RPP Pergerakan Nasional Pada Masa Pendud [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok



: : :



Sub Materi Pokok



:



Sub-Sub Materi Pokok



:



Kelas/ Semester Alokasi Waktu



: :



SMP Negeri 3 Lembang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Perubahan masyarakat indonesia pada masa Penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang VIII/Genap 2JP (1 x pertemuan)



A. Kompetensi Inti (KI) KI. 1 KI. 2



Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Mencoba mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



KI. 3 KI. 4



B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) No. 1



Kompetensi Dasar 3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat kebangsaan.



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.4.1. 3.4.2. 3.4.3.



3.4.4.



2



4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat kebangsaan.



4.4.1.



Menjelaskan proses penguasaan Indonesia oleh Jepang. Menjelaskan tentang kebijakan Pemerintah militer Jepang. Menjelaskan beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang oleh kaum pergerakan. Mengidentifikasi dampak positif dan negatif pendudukan Jepang di Indonesia.



Menyajikan hasil diskusi tentang pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang.



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 1



C. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat: 1. Menjelaskan proses penguasaan Indonesia oleh Jepang dengan tepat; 2. Menjelaskan tentang kebijakan Pemerintah militer Jepang dengan kalimat sendiri; 3. Menjelaskan beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang oleh kaum pergerakan dengan tepat; 4. Mengidentifikasi dampak positif dan negatif pendudukan Jepang di Indonesia dengan kalimat sendiri; 5. Menyajikan hasil diskusi tentang pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang dengan percaya diri. *Fokus Penguatan Karakter: Nasionalis, toleransi, gotong royong dan tanggung jawab.



D. Materi Pembelajaran 1. Materi Reguler a. Proses penguasaan Indonesia b. Kebijakan Pemerintah Militer Jepang c. Sikap Kaum Pergerakan 2. Materi Pengayaan Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia 3. Materi Remedial Pembelajaran remedial dilakukan dalam pemberian tugas bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.



E. Metode/ Model Pembelajaran 1. Pendekatan 2. Model 3. Metode



: Saintifik : Discovery Learning : Diskusi, Ceramah, dan Tanya jawab



F. Media dan Alat Pembelajaran 1. Media Pembelajaran a. Slide Presentasi Power Point (PPT) b. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 2. Alat Pembelajaran a. Laptop b. Projector c. Alat Tulis



G. Sumber Pembelajaran 1. Mukminan, dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Mukminan, dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Internet, https://www.youtube.com/watch?v=YM9WHYLtDwI AWAL PENDUDUKAN JEPANG (26-04-2019



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 2



H. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan



Kegiatan Inti



Kegiatan Pembelajaran 1) Guru mengecek kehadiran peserta didik. 2) Guru dan peserta didik mengondisikan kelas. 3) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang sudah dipelajari tentang Organisasi Peergerakan Nasional Indonesia, “Apa saja Organisasi pergerakan Nasional Indonesia?” 4) Guru memberikan ice breaking permainan konsentrasi. 5) Guru memberikan motivasi ke peserta didik 6) Peserta didik menerima informasi topik dan tujuan pembelajaran dari guru tentang Pergerakan Nasional pada Masa Pendududukan Jepang. 7) Guru menyampaian aspek yang akan dinilai selama proses pembelajaran; terdiri dari Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. 8) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4-6 orang. 1. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)  Peserta didik diminta memusatkan perhatian pada materi tentang pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang dengan melihat tayangan video dan gambar.



Alokasi Waktu 10 menit



60 menit



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 3



Kegiatan Pembelajaran



Kegiatan Pembelajaran 



















Alokasi Waktu



Guru membantu siswa mengamati gambar diatas dengan memberikan informasi kondisi anak-anak tersebut dengan penderitaan pada masa penjajahan Jepang. Guru menampilkan gambar peninggalan penjajah Jepang yang lain seperti lagu kimigayo, tentara Peta dan benteng Jepang. Berdasarkan hasil pengamatan gambar, peserta didik diminta mendiskusikan di dalam kelompok dan menuliskan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan. Contoh kondisi masyarakat pada masa penjajahan Jepang, pergerakan nasional pada masa penjajahan Jepang. Peserta didik diajak untuk menyeleksi apakah hal-hal yang ingin diketahui sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jika belum dengan panduan guru, peserta didik diminta untuk memperbaiki. Jika hal-hal yang ingin diketahui belum semuanya mencakup tujuan pembelajaran. Selanjutnya, guru dapat menambahkan hal-hal yang terkait dengan tujuan pembelajaran.



