RPL Gabungan Genap [PDF]

  • Author / Uploaded
  • arga
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



1 dari 46



RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019 A B C D E



Komponen Bidang Layanan Topik / Tema Layanan Fungsi Layanan Tujuan Umum



F



Tujuan Khusus



G H



Sasaran Layanan Materi Layanan



I J



Waktu Sumber Materi



K Metode/Teknik L Media / Alat M Pelaksanaan Tahap



1. Tahap Awal / Pedahuluan



Layanan Dasar Karir Kiat sukses masuk dunia kerja Pemahaman Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan sebelum memasuki dunia kerja serta mampu membuat surat lamaran kerja dan cv yang baik serta sukses psikotes dan wawancaran 1. Peserta didik/konseli memahami proses menuju dunia kerja 2. Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan sebelum masuk dunia kerja 3. Peserta didik/konseli dapat memahami teknik membuat surat lamaran kerja 4. Peserta didik/konseli dapat membuat CV (Curriculum vitea) 5. Peserta didik/konseli dapat memahami kiat sukses psikotes dan wawancara kerja Kelas 12 1. Proses menuju dunia kerja 2. Persiapan sebelum masuk dunia kerja 3. Teknik membuat surat lamaran kerja 4. Membuat CV (Curriculum Vitea) yang baik 5. Kiat sukses psikotes dan wawancara kerja 2 Kali Pertemuan x 45 Menit 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab LCD, Power Point , Memilih lembaga kursus atau pelatihan Uraian Kegiatan 1. Membuka dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling 4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



2. Tahap Inti



3. Tahap Penutup



M Evaluasi 1. Evaluasi Proses



2. Evaluasi Hasil



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



2 dari 46



1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan 2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan 3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang 5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok 6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masingmasing 7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan 2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya 3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang 4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : 1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting 3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti Cibinong , 21 Agustus 2018 Dipersiapkan oleh Guru BP/BK



Mengesahkan Kepala Sekolah



Mengetahui Tim Kurikulum



Drs. H. Ali Gozali, M.Pd NIP.196301301986021002



Dra. Hj. Rosmala Sundayani Siti Salbiah, S.Pd NUPTK.7544746648300092 NUPTK.8943750651300002



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



3 dari 46



Lampiran : a. Proses Menuju Dunia Kerja



Proses menuju dunia kerja saat ini tidak mudah, banyak pesaing dan persyaratan yang diminta oleh perusahaan terhadap calon tenaga kerja. Mendapatkan pekerjaan menjadi mudah apabila calon tenaga kerja memiliki kompetensi atau kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ada 2 faktor yang menyebabkan sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan, yaitu : 1. Faktor Internal Faktor ini berasal dari dalam diri calon tenaga kerja. kadang kala kelemahan ini tidak disadari. Adapun bentuknya sebagai berikut ; - Sikap dan Mentalitas ( Attitude ) Menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan menyebabkan timbulnya sikap dan mental keluh kesah. Keluh kesah ini sering muncul lewat ucapan, misalnya saya malas menyiapkan persyaratan lamaran, saya sudah lelah, saya ingin dapat pekerjaan yang gajinya besar pekerjaan mudah, saya sudah frustrasi, saya tidak mau lagi melamar pekerjaan, dan lain-lainnya. - Keahlian Kerja ( Skill ) Selain soal sikap dan mentalitas, masalah yang muncul adalah keahlian kerja. Keahlian kerja merupakan pengetahuan khusus yang berguna untuk menyelesaikan berbagai persoalan di tempat kerja. Kalau Anda mengandalkan kemampuan teori yang diperoleh dari bangku sekolah, itu jauh dari memadai. Dalam dunia kerja dituntut penguasaan teori dan praktik. 2. Faktor Eksternal Faktor ekternal merupakan faktor yang berada dari lingkungan. terdapat cukup banyak faktor ekternal, diantaranya ; - Kondisi ekonomi makro dan mikro - Kesenjangan antara ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja, jauh lebih banyak dibandingkan dengan lapangan kerja. - Perusahaan pencari kerja menetapkan persyaratan yang relatif tinggi untuk karyawannya. - Ketidakcocokan spesifikasi keahlian, antara permintaan dunia kerja dengan lulusan lembaga pendidikan. - Adanya budaya Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) yang belum sepenuhnya bersih dalam birokrasi swasta maupun pemerintah dalam hal perekrutan tenaga kerja baru. - Kompetisi antarpelamar pekerjaan yang tidak sehat. - Kurangnya kepedulian pihak pemilik perusahaan dan industri untuk membantu para pencari kerja.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



4 dari 46



b. Persiapan Sebelum Masuk Dunia Kerja 1. Prinsip Dasar dalam Penempatan Tenaga Kerja Beberapa hal sebagai prinsip dasar dalam penempatan tenaga kerja, baik di dalam maupun di luar negeri yang harus diketahui, khususnya bagi pencari kerja adalah sebagai berikut ; 1) Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri. 2) Penempatan bagi tenaga kerja dilaksanakan berdasarkan azas terbuka, bebas, objektif, serta adil, serta setara tanpa diskriminasi. 3) Penempatan tenaga kerja terdiri atas : a. Penempatan tenaga kerja di dalam negeri; dan b. Penempatan tenaga kerja di luar negeri. 4) Pemberi kerja yang memerlukan tenaga kerja dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan tenaga kerja. 5) Penempatan tenaga kerja oleh pelaksana dilakukan dengan memberikan pelayanan penempatan tenaga kerja. 6) Pelayanan penempatan tenaga kerja bersifat terpadu dalam satu sistem penempatan tenaga kerja yang meliputi unsur-unsur : a. Pencari kerja; b. Lowongan pekerjaan; c. Informasi pasar kerja; d. Mekanisme antarkerja;dan e. Kelembagaan penempatan tenaga kerja. 7) Pelaksana penempatan tenaga kerja terdiri atas : a. Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenaga-kerjaan; dan b. Lembaga swasta berbadan hukum. 8) Setiap pencari kerja berhak memperoleh pelayanan yang sama untuk memperoleh pekerjaan yang meliputi pemberian informasi, bimbingan dan penyuluhan jabatan, pelatihan untuk penempatan serta tindak lanjut penempatan. 9) Pencari kerja yang memerlukan pelayanan penempatan tenaga kerja harus mendaftarkan diri secara langsung ke pelaksana (dinas yang membidangi ketenagakerjaan) dengan membawa persyaratan: a. Fotokopi ijazah yang dimiliki b. Fotokopi sertifikat yang dimiliki c. Pasfoto ukuran 3 x 4 d. Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku 10) Pencari kerja yang telah mendaftar memperoleh tanda bukti pendaftaran dari pelaksana dengan menggunakan formulir AKI atau dikenal dengan istilah KARTU KUNING dan masa berlaku 2 tahun , namun setiap 6 bulan harus diperpanjang. 11) Setiap pencari kerja mempunyai kesempatan yang sama untuk mengisi lowongan pekerjaan.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



5 dari 46



12) Untuk mengisi lowongan pekerjaan harus memenuhi kualifikasi persyaratan jabatan yang dibutuhkan. Mencari Sumber Informasi Lowongan Pekerjaan Lowongan pekerjaan adalah pekerjaan atau jabatan yang belum ada orang yang melaksanakan atau belum cukup jumlah orang yang melaksanakan, hal ini terjadi karena adanya perluasan usaha, perubahan teknik berproduksi atau karena ada tenaga kerja yang karena sesuatu hal berhenti dari pekerjaannya, sehingga harus diisi dengan tenaga kerja baru. Mencari informasi lowongan pekerjaan saat sekarang tidak terlalu sulit, beberapa sarana seperti media cetak, elektronik bahkan papan bursa kerja maupun sistem bursa kerja online sangat membantu para pencari kerja yang ingin mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Ada beberapa hal tentang cara mendapatkan sumber informasi lowongan pekerjaan, misalnya : 1) Memanfaatkan Lembaga Bursa Kerja Pencari Kerja untuk dapat memanfaatkan Lembaga Bursa Kerja maka sebaiknya mengetahui tentang lembaga bursa kerja, yang terdiri dari : a. Bursa Kerja Pemerintah yang berada di kantor-kantor pemerintah yang membidangi ketenagakerjaan. Bursa Kerja Swasta yang diselenggarakan oleh swasta dan mendapatkan ijin pendirian dari pemerintah. b. Bursa Kerja Khusus, yang dibentuk oleh lembaga pendidikan (satuan pendidikan SMA/SMK, Perguruan Tinggi) atau Lembaga Pelatihan Kerja yang khusus melayani alumninya. 2) Aktif dan Selektif Banyak cara perusahaan atau industri menyampaikan informasi lowongan kerja, diantaranya; a. Media Massa Media massa merupakan sumber lowongan pekerjaan yang paling banyak dimanfaatkan pencari kerja. Di media ini biasanya perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja memasang pengumuman dalam bentuk iklan. Jenisnya antara lain ; koran, majalah, tabloid, radio dan televisi. b. Internet Sekarang ini penggunaan internet sudah memasyarakat. Internet pun sudah diperkenalkan di setiap sekolah. Perlu diketahui bahwa Anda dapat memperoleh banyak informasi pekerjaan melalui internet. Bahkan melalui internet Anda dapat melamar sebuah pekerjaan atau menawarkan diri Anda kepada para pencari kerja. Kriteria Lowongan yang Benar Lowongan pekerjaan yang benar, kiranya sulit untuk dipahami, mengingat hampir semua informasi lowongan pekerjaan baik melalui media cetak atau media lainnya hampir sama. Berbagai ungkapan menarik ditampilkan agar pencari kerja tertarik untuk mengetahui dan memenuhi apa yang di informasikan. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan dalam mendapatkan informasi lowongan pekerjaan



