RPP k13 Laju Reaksi Edited [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA NEGERI 13 MEDAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI / Ganjil Materi Pokok : Laju Reaksi Alokasi Waktu: 3 Pertemuan, 12JP x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 3.5 Memahami teori tumbukan dalam 3.5.1 reaksi kimia berdasarkan pengaruh 3.5.2 suhu terhadap laju rata-rata partikel zat dan pengaruh konsentrasi 3.5.3 terhadap frekuensi tumbukan 3.5.4



Indikator Menjelaskan konsep laju reaksi Menjelaskan konsep teori tumbukan Menjelaskan hubungan antara teori tumbukan dengan laju reaksi. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dari percobaan.



3.6 Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil 3.6.1 Menganalisis pengaruh konsentrasi, tekanan, faktor luar percobaan permukaan, suhu dan energi aktivasi, serta katalis terhadap laju reaksi. 3.6.2 Menentukan orde reaksi berdasarkan data percobaan 4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil 4.5.1 Merancang dan melakukan



percobaan faktor-faktor yang percobaan laju reaksi mempengaruhi laju reaksi dan orde 4.5.2 Menyajikan hasil percobaan laju reaksi reaksi 4.5.3 Merancang, menyimpulkan, serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi. C. Materi Pembelajaran 1. Teori tumbukan 2. Laju Reaksi 3. Faktor-faktor penentu laju reaksi 4. Orde reaksi dan persamaan laju reaksi D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran a. Pendekatan: Scientific Approach b. Model Pembelajaran: Kooperatif Tipe Numbered Head Together c. Metode Pembelajaran: Diskusi informasi, demonstrasi, dan penugasan E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media:  Macromedia Flash  Lembar Kerja Siswa (LKS)  Video terkait laju reaksi 2. Alat/Bahan:  In Focus  Laptop  Whiteboard dan Spidol 3. Sumber Belajar:  Buku paket  Bahan tayang (powerpoint) F.



KEGIATAN PEMBELAJARAN:



Pertemuan pertama : (4 jam pelajaran) Materi ajar:  Laju reaksi  Teori tumbukan



No. 1.



Kegiatan Pendahuluan



Deskripsi Fase Orientasi  Memberikan salam pembuka  Memeriksa kehadiran siswa  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar  Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan  Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti KBM  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran / indikator ketercapaian pembelajaran. 



Alokasi Waktu 5 menit



Appersepsi / motivasi



Tahukah kalian mengapa apel berwarna kecokelatan ketika dipotong dan dibiarkan beberapa saat di udara terbuka ?  Menyebutkan beberapa contoh reaksi kimia seperti pencoklatan apel, pengkaratan besi, petasan, dan lain-lain. Dengan mempelajari laju reaksi, kita dapat menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut.  Para siswa diperkenalkan ilustrasi yang berkaiatan dengan konsep laju reaksi, konsep tumbukan, hubungan teori tumbukan dengan laju reaksi serta faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan percobaan.  Mengajak siswa berpikir tentang jenis kegiatan yang lain yg berhubungan dengan laju reaksi dan teori tumbukan. 2



Inti



Mengamati (Observing)  Siswa mengamati fenomena yang berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu tentang adanya reaksi yang berlangsung cepat dan lambat, misalnya kembang api dengan pengkaratan besi. Menanya (Questioning) 1. Mengapa ada reaksi yang berlangsung cepat dan ada reaksi yang berlangsung lambat? 2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi?



Mengumpulkan Data (Experimenting)



20 menit



No.



Kegiatan



Deskripsi



Alokasi Waktu







3



Penutup



Mengarahkan peserta didik untuk mencari dan mengumpulkan literatur mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Mengasosiasi  Menyimpulkan beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Mengkomunikasikan  Menjelaskan hubungan yang terjadi antara faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan reaksi yang terjadi. Fase Evaluasi:



5 menit



 Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran  Memberi tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah  Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya  Mengucapkan salam Pertemuan kedua : (4 jam pelajaran) Materi ajar:  Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi (pengaruh konsentrasi, tekanan, faktor luar permukaan, suhu dan energi aktivasi, serta katalis terhadap laju reaksi)  Persamaan laju reaksi dan penentuan orde reaksi No. 1.



Kegiatan Pendahuluan



Deskripsi Fase Orientasi :  Memberikan salam pembuka.  Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa.  Memeriksa kehadiran siswa.  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar.  Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.  Memeriksa PR, mencatat siswa yang tidak



Alokasi Waktu 5 menit



No.



Kegiatan



Deskripsi



Alokasi Waktu



membuat PR.  Siswa diminta untuk duduk dikelompoknya masing-masing.  Appersepsi / motivasi



2



Inti



Mengamati (Observing)



20 menit



 Siswa mengamati fenomena yang berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu tentang adanya reaksi yang berlangsung cepat dan lambat, misalnya kembang api dengan pengkaratan besi. Menanya (Questioning) 1.



Apasajakah faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi ?



2. Apakah yang dimaksud dengan orde reaksi ?



3



Penutup



Mengumpulkan Data (Experimenting)  Mengarahkan peserta didik untuk mencari dan mengumpulkan literatur mengenai persamaan laju reaksi dan penentuan orde reaksi. Mengasosiasi  Menyimpulkan persamaan laju reaksi yang terjadi dalam suatu percobaan dan menentukan orde reaksi yang terjadi. Mengkomunikasikan  Menjelaskan hubungan antara pengaruh konsentrasi, tekanan, faktor luar permukaan, suhu dan energi aktivasi, serta katalis terhadap laju reaksi. Fase Evaluasi:  Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran  Memberi tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah  Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya



5 menit



No.