2. Problem Statement (Pernyataan Identifikasi Masalah)  Peserta didik diminta mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan peta persebaran hasil bumi di Indonesia. Pertanyaan diarahkan pada hal-hal yang substantif terkait dengan tujuan pembelajaran. Contoh: Bagaimana proses kedatangan Jepang ke Indonesia? Bagaimana kondisi masyarakat pada masa pendudukan Jepang? Bagaimana pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang?  Salah satu peserta didik dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan pertanyaan di papan tulis.  Peserta didik diminta untuk mendiskusikan dengan kelompok untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ingin diketahui. 3. Data Collection (Pengumpulan data) Peserta didik diminta mengumpulkan informasi atau data dalam kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber seperti membaca buku sumber, membaca di perpustakaan atau mencari di internet. 4. Data Processing (Pengolahan data)  Peserta didik dalam kelompoknya diminta mengolah dan menganalisis data atau informasi yang telah dikumpulkan RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 4



Kegiatan Pembelajaran



Alokasi Waktu



Kegiatan Pembelajaran







dari berbagai sumber untuk menjawab masalah/pertanyaan yang telah dirumuskan. Peserta didik diminta untuk mendiskusikan didalam kelompok untuk mengambil kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.



5. Verification (Pembuktian)  Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil simpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.  Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok yang melakukan presentasi. 6. Generalization (Menarik Kesimpulan) Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan tentang materi Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang.  Guru memberikan Postest kepada peserta didik.  Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan, dan model pembelajaran yang digunakan.  Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral pentingnya semangat patriotisme untuk menjaga keutuhan NKRI.  Guru memberitahukan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.  Guru dan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.  Peserta didik dan guru menyampaikan salam.



Penutup



I.



10 menit



Penilaian Pembelajaran a. Sikap (Spiritual dan Sosial) No 1



Teknik Observasi



Bentuk Instrumen Jurnal



Contoh Butir instrumen Terlampir



Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung



Bentuk Instrumen Uraian



Contoh Butir instrumen Terlampir



Waktu Pelaksanaan Setelah pembelajaran usai



Keterangan Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)



b. Pengetahuan No 1



Teknik Lisan



Keterangan Penilaian pencapaian pembelajaran (assessment of learning)



c. Keterampilan RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 5



No 1



Teknik



Praktik



Bentuk Instrumen



Diskusi kelompok dan/atau presentasi



Contoh Butir instrumen



Terlampir



Waktu Pelaksanaan



Saat pembelajaran berlangsung



Keterangan



Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)



d. Pembelajaran Remedial Kegiatan pembelajaran remedial dilakukan dengan memanfaatkan tutor sebaya melalui belajar kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru terkait materi pembelajaran tentang Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang yang belum tuntas. e. Pembelajaran Pengayaan Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan dengan cara meringkas buku-buku referensi, artikel di majalah atau surat kabar, dan internet tentang kronologis kedatangan bangsa barat di Indonesia.



Mengetahui Guru Pamong SMPN 3 Lemabang



Lembang, April 2019 Guru Mata Pelajaran



Dr. LILI DIANAH NIP. 19670609 199103 2 007



ERWIN TEJASOMANTRI, S.Pd.



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 6



Lampiran 1 Instrumen Penilaian A. Penilaian Sikap 1. Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Pelajaran



: : : :



SMPN 3 Lembang IPS VIII/Genap 2018/2019



Petunjuk: 1. Kegiatan pengamatan dilakukan selama proses (jam) pembelajaran dan/atau di luar jam pembelajaran 2. Pencatatan hanya pada perilaku ekstrim yang ditunjukkan oleh seorang siswa



No.