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



6 dari 46



sehingga perlu ditindaklanjuti. Informasi lowongan kerja itu sekurang-kurangnya memuat : 1) Identitas Perusahaan Suatu perusahaan yang benar-benar membutuhkan tenaga kerja biasanya mencantumkan secara jelas identitas perusahaannya. 2) Jumlah jabatan Dalam informasi pekerjaan secara jelas disebutkan jumlah jabatan yang dibutuhkan. 3) Jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada setiap jabatan Dengan jabatan yang belum terisi, sehinga perusahaan telah menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memenuhi jabatan yang belum terisi. 4) Syarat Jabatan Umumnya, setiap jabatan memerlukan kualifikasi atau persyaratan tersendiri agar perusahaan tersebut dapat menempatkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi jabatan. 5) Batas waktu pemenuhan lowongan Batas waktu pemenuhan lowongan pada umumnya jelas dengan menyebutkan tanggal, bulan dan tahun sehingga diketahui bahwa lowongan kerja itu masih berlaku atau sudah lewat. 6) Alamat pemberi kerja Dengan terbukanya lowongan pekerjaan yang betul-betul perusahaan tersebut membutuhkan, maka perusahaan tersebut secara jelas mencantumkan alamat perusahaan. c. Teknik Membuat Surat Lamaran Kerja Siapapun yang akan memasuki dunia kerja pada suatu perusahaan atau organisasi harus membuat surat lamaran kerja ( Job application letter ) terlebih dahulu. Surat lamaran kerja merupakan gerbang pertama yang harus dilalui oleh seseorang ketika memasuki dunia kerja. Daya tarik diawali dari bentuk dan cara surat lamaran kerja, isi surat lamaran kerja, serta penulisan resume atau CV (Curriculum vitae) yang dibuat. 1. Surat Lamaran Kerja Pengertian surat lamaran kerja (job application latter) adalah surat resmi yang ditulis oleh pelamar baik melalui media kertas atau elektronik untuk memperkenalkan dirinya serta kompetensi yang dimiliki, dengan harapan agar perusahaan atau organisasi dapat menerimanya sebagai karyawan. Surat lamaran kerja pada dasarnya bukanlah surat yang berdiri sendiri, melainkan dilengkapi dengan sejumlah lampiran, seperti 1) Kartu Tanda Penduduk (KTP) 2) Resume (daftar riwayat hidup), 3) Surat Keterangan Catatan Kepolisian 4) Surat keterangan kesehatan 5) Kartu kuning dari Dinas Tenaga Kerja 6) Pas foto tertentu. 7) Lampiran-lampiran, seperti ; Ijazah, Sertifikat, Referensi pengalaman kerja



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



7 dari 46



2. Jenis-jenis Surat Lamaran Sebelum memahami teknis dalam pembuatan surat lamaran kerja, Anda harus mengetahui terlebih dahulu informasi yang dijadikan dasar Anda membuat surat lamaran kerja. Ada beberapa macam dasar pengajuan surat lamaran kerja, yaitu : 1) Surat lamaran berdasarkan iklan lowongan pekerjaan baik media cetak atau elektronik 2) Surat lamaran berdasarkan inisiatif sendiri yang dikirimkan langsung ke kantor atau perusahaan. 3) Surat lamaran berdasarkan informasi dari teman, kenalan, radio, atau televisi. 4) Surat lamaran melalui kantor penempatan tenaga kerja atau bursa kerja. 5) Surat berdasarkan tempat kursus, sektretariat akademik atau lembaga manajemen. 6) Surat lamaran dari pengumuman yang digantungkan pada toko atau kantor yang bersangkutan. 3. Pembuatan Surat Lamaran Kerja Untuk membuat surat lamaran kerja yang baik Anda harus mengetahui tentang teknis dalam pembuatan surat lamaran termasuk bagian-bagian yang penting dalam surat lamaran kerja agar surat dapat runtut atau berkesinambungan. Surat lamaran kerja dibuat tidak panjang dan bertele-tele karena akan membuat jenuh orang yang membacanya. Dalam penulisan surat lamaran kerja yang baik, ada beberapa hal teknis yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu, diantaranya : 1) Menyiapkan Kertas HVS atau Folio Bergaris Gunakan saja jenis kertas yang standar dan ukuran yang standard, sebaiknya kerta HVS Kuarto atau A4 dengan ketebalan standar 70 gram (maks 80 gr ). 2) Amplop Gunakan amplop berukuran standar dengan warna yang serasi dengan kertas surat. 3) Siapkan Persyaratannya. Perhatikan lagi butir-butir persyaratan dalam iklan lowongan kerj 4) Siapkan Dokumen Pendukung Jangan lupa, sertakan juga dokumen-dokumen pendukung yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan yang Anda tuju. Hal yang perlu diperhatikan pada waktu membuat surat lamaran kerja adalah sebagai berikut : 1) Lamaran dibuat sesingkat mungkin 2) Bentuk surat harus rapi 3) Materi / isi / pengorganisasian surat lamaran Secara umum, pengorganisasian penulisan surat lamaran kerja memiliki beberapa bagian, yaitu salam pembuka alinea pembuka, alinea pertengahan, alinea penutup, salam penutup. Berikut ini penjelasan dari masing-masing paragraf : 1) Salam pembuka Dengan hormat, Assalamu’alaikum wr. wb.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



8 dari 46



2) Alinea Pembuka Untuk menarik perhatian pembaca, pada paragraf pembuka perlu dicantumkan salah satu dari beberapa hal berikut ini : rangkuman, nama pemberi informasi, sumber publikasi a. Berdasarkan iklan Tuan pada harian Kedaulatan Rakyat tanggal ….. b. Saya memperoleh informasi dari seorang rekan saya Bapak Iskandar ... c. Saya adalah lulusan SMA tahun 2008 dan saya bermaksud mengajukan lamaran untuk lowongan seperti yang ada dalam iklan Bapak .... 3) Alinea Pertengahan Dalam paragraf pertengahan ini pelamar perlu menjelaskan hal-hal berikut : pendidikan, pengalaman kerja, sikap, minat, aktifitas dan kualitas. a. Saya adalah lulusan SMA, saya pernah bekerja sebagai staf Administrasi di ..…. b. Saya adalah lulusan SMA, memiliki sikap percaya diri, pernah mengikuti oranisasi ….. 4) Alinea Penutup Paragraf terakhir ( penutup ) surat lamaran kerja umumnya berisi suatu harapan akan tindakan ( action ). a. Saya sangat menantikan jawaban dari Bapak b. Atas perhatian Bapak pada surat lamaran ini, saya ucapkan ... c. Saya sangat senang untuk bertemu dengan Bapak pada waktu ... 5) Salam penutup Salam penutup ini mengakhiri isi surat, yaitu ; Wassalamu’alaikum wr. wb. Hormat kami 4. Buat Surat Lamaran Melalui Internet Dengan perkembangan teknologi, melamar pekerjaan pun juga semakin mudah. Salah satu hasil teknologi yang dapat dipergunakan yaitu teknologi internet. Mengirim surat lamaran kerja melalui e-mail sekarang bukan hal yang tabu. Ada dua cara mengirim surat lamaran melalui e-mail yaitu dengan attachment atau menggunakan kotak pesan tersedia. Namun, akan lebih baik apabila Anda mengirimkan resume melalui attachment dalam bentuk PDF (Portable Document Format). Data dalam bentuk pdf tidak akan berubah saat dikirim. Hal ini berbeda apabila Anda mengirimkan data dalam bentuk lain, misalnya word document. Ada kemungkinan data berubah atau rusak saat dikirim.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



9 dari 46



5. Contoh Surat Lamaran Kerja a. Surat lamaran kerja berdasarkan Inisiatif Sendiri Lampiran : 5 (lima) lembar Hal : Lamaran Kerja



29 Juli 2016



Kepada Yth Bapak Pimpinan PT. PARAMITRA Group Jl. Kaliurang km 10,4 no. 333 Sleman Yogyakarta Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : KURNIAWAN Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 22 Nopember 1993 Pendidikan : SMA PARAMITRA Jurusan : IPS Alamat rumah : Jl. Kaliurang km 17 Yogyakarta Dengan ini mengajukan lamaran kerja sekiranya pada perusahaan Bapak terdapat lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan saya. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan foto kopi Ijazah terakhir, foto kopi Sertifikat Kursus/Pelatihan, Daftar Riwayat Hidup, Keterangan Kesehatan serta Pas Foto. Saya berkeinginan untuk maju dan sanggup bekerja keras, serta yakin akan dapat bekerjasama di perusahan yang bapak pimpin. Jawaban dan kebijaksanan Bapak saya ucapkan terima kasih.



Hormat saya,



KURNIAWAN



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



10 dari 46



b. Surat lamaran kerja berdasarkan Informasi Resmi



Lampiran : Satu berkas Hal : Lamaran Kerja



22 Juli 2016



Kepada Yth Kepala Personalia, R.S. PARAMEDIKA Jl. Merapi km 10 no. 111 Sleman Yogyakarta



Berdasarkan informasi resmi dari Bapak melalui Bursa Kerja Khusus SMA Paramitra Yogyakarta pada tanggal 21 Juli 2016, tentang lowongan kerja pada R.S. PARAMEDIKA, dengan hormat saya mengajukan lamaran kerja untuk bidang Administrasi dan Keuangan. Usia saya 19 tahun, lulusan SMA Paramitra, Jurusan/Kelompok Peminatan “Ilmuilmu sosial (IPS) tahun 2013, saya memiliki persyaratan yang ditetapkan dan juga telah memiliki sertifikat kursus/pelatihan. Selanjutnya saya sanggup bekerja keras dan berusaha untuk menguasai bidang pekerjaan dalam waktu singkat. Adapun berkas kelengkapan surat lamaran sebagaimana yang telah Bapak tetapkan saya lampirkan bersama surat ini. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak, saya ucapkan terima kasih.