Kegiatan



Deskripsi



Alokasi Waktu



 Mengucapkan salam



Pertemuan ketiga : (4 jam pelajaran) Materi ajar: 



Penentuan orde reaksi



No.



Kegiatan



Deskripsi



1.



Pendahuluan



Fase Orientasi :  Memberikan salam pembuka.  Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa.  Memeriksa kehadiran siswa.  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar.  Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.  Memeriksa PR, mencatat siswa yang tidak membuat PR.  Siswa diminta untuk duduk dikelompoknya masing-masing.



2



Inti



Mengamati (Observing)  Siswa mengamati video pembelajaran mengenai percobaan sederhana faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Menanya (Questioning) 1. Bagaimana menentukan orde reaksi dan persamaan laju reaksi ? Mengumpulkan Data (Experimenting)  Mengarahkan peserta didik untuk mencari dan mengumpulkan literatur mengenai persamaan laju reaksi dan penentuan orde reaksi.  Mengarahkan peserta didik untuk membaca Lembar Kerja Siswa praktikum (lampiran 2) dengan judul praktikum pengaruh perbedaan konsentrasi



terhadap kecepatan reaksi.  Mengarahkan peserta didik untuk melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang



Alokasi Waktu 5 menit



20 menit



No.



3



Kegiatan



Penutup



Deskripsi mempengaruhi laju reaksi.  Mengarahkan peserta didik untuk mengkonversi waktu yang tercatat dalam percobaan menjadi harga laju reaksi dengan bantuan modul dan arahan guru Mengasosiasi  Menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan orde reaksi dan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. Mengkomunikasikan  Menyampaikan hasil diskusinya tentang orde reaksi.  Menyampaikan hasil diskusinya tentang persamaan laju reaksi.  Menyampaikan hasil diskusinya tentang tetapan laju reaksi Fase Evaluasi:  Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan hasil belajar pada pertemuan saat itu.  Membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan terhadap materi yang sudah diajarkan.  Refleksi, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang sudah di pelajari.  Memberikan evaluasi diakhir pelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman setiap siswa tentang materi yang telah dipelajari.  Memberikan tugas rumah untuk memperkuat pemahaman siswa.  Mengarahkan siswa untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing sebelum menutup pelajaran.



G. Penilaian 1.



Prosedur Penilaian: a. Penilaian kognitif



: Test objektif dan essay.



Alokasi Waktu



5 menit



b. Penilaian afekif



: Sikap siswa selama pembelajaran berlangsung.



c. Penilaian psikomotorik: Produk hasil percobaan. Medan, November 2017 Mengetahui, Guru Pamong



Mahasiswa Calon Guru



Dra. Hernawati K., M.Si



Dian Sunarwati



NIP.196702102006042006



NIM. 4143331005



LATIHAN SOAL A. PILIHAN BERGANDA 1. Dari suatu reaksi diketemukan bahwa kenaikan suhu sebesar 10°C dapat memperbesar kecepatan reaksi sebesar 2 kali. Keterangan yang tepat untuk peristiwa ini adalah … A. energi rata-rata partikel yang beraksi naik menjadi 2 kali B. kecepatan rata-rata partikel yang beraksi naik menjadi 2 kali C. jumlah partikel yang memiliki energi minimum bertambah menjadi 2 kali D. frekuensi tumbukan naik menjadi 2 kali E. energi aktivasi naik menjadi 2 kali 2.



Berdasarkan teori tumbukan, bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ? A. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin kecil jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. B. Semakin kecil konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. C. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. D. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga sedikit peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. E. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin sedikit tumbukan, laju reaksinya semakin cepat.



3.



Batu kapur dalam bentuk bongkahan bereaksi dengan HCl lebih lambat dibandingkan dalam bentuk serbuk. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan reaksi dipengaruhi oleh ... A. Konsentrasi B. Katalis C. Suhu D. Luas permukaan E. Jenis zat



4.



Dari reaksi : 2NO(g) + 2H2(g)  N2(g) + 2H2O (g) Diperoleh data sebagai berikut :



Orde reaksi data di atas adalah ..... A. 2 B. 1 C. 4 D. 0 E. 3 5.



Tabel data laju reaksi 2NO(g) + Br2 (g)  2NOBr(g) pada berbagai konsentrasi.



Persamaan laju reaksinya adalah . . . . A. v = k . [NO2] [Br2]2 B. v = k . [NO]2 [Br2] C. v = k . [NO] [Br2] D. v = k . [NO]2 E. v = k . [NO]2 [Br2 ]2 B. ESSAY 1. Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi: Zn (s) + 2HCl  ZnCl2(aq) + H2(g) Bagaimanakah rancangan percobaan yang akan anda buat terkait dengan: a. Zat yang akan diukur konsentrasinya. b. Cara pengukurannya. c. Alat yang digunakan.



d. Cara kerjanya. 2. Direaksikan batu pualam dan larutan HCl pada kedua tabung reaksi, pada tabung reaksi 1 batu pualam berbentuk serbuk, sedangkan pada tabung 2 batu pualam berbentuk kepingan, dan konsentrasi larutan HCl yang digunakan sama. Dari hasil percobaan tersebut, dapat diperoleh volume gas CO2 dengan perbedaan waktu bereaksi sebagai berikut.



Berdasarkan data tersebut: A. Jelaskanlah faktor apa yang menyebabkan perbedaan waktu saat pualam bereaksi dengan larutan HCl pada tabung 1 dan 2! B. Prediksikanlah pada tabung 1 dan 2, tabung manakah yang menghasilkan gas CO2 lebih banyak?



