18 0 789 KB
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Puskesmas adalah unit pelaksana pembangunan kesehatan yang mandiri di wilayah kecamatan dalam arti puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab dan mempunyai
kewenangan sejak perencanaan, pelaksanaan ,
monitoring dan evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kerja sesuai dengan situasi, kondisi, kultur budaya dan potensi setempat serta mempunyai kewenangan dan kemampuan dalam mencari, menggali, dan mengelola sumber pembiayaan. Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat,
sehingga
puskesmas
harus
mampu
mewujudkan
gambaran keadaan masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehatmampu memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata atau visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut
dirumuskan
sebagai
visi
puskesmas
yaitu
menjadi
“Puskesmas yang mampu mewujudkan Kesehatan Masyarakat Yang Bermartabat “melalui misi Puskesmas yaitu : 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata ; 2. Mendorong dan meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui upaya promosi kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Tahun 2020 masih ada dana BOK dimana peruntukannya untuk
kebutuhan
UKM
dengan
mengedepankan
promotif
dan
preventif untuk menunjang MDG’S. Dana yang diterima Puskesmas Kendalsari untuk tahun 2019 sebesar Rp. 426.387.500,00 Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 menetapkan Jaminan Sosial Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Khusus untuk Jaminan
Kesehatan Nasional ( JKN ) diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang implementasinya dimulai 1 Januari 2014 Puskesmas sebagai salah satu dari fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama melayani peserta BPJS meliputi a.l. peserta ASKES dan keluarganya,
anggota
TNI/POLRI,
PBI
Jaminan
Kesehatan/Jamkesmas dan PBI pemda seperti Jamkesda dan SPM serta BPJS Mandiri. Dengan adanya Program BPJS otomatis pasien menjadi lebih banyak dan membutuhkan sarana dan prasarana yang lebih banyak. Dari BPJS Puskesmas mendapatkan dana kapitasi dan non kapitasi yang setiap bulan ditransfer ke rekening masing-masing puskesmas. Dana kapitasi tersebut 60 % untuk jasa pelayanan dan 40 % untuk kebutuhan sarana dan prasarana puskesmas. Dana 40 % lebih diutamakan untuk operasional UKP. Puskesmas Kendalsari sudah melaksanakan SMD dimana SMD dilakukan oleh kader kesehatan dengan memberikan kuesioner kepada responden pada bulan Januari 2019 dilanjutkan dengan tabulasi
data
pada
awal
bulan
Pebruari
2019
dan
hasilnya
disampaikan di pertemuan MMD dan lokakarya Mini Tribulanan / Lintas sektor bulan Pebruari 2019. Puskesmas Kendalsari mulai tahun 2017 sudah melaksanakan PIS-PK dengan melakukan survey KS ke seluruh KK di 3 Kelurahan wilayah Puskesmas Kendalsari. Sampai Awal tahun 2019 yang sudah disurvey dan datanya sudah di entry adalah Kelurahan Tulusrejo dan yang masih berlangsung adalah survey di Kelurahan Jatimulyo. Kelurahan Lowokwaru rencana disurvey setelah semua KK di Kelurahan Jatimulyo tercover. Puskesmas Kendalsari belum menjadi Puskesmas BLUD, tahun 2020 semua Puskesmas di Kota Malang akan menjadi PPK BLUD.
B. MAKSUD DAN TUJUAN Pembuatan
RUK
Puskesmas
Kendalsari
tahun
2020
ini
bertujuan agar Puskesmas Kendalsari mempunyai acuan dalam melaksanakan semua program dan kegiatan di tahun 2020 sesuai dengan job description ( uraian tugas ) yang telah dibuat serta untuk mengusulkan kebutuhan – kebutuhan yang diperlukan baik itu merupakan kebutuhan dana, tenaga atau sarana yang nantinya diharapkan untuk peningkatan baik mutu petugas maupun mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat maupun pencapaian target program yang telah ditetapkan oleh puskesmas sendiri. RUK Puskesmas Kendalsari 2020 ini dibuat dengan acuan hasil penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2018 dengan melibatkan seluruh staf Puskesmas Kendalsari dan disusun oleh Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) dan mengacu pada identifikasi dan pemecahan masalah berdasarkan Tim, dimulai dengan tahapan persiapan, kemudian tahap analisa situasi, tahap penyusunan rencana usulan kegiatan ( RUK ) dan tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK). C. VISI DAN MISI PUSKESMAS VISI : Menjadi Puskesmas yang mampu mewujudkan kesehatan masyarakat yang bermartabat MISI : 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata 2.
