RPP Agama Kls 789 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI KELAS VII,VIII,IX SEMESTER 1



BERDASARKAN KURIKULUM 2013



Oleh: RIZKY AYU MARISAH



PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DINAS PENDIDIKAN SMP N 8 PARENGGEAN Jln.Jalur 3,Desa Cempaka Putih,Kec.Tualan Hulu Kode pos :74355



DAFTAR ISI I.



PENDAHULUAN



A. Rasional



IV. MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN i 3,4,5



B. Kompetensi yang Diharapakan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah



6



C. Kompetensi yang Diharapakan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah Pertama 7 D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Sekolah Menengah Pertama E. Pembelajaran dan Penilaian



8,9,10



1. Pembelajaran 2. Penilaian F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai Kondisi Lingkungan dan Siswa II. KOMPETENSI DASAR, MATERI POKOK, DAN PEMBELAJARAN



11- 17 18-19 20-22 23



A. Kelas VII B. Kelas VIII



24-26



C. Kelas IX



27-29



III. MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN



30-32



A. Kelas VII



33



B. Kelas VIII



34-36



C. Kelas IX



37-40 41-44



I. PENDAHULUAN



A. Rasional Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam rangka mewujudkan insan Indonesia tersebut,proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam Agama Hindu, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir berkaitan dengan pola pembelajaran, yaitu: 1) berpusat pada siswa; 2) pembelajaran interaktif(interaktif guru-siswa-masyarakat-lingkungan alam sumber/media lainnya); 3)pembelajaran dirancang secara jejaring (siswa dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi, serta dapat diperoleh melalui internet); 4)pembelajaran bersifat aktif (siswa didorong untuk aktif mencari informasi melalui pendekatan saintifik); 5) belajar kelompok (berbasis tim); 6) pembelajaran berbasis multimedia; 7) pembelajaran berbasis pengguna (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap siswa; 8) pola pembelajaranmenggunakan ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan 9) pembelajaran yang mengembangkan berpikir kritis. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 1) mengembangkankeseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu,kreativitas, dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; 2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana, di mana siswa menerapkan apa yang dipelajari ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilanserta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;



4) member waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; 6) kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi inti; 7) kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekertidikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara damai danharmonis (to live together in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakanberbasis aktivitas pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.Penumbuhan dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran,pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan karakter siswalebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan untuk tumbuhberkembangnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkanpengetahuan sebagai perilaku (behavior), tidak hanya berupa hafalan (verbal). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, disebutkan bahwa: Pendidikan Agama berfungsimembentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunanhubungan inter dan antarumat beragama (Pasal 2 ayat (1). Selanjutnya, disebutkan bahwa Pendidikan Agama bertujuan untuk berkembangnya kemampuan siswa dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Agama yang menyerasikanpenguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat (2).Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sangat cepat menumbuhkan budaya-budaya baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Perkembangan yang pesat tersebut menimbulkan perilaku-perilaku yang tidak baikyang mempengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan agama merupakanpendidikan yang berfungsi untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman danbertakwa. Pendidikan Agama Hindu memiliki berbagai konsep yang dapatmemberikan kendali atau kontrol pada umatnya untuk mengendalikan diri daripengaruh negatif perkembangan zaman.Sebagai warga negara, umat Hindu memiliki konsep Dharma Negara dan DharmaAgama, yang telah tertuang dalam pesamuhan agung Parisada Hindu DharmaIndonesia Tahun 1963, tersurat dan tersirat secara langsung maupun tidak langsung,mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di antaranya: 1. agama Hindu selalu mengajarkan konsep Tri Hita Karana (hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam lingkungan); 2. agama Hindu selalu menekankan ajaran Tat Twam Asi (toleransi antar sesama) bahwa dalam diri manusia memiliki sumber hidup yang sama;



3. agama Hindu selalu menekankan persaudaraan pada semua makhluk (VasudaivaKutumbhakam); 4. agama Hindu selalu menjauhkan diri dari fanatisme sempit, perilaku radikalismedan anarkisme yang menyimpang dari nilai-nilai Dharma; dan 5. agama Hindu selalu menekankan ajaran Suśīla, Dharma dan Satya. Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehinggamudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkanagar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dansubstansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence)materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsipkeselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan olehguru (teachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untukkehidupan dan kelanjutan pendidikan siswaSilabus ini merupakan acuan bagi guru dalam melakukan pembelajaran agar siswamampu memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai ajaran agamaHindu. Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatankepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, sertamengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponensilabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatanpembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatifkegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakanalternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yangsesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakansilabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan prosespembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikandengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan siswa.



B. Kompetensi yang Diharapakan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Agama Hindudan Budi Pekerti pada Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di sekolah diharapkan dapat menjadiwahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. PendidikanAgama Hindu dan Budi Pekerti menekankan pada pemberian pengalaman langsunguntuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahamialam sekitar secara ilmiah. Jenjang SD



Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman (Sraddha), berakhlak mulia (Susila), berilmu,



Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, dan konseptual tentang ajaran agama Hindu, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,



Ketrampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif berdasarkan ajaran agama Hindu dalam ranah abstrak dan



SMP



SMA/SMK



percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.



teknologi, seni dan budaya dalam wawasan kema-nusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.



konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.



Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman (Sraddha), berakhlak mulia (Susila), berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman (Sraddha), berakhlak mulia (Susila), berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.



Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang ajaran agama Hindu dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.



Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif berdasarkan ajaran agama Hindu dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.



Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif tentang ajaran agama Hindu dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.



Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif berdasarkan ajaran agama Hindu dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.



C.Kompetensi yang Diharapakan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Kompetensi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu siswa mampu: Jenjang SMP



Kelas VII memahami dan menjabarkan kitab suci Weda, Avatara, Deva, dan Bhatara, Karmaphala, Sad Atatayi, Kepemimpinan dan Pañca Yajñā



Kelas VIII memahami, menguraikan dan mengetahui sifat-sifat Atman, Sapta Timira, Tri Guna, Panca Mahabhuta, dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu



Kelas IX memahami dan menguraikan Parwa dalam Bhagawadgita, budaya hidup sehat, Asta Aiswarya, Panca Yama dan Nyama Bratha dan Dasa Mala.



D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Sekolah Menengah Pertama Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti diberikan sejak SD sampai SMA/SMKsebagai mata pelajaran, dan nilai-nilainya terintegrasi dalam proses pembelajaran disekolah. Nilai-nilai tersebut diperkuat melalui pengkodisian aktivitas siswa dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pada sekolah menengah pertamaPendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti mengembangkan dasar-dasar agama danbudi pekerti secara rasional.Kerangka Pengembangan Kurikulum Agama Hindu Dan Budi Pekerti Kelas VIIsampai dengan Kelas IX mengikuti elemen pengorganisasi Kompetensi Dasar, yaituKompetensi Inti. KOMPETENSI INTI Kompetensi Inti KI



K2



Kelas VII



Kelas VIII



Kelas IX



Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya



Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya



Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya



Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,



Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,



Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,



percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya



percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya



percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya



K3



Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata



Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata



Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata



K4



Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori



Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori



Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori



Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) tidak dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti(KI), tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, kompetensi, lingkup materi dan psiko-pedagogi. Kompetensi sikap spiritual dan sosial dicapai melalui pembelajaran langsung maupun tidak langsung. Pembelajaran langsung (direct teaching) artinya melalui proses atau kegiatan pembelajaran, sedangkan tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan dan budaya sekolah. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Ruang



Lingkup Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Dasar dan Menengah mengajarkan konsep-konsep yang dapat menumbuhkan keyakinan agama siswa Konsep-konsep tersebut yakni; Kitab Suci, Tattwa, Suśīla, Acara, dan Sejarah Agama Hindu. Kelima lingkup materi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagaimana tertuang dalam Kurikulum 2013 meliputi. 1. Pemahaman Kitab Suci Veda sebagai tuntunan hidup, serta memahami parwa-parwa dalam Kitab Mahābhārata, sehingga dalam menjalankan kehidupan menjadi lebih baik. 2. Tattwa merupakan pemahaman tentang Sraddha, yakni pemahaman tentang widhi tattwa melalui pembelajaran Avatara, Deva, dan Bhatara, dan Asta Aiswarya, memahami Atman yang tertuang dalam kitab Bhagavadgita, Karmaphala sebagai hukum sebab akibat, sehingga keyakinan kita menjadi lebih percaya dan yakin akan agamanya. 3. Suśīla yang penekanannya pada ajaran pengendalian diri dari perilaku Sad Atatayi, Sapta Timira, Dasa Mala, serta melakukan upaya pengendalian diri dengan meningkatkan perilaku Panca Yama, dan Nyama Bratha untuk membentuk karakter, sehingga Tri Gunadalam diri menjadi seimbang. 4. Acara yang penekanannya pada pelaksanaan Pañca Yajñā dalam kehidupan, mampu memimpin, mengetahui Panca Mahabhuta, sehingga menciptkan budaya hidup sehat dalam kitab suci. 5. Sejarah Agama Hindu menekankan pada pengetahuan sejarah perkembangan Agama Hindu di Asia. Peta Materi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VII Kitab Suci Veda  Veda sebagai ajaran utama umat Hindu  Nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci Veda  Metode mengajarkan kitab suci veda pada masyarakat  Maharsi penyusun kitab Suci Veda



Kelas VIII Atman dalam kitab Bhagavadgita  Atman sebagai sumber hidup seluruh makhluk  Sloka-sloka terkait Atman  Sifat-Sifat Atman  Upaya-upaya mengenal atman sebagai sumber hidup



Kelas IX Parwa-parwa dalam kitab Mahābhārata  Kedudukan Mahābhārata dalam Veda  Parva dalam kitab Mahābhārata  Ceritera perjalanan pandawa ke surga  Mahābhārata dalam kehidupan sehari-hari



Avatara, Deva, dan bhatara  Avatara, Deva, dan Bhatara sebagai bagian dari Sraddha  Hubungan Avatara, Deva dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi  Perbedaan Avatara,



Sapta Timira  Sapta Timira dalam diri  Contoh perilaku Sapta Timira  Dampak perilaku Sapta Timira  Ceritera-ceritera terkait Sapta Timira dalam kehidupan  Upaya-upaya



Budaya hidup sehat  Hidup sehat menurut kitab suci Veda  Budaya hidup sehat menurut kitab suci Veda  Manfaat hidup Sehat dalam kehidupan  Penerapan hidup sehat dalam kehidupan







Deva dan Bhatara Ceritera turunya dasa Avatara ke dunia



Karmaphala  Karmaphala sebagai bagian dari Sraddha  Jenis-jenis Karmaphala  Ceritera-ceritera perilaku Karmaphala dalam kehidupan



menghindari Sapta Timira.



Tri Guna  Tri Gunadalam diri Ciri-ciri Tri Guna dalam diri  Pengaruh Tri Gunapada manusia  Ceritera-ceritera terkait Tri Guna dalam kehidupan Upaya-upaya menyeimbangkan Tri Guna



Asta Aiswarya  Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Asta Aiswarya  Sloka dan mantram terkait Asta Aiswarya  Ceritera kemahakuasaan Sang Hyang Widhi  Upaya menghayati kemahakuasaan Sang  Hyang Widhi sebagai Asta Aiswarya



Sad Atatayi  Sad atatayi yang harus dikendalikan  Ceritera-ceritera yang terkait Sad Atatayi  Upaya menghindarkan diri dari akibat Sad Atatayi  Sloka-sloka kemahakusaan Sang Hyang Widhi



Panca Mahabhuta  Pañca Mahābhūta sebagai pembentuk alam semesta  Contoh-contoh Pañca Mahābhūta pada alam semesta.  Ceritera-ceritera terkait unsur-unsur pembentuk alam semesta  Upaya-upaya menyelaraskan diri dan alam



Panca Yama, dan Nyama Brata  Pancā Yamā dan Nyamā Bratā sebagai pembentuk karakter  Penerapan Pancā Yamā dan Nyamā Bratā dalam kehidupan untuk membentuk karakter  Contoh Pancā Yamā dan Nyamā Bratā dalam masyarakat  Ceritera-ceritera perilaku Pancā Yamā dan Nyamā Bratā



Kepemimpinan  Kepemimpinan dalam ajaran Agama Hindu  Tipologi kepemimpinan Hindu  Contoh-contoh kepemimpinan Hindu  Tokoh-tokoh Hindu yang dapat dijadikan teladan



Sejarah perkembangan agama Hindu di Asia  Ceritera singkat sejarah agama Hindu di Asia  Perkembangan Agama Hindu di Asia  Peninggalan-Peninggalan Agama Hindu di Asia  Upaya melestarikan peninggalan agama Hindu



Dasa Mala  Perilaku Dasa Mala yang harus dihidari  Sloka-sloka terkait Dasa Mala dalam Kitab Suci  Contoh perilaku Dasa Mala yang harus dihindari dalam kehidupan  Upaya menghindarkan diri dari pengaruh Dasa Mala







Akibat perilakuperilaku Karmaphala



Pañca Yajñā  Landasan dasar berYajňa dalam agama Hindu  Bentuk-bentuk Yajňa  Syarat-syarat Yajňa yang Satwika dalam kitab suci  Contoh-contoh pelaksanaan Yajňa dalam masyarakat



E. Pembelajaran dan Penilaian 1. Pembelajaran Kerangka Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti mengacu pada berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti yang tertuang dalam Kompetensi Inti 3 (KI-3) harus diimplementasikan dalam kompetensi Inti 4 (KI-4) disesuaikan dengan materi pembelajaran yang diajarkan di setiap jenjang sesuai dengan silabus Kurikulum 2013.Agar dapat mengaplikasikan nilai-nilai sikap yang tertuang dalam KompetensiInti 1 (KI-1) dan Kompetensi Inti 2 (KI-2) yang berkaitan dengan materipembelajaran yang diajarkan sesuai dengan tingkat satuan pendidikan dan jenjang masing-masing kelas, pendidik dapat menerapkan berbagai pendekatandan model dalam proses pembelajaran, yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Pendekatan Saintifik



Langkah-langkah Aktivitas guru Mengamati: guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan dilingkungan sekitar sesuai materi pokok pembelajaran. Menanya: guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanyatentang hal-hal yang belum dipahami terkait materipembelajaran yang sedang dibahas, maupun hal-hal yangberkaitan dengan materi yang dibahas. Mengeksplor: guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sesuai dengan materi pembelajaran. Mengasosiasi: guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi pembelajaran yang sedang dibahas.



Mengomunikasikan: siswa dapat menyampaikan hasil proses pembelajaran dari materi pembelajaran dalam tertulis maupun lisan. b. Model Pembelajaran Kooperatif Langkah-langkah Aktivitas guru Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai, menekankan pentingnya topik, dan memotivasi siswa belajar. Menyajikan informasi: Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok: Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok dan membimbing setiap kelompok dalam kelompok-kelompok belajar agar melakukan transisi secara efektif dan efisien. Membimbing kelompok bekerja dan belaja:,Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan tugas. Evaluasi: Guru mengevaluasi hasil kerja siswa tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Memberikan penghargaan Guru mecari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok Sumber: (Rusman: 2014:211) c. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Inquiry)Langkah-langkah Aktivitas guru Tahap 1 Orientasi:Guru mengondisikan agarsiswa siap melaksanakan proses pembelajaran, menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai oleh siswa, menjelaskan pokok- pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan,menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dapat dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa. Tahap 2 Merumuskan masalah:Gurumembimbing dan memfasilitasisiswa untuk merumuskan dan memahami masalah nyata yang telah disajikan. Tahap 3



Merumuskan hipotesis: Guru membimbing siswa untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis dengan cara menyampaikan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau perkiraan kemungkinan jawaban darisuatu permasalahan yang dikaji. Tahap 4 Mengumpulkan data: Guru membimbing siswa dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikirmencari informasi yang dibutuhkan. Tahap 5 Menguji hipotesis: Guru membimbing siswa dalam proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalahmencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Tahap 6 Merumuskan kesimpulan Gurumembimbing siswa dalamproses mendeskripsikan temuan yang diperolehberdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untukmencapai kesimpulan yang akuratsebiknya guru mempu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.Sumber: Modul Pelatihan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Direktorat PSMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016;51) d. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Langkah-langkah Aktivitas guru Tahap 1 Orientasi terhadap masalah Guru menyajikan masalah nyata kepada siswa. Tahap 2 Organisasi belajar Guru memfasilitasi siswa untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah.Siswa berbagiperan/tugasuntukmenyelesaikanmasalah tersebut. Tahap 3 Penyelidikan individual maupun kelompok Guru membimbing siswa melakukan pengumpulan data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagaimacamcara untukmenemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah. Tahap 4 Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah Guru membimbing siswa untuk menentukanpenyelesaianmasalahyangpalingtepatdariberbagai alternatif pemecahan masalah yang



siswa temukan.Siswamenyusun laporan hasil penyelesaianmasalah,misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau Power Point slides. Tahap 5 Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah Guru memfasilita sisiswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang dilakukan.Sumber: Modul Pelatihan K13 Pendidikan Agama Hindu dan Budi PekertiDirektorat PSMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016;49) e. Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Langkah-langkah Aktivitas guru Tahap 1Persiapan Guru Menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya) Tahap 2 Stimulasi/pemberian rangsangan Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan,anjuranmembacabuku,dan aktivitasbelajar lainnya yangmengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untukmenyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan



Tahap 3 Identifikasi masalah Guru Mengidentifikasi sumberbelajardanmemberi kesempatan kepada siswa untukmengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) Tahap 4 Mengumpulkan data Guru Membantu siswa mengumpulan dan mengeksplorasi data. Tahap 5 Pengolahan data Guru membimbing siswa dalam kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya Tahap 6 Pembuktian



Gurumembimbing siswamelakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil Sumber: Modul Pelatihan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Direktorat PSMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016;52) f. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Langkah-langkah Aktivitas guru Tahap 1Penentuan projek Guru bersama dengan siswamenentukan tema/topic projek Tahap 2 Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek Guru memfasilitasi Siswa untuk merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek beserta pengelolaannya Tahap 3Penyusunan jadwal pelaksanaan projek Gurumemberikan pendampingan kepada siswa melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah Dirancangnya Tahap 4Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru Guru memfasilitasi dan memonitor siswa dalam melaksanakan rancangan projek yang telah dibuat Tahap 5 Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek Guru memfasilitasi Siswa untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil karya Tahap 6 Evaluasi proses dan hasil projek Guru dan siswa pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas Projek Sumber: Modul Pelatihan Pendidikan Agama Hindu dan Budi PekertiDirektorat PSMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016;50)Abad 21 membawa kita pada perubahan yang signifikan maka diperlukan juga keterampilan yang memadai pada abad 21 (21st Century Skills) adalah (1)keterampilan hidup dan berkarir (life and career skills), (2) Keterampilan belajar dan inovasi (learning and innovation skills), dan (3) Keterampilan literasi informasi, media dan teknologi (Information media and technology skills).Keterampilan hidup dan berkarir (life and career skills) meliputi (a) fleksibilitas dan adaptabilitas (flexibility and adaptability), (b) inisiatif dan mengatur diri sendiri (initiative and selfdirection), (c) interaksi sosial dan budaya (social andcrosscultural interaction), (d) produktivitas dan akuntabilitas (productivity and accountability).Keterampilan belajar dan inovasi (learning and innovation skills) meliputi (a)berpikir kritis dan mengatasi masalah (critical thinking and problem soling), (b)komunikasi dan kolaborasi (communication and collaboration), (c) kreativitasdan inovasi (creativity



and innovation).Keterampilan literasi informasi, media dan teknologi (information media andtechnology skills) meliputi (a) literasi informasi (information literacy), (b) literasimedi (media literacy) dan (c) literasi ICT (information and communication technology literacy Keterampilan Abad 21 No Keterampilan Abad 21 Deskripsi 1 Keterampilan hidup dan berkarir 1. Fleksibilitas dan adaptabilitas: Siswa mampu mengadaptasi perubahan dan fleksibel dalam belajar dan berkegiatan dalam kelompok 2. Memiliki inisiatif dan dapat mengatur diri sendiri: Siswa mampu mengelola tujuan dan waktu, bekerja secara independen dan menjadi siswa yang dapat mengatur diri sendiri.3. Interaksi sosial dan antar-budaya: Siswa mampu berinteraksi dan bekerja secaraefektif dengan kelompok yang beragam.4. Produktivitas dan akuntabilitas: Siswa mampu menglola projek dan menghasilkan produk.5. Kepemimpinan dan tanggungjawab: Siswa mampu memimpin teman-temannya dan bertanggungjawab kepada masyarakat luas 2 Keterampilan Belajar dan Berinovasi 1. Berpikir kritis dan mengatasi masalah: siswa mampu mengunakan berbagai alasan (reason) seperti induktif atau deduktif untuk berbagai situasi; menggunaan cara berpikir sistem;membuat keputusan dan mengatasi masalah.2. Komunikasi dan kolaborasi: siswa mampu berkomunikasi dengan jelas dan melakukan kolaborasi dengan anggota kelompok lainnya.3. Kreativitas dan inovasi: siswa mampu berpikir kreatif, bekerja secara kreatif danmenciptakan inovasi baru.



3 Keterampilan teknologi dan media informasi 1. Literasi informasi: siswa mampu mengakses informasi secara efektif (sumber nformasi)dan efisien (waktunya);mengevaluasi informasi yang akan digunakan secara kritis dan kompeten; mengunakan dan mengelola informasi secara akurat dan efektf untuk mengatasi masalah. 2. 2. Literasi media: siswa mampu memilih dan mengembangkan media yang digunakan untuk berkomunikasi 3. .3. Literasi ICT: siswa mampu menganalisis media informasi; dan menciptakan media yang sesuai untuk melakukan komunikasi Selain pendekatan di atas, dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di SMP menggunakan metode 6 D. Adapun keenam metode tersebut antara lain a. Metode Dharma Wacana atau Metode Ceramah adalah metode mengajar dengan ceramah secara oral, lisan, dan tulisan diperkuat dengan menggunakan media visual. Pendidik berperan sebagai sumber pengetahuan utama atau dominan. Belajar dengan strategi Dharma Wacanadapat memperoleh ilmu agama. Metode Dharma Wacana termasuk dalamranah pengetahuan dalam dimensi Kompetensi Inti .b. Metode Dharma Gītā adalah metode mengajar dengan pola menyanyi ataumelantunkan sloka, palawakya, dan tembang. Pendidik dalam proses pembelajaran melibatkan rasa seni yang dimiliki setiap



siswa, terutama seni suara atau menyanyi, sehingga dapat menghaluskan budi pekerti dan dapat memahami ajaran Agama. c. Metode Dharma Tula atau metode diskusi adalah metode mengajar dengan melibatkan dua atau lebih siswa, untuk berinteraksi, seperti saling bertukar pendapat dan saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan di antara mereka. Metode Dharma Tula digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Dengan menggunakan strategi Dharma Tula, siswa dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran. d. Metode Dharma Yatra atau karya wisata adalah metode pembelajaran dengan mengajak siswa mengunjungi suatu tempat guna menambah wawasan peserta didik, kemudian membuat laporan dan membukukan hasil kunjungan tersebut dalam bentuk tugas. Mengunjungi tempat-tempatsuci atau pergi ke tempat-tempat yang dianggap terkait perkembangan Agama Hindu. Strategi Dharma Yatra baik digunakan pada saat menjelaskan materi tempat suci, hari suci, budaya, dan sejarah perkembangan Agama Hindu. e. Metode Dharma Shanti adalah metode pembelajaran untuk menanamkan sikap saling asah, saling asih, dan saling asuh yang penuh dengan rasa toleransi. Metode Dharma Shanti dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa, untuk saling mengenali temannya, sehingga menumbuhkan rasa saling menyayangi. f. Metode Dharma Sadhana adalah metode pembelajaran untuk menumbuhkan kepekaan sosial siswa melalui pemberian atau pertolongan yang tulus ikhlas dan mengembangkan sikap berbagi kepada sesamanya 2. Penilaian Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, bahwa ruang lingkup penilaian mencangkup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Adapun penilaian-penilaian tersebut antara lain. a. Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku siswa dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap spiritual dan sosial. 1) Sikap spiritual Penilaian sikap spiritual (KI-1) antara lain: (1) ketaatan melakukan sembahyang (puja Tri sandhya); (2) berperilaku sopan dan santun; (3)berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (makan, tidur,bepergian); dan (4) toleransi dalam beribadah; (5) konsentrasi/sadar penuh (duduk hening sebelum dan sesudah pembelajaran, serta konsentrasi saat proses pembelajaran). 2) Sikap Sosial



Penilaian sikap sosial (KI-2) meliputi: (1) jujur, yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan; (2) disiplin,yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan; (3) tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku siswa untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan,negara dan Tuhan Yang Maha Esa; (4) santun, yaitu perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa yang baik; (5) peduli, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain atau masyarakat yang membutuhkan; (6) menghargai, maksudnya menghargai pendapat orang lain dan berbagai perbedaan yang ada; (7) percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan; (8) tekun, yaitu sikap dan perilaku siswa yang selalu berusaha melakukan tugas dengan sungguh-sungguh; (9) mandiri, yaitu perilaku yang dapat mengatur dirinya sendiri tanpa harus selalu diingatkan; dan (10) kerjasama, yaitu perilaku siswa yang memperlihatkan semangat kebersamaan.Penilaian sikap menggunakan teknik observasi, penilaian diri dan penilaian antarteman. Penilaian Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada ranah sikap meliputi sikap bersembahyang, perilaku toleran, jujur dalam berpikir, berkata, dan berbuat, menunjukkan ketaatan dalam menjalankan Yajňa, selalu mengucapkan syukur kehadapan Sang Hyang Widhi. b. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan siswa yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning), penilaian sebagai proses pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran (assessment of learning). Melalui penilaian tersebut diharapkan siswa dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Untuk itu,digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, danpenugasan. Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembanganinstrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan,serta pemanfaatan hasil penilaian. Untuk mengetahui ketuntasan belajar(mastery learning), penilaian ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan (diagnostic) proses pembelajaran. Hasil tes diagnostic,ditindaklanjuti dengan pemberian umpan balik (feedback) kepada siswa,sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Penilaian pengetahuan menggunakan angka dengan rentang capaian/nilai 0 sampai dengan 100 dan deskripsi. Deskripsi dibuat denganmenggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yang penguasaannya belum optimal. Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes tulis, lisan, dan penugasan. Penilaian Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada SekolahMenengah Pertama (SMP) ranah kognitif meliputi aspek Kitab Suci, Tattva,Suśīla, Acara dan Sejarah, yang tertuang dalam pembelajaran Mahābhārata,Awatara, Dewa dan Bhatara, Asta Aiswarya, Atman, Karmaphala, Sad Atatayi, Sapta Timira, Tri Guna, Panca Yama, dan Nyama Bratha, DasaMala, Panca Yajňa, Panca Mahabhuta, dan Budaya Hidup Sehat dan Sejarah perkembangan Hindu di Asia.



c. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi karateristik kompetensi dasar aspek keterampilan untuk menentukan teknik penilaian yang sesuai. Tidak semua kompetensi dasar dapat diukur dengan penilaian kinerja, penilaian proyek, atau portofolio. Penentuan teknik penilaian didasarkan pada karakteristik kompetensi keterampilan yang hendak diukur. Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan siswadapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (dunia nyata). Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0 sampai dengan 100 dan deskripsi. Teknik penilaian yang digunakan sebagai berikut. 1) Penilaian Kinerja: Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya dengan mengaplikasikan atau mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Pada penilaian kinerja, penekanan penilaiannya dapat dilakukan pada proses atau produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian produk, sedangkan penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut penilaian praktik (praktik). Penilaian praktik, misalnya; memainkan alat musik, melakukan pengamatan suatu objek dengan menggunakan mikroskop, mekidung/menyanyi, bermain peran, menari, dan sebagainya. Penilaian produk, misalnya: poster, kerajinan, puisi, dan sebagainya. 2) Penilaian Proyek: Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode / waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, penyajian data, dan pelaporan. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan pengumpulan data, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan inovasi dan kreativitas serta kemampuan menginformasikan siswa pada muatan tertentu secara jelas. 3) Penilaian Portofolio: Portofolio dapat berupa kumpulan dokumen dan teknik penilaian. Portofolio sebagai dokumen merupakan kumpulan dokumen yang berisi hasil penilaian prestasi belajar, penghargaan, karya siswa dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif dalam kurun waktu tertentu. Pada akhir periode, portofolio tersebut diserahkan kepada guru pada kelas berikutnya dan orang tua sebagai bukti otentik perkembangan siswa. Portofolio sebagai teknik penilaian dilakukan untuk menilai karyakarya siswa dan mengetahui perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa. Diakhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru bersama-sama dengan siswa. Berkaitan dengan tujuan penilaian portofolio, tiap item dalam portofolio harus memiliki suatu nilai atau kegunaan bagi siswadan bagi orang yang mengamatinya. Guru dan siswa harus sama-sama memahami maksud, mengapa suatu item (dokumen) dimasukkan ke koleksi portofolio. Selain itu, sangat diperlukan komentar dan refleksi dari guru atas karya yang dikoleksi. Berdasarkan informasi perkembangan kemampuan siswa yang dibuat oleh guru bersama siswa yang bersangkutan, dapat dilakukan perbaikan secara terus menerus. Dengan demikian portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa melalui karyanya. Penilaian keterampilan mencakup dua aspek yaitu keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak adalah



bentuk keterampilan belajar berupa kemampuan dalam hal mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/data, menalar/mengasosiasi, dan mengomuniksikan. Keterampilan konkret adalah kemampuan persepsi, dan gerak yang dapat diamati seperti: (1) memberi penghormatan (salam panganjali), (2) melakukan Puja Tri Sandhya (3) Dainika Upasana (menghafalkan mantra sehari-hari); Dharmagita (mekidung, bhajan, kirtan), (4) membuat puisi, (5) keterampilan bercerita, (6) menata sarana dan prasarana sembahyang, (7) melantunkan sloka-sloka, (8) berdarma wacana, dan (9) bermeditasi dan berjapa.