KUNCI JAWABAN PILIHAN BERGANDA 1. Pembahasan: Jika suhu dinaikkan 100C, dan rekasi berlangsung dua kali lebih cepat, maka reaksi akan berlangsung lebih cepat jika tumbukan molekul-molekul terjadi lebih sering. Oleh karena itu, frekuensi tumbukan antar molekul akan naik dua kali lebih sering, yang menyebabkan kecepatan reaksi menjadi lebih cepat. Kunci jawaban: D 2. Pembahasan: Semakin besar konsentrasi suatu larutan, semakin banyak molekul yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, semakin sering terjadi tumbukan di antara molekul-molekul tersebut. Bila pereaksi bertambah, maka jumlah partikelpartikel yang bertumbukan akan semakin banyak/meningkat. Dengan demikian jarak antara partikel.zat tersebut menjadi lebih dekat dan jumlah tumbukkan efektif juga akan meningkat. Hal ini berarti terjadi peningkatan laju suatu reaksi. Dan sebaliknya, jika konsentrasi berkurang, maka tumbukan akan sedikit dan laju reaksi juga akan berkurang. Kunci jawaban: C 3. Pembahasan: Untuk massa yang sama, semakin halus bentuk suatu zat maka semakin luas permukaan zat. Berdasarkan teori tumbukan: “semakin luas permukaan partikel, semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel. Laju reaksi zat berbentuk serbuk lebih cepat daripada zat yang berbentuk kepingan. Kunci jawaban: D



4.



Pembahasan:



Orde reaksi NO = 1 Orde reaksi H2 = 1 Orde reaksi total = 1 + 1 = 2 Kunci jawaban: A 5.



Pembahasan : Reaksi terhadap [NO] bila [Br2 ] tetap :



Reaksi terhadap [Br2 ] bila [NO] tetap :



Kunci jawaban: B ESSAY 1. a. Zat yang akan diukur konsentrasinya yaitu gas H2 b. Cara mengukurnya dengan menghitung volume H2 yang dihasilkan persatuan waktu. c. Alat yang digunakan untuk mengukur volume H2 yaitu silinder ukur yang dicelupkan ke dalam gelas kimia berisi air. d. Gas yang dihasilkan yaitu gas H2 akan mengisi ruang di silinder ukur yang berisi air yang kemudian menyebabkan adanya ruang kosonng yang diukur volumenya. 2. Reaksi antara pualam dan larutan HCl yang berlangsung menurut persamaan sebagai berikut. CaCO3(g) + 2HCl(aq)



CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(aq)



Pada percobaan pertama digunakan CaCO3 berbentuk butiran dan pada percobaan kedua digunakan CaCO3 berupa serbuk. Harus diperhatikan bahwa pada kedua percobaan itu massa CaCO3 dan konsentrasi larutan HCI yang digunakan harus sama. Perbedaan kecepatan reaksi tersebut dapat diketahui dengan membandingkan volume gas CO2 yang terbentuk selama selang waktu tertentu yang sama. Ternyata volume CO2 yang dihasilkan pada percobaan pertama lebih sedikit daripada yang diperoleh pada percobaan kedua. Hal ini membuktikan bahwa laju reaksi yang menggunakan serbuk CaCO3 lebih besar daripada yang menggunakan butiran CaCO3. Data hasil eksperimen tercantum dalam tabel di bawah ini.



Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pualam berbentuk butiran lebih cepat bereaksi dengan larutan HCI daripada pualam berbentuk kepingan. Dalam massa yang sama, pualam butiran mempunyai luas permukaan sentuhan lebih besar daripada luas permukaan satu keping pualam.



2.Instrumen Penilaian: a.



Instrumen Penilaian Kognitif 1) Pilihan Ganda Tujuan Pembelajaran



Soal



a. Menjelaskan terjadinya 1. Dari suatu reaksi diketemukan bahwa kenaikan reaksi kimia berdasarkan suhu sebesar 10°C dapat memperbesar teori tumbukan. kecepatan reaksi sebesar 2×. Keterangan yang tepat untuk peristiwa ini adalah … a. energi rata-rata partikel yang beraksi naik menjadi 2 kali b. kecepatan rata-rata partikel yang beraksi naik menjadi 2 kali c. jumlah partikel yang memiliki energi minimum bertambah menjadi 2 kali d. frekuensi tumbukan naik menjadi 2 kali e. energi aktivasi naik menjadi 2 kali b. Menganalisis hubungan 2. Berdasarkan teori tumbukan, bagaimana teori tumbukan dengan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ? a. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin faktor-faktor yang kecil jumlah partikel sehingga banyak mempengaruhi laju reaksi. peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. b. Semakin kecil konsentrasi pereaksi, semakin



Kunci Jawaban D



C



Skor 10



10



c. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.



besar jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. c. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. d. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga sedikit peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. e. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin sedikit tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. 3. Batu kapur dalam bentuk bongkahan bereaksi dengan HCl lebih lambat dibandingkan dalam bentuk serbuk. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan reaksi dipengaruhi oleh ... F. Konsentrasi G. Katalis H. Suhu I. Luas permukaan



D



10



d. Menentukan orde reaksi.



J. Jenis zat 4. Dari reaksi : 2NO(g) + 2H2(g)  N2(g) + 2H2O (g) Diperoleh data sebagai berikut :



Orde reaksi di atas adalah …. a. 2 b. 1 c. 4 d. 0 e. 3 e. Menentukan konstanta laju 5. Dari reaksi 2NO(g) + Br2 (g)  2NOBr(g) pada dan persamaan laju reaksi. berbagai konsentrasi diperoleh data sebagai berikut:



A



10



B



10



Rumus persamaan laju reaksinya adalah …. a. v = k . [NO2][Br2]2 b. v = k . [NO]2[Br2 ] c. v = k . [NO][Br2 ] d. v = k . [NO]2 e. v = k . [NO]2 [Br2]2



2) Uraian (Essay) f.