Mendorong dan meningkatkan kemandirian
masyarakat
untuk
hidup
sehat
melalui
upaya
promosi kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat 3.
Meningkatkan SDM
MOTTO
:
‘Kepuasan masyarakat harapan kami “
kompetensi
JANJI LAYANAN “Kami
siap
memberikan
pelayanan
bermutu
merata
menuju
masyarakat sehat dan mandiri “” BUDAYA MUTU “SEHATI “
:
Salam Sapa Sopan, Effektif dan Efisien, Hormati dan
hargai, Adil, Team Work, Integritas D. TUGAS POKOK dan FUNGSI PUSKESMAS Puskesmas
mempunyai
tugas
melaksanakan
kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Prinsip penyelenggaraan puskesmas meliputi : a. Paradigma sehat; Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. b. Pertanggungjawaban
wilayah;
Puskesmas
menggerakkan
dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. c. Kemandirian masyarakat; Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. 1.
Pemerataan;
Puskesmas
menyelenggarakan
Pelayanan
Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
di
wilayah
kerjanya
secara
adil
tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan. 2.
Teknologi
tepat
guna;
Puskesmas
Pelayanan Kesehatan dengan
menyelenggarakan
memanfaatkan teknologi
tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan,
mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Dan 3.
Keterpaduan
dan
kesinambungan.
Puskesmas
mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas FUNGSI : Puskesmas menyelenggarakan fungsi: 1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan 2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
E.
WEWENANG PUSKESMAS Dalam menyelenggarakan fungsi Puskesmas berwenang untuk: a. Melaksanakan
perencanaan
berdasarkan
analisis
masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan; b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan; c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan; d. Menggerakkan menyelesaikan
masyarakat masalah
untuk
kesehatan
mengidentifikasi pada
setiap
dan tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait; e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat; f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas; g. Memantau kesehatan;
pelaksanaan
pembangunan
agar
berwawasan
h.
Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
Dalam
menyelenggarakan
fungsi
Puskesmas berwenang untuk: j.
Menyelenggarakan
Pelayanan
Kesehatan
dasar
secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu; k. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif; l. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat; m.
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
n. Menyelenggarakan
Pelayanan
Kesehatan
dengan
prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi; o. Melaksanakan rekam medis; p. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan; q. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan; r. Mengoordinasikan
dan
melaksanakan
pembinaan
fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan s. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan. t. Selain
menyelenggarakan
berfungsi
sebagai
Ketentuan
mengenai
fungsi
wahana
diatas,
pendidikan
wahana
pendidikan
Puskesmas Tenaga Tenaga
dapat
Kesehatan. Kesehatan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Sebagai
Unit
Pelaksana
mempunyai 3 fungsi yaitu :
/teknis
Dinas
Kesehatan,
Puskesmas
1) Sebagai
pusat
penggerak
pembangunan
yang
berwawasan
kesehatan. 2) Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. 3) Sebagai
pusat
pelayanan
kesehatan
tingkat
pertama
bertanggung jawab atas wilayah kerja yang ditetapkan.
yang
BAB II
ANALISA SITUASI A.
DATA UMUM 1.
Kondisi geografis :
a.
peta Wilayah kerja Puskesmas Kendalsari
Wilayah kerja Puskesmas Kendalsari termasuk dalam wilayah Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dengan luas wilayah kerja 502.073 Km² yang meliputi 3 kelurahan yaitu : -
Kelurahan Lowokwaru;
-
Kelurahan Tulusrejo;
-
Kelurahan Jatimulyo.