F. Kontekstualisasi Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Sesuai Kondisi Lingkungan dan Siswa Indonesia sebagai negara kesatuan yang terdiri atas berbagai suku bangsa, agama, budaya, ras, dan kelas sosial merupakan kekayaan yang patut disyukuri dan dipelihara agar tetap menjadi sumber kekuatan. Jika tidak disikapi dengan bijak, keberagaman itu dapat menjadi sumber konflik. Oleh karena itu, berbagai kearifan lokal yang telah mengakar di masyarakat harus dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama Hindu, toleran, demokratis, multikultural, dan berwawasan kebangsaan. Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti sesuai ruang lingkup aspek materi yang diajarkan harus mampu menumbuhkan sikap nasionalisme, mampu berkomitmen, berkontribusi, dan mampu merancang cita-citanya sehingga berhasil dalam hidup berdasarkan Dharma Agama (aturan agama) dan Dharma Negara (aturan negara). Kontekstualisasi pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti sebagai berikut: 1. pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dilakukan dengan menyusun perencanaan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat media pembelajaran pendukung yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pembelajaran, sehingga materi pelajaran dapat terserap dengan baik sesuai kompetensi dasar; 2. pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti diharapkan dapat membangun sikap bangga terhadap agamanya, sehingga tumbuh sikap toleran, sehingga terhindar dari sikap fanatisme sempit dan radikalisme. Guna menumbuhkan sikap toleran (tat tvam Asi) melalui ruang lingkup materi Kitab Suci Veda, Tattva (filsafat), Suśīla (etika), Acara dan Sejarah. Pembelajaran yang dikembangkan dalam Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada akhirnya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme; 3. pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti selalu berkomitmen untuk menumbuhkan perilaku yang anti radikalisme yang meyimpang dari dharma, dengan memberikan porsi materi Suśīla atau etika sebesar 35% dari materi-materi yang lain. Dengan memberikan pembelajaran etika yang lebih banyak, dapat menumbuhkan sikap toleran dan bersikap sesuai norma-norma yang berlaku di masyarakat. Siswa yang memiliki etika yang bagus dapat menciptakan keharmonisan di masyarakat; dan



4. kontribusi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti mampu memberikan sumbangsih yang positif terhadap agama, bangsa dan negara. Sejalan dengan karakteristik pendidikan abad 21 yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dalam Kurikulum 2103 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan Teknologi, Imformasi dan komunikas (TIK) mendorong siswa dalam mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti. Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan Karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber belajar. Guru dapat menggunakan buku pengayaan atau referensi lainnya dan mengembangkan bahan ajar sendiri seperti LKS (Lembar Kerja Siswa). Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, LKS bukan hanya kumpulan soal melainkan visualisasi pemahaman materi sesuai dengan Kompetensi Dasar. Hal ini diharapkan secara khusus siswa meningkatkan keyakinan, mengenali peninggalanpeninggalan buddhis sehingga dapat melestarikannya. Secara umum siswa dapat lebih akrab dengan lingkungan alam (maritin, agraris, Niaga/jasa), sosial, dan budaya daerah tempat mereka berada, memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerah, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya daerah dalam rangka sebagai habitat, sebagai sumber penghidupan dan kehidupan, sumber kesejahteraan dan kejayaan bangsa, serta menunjang pembangunan nasional.



II. KOMPETENSI DASAR, MATERI POKOK, DAN PEMBELAJARAN



A. Kelas VII Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu Kompetensi Sikap Spiritual dam Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembebelajaran langsung (direct teaching) dan tidak langsung (indirect teaching) pada Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini. Kompetensi Dasar Siswa mampu: 1.1 menghayati ajaran Kitab Suci Veda sebagai tuntunan hidup 2.1 memperilaku disiplin dalam mengamalkan ajaran Kitab Suci Veda sebagai tuntunan hidup 3.1 memahami Kitab Suci Veda sebagai tuntunan hidup 4.1 mengkodifikasi Kitab Suci Veda sebagai tuntunan hidup



Materi Pokok Kitab Suci Veda sebagai tuntunan hidup



















Siswa mampu: 1.2 menghayati konsep Avatara,



Konsep Avatara, Deva, dan Bhatara dalam agama Hindu







Pembelajaran Membaca buku/artikel dari berbagai sumber tentang Kitab Suci Veda sebagai tuntunan hidup Mencermati artikelartikel tentang Veda sebagai ajaran utama umat Hindu.  Mengamati dengan seksama nilainilai yang terkandung dalam kitab Suci Veda Mencari tahu/informasi dengan mewawancarai beberapa narasumber di lingkungan sekolah berkaitan dengan nilainilai yang terkandung dalam kitab suci Veda  Menyampaikan hasil telaah nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci Veda Menceritakan kembali Kitab Suci Veda sebagai tuntunan hidup Membaca buku teks atau sumber lain yang



Deva, dan Bhatara dalam agama Hindu 2.2 menunjukkan ajaran Avatara, Deva, dan Bhatara dalam kehidupan sehari-hari 3.2 menjabarkan konsep Avatara, Deva, dan Bhatara dalam agama Hindu 4.2 menyajikan ceriteraceritera Avatara, Deva, Bhatara dalam agama Hindu



























Siswa mampu: 1.3 meyakini Karmaphala sebagai sebab akibat dalam agama Hindu 2.3 menunjukkan Karmaphala sebagai sebab akibat dalam agama Hindu



Karmapala sebagai hukum sebab konsep akibat dalam ajaran agama hukum Hindu ajaran







 konsep hukum ajaran



relevan tentang Konsep Avatara, Deva, dan Bhatara dalam agama Hindu Mendengarkan penjelasan guru tentang Konsep Avatara, Deva, dan Bhatara dalam agama Hindu Mencari informasi dengan mewawancarai beberapa narasumber di lingkungan sekolah terkait perbedaan Avatara, Deva dan Bhatara, dalam pandangan agama Hindu. Menyimpulkan hasil diskusi terkait hubungan Avatara, Deva dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi Membuat laporan tertulis hasil telaah hubungan Avatara, Deva dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi Menyimpulkan hasil diskusi terkait hubungan Avatara, Deva dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi Membuat laporan tertulis hasil telaah hubungan Avatara, Deva dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi Karmapala sebagai hukum sebab akibat akibat dalam ajaran agama Hindu Meyakini karmaphala sebagai hukum sebab akibat untuk mencapai surga, neraka, dan atau Moksa



3.3 menjabarkan Karmaphala sebagai sebab akibat dalam agama Hindu 4.3 menyajikan Karmaphala sebagai sebab akibat dalam agama Hindu Karmaphala







konsep hukum ajaran konsep hukum ajaran











Siswa mampu: Sad Atatayi sebagai perbuatan 1.4 menghargai orang yang yang harus dihindari dapat menghindari ajaran Sad Atatayi dalam kehidupan seharihari 2.4 menghargai hak orang lain sebagai wujud pengendalian diri untuk menghindari perilaku Sad Atatayi 3.4 memahami Sad Atatayi sebagai perbuatan yang harus dihindari dalam kehidupan 4.4 menyajikan ceritera singkat perilaku terkait ajaran Sad Atatayi yang harus dihindari







 















Siswa mampu: 1.5 menghayati kepemimpinan dalam konsep agama Hindu 2.5 menghargai perilaku



Konsep kepemimpinan dalam agama Hindu







Mengamati berbagai tindakan teman dilingkungan sekolah, rumah, dan mengamati tindakan keluarga yang dapat mengakibatkan Karmapala baik dan Karmapala buruk. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas penuh dengan percaya diri Menceritakan kembali konsep Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama Hindu Membaca teks atau sumber buku lain yang relevan tentang Sad Atatayi sebagai perbuatan yang harus dihindari Mengamati dan mengidentifikasi bagianbagian Sad Atatayi Mencermati beberapa artikel yang berkaitan dengan cerita-cerita Sad Atatayi Menyaksikan tayangan video yang berkaitan dengan perilaku Sad Atatayi Mendiskusikan materi yang berkaitan dengan cara mengendalikan Sad Atatayi sebagai perilaku yang harus dikendalikan Melaporkan secara tertulis upayaupaya mengendalikan diri dari perilaku Sad Atatayi Menghargai perilaku pemimpin yang bertanggung jawab sesuai konsep agama



pemimpin yang bertanggung jawab sesuai konsep agama Hindu 3.5 menjelaskan konsep kepemimpinan dalam agama Hindu 4.5 menyajikan tipologi kepemimpinan dalam konsep Hindu















Siswa mampu: Kualitas Pañca 1.6 menghayati ajaran Pañca kehidupan Yajñā yang berkualitas dalam kehidupan sehari-hari 2.6 disiplin mengamalkan Pañca Yajñā yang berkualitas dalam kehidupan sehari-hari 3.6 memahami kualitas Pañca Yajñā dalam kehidupan 4.6 menyajikan contoh Panca Yajñā yang tergolong Tamasika, Rajasika, dan Sattwika



Yajñā



dalam







 











Hindu Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang Konsep kepemimpinan dalam agama Hindu Menyaksikan tayangan video yang berkaitan dengan kepemimpinan Hindu Menyampaikan laporan secara tertulis tentang contoh-contoh kepemimpinan Hindu dalam Membaca teks atau sumber lain yang relevan tentang Kualitas Pañca Yajñā dalam kehidupan Mengamalkan Yajñā yang berkualitas dalam kehidupan sehari-hari Menyaksikan tayangan video salah satu contoh kegiatan pelaksanaan yajna di masyarakat Mencari tahu/informasi dengan mewawancarai beberapa narasumber di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan landasan dan contoh pelaksanaan Yajňa Menyapaikan hasil telaahnya secara lisan tentang Kualitas Pañca Yajñā dalam kehidupan



B. Kelas VIII Alokasi waktu: 2jam pelajaran/minggu Kompetensi Sikap Spiritual dam Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembebelajaran langsung (direct teaching) dan tidak langsung (indirect teaching) pada Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.



Kompetensi Dasar Siswa mampu: 1.1 menghayati sifat-sifat Atman yang tertuang dalam kitab Bhagavadgita 2.1 disiplin menghayati sifatsifat Atman yang tertuang dalam kitab Bhagavadgita 3.1 memahami sifat-sifat Atman yang tertuang dalam kitab Bhagavadgita 4.1 menggambarkan sifat-sifat Atman yang tertuang dalam kitab Bhaga-vadgita



Materi Pokok Sifat-sifat Atman yang tertuang dalam kitab Bhagavadgita























Siswa mampu: 1.2 menghargai seseorang yang dapat mengendalikan diri dari perilaku Sapta Timira 2.2 menghargai orang lain



Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan







Pembelajaran Membaca teks atau sumber lain yang relevan tentang sifatsifat Atman yang tertuang dalam kitab Bhagavadgita Menghargai perilaku rasa ingin tahu tentang sifat-sifat Atman yang tertuang dalam kitab Bhagavadgita Mengamati tayangan video yang berkaitan dengan pembacaan slokasloka dalam kitab Bhagadgita Mengupulkan data dengan mencari artikelartikel tentang Atman sebagai sumber hidup, seluruh makhluk Menyampaikan hasil telaahnya secara lisan di depan kelas tentang Atman sebagai sumber hidup Membaca teks atau sumber lain yang relevan tentang Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan



untuk mengendalikan diri dari perilaku Sapta Timira 3.2 memahami Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan 4.2 menguraikan Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan



Siswa mampu: 1.3 menghayati ajaran Tri Gunadalam mengharmonisasi kehidupan beragama 2.3 menghargai seseorang yang dapat mengharmoniskan diri dari ajaran Tri Guna 3.3 mengetahui konsep Tri Gunadalam kehidupan 4.3 menyajikan konsep Tri Gunadalam kehidupan











Konsep Tri Guna dalam kehidupan







 















Siswa mampu: 1.4 menghayati ajaran Panca Mahabhuta sebagai unsur pembentuk alam semesta 2.4 menghargai perilaku disiplin dalam melestarikan alam semesta yang terbentuk dari unsur Panca Mahabhuta 3.4 memahami ajaran Panca



Ajaran Panca Mahabhuta sebagai unsur pembentuk alam semesta











dalam kehidupan Menyimak penjelasan guru tentang Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan Menceritakan Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan dengan konsep Tri Guna dalam kehidupan Menghargai seseorang yang dapat mengendalikan ajaran Tri Guna dalam menjalankan kehidupan beragama Mengamati dan mengidentifikasi bagianbagian dan pengaruh Tri Guna dalam kehidupan Mencari tahu/informasi dengan mewawancarai beberapa narasumber di lingkungan sekolah terkait pengaruh Tri Guna dalam kehidupan Menyajikan hasil laporan di depan kelas terkait konsep Tri Guna dalam kehidupan dengan penuh tanggung jawab Membaca ca buku teks atau sumber lain yang relevan dengan Ajaran Panca Mahabhuta sebagai unsur pembentuk alam semesta Menghargai perilaku disiplin dalam



Mahabhuta sebagai unsur pembentuk alam semesta 4.4 menguraikan ajaran Panca Mahabhuta sebagai unsur-unsur pembentuk alam semesta















Siswa mampu: 1.5 menghargai perkembangan sejarah agama Hindu di Asia 2.5 menghargai peninggalan sejarah perkembangan agama Hindu di Asia 3.5 menguraikan sejarah perkembangan agama Hindu di Asia 4.5 menceriterakan secara singkat sejarah perkembangan agama Hindu di Asia



Sejarah perkembangan agama Hindu di Asia



















 



melestarikan alam semesta yang terbentuk dari unsur-unsur Panca Mahabhuta Mengamati tentang contoh-contoh Pañca Mahābhūta pada alam semesta Membuat laporan/bahan paparan dari hasil kesimpulan diskusi Mempresentasikan laporan/ bahan paparan yang telah dibuat terkait ajaran Panca Mahabhuta sebagai unsur-unsur pembentuk alam semesta Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang sejarah perkembangan agama Hindu di Asia Mengamati peninggalanpeninggalan agama Hindu di Asia melalui berbagai sumber Menyimak penjelasan guru tentang sejarah perkembangan agama Hindu di Asia Mengumpulkan data dengan wawancara beberapa narasumber tentang perkembangan Agama Hindu di Asia Menyimpulkan hasil wawancaranya Hindu di Asia tentang perkembangan Agama Hindu di Asia  menceriterakan secara singkat sejarah perkembangan agama Hindu di Asia



C. Kelas IX Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu Kompetensi Sikap Spiritual dam Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembebelajaran langsung (direct teaching) dan tidak langsung (indirect teaching) pada Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Kompetensi Dasar Siswa mampu: 1.1 menghayati ceritera Mahābhārata sebagai tuntunan hidup 2.1 disiplin dalam menghayati kitab Mahābhārata sebagai tuntunan hidup 3.1 menguraikan isi parwaparwa dalam Kitab Mahābhārata 4.1 menyajikan ceritera singkat parwa-parwa dalam kitab Mahābhārata



Materi Pokok Isi parwaparwa dalam Kitab Mahābhārata



















Siswa mampu: 1.2 menghargai budaya hidup sehat dalam kehidupan seharihari sesuai ajaran Kitab Suci Veda 2.2 berperilaku budaya hidup sehat dalam kehidupan seharihari sesuai ajaran Kitab Suci Veda 3.2 memahami budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci Veda 4.2 menyajikan contoh budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci Veda



Budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci Veda



















Pembelajaran Membaca teks atau sumber lain yang relevan dengan Isi parwaparwa dalam Kitab Mahābhārata Mengumpulkan data/informasi dengan mencari artikel tentang kedudukan Mahābhārata dalam Veda Mengumpulkan data lanjutan terkait dengan Isi parwa-parwa dalam Kitab Mahābhārata Menyajikan ceritera singkat parwaparwa dalam kitab Mahābhārata Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci Veda Menyimak penjelasan guru tentang budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci Veda Mengamati budaya hidup sehat nenurut kitab suci Veda di lingkungan sekolah dan rumah Mencari artikel



Siswa mampu: 1.3 menghayati kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Asta Aiswarya 2.3 disiplin menghayati kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Asta Aiswarya 3.3 memahami kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Asta Aiswarya 4.3 menguraikan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Asta Aiswarya



Kemahakuasaan sang hyang widhi wasa sebagai Asta Aiswarya



Siswa mampu: 1.4 menghayati ajaran Panca Yama, dan Nyama Bratha untuk membentuk karakter dalam rangka pembentukan jati diri 2.4 berperilaku disiplin dalam menjalankan ajaran Panca Yama, dan Nyama Bratha untuk membentuk karakter dalam



Ajaran Panca Yama, dan Panca Nyama Brata untuk membentuk karakter



berkaitan dengan hidup sehat  Menyampaikan hasil diskusinya tentang penerapan hidup sehat dalam kehidupan melalui laporan tertulis  Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang kemahakuasaan sanh hyang widhi wasa sebagai Asta Aiswarya  Membiasakan berdisiplin diri untuk selalu bersyukur akan kemahakuasan Sang Hyang Widhi dalam konsep Asta Aiswarya  Mencermati dengan mendengarkan sloka dan mantram terkait Asta Aiswarya  Mengumpulkan data/informasi dengan mewawancarai beberapa narasumber di lingkungan sekolah berkaitan Asta Aiswarya  Menyimpulkan hasil diskusi tentang Asta Aiswarya dan cerita kemahakuasaan Sang Hyang Widhi  Mengomunikasikan ceritera kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Asta Aiswary  Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang ajaran Panca Yama, dan Nyama Brata untuk membentuk karakter  Mengamati dan mengidentifikasi bagianbagian Panca Yama dan



rangka pembentukan jati diri 3.4 memahami ajaran Panca Yama, dan Nyama Bratha untuk membentuk karakter 4.4 menyajikan contoh Panca Yama, dan Nyama Bratha untuk membentuk karakter dalam rangka pembentukan jati diri















Siswa mampu: 1.5 menghayati contoh perilaku Dasa Mala yang harus dihindari 2.5 berperilaku jujur dalam berpikir, berkata, dan berbuat untuk menghindari perilaku Dasa Mala dalam kehidupan 3.5 mengurai-kan perilaku Dasa Mala yang harus dihindari dalam kehidupan 4.5 menyajikan contoh perilaku Dasa Mala yang harus dihindari



Perilaku Dasa Mala yang harus dihindari dalam kehidupan



















Panca Nyama Brata Mencari informasi dengan mewawancarai beberapa narasumber di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan ajaran Panca Yama dan Nyama Brata Menyimpulkan data hasil diskusinya tentang contoh Pancā Yamā dan Nyamā Bratā dalam Masyarakat Menyajikan contoh Panca Yama, dan Nyama Bratha untuk membentuk karakter dalam rangka pembentukan jati dir Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang Perilaku Dasa Mala yang harus dihindari dalam kehidupan Mengamati lingkungan sekolah dan keluarga tentang upaya menghindarkan diri dari pengaruh Dasa Mala Mengumpulkan data tentang contoh perilaku Dasa Mala yang harus dihindari dalam kehidupan melalui gambar-gambar Menceritakan contoh perilaku Dasa Mala yang harus dihindari



III MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN A.kelas VII Alokasi waktu 2jm pelajaran /minggu Kompetensi Dasar Siswa mampu: 1.1Menghayati kitab suci weda sebagai tuntunan hidup 2.1 Menghargai dan menghayati kitab suci weda sebagai tuntunan hidup 3.1Memahami kitab suci weda sebagai tuntunan hidup 4.1Mengkodifikas i kitab suci weda sebagai tuntunan hidup



Materi Pokok dan Materi Pembelajaran  Pengerti an dan arti kata weda  Mengap a weda itu suci  Pokok – pokok ajaran weda  Nilainilai yang terkand ung dalam weda  Fungsi weda  Upaya mengaja rkan weda  Sifatsifat weda  Kodifika si weda  Sapta rsi



Kegiatan Pembelajaran 







 



   



Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang kitab suci weda sebagai tuntunan hidup Menyimak penjelasan guru memalui cerita tentang kitab suci weda sebagai tuntunan hidup Menayangkan gambar macam-macam kitab weda Secara berkelompok membuat outline naskah cerita pendek tentang fungsi ajaran weda dalam kehidupan Menyimpulkan hasil diskusi fungsi weda Menyimpulkan hasil diskusi terkait diskusi fungsi weda Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan percaya diri Menceritakan kembali konsep pengertian,dan funsi weda sebagai tuntunan hidup



Penilaian



Sikap : 











Penilaian diri siswa dari caranya berdoa sebelum belajar sebagai sikap mengamalkan ajaran weda dalam kehidupan sehari hari Mencatat kejadiankejadian yang terjadi terkait kitab suci weda sebagai tuntunan hidup



Penilaian teman sebaya Pengetahuan:  Guru memberikan pertanyaan mengenai kitab suci weda sebagai tuntunan hidup  Penugasan Ketrampilan:  Persiapan ,pengumpulan data dan pelaporan yang dibimbing pendidik tentang pengertian weda,fungsi,da n nilai-nilai yang terkandung







1.2 menghayati konsep dewa ,bhatara,& awatara 2.2 Menghargai dan menghayati konsep dewa ,bhatara,& awatara 3.2 Memahami konsep dewa ,bhatara,& awatara 4.2 Menceritakan konsep dewa,bhatara,& awatara























Menjela skan pengerti an sraddha Menjela skan konsep dan pengerti an dewa ,bhatara ,& awatara Menyeb utkan hubung an dan perbeda an dewa,bh atara,& awatara Menjela skan funsi dan tugas dewa,bh atara,da n awatara Menceri takan turunny a Dasa Awatara











 











 



Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang Konsep dewa,bhatara ,& awatara Menyimak penjelasan guru memalui ceritatentang konsep dewa,bhatara,&awatara Menayangkan gambar dewa-dewa,bhatara &awatara Secara berkelompok membuat outline naskah cerita pendek tentang perbedaan ,fungsi dan tugas dari dewa, bhatara & awatara Menyimpulkan hasil diskusi perbedaan ,fungsi dan tugas dari dewa, bhatara & awatara Menyimpulkan hasil diskusi terkait diskusi perbedaan ,fungsi dan tugas dari dewa, bhatara & awatara Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan percaya diri Menceritakan kembali konsep pengertian, perbedaan ,fungsi dan tugas dari dewa, bhatara & awatara



serta kodifikasi weda Siswa diminta mencatat upaya- upaya disekitar masyarakat dalam menyebarkan jaran weda



Sikap :  Penilaian diri siswa dari caranya membaca mantram mohon inspirasi terhadap dewi saraswati sebagai ilmu pengetahuan  Mencatat kejadiakejadian terkait dengan materi dewa,bhatara,dan awatara  Penilaian teman sebaya  Observasi guru terhadap murid Pengetahuan: 



Guru memberikan pertanyaan mengenai pengertian dewa,bhatara,&awa tara  Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai perbedaan dewa,bhatara,&awa tara  Penugasan Ketrampilan :  Persiapan, pengumpulan,dan pengolahan data dan pelaporan data



kedunia 



1.3 Menghayati konsep karma phala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama hindu 2.3 Menghargai dan menghayati konsep karma phala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama hindu 3.3 Memahami ajaran karma phala tattwa sebagai bagian sraddha 4.3 Menyebutkan contoh karma phala tattwa dalam kehidupan























Menjela skan pengerti an karma phala Menyeb utkan jenisjenis karma phala dan menjela skannya Menyeb utkan contoh karma phala Menjela skan akibatakibat perilaku karma phala Surga Neraka











 



 







 



Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang konsep karma phala sebagai hukum sebab akibat dalam ajran agama hindu Menyimak penjelasan guru memalui ceritatentang konsep karma phala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama hindu Menayangkan gambar perbuatan yang baik dan tidak baik Mengamati tindakan teman dilingkungan sekolah atau keluarga dirumah yang dapat mengakibatkan karma baik atau karma buruk Secara berkelompok membuat outline naskah cerita pendek Menyimpulkan hasil diskusi karma phala sebagai hukum sebab akibat Menyimpulkan hasil diskusi terkaitjenis-jenis karma phala dan karma phala sebagai hukum sebab akibat Mempresentasikan hail diskusi di depan kelas dengan percaya diri Menceritakan kembali konsep karma phala sebagai hukum sebab



yang dibimbing guru tentang cerita dasaawatara Siswa diminta membuat kliping tentang dewa – dewa



Sikap : 







Penilaian diri siswa dari caranya mensyukuri anggota tubuhnya untuk mengamalkan konsep karma phala sebagai hukum sebab akibat Mencatat kejadiankejadian yang terjadi terkait dengan Karma phala dalam kehidupan seharihari







Penilaian teman sebaya







Observasi



Pengetahuan: 







Guru memberikan pertanyaan mengenai jenisjenis karma phala Guru memberikan pertanyaan kepada siswa seputar contoh sikap perilaku yang baik dan yang buruk



Ketrampilan:  Persiapan,pengump ulan data , dan



akibat dalam ajaran hindu







Siswa mampu: 1.4 menghargai orang yang dapat menghindari ajaran Sad Atatayi dalam kehidupan sehari-hari 2.4 menghargai hak orang lain sebagai wujud pengendalian diri untuk menghindari perilaku Sad Atatayi 3.4 memahami Sad Atatayi sebagai perbuatan yang harus dihindari dalam kehidupan 4.4 menyajikan ceritera singkat perilaku terkait ajaran Sad Atatayi yang harus dihindari



 



    Tugas Pengerti Mengamati :  Menyimak dengan an sad  seksama paparan atayi pengertian Sad Atatayi. Cara  Membaca materi Sad pengend Atatayi pada buku teks alian sad pelajaran agama Hindu. atayi  Melihat di lingkungan sekolah orang yang melakukan perilaku Sad     Tes Atatayi.     Membaca bagian-bagian Sad Atatayi dalam agama Hindu



pengelolahan data dan pelaporan yang dibimbing guru tentang pengertian karma phala,jenisjenis karma phal, dan contoh-contoh karma phala baik dan buruk Siswa diminta mencatat perilakuperilaku orangyang ada dilingkungansekola dan rmah terkait upaya meningkatkan keyakinan kepada tuhan Peserta didik diminta melakukan pengamatan dan wawancara di lingkungan rumah dan sekolah tentang perilaku Sad Atatayi.