Tujuan Pembelajaran Soal Merancang percobaan untuk a. Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi menentukan pengaruh terhadap reaksi: Zn(s) + 2HCl  ZnCl2(aq) + H2(g) konsentrasi, luas permukaan Bagaimanakah rancangan percobaan yang akan anda buat



Skor 25



bidang sentuh, dan terhadap laju reaksi.



g.



suhu terkait dengan: a. Zat yang akan diukur konsentrasinya. b. Cara pengukurannya. c. Alat yang digunakan. d. Cara kerjanya. Melakukan percobaan untuk b. Direaksikan batu pualam dan larutan HCl pada kedua menentukan pengaruh tabung reaksi, pada tabung reaksi 1 batu pualam konsentrasi, luas permukaan berbentuk serbuk, sedangkan pada tabung 2 batu bidang sentuh, dan suhu pualam berbentuk kepingan, dan konsentrasi larutan terhadap laju reaksi. HCl yang digunakan sama. Dari hasil percobaan tersebut, dapat diperoleh volume gas CO2 dengan perbedaan waktu bereaksi sebagai berikut.



Berdasarkan data tersebut: c. Jelaskanlah faktor apa yang menyebabkan perbedaan waktu saat pualam bereaksi dengan larutan HCl pada tabung 1 dan 2! d. Prediksikanlah pada tabung 1 dan 2, tabung manakah yang menghasilkan gas CO2 lebih banyak?



25



b. Instrumen Penilaian Afektif Penilaian afektif menggunakan lembar observasi yang terlampir pada pedoman penilaian. c. Instrumen Penilaian Psikomotorik Penilaian psikomotor menggunakan lembar observasi praktikum yang terlampir pada pedoman penilaian. 3.Pedoman Penilaian: a. Penilaian kognitif No.



Pilihan berganda



Uraian singkat



Jumlah skor



1.



10



25



35



2.



10



25



35



3



10



-



10



4.



10



-



10



5.



10



-



10



Total Skor



100



b. Penilaian afekif  No



Nama Peserta Didik



Rubrik dan Pedoman Penilaian Sikap Aspek Sikap Yang Dinilai Ingin Kerjasama Komunikasi Tahu



NP



NA



Ket



1 2 3 Deskripsi penilaian sikap



Ingin Tahu (curiosity) 5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu 4 = pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu 3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak ingin tahu 2 = sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu



Kerja sama (team work) 5 = selalu bekerjasama 4 = sering bekerjasama 3 = beberapa kali melakukan kerjasama 2 = pernah bekerjasama 1 = tidak pernah bekerjasama



Berkomunikasi Baik (communicative) 5 = tidak pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif 4 = pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif 3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak komunikatif 2 = sering tidak



1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu



menunjukkan sikap tidak komunikatif 1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak komunikatif



c. Penilaian psikomotorik Siswa terampil dalam merangkai set alat dan melakukan percobaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi secara teliti.



Aspek yang dinilai



SB Skor 4



Nilai Baik Kurang Skor 3 Skor 2



SK Skor 1



1. Siswa menyiapkan alat dan bahan dengan tepat. 2. Siswa membersihkan dan mengeringkan alat sebelum praktikum. 3. Siswa menyusun alat sesuai petunjuk praktikum. 4. Siswa mengambil dan memasukkan bahan menggunakan spatula. 5. Siswa membaca skala pada alat gelas atau termometer dengan benar. 6. Siswa mencatat laju perubahan yang terjadi pada pemberian kondisi yang berbeda-beda. 7. Siswa membersihkan alat setelah praktikum. 8. Siswa melakukan percobaan tepat waktu. Jumlah Jumlah Total:



Medan, November 2017 Diketahui, Guru Pamong,



Mahasiswa Calon Guru,



Dra. Hernawati K., M.Si



Dian Sunarwati



NIP. 196702102006042006



NIM. 4143331005



Lampiran 1. Materi Pembelajaran



LAJU REAKSI A. Teori Tumbukan Reaksi terjadi karena adanya tumbukan antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Oleh karena itu, sebelum dua atau lebih partikel saling bertumbukan maka reaksi tidak akan terjadi. Berdasarkan teori tumbukan, suatu tumbukan akan menghasilkan suatu reaksi jika ada energi yang cukup. Selain energi, jumlah tumbukan juga berpengaruh. Laju reaksi akan lebih cepat, jika tumbukan antara partikel yang berhasil lebih banyak terjadi. Jumlah tumbukan antara molekul-molekul per satuan waktu disebut frekuensi tumbukan. Besar frekuensi tumbukan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: 1. Konsentrasi Bila pereaksi bertambah, maka jumlah partikel-partikel yang bertumbukan akan semakin banyak/meningkat. Dengan demikian jarak antara partikel.zat tersebut menjadi lebih dekat dan jumlah tumbukkan efektif juga akan meningkat. Hal ini berarti terjadi peningkatan laju suatu reaksi. Dan sebaliknya, jika konsentrasi berkurang, maka tumbukan akan sedikit dan laju reaksi juga akan berkurang. 2. Suhu Pengaruh temperatur terhadap laju reaksi terkait dengan energi kinetik partikel. Pada suhu tinggi, jumlah partikel yang bertumbukan lebih banyak dibandingkan pada suhu rendah. Hal ini disebabkan karena pada suhu tinggi energi kinetik partikel akan lebih besar. Hal ini menyebabkan jumlah tumbukan semakin banyak sehingga laju reaksi akan meningkat. 3. Luas permukaan bidang sentuh Untuk massa yang sama, semakin halus bentuk suatu zat maka semakin luas permukaan zat. Berdasarkan teori tumbukan: “semakin luas permukaan partikel, semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel. Laju reaksi zat berbentuk serbuk lebih cepat daripada zat yang berbentuk kepingan. Semakin besar konsentrasi suatu larutan, semakin banyak molekul yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, semakin sering terjadi tumbukan di antara molekul-molekul tersebut. Hal itu berarti hanya sebagian dari tumbukan molekul yang menghasilkan reaksi. Keadaan itu didasarkan pada 2 faktor, yaitu: 1. Hanya molekul-molekul yang lebih energik yang akan menghasilkan reaksi sebagai hasil tumbukan; 2. Kemungkinan suatu tumbukan tertentu untuk menghasilkan reaksi kimia tergantung dari orientasi molekul yang bertumbukan. Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Tumbukan akan terjadi karna pertikel-partikel memerlukan suatu energi minimal yang disebut sebagai energi pengaktifan atau energi aktifasi (Ea). Energi aktifasi