Yang terdiri dari dataran rendah 10 %, dan dataran tinggi 90 %. Adapun batas – batas wilayah kerja Puskesmas Kendalsari adalah : Utara
: Kelurahan Mojolangu;
Selatan
: Kelurahan Samaan;
Timur
: Kelurahan Purwantoro;
Barat
: Kelurahan Dinoyo dan Tunggulwulung.
2. Kondisi Demografi Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari pada tahun 2019 ( berdasarkan Data Monografi Kecamatan Lowokwaru Tahun 2017 ) adalah 57.880 jiwa terdiri dari penduduk laki – laki 28.924 jiwa dan perempuan 28.956 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk mencapai 8.674 jiwa / Km². a. Jumlah Penduduk No . 1. 2. 3.
Kelurahan Jatimulyo Tulusrejo Lowokwaru TOTAL
Jumlah Penduduk Total Pria Wanita 21.171 17.595 19.114 57.880
10.835 8.783 9.306 28.924
10.336 8.812 9.808 28.956
b. Jumlah RT dan RW No. KELURAHAN 1. Lowokwaru 2. Tulusrejo 3. Jatimulyo Jumlah
RT 104 75 75 254
c. Proporsi menurut agama : -
Islam
: 82,82%
-
Kristen/Katolik
: 15,84%
-
Hindu
: 0,75%
RW 15 16 10 41
KK 4.246 3.873 6.313 14.432
-
Budha
: 0,55%
-
Lain – lain
: 0,03%
d. Proporsi menurut pendidikan : -
Tamat SD/sederajad
: 22,56%
-
Tamat SMP/sederajad
: 26,25%
-
Tamat SMTA/sederajad
: 23,20%
-
Tamat PT
: 10,26%
-
Lain – lain
: 17,73%
e. Proporsi menurut mata pencaharian : -
PNS / Swasta
: 16,45%
-
Pedagang
: 45,69%
-
Buruh tani
: 5,92%
-
TNI
: 1,45%
-
Petani
: 1,26%
-
Pengrajin
: 0,05%
-
Lain – lain
: 28,9%
f. Jumlah Posyandu : No
POSYANDU BALITA
. 1. 2. 3.
Lowokwaru Tulusrejo Jatimulyo Jumlah 4. Kader g. Kelurahan Siaga
18 13 8 39 402
POSYANDU LANSIA Lowokwaru Tulusrejo Jatimulyo Jumlah Kader
10 10 10 30 187
Terdapat 3 Kelurahan siaga pada wilayah kerja Puskesmas Kendalsari. h. Pos Kesehatan Keluarga : -
Kelurahan Lowokwaru
:1
-
Kelurahan Tulusrejo
:1
Kelurahan Jatimulyo
-
:2
i. Jumlah Panti : No . 1. 2. 3.
KELURAHAN
PANTI ASUHAN
PANTI WREDA
1 1
1 1 2
Lowokwaru Tulusrejo Jatimulyo Jumlah
3. S a r a n a a. Peribadatan : No
KELURAHAN
MASJID
GEREJA
WIHARA
12 11 9 32
1 2 3
1 1
.
1. 2. 3.
Lowokwaru Tulusrejo Jatimulyo Jumlah
b. Pendidikan : No.
1. 2. 3.
KELURAHAN
Lowokwaru Tulusrejo Jatimulyo Jumlah
TK 18 12 20 50
SD 6 4 7 17
SMP 2 1 3
SMA/K 4 2 6
PT 1 2 3
c. Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas : Mempunyai
-
pelayanan
Rawat
Inap
yang
terdiri
dari
9
bed,dimana sejak diberlakukan kerjasama dengan BPJS maka di Puskesmas tidak ada kelas -
1 Puskesmas Pembantu yang terletak di Jalan Simbar Menjangan No. 36 Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru.