Pendidik memberikan tes paper kepada peserta didik untuk dikerjakan.



Menanya :  Menanyakan pada     Observasi pendidik dan teman  Pendidik meminta sebab orang melakukan peserta didik perilaku Sad Atatayi. kelapangan sekolah  Menanyakan pada untuk mengadakan pendidik bagian-bagian observasi dan Sad Atatayi. membuat laporan  Menanyakan pada hasil observasinya. pendidik dan teman dampak yang dihasilkan dari perilaku Sad Atatayi.     Portofolio  Peserta didik



Mengeksperimen/mengeksplora sikan :  Mengumpulkan bukti-bukti contoh perilaku Agnida.  Mengumpulkan bukti-bukti contoh perilaku Atharwa.  Mengumpulkan bukti-bukti contoh perilaku Sastragna.



diminta untuk membuat kliping cara menghindarkan diri dari perilaku Sad Atatayi.



Mengasosiasikan :  Merangkum artikel terkait contoh perilaku Agnida dalam Sad Atatayi.  Merangkum artikel terkait contoh perilaku Atharwa dalam Sad Atatayi.  Merangkum artikel terkait contoh perilaku Sastragna dalam Sad Atatayi.  Mengelompokkan contohcontoh pertilaku dari bagian-bagian Sad Atatayi. Mengomunikasikan :  Peserta didik menyebutkan bagianbagian Sad Atatayi.  Menunjukkan bukti-bukti perilaku Sad Atatayi.  Menunjukkan perilaku toleransi antar sesama.  Mendemontrasikan cara menghindari perilaku Sad Atatayi. Siswa mampu: 1.5Menghayati kepemimpinan dalam agama hindu 2.5 Menghargai perilaku pemimpin yang bertaggungjawab pemimpin yang bertanggung jawab sesuai







 



Arti kepemi mpina dalam agama hindu Tipologi kepemi mpinan Sikap kepemi mpinan



Mengamati : T Tugas  Menyimak dengan Peserta didik diberikan tugas seksama paparan melakukan wawancara pengertian kata kepada pemimpin setempat pemimpin     Tes  Membaca materi Pendidik memberikan soalkepemimpinan dalam soal terkait kepemimpinan agama hindu pada buku dalam agama hindu teks pelajaran agama     Observasi Hindu.  Pendidik meminta  Melihat di lingkungan kepada peserta didik sekolah keluarga dan



konsep agama Hindu 3.5 menjelaskan konsep kepemimpinan dalam agama Hindu 4.5 menyajikan tipologi kepemimpinan dalam konsep Hindu



dalam agama hindu



masyarakat orang yang untuk melakukan melakukan perilaku wawancara dengan kepemimpinan tokoh setempat mengenai cara    Membaca sikap-sikap memimpin yang kepemimpinan dalam baik. agama hindu Menanya :     Portofolio  Menanyakan pada  Peserta didik pendidik dan teman arti diminta untuk kata kepemimpinan membuat laporan  Menanyakan pada tertulis dalam pendidik bagaimana bentuk makalah sikap seorang pemimpin Makna  Menanyakan pada kepemimpinan dan pendidik dan teman sikap kepemimpinan bagaimana konsep dalam agama hindu kepemimpinan dalam agama hindu. Mengeksperimen/mengeksplora sikan :  Mengumpulkan data kepemimpinan dalam agama hindu pada zaman majapahit  Mengumpulkan data kepemimpinan dalam agama hindu sesuai dengan lontar raja pati gundala.  Mengumpulkan data kepemimpinan dalam agama hindu yang berdasarkan asta brata Mengasosiasikan :  Merangkum artikel terkait kepemimpinan dalam agama hindu pada zaman majapahit.  Merangkum artikel terkait kepemimpinan dalam agama hindu sesuai dengan lontar raja pati gundala  Merangkum artikel kepemimpinan dalam agama hindu yang berdasarkan asta brata



Mengomunikasikan :  Peserta didik menyebutkan perilaku pemimpin sesuai konsaep agama hindu  Menunjukkan contohcontoh kepemimpinan dalam agama hindu



Siswa mampu: 1.6 menghayati ajaran Pañca Yajñā yang berkualitas dalam kehidupan sehari-hari 2.6 disiplin mengamalkan Pañca Yajñā yang berkualitas dalam kehidupan sehari-hari 3.6 memahami kualitas Pañca Yajñā dalam kehidupan 4.6 menyajikan contoh Panca Yajñā yang tergolong Tamasika, Rajasika, dan Sattwik



   



Pengerti an yajna Bentukbentuk yajna Syarat_s yarat Yajna Contoh pelaksa naan yajna



Mengamati : Tugas  Menyimak dengan  Peserta didik seksama paparan tentang diberikan tugas pengertian Yajñā. ketempat suci, untuk menuliskan  Membaca jenis-jenis Yajñā yang sering Yajñā pada buku teks dilaksanakan di pelajaran agama Hindu. tempat suci  Membaca materi Yajñā tersebut. pada buku teks pelajaran.  Mendengarkan Tes penjelasan Yajñā yang  Pendidik bersifat Sātvika. memberikan soal Membaca  Yajñā yang soal terkait Yajñā bersifat Rajasika dalam untuk dikerjakan agama Hindu. peserta didik.  Menyimak Yajñā yang bersifat Tamasika dalam Observasi kehidupan.  Pendidik meminta kepada peserta didik Menanya : untuk melakukan  Menanyakan jenis-jenis wawancara dengan Yajñā dalam ajaran tokoh setempat agama Hindu. mengenai makna  Menanyakan contohpelaksanaan Yajñā. contoh Yajñā yang dilaksanakan di Portofolio masyarakat.  Peserta didik  Menanyakan dampak diminta untuk pelaksanaan Yajñā dalam membuat laporan kehidupan sehari-hari. tertulis dalam bentuk makalah Mengeksperimen/mengeksplora makna dan fungsi sikan : dan kwalitas Yajñā.  Mencari bukti-bukti pelaksanaan Yajñā dalam masyarakat.







Mengumpulkan datadata terkait pelaksanaan Yajñā yang Sātvika.  Mengumpulkan datadata terkait pelaksanaan Yajñā yang Rajasika.  Mengumpulkan datadata terkait pelaksanaan Yajñā yang Tamasika.  Melakukan wawancara pada sulinggih terkait Yajñā dalam agama Hindu Mengasosiasikan :  Menyimpulkan proses pelaksanaan Yajñā.  Menyimpulkan dampak pelaksanaan Yajñā dalam kehidupan.  Merangkum contoh pelaksanaan Yajñā yang Satvika. Mengomunikasikan :  Menyebutkan jenis-jenis Yajñā dalam agama Hindu.  Menunjukkan dampak pelaksanaan Yajñā dalam diri.  Melaporkan data hasil wawancara terkait Yajñā dalam agama Hindu.



Mengetahui KEPALA SMP N 8 PARENGGEAN



(SENTOT HARYOTO)



Cempaka putih,



agustus 2019



GURU MAPEL



(RIZKY AYU .M)



A.kelas VIII Alokasi waktu 1jam pelajaran /minggu Kompetensi Dasar Siswa mampu: 1.1Menghayati Sifat-sifat atman yang tertuang dalam kitab bhagavadgita 2.1Disiplin memnghayati Sifat-sifat atman yang tertuang dalam kitab bhagavadgita 3.1Memahami sifat-sifat atman yang tertang dalam kitab bhagavadgita 4.1Menggamb arkan sifatsifat atman yang tertuang dalam kitab bhagavadgita



Materi Pokok dan Materi Pembelajaran  Memaha mi arti atman  Memaha mi perbedaa n dan persamaa n atman dan Brahman  Membaca petikanpetikan kitab bhagavad gita tentang sifat-sifat atman  Memaha mi isi atau makna petikanpetikan kitab bhagavad gita tentang sifat-sifat atman  Memaha mi sifat atman sebagai sumber hidup



Kegiatan Pembelajaran 







   



Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang atman dalam kitab bhagavadgita Secara berkelompok membuat outline naskah cerita pendek tentang sifat atman dalam kitab bhagavadgita Mendiskusikani sifat atman dalam kitab bhagavadgita Menyimpulkan hasil diskusi terkait diskusi sifat atman dalam kitab bhagavadgita Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan percaya diri Menceritakan kembali sifat atman dalam kitab bhagavadgita



Penilaian



Sikap : 



Penilaian diri siswa dari caranya menggunakan pikiran dan tubuhnya untuk kegiatan – kegiatan yang positif sebagai ungkapan syukur telah diberi atman sebagai sumber stulla sarira







Mencatat kejadian yang terjadi berkaitan dengan sifat atman dalam kitab bhagavadgita







Penilaian teman sebaya Pengetahuan:  Guru memberikan pertanyaan mengenai sifat atman dalam kitab bhagavadgita  Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai slokasloka yang menerangkan sifat-sifat bhagavadgita  Penugasan



Ketrampilan:  Persiapan,pengu mpulan data , dan pengelolahan data dan pelaporan yang dibimbing guru tentang siswa diminta mencari artikel di Koran,majalah,bu ku,atau selebaran tentang atman  Pendidik meminta siswa mewawancarai tokoh agama tentang hubungan atman 1.2Mengharag ai seseorang yang mampu mengendalikan diri dari perilaku sapta timira 2.2 Menghargai orang lainuntuk mengendalikan diri dari perilaku sapta timira 3.2 Memahami konsep Sapta timira sebagai konsep perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan 4.2Menguraika n konsep Sapta timira sebagai











Memaha mi arti kata sapta timira Memaha mi 7 hal yang menyebab kan sapta timira baik dampak negative dan positifnya



   







 



Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang sapta timira Menyimak penjelasan guru memalui ceritatentang konsep sapta timira Menayangkan perilakuperilaku ssapta timira Secara berkelompok membuat outline naskah cerita pendek tentang dampak negative dan positif perilaku sapta timira Menyimpulkan hasil diskusi terkait diskusi dampak negative dan positif perilaku sapta timira Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan percaya diri Menceritakan kembali tentang dampak negative dan positif perilaku sapta timira



 



Sikap : Observasi guru terhadap murid







Penilaian diri siswa dari tidak mengonsumsi miras sebagai sikap sapta timira yang positif







Penilaian teman sebaya



Pengetahuan  Guru memberikan pertanyaan kepada siswa  Penugasan Ketrampilan:  Persiapan,pengum pulan data , dan pengelolahan data dan pelaporan yang dibimbing guru tentang pengertian dan



konsep perilaku yang harus dikendalikan



1.3 Menghayati ajaran tri guna dalam mengharmonis asi kehidupan beragama 2.3 Menghargai seseorang yang dapat mengharmonis asikan diri dari ajaran tri guna 3.3 Mengetahui konsep tri guna dalam kehidupan 4.13Menyajika n konsep tri guna dalam kehidupan



dampak negative dan positif perilaku sapta timira 























Menjelask an pengertia n tri guna Menyebut kan bagianbagian tri guna dan menjelask annya Menyebut kan contoh karma phala Menjelask an Pengaruh tri guna dalam kehidupan manusia Memaha mi upayaupaya menyeimb angkan tri guna







  







   



Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang tri guna dalam kehidupan Menyimak penjelasan guru tentang tri guna dalam kehidupan Menayangkan gambar perbuatan tri guna dalam kehidupan Mengamati tindakan teman dilingkungan sekolah atau keluarga dirumah yang mencerminkan sifatsattwam,rajas,atau tamas(tri guna) Secara berkelompok membuat outline naskah cerita tentang cara- cara untuk meningkatkan sifat sattwam Menyimpulkan hasil diskusi cara- cara untuk meningkatkan sifat sattwam Menyimpulkan hasil diskusi cara- cara untuk meningkatkan sifat sattwam Mempresentasikan hail diskusi di depan kelas dengan percaya diri Menceritakan kembali konsep tri guna dalam kehidupan



Menceritakan kembali hasil diskusi tentang contoh- contoh perilaku sapta timira  Sikap :  Observasi guru terhadap murid 



Penilaian diri siswa dari kedisiplinan disekolah salah satunya displin berpakaian sebagai wujud sifat sattwam







Penilaian teman sebaya



Pengetahuan  Guru memberikan pertanyaan kepada siswa seputar contoh sikap perilaku tri guna dalam lingkup disekolah  Penugasan Ketrampilan  Persiapan,pengum pulan data , dan pengelolahan data dan pelaporan yang dibimbing guru tentang konsep tri guna dalam kehidupan 



Menceritakan secara singkat



tentang tri guna dalam kehidupan Siswa mampu: 1.4 menghayati ajaran Panca Mahabhuta sebagai unsur pembentuk alam semesta 2.4 menghargai perilaku disiplin dalam melestarikan alam semesta yang terbentuk dari unsur Panca Mahabhuta 3.4 memahami ajaran Panca Mahabhuta sebagai unsur pembentuk alam semesta 4.4 menguraikan ajaran Panca Mahabhuta sebagai unsurunsur pembentuk alam semesta















Pengertia n panca maha bhuta Bagianbagian panca maha bhuta Contoh – contoh panca maha bhuta pada bhuana agung dan bhuana alit















Mengamati : · Menyimak dengan seksama paparan Panca Maha Bhuta. · Membaca bagianbagian Panca Maha Bhuta. · Menyimak contohcontoh Panca Maha Bhuta pada bhuana Agung. · Membaca contoh Panca Maha Bhuta pada bhuana Alit. Menanya : · Menanyakan bagian-bagian Panca Maha Bhuta dalam agama Hindu. · Menanyakan contoh Panca Maha Bhuta pada bhuana Agung. · Menanyakan contoh Panca Maha Bhuta pada bhuana Alit. Mengeksperimen/mengeks plorasikan : · Mengadakan wawancara dengan orang tua contoh Panca Maha Bhuta pada bhuana alit. · Mecari di lingkungan sekolah benda-benda yang dibentuk oleh Panca Maha Bhuta. · Mengumpulkan gambar bendabenda yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta.



Tugas



Tes







Peserta didik diminta mengerjakan latihan pada buku teks pelajaran di rumah.







Pendidik mengadakan tanya jawab tentang unsur pembentuk alam semesta.



Observasi  Pendidik mengajak peserta didik ke lapangan dan meminta peserta didik mengadakan pengamatan dan menuliskan hasil terkait dengan materi Panca Maha Bhuta. Portofolio  Peserta didik diminta untuk membuat kliping benda-benda ciptaan Sang Hyang Widhi yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta.



Siswa mampu: 1.5Menghargai perkembangan sejarah agama hindu di Asia 2.5Menghargai peninggalan sejarah perkembangan agama hindu di Asia 3.5 Menguraika perkembangan sejarah agama hindu di Asia 4.5Menceritak an secara singkat perkembangan agama hindu di











Sejarah perkemba ngan agama hindu di Asia Buktibukti peninggal an perkemba ngan agama hindu di Asia







Mengasosiasikan : · Menyimpulkan benda-benda ciptaan Sang Hyang Widhi yang dibentuk unsur Panca Maha Bhuta. · Menyimpulkan organ-organ tubuh manusia yang dibentuk oleh unsur Panca Maha Bhuta.







Mengomunikasikan : · Menyebutkan bagian-bagian Panca Maha Bhuta. · Menyebutkan contoh-contoh Panca Maha Bhuta pada bhuana Agung. · Menyebutkan contoh-contoh Panca Maha Bhuta pada bhuana Alit.







Mengamati : · Menyimak sejarah perkembangan agama Hindu di Asia Selatan. · Membaca buku teks pelajaran terkait dengan materi sejarah perkembangan agama Hindu di Asia. · Menyimak buktibukti peninggalan agama Hindu di Asia.







Menanya : · Menanyakan



Tugas  Peserta didik diminta merangkum sejarah perkembangan agama Hindu di Asia. Tes  Pendidik memberikan pertanyaan baik secara lisan dan tertulis tentang sejarah perkembangan agama Hindu di Asia Observasi  Pendidik



Asia



·



perjalanan sejarah agama Hindu di Asia. Menanyakan buktibukti peninggalan agama Hindu di Asia.







Mengeksperimen/mengeks plorasikan : · Mengumpulkan bukti-bukti peninggalan agama Hindu di Asia. · Mencari artikelartikel terkait sejarah perkembangan agama Hindu di Asia. · Melakukan wawancara kepada orang tua tentang sejarah perkembangan agama Hindu di Asia.







Mengasosiasikan : · Menyimpulkan secara singkat sejarah perkembangan agama Hindu di Asia. · Merangkum perjalanan sejarah agama Hindu di Asia.







Mengomunikasikan : · Menyebutkan buktibukti peninggalan agama Hindu di Asia. · Menunjukkan dalam  peta wilayah-wilayah



memberikan kesempatan peserta didik untuk mencari artikel-artikel, baik di koran, majalah, dan internet yang terkait dengan sejarah perkembangan agama Hindu Asia. Portofolio  Peserta didik diminta untuk membuat kliping tentang sejarah perkembangan agama Hindu di Asia.



·



Mengetahui KEPALA SMP N 8 PARENGGEAN



(SENTOT HARYOTO.S,Pd)



India, Nepal, Banglades, Srilanka, serta yang lainnya. Menceritakan sejarah perjalanan agama Hindu di Asia.



Cempaka putih,



agustus 2019



GURU MAPEL



(RIZKY AYU.M)



A.kelas IX Alokasi waktu 2jam pelajaran /minggu



Kompetensi Dasar Siswa mampu: 1.1 Menghayati Mahabharat a sebagai tuntunan hidup 2.1 Menghargai & disiplin menghayati cerita Mahabharata sebagai tuntunan hidup 3.1 Memahami cerita Mahabharata sebagai tuntunan hidup 4.1 Menyajikan cerita singkat parwa-parwa dalam cerita mahabharata



Materi Pokok dan Materi Pembelajaran  Sejarah Mahabh arata sebagai sala satu itihasa  Ringkas an isi astadasa parwa dalam epos Mahabh arata  Kisah singkat cerita mahabh arata



Kegiatan Pembelajaran 



Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan tentang Mahabharata sebagai tuntunan hidup  Menyimak penjelasan guru memalui cerita tentang Mahabharata sebagai tuntunan hidup  Menayangkan gambar cerita cuplikan film mahabharata  Secara berkelompok membuat outline naskah cerita pendek tentang pesan moral yang terkandung dalam film mahabharata  Menyimpulkan hasil diskusi pesan moral yang terkandung dalam film mahabharata  Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan percaya diri  Menceritakan kembali konsep mahabharata sebagai tuntunan hidiup



Penilaian   



Sikap : Observasi guru terhadap murid



Penilaian diri siswa sebagai seorang siswa sudah kewajibannya untuk sekolah dan belajar seperti halnya dalam kisah Mahabharata arjuna yang harus tetap berperang dengan saudaranya sendiri karena sdh kewajibannya menegakan kebenaran  Mencatat hal – hal terkait materi Mahabharata sebagai tuntunan hidup  Penilaian teman sebaya Pengetahuan  Guru memberikan pertanyaan mengenai Mahabharata sebagai tuntunan hidup



 Penugasan Ketrampilan  Persiapan,pengum pulan data , dan pengelolahan data dan pelaporan yang dibimbing guru tentang konsep Mahabharata sebagai tuntunan hidup  Membuat kliping tokoh- tokoh dalam kisah mahabharata  Menceritakan secara singkat peran tokoh – tokoh dalam cerita mahabharata  Unjuk kerja  Mempresentasik an tugas 1.2Menghayati budaya hidup sehat pada kitab suci weda 2.2Menghargai orang yg dapat berperilaku hidup sehat seperti pada kitab suci weda 3.2Memahami budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci weda 4.2 Menyajikan contoh budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci weda















Menjela skan pengerti an budaya hidup sehat Menjela skan budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci weda Menjela skan







  



 



Membaca buku teks atau sumber lain yang relevan dengan budaya hidup sehat pada kitab suci weda Menyimak penjelasan guru tentang budaya hidup sehat pada kitab suci weda Menayangkan gambar perilaku-perilaku menjaga kebersihan Secara berkelompok membuat outline tentang budaya sehat yang sesuai dengan kitab suci weda Menyimpulkan hasil diskusi budaya hidup sehat pada kitab suci weda Menyimpulkan hasil diskusi terkait budaya hidup sehat pada kitab suci weda



 



Sikap : Observasi guru terhadap murid







Penilaian diri siswa dari caranya menjaga kebersihan baik secara skala maupun niskala Mencatat hal-hal terkait hidup sehat pada kitab suci Penilaian teman sebaya











Pengetahuan  Guru memberikan







1.3Menghayati Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Wsa sebagai Asta Aiswarya 2.3 Disiplin menghayati kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Asta Aiswarya 3.3 Memahami kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Asta Aiswarya 4.3 Menguraikan kemahakuasaan















cara menjaga kesehat an dengan menjaga komposi si tri guna(Sa ttwam,R ajas,dan Tamas) Menjela skan cara menjaga kesehat an dengan menjaga keseimb angan panca mahabh uta kemaha kuasaan Hyang Widhi (Asta Aiswary a). bagianbagian Asta Aiswary a cerita kemaha kuasaan Sang Hyang Widhi.







Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan percaya diri Menceritakan kembali konsep budaya hidup sehat pada kitab suci weda



pertanyaan mengenai Budaya yang mencerminkan hidup sehat dan tidak sehat  Penugasan  Tugas-tugas tertulis Ketrampilan  Wawancara dengan tokoh agama terkait tema hidup sehat sesuai dengan kitab weda  Mempresentasik an hasil wawancara







Mengamati : · Menyimak delapan kemahakuasaan Hyang Widhi (Asta Aiswarya). · Membaca bagianbagian Asta Aiswarya pada buku teks pelajaran agama Hindu. · Mendengarkan cerita kemahakuasaan Sang Hyang Widhi.







Menanya : · Menanyakan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Asta Aiswarya · Menanyakan bagianbagian Asta Aiswarya



Tugas  Peserta didik diminta mengerjakan latihan pada buku teks pelajaran di rumah. Tes  Pendidik memberikan pertanyaan baik secara lisan dan tertulis bagianbagian Asta Aiswarya. Observasi  Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk







Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Asta Aiswarya



Siswa mampu: 1.4 Menghayati



·







Pengerti an



Menanyakan contohcontoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi.







Mengeksperimen/mengeksp lorasikan : · Mengumpulkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi. · Mencari sloka-sloka yang terkait dengan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi. · Mengumpulkan artikel-artikel terkait kemahakuasaan Sang Hyang Widhi.







Mengasosiasi : · Menganalisis slokasloka yang terkait kemahakuasaan Sang Hyang Widhi. · Membuat rangkuman terkait artikel-artikel tentang kemahakuasaan Sang Hyang Widhi.







Mengomunikasikan : · Menyebutkan bagian-bagian dari Asta Aiswarya. · Menyebutkan slokasloka tentang kemahakuasaan Sang Hyang Widhi. · Menceritakan contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi dalam kehidupan.







Mengamati : o Menyimak



dengan



melakukan pengamatan di lingkungan sekolah tentang kemahakuasaan Sang Hyang Widhi, dan memberikan laporan tertulis kepada pendidik. Portofolio  Peserta didik diminta untuk membuat kliping tentang kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai wujud keyakinan kita kepada Tuhan.