Waktu/ Tanggal



Nama Siswa



Contoh



15/4/2019



Si A



Contoh



15/4/2019



Si Z



Contoh



15/4/2019



Si Y



Contoh



15/4/2019



Si X



Catatan Perilaku Tidak mengikuti shalat yang diselenggarakan di sekolah. Mengganggu teman yang sedang berdoa sebelum makan siang di kantin. Mengajak temannya untuk berdoa sebelum pertandingan sepakbola di lapangan olahraga sekolah. Mengingatkan temannya untuk melaksanakan sholat Dzuhur di sekolah.



Butir Sikap



Tindak Lanjut



Ttd



Ketakwaan



-



Pembinaan



Ketakwaan



-



Pembinaan



Ketakwaan



-



-



Toleransi hidup beragama



-



-



2. Jurnal Penilaian Sikap Sosial Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Pelajaran



: : : :



SMPN 3 Lembang IPS VIII/Genap 2018/2019



Petunjuk: 1. Kegiatan pengamatan dilakukan selama proses (jam) pembelajaran dan/atau di luar jam pembelajaran 2. Pencatatan hanya pada perilaku ekstrim yang ditunjukkan oleh seorang siswa



No.



Waktu/ Tanggal



Nama Siswa



Contoh



15/4/2019



Si X



Contoh



15/4/2019



Si Z



Contoh



15/4/2019



Si A



Contoh



15/4/2019



Si Y



Catatan Perilaku Menolong orang lanjut usia untuk menyeberang jalan di depan sekolah. Berbohong ketika ditanya alasan tidak masuk sekolah di ruang guru. Menyerahkan dompet yang ditemukannya di halaman sekolah kepada satpam sekolah. Mempengaruhi teman untuk tidak masuk sekolah.



Butir Sikap



Tindak Lanjut



Ttd



Kepedulian



-



-



Kejujuran



-



Pembinaan



Kejujuran



-



-



Kedisiplinan



-



Pembinaan



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 7



B. Penilaian Pengetahuan a. Kisi-kisi Kisi-kisi Soal Postest Teknik Penilaian Bentuk Instrumen No



: Tes Lisan : Soal Uraian



KD 3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat kebangsaan.



Materi



Indikator



Pergerakan 3.4.1. Menjelaskan Nasional proses pada Masa penguasaan Pendudukan Indonesia oleh Jepang Jepang. 3.4.2. Menjelaskan tentang kebijakan Pemerintah Militer Jepang. 3.4.3. Menjelaskan beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang oleh kaum pergerakan. 3.4.4. Mengidentifikasi dampak positif dan negatif pendudukan Jepang di Indonesia.



Bentuk Soal Uraian



Jumlah Soal 4



b. Daftar Pertanyaan dan Jawaban No. 1



Soal Jelaskan latar belakang pendudukan Jepang di Indonesia!



Jawaban



Skor



1. Perubahan besar-besaran yang dilakukan Jepang pada masa pemerintahan Tenno Meiji yang menempatkan Jepang sebagai negara Industri moderen yang sejajar dengan bangsa Barat. Pembaharuan yang disebut Restorasi Meiji membawa akibat perubahan haluan politik Jepang dari menutup diri terhadap pengaruh asing menjadi Imperialis. 2. Berdasarkan kebijakan Imperalis Hakko-ichu-u. menjadikan Jepang bermaksud menjadikan Asia sebagai kesatuan wilayah dibawa pemimpinnya untuk mencapai maksud Jepang membangun perasaan persaudaraan Asia Jepang menyebut dirinya saudara tua, mempropagandakan perang Pasifik sebagai perang Asia Timur Raya dan melancarkan gerakan Tiga A yaitu "Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia". 3. Sebagai negara industri dan militer, Jepang membutuhkan bahan mentah untuk industri dan



2



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 8



No.