4. Macam – macam pelayanan :
a. UGD dan Persalinan 24 jam; b. Rawat Inap
c. PTRM senin s/d Sabtu; d. Pengobatan Umum dan Poli Lansia sesuai dengan hari kerja; e. Kesehatan Ibu dan Anak sesuai dengan hari kerja terdiri dari : -
Pemeriksaan Ibu hamil dengan PMTCT (preventive mother to child transmision);
-
Pemeriksaan KB;
-
Pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat);
-
Pemeriksaan tumbuh kembang bayi/balita;
-
Pelayanan Imunisasi.
-
Pelayanan Catin
f. IMS ( Infeksi Menular Seksual ) g. Klinik PTRM h. Pemeriksaan kesehatan Gigi dan mulut sesuai dengan hari kerja; i. Laboratorium; j. Konsultasi kesehatan yang berkaitan dengan Gizi; k. Konsultasi kesehatan yang berkaitan dengan Lingkungan; l. Klinik VCT (Voluntary Conseling and Testing)
5. S a r a n a SARANA Meubel Alat Medis Roda 2 Roda 4 Genset Komputer Lap Top Printer Telepon PDAM Internet
PUSKESMAS 2 set Baik 6 2 3 12 7 13 1 ada 50 Mbps
PUSTU Baik -
Baik Baik 1 baik
1
2 Rusak 12 Baik
1 ada 10 Mbps
KET Baik
1 rusak Baik Baik Baik
5.1.Sarana Kesehatan
Puskesmas
Kendalsari
dalam
menjalankan
pelayanan
kesehatan didukung oleh adanya : a. Puskesmas Induk yang terletak di Jl. Cengger Ayam I no. 8 Malang dengan pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu : UGD, Rawat Inap, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA - KB, Poli terpadu ( Gizi, kesling, promkes ), PTRM, layanan VCT, IVA dan Laboratorium serta layanan obat. b. Puskesmas Pembantu 1 buah terletak di Jl. Simbar menjangan kelurahan Jatimulyo c. Poskeskel terletak di 3 kelurahan d. Posyandu Balita ada 39 posyandu tersebar di 3 kelurahan e. Posyandu lansia sebanyak 30 posyandu tersebar di 3 Kelurahan f.
Posbindu sebayak 39 posbindu
g. RSIA
1 (satu) buah
h. DPM (Dokter Praktek Mandiri)
1 (satu) orang
i.
4 (empat) orang
BPM (Bidan Praktek Mandiri)
Sedangkan dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat , berbagai upaya telah dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKGM ) diantaranya adalah Posyandu baik balita maupun Lansia, Poskeskel, Posbindu dan Kelurahan Siaga sebagainya. Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM ) yang paling dikenal masyarakat. Untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat
melalui wadah
keterpaduan
lintas
sektor
dan
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas kesehatan yaitu kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan
gizi, imunisasi, dan penanggulangan penyakit menular. Di puskesmas Kendalsari jumlah posyandu sebanyak 39 pos. Posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata yaitu pratama, madya,
purnama,
dan
mandiri.
Jumlah
posyandu
yang
dikategorikan aktif ( strata purnama mandiri adalah 30 posyandu ( 76,92 % ) 1.
Poskeskel Poskeskel merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat mendekatkan
yang
dibentuk
penyediaan
di
kelurahan
pelayanan
dalam
kesehatan
rangka
dasar
bagi
masyarakat kelurahan , dengan kata lain sebagai salah satu wujudupaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Kegiatan yang dilakukan di Poskeskel yaitu : 1.
Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil
2.
Pelayanan kesehatan ibu menyusui
3.
Pelayanan kesehatan bayi dan balita
4.
Penemuan dan penanganan penderita penyakit termasuk surveilans epidemiologi
5.
Kesiap siagaan terhadap bencana
Adanya Poskeskel merupakan salah satu indicator atau kriteria suatu kelurahan disebut sebagai kelurahan siaga aktif. Jumlah poskeskel di wilayah kerja Puskesmas kendalsari adalah 3 Poskeskel dibawah binaan Bidan wilayah. 2.