Hormat Saya,



FARADILA



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



11 dari 46



c. Surat lamaran kerja berdasarkan Iklan Hal



: Lamaran Kerja



22 Juli 2016



Kepada Yth PIMPINAN PARAMITRA FINANCE Jl. Parangtritis km 10 no. 121 Bantul Yogyakarta Dengan hormat, Menunjuk iklan Bapak pada harian Kedaulatan Rakyat tanggal 20 juli 2016, saya mengajukan lamaran kerja untuk jabatan sekretaris seperti yang dimaksud dalam iklan tersebut. Usia saya 20 tahun, lulusan SMA Paramitra program Studi Sekretaris. Saya telah memiliki SIM C, dan saat ini sedang mengikuti kursus bahasa Inggris. Selama ini saya belum bekerja, tetapi berkat mengikuti mengikuti suatu kursus dan pelatihan teratur selama pendidikan, saya yakin akan dapat melaksanakan tugas sesuai harapan Bapak. Sebagai pelengkap lamaran, bersama ini saya lampirkan : a. Foto kopi Ijazah b. Foto kopi Sertifikat Kursus Komputer c. Daftar Riwayat Hidup d. Pas Foto dua lembar Selanjutnya sya sangat berharap adanya jawaban dari Bapak. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak saya ucapkan terimakasih. Hormat Saya,



ANNISA NURRAHMADANINGTYAS



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



12 dari 46



d. Surat lamaran kerja berdasarkan lowongan CPNS Yogyakarta, 10 Oktober 2016 Perihal : Surat Lamaran Lampiran : 5 (lima) eksemplar Kepada Yth. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sleman Di Komplek Pemerintah Kabupaten Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Usia Alamat



: Budi Sugiharto : 19 Tahun : Jl. Malioboro No.21 Yogyakarta



Bermaksud untuk mengajukan lamaran kerja sebagai Staff Administrasi pada dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sleman. Saya lulusan SMA (IPS) tahun 2016 Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan : a. Foto kopi Ijazah, b. Foto kopi Sertifikat Kompetensi c. Foto kopi Sertifikat Kursus Komputer d. Surat Keterangan Catatan Kepolisian e. Kartu Kuning f. Daftar Riwayat Hidup g. Pas Foto dua lembar. Atas perhatian dan pertimbangan Bapak, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya,



BUDIYANTO



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



13 dari 46



d. Membuat Daftar Riwayat Hidup ( Curriculum Vitae ) Hal penting lainnya selain pembuatan surat lamaran adalah pembuatan Daftar Riwayat Hidup. Apabila surat lamaran kerja memuat keinginan pelamar untuk bekerja, riwayat hidup memuat informasi tentang pelamar. Informasi yang disampaikan harus tertulis dengan jelas dan benar. Daftar riwayat hidup berperan penting juga dalam menentukan dapat atau tidaknya mengikuti tahap selanjutnya. Di dalamnya harus menjelaskan siapa diri Anda, apa yang Anda ketahui, apa yang Anda dapat lakukan, apa yang telah Anda kerjakan dan apa pekerjaan Anda. Hal ini mungkin akan menjadi pertanyaan pada saat Anda diwawancarai dan dapat membantu Anda untuk mengikuti wawancara. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan daftar riwayat hidup : a. Menjelaskan diri Anda b. Latar belakang pendidikan Anda c. Pengalaman yang Anda miliki Ciri riwayat hidup yang baik adalah rapi, simpel, jujur, dan akurat sehingga pihak perusahaan mengetahui diri Anda, pengetahuan yang dimiliki, tujuan yang ingin dicapai, langkah-langkah yang ingin diraih bila diterima bekerja di perusahaan yang bersangkutan serta kontribusi yang dapat diberikan kepada mereka. Secara ringkas isi daftar riwayat hidup meliputi : 1) Keadaan diri : a. Nama lengkap b. Umur dan tempat tanggal lahir c. Domisili atau tempat tinggal, nomor telepon d. Pengalaman kerja, termasuk tanggung jawab yang Anda lakukan di perusahaan sebelumnya, serta keahlian-keahliannya 2) Pendidikan : a. Pendidikan dasar hingga pendidikan terakhir b. Keterampilan atau pendidikan kejujuran, misalnya menguasai komputer, berpengalaman dalam bidang tertentu c. Mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan posisi yang dicari



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



14 dari 46



Contoh Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Dhani Sumitra Alamat : Jl. Kaliurang No. 333 Yogyakarta 55281 Telepon : 0274-3007232 Tempat/Tgl. Lahir: Sleman, 14 Desember 1976 Kewarganegaraan : Indonesia Status : Belum menikah PENDIDIKAN: 1997-2003 : SD Babadan Baru Yogyakarta 2003-2006 : SMP N 1 Sleman 2006-2008 : SMA N 1 Paramitra Yogyakarta



ORGANISASI: 2005-2006 : OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) SMP N 1 Sleman Yogyakarta 2007-2008 : OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) SMA N 1 Paramitra Yogyakarta 2007-2008 : Karang Taruna Parikesit Kantor Cabang Yogyakarta HOBI & MINAT: Menyukai membaca, menulis reportase, kegiatan lintas alam, music dan berwisata. Informasi Tambahan : Setelah dinyatakan lulus SMA, saya bekerja sebagai tenaga paruh waktu untuk sebuah penerbitan buku di Yogyakarta sebagai tenaga administrasi. Pengalaman sebagai administrasi ini menambah wawasan kerja saya sebelumnya. Dengan demikian, didukung oleh motivasi dan kapasitas akademik yang saya miliki, saya yakin akan dapat bekerja dengan penuh dedikasi dan kejujuran. Di samping itu, saya juga memiliki ketrampilan menggunakan komputer, antara lain untuk program Microsoft Office, Power Point, yang saya dapatkan dengan cara otodidak. Kiranya, kemampuan saya tersebut akan dapat menjadi kontribusi bagi perusahaan. Referensi



: Dharna Ardana dan H. Rochmanudin Creative Design Paramitra Publishing Yogyakarta Yogyakarta, Juli 2016



Dhani Sumitra



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



15 dari 46



e. Sukses Psikotes dan Wawancara Kerja Setiap calon tenaga kerja yang sudah lolos test administratif pada suatu industri atau perusahaan, maka biasanya akan menghadapi test tertulis (psikotes) dan wawancara kerja (job interview). Psikotest atau test psikologi adalah jenis test yang dilakukan untuk mengukur berbagai factor psikologi tertentu misalnya kecerdasan (intelegensi), test kepribadian, test bakat, test minat dan test prestasi. Tujuan psikotes bagi perusahaan adalah memperkirakan apa yang dilakukan oleh seseorang dimasa yang akan datang dan untuk mengetahui perbedaan di antara setiap kepribadian. Bagi Anda yang dipanggil untuk menjalani psikotes, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal berikut ini : 1) Sebelum Test a. Anda harus yakin terlebih dulu, bahwa posisi pekerjaan yang akan dimasuki lewat psikotes itu benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda dan keinginan Anda. b. Persiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Seringkali, seseorang sebenarnya mampu mengerjakan tes, namun ketegangan atau kondisi tubuh yang tidak prima, dapat membuat hasil test menjadi jelek. c. Pastikan Anda sudah tahu tempat tes. Disarankan beberapa hari sebelum tes, Anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihatnya. d. Baca kembali surat lamaran dan CV Anda, karena ada beberapa tes yang menanyakan hal-hal yang terkait dengan surat lamaran dan CV Anda. e. Sebaiknya Anda berlatih berbagai soal psikotes, sehingga Anda menjadi benar-benar siap menghadapi psikotes dengan hasil maksimal. f. Sebelum berangkat ke tempat tes, berdoalah terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan Anda. g. Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, dan jangan sampai terlambat. h. Walaupun tidak diminta, jangan lupa untuk membawa peralatan alat tulis (pensil, penghapus, dsb) dan membawa jam (petunjuk waktu) 2) Sikap Pada Saat Tes a. Umumnya, pada setiap lembar jawaban atau soal psikotes, Anda diminta mengisi isian nama, tanggal, dan sebagainya. Begitu Anda diperbolehkan untuk mulai mengisi, jangan lupa dan jangan menunda untuk mengisinya, serta isilah dengan lengkap dan rapi. b. Dengarkan baik-baik setiap “ucapan atau pengarahan” dari pengawas tes, dan ikuti semua arahan atau petunjuknya. c. Jangan enggan untuk bertanya ke pengawas tes. Bila ada sedikit saja yang Anda tidak mengerti mengenai soal tersebut, maka langsung tanyakan ke pengawas tes yang ada. d. Jangan melihat jawaban orang lain, karena akan membuat hasil Anda bertentangan dengan kondisi pribadi yang sesungguhnya. Isilah apa adanya Wawancara Kerja (Job Interview) Setelah Anda mengetahui cara mempersiapkan surat lamaran, mempersiapkan pada psikotes, selanjutnya mempersiapkan menghadapi wawancara kerja. Anda harus mengetahui dan memahami tentang arti pentingnya wawancara, persiapan wawancara, bagaimana mengenali pekerjaan dan perusahaan, pertanyaan-pertanyaan penting dalam wawancara dan ucapan terima kasih setelah wawancara. Wawancara kerja merupakan



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



16 dari 46



kesempatan yang sangat diharapkan oleh pelamar saat mengikuti proses rekrutmen tenaga kerja. Persiapkan diri Anda sebaik mungkin, karena jika gagal tak akan ada lagi yang namanya wawancara ulang. Berikut beberapa langkah yang harus dipersiapkan untuk menghadapi situasi wawancara 1) Persiapan Persiapan dalam wawancara sangat menentukan pelaksanaan wawancara. Tampil apa adanya berarti tidak mempersiapkan diri dengan baik. Menyiapkan pakaian yang akan dipakai dalam menghadapi pewawancara, tentunya yang formal. Menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada waktu wawancara sangat berpengaruh pada pelaksanaan wawancara 2) Pelaksanaan Dalam pelaksanaan wawancara ini masih ada hal-hal yang harus diperhatikan. Hal yang sangat mendasar adalah : a. Datang tepat waktu / Jangan sampai terlambat untuk hadir, b. Bersikap sopan saat memasuki ruang wawancara c. Jangan duduk sebelum dipersilahkan. d. Tunggu sampai Anda dipersilakan duduk atau minta ijin untuk duduk e. Cobalah untuk tidak memperlihatkan sikap bahwa Anda belum yakin benar dengan apa yang Anda inginkan f. Dengar dan jawab pertanyaan secara langsung g. Jelaskan prestasi yang pernah didapat. h. Bertanya ; Pertanyaan-pertanyaan yang kritis dan tajam sangat dibutuhkan dalam menambah point, karena akan memberikan kesan proaktif dan mempunyai visi untuk memajukan perusahaan. i. Kirim ucapan terima kasih Ucapkan terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan perhatian yang diberikannya. Senyumlah, dan tunjukkan rasa percaya diri yang mantap sebagaimana anda tunjukkan saat kedatangan anda. Hal-hal yang harus dihindari : Datang terlambat, walaupun hanya beberapa menit Kelihatan kesal, gundah atau dongkol karena menunggu lama Datang ke wawanacara tanpa persiapan Berpenampilan seadanya (baju berlengan pendek, bersepatu olah raga Mengajak teman atau keluarga untuk menambah rasa percaya diri Mengambil kursi dan duduk sebelum dipersilakan duduk Meletakan tas anda di atas meja pewawancara Membungkuk, Menundukkan atau menengadahkan kepala Mempermainkan jari jemari Bertopang dagu Merokok atau mengulum permen saat wawancara Membuka percakapan Mengatakan kepada perusahaan apa yang seharusnya mereka lakukan untuk Anda Memberikan informasi yang tidak relevan Terlalu emosional atau terlalu semangat