merupakan energi minimal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Ketika reaksi sedang terjadi akan membentuk zat kompleks teraktivasi. Zat kompleks teraktivasi berada pada puncak energi. Jika reaksi berhasil maka zat kompleks teraktivasi akan terurai menjadi zat hasil reaksi. Energi minimum yang harus dimiliki molekul untuk dapat bereaksi disebut energi pengaktifan (Ea). Berdasarkan teori kinetik gas, molekul-molekul gas dalam satu wadah tidak mempunyai energi kinetik yang sama, tetapi bervariasi seperti ditampilkan pada di samping. Pada suhu yang lebih tinggi (T2), fraksi molekul yang mencapai energi pengaktifan sebesar x2, distribusi energi melebar. Energi kinetik molekul rata-rata meningkat dengan kenaikkan suhu sehingga lebih banyak molekul yang memiliki energi lebih besar dari energi pengaktifan. Akibatnya, reaksi makin sering terjadi dan laju reaksi juga semakin meningkat. Gambar 1. Distribusi energi molekulmolekul gas Contoh tumbukan yang meghasilkan reaksi dan tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi antara molekul hidrogen (H2) dan iodine (I2) menjadi hidrogen iodine (HI):



Gambar 2. Tumbukan yang menghasilkan reaksi



Gambar 3. Tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi



B. Pengertian Laju Reaksi Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah reaktan atau bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu. Satuan dari jumlah zat bermacam-macam, misalnya gram, mol, atau molaritas. Sebagai contoh, apabila kita akan mengamati laju reaksi dari pembakaran kertas, kita dapat menghitung berapa gram kertas yang terbakar dalam satuan waktu.



Gambar 4. Air yang dipanaskan massanya berkurang setelah terbentuk gas oksigen Dalam perhitungan kimia banyak digunakan zat kimia berupa larutan atau berupa gas dalam ruang tertutup. Oleh karena itu, digunakan satuan khusus, yaitu konsentrasi. Perhatikan reaksi di bawah ini! R P Pada awal reaksi yang ada hanya reaktan (R) karena zat produk (P) belum terbentuk. Setelah reaksi berjalan, zat P mulai terbentuk. Semakin lama konsentrasi zat P semakin bertambah, sedangkan konsentrasi zat R semakin berkurang. Laju reaksi tersebut dapat digambarkan dengan grafik Gambar 5.



Gambar 5. Grafik laju reaksi Berdasarkan grafik Gambar 5, jumlah konsentrasi reaktan semakin berkurang maka laju reaksinya adalah berkurangnya jumlah konsentrasi R persatuan waktu. Oleh karena itu, dirumuskan:



v= Keterangan:   R 



t



v



= berkurangnya konsentrasi reaktan = perubahan waktu = laju reaksi



Berdasarkan grafik Gambar 5, dapat juga dibaca bahwa jumlah konsentrasi produk semakin bertambah maka laju reaksinya adalah bertambahnya jumlah konsentrasi P per satuan waktu. Oleh karena itu dirumuskan:



v= Keterangan: +  P  = bertambahnya konsentrasi produk Proses industri yang melibatkan adanya reaksi kimia memerlukan peranan ilmu kimia yang memberi dasar untuk mengatur agar suatu proses industri dapat menghasilkan bahan industri yang sebanya-banyaknya dalam waktu sesingkatsingkatnya. Di sisi lain, terdapat reaksi kimia yang dikehendaki berjalan lambat, misalnya bagaimana agar buah tidak segera membusuk, memperlambat proses pembusukan makanan dan bagaimana memperlambat perkaratan logam. Cepat atau lambatnya suatu reaksi kimia berlangsung dinamakan laju reaksi. Untuk itu pengetahuan akan laju reaksi sangat diperlukan dalam industri untuk mendapatkan efisiensi, produktivitas, dan minerja yang memuaskan. C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Menurut teori tumbukan, laju reaksi akan lebih cepat jika tumbukan antar partikel zat yang bereaksi lebih banyak. Berikut hal-hal yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. a. Pengaruh Konsentrasi Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikel tersusun lebih rapat dibandingkan zat yang memiliki konsentrasi rendah. Partikel yang lebih rapat akan sering bertumbukan dari pada partikel yang renggang (sedikit), sehingga kemungkinan terjadinya reaksi semakin besar.