Tugas  Peserta didik



ajaran Panca Yama,dan Nyama Bratauntuk membentuk karakter dalam rangka pembentukan jati diri 2.4 Disiplin dalam menjalankan ajaran Panca Yama,dan Nyama Bratauntuk membentuk karakter dalam rangka pembentukan jati diri 3.4Memahami ajaran Panca Yama,dan Nyama Brata untuk membentuk karakter dalam rangka pembentukan jati diri 4.4Menyajikan contoh perilaku Dasa Mala yang harus dihindari















Panca Yama dan Panca nyama Bratha Bagianbagian Panca Yama dan Panca nyama Bratha Contoh perilaku Panca Yama dan Panca nyama Bratha Dampak melaksa nakan Panca Yama dan Panca nyama Bratha



o



o



o



seksama penjelasan Panca Yama Bratha. Menyimak dengan seksama penjelasan Panca Nyama Bratha. Membaca materi Panca Yama dan Nyama Bratha. Menyimak paparan bagian-bagian Panca Tes  Yama dan Nyama Bratha.







Menanya : o Menanyakan pengertian Panca Yama Bratha sebagai pengendalian diri tahap awal. o Menanyakan pengertian Panca Nyama Bratha sebagai pengendalian diri tahap lanjut. o Menanyakan bagianbagian Panca Yama dan Nyama Bratha.







Mengeksperimen/mengeksp lorasikan : o Mencari contoh pelaksanaan Panca Yama Bratha di lingkungan sekolah dan rumah. o Mencari contoh pelaksanaan Panca Nyama Bratha di lingkungan sekolah dan rumah. o Mengumpulkan gambar-gambar perilaku orang yang menjalankan ajaran Panca Yama dan Nyama Bratha di lingkungan rumah.



diminta untuk mengamati perilaku orang di lingkungan sekolah dan rumah, kemudian menuliskan hasil pengamatannya.



Pendidik menanyakan bagian-bagian Panca Yama dan Nyama Bratha. Observasi  Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati teman kelasnya dan memberikan laporan hasil pengamatannya sesuai dengan ajaran Panca Yama dan Nyama Bratha. Portofolio  Peserta didik diminta untuk membuat makalah tentang dampak dari pelaksanaan Panca Yama dan Nyama Bratha.



Siswa mampu: 1.5Menghayati contoh perilaku Dasa Mala 2.5 Berperilaku jujur dalam berpikir,berkata, dan berbuat unuk menghindari perilaku Dasa Mala 3.5Menguraikan perilaku Dasa Mala yang harus dihindari dalam kehidupan







Mengasosiasi : o Menyimpulkan contoh-contoh pelaksanaan Panca Yama Bratha. o Menyimpulkan contoh-contoh pelaksanaan Panca Nyama Bratha. o Menganalisis dampak yang diakibatkan dalam melaksanakan Panca Yama dan Nyama Bratha.







Mengomunikasikan : o Mengungkapkan bagian-bagian Panca Yama Bratha. o Mengungkapkan bagian-bagian Panca Nyama Bratha. o Menceritakan dampak melaksanakan Panca Yama dan Nyama Bratha.



 



Mengamati : Mendengarkan  paparan ajaran Dasa Mala. Membaca bagian-bagian Dasa Mala pada buku teks pelajaran. Mendengarkan contoh nyata perilaku Dasa Mala dalam Ramayana.



 



   



Menanya : Menanyakan pengertian Dasa Mala dalam agama Hindu Menanyakan bagian-bagian Dasa Mala. Menanyakan contoh perilaku



Tugas  Peserta didik diminta mengerjakan latihan pada buku teks pelajaran di rumah. Tes







Pendidik memberikan pertanyaan baik secara lisan dan tertulis tentang bagian-bagian Dasa Mala.



4.5Menyajikan contoh perilaku dasa mala yang harus dihindari



Dasa Mala dalam cerita Ramayana.    



  



   



Mengetahui KEPALA SMP N 8 PARENGGEAN



(SENTOT HARYOTO,S.pd)



NIP.



Mengeksperimen/mengeksp lorasikan : Mencari artikel-artikel yang terkait dengan perilaku Dasa Mala di masyarakat. Mengumpulkan foto-foto terkait perilaku Dasa Mala di Masyarakat. Mencari sloka-sloka Veda  yang  berkaiatan dengan  Dasa Mala. Mengasosiasi : Memilah tokoh pelaku Dasa Mala dalam Ramayana. Menganalisis perilaku tokohtokoh dalam cerita Ramayana. Mengkomunikasikan : Menyebutkan bagian-bagian Dasa Mala. Menyebutkan sloka-sloka Veda  yang  berkaiatan dengan  Dasa Mala. Menyebutkan contoh perilaku Dasa Mala dalam Ramayana.



Observasi  Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik mengumpulkan artikel-artikel dan menganalisisnya, kemudian membuat kesimpulan dalam bentuk laporan tertulis. ·







Portofoli o Peserta didik diminta untuk membuat kliping tentang perilaku orang yang melakukan Dasa Mala.



Cempaka putih,



agustus 2019



GURU MAPEL



(RIZKY AYU. M) )



IV.RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah



:SMP N 8 PARENGGEAN



Mata Pelajaran



:Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti



Kelas /semester



:VII/Satu



Materi pokok



:Kitab Suci Weda



Alokasi Waktu



: ….x2JP



A.Kompetensi Inti 1.Menghargai dan menghayati ajaran agama hindu yang dianutnya 2.Menghargai dan Menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab,peduli(toleransi gotong royong),santun ,percaya diri,dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalamjangkauan pergaulan dan keberadaannya 3.Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,koseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4.Mengolah ,menyaji dan menalar dalam konkret(menggunakan ,mengurai,merangkai,memodifikasi dan membuat)dan ranah abstrak(menulis,membaca,menghitung,menggambar,dan mengarang)sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi Kompetensi Dasar



Indikator Pencapaian Kompetensi



1.1Membiasakan mengucapkan salam agama hindu ,Toleransi terhadap sesama ,keluarga,dan lingkungan dengan cara menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi Wasa



1.1.1 Mengucapkan salam agama hindu 1.1.2 Mengucapkan doa sebelum belajar 1.1.3Menghormati sesama sebagai ciptaan Sang hyang Widhi(ahimsa) 1.1.4menghormati keluarga sebagai ciptaan sang Hyang Widhi 1.1.5Menghormati sesama ciptaan Sang Hyang Widhi yang berada di lingkungan 2.1.1Melakukan kejujuran sesama makhluk ciptaan Sang Hyang widhi 2.1.2melakukan perilaku saling memnghargai dan menghormati terhadap sesama makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi



2.1Berperilaku jujur (satya)mengharagai dan me terhadap makhluk ciptaan SangHyang Widhi wasa



3.1 Memahami kitab suci weda sebagai tuntunan hidup



4.1 Mengkodifikasi kitab suci weda sebagai tuntunan hidup



3.1.1Menuliskan pengertian weda 3.1.2Meyakini bahwa weda adalah kitab suci agama hindu 3.1.3Menerima konsep weda sebagai tuntunan hidup 3.1.4Memahami kenapa weda dianggap suci 3.1.5menyebutkan fungsi weda 3.1.6menuliskan nilai-niai yang terkandung dalam ajaran weda 3.1.7Menyebutkan cara-cara penyebaran weda 4.1.1Mengetahui rsi-rsi yang menkodifikasi weda 4.1.2Menghafal Catur weda dan rsi penghimpunnya 4.1.3Menjelaskan perbedaan antara weda sruti dan smerti 4.1.4Menyajikan kodifikasi weda secara garis besar ke dalam bentuk bagan 4.1.5Menghafal sapta rsi



C.Tujuan Pembelajaran Pertemuan Pertama Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran siswa dapat: 1.Menjelaskan pengertian weda 2.Menjelaskan mengapa weda dianggap suci 3.Menyebutkan fungsi weda Pertemuan Kedua Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran siswa dapat: 1.Menyebutkan usaha –usaha dalam masyarakat sebagai bentuk upaya menyabarkan ajaran weda 2.Mengetahui dan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari –hari nilai-nilai yang terkandung dalam weda 3.Menyebutkan yang termasuk catur weda samhita Pertemuan ketiga Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran siswa dapat: 1.Memahami pengertian weda sruti



2.Mengetahui yang termasuk dalam kelompok weda sruti 3.Mengetahui apa itu mantra,Brahmana/karma kanda,dan upanisad Pertemuan keempat 1.Memahami pengertian weda smerti 2.Mengetahui yang termasuk dalam kelompok weda smerti 3.Mengetahui pengertian wedangga dan upaweda 4.Menyajikan konsep kodifikasi weda dalam bagan D.Materi Pembelajaran 1.Pengertian weda Weda adalah kitab suci umat agama hindu.Weda berasal dari bahasa sansekerta “Vid” yang artinya ilmu pengetahuan .Weda dapat disimpulkan sebagai wahyu yang diterima dari tuhan yang mengandung kebenaran abadi,sabda suci,ajaran suci dan ajaran –ajaran yang luhur yang mengandung tuntunan rohani agar manusia mencapai kesempurnaan hidup serta menghindarkannya dari perbuatan yg tidak baik. 2.Kenapa weda dianggap suci Ada beberapa alasan kenapa umat hindu menganggap weda itu suci: -Weda adalah sebuah kitab dan berbentuk buku -Diyakini ssebagai wahyu Tuhan sehinngga dianggap suci -ajarannya dipakai sebagai dasar pedoman hidup umat hindu dalam melakukan hidup bermasyarakat 3.Fungsi weda Dalam kehidupan sehari-hari tentunya ajaran weda sangat perlu diterapkan.kitab suci weda adalah penuntun bagi umat manusia dalam usaha mencapai hidup suci.aweda juga mengandung ajaran kebenaran,etika,dan tingkah laku .Weda memberikan jaminan keselamatan makhluk hidup didunia baik sekarang maupun yang akan datang.dengan kita mempelajari wed berarti kita juga meyakini akan adanya usaha membebaskan jiwa sebagai tujuan akhir umat hindu yaitu Ya Ca iti dharma 4.Nilai-nilai yang terkandung dalam weda Adapun nilai –nilai yang terkandung dalam weda adlah sebagai berikut: 1.pengorbanan(yajna) 2. Kebenaran (satya)



13.kesucian hati(daksina) 14.Kemakmuran(jagadhita)



25.Kecerdasan(pradnya) 26.Kesehatan/kesatuan(yuga)



3.Kasih saying(ahimsa) 4.kemurahan hati(daksina) 5.Sedekah(Punia) 6.Menghindari judi(aksa/nita) 7.kemuliaan (suati partam) 8.Keharmonisan(samjnanam) 9.Keindahan (sundaram) 10.Persatuan(samantu) 11.Anti kekerasan(akroda) 12.Kewaspadaan(jagra)



15.Kebajikan (bradah) 16.Usaha (kertih) 17.jasa baik (yasa) 18.keramah tamahan (sream) 19.Persaudaraan (maetri) 20.keamanan (abyam) 21.Tugas dan kewajiban(swadarma) 22.Keberanian(wiram) 23.Profesi (warna) 24.Tahapan hidup(asmara)



27.bhakti (bhakti) 28.perkawinan(wiwaha) 29.Pendididikan (siksa vidya) 30.Bahasa(bhasya) 31.Seni buday (kala gurnita) 32.Ekonomi(varita) 33.Pengobatan (ayurweda) 34.Fisika/astronomi(jyotisa) 35.Matematika (ganita) 36.ilmu panah(dhanurweda) 37.Ilmu dan cabang filsafat lainnya



5.Upaya penyebaran ajaran weda Dalam upaya penyebaran ajaran weda umat hindu telah melakukan berbagai cara utamanya melalui seni.Melalui seni budaya seseorang dapat menyampaikan pesan pesan suci weda baik tentan moral atau ajaran kehidupan lainnya.berikut beberapa contoh upaya yang telah dilakukan masyarakat umat hindu dalam upaya menyebarkan ajaran weda:          



kesenian wayang seni utsawa dharmagita seni mewirama dan kekawin sinetron bernuansa religious seni pertunjukan arja seni pertunjukan topeng Darmatula tirta yatra mimbar agama hindu di radio ,tv,dan media cetak Metode upanisada



6.Pembagian weda berdasarkan umur mantra Keempat weda ini dikenal dengan CATUR WEDA SAMHITA (disusun olehBhagawan byasa dan keempat bhagawan yang membantunya),yaitu sebagai berikut: -Regweda dihimpun oleh Bhagawan Pulaha -Samaweda dihimpun oleh Bhagawan Jemini -Yajurweda dihimpun oleh bhagawan waisampayana -Atharwaweda dihimpun oleh Bhagawan Sumanta



7.Pembagian weda berdasarkan isi dan peruntukannya Maharsi Manu membagi weda kedalm dua kelompok : 1.Weda sruti Adalah weda yang isinya hanya memuat wahyu dari tuhan yang didengar langsung oleh para rsi.menurut isinya weda sruti dibagi menjadi 3:  o o o o o  



Mantra Bagian mantra terdiri dari 4: Regweda samhita merupakan kumpuln Mantra –mantra yang memuat ajaran umum dalam bentuk pujaan. Samaweda samhita merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran umum mengenai lagu-lagu pujaan. Yajurweda samhita merupakan kumpulan mantra yang memuat ajaran pokok mengenai yajna. Atharwawedamerupakan kumpulan mantra yang memuat ajran yang bersifat magis. Brahmana(karma kanda) Adalah kitab yang berisi himpunan doa-doa yang dipergunakan untuk keperluan yajna. Upanisad /Aranyaka Adalah himpunan mantra-mantra yang membahas aspek teori mengenai ketuhanan.



2.weda smerti Adalah kitab suci weda yang ditulis berdasarkan ingatan para rsi dari wahyu tuhan.Smerti memuat tentang ajaran hukum agama hindu yang disebut dharmasastra.smerti dibagi menjadi dua,yaitu: 



Wedangga Wedangga berarti batang tubuh weda.ini dimaksud untuk mengetahui dan mengeri isi weda perlu untuk mempelajari apa yang ada didalam wedangga.wedangga dibagi menjadi bebrapa kitab: o Siksa/phoneka o Wyakarana o Chanda o Nirukta o Jyotisa o kalpa







Upaweda Upaweda berarti dekat dengan ilmu pengetahuan.kitab upawea terdiri dari beberapa cabang ilmu: o Itihasa



o o o o o



Purana Arthasastra Ayurweda Ghandharwa weda Dhanur weda



7.Sapta rsi Ada tujuh rsi penerima wahyu tuhan: o o o o o o o



Grstamada Wiswamitra Wamadewa Artri Bharadwaja Wasista Kanwa



E.Metode Pembelajaran -Metode dharma wacana -Metode pembelajaran saintifik -Metode Pembelajaran kooperatif F.Media dan Bahan 1.Media a.Gambar terkait kitab suci weda b.HP c.LKS 2.Alat dan bahan a.Kertas HVS b.spidol c.gunting d.Lem G.Sumber Belajar



1.LKS pendidikan agama hindu dan budi pekerti 2.Internet



H.Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan pertama:2JP a.Kegiatan pendahuluan(15mnt) -guru mempersiapkan kelas dalam pembelajaran(Kebersihan kelas,berdoa,absensi,dan apersepsi dengan mempertanyakan materi Kitab suci wedasebagai tuntunan hidup -guru memberikan motivasi -guru member pertanyaan lisan tentang materi yang akan diajarkanuntuk mendapatkan gambarankesiapan belajar siswa -guru memberikan kompetensi yang akan dicapai -guru membagikan LKS dan melaksanakan kegiatan pembelajaran b.Kegiatan Inti (….mnt) -Guru menyampaikan materi pada LKS tentang kitab suci weda sebagai tuntunan hidup .Guru memfasilitasi siswa untuk memahami materi tersebut. -Guru membagikan gambar –gambar kitab suci weda kepada siswa -Guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar dan memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk mendefinisikan gambar- gambar weda tersebut -guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas -Guru memberikan kesempatan tiap kelompok belajar untuk mempresentasikan hasil diskusinya -guru memberikan penghargaan untuk kelompok dengan hasil terbaik c.Kegiatan Penutup(15mnt) -Guru menutup pembelajaran dengan mengulas kembali materi pembelajaran baik dalam kegiatan individu maupun kelompok -Guru menanyakan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja disampaikan -Guru meminta siswa mempelajari dirumah materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya



-Guru meminta maaf untuk kekurangannya dalam menyampaikan materi -Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa,kegiatan kebersihan dan Kerapihan kelas I.Penilaian 1.Teknik Penilaian a. sikap -Observasi b.Pengetahuan -penugasan c.Ketrampilan -Membuat bagan kodifikasi weda -Tes tertulis 2.Instrumen penilaian Terlampir



Mengetahui, Kepala SMP N 8 PARENGGEAN



(SENTOT HARYOTO,S.Pd)



Cempaka Putih, Agustus 2019 Guru Mata Pelajaran



(RIZKY AYU.M)



Lampiran 1 Alat penilaian (tes tertulis) 1.Weda berasal dari bahasa sansekerta vid yang berarti…. a.Mendengar c.kebenaran b.pengetahuan d.Sempurna 2.Kitab suci weda yang diterima melalui ingatan para Rsi…. a.Smerti c.Sruti b.regweda d. Upaweda 3.Kitab yajurweda dihimpun oleh… a. Rsi pulaha c.Rsi jemini b.Rsi waisampayana d.Rsi Kanwa 4.Kumpulan mantra yang memuat ajaran umum dalam bentuk lagu pujian disebut… a. Regweda c.Yajurweda b.Samaweda d.Atharwa 5.Upanisad adalah berisi tentang mantra –mantra yang membahas tentang… a.Teori ketuhanan c.teori ketuhanan b.Hukum mengenai agama d.Dharma sebagai sumber hukum 6.Kitab suci agama hindu yang memuat tentang dharma sastra yaitu… a.Sruti c.smerti b.upanisad d.Artasastra 7.Wedangga terdiri dari dua suku kata .weda dan angga.angga artinya… a.ilmu c.badan b kelompok d.suci 8.Ilmu tenteng cara yang tepat dalam mengucapkan intonasi mantra disebut… a.wyakarana c.Nirukta b.jyotisa d.siksa 9.Epos Ramayana dan mahabaratha termasuk jenis… a.Itihasa c.purana b.arthasastra d.Upanisad 10.Cabang ilmu yang membahas tentang senjata dewata nawa sanga disebut… a.Dhanurweda c.Gandharwa weda b.Kamasutra d.Ayur weda Uraian 1.Jelaskan yang dimaksud weda smerti dan weda sruti! 2.Upaya upaya kesenian apakah yang digunakan dalam penyebaran ajaran weda?sebutkan! 3.Jelaskan sifat weda tidak berawal dan tidak berakhir 4.Sebutkan bagian-bagian CATURWEDA SAMHITA dan rsi –rsi penyusunnya! 5.Sebutkan SAPTA RSI!



Kriteria Skor: A=Baik sekali B=Baik



=9-10 =7-8



KUNCI JAWABAN: 1.b 2.a 3.b 4.b 5.a 6.c



C=Cukup D=Kurang



=5-6 =1-4



7.c 8.d 9.a 10.a



URAIAN: 1.-Weda smerti adalah weda yangditulis para Rsi berdasarkan ingatan yang diterima dari wahyu sang hyang widhi wasa kepada para Rsi. -Weda sruti adalah weda yang ditulis oleh para Rsi berdasarkan wahyu dari Sang hyang widhi wasa ,melalui pendengaran langsung para rsi atau melalui pawisik. 2.-Kesenian wayang -pertunjukan topeng -pertunjukan arja -Mewirama dan kekawin -utsawa dharm ghita 3.-weda dikatakan tidak berawal karena weda sudah ada sebelum manusia tercipta bahkan sebelum bumi diciptakan. -weda dikatakan tidak berakhir karena ajarannya yang fleksibel dan tidak kaku,dapat menyesuaikan zaman sehingga akan terus berlaku sepanjang masa. 4._Regweda samhita -Samaweda samhita -Yajur weda samhita -Atharwa weda samhita 5.-grtsamada -Wiswamitra -wamadewa -atri -Bharadwadja -wasista -kanwa



Lampiran Penilaian Observasi



LEMBAR PENGAMATAN PROSES No,



Nama



1. 2. 3. 4. 5.



Keterangan: A=Baik sekali =4 B=Baik=3 C=Sedang=2 D=Kurang=1



Menghormati



Kerjasama



Kedisplinan



Tanggungjawab



Nilai ratarata



Lampiran jawaban penugasan



PETA KONSEP KODIFIKASI KITAB SUCI WEDA



WEDA



SRUTI



MANTRA



BRAHMANA



SRUTI



UPANISAD



WEDANGGA



UPAWEDA



SIKSA



ITIHASA



WYAKARANA



PURANA



1.REGWEDA



CHANDA



ARTHASASTRA



2.SAMAWEDA



NIRUKTA



AYURWEDA



3.YAJURWEDA



JYOTISA



DHANURWEDA



4.ATHARWAWEDA



KALPA



GHANDARWAWEDA



CATUR WEDA SAMHITA



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMP N 8 PARENGGEAN : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : VII /Satu : Sraddha konsep dewa,bhatara dan awatara : …x2JP



A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.2. Meyakini konsep dewa, bhatara dan awatar 1.2.1 Meyakini konsep dewa, bhatara dan awatar sebagai bagian sraddha sebagai bagian sraddha dewa, bhatara dan awatara sebagai bagian sraddha 1.2.2 Menerima konsep dewa, bhatara dan awatar sebagai bagian sraddha dewa, bhatara dan awatar sebagai bagian sraddha 1.2.3 Menerima ajaran konsep dewa, bhatara dan awatar sebagai bagian sraddha dewa, bhatara dan awatar sebagai bagian sraddha 1.2.4 Mematuhi ajaran konsep dewa, bhatara dan awatar sebagai bagian sraddha dewa, bhatara dan awatar sebagai bagian sraddha 2.2 Menghayati konsep Dewa ,bhatara, dan Awatara



2.2.1 Menunjukan sikap menghargai pendapat orang lain dalam diskusi 2.2.2 Menunjukan perilaku jujur 2.2.3 Menunjukan perilaku peduli dan



3.2. Menjabarkan konsep Dewa,bhatara,dan Awatara sebagai bagian dari Sraddha



4.2. Menguraikan Konsep dewa,bhatara,dan awatara sebagai bagian dari sraddha



bertanggungjawab 2.2.4 Menunjukan sikap percaya diri untuk selalu berbuat baik 3.2.1 Menjelaskan Pengertian sradhha,dewa ,bhatar,dan awatrara 3.2.2 Menyebutkan bagian-bagian Panca sraddha 3.2.3 Menguraikan bagian-bagian Panca Sraddha 3.2.4 Menyebutkan perbedaan hubungan dewa,bhatara,dan awatara 4.2.1 Menjelaskan tugas dan fungsi dewa,bhatara dan awatara 4.2.2 Menceritakan turunnya dasa awatara kedunia



C.Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti serangakaian pembelajaran diharapkan siswa mampu: 1.Menjelaskan pengertian sraddha 2.Meyakini konsep panca sraddha sebagai umat hindu 3.Menyebutkan dan menjelaskan bagian-bagian sraddha 4.Menjelaskan konsep dewa,bhatara,dan awatara 5.Meyakini dewa,bhatara,dan awatara adalah manifestasi Sang Hyang Widhi Wasa 6.Menyebutkan perbedaan dan hubungan Dewa,Bhatara,dan Awatara 7.Menjelaskan fungsi dan tugas dari Dewa,bhatara,dan Awatara 8.Menceritakan turunnya dasa awatara ke dunia D. Materi Pembelajaran Materi Reguler Pembelajaran Reguler Konsep Dewa ,Bhatara,dan Awatara sebagai bagian dari Sraddha a.Pengertian sraddha b.Keyakinan terhadap Panca Sraddha c.Pengertian Dewa dan funsinya d.Pengertian Bhatara dan fungsinya e.Pengertian awatara f. Cerita singkat Dasa awatara g.Hubungan dewa,Bhatara,dan awatara h.Perbedaan dewa,bhatara, dan Awatara E.Metode pembelajaran a.Metode Saintifik b.Metode kooperatif c.Metode dharama wacana F. Media dan Bahan 1. Media



a. Gambar terkait Dewa,Bhatara dan Awatara b. LKS 2. Alat dan Bahan a. Spidol b. Kertas HVS G. Sumber Belajar 1.LKS Agama Hindu dan Budi Pekerti 2. Internet



H. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan (10menit) 1) Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan, dengan cara masing-masing siswa menceritakan pengalaman tentang keyakinannya terhadap dea-dewi sebagai menifestasi Sang Hyang Widhi Wasa Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa 2) Guru memotivasi siswa untuk selalu meyakini adanya dewa,bhatara,dan awatara dan selanjutnya menayangkan gambar terkait dewa-dewi ,bhatara,dan awatara yang diyakini umat hindu kemudian melakukan tanya jawab tentang pengaruhnya terhadap penguatan agama hindu seseorang yang kemudian mengarah pada materi tentang Dewa,Bhatara dan Awatara sebagi bagian dari Sraddha,pengertian sraddha,bagian-bagian sraddha(panca sraddha),dewa,bhatara,dan awatara 3) Guru membagikan LKS “Mendiskripsikan gambar tentang perbuatan baik dan perbuatan tidak baik”. 4) Guru menunjukan beberapa gambar dewa(tri Murti) kepada siswa untuk dideskripsikan. 5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran baik secara tertulis maupun lisan. 6) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu Konsep Dewa,bhatara,dan Awatara sebagai bagian dari sraddha, teknik penilaian yang digunakan, yaitu observasi, tes tertulis, Kinerja. b. Kegiatan Inti (… menit) Fase 2. Menyajikan informasi 1) Siswa mendapat penjelasan yang didahului dengan sebuah cerita-cerita adanya dewa,bhatara,dan awatara diciptakan serta fungsinya bagi dunia 2) Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tugas dewa,bhatara,dan awatara Fase 3: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar 3) Guru mengorganisasikan siswa dengan cara meminta siswa untuk berpasangan sebagai kelompok belajar. Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar 4) Guru meminta siswa yang sudah berpasangan untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap sebelumnya yaitu tentang konsep dewa,bhatara,dan awatara, selanjutnya siswa dapat berbagi jawaban atau berbagi ide (Pairing). 5) Guru membimbingan siswa di setiap kelompok dalam mendiskusikan LKS bersama anggota kelompoknya untuk membuat outline naskah cerita pendek sesuai dengan LKS yang dibagikan.