Soal



Jawaban



4. 2



Sebutkan kebijakan Militer Jepang di Indonesia?



1. 2. 3.



3



4



Jelaskan tentang peristiwa Singaparna!



mesin perang. Dengan kekayaan sumber daya alamnya, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Jepang tersebut. Sentimen terhadap Imperialisme Barat dikawasan Asia turut memicu Jepang untuk segera menduduki Indonesia yang dikuasi Belanda. Perlakuan mobilisasi para pemuda untuk dibina dalam latihan militer. Pembentukan organisasi-organisasi semimiliter & organisasi militer. Terjadinya pelawanan rakyat Indonesia terhadap kekejaman tentara Jepang.



Perlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat di bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Dia menolak dengan tegas ajaran yang berbau Jepang, khususnya kewajiban untuk melakukan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk perbuatan syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu diapun tidak tahan melihat penderitaan rakyat akibat tanam paksa. Saat utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa telah mempersiapkan para santrinya yang telah dibekali ilmu beladiri untuk mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang akhirnya mundur ke Tasikmalaya. Jepang memutuskan untuk menggunakan kekerasan sebagai upaya untuk mengakhiri pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit antara rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat. Meskipun berbagai upaya perlawanan telah dilakukan, namun KH. Zainal Mustafa berhasil juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya kemudian dibawa ke Jakarta untuk menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol. Tuliskan dampak positif 1. Diperbolehkannya Bahasa Indonesia untuk pendudukan Jepang di menjadi Bahasa komunikasi nasional dan Indonesia! menyebabkan Bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional. 2. Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta. 3. Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama. 4. Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi. 5. Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia,



Skor



2



2



2



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 9



No.



Soal



Jawaban



6. 7. 8.



9.



10. 5



Tuliskan dampak negatif pendudukan Jepang di Indonesia!



1.



2. 3.



4. 5. 6.



7.



Skor



Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar Sukarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya. Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA. Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipponsentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah. Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda. Diperkenalkannya sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pangaeturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan. Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Ekploitasi segala sumber daya seperti sandang, 2 pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan. Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi. Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga. Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah. Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besarbesaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi. Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang bebas melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sebagai mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses pengadilan. Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 10



No.



Soal



Jawaban



Skor



8. Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya di bawah pengawasan Jepang. 9. Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil. 10. Banyak guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu sehingga menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.



c. Rubrik Penilaian Bentuk Uraian



1.



Skor Maksim al 2



2.



2



3.



2



4.



2



5.



2



No.



Uraian Skor 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2



Alternatif Jawaban Tidak memberi jawaban Jawaban agak lengkap Jawaban lengkap Tidak memberi jawaban Jawaban kurang lengkap Jawaban lengkap Tidak memberi jawaban Jawaban kurang lengkap Jawaban lengkap Tidak memberi jawaban Jawaban kurang lengkap Jawaban lengkap Tidak memberi jawaban atau jawaban salah Jawaban kurang lengkap Jawaban benar



d. Pedoman Penilaian: 1) Soal uraian dari nomor 1 sampai dengan 5 masing-masing soal memiliki skor, yaitu sebagai berikut: soal nomor 1 = 2 soal nomor 2 = 2 soal nomor 3 = 2 soal nomor 4 = 2 soal nomor 5 = 2 sehingga skor maksimal adalah 10. 2) Rumus nilai: Nilai =



Jumlah Uraian 10



x 100



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 11



C. Penilaian Keterampilan Penilaian Praktik Diskusi Kelompok dan/atau Presentasi Rubrik Penilaian Praktik Diskusi Kelompok No Nama . Peserta Didik



Kemampua n presentasi (1-4)



Kemampua n bertanya (1-4)



Kemampua n menjawab (1-4)



Menjaga tata tertib berdiskusi (1-4)



Jumla h skor



1. 2. 3. Pedoman perskoran dan penentuan nilai: Skor terentang antara 1 – 4, yaitu 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = amat baik. Rumus nilai: Nilai =