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



17 dari 46



Contoh Wawancara Kerja (Job Interview) a. Wawancara Pembuka Pada umumnya wawancara pembuka, pewawancara akan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang singkat dan ringan saja sifatnya. Atau boleh dikatakan, sebenarnya pada bagian ini pewawancara hanya mengajukan pertanyaan untuk sekedar berbasa-basi semata. Tujuan pewawancara dalam hal ini adalah untuk mencairkan suasana tegang, gugup atau kaku pada diri pelamar sehingga pelaksanaan wawancara akan berlangsung dengan akrab dan santai, tanpa kehilangan keseriusan masalah yang akan mereka bahas nantinya. Adapun contoh-contoh ucapan atau pertanyaan yang kemungkinan diajukan oleh pewawancara pada bagian pembukaan ini , diantaranya adalah : 1) Silahkan masuk. 2) Apakah Anda telah menunggu lama ? 3) Jam berapakah Anda tadi berangkat dari rumah pagi tadi ? 4) Bagaimanakah keadaan cuaca saat Anda meninggalkan rumah ? 5) Apakah Anda mendapat kesulitan untuk menemukan kantor kami ? 6) Apakah Anda datang kesini dengan naik (menumpang) kendaraan umum 7) Bagaimana keadaan LanTas dari rumah hingga sampai ke kantor kami? 8) Apakah anda siap untuk diwawancarai sekarang ?. 9) Siapa nama Anda ? 10) Berapa usia Anda ? 11) Dimana Anda dilahirkan?. 12) Dimanakah Anda bertempat tinggal ?. 13) Apakah Anda masih tinggal bersama orang tua Anda ?. 14) Apakah anda mempunyai saudara laki-laki dan saudara perempuan ?. 15) Apakah pekerjaan ayah Anda ?. b. Wawancara yang Berhubungan dengan Kompetensi Berikut ini contoh-contoh pertanyaan pewawancara yang berhubungan dengan kompetensi atau latar belakang pendidikan yang dimiliki pelamar. 1) Tolong Anda jelaskan kepada saya, perihal latar belakang pendidikan formal Anda. 2) Saya rasa, sekarang mungkin waktu yang tepat untuk menjelaskan kepada saya perihal pendidikan Anda . 3) Dimana dan kapan anda lulus dari Sekolah Menengah Atas ( SMA ) 4) Bagaiamana pandangan Anda tentang pendidikan yang terima di sekolah ? 5) Apa mata pelajaran kesukaan Anda saat di Sekolah Menengah Atas ? 6) Mengapa Anda menyukai mata pelajaran tersebut ? 7) Mengapa Anda tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi?. 8) Kursus-kursus apa saja yang pernah Anda ikuti ?. 9) Apakah Anda puas dengan hasil kursus-kursus itu ?. 10) Di mana Anda belajar computer ?. 11) Bagaiman pendapat Anda mengenai lembaga di mana anda kini tengah mengikuti kursus computer itu ?. 12) Berapa lama anda belajar bahasa inggris ? 13) Apakah anda masih tetap belajar bahasa inggris pada saat sekarang ini ?. 14) Apakah Anda merasa bahwa keahlian yang telah Anda dapatkan tersebut akan dapat anda terapkan dalam pekerjaan Anda nantinya ?.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



18 dari 46



15) Apakah Anda mengikuti pelatihan kerja ?. 16) Bagaimana pendapat Anda perihal pelatihan kerja itu ?. 17) Apakah Anda merasa bahwa pelatihan kerja itu berguna untuk anda ?. 18) Anda suka membaca Koran ? Koran apa yang sering And abaca ? Kolom berita apa yang Anda sukai ? 19) Bagaiamana menurut pendapat Anda tentang penerapan Upah Minimum Regional (UMR) oleh pemerintah ? 20) Pernahkah Anda mengalami masalah kesehatan ? 21) Apa yang mendorong Anda melamar pekerjaan ini ? Atau mengapa Anda ingin bekerja dengan kami ? 22) Apa yang Anda dapat lakukan untuk perusahaan ini yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain ? 23) Apakah Anda mampu bergaul dengan orang lain ? 24) Apakah sasaran karier jangka panjang Anda ? Dan apa yang perlu dikembangkan agar dapat mencapai sasaran tersebut ? 25) Posisi apa yang Anda harapkan setelah beberapa tahun mendatang ? 26) Mengapa Anda merasa layak untuk posisi tersebut ? 27) Apakah Anda mempunyai sasaran atau kisaran gaji tertentu ? 28) Apa yang membuat Anda merasa mampu untuk mencapai penghasilan sebesar itu ? 29) Mana yang lebih penting bagi Anda, Gaji atau Profesi ? 30) Apakah Anda tertarik pekerjaan ini karena gajinya ?



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



19 dari 46



RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019 A B C D E



Komponen Bidang Layanan Topik / Tema Layanan Fungsi Layanan Tujuan Umum



F



Tujuan Khusus



G H



Sasaran Layanan Materi Layanan



I J



Waktu Sumber Materi



K Metode/Teknik L Media / Alat M Pelaksanaan Tahap



1. Tahap Awal / Pedahuluan



Layanan Dasar Karir Kiat sukses menjadi pengusaha muda Pemahaman Peserta didik/konseli mampu memiliki wawasan menjadi wirausaha sukses, mengusai pengetahuan dan keterampilan akademik serta etos kerja dengan berkarya melalui jiwa wirausaha 1. Peserta didik/konseli dapat mengenal tingkatan dan jenis dalam usaha 2. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kepribadian dan watak (karakter) pengusaha 3. Peserta didik/konseli dapat memahami keuntungan dan risiko menjadi pengusaha 4. Peserta didik/konseli dapat memahami kiat menjadi pengusaha muda Kelas 12 1. Mengenal tingkatan dan jenis dalam usaha 2. Kepribadian dan watak (karakter) pengusaha 3. Keuntungan dan risiko menjadi pengusaha muda 4. Kiat menjadi pengusaha muda 2 Kali Pertemuan x 45 Menit 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang karir, Yogyakarta, Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab LCD, Power Point , Kiat menjadi pengusaha muda Uraian Kegiatan 1. Membuka dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling 4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



2. Tahap Inti



3. Tahap Penutup



M Evaluasi 1. Evaluasi Proses



2. Evaluasi Hasil



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



20 dari 46



1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan 2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan 3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang 5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok 6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masingmasing 7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan 2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya 3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang 4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : 1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting 3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti Cibinong , 21 Agustus 2018 Dipersiapkan oleh Guru BP/BK



Mengesahkan Kepala Sekolah



Mengetahui Tim Kurikulum



Drs. H. Ali Gozali, M.Pd NIP.196301301986021002



Dra. Hj. Rosmala Sundayani Siti Salbiah, S.Pd NUPTK.7544746648300092 NUPTK.8943750651300002



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



21 dari 46



Lampiran : a. Mengenal Tingkatan dan Jenis dalam Usaha Menurut tingkatannya, usaha dibagi atas usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Kriteria dari tingkatan usaha tersebut adalah sebagai berikut : 1. Usaha Mikro, adalah usaha dengan kebutuhan mdal dibawah 50 juta diluar pemakaian aset pribadi. Banyak jenis usaha yang kita temui dengan modal di bawah 50 juta rupiah. Tapi mengapa kriteria modal di bawah 50 juta rupiah disebutkan di luar aset usaha ? Ini karena perhitungan modal didasarkan pada kebutuhan investasi sedangkan operasional biasanya adalah tempat usaha dan kendaran. 2. Usaha Kecil, adalah usaha yang kebutuhan modalnya antara 50 juta rupiah dan 200 juta rupiah di luar aset usaha. Usaha kecil setingkat lebih tinggi dari usaha mikro karena kebutuhan modal usahanya lebih besar. 3. Usaha Menengah, adalah usaha yang kebutuhan modalnya antara 200 juta rupiah dan 500 juta rupiah di luar aset. Skala usaha ini memang sudah lumayan besar mengingat modal yang dibutuhkan sudah di atas 200 juta. 4. Usaha besar, adalah usaha yang kebutuhan modalnya di atas 500 juta rupiah. Level usaha ini memang yang paling tinggi. Bentuknya pun bermacam-macam seperti perusahaan-perusahaan besar dengan skala internasional. Mengenal Jenis-jenis Usaha 1. Usaha Perdagangan Produk Primer Usaha ini bergerak di bidang produksi dan penjualan produk yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Anda pasti mengenal istilah sembako. Sudah tentu ya ? Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang merupakan kebutuhan pangan dasar bagi masyarakat. Produk yang termasuk sembako adalah beras, minyak goreng, terigu, gula pasir, telur dan sebagainya. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan bahan pokok pun berubah dan bertambah jenisnya. 2. Usaha Perdangan Produk Sekunder Usaha ini bergerak pada produksi dan penjualan produk bukan kebutuhan pokok. Produk sekunder memang bukan merupakan kebutuhan wajib harian, tapi juga penting bagi mereka yang membutuhkannya. Produk-produk seperti pakaian muslim, sepatu, sandal, aneka tas, kosmetik dan suku cadang kendaran merupakan contoh dari produk sekunder. 3. Usaha Perdagangan Produk Tersier Usaha perdagangan produk tersier bergerak di bidang produksi dan penjualan produk yang dibutuhkan untuk kepuasan pembelinya, seperti barang-barang untuk menghibur atau menyenangkan diri. Contoh dari usaha ini antara lain jual beli mobil, lukisan, perhiasan, mainan, alat elektronik yang mewah. Jika melihat sifat produknya, tentu akan lebih sulit dalam memasarkan produk tersier dalam arti penjualannya tidak sebanyak produk kebutuhan pokok atau sekunder.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



22 dari 46



4. Usaha Jasa, Usaha Jasa adalah usaha yang bergerak di bidang penyediaan jasa yang dibutuhkan untuk pemenuhan berbagai kebutuhan. Dalam usaha jasa diperlukan pembuktian untuk memberikan kepercayaan pada konsumen akan kualitas jasa yang diberikan. Skala usaha jasa sama dengan jenis-jenis usaha sebelumnya, yaitu berdasarkan modal yang dikeluarkan. Sangat memungkinkan untuk memulai usaha jasa tanpa modal uang. Usaha jasa sudah bisa dimulai hanya dengan modal keahlian yang dimiliki. Berikut ini ada beberapa contoh usaha jasa diantaranya : Jasa tansportasi, jasa kecantikan, jasa perbaikan, jasa pembangunan, jasa penyewaan, jasa desain, jasa kesehatan, jasa pendidikan dan perawatan, dan sebagainya. b. Kepribadian (Sikap) dan Watak (Karakter) Pengusaha Kepribadian berasal dari bahasa Inggris personality. Kepribadian adalah merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau diperoleh yang khas pada seseorang yang membuatnya unik. Personality is the total of human mind. Mind di sini diartikan sebagai keseluruhan karakteristik dari diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, berupa tamperamen, watak (karakter). Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang produktif. Apakah yang dikatakan produktif ? Produktif adalah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility). Kita mengeal beberapa macam utility, yaitu ; 1. Utility of Place (kegunaan tempat) 2. Utility of Time (kegunaan waktu) 3. Utility of Form (kegunaan bentuk) 4. Utility of Ownership (kegunaan kepemilikan) dan sebagainya Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan kegunaan suatu benda disebut produktif. Ciri orang yang tidak produktif ialah : 1. Pribadi yang hanya senang mendengar saja, dia pendengar yang baik, tidak pernah mengemukakan ide. 2. Dia lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadinya. 3. Dia lebih senang menyimpan segala macam informasi, tidak pernah ia keluarkan kembali informasi yang pernah ia terima. 4. Sifatnya sentimental, suka merenung masa lalu. 5. Dia banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa mengungkapkan buah pikirannya. 6. Dia suka memasarkan pribadinya dengen memperoleh imbalan/balas jasa/honor. 7. Self esteemnya goyang, dia lebih senang mengikuti anggapan orang lain terhadapnya.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



