama teman teman ya?



Pasien



: Iya pak



Perawat



: Baik, nah menurut pemahaman mbak rafika kira-kira apa dampak bagi



kehidupan jika seseorang itu terkena hiv?



Pasien



: Mungkin itu ya pak, dikucilkan sama orang-orang karena takut tertular



hiv, jadi kayak pada tidak mau berinteraksi Perawat



: Baik, disini saya akan menyampaikan ya mbak, memang benar penularan



hiv bisa terjadi melalui perilaku beresiko seperti, bergonta ganti pasangan, pemakaian jarum suntik secara bergantian, itu betul bisa menyebabkan penularan hiv. Perawat



: Nah, salama ini apakah mbak rafika pernah mendengar mitos atau



persepsi masyarakat yg salah tentang hiv? Pasien



: Itu pak, kalau kita bersentuhan atau bersalaman katanya bisa nular



Perawat



: Nah bener, jadi banyak mitos maupun persepsi yg salah dari masyarakat



kalau hiv bisa menular lewat salaman maupun bersentuhan, padahal itu merupakan pemahaman yg salah ya, karena hiv itu hanya bisa menular melalui hubungan seksual, transfuse darah, penggunaan jarum suntik secara bergantian.jadi tidak bisa hanya dengan bersentuhan ataupun bersalaman ya. Pasien



: Iya pak



Perawat



: Nah,mbak rafika berapa bersaudara ya?



Pasien



: 2 pak



Perawat



: Nah, ketika ada masalah apakah mbak rafika cerita ke saudaranya?



apakah mbak rafika memiliki cara dalam mengatasi masalah yang dialami mba rafika ? Pasien



: Tidak pak, paling saya sama temen-temen kumpul kumpul gitu.



Perawat



: O jadi di pendem sendiri ya mbak, kemudian dilampiaskan main maupun



kumpul-kumpul dengan teman-teman ya. Apakah tidak ada cara lain lagi mba selain dengan cara seperti itu saat mba rafika mengatasi masalah ? Pasien



: Iya pak, tidak ada saya biasanya kalau punya masalah langsung ngumpul



ke teman-teman saya. Perawat



: Nah,karena mbak rafika memiliki perilaku berisiko yaitu penggunaan



jarum suntik secara bergantian dengan teman. Jadi, mbak rafika disarankan untuk melakukan tes hiv. Kalau mbak rafika melakukan tes hiv,maka nanti mbak rafika bisa secara dini atau lebih awal mengetahui apakah mbak rafika terinfeksi hiv atau tidak. Perawat



: Nanti prosedur test nya mbak rafika bisa datang ke puskesmas Tawang



Mangu tempat saja kerja, kemudian akan diantar ke labortorium, diambil darahnya dan seminggu kemudian nanti bisa dilihat atau diketahui hasilnya.



Perawat



: Jika nanti hasilnya positif, maka mbak rafika terinfeksi hiv. Sehingga



nanti mbak rafika harus menyesuaikan dengan status hiv nya, mbak rafika tidak boleh sembarangan ya, untuk mencegah penularan hiv yaitu harus meminimalkan perilaku beresiko tadi ya, agar tidak menularkan hiv ke orang lain. Jika hasilnya negative, maka mbak rafika juga belum tentu tidak terinfeksi. Bisa jadi mbak rafika masuk ke periode jendela dimana sebenarnya virus itu sudah ada dalam tubuh mbak rafika, namun belum menunjukkan tanda&gejala, sehingga ketika di test belum diketahui hasilnya ataupun negative. Maka disarankan jika terjadi seperti itu mbak rafika bisa mengulang kembali tesnya 3- 6 bulan kemudian. Perawat



: Nah, jadi ini mbak rafika bersedia ya untuk dilakukan tes



Pasien



: Iya pak, saya bersedia



Perawat



: sebelumnya, jika ada masalah mungkin ada cara lain yg bisa mbak



Rafika lakukan untuk mengatasi masalah mbak? Pasien



: em, ya itu sus mungkin saya bisa bermain atau jalan jalan dengan teman-



teman untuk menenangkan pikiran saya Perawat



: nah, itu juga bagus mbak, mbak Rafika tidak perlu menggunakan jarum



suntik sebagai penenang ya. Jalan jalan itu juga merupakan kegiatan positif yg bisa mbak lakukan untuk menenangkan pikiran mbak Pasien



: iya sus



Perawat



: Nah kalau mbak rafika bersedia, mbak rafika bisa membaca form consent



ini dulu, kemudian mbak rafika tanda tangan nanti pada saat berkunjung kesini yah. Pasien



: Iyah pak besok saya akan ke puskesmas yah pak.



Perawat



: baik mba rafika saya tunggu yah.



Kemudian besok harinya N. R akhirnya datang ke. Puskesmas dan melakukan tes HIV. Setelah melakukan tes HIV karena dalam kondisi pandemi covid-19 kemudian N. R langsung pulang ke rumah. Akan tetapi sebelum pulang N. R sudah melakukan kontrak waktu dengan Perawat R. Untuk kembali konseling mengenai test yang dilakukan. Bila pasien tidak menyutujui untuk dilakukan test Perawat test



: Bagaimana mbak rafika, apakah mbak rafika bersedia untuk dilakukan



Pasien



: Kalau untuk saat ini saya belum bersedia pak, karena masih takut dengan



hasilnya nanti Perawat



: Iya tidak apa-apa kalu memang mbak rafika belum bersedia dilakukan



tes, nanti sewaktu-waktu mbak bisa datang kesini lagi untuk konsul lebih lanjut dengan saya Perawat



: Baik,sudah selesai konsul kita hari ini



4. Tahap terminasi Sesudah melakukan pengambilan darah di laboratorium, konseling dilakukan tetap secara online zoom Perawat



: Nah, dari hasil kita diskusi tadi, bagaimana perasaanya mbak rafika?



Pasien



: Alhamdulillah lega pak, setidaknya bisa cerita-cerita ke bapak



Perawat



: Bagus sekali ya mbak, mbak rafika sudah bisa bekerja sama dengan saya.



Nanti seminggu lagi kita akan bertemu ya mbak untuk kemudian membuka hasil tes mbak. Pasien



: Iyah pak



Perawat



: Baiklah kalau begitu saya pamit untuk mengakhiri pertemuan kali ini yah



mba, apakah ada yang perlu ditanyakan? Pasien



: Tidak ada pak, saya menunggu hasil test saya saja



Perawat



: Baiklah mba, saya akhiri yah, Selamat siang



Pasien



: Selamat siang pak



Jika pasien belum bersedia dilakukan tes Perawat



: Nah, dari hasil kita diskusi tadi, bagaimana perasaanya mbak rafika?



Pasien



: Alhamdulillah lega pak, setidaknya bisa cerita-cerita ke bapak



Perawat



: Bagus sekali ya mbak, mbak rafika sudah bisa menceritakan ke saya ya



dengan jujur, dengan baik. Kemudian kita akan bertemu lagi jika mbak rafika sudah siap untuk dilakukan test ya, mbak bisa datang kesini lagi dan konsul dengan saya. Saya akhri assalamualaikum Pasien



: Waalaikumsalam



5. Dokumentasikan a. Nama pasien, nomor rekam medis b. Masalah keperawatan c. Tindakan yg dilakukan d. Respom klien



: subjektif, objektof, analisa, planning



e. Tanggal, jam



:



f. Nama dan tanda tangan perawat



6. Sikap a. Teliti b. Empati c. Peduli d. Sabar e. Sopan f. Senyum