Kelurahan Siaga Kelurahan penduduknya
siaga memiliki
diartikan kesiap
sebagai siagaan
kelurahan
yang
sumberdaya
dan
kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Kelurahan
siaga
aktif
merupakan
kelurahan
yang
penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan UKBM yang dapat melaksanakan surveilans berbasis masyarakat ( pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku ), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ). Kelurahan siaga dikatakan aktif jika memenuhi 8 kriteria yaitu : 1. Keberadaan dan keaktifan forum masyarakat kelurahan 2. Adanya kader pemberdayaan masyarakat ( KPM ) atau kader kesehatan atau kader teknis 3. Kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar 4. Adanya Posyandu dan UKBM lainnya aktif 5. Dukungan dana untuk kegiatan esehatan di kelurahan 6. Peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan 7. Adanya peraturan kepala kelurahan atau peraturan walikota 8. Pembinaan PHBS Pada tahun 2019 seluruh kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari merupakan Kelurahan Siaga Aktif semua yaitu Kelurahan Tulusrejo, Jatimulyo dan Lowokwaru.
5.2 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia ( SDM ) merupakan salah satu factor penggerak utama dalam mencapai tujuan program pembangunan dan keberhasilan
proses
pembangunan
kesehatan
salah
satunya
ditentukan oleh keberadaan SDM kesehatan yang berkualitas. Di Puskesmas Kendalsari tahun 2019 data ketenagaan adalah sebagai berikut JENIS TENAGA Dokter Umum
PUSKESMAS 2
PUSTU -
KET
Dokter gigi
3
-
Termasuk Kepala Puskesmas
Bidan Bidan
6 3
1 -
10 1 1 1 2 1 5 1 1
-
Kesehatan Pengemudi Penjaga Kantor Promkes Rekam Medis Admin
1 2 1 1 1
-
Keuangan Bidan magang Penjaga
5 2
Keamanan Cleaning service Pengangkut
Kelurahan Perawat Perawat gigi Apoteker Asisten Apoteker Nutrisionis Sanitarian Administrasi Analis Medis Analis
Non ASN Non ASN Non ASN
-
Kontrak
2 1
-
Kontrak Kontrak
53
1
Sampah
a.
Tenaga Medis Di Puskesmas Kendalsari Awal tahun 2019 jumlah tenaga medis adalah 5 orang terdiri dari :
b.
-
2 orang dokter umum
-
3 orang dokter gigi
Perawat Tenaga perawat terdiri dari 10 orang lulusan D III Keperawatan. Sedangkan perawat gigi adalah lulusan D III Kesehatan gigi.
c.
Bidan Jumlah tenaga bidan di Puskesmas Kendalsari awal tahun 2019 sebanyak 15 orang terdiri dari 10 orang Bidan dengan status Pegawai Negeri Sipil dan 5 orang bidan magang. Dari jumlah 10 orang Bidan 1 orang sebagai Kepala Pustu, dan 3 orang sebagai bidan wilayah.
d.
Tenaga Farmasi dan Laboratorium -
Tenaga farmasi yang dimiliki Puskesmas Kendalsari ada 1 orang apoteker dan 1 orang Asisten apoteker
-
Tenaga Laboratorium terdiri dari 1 orang analis medis dan 1 orang analis kesehatan.
e.
Tenaga gizi dan Kesling -
Tenaga gizi di Puskesmas Kendalsari terdiri dari 2 orang sarjana gizi yang setiap hari melakukan kegiatan baik di dalam Gedung maupun di luar Gedung
-
Tenaga Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kendalsari ada 1 orang lulusan Sarjana Kesehatan Lingkungan
5.3.Pembiayaan Kesehatan Anggaran puskesmas Kendalsari tahun 2018 menurut jenis dan sumber dana sebagai berikut : No
Sumber
Penerimaan
. 1 2 3
Anggaran BOP BOK JKN
Rp. 614.976.150 Rp. 529.739.000 Rp.1.409.740.995,75
6.Situasi derajat Kesehatan
Realisasi Rp. 339.790.650 Rp. 364.761.000 Rp.1.259.067.839
% 55,25 68,85 89,31
Data Penyakit Penyebab Kematian Terbanyak 2018 NO.