Semakin besar konsentrasi maka semakin besar laju reaksi dan semakin cepat reaksinya. b. Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur atau bertumbukan. Reaksi dapat terjadi antara reaktan-reaktan yang fasenya sama, misalnya zat cair dengan zat cair atau fasenya berbeda misalnya zat padat dan zat cair. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fase atau lebih tumbukan terjadi pada permukaan zat.



Gambar 6. Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Laju Reaksi Luas permukaan sentuhan antara zat-zat yang bereaksi merupakan suatu faktor yang memengaruhi kecepatan reaksi bagi campuran pereaksi yang heterogen, misalnya antara zat padat dan gas, zat padat dengan larutan, dan dua macam zat cair yang tak dapat campur. Reaksi kimia dapat berlangsung jika molekul-molekul atomatom, atau ion-ion dari zat-zat pereaksi terlebih dahulu bertumbukan. Hal ini terjadi jika antara zat-zat yang akan bereaksi terjadi kontak. Semakin luas permukaan sentuhan antara zat-zat yang bereaksi, semakin banyak molekul-molekul yang bertumbukan dan semakin cepat reaksinya. Pada reaksi antara zat padat dan gas atau antara zat padat dan larutan, kontak terjadi di permukaan zat padat itu. Kontak yang terjadi antara dua zat cair yang tidak dapat bercampur terjadi pada bidang batas antara kedua macam zat cair tersebut. Misalnya pada reaksi dibawah ini: 3H2(g) + N2(g)



2NH3(g)



Gambar 7. Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Laju Reaksi Maka semakin luas permukaan bidang sentuh maka semakin besar laju reaksi dan semakin cepat reaksinya. c.



Pengaruh Temperatur Setiap kenaikan temperatur energi gerak atau energi kinetik molekul akan bertambah, sehingga tumbukan akan lebih sering terjadi. Oleh sebab itu, reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada temperatur yang tinggi. Temperatur juga dapat memperbesar energi potensial dari suatu zat. Zat-zat yang energi potensialnya kecil jika bertumbukan sukar menghasilkan reaksi karena



sukar melampui energi pengaktifan. Dengan naiknya temperatur, energi potensial zat akan menjadi lebih besar sehingga jika bertumbukan akan menghasilkan reaksi. Misalnya pada reaksi: Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl (aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s)



Gambar 8. Grafik hasil percobaan Semakin tinggi temperatur maka semakin besar laju reaksi dan semakin cepat reaksinya. d. Pengaruh katalis Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen (kekal), sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Laju reaksi akan semakin cepat jika pada reaktan ditambahkan katalis. Katalis akan menurunkan energi pengaktifan. Jika energi pengaktifan kecil maka akan banyak tumbukan yang akan berhasil, dan juga sebaliknya jika tumbukan tidak berhasil maka energi pengaktifannya besar atau tinggi. Hal ini disebabkan karena tidak mempunyai energi yang cukup untuk terjadinya reaksi, sehingga reaksi berlangsung lambat. 1) Hubungan antara Katalis dan Energi Pengaktifan Pada suatu reaksi, katalis berfungsi menurunkan energi pengaktifan (energi aktivasi) dengan cara mengubah mekanisme reaksi, yaitu menambahkan tahap-tahap reaksi. Katalis ikut serta dalam suatu tahap reaksi dan terbentuk kembali dalam salah



satu tahap reaksi berikutnya. Misalnya tanpa katalis reaksi akan terjadi dalam satu tahap. P + QR → PQ + R (energi pengaktifan tinggi) Dengan katalis, tahap-tahap reaksi tersebut akan menjadi bertambah,misalkan: Katalis + QR → Qkatalis + R (energi pengaktifan rendah) Qkatalis + P → PQ + katalis (energi pengaktifan rendah) + katalis P + QR  PQ + R Energi pengaktifan suatu reaksi menjadi lebih rendah jika menggunakan katalis, sehingga persentase partikel yang mempunyai energi lebih besar daripada energi pengaktifan lebih banyak.



Gambar 9. Hubungan antara katalis dan energi pengaktifan 2) Jenis-jenis Katalis Berdasarkan wujudnya katalis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. a) Katalis homogen Katalis homogen merupakan katalis yang dapat bercampur secara homogen dengan zat pereaksinya karena mempunyai wujud yang sama. Contoh: 1. Katalis dan pereaksi berwujud gas. (g )  2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g) NO 2. Katalis dan pereaksi berwujud cair. C12H22O11(aq) + H2O(l) H(aq) C6H12O6(aq) + C6H12O6(aq) Glukosa Fruktosa b) Katalis Heterogen Katalis heterogen adalah katalis yang tidak dapat bercampur secara homogen dengan pereaksinya karena wujudnya berbeda. Contoh: Katalis berwujud padat sedangkan katalisnya berbentuk gas. (s) 2SO2(g) + O2(g) VO   2SO3(g) Ni (s ) C2H4(g) + H2(g)  C2H6(g) Untuk mengurangi emisi pencemaran hidrokarbon yang tidak terbakar maka dapat digunakan katalis. Katalis tersebut dikenal sebagai konverter katalik, yang dirancang sekaligus dapat mengoksidasi hidrokarbon dan karbonmonoksida serta 



2 5



dapat mereduksi nitrogen oksida. Selain katalis homogen dan heterogen ada juga biokatalis dan autokatalis. c) Biokatalis Enzim dikenal sebagai biokatalis bertindak sebagai katalis pada proses metabolisme. Enzim adalah molekul protein besar yang dengan strukturnya mampu melakukan reaksi spesifik. Satu atau lebih molekul reaktan (substrat) melekat pada daerah aktif enzim. Daerah aktif merupakan daerah pada permukaan enzim yang strukturnya dan sifat kimianya menyebabkan substrat tertentu dapat melekat padanya,lalu transformasi kimia dapat terjadi.