23 dari 46



Ciri & Watak (Karakter) Wirausaha Enam Ciri & Watak (Karakter) wirausaha Geoffry G Meredith No



Ciri-Ciri



Watak



1



Percaya Diri



Keyakinan, ketidak ketergantungan dan optimis



2



Berorientasi pada tugas dan hasil



Kebutuhan untuk berprestasi. Berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, energi dan inisiatif



3



Pengambilan Resiko Kemapuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan



4



Kepemimpinan



Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik



5



Keorisinilan



Inovatif dan kreatif serta fleksibel



6



Berorientasi ke masa Pandangan ke depan, perspektif depan



c. Keuntungan dan Risiko Menjadi Pengusaha Untuk menjadi pelaku bisnis yang sukses, tidak hanya sekedar mengharapkan adanya suatu keberuntungan, namun sangat tergantung dari kualitas usaha. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perseorangan atau kelompok untuk mendapatkan penghasilan dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Dewasa ini bisnis atau usaha merupakan tujuan yang sangat penting karena kesempatan atau peluang untuk berusaha semakin hari semakin terbuka. Dengan menjadi seorang pelaku usaha maka kita telah memberikan andil yang sangat besar untuk mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini. Dengan berwirausaha tentu kita akan memiliki banyak keuntungan serta risiko diantaranya : Keuntungan 1. Profit (Keuntungan) a. Kesempatan untuk meraih keuntungan tak terhingga dan masa depan yang lebih baik dengan waktu yang relatif lebih singkat. b. Penghasilan tidak ditentukan orang lain. c. Kontrol Finansial ( Bebas dalam mengelola keuangan dan merasa sebagai kekayaan sendiri)



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



24 dari 46



2. Independence (Bebas, Merdeka, Mandiri) a. Tidak bekerja dibawah perintah orang lain. b. Kesempatan untuk mengontrol jalan hidup sendiri dengan imbalan kepemilikan yang diperoleh dari kemerdekaan untuk mengambil keputusan dan resiko. c. Kesempatan menggunakan kemampuan dan potensi diri secara penuh dan aktualita diri untuk mencapai cita-cita. d. Otonomi (Pengelolaan yang bebas & tidak Terikat - “Boss”) 3. Satisfying Way of Life (Kepuasan Hidup) a. Kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada masyarakat dengan lapangan kerja dan pengabdian serta memperoleh pengakuan b. Kepuasan dalam merealisasikan ide kreatif dan dapat menyumbangkan sesuatu kepada orang lain. (hidup bermanfaat untuk orang lain) Risiko a. Tidak ada kepastian pendapatan. b. Resiko kehilangan modal/asset/investasi. c. Meningngalkan zona kemapanan Pengorbanan Personal (Pada awal bekerja keras, sedikit waktu untuk kepentingan keluarga dan rekreasi). d. Beban Tanggung Jawab (Mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil, dan lain-lainl). e. Margin keuntungan kecil pada waktu masa pertumbuhan. f. Kemungkinan menghadapi proses kegagalan. c. Kiat Menjadi Pengusaha Muda Kewirausahaan (enterprenership) adalah kecakapan/kemampuan seseorang dalam menciptakan dan mengelola suatu usaha /kerja untuk mendapatkan nilai ekonomis (nilai tambah) yang lebih besar. Jiwa kewirausahaan itu mencakup semangat (spirit), sikap, perilaku, dan kecakapan/keterampilan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan. Langkah mendasar dalam memupuk jiwa berkarya dan berwirausaha adalah memahami dan menilai diri sendiri. Karena kunci keberhasilan dalam berusaha adalah memahami diri sendiri dalam bingkai lingkungan sebuah usaha. 1. Kecakapan Kewirausahaan Setiap orang layak membekali diri dengan sejumla ketrampilan dan kecakapan berwirausaha, antara lain : 1) Kreativitas Kreativitas adalah ciri utama seorang wirausahawan. Kreativitas adalah cermat mencari peluang. 2) Keberanian Mengambil Resiko Jiwa wirausaha (enterprehership) dibentuk dengan latihan mengambil keputusan berikut kesiapan menerima resiko-resiko apapun yang mungkin terjadi. 3) Ketekunan dan Keuletan Dalam kegiatan apapun, kecerdasan otak saja bukan jaminan, tetapi ketekunan dan keuletan adalah prasyaratnya.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



25 dari 46



4) Percaya Diri Mental “gengsi-gengsian” adalah musuh nomor satu dalam meraih keberhasilan. Selanjutnya adalah sifat minder, ragu-ragu, dan takut melangkah. 5) Motivasi Kemandirian Wirausahawan mengikis habis jiwa manja dan ketergantungan. Siapapun yang mau maju terus, harus punya dorongan untuk mandiri, konsisten dan berkeyakinan kuat pada misinya 2. Keterampilan Teknik Kewirausahaan Diperoleh melalui latihan-latihan intensif dalam hal : 1) Keterampilan Teknik Berusaha Kegiatan teknik-teknik usaha meliputi teknik produksi, mengontrol mutu/kualitas, produksi barang/jasa, pengemasan dan mengelola mekanisme usahanya. 2) Keterampilan Mencari Informasi. Informasi merupakan sesuatu yang penting diketahui dan sekaligus diantisipasi oleh seorang usahawan. 3) Keterampilan Berkomunikasi. Terampil berkomunikasi bagi wirausahawan sangat diperlukan. Ini sangat berguna ketika melakukan pemasyarakatan produknya, sekaligus negosiasi. 4) Keterampilan dalam Pemecahan Masalah. Setiap usahawan tentu akan berhadapan kepada berbagai masalah. Masalah ini dapat terjadi di intern perusahaannya, atau permasalahan yang berhubungan dengan komunitas sekitarnya. 5) Keterampilan ilmu perencanaan. Perkiraan masa depan perusahaan dapat dituangkan dalam perencanaan. 6) Keterampilan dalam pengelolaan usaha. Usahawan adalah pengelola usaha. Di dalamnya terdapat proses kerja yang berkaitan dengan orang banyak (karyawan). 7) Keterampilan menganalisis pasar. Pasar menjadi faktor utama dalam melakukan bisnis. 8) Keterampilan mengantisipasi peluang. Wirausaha muda dituntut terampil dalam menangkap peluang yang ada di depannya. Tajamannya menganalisis peluang.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



26 dari 46



RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019 A B C D E



Komponen Bidang Layanan Topik / Tema Layanan Fungsi Layanan Tujuan Umum



F



Tujuan Khusus



G H



Sasaran Layanan Materi Layanan



I J



Waktu Sumber Materi



K Metode/Teknik L Media / Alat M Pelaksanaan Tahap



1. Tahap Awal / Pedahuluan



Layanan Dasar Sosial Kiat sukses hidup bermasyarakat Pemahaman Peserta didik/konseli dapat memahami dan menerima peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di masyarakat serta mampu berprilaku sebagai pria dan wanita sesuai dengan norma yang ada dimasyarakat 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian manusia, masyarakat, dan ketertiban 2. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian norma,kebiasaan, adat istiadat dan peraturan 3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara sukses menjalin hubungan sosial-masyarakat Kelas 12 1. Pengertian manusia, masyarakat, dan ketertiban 2. Pengertian norma,kebiasaan, adat istiadat dan peraturan 3. Cara sukses menjalin hubungan sosial-masyarakat 2 Kali Pertemuan x 45 Menit 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab LCD, Power Point , Kiat sukses hidup bermasyarakat Uraian Kegiatan 1. Membuka dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling 4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik 1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan 2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan 3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



2. Tahap Inti



3. Tahap Penutup



M Evaluasi 1. Evaluasi Proses



2. Evaluasi Hasil



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



27 dari 46



4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang 5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok 6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masingmasing 7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan 2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya 3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang 4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : 1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting 3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti



Cibinong , 21 Agustus 2018 Dipersiapkan oleh Guru BP/BK



Mengesahkan Kepala Sekolah



Mengetahui Tim Kurikulum



Drs. H. Ali Gozali, M.Pd NIP.196301301986021002



Dra. Hj. Rosmala Sundayani Siti Salbiah, S.Pd NUPTK.7544746648300092 NUPTK.8943750651300002



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



28 dari 46



Lampiran : Manusia, Masyarakat, dan Ketertiban Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu senantiasa melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Dalam interaksi sosial tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan kedudukan, status sosial, dan peran yang mereka masing-masing. Tindakan manusia dalam interaksi sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam hidup berkelompok itu terjadilah interaksi antar manusia. Interaksi yang dilakukan pasti ada kepentingannya, sehingga bertemulah dua atau lebih kepentingan. Pertemuan kepentingan tersebut disebut “kontak“. Menurut Surojo Wignjodipuro, ada dua macam kontak, yaitu : 1. Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingankepentingan yang bertemu saling memenuhi. Misalnya, penjual bertemu dengan pembeli. 2. Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang bertemu bersaingan atau berlawanan. Misalnya, pelamar yang bertemu dengan pelamar yang lain, pemilik barang bertemu dengan pencuri. Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan antar pribadi, tidak mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena kepentingannya saling bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak terganggu dan setiap orang merasa merasa aman, maka setiap bentuk gangguan terhadap kepentingan harus dicegah. Manusia selalu berusaha agar tatanan masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan damai, yang menjamin kelangsungan hidupnya. Dalam hubungan sosial itu selalu terjadi interaksi sosial yang mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial (a web of social relationship) yang disebut sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu ketertiban. Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan karena norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan hidup dalam masyarakat. b. Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan Peraturan Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing-masing. Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma (berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran. Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud perintah dan larangan. Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