6) Mediskusikan pengembangan outline cerita pendek yang dikerjakan siswa di masing-masing kelompok. 7) Guru membimbing siswa dalam menuliskan sinopsis atau cerita singkat dari gambar dewa,bhatara,dan awatara yang dimuat pada LKS. 8) Secara berkelompok siswa dibantu guru mengembangkan synopsis menjadi cerita. 9) Guru memfasilitasi pasangan siswa untuk berbagi informasi (Sharing) dalam membuat butir-butir simpulan mengenai konsep Dewa,bhatara dan awatara sebagai bagian dari sraddha Fase 5: Evaluasi 10) Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait konsep Sraddha dan bagian-bagianya secara lisan dan tertulis (postes) dalam bentuk kuis 11) Guru bersama-sama siswa melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran pertemuan hari ini. Fase 6: Memberikan penghargaan 12) Berdasarkan hasil evaluasi keaktipan kerja kelompok dan hasil LKS yang telah diselesaikan, guru memberikan penghargaan untuk kelompok yang memperoleh nilai total yang tertinggi. c. Kegiatan Penutup (10 menit) 1) Guru menyampaikan penyimpulan hasil diskusi tentang Konsep dewa,bhatara,dan awatara 2) Siswa merapihkan meja, tempat duduk dan dan membuang sampah pada tempatnya. 3) Guru mengajak siswa menutup pembelajaran dengan doa penutup dan mengakhiri dengan Parama Santih “ Om Santih, Santih, Santih Om”.



1. Teknik penilaian a. Sikap (spiritual dan sosial) - Observasi (jurnal) b. Pengetahuan - Tes tertulis c.Ketrampilan -unjuk kerja 2. Instrumen penilaian



(Terlampir)



Mengetahui,



Cempaka Putih, Agustus 2019



Kepala SMP N 8 PARENGGEAN



(SENTOT HARYOTO,S.Pd)



Guru Mata Pelajaran



(RIZKY AYU.M)



Lampiran Penilaian Observasi



LEMBAR PENGAMATAN a.Sikap spiritual Nama Peserta didik Kelas Tanggal Pengamatan Materi pokok



No. 1.



2. 3.



: :VII : :Dewa,bhatara,dan awatara



Aspek Pengamatan Menambah keyakinan dan keimanan terhadap agama hindu saat mempelajari konsep dewa,bhatara,dan awatara Meyakini Tuhan Yang Satu(Monotheisme) Berdoa sebelum dan sesudah berkegiatan Memberi salam agama hindu sebelum dan sesudah melakukan presentasi



4. Kriteria pemberian skor: 1=tidak pernah 2=kadang-kadang 3=sering 4=selalu



Skor



Keterangan



b.Sikap sosial No,



Nama



Menghormati



Kerjasama



Kedisplinan



Tanggungjawab



Nilai ratarata



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Keterangan: A=Baik sekali =4 B=Baik=3



C=Sedang=2 D=Kurang=1



Lampiran Penilaian Tertulis Isilah titik-titik berikut! ISIAN 1.Percaya terhadap adanya Tuhan Yang Satu disebut….. 2.Sraddha berasal dari kata “srad” yang artinya…. 3. Dewa berasal dari kata”Div” yang artinya…. 4.Percaya terhadap adanya kebahagiaan yang abadi disebut… 5.Dewi yang melambangkan kemakmuran yaitu…. URAIAN 6.Jelaskan fungsi dari 3 Dewa yang kamu pahami! 7.Sebutkan perbedaan antara Dewa,bhatara,dan Awatara! 8.Sebutkan bagian- bagian dari Dasa Awatara! 9.Jelaskan tugas dari Dewa Tri Murti! 10.Jelaskan cerita singkat Narashima awatara!



Kunci jawaban: 1.Monotheisme 2.keyakinan/kepercayaan 3.sinar/bersinar 4.Moksa 5.Dewi Laksmi 6.Dewa ganesha sebagai dewa yang melambangkan kecerdasan dan penyelamat umat manusia. Dewa Indera sebagai dewa yang menguasai ilmu peperangan. Dewa baruna sebagai dewa penguasa laut.



7.Dewa=Sinar suci atau manifestasi sang Hyang Widhi. Bhatara=Prabhawa dari Sang Hyang Widhi wasa untuk memberikan perlindungan kepada ciptaannya. 8.Matsya Awatara,kurma awatara,waraha Awatara,Narashima awatara,Wamana Awatara,Parasuma Awatara,rama Awatara,Krisna awatara,Budha Awatara,Kalki Awatara. 9.Dewa Brahma adalah sebagai dewa yang menciptakan allam semesta dan seisinya Dewa wisnu adalah dewa pemelihara dunia beserta isinya Dewa siwa adalah dewa pemralina yang mengembalikan dunia kembali ke asalnya 10.Menurut kitab purana menjelang akhir zaman satyayuga seorang raja asura yang bernama Hiranyakasipu membenci segala sesuatu yang berhubungan dengan wisnu.sebab bertahun-tahun lalu adiknya yang bernama hiranyaksa dibunuh oleh waraha awatara wisnu.Umat manusia terancam oleh ulah hiranyakasipu,lalu turunlah Brahman ke bumi dalam penjelmaan seekor harimau bernam Narashima,dan berhasil meniadakan kelaliman hiranyakasipu.Setelah tewasnya hiranyakasipu umat manusia pun selamat dari keangkaramurkaan.



 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Waktu



: SMP N 8 PARENGGEAN : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : VII /Satu : Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama Hindu Alokasi : ….X2JP



A. Kompetensi Inti 5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 6. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 8. Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.3. Meyakini konsep Karmaphala sebagai hukum 1.3.1 Meyakini konsep Karmaphala dengan cara



sebab akibat dalam ajaran agama Hindu



2.3. Menghayati konsep Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama Hindu



3.3. Menjabarkan konsep Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama hindu



4.3. Menguraikan konsep Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama Hindu



selalu menumbuhkan sikap untuk berpikir yang baik 1.3.2 Menerima konsep Karmaphala melalui penumbuhkan Sikap untuk selalu berkata yang baik 1.3.3 Menerima ajaran Karmaphala dengan cara menumbuhkan Sikap untuk selalu berperilaku yang baik 1.3.4 Mematuhi ajaran Karmaphala dengan cara selalu menghindari Asubakarma 2.3.1 Menunjukan sikap menghargai pendapat orang lain dalam diskusi 2.3.2 Menunjukan perilaku jujur 2.3.3 Menunjukan perilaku peduli dan bertanggungjawab 2.3.4 Menunjukan sikap percaya diri untuk selalu berbuat baik 3.3.1 Menjelaskan konsep Karmaphala 3.3.2 Menyebutkan bagian-bagian Karmaphala. 3.3.3 Menguraikan bagian-bagian Karmaphala 3.3.4 Menyebutkan contoh bagian-bagian Karmaphala 4.3.1 Menceritakan dampak akibat perbuatan baik dan tidak baik 4.3.2 Menceritakan bagian-bagian Karmaphala 4.3.3 Membedakan bagian-bagian Karmaphala 4.3.3 Menceritakan contoh bagian-bagian Karmaphala



C. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran siswa dapat:. 1. Menjelaskan pemahaman konsep Karmaphala 2. Menyebutkan bagian-bagian Karmaphala 3. Menceritakan dampak akibat perbuatan baik dan tidak baik 4. Menceritakan uraian bagian-bagian Karmaphala 5. Meyakini konsep Karmaphala dengan cara selalu menumbuhkan sikap untuk berpikir yang baik 6. Menerima konsep Karmaphala melalui penumbuhkan Sikap untuk selalu berkata yang baik 7. Menunjukan sikap menghargai pendapat orang lain dalam diskusi 8. Menunjukan perilaku jujur 9. Menguraikan bagian-bagian Karmaphala 10. Menyebutkan contoh bagian-bagian Karmaphala 11. Membedakan bagian-bagian Karmaphala 12. Menceritakan contoh bagian-bagian Karmaphala 13. Menerima ajaran Karmaphala dengan cara menumbuhkan Sikap untuk selalu berperilaku yang baik 14. Mematuhi ajaran Karmaphala dengan cara selalu menghindari Asubakarma



15. Menunjukan perilaku peduli dan bertanggungjawab 16. Menunjukan sikap percaya diri untuk selalu berbuat baik



D. Materi Pembelajaran Materi Reguler Pembelajaran Reguler Konsep Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama Hindu a. Konsep pengertian karmaphala Karma phala terdiri dari dua kata yaitu karma dan phal.karma artinya perbuatan,aksi,dan phala artinya buah,hasil.Jadi karmaphala adalah buah/hasil dari perbuatan baik yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan.Semua perbuatan yang kita perbuat baik maupun buruk pasti aka nada hasil yang akan diterima.Karmaphal ermasuk dalam sraddha yang harus diyakini adanya.Karmaphala juga adalah sebuah hukumkausalitas bahwa setiap perbuatan akan mendatangkan hasil.Dalam agama hindu perbuatan itu mencakup 3:perbuatan melalui oikiran,perkataan dan perbuatan (TRI KAYA PARISUDA).Yang menerima hasil adalah yang berbuat,jadi jika berbuat baik maka hasilnya akan baik dan sebaliknya jika berbuat buruk hasilnya juga akan buruk. b. Bagian-bagian karmaphala Ada 3 jenis karmaphala: · Sancita karmaphala adalah hasil yang diterima pada kehidupan sekarang atas perbuatannya dikehidupan masa lampau · Prabhada karmaphala adalah karma/perbuatan yang dilakukan pada masa kini dan phalanya akan diterima pada saat ini juga. · Kryamana karmaphala adalah karama / perbuatan yang dilakukan pada saat ini namun phalanya akan dinikmati pada masa yang akan datang c. Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dan hubungannya dengan surga dan neraka Menurut ajaran agama hindu segala perbuatan baik dan buruk akan mendapat balasan tidak saja dalam hidup ini namun juga diakhirat yaitu jika atma seseorang dengan suksma sariranya berpisah dengan wadah /badannya.Tuhan akan merakhmati atma seseorang yang dalam hidupnya selalu berkarma baik sesuai dengan karma dengan menempatkannya disurga.Penjelmaan kelahiran dari surga ini adalah sangat mulia dan utama.Sedangkan bagi orang yang dalam hidupnya berkarma buruk akan mendapatkan balasan di neraka.Apabila telah selesai masa hukumannya di neraka dia akan dilahirkan kembali menjadi nista sekali dan derajatnya sangat merosot.Itulah mengapa kita sebagai manusia selama hidup di dunia harus selalu berbuat kebaikan supaya terhindar dari panasnya kawah neraka dan mempunyai kelahiran yang baik dimasa selanjutnya. d.Contoh karmaphala Contoh karma baik yang dapat kita teladani adalah dari kisah Ni Dyah Tantri.Dia adalah seorang anak patih Bandeswarya,yang merupakan patih kerajaan patali.Rajanya bernama Sri Aiswaryadala.Raja ini mempunyai kebiasaan yang buruk .Dia suka mengawini gadis-gadis perawan.Oleh karenanya patih bandeswarya ditugaskan untuk menghaturkan satu gadis setiap harinya untuk memenuhi nafsu sang raja.Sampi suatu ketika habis sudah gadis-gadis perawan di kerajaannya,hanya tinggal seorang yaitu anak patih itu sendiri Ni Diah Tantri. Melihat ayahnya yang kebigungan mendapatkan seorang gadis ,sebagai pengabdiannya terhadap orang tuanya dia rela menjadi kan dirinya untuk dihaturkan kepada raja. Sikap Ni Diah tantrik ini merupakan contoh karma baik,apa yang dilakukannya saat itu balasannya akan diterimanya dimasa yang akan datang.Sikap yang dapa dicontoh dari nya adalah sikapnya



sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tua,tidak mau melihat orang tuanya susah dan sedih.Dia juga rela mengorbankan dirinya supaya sang raja sadar akan perbuatannya yang tidak baik. E. Metode Pembelajaran Kooperatif 1. Pertemuan Pertama Tipe Think Pair Share (TPS) 2. Pertemuan Kedua Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) F. Media dan Bahan 1. Media a. Gambar terkait Karmaphala b. HP c. LKS 2. Alat dan Bahan a. Spidol b. Kertas HVS G. Sumber Belajar 1.LKS Agama Hindu dan Budi Pekerti 2. Internet



H. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan (…menit) 1) Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan, dengan cara masing-masing siswa menceritakan pengalaman perbuatan baik yang pernah dilakukan dan mengajak siswa bernyanyi dilanjutkan mengucapkan, Gayatri Mantra, Saraswati Puja, dan Guru Puja. Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa 2) Guru memotivasi siswa untuk selalu berbuat baik dan selanjutnya menayangkan gambar terkait perbuatan baik dan perbuatan tidak baik kemudian melakukan tanya jawab tentang akibat dari perbuatan baik dan perbuatan tidak baik, sehingga mengarah pada permasalahan yang akan didiskusikan yaitu tentang Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama Hindu yang meliputi: konsep Karmaphala, bagian-bagian Karmaphala, dampak akibat perbuatan baik dan tidak baik. 3) Guru membagikan LKS “Mendiskripsikan gambar tentang perbuatan baik dan perbuatan tidak baik”. 4) Guru menunjukan beberapa gambar di LKS kepada siswa untuk dideskripsikan. 5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran baik secara tertulis maupun lisan. 6) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu Konsep Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama Hindu, teknik penilaian yang digunakan, yaitu observasi, tes tertulis, Kinerja. b. Kegiatan Inti (… menit) Fase 2. Menyajikan informasi 1) Siswa mendapat penjelasan yang didahului dengan sebuah cerita-cerita terkait perilaku baik dan dan tidak baik, pengertian karmaphala dan bagianbagianya.



2) Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan perilaku baik dan dan tidak baik, selanjutnya siswa diminta memikirkan jawaban secara mandiri (Thinking). Fase 3: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar 3) Guru mengorganisasikan siswa dengan cara meminta siswa untuk berpasangan sebagai kelompok belajar. Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar 4) Guru meminta siswa yang sudah berpasangan untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap sebelumnya yaitu tentang perilaku baik dan dan tidak baik, selanjutnya siswa dapat berbagi jawaban atau berbagi ide (Pairing). 5) Guru membimbingan siswa di setiap kelompok dalam mendiskusikan LKS bersama anggota kelompoknya untuk membuat outline naskah cerita pendek sesuai dengan LKS yang dibagikan. 6) Mediskusikan pengembangan outline cerita pendek yang dikerjakan siswa di masing-masing kelompok. 7) Guru membimbing siswa dalam menuliskan sinopsis atau cerita singkat dari gambar yang dimuat pada LKS. 8) Secara berkelompok siswa dibantu guru mengembangkan synopsis menjadi cerita. 9) Guru memfasilitasi pasangan siswa untuk berbagi informasi (Sharing) dalam membuat butir-butir simpulan mengenai konsep Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama Hindu. Fase 5: Evaluasi 10) Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait konsep Karmaphala dan bagian-bagianya secara lisan dan tertulis (postes) dalam bentuk kuis 11) Guru bersama-sama siswa melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran pertemuan hari ini. Fase 6: Memberikan penghargaan 12) Berdasarkan hasil evaluasi keaktipan kerja kelompok dan hasil LKS yang telah diselesaikan, guru memberikan penghargaan untuk kelompok yang memperoleh nilai total yang tertinggi. c. Kegiatan Penutup (… menit) 1) Guru menyampaikan penyimpulan hasil diskusi tentang konsep karmaphala dan bagianbagianya.. 2) Guru memberi tugas pengayaan untuk mengidentifikasi perbuatan baik dan tidak baik. 3) Siswa merapihkan meja, tempat duduk dan dan membuang sampah pada tempatnya. 4) Guru mengajak siswa menutup pembelajaran dengan doa penutup dan mengakhiri dengan Parama Santih “ Om Santih, Santih, Santih Om”.



I. Teknik penilaian a. Sikap (spiritual dan sosial) 1). Observasi (jurnal) b. Pengetahuan 1). Tes tertulis 2).Penugasan 2. Instrumen penilaian (Terlampir)



Mengetahui, Kepala SMP N 8 PARENGGEAN



(SENTOT HARYOTO,S.Pd)



Cempaka Putih, Agustus 2019 Guru Mata Pelajaran



(RIZKY AYU.M)



Lampiran Tes Tertulis A. Pilihan Ganda Jawablah dengan memilih hurup didepan jawaban yang kamu anggap benar ! 1. Karmaphala adalah …… a. Perbuatan b. Hasil c. Hasil perbuatan d. Hasil karma 2. Perbuatan yang dilakukan sekarang dan hasilnya dinikmati sekarang disebut : a. Prarabda Karmaphala b. Kryamana Karmaphala c. Sancita Karmaphala d. Dunia Karmaphala 3. Perbuatan yang dilakukan pada kehidupan terdahulu dan hasilnya dinikmati pada kehidupan sekarang disebut : a. Prarabda Karmaphala b. Kryamana Karmaphala c. Sancita Karmaphala d. Karmaphala cicih 4. Perbuatan yang dilakukan sekarang dan hasilnya dinikmati pada kehidupan yang akan datang disebut : a. Prarabda Karmaphala b. Kryamana Karmaphala c. Sancita Karmaphala d. Darma karmaphala B. Uraian Jawablah dengan jelas dan benar ! 1. Berikan contoh masing-masing jenis karmaphala 2. Jelaskan Perbedaan jenis – jenis karmaphala Kunci Jawaban: 1.c 2.a 3.c 4.b Uraian 1.-Sancita karmaphala: seorang warga di Thailand terlahir dengan tubuh yang cebol dan muka yang sudah tua padahal usianya masih belasan tahun.Ia mengaku dalam kehidupan sebelumnya ia telah tewas terbunuh dengan luka tembak dilehernya oleh seorang polisi ketika ia berusaha kabur setelah tertangkap basah mencuri ditoko emas



(contoh karma yg tidak baik) -Prabhada karmaphala: Ani akan melaksanakan ujian akhir sekolah .ia mempunyai cita-cita yang luhur supaya setelah lulus nanti dpt nilai yang memuaskan.namun ia tidak melupakan tugasnya sebagai seorang anak.kedua orangtuanya pun senang melihat ani yang semangat belajar.karena doa-doa orang tuanya juga akhirnya Ani lulus dengan hasil yang memuaskan .Dia menjadi juara 1 disekolahnya dan mendapat beasiswa kuliah. (contoh karma baik) -Kryamanakarmaphala: Seorang nenek tua yang terlunta –lunta dijalanan dengan sabar dan tulus menjalani kehidupannya dengan seorang cucu .Ia selalu mengajarkan kepada cucunya walaupun ia tidak punya apa-apa ia tidak pernah sedikitpun mengambil yang bukan haknya.Ia berharap kelak cucunya bernasib lebih beruntung darinya. Nilai moral yang ditanamkan nenek kepada cucunya ini adalah contoh karma baik,namun phalanya belum terlihat pada saat ini.Phalanya akan terlihat setelah kehidupan cucunya besar nanti.



2.-Sancita karmaphala adalah hasil yang diterima pada kehidupan sekarang atas perbuatannya dikehidupan masa lampau -Prabhada karmaphala adalah karma/perbuatan yang dilakukan pada masa kini dan phalanya akan diterima pada saat ini juga. -Kryamana karmaphala adalah karama / perbuatan yang dilakukan pada saat ini namun phalanya akan dinikmati pada masa yang akan datang



LEMBAR PENGAMATAN a.Sikap spiritual Nama Peserta didik : Kelas :VII Tanggal Pengamatan : Materi pokok :Kharmaphala sebagai hukum sebab akibat No. Aspek Pengamatan Skor 1. Menambah keyakinan dan keimanan saat mempelajari konsep karmaphala sebagai hukum sebab akibat 2. Berdoa sebelum dan sesudah berkegiatan Memberi salam agama hindu sebelum dan 3. sesudah melakukan presentasi Kriteria pemberian skor: 1=tidak pernah 3=sering 2=kadang-kadang 4=selalu b.sikap sosial No, Nama 1. 2. 3. 4. 5.



Menghormati



Kerjasama



Kedisplinan



Keterangan



Tanggungjawab



Nilai ratarata



Keterangan: A=Baik sekali =4 B=Baik=3 C=Sedang=2 D=Kurang=1



Portofolio Tugas Proyek: 1.Kumpulkan gambar cirri-ciri orang yang lahir dari surge cyuta dan Neraka cyuta yang berhubungan dengan karmaphala. 2.Lalu isi keterangan dan penjelasan tiap gambar 3.Susun menjadi sebuah kliping 4.Presentasi didepan kelas Rubrik Penilaian: Nama : Kelas/Sem. : Tahun Ajaran: No



Aspek Penilaian



1 Percaya Diri 2 Kelengkapan Gambar 3 Kesesuaian dengan Tema 4 Tanggung jawab Jumlah Skor diperoleh: Keterangan



Keterangan: Skor 4 Nilai Kualitatif A (Sangat Baik) Skor 3 Nilai Kualitatif B(Baik) Skor 2 Nilai Kualitatif C (Cukup)



Rentangan Penilaian



Nilai



TTO



Total Skor



TTG



Skor 1 Nilai Kualitatif D(Kurang Baik)



 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMP N 8 PARENGGEAN : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : VIII/Satu :Atman Dalam Kitab Bhagavadgita : ….x2JP



A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B.Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.1. Meyakini konsep Atman dalam kitab 1.1.1 Meyakini Adanya Atman pada diri tiap-tiap bhagavadgita makhluk hidup 1.1.2 Menerima konsep atman dalam kitab bhagavadgita 1.1.3 Menerima ajaran konsep atman dalam kitab



bhagavadgita 1.1.4 Mematuhi konsep atman dalam kitab bhagavadgita 2.1. Menghayati konsep Atman dalam Kitab Bhagavadgita



3.1. Menjabarkan konsep atman dalam kitab bhagavadgita



4.1. Menguraikan konsep atman dalam kitab bhagavadgita



2.1.1 Menunjukan sikap menjaga kesehatan badan 2.1.2 Menunjukan perilaku berkata,berbuat ,dan berpikir baik 2.1.3 Menunjukan perilaku peduli dan bertanggungjawab kepada sesama makhluk hidup 2.1.4 Menunjukan sikap percaya diri berbuat baik pada sesama makhluk hidup 3.1.1 Menjelaskan Pengertian Atman 3.1.2 Menyebutkan sifat-sifat atman 3.1.3 Menguraikan sifat-sifat atman 4.1.1 Menjelaskan petikan-petikan bhagavadgita tenteng sifat-sifat atman



kitab



4.1.2 Menjelaskan isi petikan –petikan kitab bhagavadgita yang menjelaskan tentang sifat-sifat atman



C.Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran diharapka siswa mampu: 1.Mensyukuri kehidupan apapun kondisinya 2.Menambah keyakinan dalam beragama khususnya yakin tentang adanya atman 3.Mempunyai sikap peduli dan cinta kasih terhadap sesama makhluk hidup 4.Memahami apa pengertian atman 5.Memahami dari mana sumber atman 6.Memahami sifat-sifat atman yang tertuang dalam kitab bhagavadgita 7.Menggambarkan sifat-sifat atman yang tertuang dalam kitab bhagavadgita D.Materi Pembelajaran Materi pokok yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran adalah : a.Pengertian atman b.Petikan –petikan kitab bhagavadgita mengenai sifat-sifat atman dan artinya c.Kesimpulan tentang sifat-sifat atman yang tertuang dalam kitab bhagavadgita d.Funsi atman sebagai sumbeer kehidupan E.Metode Pembelajaran a.Metode saintifik b.Metode Observasi



c. metode Dharma Wacana F. Media dan Bahan 1. Media a. LKS 2. Alat dan Bahan a. spidol b. Kertas HVS c. Bolpoint



G. Sumber Belajar 1.LKS Agama Hindu dan Budi pekerti kelas VIII /Sem.Ganjil 2.Internet H.Langkah –langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan(10 menit) 1) Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan, dengan cara masing-masing siswa menceritakan tentang adanya manusia,hewan ,dan tumbuhan dibumi. Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa 2) Guru memotivasi siswa untuk selalu mensyukuri kehidupan yang diberikan Tuhan kepada kita semua,sebagai sesama makhluk ciptaan tuhan harus saling menjaga dan menyayangi. Kemudian guru memberikan pertanyaan –pertanyaan yang berhubungan dengan atman kemudian mengarahkannya dengan makhluk-makhluk hidup yang memiliki atman. 3) Guru membagikan LKS “Mendiskripsikan tentang Atman dan dari man sumber atman itu. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran baik secara tertulis maupun lisan. 5) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu Konsep Atman dalam Kitab Bhagavadgita, teknik penilaian yang digunakan, yaitu observasi, tes tertulis, Kinerja. b. Kegiatan Inti (… menit) Fase 2. Menyajikan informasi 1) Siswa mendapat penjelasan yang didahului dengan sebuah cerita-cerita terkait Atman sebagai sumber kehidupan. 2) Guru bersama siswa membaca petikan-petikan sloka bhagavadgita 3)Guru memberikan penjelasan tetntang isi sloka-sloka bhagavadgita mengenai sifat-sifat atman Fase 3: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar 3) Guru mengorganisasikan siswa dengan cara meminta siswa untuk berpasangan sebagai kelompok belajar. Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar 4) Guru meminta siswa yang sudah berpasangan untuk kehalaman sekolah dan menemukan C 5) Guru membimbingan siswa di setiap kelompok dalam mengerjakan tugas 7) Guru membimbing siswa dalam menuliskan sinopsis atau cerita singkat dari benda-benda /hal-hal yang dituliskan dan alasannya 8) Guru memfasilitasi pasangan siswa untuk berbagi informasi (Sharing) dalam membuat tugas kelompok mengenai Hal-hal/benda-benda yang memiliki atman dan tidak memiliki atman



Fase 5: Evaluasi 10) Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait sifat-sifat atman 11) Guru bersama-sama siswa melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran pertemuan hari ini. Fase 6: Memberikan penghargaan 12) Berdasarkan hasil evaluasi keaktipan kerja kelompok dan hasil LKS yang telah diselesaikan, guru memberikan penghargaan untuk kelompok yang memperoleh nilai total yang tertinggi. c. Kegiatan Penutup (10 menit) 1) Guru menyampaikan penyimpulan hasil diskusi tentang sifat-sifat atman dalam kitab bhagavadgita dan funsi atman bagi sumber hidup 2) Guru memberi tugas tertulis. 3) Siswa merapihkan meja, tempat duduk dan dan membuang sampah pada tempatnya. 4) Guru mengajak siswa menutup pembelajaran dengan doa penutup dan mengakhiri dengan Parama Santih “ Om Santih, Santih, Santih Om”.