PENYEBAB KEMATIAN
JUMLAH YANG MENINGGAL 71 Orang
1.
Jantung
2.
Stroke
37 orang
3.
Malnutrisi
27 orang
4.
kanker
24 orang
5.
Gagal ginjal
20 orang
6.
DM
20 orang
7.
Hipertensi
5 orang
8.
Contusio Cerebri
4 orang
9.
Sepsis
4 orang
10.
TB paru
3 orang
11.
Lain lain
15 orang
Jumlah
230 orang
Sumber Data :SRS Puskesmas Kendalsari Tahun 2018
Data 15 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kendalsari Tahun 2018 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
J00 I.10 R.50 K.29 E.11 M.06 A.09 L.23 R.51 E.78
Jenis Penyakit ISPA Hipertensi Panas Gastritis Diabetes Melitus Artritis Diare Alergi Pusing Hypercholesterolaemi
11 12 13 14 15
J.11 R.05 A.010 J.02 J.45
a Influenza Batuk Typoid Fever Pharingitis Asma
7.Data kunjungan tahun 2018
Jumlah Kasus 4673 kasus 2103 kasus 1412 kasus 1214 kasus 943 kasus 915 kasus 818 kasus 798 kasus 762 kasus 421 kasus 416 409 407 308 183
kasus kasus kasus kasus kasus
No
Uraian Jenis Layanan
2018
1
Rawat inap
33
2
Ruang Pemeriksaan Umum
22310
3
Ruang Pemeriksaan Gigi
3857
4
Ruang Pemeriksaan KIA & KB
9937
5
Klinik Sanitasi
266
6
Ruang Konseling Gizi
522
7
Ruang Tindakan
79
8
Ruang Farmasi (jumlah resep)
23.288
TOTAL Tabel 4.1. Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Pelayanan di Puskesmas Kendalsari Tahun 2018
No
Uraian Jenis Pasien
Laki laki
Perempuan
1
Pasien Umum
6101
9622
2
Pasien Askes
1183
1792
3
Pasien Jamkesmas
126
360
4
BPJS
4553
7060
5
KIS
2218
4171
6
SPM
8
15
14163
23019
total
jenis
Tabel 4.2. Pengguna Layanan berdasarkan Jenis Pasien Tahun 2018
B.
DATA KHUSUS Pencapaian SPM Tabel B.1. Capaian SPM di Puskesmas Kendalsari Tahun 2018
N o 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Indikator Keluarga Sehat Pelayanan kesehatan ibu hamil Pelayanan kesehatan ibu bersalin Pelayanan kesehatan bayi baru lahir Pelayanan kesehatan balita Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar Pelayanan kesehatan pada usia produktif Pelayanan kesehatan pada usia lanjut Pelayanan kesehatan penderita hipertensi Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus
TARGET 2018
CAPAIAN TH 2018
100%
89,8%
100%
86,0%
100%
90,6%
100%
99,7%
100%
100%
100%
50%
100%
81,1%
100%
11,3%
100%
28,5%
Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan
100%
65,1%
jiwa berat
11
Pelayanan kesehatan orang dengan TB
100%
98,4%
12
Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
100%
99,4%
Dari 12 indikator SPM Puskesmas Kendalsari tahun 2018, ada 1 indikator yang telah mencapai 100% yaitu: a. Pelayanan kesehatan pada usia Pendidikan dasar Selain 1 indikator diatas, 11 indikator lainnya tidak mencapai target karena ada perubahan definisi operasional, sehingga terhambat saat pengumpulan data.