29 dari 46



Ada bermacam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu: a. Norma Agama ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintahperintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Contoh norma agama ini diantaranya ialah: 1) “Anda dilarang membunuh”. 2) “Anda dilarang mencuri”. 3) “Anda harus patuh kepada orang tua”. 4) “Anda harus beribadah”. 5) “Anda jangan menipu”. b. Norma Kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Contoh norma ini diantaranya ialah : 1) “Anda tidak boleh mencuri milik orang lain”. 2) “Anda harus berlaku jujur”. 3) “Anda harus berbuat baik terhadap sesamamanusia”. 4) “Anda dilarang membunuh sesama manusia”. c. Norma Kesopanan ialah peraturan hidup yang timbul dalam pergaulan antar manusia dalam masyarakat. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri. Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan / kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Contoh norma ini diantaranya ialah : 1) “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi”. 2) “Jangan makan sambil berbicara”. 3) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan. 4) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”. Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulang-ulang mengenai sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai aturan hidup. Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksud mengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi rakyat. d. Norma Hukum ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



30 dari 46



Contoh norma ini diantaranya ialah : 1) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/ nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 th”. 2) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual beli. 3) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”. Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk membuatnya. Oleh karena itu, norma hukum sangat mengikat bagi warga negara. c. Cara Sukses Menjalin Hubungan Sosial-Masyarkat Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya. Kaidahkaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah social lainnya itu saling mengisi artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat. Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk “pencurian”, “penipuan”, dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati. Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan perundangundangan. Berikut cara sukses untuk menjalin hubungan sosial dengan masyarakat : Apresiasi Memang terdengar sangat klise, namun faktanya menghargai dan menghormati dalam kehidupan bermasyarakat sangat diharuskan. Apalagi dengan banyaknya perbedaan, Anda perlu menerima setiap perbedaan tersebut dengan tangan terbuka. Tidak menghakimi Menjustifikasi seseorang atau sebuah kelompok masyarakat karena dianggap berbeda dengan cara pandang Anda, merupakan hal yang sangat tidak dianjurkan. Bahasa Bahasa verbal maupun non-verbal juga perlu dikuasai saat bersosialisasi dengan masyarakat. Baik menggunakan bahasa ibu, bahasa nasional, dan bahasa internasional, Anda perlu mempelajarinya. Penggunaan bahasa yang baik dan santun salah kunci sukses di kehidupan sosial.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



31 dari 46



RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019 A B C D E



Komponen Bidang Layanan Topik / Tema Layanan Fungsi Layanan Tujuan Umum



F



Tujuan Khusus



G H



Sasaran Layanan Materi Layanan



I J



Waktu Sumber Materi



K L



Metode/Teknik Media / Alat



M Pelaksanaan Tahap



1. Tahap Awal / Pedahuluan



Layanan Dasar Karir Informasi ketenagakerjaan dan bekerja ke luar negeri Pemahaman Peserta didik/konseli dapat memahami norma-norma atau ketentuan-ketentuan ketenagakerjaan di Indonesia, baik sebelum, selama, dan sesudah bekerja serta mampu memahami cara atau langkah bekerja ke luar negeri yang benar 1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang hubungan kerja 2. Peserta didik/konseli dapat memahami materi perjanjian kerja 3. Peserta didik/konseli dapat memahami pemutusan hubungan kerja (PHK) 4. Peserta didik/konseli dapat memahami cara kerja ke luar negeri dan keuntungannya Kelas 12 1. Hubungan kerja 2. Materi perjanjian kerja 3. Pemutusan hubungan kerja (PHK) 4. Cara kerja ke luar negeri dan keuntungannya 2 Kali Pertemuan x 45 Menit 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab LCD, Power Point , Informasi Ketenagakerjaan dan bekerja ke luar negeri Uraian Kegiatan 1. Membuka dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling 4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



2. Tahap Inti



3. Tahap Penutup



M Evaluasi 1. Evaluasi Proses



2. Evaluasi Hasil



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



32 dari 46



1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan 2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan 3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang 5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok 6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masingmasing 7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan 2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya 3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang 4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : 1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting 3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti Cibinong , 21 Agustus 2018 Dipersiapkan oleh Guru BP/BK



Mengesahkan Kepala Sekolah



Mengetahui Tim Kurikulum



Drs. H. Ali Gozali, M.Pd NIP.196301301986021002



Dra. Hj. Rosmala Sundayani Siti Salbiah, S.Pd NUPTK.7544746648300092 NUPTK.8943750651300002



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



33 dari 46



Lampiran : Hubungan Kerja Hubungan kerja adalah hubungan antara pekerja atau buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah. Berdasarkan pengertian seperti tersebut diatas hubungan kerja memiliki 3 unsur yang harus dipenuhi yaitu: pekerjaan, upah, dan perintah. Perjanjian Kerja Perjanjian Kerja adalah perjanjian antar pekerja/buruh dan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. Perjanjian Kerja antara pengusaha dengan pekerja/buruh dalam perusahaan dapat dibuat secara tertulis/lisan. Setiap perjanjian kerja yang dipersyaratkan dibuat secara tertulis harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Perjanjian Kerja 1) Fungsi Perjanjian Kerja Sebagai upaya peningkatan kualitas pelaksanaan hubungan kerja guna mewujudkan ketenagakerjaan bekerja dan ketenangan berusaha di perusahaan. 2) Tujuan Perjanjian Kerja a. Memberikan kepastian adanya hubungan kerja; b. Untuk mengetahui status hubungan kerja, hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha. 3) Manfaat Perjanjian Kerja a. Terdapat ketenangan kerja dan ketenangan berusaha; b. Meningkatkan produktivitas perusahaan dan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya. Syarat Pembuatan dan Materi Perjanjian Kerja a. Persyaratan Pembuatan Perjanjian Kerja 1) Kesepakatan kedua belah pihak, artinya dalam pembuatan Perjanjian Kerja tidak boleh ada unsur paksaan. 2) Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum, yang artinya para pihak yang membuat perjanjian kerja dilakukan orang-orang yang sudah dewasa. 3) Adanya pekerjaan yang diperjanjikan. 4) Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang tidak didasarkan atas persetujuan kedua belah pihak dan belum mempunyai kemampuan atau kecakapan melaksanakan perbuatan hukum, maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan. Demikian juga halnya apabila perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak tidak didasarkan atas adanya pekerjaan yang diperjanjikan atau perjanjian kerja yang dibuat bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku maka perjanjian tersebut batal demi hukum. b. Materi Perjanjian Kerja 1) Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha. 2) Nama, Jenis Kelamin, Umur, dan Alamat pekerja/buruh.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



34 dari 46



3) 4) 5) 6)



Jabatan atau Jenis Pekerjaan. Tempat Pekerjaan. Besarnya upah dan cara pembayarannya. Syarat - syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh. 7) Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja dibuat. 8) Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat. 9) Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja. Hak dan Kewajiban Buruh atau Pegawai Undang-undang pokok pemburuhan/undang-undang pokok kepegawaian tidak sematamata mengatur masalah yurudis saja tetapi juga mengatur masalah etik tergambar dalam hak dan kewajiban buruh atau pegawai : a. Hak buruh atau Pegawai Hak buruh atau pegawai pada umumnya meliputi 4 kelompok : 1) Hak kepastian status meliputi : a) Status jelas b) Jenis pekerjaan c) Jam kerja d) Cara kerja 2) Hak memperoleh imbalan kerja meliputi : a) Gaji/upah b) Tunjangan c) Fasilitas yang layak 3) Hak memperoleh jaminan meliputi : a) Hidup layak manusiawi b) Kesehatan c) Keselamatan kerja d) Perlindungan kecelakaan 4) Hak memperoleh perlakuan wajar, meliputi : a) Perlakuan yang adil b) Penghormatan c) Penghargaan d) Manusiawi b. Kewajiban buruh / pegawai pada umumnya : 1) Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya. 2) Menaati peraturan kerja, tata tertib dan melaksanakan kebiasaan yang baik. 3) Bersikap jujur, sopan santun, dapat menjaga kehormatan kerja, menjaga keamanan kerja dan menjaga tata tertib kerja. Upah dan Bantuan Sosial Menurut PP No.8 tahun 1981, upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja untuk suatu pekerjaan atas jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan, dan dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan dalam bentuk persetujuan atas peraturan perundang-undangan dan didasarkan atas perjanjian kerja



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



35 dari 46



antara pengusaha dan pekerja termasuk tunjangan untuk pekerja sendiri maupun keluarganya. a. Upah pokok Adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya berdasarkan kesepakatan. b. Tunjangan tetap : Adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya, dibayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upak pokok, seperti : tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan kehamilan dan lain-lain. c. Tunjangan tidak tetap : Adalah suatu pembayaran secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja dan keluarganya. Tunjangan ini dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah pokok. Pendapatan non upah sebagai berikut : 1) Fasilitas : Adalah kenikmatan dalam bentuk nyata yang diberikan perusahaan karena hal-hal yang bersifat khusus atau untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, seperti : Fasilitas kendaran atau antar jemput, pemberian makan secara cuma-cuma, sarana ibadah, penitipan bayi, koperasi, kantin, dan lain-lainnya. 2) Bonus : Adalah bukan bagian dari upah, melainkan pembayaran yang diterima pekerja dari hasil keuntungan perusahaan atau karena pekerja menghasilkan hasil kerja lebih besar dari target produksi yang normal atau karena peningkatan produktivitas. Besarnya bonus diatur berdasarkan kesepakatan. 3) Tunjangan Hari Raya (THR) Adalah bukan bagian dari upah, tetapi suatu pembayaran yang diterima oleh pekerja atas kebijaksanaan perusahaan serta didasari oleh aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. b. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Pemutusan Hubungan Kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha. Prinsp Dasar tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 1) Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/buruh dan pemerintah dengan segala upaya harus mengupayakan agar jangan sampai terjadi Pemutusan Hubungan Kerja. 2) Jika segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari, maka maksud PHK wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja buruh atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/buruh.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