I.Teknik Penilaian a. Sikap (spiritual dan sosial) 1). Observasi (jurnal) b. Pengetahuan 1). Tes tertulis 2).Penugasan 2. Instrumen penilaian (Terlampir)



Mengetahui, Kepala SMP N 8 PARENGGEAN



(SENTOT HARYOTO,S.Pd)



Cempaka Putih, Agustus 2019 Guru Mata Pelajaran



(RIZKY AYU.M)



Lampiran Tes Tertulis 1.Percikan –percikan dari sang hyang widhi disebut.. 2.Brahman Atman Aikyam yang artinya adalah… 3.Dalam kitab bhagavadgita 11.20 menerangkan atman yang bersifat… 4.Acala adalah sifat atman yang berarti… 5.Sarwagantah adalah sifat-sfat atman yang artinya… 6.Atman sebagai sumber hidup,meliputi….. , ….. , dan….. 7.Akledya adalah sifat atman yang…. 8.Dalam kitab bhagvadgita 11.23 atman tidak dapat dilukai oleh…. 9.Atman bersifat tidak terpikirkan disebut… 10. Atman tidak dapat dibakar oleh… Kunci jawaban: 1. Atman 2. Brahman dan atman sumbernya adalah satu,yaitu sama-sama dari Tuhan 3. Tidak pernah lahir/mati,kekal,abadi 4. Tidak bergerak 5. Ada dimana-mana 6. Pikiran,perbuatan dan perkataan 7. Tidak kering oleh angin 8. Senjata 9. Acintya 10. Api



Kriteria skor: Kriteria Skor: A=Baik sekali =9-10



B=Baik C=Cukup D=Kurang



=7-8 =5-6 =1-4



LEMBAR PENGAMATAN a.Sikap spiritual Nama Peserta didik Kelas Tanggal Pengamatan Materi pokok



No. 1.



2. 3.



: :VII : :Atman dalamKitab Bhagavadgita



Aspek Pengamatan Menambah keyakinan dan keimanan saat mempelajari konsep Atman dalam Kitab Bhagavadgita Berdoa sebelum dan sesudah berkegiatan



Skor



Memberi salam agama hindu sebelum dan sesudah melakukan presentasi



Kriteria pemberian skor: 1=tidak pernah 2=kadang-kadang



B.Sikap sosisal



3=sering 4=selalu



Keterangan



No,



Nama



Menghormati



Kerjasama



Kedisplinan



Tanggungjawab



Nilai ratarata



1. 2. 3. 4. 5.



Keterangan: A=Baik sekali =4 B=Baik=3 C=Sedang=2 D=Kuranng



Portofolio Tugas kelompok 1.Coba cari dalam kamus bahasa Indonesia ,majalh,buku atau internet materi yang berkaitan dengan atman.kemudian buat ringkasannya 2.Buatlah ringkasan tersebut dalam laporan dengan format sebagai berikut JUdul 1. Kata pengantar 2. Daftar Isi 3. Pendahuluan 4. Kajian Isi Buku  Pengertian  Bagian-bagiannya  Pembahasan 5. Kesimpulan dan saran-saran  Kesimpulan  Saran Daftar Pustaka Lampiran



Rubrik Penilaian Nama Kelompok Kelas/Semester Tahun Ajaran Materi



: : : :



No



Aspek Penilaian



Rentangan Penilaian 1 2 3 4



1 Kerjasama 2 Kelengkapan materi 3 Kesesuaian dengan materi 4 Tanggung jawab Jumlah Skor diperoleh: Keterangan



Nilai



TTO



Total Skor



TTG



Keterangan: Skor 4 Nilai Kualitatif A (Sangat Baik) Skor 3 Nilai Kualitatif B(Baik) Skor 2 Nilai Kualitatif C (Cukup) Skor 1 Nilai Kualitatif D(Kurang Baik)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Waktu



: SMP N 8 PARENGGEAN : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : VIII /Satu : Sapta Timira sebagai Perilaku Yang Harus Dikendalikan : ….X2JP



A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B.Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.2. Meyakini konsep Sapta Timira sebagai 1.2.1 Meyakini konsep Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan 1.2.2 Menerima konsep Sapta Timira sebagai



2.2. Menghayati konsep Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan



3.2. Menjabarkan konsep Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan



4.2. Menguraikan konsep Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama Hindu



perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan 1.2.3 Menerima ajaran Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan 1.2.4 Mematuhi ajaran Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan 2.2.1 Menunjukan sikap pengendian diri 2.2.2 Menunjukan perilaku tidak sombong 2.2.3 Menunjukan perilaku peduli dan saling menghargai 2.2.4 Tidak mengonsumsi minuman keras 3.2.1 Menjelaskan konsep Sapte Timira 3.2.2 Menyebutkan bagian-bagian Sapta Timira 3.2.3 Menguraikan bagian-bagian Sapta Timira 3.2.4 Menyebutkan contoh bagian-bagian Sapta timira 4.2.1 Menceritakan dampak positif Sapta Timira 4.2.2 Menceritakan dampak negative Sapta timira 4.2.3 Membedakan bagian-bagian Sapta Timira 4.2.3 Menceritakan contoh bagian-bagian Sapta Timira



C.Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran diharapkan siswa mampu: 1.Menambah keyakinan siswa dalam beragama 2.Mengharagai orang lain yang dapat mengendalikan diri dari perilaku Sapta Timira 3.Memahami pengertian sapta Timira sabagai perilaku yang harus dikendalikan dalam kehidupan 4.Memahami bagian-bagian sapta Timira yang harus dikendalikan dalam kehidupan yang hars dikendalikan dalam kehidupan 5.Menguraikan dampak negative dan dampak positif Sapta Timira dan pengaruhnya bagi kehidupan 6.Menceritakan cara-cara yang harus dilakukan untuk dapat terhindar dari perilaku Sapta Timira yang negative D.Materi Pembelajaran Materi yang diberikan pendidik kepada siswa adalah materi umum mengenai sapta timira sebagai berikut: a.Arti kata Sapta Timira b.Pengertian Sapta timira c.Bagian-bagian Sapta Timira d.Arti dari Tiap-tiap bagian sapta Timira e.Dampak positif dan negative dari tiap- tiap bagian Sapta Timira f.Cara menghindarkan diri dari perilaku Sapta Timira E.Metode pembelajaran a.Metode saintifik b.Metode Dharama Wacana c.Metode Berbasis masalah



F.Media dan Bahan Pembelajaran 1. Media a.LKS Agama Hindu dan Budi pekerti kelas VIII sem.Ganjil b.Video terkait materi sapta Timira yang digunakan sebagai masalah dalam pembelajaran c.laptop 2.Bahan a.HVS G.Sumber belajar a.LKS Agama Hindu dan Budi Pekerti kelas VIII sem.Ganjil b.Internet H.Langkah –langkah Pembelajaran Langkah-langkah Aktivitas guru a.Kegiatan awal(10 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (…menit) · Mempersilahkan ketua kelas memimpin salam Panganjali umat dan berdoa sebelum kegiatan. ·



Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan, dengan cara masing-masing siswa menceritakan pengalaman memiliki paras wajah yang cantik dan tampan.lalu guru mengarahkan pembicaraan yang akan dibahas yaitu materi tentang Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan. b.Kegiatan inti · Guru membagikan LKS dan member Penjelasan Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan · Guru menyampaikan materi contoh-contoh perilaku sapta Timira yang harus dikendalikan melalui video pembelajaran langkah-langkanya sebagai berikut: · Tahap 1 Orientasi terhadap masalah · Guru menyajikan masalah nyata kepada siswa yaitu tentang contoh perilaku sapta timira yang negative.contoh :Kegiatan orang yang sedang mabuk-mabukan,siswa-siswi yang terlibat bentrokan, dl · Tahap 2 Organisasi belajar · Guru memfasilitasi siswa untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan yaitu o mengidentifikasi apa yang mereka ketahui tentang video pembelajaran, o apa yang perlu mereka ketahui dari video pembelajaran o dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam video pembelajaran. o Siswa berbagiperan/tugasuntukmenyelesaikanmasalah tersebut. · Tahap 3 Penyelidikan individual maupun kelompok · Guru membagi siwa dalam kelompok · Guru membimbing siswa melakukan pengumpulan data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah.



·



Tahap 4 Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah Guru membimbing siswa untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang siswa temukan.Siswa menyusun laporan hasil penyelesaian masalah,misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau Power Point slides. · Tahap 5 Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah · Guru memberikan waktu kepada tiap kelompok untuk melakukan presentasi · Guru memfasilitas siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah · yang dilakukan c.Kegiatan penutup(10mnt) · Guru menyampaikan penyimpulan hasil diskusi tentang Contoh perilaku sapta Timira dan cara mengendalikannya · Siswa merapihkan meja, tempat duduk dan dan membuang sampah pada tempatnya. · Guru mengajak siswa menutup pembelajaran dengan doa penutup dan mengakhiri dengan Parama Santih “ Om Santih, Santih, Santih Om”. I.Teknik Penilaian a. Sikap (spiritual dan sosial) 1). Observasi (jurnal) b. Pengetahuan 1). Tes tertulis 2).Penugasan 2. Instrumen penilaian (Terlampir)



Mengetahui, Kepala SMP N 8 PARENGGEAN



(SENTOT HARYOTO,S.Pd)



Cempaka Putih, Agustus 2019 Guru Mata Pelajaran



(RIZKY AYU.M)



LEMBAR PENGAMATAN a.Sikap spiritual Nama Peserta didik : Kelas :VIII Tanggal Pengamatan : Materi pokok :Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan No. Aspek Pengamatan Skor Keterangan 1. Menambah kualitas beragama dengan mempelajari materi sapta timira semakin menghindarkan siswa dari perilaku yang tidak baik dan semakin mendekatan diri kepada Tuhan 2. Berdoa sebelum dan sesudah berkegiatan 3. Memberi salam agama hindu sebelum dan sesudah melakukan presentasi Kriteria pemberian skor: 1=tidak pernah 3=sering 2=kadang-kadang 4=selalu b.sikap sosial No, Nama 1. 2. 3. 4. 5.



Menghormati



Kerjasama



Kedisplinan



Tanggungjawab



Nilai ratarata



Keterangan: A=Baik sekali =4 B=Baik=3 C=Sedang=2 D=Kurang=1







Lampiran Tes Tertulis 1.Jelaskan apa yang disebut Sapta Timira! 2.Sebutkan unsur-unsur dari Sapta Timira! 3.Jelaskan dampak negative dari unsure Sapta timira” Sura”! 4.Sebutkan dan jelaskan contoh surupa yang berdampak negative bagi pelajar ! 5.bagaimana untuk menghindarkan diri dari perilaku sapta Timira? Kunci jawaban: 1. Sapta Timira artinya Tujuh kegelapan,maksudnya sapta timira adalah tujuh kegelapan (tujuh unsurnegatif) yang apabila tidak dikendalikan dapat membawa diri seseorang dalam kegelapan/kebodohan/menjadi mabuk / gelap mata dan sombong. 2. Unsur-unsur Sapta Timira: a.Surupa b.Dhana c.Guna d.Kulina e.Yowana f.Sura g.Kasuran 3.Dampak negative Sura adalah selain melanggar nilai kesucian hidup dalam beragama,mengonsumsi minuman keras selain berakibat buruk bagi kesehatan juga dapat berdampak buruk meningkatkan resiko tindak kriminalitas.Karena sudah ketagihan mabuk-mabukan seseorang bisa melakukan tindakan nekat seperti mencuri atau merampok untuk mendapatkan uang dan berfoya-foya.Selain itu sekrangini banyak minuman keras yang dioplos dengan obat-obatan terlarang sehingga tidak banyak jg yang mengalami kematian.Miras juga erat kaitannya dengan obat-obatan terlarang atau



narkotika.seseorang dapat jg berkelahi hanya karena bersenggolan saat meonton acara dangdut itu jg karena pengaruh miras. 4.Seorang siswi merasa dirinya adalah anak tercantik tidak hanya dikelasnya tetapi juga disekolahnya.Karena kecantikannya itu dia menjadi seorang yang pilih- pilih teman.Dia hanya mau berteman dengan anak –anak yang cantik dan kaya.Dia merasa dirinya adalah artis disekolahnya.Namun karena kesombongannya itu tidak banyak juga teman –temannya yang tidak suka terhadap perilakunya.dalam pelajaran pun dia menjadi suka menyepelekan guru yang sedang mengajar.Saat pelajaran dia lebi asyik dengan kaca yang selalu dibawanya.Dia tak mengindahkan guru yang menegurnya.Akibat ulahnya itu dia tahun ini tidak lulus.Hendaknya siswi ini merubah sikap dan perilakunya yang sombong dan acuh.Tentunya dia akan lebih mempunyai banyak teman dan akan lulus tentunya jika belajar dengan baik. 5.caranya adalah dengan lebih mendekatkan diri kepada tuhan,secara tulus ikhlas dan sesuai apa yang telah diajarkan dalam agama Hindu.Misalnya melalui Tapa,Brata,yajna,meditasi,panca yama brata,Panca niyama brata dan lain- lain.



Portofolio Tugas kelompok 1.Coba cari dalam kamus bahasa Indonesia ,majalah,buku atau internet materi yang berkaitan dengan SaptaTimira,kemudian buat ringkasannya 2.Buatlah ringkasan tersebut dalam laporan dengan format sebagai berikut 1.Judul 2.Kata pengantar 3.Daftar Isi 4.Pendahuluan 5.Kajian Isi Buku  Pengertian  Bagian-bagiannya  Pembahasan 6.Kesimpulan dan saran-saran  Kesimpulan  Saran 7.Daftar Pustaka 8.Lampiran



Rubrik Penilaian Nama Kelompok Kelas/Semester Tahun Ajaran



: : :



Materi



:Sapta Timira sebagai perilaku yang harus dikendalikan No



Aspek Penilaian



Rentangan Penilaian 1 2 3 4



1 Kerjasama 2 Kelengkapan materi 3 Kesesuaian dengan materi 4 Tanggung jawab Jumlah Skor diperoleh: Keterangan



Nilai



TTO



Total Skor



TTG



Keterangan: Skor 4 Nilai Kualitatif A (Sangat Baik) Skor 3 Nilai Kualitatif B(Baik) Skor 2 Nilai Kualitatif C (Cukup) Skor 1 Nilai Kualitatif D(Kurang Baik)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMP N 8 PARENGGEAN : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : VIII /Satu : Tri Guna Dalam Kehidupan : …x2JP



A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.3Menghayati konsep Tri Guna Dalam kehidupan 1.3.1 Meyakini konsep Tri Guna Dalam kehidupan



1.3.2 Menerima konsep Tri Guna Dalam kehidupan 1.3.3 Menerima ajaran konsep Tri Guna Dalam kehidupan



2.3.Menghargai seseorang yang dapat mengharmoniskan diri dari Tri Guna



3.3. Mengetahui konsep Tri Guna dalam kehidupan



4.3. Menyajikan konsep Tri Guna Dalam kehidupan



1.3.4 Mematuhi ajaran konsep Tri Guna Dalam kehidupan 2.3.1 Menunjukan sikap menghargai pendapat orang lain dalam diskusi 2.3.2 Menunjukan perilaku jujur 2.3.3 Menunjukan perilaku peduli dan bertanggungjawab 2.3.4 Menunjukan sikap percaya diri untuk selalu berbuat baik 3.3.1 Menjelaskan Pengertian Tri Guna 3.3.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Guna 3.3.3 Menguraikan bagian-bagian Tri Guna



4.3.1 Menjelaskan upaya –upaya mengendalikan Tri Guna dalam kehidupan sehari-hari 4.3.2 Menceritakan contoh-contoh Tri Guna dalam kehidupan sehari-hari



C.Tujuan Pembelajaran: Setelah melalui serangkaian pembelajaran diharapkan siswa mampu: 1. Mampu mengharmonisasikan diri dengan ajaran Tri guna baik dalam keluarga,sekolah ,maupun lingkungan. 2. Menghayati dan menabah keyakinan dalam beragama 3. Menghargai seseorang yang dapat mengharmonisasikan diri dengan ajaran Tri Guna 4. Memahami pengertian Tri Guna 5. Memahami bagia-bagian Tri Guna 6. Mengtahui pengaruh Tri Guna dalam kehidupan 7. Memahami upaya-upaya dalam mengarahkan sifat Tri Guna kea rah yang positif D. Materi Pembelajaran Materi Umum yang dipelajari ringkasannya adalah sebagai berikut: a) Pengertian Tri Guna Tri guna berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari kata Tri dan Guna .Tri berarti Tiga dan guna berarti Sifat,atau bakat.Jadi Tri Guna adalah tiga sifat dasar yang dimiliki oleh manusia sejak kelahirannya.Ketiga sifat dasar ini berpengaruh pada kehidupan manusia dari sejak lahir sampai akhir hayat. b) Bagian-bagian Tri Guna Tri guna memiliki tiga bagian yaitu:  Sattwam Sattwam adalah sifat kebaikan dimana sifat ini membentuk karakter manusia yang selalu berbuat kebaikan sehingga seseorang dapat berpikir,berkata,dan berbuat



baik(Manacika,wacikan dan kayika).sesorang juga bias memiliki sifat luhur lainnya seperti bijaksana,cerdas,sopan,displin,jujur dalam menegakan dharma  Rajas Rajas adalah sifat nafsu dimana sifat ini membentuk karakter manusia untuk selalu memiliki pengaruh kecenderungan berpikir,berkata,berbuat yang penuh nafsu,angkuh,sombong,cepat tersinggung ,rakus,haus kekuasaan,tidak senang mengalah dan tidak mau mengaku salah.  Tamas Tamas adalah sifat yang dimiliki oleh manusia yang member pengaruh malas,pasif dan masa bodoh. c) Pengaruh Tri Guna pada kehidupan manusia Tri guna yang ada dalam diri tiap- tiap manusia akan memmpengaruhi pada kelahiran yang akan datang. Pada akhirnya manusia tersebut akan mendapatkan sorga apabila ia mampu menekan sifat Rajas dan tamas yang ada pd dirinya. Atau sebaliknya dia mendapatkan neraka apabila tidak mampu mengendalikan sifat-sifat rajas dan tamas.Apabila seseorang dapat mengembangkan sifat sattwam yang ada pada dirinya dia akanmencapai kesucian yang abadi.Kesucian yang menjadi tujuan akhir tiap umat hindu yaitu mencapai moksa. d) Upaya- Upaya Menyeimbangkan Tri Guna Untuk menyeimbangkan Tri guna yang ada pada diri kita alanhkga baiknya kita harus terus memupuk sifat sattwam yang ada dan mengarahkan sifat rajas dan tamas ke arah yang positif. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan; 1. Tapa(Pengendalian Diri) 2. Brata(Berpantang) 3. Yoga (Menghubungkan Atman dengan Brahman) 4. Semedhi(Meditasi) 5. Dasa yama Brata(Sepuluh Pengendalian diri) 6. Panca Niyama Brata(Lima Pengendalian diri Lanjutan) 7. Dasa niyama Brata(sepuluh Pengendalian diri Lanjutan) 8. Menerapkan Tat Twam asi



E. Metode Pembelajaran -Metode dharma wacana -Metode Dharma Tula F.Media dan Bahan pembelajaran 1.Media a. Gambar-gambar terkait materi Tri Guna b. Laptop 2.Alat a. HVS G.Sumber Pembelajaran a. LKS Agama Hindu dan Budi Pekerti sem/Ganjil



b. Internet H.Langkah-Langkah Pembelajaran a.Kegiatan awal(10 mnt) · Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin salam panganjali umat dan berdoa sebelum kegiatan belajar. · Guru mengajak siswa untuk melantunkan Tri Sandya bersama-sama · Guru mengondisikan suasana kegiatan pembelajaran dengan Tanya jawab seputar kelahiran manusia. · Guru menginfokan bahwa manusa yang terlahir kedunia pasti sudah memiliki sifat tertentu yang dibawanya.Guru mengarahkan pembicaraan kepada materi yang akan dijelaskan yaitu tentang TRI Guna. Guru menyampaikan tujuan dan penilaian pembelajaran B.Kegiatan Inti(….mnt) · Guru membagikan LKS kepada siswa dan memulai menerangkan materi · Menjelaskan kepada siswa pengertian Tri Guna dan pengaruhnya bagi keharmonisasian kehidupan Manusia · Guru juga menjelaskan tiap-tiap bagian Tri Guna dan dampaknya bagi keharmonisasian kehidupan Manusia · Guru menjelaskan cara –cara yang dapat ditempuh untuk menekan sifat Tri Guna yang tidak baik kea rah yang positif · Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya tentang materi Tri Guna yang belom dipahami · Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok · Guru memberi tugas tiap kelompok untuk mengamati lingkungan masyarakat dan mencari contoh perilaku Tri Guna baik yang positif maupun negative dan menuangkan hasil pengamatannya dalam bentuk laporan · Guru memberikan waktu kepada tiap kelompok untuk mempresentaikan hasil observasinya. b.Kegiatan penutup(10mnt) · Guru mengevaluasi hasil laporan siswa · Guru menyimpulkan kembali materi Tri Guna dalam mengharmonisasikan kehidupan · Guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan pertemuan hari ini · Guru membagikan Tes penilaian tertulis kepada siswa untuk dikerjakan dirumah · Guru menginfokan meteri yang harus dipelajari dalam pertemuan selanjutnya · Guru bersama –sama siswa menutup pembelajaran dengan doa sesudah berkegiatan dan pramasantih om,santih,santih,santih,om……. I.Teknik Penilaian a. Sikap (spiritual dan sosial) 1). Observasi (jurnal) b. Pengetahuan 1). Tes tertulis 2).Penugasan  kelompok 2. Instrumen penilaian (Terlampir)



Mengetahui,



Cempaka Putih, Agustus 2019



Kepala SMP N 8 PARENGGEAN



Guru Mata Pelajaran



(SENTOT HARYOTO,S.Pd)



(RIZKY AYU.M)



LEMBAR PENGAMATAN a.Sikap spiritual Nama Peserta didik Kelas Tanggal Pengamatan Materi pokok



No. 1.



2. 3.



: :VIII : :Tri Guna dalam kehidupan



Aspek Pengamatan Menambah keyakinan dan keimanan saat mempelajari konsep Atman dalam Kitab Bhagavadgita Berdoa sebelum dan sesudah berkegiatan



Skor



Keterangan



Memberi salam agama hindu sebelum dan sesudah melakukan presentasi



Kriteria pemberian skor: 1=tidak pernah 2=kadang-kadang



B.Sikap sosisal No, Nama



Menghormati



3=sering 4=selalu



Kerjasama



Kedisplinan



Tanggungjawab



Nilai rata-



rata 1. 2. 3. 4. 5.