Gambar 10. Pelekatan dan pelepasan substrat pada enzim d) Autokatalis Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis. Selain itu terdapat juga zat yang sifatnya berlawanan dengan katalis yang disebut dengan antikatalis karena memperlambat suatu reaksi, yaitu inhibitor dan racun katalis. a) Inhibitor Inhibitor adalah zat yang dapat memperlambat reaksi atau menghentikan reaksi. Contoh: I2 atau CO yang bersifat inhibitor pada reaksi berikut 2H2(g) +O2(g) →2H2O(l) b) Racun katalis Racun katalis adalah inhibitor yang dalam jumlah sedikit dapat mengurangi atau menghambat kerja katalis. Contoh: CO2,CS2 atau H2S merupakan racun katalis pada reaksi berikut pt 2H2(g) +O2(g)  2H2O(l) D. Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi 1. Persamaan Laju Reaksi Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan antara konsentrasi reaktan pada suatu reaksi dan laju reaksinya. mA + nB pC +qD Persamaan laju reaksinya secara umum dapat dituliskan sebagai berikut: v = k [A]m [B]n Keterangan: v = laju reaksi (M s-1)



k [A] [B] m n



= tetapan laju reaksi = konsentrasi zat A (M) = konsentrasi zat B (M) = orde reaksi A = orde reaksi B Jumlah pangkat konsentrasi dari zat yang bereaksi (reaktan) disebut orde reaksi. Orde reaksi tidak dapat ditentukan dari harga koefisien reaksi, tetapi ditentukan berdasarkan eksperimen. Beberapa contoh persamaan reaksi dan persamaan laju reaksi dari percobaanpercobaan yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel1. Tabel 1. Persamaan Laju Reaksi Berdasarkan Percobaan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Persamaan Reaksi 2H2(g) + 2NO(g) → 2H2O(g) + N2(g) 2H2(g) + SO2(g) → 2H2O(g) + S(s) 2NO(g) + Cl2(g) → 2NOCl(g) H2(g) + I2(aq) → 2HI(g) 2HI(g) → H2(g) + I2(g) 2H2O2(g)→ 2H2O(l) + O2(g) 2N2O5(g) → 4NO2(aq) + O2(g) 2CH3COC2H5(g)+H2O(l)→ 2CH3COCH3 (aq) + C2H5OH(aq) CHCl3(g)+Cl2(g) → CCl4(g) + HCl(g)



9.



Rumus Laju Reaksi v = k [H2] [NO]2 v = k [H2]2 [SO2] v = k [NO]2 [Cl2] v = k [H2] [I2] v = k [HI]2 v = k [H2O2]2 v = k [N2O5] v = k [CH3COC2H5] v = k [CHCl3] [Cl2]1/2



Orde Reaksi 3 3 3 2 2 2 1 1



1



2.



Penentuan Orde Reaksi Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi. Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi : v = k [A] [B]2 Persamaan tersebut mengandung pengertian reaksi orde 1 terhadap zat A dan merupakan reaksi orde 2 terhadap zat B. Secara keselurahan reaksi tersebut adalah reaksi orde 3. Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya, pada reaksi: 2H2(g) + 2NO(g) → 2H2O(g) + N2(g) dengan persamaan laju reaksi v = k[H2][NO]2 Orde reaksi terhadap H2 = orde satu, orde reaksi terhadap NO = orde dua, dan orde reaksi total adalah tiga. Untuk lebih memahami cara menentukan orde reaksi



dan rumus laju reaksi Orde reaksi dapat juga ditentukan melalui kecenderungan dari data suatu percobaan yang digambarkan dengan grafik. 1) Grafik Orde Nol Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi. Persamaan laju reaksinya ditulis: v = k.[A]0 Bilangan dipangkatkan nol sama dengan satu sehingga persamaan laju reaksi menjadi: r » k. Jadi, reaksi dengan laju tetap mempunyai orde reaksi nol. Grafiknya digambarkan seperti Grafik di bawah.



Gambar 11. Hubungan kecepatan dengan konsentrasi 2) Grafik Orde Satu



Gambar 12. Hubungan kecepatan dengan konsentrasi Untuk orde satu, laju reaksi berbanding lurus terhadap konsentrasi pereaksi. Persamaan laju reaksi adalah: v = k[A]1 Persamaan reaksi orde satu merupakan persamaan linier berarti laju reaksi berbanding lurus terhadap konsentrasinya pereaksinya. Jika konsentrasi pereaksinya dinaikkan misalnya 4 kali, maka laju reaksi akan menjadi 41 atau 4 kali lebih besar. 3) Grafik Orde Dua Persamaan laju reaksi untuk reaksi orde dua adalah: v = k[A]2 Apabila suatu reaksi berorde dua terhadap suatu pereaksi berarti laju reaksi itu berubah secara kuadrat terhadap perubahan konsentrasinya. Apabila konsentrasi zat A dinaikkan misalnya 2 kali, maka laju reaksi akan menjadi 22 atau 4 kali lebih besar.



Gambar 13. Hubungan konsentrasi dengan waktu 3.



Penentuan tetapan laju reaksi. Tetapan Laju reaksi disebut juga koefisien laju atau laju reaksi jenis, dengan lambang k (konstanta). Tetapan laju adalah tetapan perbandingan antara laju reaksi dan hasi kali konsentrasi spesi yang mempengaruhi laju reaksi. Tetapan laju juga merupakan perubahan konsentrasi pereaktan atau produk reaksi per satuan waktu dalam suatu reaksi jika konsentrasi semua pereaksi sama dengan satu. Penentuan nilai k bisa dilakukan setelah menentukan orde reaksi. Untuk menentukan nilai k cukup kita ambil salah satu data percobaan saja.



