RPL Dan Materi BK - Berpikir Kritis Dan Logis [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Iwand
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

YAYASAN PENDIDIKAN TAMAN SAKTI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)



TAMAN SAKTI JAKARTA



Jl. Komplek Kebersihan No. 50 Kel. Tegal Alur Kec. Kalideres Jakarta Barat 11820



RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Komponen Bidang Layanan Topik / Tema Layanan Kelas / Semester Alokasi Waktu



: : : : :



Layanan Dasar Belajar Aku Bisa Berpikir Kritis dan Logis 10 / Ganjil 2 x 45 menit



A.



Tujuan Layanan 1. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan pengertian berpikir secara kritis dan logis serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari 2. Peserta didik/konseli dapat menemukan cara-cara yang logis dalam mengambil keputusankeputusan penting dalam hidupnya 3. Peserta didk/konseli dapat mengkritisi pengalaman-pengalaman tokoh inspiratif



B.



Metode, Alat dan Media 1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab 2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Aku Bisa Berpikir Kritis dan Logis



C.



Langkah-langkah Kegiatan Layanan 1. Tahap Awal/Pendahuluan 1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a. 1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling 1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas) 2. Tahap Inti 2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas. 2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya. 2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan “Life a Simple ” 2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan video tersebut. 2.5. Guru BK membagai kelas menjadi kelompok (1 kel. : 5 – 6 orang), kemudian membagikan “kertas kasus” untuk dibagikan kepada peserta didik dalam kelompok 2.6. Peserta didik bersama kelompok berdiskusi memecahkan persoalan yang tertera pada “kertas kasus”. Kemudian memberi makna dari diskusi kelompok tersebut. 3. Tahap Penutup 3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan 3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk berpikir logis dan kritis dalam kehidupan sehari-hari 3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam



D .



Evaluasi 1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi 2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa melalui link google form. Jakarta, Juli 2020



Mengetahui Kepala Sekolah



Guru BK



Werso Rahtami Saputri, S.E.



Iwan Darmawan, S.Pd.



1. URAIAN MATERI



AKU BISA BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS Berpikir Kritis Berpikir kritis (critical thinking) adalah sinonim dari pengambilan keputusan (decision making), perencanaan strategik (strategic planning), proses ilmiah (scientific process), dan pemecahan masalah (problem solving). Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran serta kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah yang sedang dan akan terjadi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapat memecahkan masalah tersebut. setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda. Akan tetapi, apabila setiap orang mampu berpikir secara kritis, masalah yang mereka hadapi tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari solusinya. Berpikir kritis mengandung makna sebagai proses penilaian atau pengambilan keputusan yang penuh pertimbangan dan dilakukan secara mandiri. Peter Facione, mengemukakan bahwa berpikir kritis merupakanpProses perumusan alasan dan pertimbangan mengenai  fakta, keadaan, konsep, metode dan kriteria. Richard Paul mendefinisikan berpikir kritis sebagai proses merumuskan  alasan yang tertib secara aktif dan terampil dari menyusun konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mengintegrasikan (sintesis), atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan melalui proses pengamatan, pengalaman, refleksi, pemberian alasan (reasoning) atau komunikasi sebagai dasar dalam menentukan tindakan. Menurut Halpen (dalam Achmad, 2007) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran-merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi, mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat keputusan. Berpikir kritis ini juga biasa disebut dengan directed thinking, sebab berpikir langsung kepada fokus yang akan dituju. R. Matindas (dalam Sarwono, 2009) menyatakan bahwa: “Berpikirkritisadalah aktivitas mental yang dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah pernyataan. Umumnya evaluasi berakhir dengan putusan untuk menerima, menyangkal, atau meragukan kebenaran pernyataan yang bersangkutan”. Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam konsep berpikir kritis bahwa dalam proses berpikir kritis, seseorang dapat dikatakan sedang mengevaluasi bahan atau topic yang sedang dibahas. Sebab dalam proses berpikir kritis, seseorang akan mengalami berbagai pertimbangan dari berbagai aspek untuk menentukan suatu tujuan yang menghasilkan jawaban yang disampaikan. Selain mampu berpikir logis dan kritis, seorang peserta didik juga harus mampu berpikir kreatif. Berpikir Logis Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional  dan masuk akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1) pemikiran 2) kata-kata. Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran selalu diekspresikan dalam kata-kata, maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan sesuai dengan ilmu pengetahuan atau tidak. Tidak hanya itu, seorang peserta didik juga harus mampu berpikir kritis sehingga ia mampu mengolah fenomena-fenomena yang diterima oleh sistem indera hingga dapat memunculkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dan menggelitik untuk dicari jawabannya. Contoh real-nya ketika seorang siswa atau peneliti melakukan metode ilmiah, maka pelaku ilmiah ini harus melakukan kegiatan ilmiah ini dengan berpikir secara logis, mulai dari saat pelaku ilmiah melakukan observasi/ pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga menarik kesimpulan. Seluruh proses kerja ilmiah tersebut harus dikerjakan berdasarkan prinsip yang logis, rasional, dan masuk akal agar dapat dipertanggungjawabkan. Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berpikir secara deduktif dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang diambil dari proposisi umum ke proposisi khusus. Sederhananya kata umum-khusus. Adapun logika induktif kebalikan dari logika deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang berdasarkan pengalaman atau kenyataan. Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya belum tentu benar atau pasti. Dengan demikian, dia tidak akan mempercayai suatu kesimpulan yang tidak berdasarkan pengalaman atau kenyataan lewat tangkapan panca indranya.



Manfaat Berpikir Kritis : 1.



Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif



2.



Mudah memahami sudut pandang orang lain



3.



Menjadi rekan kerja yang baik



4.



Lebih Mandiri



5.



Sering menemukan peluang baru



6.



Meminimalkan salah persepsi



7.



Tidak mudah ditipu Proses Berpikir Kritis Secara Individu



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Kenali Masalah Tentukan Prioritas Kumpulkan Informasi Kenali Persepsi yang muncul Analisa Data Buat Keputusan / Kesimpulan



2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK



KERTAS KASUS Tujuan : Agar peserta dapat berpikir kritis dan logis untuk mencari cara agar semua keluarga bisa menyembrang dengan selamat Aturan Bermain  Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 5 – 6 orang  Setiap kelompok akan mendapatakn satu kertas kasus yang harus didiskusikan bersama  Kelompok wajib menjelaskan argumen mereka kepada teman-teman yang lain Kertas Kasus Beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan pesawat dan membuat pesawat itu terdampar di sebuah pulau asing. Para penumpang tidak dapat mengubungi keluarga dan kerabat mereka di rumah. Persedian makanan pun juga semakin menipis. Para penumpang pesawat itu adalah seorang dokter, seorang kakek tua, seorang tentara, seorang ibu hamil, seorang anak kecil, pilot pesawat, dua orang laki-laki bertubuh besar, seorang pemuka agama, seorang wanita, sepasang kekasih. Anda adalah tim penyelamat dan Anda berhasil menemukan posisi merek. Namun sayang kapal yang Anda kendarai hanya cukup untuk 3 orang, yaitu dirimu sendiri, dan dua orang untuk penumpang pesawat. Anda diminta untuk memilih siapa 2 orang yang akan Anda selamatkan. Tuliskan alasan Anda mengapa 2 orang tersebut yang Anda selamatkan !