Jumlah Skor 4



x 100



Rubrik Penilaian Praktik Presentasi No Aspek yang Dinilai . 1. Penyampaian presentasi dengan lugas 2. Kemampuan berargumentasi 3. Kemampuan menjawab pertanyaan 4. Penguasaan materi Jumlah Skor Maksimum



0



1



Skor 2



3



4



Pedoman perskoran dan penentuan nilai: Skor terentang antara 1 – 4, yaitu 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = amat baik. Rumus nilai: Nilai =



Jumlah Skor 4



x 100



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 12



Lampiran 2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Sub-Sub Materi Pokok Kelas/ Semester Alokasi Waktu



: SMP Negeri 3 Lembang : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan : Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan : Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang : VIII/Genap : 1JP (1 x pertemuan)



1.



Petunjuk Belajar : Baca secara cermat sebelum mengerjakan tugas. a. Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan materi Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang! b. Konsultasi dengan Guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas.



2.



Tujuan belajar yang ingin dicapai: Peserta didik diharapkan dapat: 1. Menjelaskan proses penguasaan Indonesia oleh Jepang dengan tepat; 2. Menjelaskan tentang kebijakan Pemerintah militer Jepang dengan kalimat sendiri; 3. Menjelaskan beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang oleh kaum pergerakan dengan tepat; 4. Mengidentifikasi dampak positif dan negatif pendudukan Jepang di Indonesia dengan kalimat sendiri; 5. Menyajikan hasil diskusi tentang pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang dengan percaya diri.



3.



Tugas 1. Bergabunglah dengan kelompok yang sudah ditentukan! 2. Dengarlah instruksi yang diberikan guru! 3. Bacalah dengan cermat uraian materi tentang kondisi masyarakat indonesia pada masa penjajahan, Sub-sub materi Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang! 4. Buatlah berbagai pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari materi pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang. Pertanyaan diarahkan pada hal-hal yang substantif terkait dengan tujuan pembelajaran. 5. Kerjakanlah bersama dengan kelompokmu! 6. Setelah selesai presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas dengan percaya diri. 7.



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 13



Lampiran 3 Bahan Ajar



PERGERAKAN NASIONAL PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG a. Proses Penguasaan Indonesia Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan ekonomi dan politik. Jepang merupakan negara industri yang sangat maju dan sangat besar. Jepang sangat menginginkan bahan baku industri yang tersedia banyak di Indonesia untuk kepentingan ekonominya. Indonesia juga merupakan daerah pemasaran industri yang strategis bagi Jepang untuk menghadapi persaingan dengan tentara bangsa- bangsa Barat. Untuk menyamakan jalur pelayaran bagi bahan-bahan mentah dan bahan baku dari ancaman Sekutu serta memuluskan ambisinya menguasai wilayah- wilayah baru, Jepang menggalang kekuatan pasukannya serta mencari dukungan dari bangsa-bangsa Asia. Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang melakukan penyerangan terhadap pangkalan militer AS di Pearl Harbour. Setelah memborbardir Pearl Harbour, Jepang masuk ke negara-negara Asia dari berbagai pintu. Pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang mendaratkan pasukannya di Tarakan, Kalimantan Timur. Jepang menduduki kota minyak Balikpapan pada tanggal 24 Januari. Selanjutnya, Jepang menduduki kota-kota lainya di Kalimantan. Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16 Februari 1942. Setelah menguasai Palembang, Jepang menyerang Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan Belanda. Batavia (Jakarta) sebagai pusat perkembangan Pulau Jawa berhasil dikuasai Jepang pada tanggal 1 Maret 1942. Setelah melakukan berbagai pertempuran, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang-Jawa Barat. Surat perjanjian serah terima kedua belah pihak ditandatangani oleh Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima Angkatan Perang Belanda) dan diserahkan kepada Letnan Jenderal Imamura (pimpinan pasukan Jepang). Sejak saat itu seluruh Indonesia berada di bawah kekuasan Jepang.