Lampiran 2. LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI TERHADAP KECEPATAN REAKSI Tujuan: Siswa dapat menyimpulkan pengaruh penambahan konsentrasi yang berbeda-beda terhadap kecepatan reaksi kimia. A. Dasar Teori Perubahan konsentrasi pereaksi per satuan waktu dapat dimanipulasi agar lebih cepat atau lebih lambat, bahkan reaksi dihentikan. Untuk melakukan manipulasi kecepatan reaksi, Anda perlu mengetahui faktor-faktor apa yang dapat memengaruhi kecepatan sutau reaksi. Faktor-faktor tersebut adalah konsentrasi pereaksi, luas permukaan zat-zat yang bereaksi, suhu reaksi, dan katalisator. Jika dalam suatu reaksi, konsentrasi molar salah satu pereaksi diperbesaratau diperkecil, bagaimana pengaruhnya terhadap kecepatan reaksi? B. Alat dan Bahan  Wadah gelas plastik  Stopwatch  Garam  Spatula/sendok  Larutan cuka  Air



2 buah 1 set 100 gram 2 buah 20 mL 20 mL



C. Prosedur Kerja 1. Siapkan 2 buah wadah gelas plastik yang diberi nomor 1 dan 2 2. Isilah gelas plastik yang pertama dengan 10 mL asam cuka 3. Isilah gelas plastik yang kedua dengan 2 mL asam cuka kemudian tambahkan 8 mL air. 4. Masukkan 1 sendok makan garam ke dalam masing-masing gelas plastik. 5. Hitung waktu reaksi dengan Stopwatch pada saat garam dimasukkan ke dalam larutan sampai garam habis bereaksi. 6. Bandingkan pada larutan di dalam wadah yang mana garam lebih cepat habis bereaksi. D. Hasil Pengamatan Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut:



Nomor Tabung Reaksi



Pereaksi



Waktu



+ + E. Pertanyaan 1. Berdasarkan pengamatan Anda, apa yang dapat dijadikan indikator terjadinya reaksi? 2. Tuliskan besaran yang menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol pada percobaan yang telah dilakukan! 3. Komposisi manakah yang selesai bereaksi lebih cepat? 4. Buatlah grafik hubungan antara konsentrasi asam cuka terhadap waktu! F.



Kesimpulan Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan! ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________



Lampiran 3. LEMBAR KERJA SISWA (LKS) ORDE REAKSI DAN PERSAMAAN LAJU REAKSI Kerjakan soal-soal berikut ini secara berkelompok dan tuliskan jawaban Anda di kertas lain secara individu! 1. Dari suatu reaksi diketemukan bahwa kenaikan suhu sebesar 10°C dapat memperbesar kecepatan reaksi sebesar 2 kali. Keterangan yang tepat untuk peristiwa ini adalah …. A. energi rata-rata partikel yang beraksi naik menjadi 2 kali B. kecepatan rata-rata partikel yang beraksi naik menjadi 2 kali C. jumlah partikel yang memiliki energi minimum bertambah menjadi 2 kali D. frekuensi tumbukan naik menjadi 2 kali E. energi aktivasi naik menjadi 2 kali 2. Berdasarkan teori tumbukan, bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ? A. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin kecil jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. B. Semakin kecil konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. C. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. D. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga sedikit peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin banyak tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. E. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel sehingga banyak peluang terjadinya tumbukan. Sehingga semakin sedikit tumbukan, laju reaksinya semakin cepat. 3.



Batu kapur dalam bentuk bongkahan bereaksi dengan HCl lebih lambat dibandingkan dalam bentuk serbuk. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan reaksi dipengaruhi oleh ... A. Konsentrasi B. Katalis C. Suhu D. Luas permukaan E. Jenis zat



4.



Dari reaksi : 2NO(g) + 2H2(g)  N2(g) + 2H2O (g) Diperoleh data sebagai berikut :



Orde reaksi data di atas adalah ..... A. 2 B. 1 C. 4 D. 0 E. 3



5. Tabel data laju reaksi 2NO(g) + Br2 (g)  2NOBr(g) pada berbagai konsentrasi.



Persamaan laju reaksinya adalah . . . . a. v = k . [NO2] [Br2]2 b. v = k . [NO]2 [Br2] c. v = k . [NO] [Br2] d. v = k . [NO]2 e. v = k . [NO]2 [Br2 ]2



B. ESSAY



1. Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi: Zn (s) + 2HCl  ZnCl2(aq) + H2(g) Bagaimanakah rancangan percobaan yang akan anda buat terkait dengan: a. Zat yang akan diukur konsentrasinya. b. Cara pengukurannya. c. Alat yang digunakan. d. Cara kerjanya. 2. Direaksikan batu pualam dan larutan HCl pada kedua tabung reaksi, pada tabung reaksi 1 batu pualam berbentuk serbuk, sedangkan pada tabung 2 batu pualam berbentuk kepingan, dan konsentrasi larutan HCl yang digunakan sama. Dari hasil percobaan tersebut, dapat diperoleh volume gas CO2 dengan perbedaan waktu bereaksi sebagai berikut.



Berdasarkan data tersebut: a. Jelaskanlah faktor apa yang menyebabkan perbedaan waktu saat pualam bereaksi dengan larutan HCl pada tabung 1 dan 2! b. Prediksikanlah pada tabung 1 dan 2, tabung manakah yang menghasilkan gas CO2 lebih banyak?