Keterangan: A=Baik sekali =4 B=Baik=3 C=Sedang=2 D=Kuranng



Lampiran Tes tertulis 1.Apa arti dari Tri guna dan jelaskan! 2.Sebutkan 3 sifat dasar manusia yang dibawa sejak lahir dan jelaskan! 3.sebutkan upaya yang dilakukan untuk membawa sifat rajas dan tamas kea rah yang positif! Kunci jawaban: 1. Tri guna berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari kata Tri dan Guna .Tri berarti Tiga dan guna berarti Sifat,atau bakat.Jadi Tri Guna adalah tiga sifat dasar yang dimiliki oleh manusia sejak kelahirannya.Ketiga sifat dasar ini berpengaruh pada kehidupan manusia dari sejak lahir sampai akhir hayat. 2. Bgian-bagian tri guna: a. Sattwam adalah sifat kebaikan dimana sifat ini membentuk karakter manusia yang selalu berbuat kebaikan sehingga seseorang dapat berpikir,berkata,dan berbuat baik(Manacika,wacikan dan kayika).sesorang juga bias memiliki sifat luhur lainnya seperti bijaksana,cerdas,sopan,displin,jujur dalam menegakan dharma.Rajas b. Rajas adalah sifat nafsu dimana sifat ini membentuk karakter manusia untuk selalu memiliki pengaruh kecenderungan berpikir,berkata,berbuat yang penuh nafsu,angkuh,sombong,cepat tersinggung ,rakus,haus kekuasaan,tidak senang mengalah dan tidak mau mengaku salah.Tamas c. Tamas adalah sifat yang dimiliki oleh manusia yang member pengaruh malas,pasif dan masa bodoh. 3.Tapa(Pengendalian Diri),Brata(Berpantang),Yoga (Menghubungkan Atman dengan Brahman),Semedhi(Meditasi),Dasa yama Brata(Sepuluh Pengendalian diri),Panca Niyama Brata(Lima Pengendalian diri Lanjutan),Dasa niyama Brata(sepuluh Pengendalian diri Lanjutan),Menerapkan Tat Twam asi



Kriteria skor: Kriteria Skor: A=Baik sekali =9-10 B=Baik =7-8 C=Cukup =5-6 D=Kurang =1-4



Portofolio Tugas kelompok 1.Coba cari dalam kamus bahasa Indonesia ,majalah,buku atau internet materi yang berkaitan dengan Tri Guna,kemudian buat ringkasannya 2.Buatlah ringkasan tersebut dalam laporan dengan format sebagai berikut 1.Judul 2.Kata pengantar 3.Daftar Isi 4.Pendahuluan 5.Kajian Isi Buku  Pengertian  Bagian-bagiannya  Pembahasan 6.Kesimpulan dan saran-saran  Kesimpulan  Saran 7.Daftar Pustaka 8.Lampiran



Rubrik Penilaian Nama Kelompok Kelas/Semester Tahun Ajaran Materi



: : : :Tri Guna dalam kehidupan



No



Aspek Penilaian



Rentangan Penilaian 1 2 3 4



1 Kerjasama 2 Kelengkapan materi 3 Kesesuaian dengan materi 4 Tanggung jawab Jumlah Skor diperoleh: Keterangan



Nilai



TTO



Total Skor



TTG



Keterangan: Skor 4 Nilai Kualitatif A (Sangat Baik) Skor 3 Nilai Kualitatif B(Baik) Skor 2 Nilai Kualitatif C (Cukup) Skor 1 Nilai Kualitatif D(Kurang Baik)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMP N 8 PARENGGEAN : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : IX /Satu : Kisah Mahabharata sebagai tuntunan hidup : …x2JP



A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.1Menghayati konsep Cerita Mahabharata 1.1.1 Meyakini Cerita Mahabharata sebagai sebagai tuntunan hidup tuntunan hidup 1.1.2 Menerima Cerita Mahabharata sebagai tuntunan hidup



2.1.Disiplin dalam menghayati cerita Mahabharata sebagai tuntunan hidup



3.1. Menghayati cerita Mahabharata sebagai tuntunan hidup 4.1. Menyajikan cerita singkat parwa-parwa dalam kitab Mahabharata



1.1.3 Menerima ajaran konsep Cerita Mahabharata sebagai tuntunan hidup 1.1.4 Mematuhi ajaran konsep Cerita Mahabharata sebagai tuntunan hidup 2.1.1 Menunjukan sikap menghargai pendapat orang lain dalam diskusi 2.1.2 Menunjukan perilaku jujur 2.1.3 Menunjukan perilaku peduli dan bertanggungjawab 2.1.4 Menunjukan sikap percaya diri untuk selalu berbuat baik 3.1.1 Menyebutkan bagian-bagian asta dasa parwa yang ada dalam kitab Mahabarata 3.1.2 Menjelaskan isi dari tiap-tiap parwa 4.1.1 Menceritakan cerita Mahabharata sebagai tuntunan hidup 4.1.2 Menceritakan nilai moral yang terkandung dalam kisah Mahabaratha sebagai tuntunan hidup 4.1.3 Menceritakan tokoh-tokoh dalam kisah Mahabharata dan sifat-sifatnya



C.Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti serangkaian program pembelajaran diharapkan sisiwa dapat : 1.Megetahui sejarah Mahabharata sebagai sebuah itihasa 2.Menyebutkan bagian-bagian ASTA DASA PARWA dalam Mahabharata 3.Menjelaskan apa isi cerita dari ke -18 parwa yang ada dalam Mahabharata 4.Mengisahkan kembali secara singkat kisah Mahabharata 6.Mengetahui tokoh=tokoh yang ada dalam kisahMahabharata 7.Menyimpulkan sifat-sifat tokoh- tokoh yang ada dalam cerita Mahabharata 8.Menyimpulkan nilai moral yang dapat diteladani dalam cerita Mahabharata D.Materi Pembelajaran Materi umum yang diberikan sebagai pembelajaran adalah sebagai berikut: A.SEJARAH PERKEMBANGAN MAHABHARATA Mahabharata adalah termasuk suatu bagian dari sebuah itihasa.Itihasa adalah kesusastraan hindu yang menceritakan kisah-kisah epic/kepahlawanan para raja dan ksatria hindu paada masa lampau.Itihasa yang terkenal yaitu Ramayana dan Mahabharata.Masing –masing disusun oleh Rsi Walmiki dan Rsi Wyasa.Cerita Mahabharata ini tersebar luas dari India sampai ke wilayah Asia Tenggara.Di Indonesia sendiri kitab ini diterjemahkan dalam bahasa jawa kuno.Cerita Mahabharata ini sering sekali ditampilkan dalam pergelaran wayang dan kekawin(puisi lawas bermetrum india berbahasa jawa kuno).Kekawin yang terkenal adalah Arjunan Wiwaha gubahan mpu kanwa, yang dpersembahkan oleh Raja Airlangga dari kerajaan Medang Kamulan,menantu Dharmawangsa.Beberapa kekwin yang lain seperti Bharatayudha,hariwangsa,Gtotkacasraya,Kscnayana,Bhomantaka, dan Parthayajna. Buku Mahabharata terdiri dari 18 kitab yang disebut Asta Dasa Parwa.Ada keyakinan bahwa semulanya parwa-parwa ini semula terpencar sebelum akhirnya dikumpulkan semenjak abad ke-4 Masehi.Beberapa parwa telah diterjemahkan dalam prosa bahasa jawa kuno(sastra parwa) semenjak



akhir abad 10 Masehi,pada masa pemerintahan Raja Dharnawangsa Teguh (991-1016) dari Kadiri.Dalam epos Mahabharata terdapat nilai-nilai pendidikan yang sejalan dengan perkembangan zaman yang terjadi.Jadi Mahabharata adalah bagian dari itihasa yang juga bagian dari weda Smerti,sehingga perlu dipelajari terlebih dahulu sebelum mempelajari weda. Dalam Aswalayana Srausastra disebutkan bahwa epos Mahabharata terdiri dari 24.000 sloka,dan terus berkembang hingga sekarang menjadi 100.000 sloka. B.BAGIAN-BAGIAN ASTA DASA PARWA  Adiparwa(Buku Pengantar) Memuat asal-usul keluarga pandawa dan kurawa ,kelahiran watak,dan sifat dasarastra,pandu dan keturunannya.Timbulnya pertentangan antara dua saudar yang berhasil dimenangkan oleh Pandawa dan memenangkan Dewi Drupadi putrid kerajaan Pancala dalam sayembara.  Sabhaparwa(Buku Persidangan) Menggambarkan persidangan antara keluarga Kurawa dan pandawa .kalahnya Yudistira dalam permainan dadu dan pembuangan Pandawa ke hutan.  Wanaparwa(Buku Pengembaraan di hutan) Menceritakan kehidupan Pandawa dalam pengembaraan di hutan Kamyaka.  Wirataparwa(Buku Pandawa di Negeri Wirata) Mengisahkan tentang kehidupan Pandawa dalam masa penyamaran selama setahun di Negeri Wirata,yaitu pada tahun ketiga belas  Udyogaparwa (Buku Usaha dan Persiapan) Memuat usaha dan persiapaan kubu kurawa dan pandawa dalam menghadapi perang di kurusetra  Bhismaparwa(Buku Mahasenaphati Bisma) Menggambarkan bagaimana bala tentara Kurawa dibawah pimpinan mahasenaphati Bisma bertempur melawan musuh-musuh mereka  Dronaparwa(Buku Mahasenaphati Drona) Menceritakan berbagai pertempuran,taktik,dan starategi yang digunakan oleh balatentara kurawa dalam melawan balatentara Pandawa yang dipimpin ole Mahasenapati Drona  Karnaparwa(Buku Mahasenaphati karna) Menceritakan peperangan di medan kurusetra ketika Karna menjadi Mahasenaphati kurawa sampai gugurnya Karna ditangan Arjuna  Salyaparwa(Buku mahasenapati Salya) Menceritakan bagaimana mahasenapati salya memimpin pertempuran balatentara kurawa yang terakhirdan bagaimana duryudana terluka berat diserang musuh  Sauptikaparwa(Buku Penyerbuan di Waktu malam) Menggambarkan penyerbuan dan pembakaranperkemahan Pandawa di malam hari oleh 3 ksatria Kurawa  Striparwa(Buku Janda) Menceritakan banyaknya janda dari kedua belah pihak yang berperang juga dewi Gandhari yang berduka cita karena suami-suaminya gugur di medan perang  Shantiparwa(Buku Kedamaian Jiwa) Berisi ajaran-ajaran bhisma kepada Yudistira mengenai moral ,tugas, dan kewajiban seorang raja dengan maksud untuk memberiketenangan jiwa kepada ksatria itudalam menghadapi kemusnahan bangsanya  Anusasanaparwa(Buku Ajaran)























Berisi lanjutan ajaran bhisma kepada yudistira dan berpulangnya Bhisma ke sugaloka Aswamedhikaparwa(Buku Aswamedha) Menggambarkan jlannya upacara Aswamedhika dan bagaimana Yudistira diangkat menjadi Maharaja Diraja Asramaparwa(Buku Pertapaan) Menampilkan kisah semedhi destrarastra,dewi gandhari,dan dewi Kunthi dihutan dan kebakaran hutan yang memusnahkan ketiga orang itu Mausalaparwa(Buku Senjata Gada) Menggambarkan kembalinya balarama dan Krishna ke alam baka.Tenggelamnya negri Dwarakake dasar samudra,musnahnya bangsa yadawa karena saling membunuh dengan senjata gada ajaib Mahaprashthanikaparwa(Buku Perjalanan Suci) Menggambarkan Yudistira menyerahkan tahta kerajaan kepada parikesit,cucu arjuna.Dan bagaimana pandawa meakukan perjalanan suci kepuncak Himalaya untuk menghadap bhatara indra Swargarohanaparwa(Buku Naik Surga) Menggambarkan bagiamana Pandawa dan Drupadi sampai di pintu gerbang surgadan bagaimana ujian terakhir yang harus dijalani Yudistira sebelum memasuki surga



C.Ringkasan Cerita Mahabarata Ditulis oleh Cah Samin 8:23 PM Mahabarata adalah sebuah karya sastra kuno yang konon ditulis oleh Bhagawan Byasa atau Wyasa dari India. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa. Namun, ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya merupakan kumpulan dari banyak cerita yang semula terpencar-pencar, yang dikumpulkan semenjak abad ke-4 sebelum Masehi. Secara singkat, Mahabharata menceritakan kisah konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu mereka, seratus orang Korawa, mengenai sengketa hak pemerintahan kerajaan Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Puncaknya adalah perang Bharatayuddha di Kurukshetra dan pertempuran tersebut berlangsung selama delapan belas hari.



Ringkasan Cerita Mahabarata



Kisah Mahabharata diawali dengan  pertemuan Raja Duswanta dengan Sakuntala. Raja Duswanta adalah seorang  raja besar dari Chandrawangsa keturunan Yayati, menikahi Sakuntala dari  pertapaan Bagawan Kanwa, kemudian menurunkan Sang Bharata. Sang Bharata menurunkan Sang Hasti, yang kemudian mendirikan sebuah  pusat pemerintahan bernama Hastinapura. Sang Hasti menurunkan Para Raja  Hastinapura. Dari keluarga tersebut, lahirlah Sang Kuru, yang menguasai  dan menyucikan sebuah daerah luas yang disebut Kurukshetra. Sang Kuru menurunkan Dinasti Kuru  atau Wangsa Kaurawa. Dalam Dinasti tersebut, lahirlah Pratipa, yang  menjadi ayah Prabu Santanu, leluhur Pandawa dan Kurawa Prabu Santanu adalah seorang raja mahsyur dari garis keturunan Sang  Kuru, berasal dari Hastinapura. Ia menikah dengan Dewi Gangga yang  dikutuk agar turun ke dunia, namun Dewi Gangga meninggalkannya karena  Sang Prabu melanggar janji pernikahan. Hubungan Sang Prabu dengan Dewi  Gangga sempat alasan semua sudah terkena kutukan. Akan tetapi kemudian anak ke 8 bisa diselamatkan oleh Prabu Santanu yang diberi nama Dewabrata. Kemudian Dewi Ganggapun pergi meninggalkan Prabu Santanu. Nama Dewabrata diganti menjadi Bisma karena ia melakukan bhishan pratigya yaitu sumpah untuk membujang selamanya dan tidak akan mewarisi tahta  ayahnya. Hal itu dikarenakan Bisma tidak ingin dia dan keturunannya  berselisih dengan keturunan Satyawati, ibu tirinya. Setelah ditinggal Dewi Gangga, akhirnya Prabu Santanu menjadi duda.  Beberapa tahun kemudian, Prabu Santanu melanjutkan kehidupan berumah  tangga dengan menikahi Dewi Satyawati, puteri nelayan. Dari hubungannya,  Sang Prabu berputera Sang Citranggada dan Wicitrawirya.  Demi kebahagiaan adik-adiknya, Bisma pergi ke Kerajaan Kasi dan memenangkan sayembara sehingga berhasil membawa pulang tiga orang puteri bernama Amba, Ambika, dan Ambalika, untuk dinikahkan kepada adik-adiknya. Karena Citranggada wafat, maka Ambika dan Ambalika menikah dengan Wicitrawirya, sedangkan Amba mencintai Bisma namun Bisma menolak cintanya karena  terikat oleh sumpah bahwa ia tidak akan kawin seumur hidup. Demi usaha  untuk menjauhkan Amba dari dirinya, tanpa sengaja ia menembakkan panah  menembus dada Amba. Atas kematian itu, Bisma diberitahu bahwa kelak Amba   bereinkarnasi menjadi seorang pangeran yang memiliki sifat kewanitaan, yaitu putera Raja Drupada yang bernama Srikandi. (Kalau versi Jawa, Srikandi adalah seorang wanita sejati) Kelak kematiannya juga berada di tangan Srikandi yang membantu Arjuna dalam pertempuran akbar di Kurukshetra. Citranggada  wafat di usia muda dalam suatu pertempuran, kemudian ia digantikan oleh  adiknya yaitu Wicitrawirya. Wicitrawirya juga wafat di usia muda dan  belum sempat memiliki keturunan.  Satyawati mengirim kedua istri Wicitrawirya, yaitu Ambika dan Ambalika untuk menemui Resi Byasa, sebab Sang Resi dipanggil untuk mengadakan suatu upacara bagi mereka agar memperoleh keturunan. Satyawati menyuruh Ambika agar menemui Resi Byasa di ruang upacara. Setelah Ambika memasuki ruangan upacara, ia melihat  wajah Sang Resi sangat dahsyat dengan mata yang menyala-nyala. Hal itu  membuatnya menutup mata. Karena Ambika menutup mata selama upacara  berlangsung, maka anaknya terlahir buta. Anak tersebut adalah  Drestarastra. Kemudian Ambalika disuruh oleh Satyawati untuk mengunjungi Byasa ke dalam sebuah kamar sendirian, dan di sana ia  akan diberi anugerah. Ia juga disuruh agar terus membuka matanya supaya  jangan melahirkan putra yang buta Drestarastra seperti yang telah dilakukan Ambika Maka dari itu, Ambalika terus membuka matanya namun ia menjadi pucat setelah melihat rupa Sang Bagawan Byasa yang luar biasa. Maka dari itu, Pandu (putranya), ayah para Pandawa, terlahir pucat. Drestarastra dan Pandu mempunyai saudara tiri yang bernama Widura. Widura merupakan anak dari Resi Byasa dengan seorang dayang Satyawati yang bernama Datri. Pada saat upacara dilangsungkan dia lari keluar kamar dan akhirnya terjatuh sehingga Widura pun lahir dengan kondisi pincang kakinya.



Dikarenakan Drestarastra terlahir buta maka tahta Hastinapura diberikan kepada Pandu. Pandu menikahi Dewi Kunti,kemudian Pandu menikah untuk yang kedua kalinya dengan Dewi Madrim,  namun akibat kesalahan Pandu pada saat memanah seekor kijang yang  sedang kasmaran, maka kijang tersebut mengeluarkan kutukan  bahwa Pandu tidak akan merasakan lagi hubungan suami istri, dan bila  dilakukannya, maka Pandu akan mengalami ajal. Kijang tersebut kemudian  mati dengan berubah menjadi wujud aslinya yaitu seorang pendeta. Kemudian karena mengalami kejadian buruk seperti itu, Pandu lalu  mengajak kedua istrinya untuk bermohon kepada Hyang Maha Kuasa agar  dapat diberikan anak. Atas bantuan mantra yang pernah diberikan oleh Resi Druwasa maka Dewi Kunti bisa memanggil para dewa untuk kemudian mendapatkan putra. Pertama kali mencoba mantra tersebut datanglah Batara Surya, tak lama kemudian Kunti mengandung dan melahirkan seorang anak yang kemudian diberi nama Karna. Tetapi Karna kemudian dilarung kelaut dan dirawat oleh Kurawa, sehingga nanti pada saat perang Bharatayudha, Karna memihak kepada Kurawa.  Kemudian atas permintaan Pandu, Kunti mencoba mantra itu lagi, Batara Guru mengirimkan Batara Dharma untuk  membuahi Dewi Kunti sehingga lahir anak yang pertama yaitu Yudistira, setahun kemudian Batara Bayu dikirim juga untuk membuahi  Dewi Kunti sehingga lahirlah Bima, Batara Guru juga mengutus Batara Indra untuk membuahi Dewi Kunti  sehingga lahirlah Arjuna dan yang terakhir Batara Aswan dan Aswin  dikirimkan untuk membuahi Dewi Madrim, dan lahirlah Nakula dan Sadewa. Kelima putera Pandu tersebut dikenal sebagai Pandawa. Dretarastra yang buta menikahi Dewi Gendari, dan memiliki sembilan puluh sembilan orang putera dan seorang puteri yang dikenal dengan istilah Kurawa. Pandawa dan Kurawa merupakan dua kelompok dengan sifat yang berbeda namun berasal dari leluhur yang sama, yakni Kuru dan Bharata. Kurawa (khususnya Duryudana)  bersifat licik dan selalu iri hati dengan kelebihan Pandawa, sedangkan  Pandawa bersifat tenang dan selalu bersabar ketika ditindas oleh sepupu  mereka. Ayah para Kurawa, yaitu Drestarastra, sangat menyayangi putera-puteranya. Hal itu membuat ia sering dihasut oleh iparnya yaitu Sengkuni, beserta putera kesayangannya yaitu Duryudana, agar mau mengizinkannya melakukan rencana jahat menyingkirkan para Pandawa Pada suatu ketika, Duryudana mengundang Kunti dan para Pandawa   untuk liburan. Di sana mereka menginap di sebuah rumah yang sudah  disediakan oleh Duryudana. Pada malam hari, rumah itu dibakar. Namun  para Pandawa bisa diselamatkan oleh  Bima yang telah diberitahu oleh Widura akan kelicikan Kurawa sehingga mereka tidak terbakar hidup-hidup dalam rumah tersebut. Usai   menyelamatkan diri, Pandawa dan Kunti masuk hutan. (diceritakan dalam lakon Bale Sigala-gala) Di hutan tersebut  Bima bertemu dengan raksasa bernama Arimba yang ingin membalas dendam kematian Ayahnya yaitu Arimbaka (dalam pedalangan Jawa disebut Trembaka), Bima unggul dan membunuhnya, lalu menikahi adiknya, yaitu raseksi Hidimbi atau Arimbi yang jatuh hati pada Bima. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Gatotkaca.



Setelah melewati hutan rimba, Pandawa melewati Kerajaan Pancala. Di sana tersiar kabar bahwa Raja Drupada menyelenggarakan sayembara memperebutkan Dewi Drupadi. Adipati Karna mengikuti sayembara tersebut, tetapi ditolak oleh Drupadi. Pandawa pun  turut serta menghadiri sayembara itu, namun mereka berpakaian seperti  kaum brahmana.



Pandawa ikut sayembara untuk memenangkan lima macam sayembara, Yudistira untuk memenangkan sayembara filsafat dan tatanegara, Arjuna memenangkan sayembara senjata Panah, Bima memenangkan sayembara Gada dan Nakula Sadewa memenangkan sayembara senjata Pedang. Pandawa berhasil melakukannya dengan baik untuk memenangkan sayembara. Drupadi harus menerima Pandawa sebagai suami-suaminya karena sesuai  janjinya siapa yang dapat memenangkan sayembara yang dibuatnya itu akan  jadi suaminya walau menyimpang dari keinginannya yaitu sebenarnya yang  diinginkan hanya seorang Satriya



Setelah itu perkelahian terjadi karena para hadirin menggerutu sebab  kaum brahmana tidak selayaknya mengikuti sayembara. Pandawa berkelahi  kemudian meloloskan diri. sesampainya di rumah, mereka berkata kepada  ibunya bahwa mereka datang membawa hasil meminta-minta. Ibu mereka pun  menyuruh agar hasil tersebut dibagi rata untuk seluruh saudaranya.  Namun, betapa terkejutnya ia saat melihat bahwa anak-anaknya tidak hanya  membawa hasil meminta-minta, namun juga seorang wanita. (Dalam Pedalangan Jawa Drupadi hanya menjadi istri Yudistira / Puntadewa seorang).



Agar tidak terjadi pertempuran sengit, Kerajaan Kuru dibagi dua untuk dibagi kepada Pandawa dan Kurawa. Kurawa memerintah Kerajaan Kuru induk (pusat) dengan ibukota Hastinapura, sementara Pandawa memerintah Kerajaan Kurujanggala dengan ibukota Indraprastha. Baik Hastinapura maupun Indraprastha memiliki istana megah, dan di sanalah Duryudana tercebur ke dalam kolam yang ia kira sebagai lantai, sehingga dirinya menjadi bahan ejekan bagi Drupadi. Hal tersebut membuatnya bertambah marah kepada para Pandawa



Untuk merebut kekayaan dan kerajaan Yudistira, Duryudana mengundang Yudistira untuk main dadu, ini atas ide dari Arya Sengkuni. Pada saat permainan dadu, Duryudana diwakili oleh Sengkuni sebagai bandar dadu yang memiliki kesaktian untuk berbuat curang.  Permulaan permainan taruhan senjata perang, taruhan pemainan terus  meningkat menjadi taruhan harta kerajaan, selanjutnya prajurit  dipertaruhkan, dan sampai pada puncak permainan Kerajaan menjadi  taruhan, Pandawa kalah habislah semua harta dan kerajaan Pandawa  termasuk saudara juga dipertaruhkan dan yang terakhir istrinya Drupadi  dijadikan taruhan. Akhirnya Yudistira kalah dan Drupadi diminta untuk hadir di arena judi   karena sudah menjadi milik Duryudana. Duryudana mengutus para  pengawalnya untuk menjemput Drupadi, namun Drupadi menolak. Setelah  gagal, Duryudana menyuruh Dursasana adiknya, untuk menjemput Drupadi. Drupadi yang menolak untuk datang,  diseret oleh Dursasana yang tidak memiliki rasa kemanusiaan. Rambutnya  ditarik sampai ke arena judi, tempat suami dan para iparnya berkumpul.  Karena sudah kalah, Yudistira dan seluruh adiknya diminta untuk  menanggalkan bajunya, namun Drupadi menolak. Dursasana yang berwatak  kasar, menarik kain yang dipakai Drupadi, namun kain tersebut  terulur-ulur terus dan tak habis-habis karena mendapat kekuatan gaib  dari Sri Kresna yang melihat Dropadi dalam bahaya. Pertolongan Sri Kresna disebabkan  karena perbuatan Dropadi yang membalut luka Sri Kresna pada saat upacara  Rajasuya di Indraprastha.



Drupadi yang merasa malu dan tersinggung oleh sikap Dursasana bersumpah tidak akan menggelung rambutnya sebelum dikramasi dengan darah Dursasana. Bima pun bersumpah akan membunuh Dursasana dan meminum darahnya kelak. Setelah mengucapkan sumpah tersebut, Drestarastra merasa



bahwa malapetaka akan menimpa keturunannya, maka ia mengembalikan segala harta Yudistira yang dijadikan taruhan.



Duryudana yang merasa kecewa karena Drestarastra telah mengembalikan semua harta yang sebenarnya akan menjadi miliknya,  menyelenggarakan permainan dadu untuk yang kedua kalinya. Kali ini,  siapa yang kalah harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun,  setelah itu hidup dalam masa penyamaran selama setahun, dan setelah itu  berhak kembali lagi ke kerajaannya. Untuk yang kedua kalinya, Yudistira mengikuti permainan tersebut dan sekali lagi ia kalah. Karena kekalahan tersebut, Pandawa terpaksa meninggalkan kerajaan mereka selama 12 tahun dan hidup dalam masa penyamaran selama setahun.



Setelah masa pengasingan habis dan sesuai dengan perjanjian yang sah, Pandawa berhak untuk mengambil alih kembali kerajaan yang dipimpin Duryudana. Namun Duryudana bersifat jahat. Ia tidak mau menyerahkan kerajaan kepada Pandawa, walau seluas ujung jarum pun. Hal itu membuat kesabaran Pandawa habis. Misi damai dilakukan oleh Sri Kresna, namun berkali-kali gagal. Akhirnya, pertempuran tidak dapat dielakkan lagi Pandawa berusaha mencari sekutu dan ia mendapat bantuan pasukan dari Kerajaan Kekaya, Kerajaan Matsya, Kerajaan Pandya, Kerajaan Chola, Kerajaan Kerala, Kerajaan Magadha, Wangsa Yadawa, Kerajaan Dwaraka, dan masih banyak lagi. Selain itu para ksatria besar di Bharatawarsha seperti misalnya Drupada, Setyaki, Drestadjumna, Srikandi, dan lain-lain ikut memihak Pandawa. Sementara itu Duryudana meminta Bisma untuk memimpin pasukan Kurawa sekaligus mengangkatnya sebagai panglima tertinggi pasukan Kurawa. Kurawa dibantu oleh Resi Dorna dan putranya Aswatama, kakak ipar para Kurawa yaitu Jayadrata, serta guru Krepa, Kertawarma, Salya, Sudaksina, Burisrawa, Bahlika, Sengkuni, Karna, dan masih banyak lagi. Bharatayuda : Pertempuran berlangsung selama 18 hari penuh. Dalam pertempuran itu, banyak ksatria yang gugur, seperti misalnya Abimanyu, Durna, Karna, Bisma, Gatotkaca, Irawan, Prabu Matswapati dan puteranya  (Raden Seta, Raden Utara, Raden Wratsangka),  Bhogadatta, Sengkuni,  dan masih banyak lagi.  Selama 18 hari tersebut dipenuhi oleh  pertumpahan darah dan pembantaian yang mengenaskan. Pada akhir hari  kedelapan belas, hanya sepuluh ksatria yang bertahan hidup dari  pertempuran, mereka adalah: Lima Pandawa,Yuyutsu, Setyaki, Aswatama, Krepa dan Kartamarma.  Setelah perang berakhir, Yudistira dinobatkan sebagai Raja Hastinapura bergelar Prabu Kalimataya Setelah memerintah selama beberapa lama, ia menyerahkan tahta kepada cucu Arjuna, yaitu Parikesit. Kemudian, Yudistira bersama Pandawa dan Drupadi  mendaki gunung Himalaya sebagai tujuan akhir perjalanan mereka. Di sana mereka meninggal dan mencapai surga. (Diceritakan dalam kisah Pandawa Seda) Parikesit memerintah Kerajaan Kuru dengan adil dan bijaksana. Ia menikahi Madrawati dan memiliki putera bernama Janamejaya. Janamejaya menikahi Wapushtama (Bhamustiman) dan memiliki putera  bernama Satanika. Satanika berputera Aswamedhadatta. Aswamedhadatta dan  keturunannya kemudian memimpin Kerajaan Wangsa Kuru di Hastinapura



E.Metode pembelajaran -Metode Kooperatif -Metode Darma tula F.Media dan Alat pembelajaran 1. Media  Vidio kisah Mahabharata  Gambar tokoh- tokoh Mahabharata  Laptop 2. Alat  HVS  Spidol  Gunting G.Sumber Pembelajaran 1. LKS Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas IX/Sem.Ganjil 2. Internet H.Langkah –Langkah Pembelajaran Langkah-langkah Aktivitas guru a.Kegiatan awal(10mnt)    



Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin salam panganjali dan berdoa sebelum berkegiatan Menyampaikan Materi pembelajaran adalah Kisah Mahbharata sebagai Tuntunan Hidup dan memotivasi siswa Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai, menekankan pentingnya topik, dan memotivasi siswa belajar.



b.Kegiatan Inti(…mnt) 







  



Menyajikan informasi: Guru menyajikan informasi atau materi Kisah Mahbharata sebagai Tuntunan Hidup kepada siswa dengan memperlihatkan video kisah mahabharata dan melalui bahan bacaan dalam LKS Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok: Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok dan membimbing setiap kelompok dalam kelompok-kelompok belajar agar melakukan transisi secara efektif dan efisien. Guru memberikan tugas kelompok merangkun nilai-nilai moral yang terkandung dalam kisah Mahabharata Membimbing kelompok bekerja dan belajar dalam mendiskusikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam kisah Mahabharata Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan tugas.