b. Kebijakan Pemerintah Militer Jepang Pada saat kependudukannya di Indonesia, Jepang melakukan pembagian tiga daerah pemerintahan militer di Indonesia, yakni: 1)  Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XXV) untuk Sumatra, dengan pusat di Bukittinggi. 2)  Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XVI) untuk Jawa dan Madura dengan pusat di Jakarta. 3)  Pemerintahan Angkatan Laut (Armada Selatan II) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusat di Makassar. Jepang menggunakan sistem pemerintahan berdikari dalam menjalankan pemerintahan di daerah kependudukannya. Berdikari berarti “berdiri sendiri”. Maksudnya, pemerintah pusat tidak banyak berperan dalam upaya pemenuhan kebutuhan pasukan di daerah kependudukannya. Dengan demikian, pemerintahan militer Jepang di Indonesia lebih leluasa untuk menerapkan sistem penjajahan. Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Selain itu, Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam melakukan ibadah, mengibarkan bendera merah putih yang berdampingan dengan bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh Jepang hanyalah janji manis saja. Sebagai penjajah, Jepang justru lebih kejam dalam menjajah bangsa Indonesia. Jepang melakukan beberapa kebijakan terhadap negara jajahan Indonesia. Program yang paling mendesak bagi Jepang adalah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada di Indonesia untuk tujuan perang. Beberapa kebijakan tersebut antara lain sebagai berikut. 1) Membentuk Organisasi- Organisasi Sosial Organisasi-organisasi sosial yang dibentuk oleh Jepang di antaranya Gerakan 3A, Pusat Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai, dan Masyumi. Gerakan 3A Dipimpin oleh Mr. Syamsudin, dengan tujuan meraih simpati penduduk dan tokoh masyarakat sekitar. Dalam perkembangannya, gerakan ini kurang berhasil sehingga Jepang membentuk organisasi yang lebih menarik. Sebagai ganti Gerakan Tiga A, Jepang mendirikan gerakan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) pada tanggal 1 Maret 1943. Gerakan Putera dipimpin tokoh-tokoh nasional yang sering disebut Empat Serangkai, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. Gerakan Putera cukup diminati oleh kalangan tokoh pergerakan Indonesia. Pemerintah Jepang kurang puas dengan kegiatan yang dilakukan oleh gerakan Putera karena para tokoh gerakan Putera memanfaatkan organisasi ini untuk melakukan konsolidasi dengan tokoh-tokoh RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 14