36 dari 46



3) Dalam hal perundingan tidak menghasilkan persetujuan, maka pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial. 4) Permohonan penetapan PHK yang diajukan oleh pengusaha secara tertulis kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial disertai dengan alasan-alasan yang jelas yang menjadi dasar tentang pemutusan hubungan kerja tersebut. 5) Permohonan penetapan pemutusan kerja dapat diterima oleh lembaga penyelesaian perselisihan industrial apabila pengusaha telah berupaya sedemikian rupa untuk menghindari PHK tersebut telah diadakan perundingan secara maksimal antara pengusaha dan serikat pekerja/buruh atau pekerja/buruh. Prosedur Penyelesaian PHK a) Penyelesaian melalui Bipartit yaitu Penyelesaian antara pengusaha dengan serikat pekerja/buruh atau dengan pekerja/buruh jika pekerja tidak menjadi anggota serikat pekerja. b) Penyelesaian melalui perantaraan Pegawai Perantara. c) Penyelesaian P4 Daerah. d) Penyelesaian P4 Pusat. Beberapa Ketentuan Teknis dalam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) a. Larangan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pengusaha dilarang melakukan PHK dengan melakukan: 1) Pekerja/buruh berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus-menerus. 2) Pekerja/buruh berhalangan menjalankan pekerjaannya karena melakukan kewajiban terhadap Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3) Pekerja menjalankan ibadah yang diperintahkan oleh agamanya. 4) Pekerja/buruh menikah. 5) Pekerja/buruh perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, menyusui bayinya. 6) Pekerja/buruh mempunyai pertalian darah dan ikatan perkawinan dengan pekerja/buruh lainnya didalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. 7) Pekerja/buruh memberikan, menjadi anggota dan pengurus serikat pekerja/buruh, pekerja/buruh melakukan kegiatan serikat pekerja/buruh di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja peraturan atau perjanjian kerja bersama. 8) Pekerja/buruh yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai pernuatan pengusaha yang melakukan tindak pidana kejahatan. 9) Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, dan status perkawinan. 10) Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan. b. PHK Tidak Perlu Ada/Izin. 1) Pekerja buruh masih dalam masa percobaan kerja. 2) Pekerja/buruh mengundurkan diri.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



37 dari 46



3) Pekerja/buruh mencapai usia pensiun sesuai dengan ikatan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama 4) Perjanjian kerja waktu tertentu yang diperpanjang 1 kali. 5) Pekerja meninggal dunia. c. Uang Pesangon Dalam hal ini terjadi PHK pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau penghargaan masa kerja serta uang penggantian hak yang seharusnya diterima pekerja. d. Dasar Perhitungan Upah 1) Komponen upah yang digunakan untuk penghitungan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima. 2) Dalam hal penghasilan pekerja/buruh dibayarkan atas dasar perhitungan harian maka penghasilan sebulan adalah sama dengan 30 kali penghasilan sehari 3) Dalam upah pekerja/buruh dibayarkan atas perhitungan satuan hasil, potongan/borongan atau komisi maka penghasilan sehari adalah sama dengan pendapatan rata-rata perhari selama 12 bulan terakhir dengan ketentuan tidak boleh kurang dari ketentuan upah minimum Provinsi, Kabupaten/Kota. 4) Dalam hal pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca dan upahnya berdasarkan pada upah borongan maka perhitungan upah sebulan dihitung dari upah rata-rata 12 bulan terakhir. c. Cara Bekerja Ke Luar Negeri Berikut langkah-langkah bekerja ke luar negeri, diantaranya : 1. Mencari Informasi lowongan kerja. Inforamsi bekerja diluar negeri dapat bisa Anda dapatkan di : a. Kantor Dinas Tenaga Kerja di Tingkat Kabupaten/Kota b. Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia dan PPTKIS yang telah di tunjuk pemerintah untuk menyelenggarakan perekrutan, sampai dengan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Kantor PPTKIS dapat di jumpai di setiap provinsi yang ada di Indonesia. c. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) di Ibukota Provinsi. 2. MelakukanPendaftaran. Pendaftaran untuk menjadi TKI di : a. Kantor Dinas Tenaga Kerja di Tingkat Kabupaten/Kota. b. PPTKIS 3. Proses Seleksi Setelah kegiatan pendaftaran selesai, maka calon TKI harus menjalani seleksi. Materi seleksi adalah : b. Seleksi administrasi : Menyangkut ke absahan dan kelengkapan semua dokumen yang berkaitan dengan persyaratan untuk bekerja diluar negeri.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



4.



5.



6.



7.



8.



9.



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



38 dari 46



c. Tes keterampilan sesuai dengan keterampilan khusus yang dimiliki oleh masingmasing Calon TKI. d. Tes kesehatan dari dokter yang ditunjuk. Ikuti Pelatihan Agar kemampuan dan keterampilan Calon TKI sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh pengguna diluar negeri. Maka sebelum di berangkatkan para calon TKI harus mengikuti kegiatan pelatihan. Adapun materi yang diberikan dalam kegiatan meliputi. a. Keterampilan khusus, sesuai dengan permintaan diluar negeri. b. Bahasa Negara tujuan. c. Hukum dan adat istiadat di Negara Tujuan. d. Jangka waktu pelatihan 23-90 hari tergantung jenis pekerjaan dan Negara Tujuan. e. Inforamsi tentang kebijakan pemerintah RI tentang pengiriman TKI keluar negeri perjanjian kerja Hal lain yang harus di sesuaikan sebelum keberangkatan adalah mengikat perjanjian kerja antara calon TKI dan PPTKIS mewakili pengguna di depan pejabat yang berwenang. Secara garis besar, perjanjian tersebut harus mencantumkan hal-hal sebagai berikut : a. Jenis Pekerjaan, lokasi dan jabatan yang akan di tempatinya. b. Hak dan Kewajiban, termasuk gaji, tunjangan dan hak-hak lainya. c. Waktu pemberangkatan d. Jangaka waktu perjanjian kerja e. Klausul perpanjangan perjanjian kerja f. Klausul mengenai perselisihan. persiapan ke berangkatan Adapun dokumen yang dimaksud adalah : a. Passport, Visa, Tiket Rekomendasi bebas fiscal. b. Asuransi, untuk perlindungan terhadap kecelakaan sakit dan kematian. c. Tabungan, untuk keperluan menabung dan mengirim uang ke Indonesia. Berangkat ke negara tujuan Setelah tahapan kelima terpenuhi, maka tibalah saatnya PPTKIS memberangkatkan calon TKI ke Negara tujuan sesuai perjanjian Kerja yang telah di tandatangani bersama. Bekerja di negara tujuan Sesampainya di negara tujuan TKI tersebut akan bekerja di tempat pengguna / pemakai sesuai dengan pekerjaan perjanjian, baik antara TKI dengan PPTKIS, maupun perkerjaan antara TKI dengan Pengguna di Negara tujuan tersebut. persiapan pulang ke tanah air Selama masa kontrak habis TKI mengurus segala sesuatu sebuhungan dengan kepulangannya ke Indonesia. PPTKIS harus dapat memastikan seluruh hak TKI yang



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



39 dari 46



akan pulang tersebut telah di dapatkannya.Demikian pula dengan kewajiban, terutama pengguan yang memperkerjaan.Dalam persiapan kembali keindonesia TKI berkondisi dengan : a. KBRI b. PPTKIS/Perwalu c. Mitra Usaha d. Pengguna 10. Tiba di tanah air Tiba di tanah air, para alumni TKI memasuki dunia baru. Dengan tabungan yang dimilikinya, mereka bisa berwiraswasta, membuka lapangan kerja baru di Indonesia. d. Keuntungan Bekerja di Luar Negeri Berikut keuntungan bekarja ke luar negeri, diantaranya : 1. Menguasai bahasa asing Bekerja di luar negeri membuat kita terbiasa menggunakan bahasa asing. Karena terbiasa berkomunikasi dengan orang-orang setempat, membuat kita sedikit demi sedikit belajar bahasa asing. Sehingga kita mahir berbahasa negara tersebut, setidaknya ini adalah keuntungan buat kita. Memperbanyak penguasaan bahasa-bahasa di dunia. Menguasai banyak bahasa asing, mempermudah kita berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang dan budaya. 2. Saving uang gaji Keuntungan --> adalah kita bisa menabung uang hasil keringat kita. Setidaknya ada beberapa negara yang memperlakukan warga negara asing sama seperti warga negaranya. Mulai dengan menyamaratakan biaya sewa rumah, makan dan tempat berlibur. Apalagi jika kita bersekolah disana sambil kerja partime. Kita punya kesempatan untuk menabung. 3. Bekerja sambil holiday gratis Sangat memungkinkan bagi kita untuk holiday yang murah karena kita bekerja di negara tesebut bahkan bisa gratis. Setiap weekend bisa kita gunakan untuk berlibur tanpa biaya yang mahal. 4. Menjalankan perintah Allah Swt Kita diperintahkan Allah Swt untuk berkeliling dunia Sob, untuk mempelajari banyak hal tentang sejarah orang-orang terdahulu yang mendustakan Allah Swt agar kita bisa mengambil hikmahnya dan tidak termasuk golongan orang-orang tersebut. Selain itu agar kita saling mengenal karakter dan budaya dengan masyarakat di berbeda negara,Sob. Dan masih banyak hikmah lainnya dari perintah Allah Swt ini. 5. Memiliki network yang luas Dengan bekerja di luar negeri setidaknya kita berinteraksi dengan orang yang berbeda culture, karakter, cara pandangnya, dll. Dari situlah kita mulai mengenal banyak orang dan tidak menutup kemungkinan semakin banyak orang yang kita kenal maka jaringan semakin meluas. 6. Memahami budaya negara lain



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



40 dari 46



Bekerja di luar negeri dengan lingkungan yang baru, cara pandang, adat, gaya hidupnya serta budaya yang berbeda dengan negara kita. Membuat kita semakin berpikiran terbuka dan menerima perbedaan yang ada serta mengenal dan memahami budaya negara lain. RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019 A B C D E



Komponen Bidang Layanan Topik / Tema Layanan Fungsi Layanan Tujuan Umum



F



Tujuan Khusus



G H



Sasaran Layanan Materi Layanan



I J



Waktu Sumber Materi



K Metode/Teknik L Media / Alat M Pelaksanaan Tahap



1. Tahap Awal / Pedahuluan



Layanan Dasar Sosial Dampak pernikahan di usia muda Pemahaman Peserta didik/konseli dapat memahami pernikahan di usia muda. Faktor penyebab dan dampaknya serta memahami cara mengatasi masalah yang terkait dengan pernikahan usia muda 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertiaan pernikahan, keluarga, pernikahan di usia muda 2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor penyebab pernikahan diusia muda lintas 3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatasi pernikahan di usia muda Kelas 12 1. Pengertiaan pernikahan, keluarga, pernikahan di usia muda 2. Faktor penyebab pernikahan diusia muda lintas 3. Cara mengatasi pernikahan di usia muda 2 Kali Pertemuan x 45 Menit 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab LCD, Power Point , Dampak pernikahan di usia muda Uraian Kegiatan 1. Membuka dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling 4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