Evaluasi: Guru mengevaluasi hasil kerja siswa tentang materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya menuliskan nilai-nilai moral yang terkandung dalam kisah Mahabharata



C.Kegiatan Penutup(10mnt)    



Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar kelompok Guru menganalisis kekurangan dan kelebihan pertemuan Guru meminta siswa merapikan buku ,meja dan membuang sampah pada tempatnya Guru bersama-sama siswa menutup pembelajaran dengan doa setelah kegiatan dan pramasantih om santih,santih,santih,om…..



I.Teknik Penilaian a. Sikap (spiritual dan sosial) 1). Observasi (jurnal) b. Pengetahuan 1). Tes tertulis 2)Penugasan kelompok 2. Instrumen penilaian (Terlampir)



Mengetahui, Kepala SMP N 8 PARENGGEAN



(SENTOT HARYOTO,S.Pd)



Cempaka Putih, Agustus 2019 Guru Mata Pelajaran



(RIZKY AYU.M)



LEMBAR PENGAMATAN a.Sikap spiritual Nama Peserta didik : Kelas :IX Tanggal Pengamatan : Materi pokok :Kisah Mahabharata sebagai tuntunan hidup No. Aspek Pengamatan Skor 1. Menambah kualitas beragama dengan mempelajari materi Kisah Mahabharata sebagai tuntunan hidup dan semakin mendekatan diri kepada Tuhan 2. Berdoa sebelum dan sesudah berkegiatan 3. Memberi salam agama hindu sebelum dan sesudah melakukan presentasi Kriteria pemberian skor: 1=tidak pernah 3=sering 2=kadang-kadang 4=selalu



Keterangan



b.sikap sosial No, Nama



Menghormati



Kerjasama



Kedisplinan



Tanggungjawab



Nilai ratarata



1. 2. 3. 4. 5.



Keterangan: A=Baik sekali =4 B=Baik=3 C=Sedang=2 D=Kurang=1



Lampiran Tes Tertulis 1. Apa yang dimaksud dengan Itihasa? 2. Siapa yang menyusun kisah Mahabharata? 3. Berapa isi sloka kitab Mahabharata sapai dengan saat ini? 4. Siapa saja tokoh dalam Mahabharata? 5. Apa yang dimaksud Bharatayuda? 6. Siapa yang menjadi Raja setelah kepergian Yudistira? 7. Siapa tokoh yang diceritakan membunuh Senapati Karna? 8. Bagaimana menurutmu sifat dan karakter dari tokoh Durydana? 9. Kitab Mahabharata dibagi menjadi 18 parwa,sebutkan! 10. Tokoh siapa yang akhirnya mencapai surga? Kunci jawaban: 1. Itihasa adalah sebuah epos yang mengisahkan kisah- kisa kepahlawanan Raja- raja dan Ksatria Hindu pada zaman dahulu dan diyakini adanya atau kebenarannya 2. Kisah Mahabharata disusun leh Rsi Walmiki



3. 100.000 sloka 4. Raja Saptanu,dewi Gannga,Dewi Styawati,Raja Pandu,Raja Wicitrawirya,Pandawa( yudhistira,Bima,Arjuna,Nakula,Sadewa) Kurawa(Seratus anak destrarastra yang dipimpin oleh duryudana),Senaphati Bhisma,Senaphati Karna,Dewi Kunti,Dewi gangga,Dewi Drupadi,Raja destrarastra,Mahasenaphati Salya,Bhatara Khrisna,Balarama,Sengkuni , Parikesit dan lain-lain 5. Bharatayuda adalah perang antara keluarga kurawa melawan pandawa yang terjadi di medan kurusetra yang disebabkan konflik dalam permainan dadu 6. Yudistira menyerahkan tahtanya kepada Parikesit(cucu Arjuna) 7. Arjuna 8. Penuh nafsu keduniawian,nafsu terhadap kekuasaan,merendahkan perempuan,jahat,licik,mudah dihasut,gampang emosi/pemarah. 9. Asta Dasa Parwa:  Adiparwa  Sauptkiaparwa  Sabhaparwa  Striparwa  Wanaparwa  Shantiparwa  Wirataparwa  Anusasanaparwa  Udyogaparwa  Aswamedhikaparwa  Bhismaparwa  Asramaparwa  Dronaparwa  Mausalaparwa  Karnaparwa  Mahaphrastanikaparwa  Salyaparwa  Swargarohanaparwa 10.Yudhistira



Nama Kelompok Kelas/Semester Tahun Ajaran Materi No



Rubrik Penilaian Tugas Kelompok : : : :Kisah Mahabharata sebagai tntunan Hidup Aspek Penilaian



1 Kerjasama 2 Kelengkapan materi 3 Kesesuaian dengan materi 4 Tanggung jawab Jumlah Skor diperoleh: Keterangan



Rentangan Penilaian 1 2 3 4



Nilai



TTO



Total Skor



TTG



Keterangan: Skor 4 Nilai Kualitatif A (Sangat Baik) Skor 3 Nilai Kualitatif B(Baik) Skor 2 Nilai Kualitatif C (Cukup) Skor 1 Nilai Kualitatif D(Kurang Baik)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMP N 8 PARENGGEAN : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : IX/Satu : Budaya Hidup Sehat pada Kitab Suci Weda : …x2JP



A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,



menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.2 Menghayati konsep Budaya Hidup Sehat pada 1.2.2 Meyakini konsep Budaya Hidup Sehat pada Kitab Suci Veda Kitab Suci Veda 1.2.2 Menerima konsep Budaya Hidup Sehat pada Kitab Suci Veda 1.2.3 Menerima ajaran konsep Budaya Hidup Sehat pada Kitab Suci Veda 1.2.4 Mematuhi ajaran konsep Budaya Hidup Sehat pada Kitab Suci Veda 2.2.Disiplin dalam menghayati konsep Budaya 2.2.1 Menunjukan sikap kebersihan diri Hidup Sehat pada Kitab Suci Veda 2.2.2 Menunjukan sikap kebersihan dalam pembelajaran 2.2.3 Menunjukan perilaku peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah 3.2. Memahami budaya hidup sehat dari sudut 3.2.1 Menyebutkan definisi hidup sehat pandang kitab suci weda 3.2.2 Menyebutkan factorfactor yang mempengaruhi kesehatan 3.2.3 Menyebutkan definisi orang yang sehat 4.2. Menyajikan contoh budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci weda



4.2.1 Menceritakan Budaya Hidup Sehat sesuai Kitab Suci weda 4.2.2 Menjelaskan Sloka-sloka mengenai budaya hidup sehat 4.2.3 Menjelaskan kaitannya Tri Guna dalam menyeimbangkan kesehatan



C.Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti serangkaian program pembelajaran diharapkan siswa mampu: 1. Menghargai budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari sesuai ajaran kitab suci weda 2. Menghargai seseorang yang sudah berperilaku hidup sehat 3. Mencontoh atau mengikuti perilaku teman yang menjaga kebersihan 4. Berperilaku budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari sesuai kitab suci weda 5. Menjaga kebersihan badan dan pola makan dan istirahat yang seimbang 6. Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolahnya 7. Memahami budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci veda 8. Memahami petikan sloka-sloka tentang hidup sehat 9. Menyajikan contoh budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari sesuai ajaran kitab suci weda D.Materi Pembelajaran Materi umum yang diberikan adalah mengenai: a. Pengertian Budaya Hidup Sehat



b. c. d. e. f.



Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh Pengelompokan orang yang sehat Petikan sloka-sloka mengenai budaya hidup sehat dan artinya Budaya hidup sehat kaitannya dengan Tri Guna Upaya menjaga kesehatan dengan menjaga keseimbangan Panca Mahabhuta



E.Metode Pembelajaran -Metode Saintifik F.Media dan Alat Pembelajaran 1. Media  Gambar tekait Budaya Hidup sehat dan tidak sehat  LKS 2. Alat  HVS  Gunting H.Langkah-Langkah pembelajaran Langkah-langkah Aktivitas guru: a.Kegiatan awal(10 menit)  



Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin salam panganjali umat dan berdoa sebelum kegiatan Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan bertanya – tanya aktivitas siswa sebelum berangkat kesekolah dan membawa siswa kepada materi yang akan dibahas yaitu tentang budaya hidup sehat.



b.Kegiatan inti....(menit)   



  



guru membagikan LKS dan memberikan penjelasan mengenai budaya hidup sehat sesuai kitab suci weda guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan dilingkungan sekitar perihal budaya sehat yang perlu ditingkatkan di areal sekolahnya guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami terkait materi pembelajaran budaya hidup sehat sesuai kitab suci weda yang sedang dibahas, maupun hal-hal yang berkaitan dengan materi budaya hidup sehat sesuai kitab suci weda yang dibahas. guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sesuai dengan materi pembelajaran budaya hidup sehat sesuai kitab suci weda. guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi pembelajaran budaya hidup sehat sesuai kitab suci weda yang sedang dibahas. siswa dapat menyampaikan hasil proses pembelajaran dari materi pembelajaran dalam tertulis maupun lisan.



C.Kegiatan penutup (10mnt)     



Guru menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran budaya hidup sehat sesuai kitab suci weda Guru memberikan tugas tertulis untuk dikerjakan sebagai evaluasi pembelajaran Guru menyampaikan kekurangan dan kelebihan pembelajaran yg telah selesai dilaksanakan Guru meminta siswa merapikan meja dan alat tulis serta membuang sampah ke tempatnya Guru bersama –sama siswa berdoa setelah kegiatan dan mengucapkan salam pramasantih om, santih…santih…santih… om



I.Teknik Penilian 1 a. Sikap (spiritual dan sosial) 1). Observasi (jurnal 2).penilaian diri b. Pengetahuan 1). Tes tertulis 2. Instrumen penilaian (Terlampir)



Mengetahui, Kepala SMP N 8 PARENGGEAN



(SENTOT HARYOTO,S.Pd)



Cempaka Putih, Agustus 2019 Guru Mata Pelajaran



(RIZKY AYU.M)



Tabel Penilaian Sadar Diri Budaya Sehat Nama: Kelas: Materi:Budaya sehat Budaya sehat 1.Mandi 2 kali sehari 2.Makan 3 kali sehari 3.Istirahat siang 4.Olahraga 5.Tidur tidak larut malam Total skor Criteria skor: 1=Tidak pernah dilakukan 2=jarang dilakukan 3=kadang-kadang dan sering dilakukan 4=selalu dilakukan



Skor



Keterangan



Kriteria penilaian: Jumlah Skor 17-20=Nilai A(sangat baik) Jumlah skor 14-16=nilai B(Baik) Jumlah skor 10-13=Nilai C (cukup) Jumlah skor 5-9=Nilai D(Kurang)



Lampiran Penilaian Tertulis 1.Jelaskan definisi Budaya Hidup Sehat! 2.Sebutkan factor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh! 3.Sebutkan dan jelaskan upaya menjaga kesehatan tubuh dengan menjaga keseimbangan pancamahabhuta yang ada di dalam tubuh seperti yang tertuang dalam kitab ayurweda! Kunci jawaban: 1.Budaya hidup sehat adalah konsep kehidupan dengan berbasis mengutamakan berbagai kegiatan yang berbasis pada tindakan –tindakan hidup sehat. 2.faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan} - Hidup sehat -hidup bersih -Minum air bersih -Makanan yang bergizi -Keseimbangan aktivitas dan istirahat -olahraga rutin



3.a.Dengan menjaga Makanan(Ahara) Tidaka semua makanan baik untuk kesehatan.makanan yang baik dan bermaanfaat untuk kesehatan disebut Satvika Ahara,adalah makanan yang memperpanjang hidup,mensucikan atma,member kekuatan fisik,menjaga kesehatan,memberi rasa bahagia,memuaskan,dan meningkatkan status kehidupan. b.Dengan Vihara Vihara artinya berperilaku wajar,misalnya tidak bergadang,terlambat makan,menahan buang hajat,berdekatan dengan orang yang berdekatan penyakit menular,tidur berlebihan,dan menghibur diri berlebihan. c.dengan Ausada Ausada artinya secara teratur minum jamu(loloh) yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan.selain itu perlu juga diimbangi dengan olahraga ,atau dalam hindu dengan yoga asanadan pranayama



LEMBAR PENGAMATAN a.Sikap spiritual Nama Peserta didik : Kelas :IX Tanggal Pengamatan : Materi pokok :Budaya Hidup Sehat dalam Kitab Suci Weda No. Aspek Pengamatan Skor 1. Menambah kualitas beragama dengan mempelajari materi Budaya Hidup Sehat dalam Kitab Suci Weda 2. Berdoa sebelum dan sesudah berkegiatan 3. Memberi salam agama hindu sebelum dan sesudah melakukan presentasi Kriteria pemberian skor: 1=tidak pernah 3=sering 2=kadang-kadang 4=selalu b.sikap sosial



Keterangan



No,



Nama



Menghormati



Kerjasama



Kedisplinan



Tanggungjawab



Nilai ratarata



1. 2. 3. 4. 5.



Keterangan: A=Baik sekali =4 B=Baik=3 C=Sedang=2 D=Kurang=1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMP N 8 PARENGGEAN : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : IX/Satu : Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Asta Aiswarya : …x2JP



A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,



menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.3 Menghayati konsep Kemahakuasaan Sang 1.3.1 Meyakini konsep Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Asta Aiswarya Hyang WidhiAst Aiswarya 1.3.2 Menerima konsep Kemahakuasaan Sang Hyang WidhiAst Aiswarya 1.3.3 Menerima ajaran konsep Kemahakuasaan Sang Hyang WidhiAst Aiswarya 1.3.4 Mematuhi ajaran konsep Kemahakuasaan Sang Hyang WidhiAst Aiswarya



2.3.Disiplin dalam menghayati konsep Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Asta Aiswarya



2.3.1 Menunjukan sikap perilaku jujur 2.3.2 Menunjukan sikap disiplin 2.3.3 Menunjukan perilaku peduli 2.3.4 Menunjukan perilaku tanggung jawab 2.3.4 Menunjukan sikap percaya diri



3.3. Memahami konsep Kemahakuasaan Sang Hyang WidhiAst Aiswarya



3.3.1 Memahami konsep Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Asta Aiswarya 3.3.2 Memahami sloka-sloka yang menyebutkan tentang kemahakuasaan Sang Hyang Widhi



C.Tujuan Pembelajaran Dari serangkaian program pembelajarn yang dibrikan diharapkan siswa dapat: 1.Menyadari Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi wasa 2.Menambah rasa syukur atas kehidupan yang telah diberikan Sng hyang Widhi Wasa yang telah menciptakan bumi dan segala isinya. 3.Menambah rasa cinta kasih kepada makhluk lain sesame ciptaan Sang hyang Widhi Wasa 4.Memahami sloka-sloka yang menceritakan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Wasa 5.Menyebutkan Sifat Sang Hyang Widhi Wasa Asta Aiswarya 6.Menjelaskan makna bagian-bagian asta Aiswarya



D.Materi Pembelajaran ASTA AISWARYA Agama Hindu disebut pula agama Hindu dharma ,Vaidika dharma(pengetahuan kebenaran) atau sanatana dharma (kebenaran abadi).Agama hindu ertama kali berkembang di lembah sungai sindhu,India.Agama hindu diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi Wasa melalui Dewa Brahma kepada para Maha Rsi untuk diteruskan kepada umatnya.Keyakinan dalam agama Hindu disebut Sraddha.



Sraddha sebagai dasar bagi umat hindu untuk menjiwai disetiap perilakunya sehari- hari sebagai cerminan manusia beragama.Salah satu keyakinan yang utama adalah keyakinan terhadap Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Asta Aiswarya. “Jan Ma Dhyahsya Yatah” Artinya:”Tuhan ialah dari mana mula(asal) semua ini. Hyang Widhi adalah asal mula dari segala yang ada ,alam semeta,Dewa-dewa,dan yang lainlainnya.Hyang Widhi adalah sebagai pencipta juga pelebur,Kekuasaannya tiada duanya.Hal ini dinyatakan dalam beberapa kitab weda antara lain: 1. Dalam Chandogya Upanishad dinyatakan:”Om tat Sat Ekam Ewa Adwityam Brahman”. Artinya:”Hyang Widhi hanya satu tiada duanya dan maha sempurna.” 2. Dalam mantram Tri Sandya tersebut kata –kata:’’…..Eko Nayarana nad dwityo Sti Kscit.” Artinya:”Hanya satu Hyang Widi dipanggil Narayana ,sama sekali tidak ada duanya.” 3. Dalam kitab suci Regweda disebutkan:”Om Ekam sat Wiprah Bahuda Wadhanti.” Artinya:”Hyang widhi itu hanya stu ,tetapi para arif bijaksana menyebut dengan berbagai nama. Dalam kekawin Sutasoma dinyatakan:’’Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Mangrwa. Artinya:”Berbed-beda tetapi tetap satu,tak ada hyang widhi yang kedua. Dari berbagai pernyataan diatas jelas sekali bahwa agama Hindu mengakui adanya satu tuhan (Politheisme).keyakinan dan kepercayaan mengenai kekuasaan Tuhan dalam wujud ParamaSiwa atau Nirguna Brahman,Sada Siwa atau Saguna Brahman memancarkan empat sifat kemahakuasaan Hyang Widhi yang disebut Chadu Sakti.Bagian –bagian Chadu Sakti meliputi: 1. Prabu sakti:Sang Hyang Widhi bersifat maha kuasa,mengusai segala yang ada. 2. Jhana Sakti:Sang Hyang Widhi bersifat maha mengetahui segala- galanya yang ada dialam semestabeliau mengetahui apa yang terjadi pada masa lampu (atita)masa. 3. Wibhu Sakti:Sang hyang Widhi bersifat maha ada,berada dimana-mana meresapi dan memenuhi alam semesta dengan segala isinya. Selain Chadu Sakti ada pula Asta Aiswarya.Asta Aiswarya digambarkan sebagai Padma astadala(Bunga Padma/Teratai yang berhelai daun 8) dapat diartikan berasal dari satu sumber yang menjangkau /memenuhiseluruh penjuru/mata angin. Bagian –bagian Asta aiswarya yaitu: 1) Anima:sangat halus Anima berasal dari kata Anuyang berarti kecil.Anima artinya maha kecil,jdai sifat sang Hyang Widhi menjangkau segala sesuatu yang lebi kecil dari atom,sehingga dapat menjangkau tempat sekecil-kecilnya. 2) Laghima:sangat ringan Laghima berasal dari kata Laghu yang berarti ringan.Ida Sang Hyang Widhi Wasa lebih ringan dari gas,kapas,maupun ether.dapat menjangkau segala tempat. 3) Mahima:sangat besar,sangat luas,tak terbatas Mahaima berasal dari kata maha yang berti Maha besar.Ida sang Hyang widhi wasa dapat menenmpat segala berada di seluruh alam semesta. 4) Prapti:dapat mencapai segala tempat Prapti artinya sifat Sang Hyang Widhi menjangkau seluruh tempat dan keadaan ,tidak dapt dibatasi,gerak maupun keadaan,sifat beliau Wyapi-Wyapaka yang artinya selalu berada dimanamanasecara bersamaan. 5) Isitwa:melebihi segala-galanya Berarti raja,sifat SangHyang Widhi maha utama atau maha mulya.semua tunduk kepada titahnya,tiada yang mampu menyamai, menandingi, dan menyaingi kemaha muliaaan sifatsifatNya sungguh maha sempurna. 6) Prakamya:kehendaknya selalu tercapai



Berasal dari kata Pra dan kamya berarti segala kehendakNya terjadi.KehendakNya tidak terbatas,dan tidak terjangkau dan tidak ternalar oleh makhluk –makhluk ciptaanNya. 7) Wasitwa:sangat berkuasa Berarti paling kuasa,paling berkuas atas alam semesta dan isinya. 8) Yatrakamawasayitwa:kodrati tidak dapat diubah Sifat Sang Hyang widhi penentu atas takdir /kodratserta Rtajuga disebut hukum alam,hukum rwabhineda,penentu perjalanan siklus alam beserta isinya.semuany terjadi sesuai kodratnya. Maka dapat disimpulkan makna asta Aiswarya adalah sebagai ajaran yangmenuntun umat mnusia aga selalu berbakti dan berbuat baik dan jujur ,karena Snag Hyang Widhi Wasa sebagai saksi perbuatansegala makhluk disemua tempat,dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.



E.Metode pembelajaran -Metode Saintifik -Metode Dharma Wacana -Metode Kooperatif/Dharma Tula F.Media dan Bahan Pembelajaran 1.media a) LKS b) Laptop c) Gambar – Gambar terkait materi kemahakuasaan Sang Hyang Widhi wasa 2.Alat dan bahan a) HVS b) Bolpoint G.Sumber Pembelajaran a) LKS Agama Hindu dan Budi pekerti Sem.1 b) Internet H.Langkah-Langkah Pembelajaran a.Kegiatan awal(10 menit)  



Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin salam panganjali umat dan berdoa sebelum kegiatan Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan bertanya – tanya tentang awal mula penciptaan bumi dan seluruh isinya juga alam semesta,kejadian-kejadian seperti adanya siang malam,matahari, bumi ,bulan dan planetarium lainnya.bertanya tentang kejadian kelahiran,kematian,semua itu adalah kuasa Tuhan dan membawa siswa ke dalam materi yang akan disampaikan tentang Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Wasa.



b.Kegiatan Inti(…..menit)



o o o o o o



Guru membagikan LKS sebagai panduan bagi siswa dalam belajar. Guru mengajak siswa melihat gambar-gambar sebagai bukti kemahakuasaan Tuhan dan menerangkan materi Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi wasa. Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan sebagai umpan untuk siswa lebih aktif dalam mempelajari materi . Gurur membagi siswa kedalam kelompok- kelompok dan memberikan tugas observasi dilingkungan sekolah Guru mengawasi dan membimbing setiap kelompok belajar dalam mengerjakan tugasnya Guru mengevaluasi hasil pengamatan kelompok belajar



c.Kegiatan Penutup (10 menit)    



Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar kelompok Guru menganalisis kekurangan dan kelebihan pertemuan Guru meminta siswa merapikan buku ,meja dan membuang sampah pada tempatnya Guru bersama-sama siswa menutup pembelajaran dengan doa setelah kegiatan dan pramasantih om santih,santih,santih,om…..



I.Teknik Penilaian 1 a. Sikap (spiritual dan sosial) 1). Observasi (jurnal



b. Pengetahuan 1). Tes tertulis 2).Penugasan 2. Instrumen penilaian (Terlampir)



Mengetahui, Kepala SMP N 8 PARENGGEAN



Cempaka Putih, Agustus 2019 Guru Mata Pelajaran



(SENTOT HARYOTO,S.Pd)



(RIZKY AYU.M)



Lampiran Tes Tertulis 1.Delapan sifat Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Wasa disebut… a.Asta Brata c.Asta Aiswarya b.Asta Dala d.Catur Aiswarya 2.agama Hindu disebut juga Sanatana Dharma,yang artinya… a.kebenaran abadi c.kasih saying abadi b.Pengetahuan Kebenaran d.Pengetahuan Abadi 3.agama hindu meyakini adanya satu tuhan yang disebut… a.Animisme c.Monotheisme b.Pholytheisme d.Dinamisme 4.Laghima adalah sifat Sang Hyang Widhi wasa yang… a.maha kecil c.Maha Tahu b.maha ringan d.Maha Besar 5.Empat kemahakuasaan Sang Hyang Widhi disebut… a.cadhu sakti c.Cadu aiswarya b.catur Purusa arta d.catur Asrama 6.Sang hyang widhi memiliki sifat maha Kuasa .menguasai segala yang ada dialam cadu sakti disebut….. a.Wibhu Sakti c.prabhu Sakti b.Kriya sakti d.Jhana Sakti



7.”Hana mahima Ngaranya” Yang artinya Sang Hyng widhi memiliki sifat yang … a.maha besar c.maha lembut b.maha ringan d.Maha kecil 8.Dibawah ini yang tidak termasuk Yatra Kama yasawitwa adalah.. a.Terjadinya tawuran antara mahasiswa b.gempa bumi besar yang terjadi kapan saja c.Gunung meletus d.terjadinya tsunami di Aceh 9.Dibawah ini yang termasuk bagian dari asta aiswarya kecuali… a.Anima,laghima,Mahima b.Mahima,Prakamya,Isitwa c. Yatrakamawasayitwa,Dura darsana,Isitwa d.Laghima,Isitwa,Anima 10.Sifat Brahman yaitu berpengetahuan tembus disebut.. a.Dura ajnana c.Dura Darsaana b.Dura Srawana d.Dura Negara Kunci jawaban: 1. C 2. A 3. B 4. B 5. A 6. C 7. A 8. A 9. C 10. C LEMBAR PENGAMATAN a.Sikap spiritual Nama Peserta didik : Kelas :IX Tanggal Pengamatan : Materi pokok :Kemahakuasaan sang Hyang Widhi Wasa No. Aspek Pengamatan Skor 1. Menambah kualitas beragama dengan mempelajari materi Kemahakuasaan sang Hyang Widhi Wasa 2. Berdoa sebelum dan sesudah berkegiatan 3. Memberi salam agama hindu sebelum dan sesudah melakukan presentasi Kriteria pemberian skor: 1=tidak pernah 3=sering 2=kadang-kadang 4=selalu b.sikap sosial



Keterangan



No,



Nama



1. 2. 3. 4. 5.



Keterangan: A=Baik sekali =4 B=Baik=3 C=Sedang=2 D=Kurang=1



Menghormati



Kerjasama



Kedisplinan



Tanggungjawab



Nilai ratarata