perjuangan. Pada akhirnya, organisasi Putera dibubarkan oleh Jepang. Pada tahun 1944, dibentuk Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa). Gerakan ini berdiri di bawah pengawasan para pejabat Jepang. Tujuan pokoknya adalah menggalang dukungan untuk rela berkorban demi pemerintah Jepang. Islam adalah agama yang dianut mayoritas penduduk Indonesia. Jepang merasa harus bisa menarik hati golongan ini. Maka, pada tahun 1943 Jepang membubarkan Majelis Islam A’la Indonesia dan menggantikannya dengan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia). Masyumi dipimpin oleh K.H. Hasyim Ashari dan K.H. Mas Mansyur. 2) Pembentukan Organisasi Semi Militer Jepang menyadari pentingnya mengerahkan rakyat Indonesia untuk membantu perang menghadapi Sekutu. Oleh karena itu, Jepang membentuk berbagai organisasi semimiliter, seperti Seinendan, Fujinkai, Keibodan, Heiho, dan Pembela Tanah Air (Peta). Organisasi Barisan Pemuda (Seinendan) dibentuk pada 9 Maret 1943. Tujuannya adalah memberi bekal bela negara agar siap mempertahankan tanah airnya. Dalam kenyataannya, tujuan itu hanya untuk menarik minat rakyat Indonesia. Maksud sesungguhnya adalah untuk membantu menghadapi tentara Sekutu. Fujinkai merupakan himpunan kaum wanita di atas 15 tahun untuk terikat dalam latihan semimiliter. Keibodan merupakan barisan pembantu polisi untuk laki-laki berumur 20-25 tahun. Heiho yang didirikan tahun 1943 merupakan organisasi prajurit pembantu tentara Jepang. Pada saat itu, Jepang sudah mengalami kekalahan di beberapa front pertempuran. Adapun Peta yang didirikan 3 Oktober 1943 merupakan pasukan bersenjata yang memperoleh pendidikan militer secara khusus dari Jepang. Kelak, para eks-Peta memiliki peranan besar dalam pertempuran melawan Jepang dan Belanda. 3) Pengerahan Romusha Jepang melakukan rekruitmen anggota romusha dengan tujuan mencari bantuan tenaga yang lebih besar untuk membantu perang dan melancarkan aktivitas Jepang. Anggota-anggota romusha dikerahkan oleh Jepang untuk membangun jalan, kubu pertahanan, rel kereta api, jembatan, dan sebagainya. Jumlah Romusha paling besar berasal dari Jawa, yang dikirim ke luar Jawa, bahkan sampai ke Malaya, Myanmar, dan Thailand. Sebagian besar romusha adalah penduduk yang tidak berpendidikan. Mereka terpaksa melakukan kerja rodi karena takut kepada Jepang. Pada saat mereka bekerja sebagai romusha, makanan yang mereka dapat tidak terjamin, kesehatan sangat minim, sementara pekerjaan sangat berat. Ribuan rakyat Indonesia meninggal akibat romusha. Mendengar nasib romusha yang sangat menyedihkan, banyak pemuda Indonesia meninggalkan kampungnya. Mereka takut akan dijadikan romusha. Akhirnya, sebagian besar desa hanya didiami oleh kaum perempuan, orang tua, dan anak-anak. Penjajahan Jepang yang sangat menyengsarakan adalah pemaksaan wanita- wanita untuk menjadi Jugun Ianfu. Jugun Ianfu adalah wanita yang dipaksa Jepang untuk menjadi wanita penghibur Jepang di berbagai pos medan pertempuran. Banyak gadis-gadis desa diambil paksa tentara Jepang untuk menjadi Jugun Ianfu. Sebagian mereka tidak kembali walaupun Perang Dunia II telah berakhir. 4) Eksploitasi Kekayaan Alam Jepang tidak hanya menguras tenaga rakyat Indonesia. Pengerukan kekayaan alam dan harta benda yang dimiliki bangsa Indonesia jauh lebih kejam daripada pengerukan yang dilakukan oleh Belanda. Semua usaha yang dilakukan di Indonesia harus menunjang semua keperluan perang Jepang. Jepang mengambil alih seluruh aset ekonomi Belanda dan mengawasi secara langsung seluruh usahanya. Usaha perkebunan dan industri harus mendukung untuk keperluan perang, seperti tanaman jarak untuk minyak pelumas. Rakyat wajib menyerahkan bahan pangan besar-besaran kepada Jepang. Jepang memanfaatkan Jawa Hokokai dan intansi-instansi pemerintah lainnya. Keadaan inilah yang semakin menyengsarakan rakyat Indonesia. Pada masa panen, rakyat wajib melakukan setor padi sedemikian rupa sehingga mereka hanya membawa pulang padi sekitar 20% dari panen yang dilakukannya. Kondisi ini mengakibatkan musibah kelaparan dan penyakit busung lapar di Indonesia. Banyak penduduk yang memakan umbi-umbian liar, yang sebenarnya hanya pantas untuk makanan ternak. Sikap manis Jepang hanya sebentar. Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan maklumat pemerintah yang isinya berupa larangan pembicaraan tentang pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hal ini tentu membuat kecewa bangsa Indonesia.



c. Sikap Kaum Pergerakan Bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menanggapi kebijakan Jepang tersebut. Propaganda Jepang sama sekali tidak memengaruhi para tokoh perjuangan untuk percaya begitu saja. Bagaimanapun, mereka sadar bahwa Jepang adalah penjajah. Bahkan, mereka sengaja memanfaatkan organisasi-organisasi pendirian Jepang sebagai ‘batu loncatan’ untuk meraih Indonesia merdeka. Beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang adalah sebagai berikut. RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 15



1) Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang Kelompok ini sering disebut kolaborator karena mau bekerja sama dengan penjajah. Sebenarnya, cara ini bentuk perjuangan diplomasi. Tokoh-tokohnya adalah para pemimpin Putera, seperti Sukarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Mereka memanfaatkan Putera sebagai sarana komunikasi dengan rakyat. Akhirnya, Putera justru dijadikan para pemuda Indonesia sebagai ajang kampanye nasionalisme. Pemerintah Jepang menyadari hal tersebut dan akhirnya membubarkan Putera dan digantikan Barisan Pelopor. Sama seperti Putera, Barisan Pelopor yang dipimpin Sukarno ini pun selalu mengampanyekan perjuangan kemerdekaan. 2) Gerakan Bawah Tanah Larangan berdirinya partai politik pada zaman Jepang mengakibatkan sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah tanah. Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan melalui kegiatan-kegiatan tidak resmi, tanpa sepengetahuan Jepang (gerakan sembunyi-sembunyi). Dalam melakukan perjuangan, mereka terus melakukan konsolidasi menuju kemerdekaan Indonesia. Mereka menggunakan tempattempat strategis, seperti asrama pemuda untuk melakukan pertemuan-pertemuan. Penggalangan semangat kemerdekaan dan membentuk suatu negara terus mereka kobarkan. Tokoh-tokoh yang masuk dalam garis pergerakan bawah tanah adalah Sutan Sjahrir, Achmad Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul Saleh, dan Amir Syarifuddin. Mereka terus memantau Perang Pasifik melalui radio-radio bawah tanah. Pada saat itu, Jepang melarang bangsa Indonesia memiliki pesawat komunikasi. Kelompok bawah tanah inilah yang sering disebut golongan radikal/ keras karena mereka tidak mengenal kompromi dengan Jepang. 3) Perlawanan Bersenjata Di samping perjuangan yang dilakukan dengan memanfaatkan organisasi bentukan Jepang dan gerakan bawah tanah, ada pula perlawanan-perlawanan bersenjata yang dilakukan bangsa Indonesia di antaranya sebagai berikut. a) Perlawanan Rakyat Aceh Dilakukan oleh Tengku Abdul Djalil, seorang ulama di Cot Plieng Aceh, menentang peraturan-peraturan Jepang. Pada tanggal 10 November 1942, ia melakukan perlawanan. Dalam perlawanan tersebut ia tertangkap dan ditembak mati. b) Perlawanan Singaparna, Jawa Barat Dipelopori oleh K.H. Zainal Mustofa, yang menentang seikerei yakni menghormati Kaisar Jepang. Pada tanggal 24 Februari 1944, meletus perlawanan terhadap tentara Jepang. Kiai Haji Zainal Mustofa dan beberapa pengikutnya ditangkap Jepang, lalu dihukum mati. c) Perlawananan Indramayu, Jawa Barat Pada bulan Juli 1944, rakyat Lohbener dan Sindang di Indramayu memberontak terhadap Jepang. Para petani dipimpin H. Madrian menolak pungutan padi yang terlalu tinggi. Akan tetapi, pada akhirnya perlawanan mereka dipadamkan Jepang. d) Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur Perlawanan PETA merupakan perlawanan terbesar yang dilakukan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Perlawanan ini dipimpin Supriyadi, seorang Shodanco (Komandan pleton). Peta tanggal 14 Februari 1945, perlawanan dipadamkan Jepang karena persiapan Supriyadi dkk. kurang matang. Para pejuang Peta yang berhasil ditangkap kemudian diadili di mahkamah militer di Jakarta. Beberapa di antaranya dihukum mati, seperti dr. Ismail, Muradi, Suparyono, Halir Mangkudidjaya, Sunanto, dan Sudarmo. Supriyadi, sebagai pemimpin perlawanan tidak diketahui nasibnya. Kemungkinan besar Supriyadi berhasil ditangkap Jepang kemudian dihukum mati sebelum diadili.



RPP IPS Kelas VIII – Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang – Erwin Tejasomantri 16