2. Tahap Inti



3. Tahap Penutup



M Evaluasi 1. Evaluasi Proses



2. Evaluasi Hasil



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



41 dari 46



1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan 2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan 3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang 5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok 6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masingmasing 7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai. 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan 2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya 3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang 4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : 1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting 3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti



Cibinong , 21 Agustus 2018 Dipersiapkan oleh Guru BP/BK



Mengesahkan Kepala Sekolah



Mengetahui Tim Kurikulum



Drs. H. Ali Gozali, M.Pd NIP.196301301986021002



Dra. Hj. Rosmala Sundayani Siti Salbiah, S.Pd NUPTK.7544746648300092 NUPTK.8943750651300002



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



42 dari 46



Lampiran : Pengertian Pernikahan, Remaja, Keluarga, Pernikahan Usia Muda Menurut Undang-undang Perkawinan No.1 tahun 1974 : 1. Pernikahan adalah ikatan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai seorang suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Untuk laki-laki minimal sudah berusia 19 tahun dan untuk perempuan harus sudah berusia minimal 16 tahun 3. Jika menikah dibawah usia 21 tahun harus disertai dengan ijin kedua atau salah satu orang tua yang ditunjuk sebagai wali. Remaja (adolescent) berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional spirit dan fisik (Hurlock, 1992). Erikson (dalam Hurlock, 1990) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja. remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang lebih mandiri dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis, dan spirit. Keluarga adalah suatu kumpulan dari masyarakat terkecil, yang terdiri dari pasangan suami istri, anak-anak, mertua dan sebagainya. Rumah tangga yang bahagia adalah keluarga yang tenang dan tentram, rukun dan damai. Dalam keluarga itu terjalin hubungan yang mesra dan harmonis di antara semua anggota keluarga dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Untuk mewujudkan keharmonisan diperlukan adanya faktor keserasian, faktor keselarasan, dan faktor keseimbangan. Faktor–faktor ini hanya dimiliki oleh pasangan–pasangan yang sudah memiliki kematangan dalam segala tindakan, jika kematangan ini belum dimiliki akan banyak mengalami masalah dan kendala yang dihadapi dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Keluarga merupakan lembaga yang sangat penting dalam proses pendidikan anak, dan sangat menentukan dalam pembentukan kepribadian serta kemampuan anak. Ada banyak pengertian pernikahan usia muda, diantaranya: (1) pengertian secara umum, merupakan instituisi agung untuk mengikat dua spirit lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan keluarga, (2) menurut Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, pernikahan usia muda adalah sebuah nama yang lahir dari komitmen moral dan keilmuan yang sangat kuat, sebagai sebuah solusi spiritual. Jadi, cukup logis kalau pernikahan itu dinilai bukan sekedar tali pengikat untuk menyalurkan kebutuhan biologis (tiket hubungan seksual yang sah), tetapi juga harus menjadi media aktualisasi ketaqwaan. Oleh karena itu,



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



43 dari 46



untuk memasuki jenjang pernikahan dibutuhkan persiapan-persiapan yang matang (kematangan fisik, psikis, maupun spiritual).



b. Faktor Penyebab Pernikahan di Usia Muda Faktor penyebab terjadinya pernikahan usia muda pada kalangan remaja, yaitu: 1. Faktor Pribadi Tidak sedikit pasangan memiliki alasan yang salah ketika menikah, sehingga terjebak pada pernikahan yang sebetulnya tak diinginkan. Agar pernikahan berjalan langgeng, sebaiknya para pasangan memiliki alasan yang kuat dan benar untuk menikah. Beberapa alasan pribadi yang salah antara lain: agar bisa menjauh dari orangtua dan mendapat kebebasan, agar bisa menyalurkan hasrat seksual, untuk menghilangkan rasa sepi, agar mendapatkan kebahagiaan, agar bisa menjadi pribadi yang dewasa, karena telanjur hamil, karena pasangan mencintai anda, untuk mendapatkan uang atau kesejahteraan finansial yang lebih baik. 2. Faktor Keluarga Kian maraknya seks bebas dikalangan remaja dan dewasa muda, maupun meningkatnya angka aborsi setidaknya menjadi indikator tingkat pergaulan bebas sudah berada pada tahap mengkhawatirkan dan harus segera dipikirkan solusinya. Salah satu jalan yang dipikirkan keluarga, walaupun bukan yang mutlak adalah menikahkan pasangan remaja di usia muda. 3. Faktor Lainnya • Faktor Budaya Maraknya kawin di usia muda ini berkaitan dengan kultur yang berkembang di masyarakat. Bagi sebagian masyarakat, seorang anak perempuan harus segera berkeluarga karena takut tidak laku dan tak kunjung menikah di usia 20-an tahun. • Faktor Pendidikan Sebagian orang tua yang masih belum paham pentingnya pendidikan memaksa anakanak mereka untuk segera menikah. Hal itu biasanya terjadi setelah remaja lulus SMP atau bahkan belum. Mereka menganggap, pendidikan tinggi itu tidak penting. • Faktor Ekonomi Penyebab lain praktek ini masih saja ditemui antara lain karena kemiskinan. Tingginya angka kawin muda dipicu oleh rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat atau kesulitan ekonomi, maka agar tidak terus membebani secara ekonomi karena orang tua juga tidak sanggup lagi membiayai pendidikan anak, orang tua mendorong anaknya untuk menikah agar bisa segera mandiri. • Faktor Hukum Hukum negara yang lemah merupakan salah satu penyebab anak-anak tidak terlindungi dari praktek ini. Negara mengabaikan terjadinya pelanggaran hak-hak anak padahal negara wajib melindungi warganya khususnya anak-anak dari keadaan bahaya.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



44 dari 46



Dampak Pernikahan di Usia Muda 1. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak serta Gangguan Kesehatan Lainnya. 2. Penyakit HIV 3. Kanker Leher Rahim 4. Depresi Berat (Neoritis Deperesi) 5. Pernikahan yang Tidak Berkekuatan Hukum. 6. Munculnya Pekerja Anak 7. Kekerasan dalam Rumah Tangga 8. Konflik yang Berujung Perceraian 9. Banyaknya Anak Terlantar 10. Kurangnya Jaminan Masa Depan. c. Mengatasi Pernikahan di Usia Muda Angka pernikahan di usia muda terus meningkat sehingga diperlukan upaya untuk menekan tingginya angka pernikahan usia muda. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain: 1. Keluarga harus mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai yang baik sejak dini kepada anak, serta memberikan bimbingan, perlindungan, dan pengawasan agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang dapat mengarah pada berbagai hal negatif. 2. Sekolah bekerja sama dengan organisasi-organisasi sosial untuk memberikan penyuluhan atau bimbingan mengenai berbagai permasalahan sosial terutama tentang risiko pernikahan di usia muda melalui pendidikan seks dini, konseling kesehatan reproduksi juga memberikan kesadaran kepada para siswa untuk menghindari seks pranikah yang bisa mengakibatkan kehamilan. 3. Masyarakat diminta untuk melapor jika menemukan kasus pernikahan di bawah umur karena pernikahan seperti ini merupakan kebiasaan sebagian masyarakat di daerah. 4. Pemerintah Daerah diharapkan dapat melakukan perlindungan anak secara optimal yaitu memenuhi hak kesehatan dan pendidikan anak-anak yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perkawinan muda yang kerap terjadi di daerah dan memantau perkembangan anak di bawah umur agar tidak terjadi lagi eksploitasi anak-anak dalam pernikahan. 5. Pemerintah Pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama diharapkan dapat memberikan penjelasan bagi masyarakat mengenai perlindungan atas hak anak tersebut termasuk menjaga anak agar tidak menikah muda. 6. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga harus mengupayakan sosialisasi kepada warga untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga tamat SMA /SMK.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



45 dari 46



7. Pemerintah Indonesia harus membuat hukum perkawinan yang menjamin perlindungan hukum bagi semua pihak dan pada saat bersamaan tetap melahirkan keadilan untuk melindungi keamanan, kesehatan, kesejahteraan, serta hak-hak anak. 8. Pemerintah maupun kalangan masyarakat harus terus mengembangkan pendidikan dan membuka lapangan kerja agar perempuan dan laki-laki mempunyai alternatif kegiatan lain sehingga menikah muda bukan satu-satunya pilihan hidup. Misalnya mengembangkan program pemberdayaan orang muda agar meneruskan sekolah, dan bagi yang terpaksa putus sekolah diberikan pendidikan keterampikan agar tidak segera memasuki jenjang pernikahan. 9. Aspek-Aspek yang Memerlukan Kedewasaan dalam Membangun Rumah Tangga Dalam pernikahan, usia dan kedewasaan memang menjadi hal yang harus diperhatikan bagi para pria dan wanita yang ingin melangsungkan pernikahan. Setidaknya ada beberapa macam hal yang diharapkan dari pendewasaan usia, seperti: 1. Pendidikan dan keterampilan Dalam bidang pendidikan dan keterampilan merupakan aspek yang sangat penting sebagai bekal kemampuan yang harus dimiliki bagi seseorang yang melangsungkan pernikahan. Hal ini sebagai penopang dan sumber memperoleh nafkah untuk memenuhi segala kebutuhan dalam rumah tangga. 2. Psikis dan Biologis Mentalitas yang mantap merupakan satu kekuatan besar dalam memperoleh keutuhan sebuah rumah tangga. Keseimbangan fisik dan psikis yang ada pada setiap individual manusia dapat menghasilkan ketahanan dan kejernihan akal dalam menyelesaikan berbagai jenis persoalan yang dihadapi. Akal yang potensial baru dapat muncul setelah mengalami berbagai proses dan perkembangan. 3. Sosial kultural Pada sisi ini, seorang individu diharapkan mampu membaca kondisi dilingkungan sekitar dan dapat menyesuaikannya. Hal ini agar tercipta suasana dimana dalam suatu rumah tangga yang dibina diakui keberadaannya oleh masyarakat sekitar sebagai bagian dari anggota masyarakat sehingga keluarga yang dibentuk tidak merasa terisolasi dari pergaulan yang bersifat umum. Secara sosiologis kedewasaan merupakan sesuatu yang didasari atas perbedaan peran sosial yang ditempati.



SMKP PGRI 1 CIBINONG Jalan : Cikaret Komplek Puri Nirwana I Cibinong, Kabupaten Bogor Telp. (021) 8753628 Email : [email protected]



No Dokumen



FM-SMK PGRI 1 CBN-KUR-09



Tanggal.Terbit



01 Juni 2015



No. Revisi



00



Halaman



46 dari 46