d.laporan Progress Implementasi PIS-PK 2018 PUSKESMAS KENDALSARI BULAN :
S /d Dec-18
NAMA KELURAHA N
1 TULUSREJO
JUMLAH SASARAN KK
2 3488
KUNJUNGAN KELUARGA
JUMLAH KK YANG SUDAH DIKUNJUNG I
3
JUMLAH KK JUMLAH YANG JUMLAH KELURAHAN SUDAH SASARAN SUDAH DIENTRY KELURAHAN TOTAL DI COVERAGE APLIKASI KS 4
3488
ANALISIS
1512
5
6 3
1
CAPAIAN KS
INTERVENSI LANJUT MASALAH KESEHATA N SESUAI INDIKATOR KS
PEMBAH ASAN RENCANA INTERVEN SI LANJUT
PELAKSANAAN INTERVENSI LANJUT
10
11
11
IKS TIDAK SEHA T
IKS PRA SEHA T
IKS SEHA T
7
8
9
372
933
207 jamban sehat
program 100 0 100
pembuatan jamban komunal dan sosialisasi perawatan biofilter
JATIMULYO
2604
2604
449
JUMLAH
6092
6092
1961
3
1
6
110
310
482
1243
29 jamban sehat
236
program 100 0 100
pembuatan jamban komunal dan sosialisasi perawatan biofilter
LAPORAN PROGRESS IMPLEMENTASI PIS-PK 2019 PUSKESMAS KENDALSARI BULAN :
S/D JUNI 2019
KUNJUNGAN KELUARGA
NAMA KELURAHAN
JUMLAH SASARA N KK
JUMLAH KK YANG SUDAH DIKUNJUN GI
1
2
3
ANALISIS
JUMLA H KK YANG SUDAH DIENTR Y DI APLIKAS I KS
JUMLAH SASARAN KELURAHA N
JUMLAH KELURAHA N SUDAH TOTAL COVERAGE
4
5
6
INTERVENSI LANJUT
CAPAIAN KS IKS TIDA K SEHA T
IKS PRA SEHA T
7
8
IKS SEHA T
MASALAH KESEHATA N SESUAI INDIKATO R KS
PEMBAHASA N RENCANA INTERVENSI LANJUT
PELAKSANAA N INTERVENSI LANJUT
9
10
11
11
TULUSREJO
3521
3521
2983
3
2
345
1832
806 jamban sehat
program 100 0 100
pembuatan jamban komunal dan sosialisasi perawatan biofilter
JATIMULYO
3725
3725
1404
3
2
97
948
359 jamban sehat
program 100 0 100
pembuatan jamban komunal dan sosialisasi perawatan biofilter
JUMLAH
7246
7246
4387
3
2
442
2780
1165
e Survey PIS PK s/d akhir Juli 2019 Tabel e.1. Capaian Indikator Keluarga Sehat di Puskesmas Kendalsari Tahun 2018
No
Indikator Keluarga Sehat Kel.
Hasil Kel.Jatimulyo
Tulusrejo 48,3
79,8
KB Persalinan Ibu di fasilitas
89,7
100
3
pelayanan kesehatan Bayi mendapatkan
89,4
100
4
imunisasi dasar lengkap Bayi mendapatkan ASI
61
96
5
eksklusif Pertumbuhan Balita
76,5
100
6
dipantau Penderita TB Paru yang
28,6
0
7
berobat sesuai standart Penderita hipertensi yang
22,9
20
8
berobat teratur Penderita gangguan jiwa
66,7
0
diterlantarkan Anggota keluarga tidak ada
53,1
44,9
10
yang merokok Keluarga sudah menjadi
56,9
66,1
11
anggota JKN Keluarga memiliki
98,3
99,5
1
Keluarga mengikuti program
2
berat, diobati dan tidak 9
akses/menggunakan sarana 12
air bersih Keluarga memiliki
97,4
91,5
27 61,41 11,56
25,56 67,5 6,9
akses/menggunakan jamban keluarga Keterangan : Sehat Keterangan : Pra Sehat Keterangan : Tidak Sehat
Puskesmas Kendalsari belum dapat mengukur capaian Indeks Keluarga Sehat di Kelurahan Lowokwaru karena kegiatan survey masih berjalan .
f. 5 Isue Prioritas Pembangunan Kesehatan Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, telah menetapkan lima isu strategis yang menjadi prioritas dalam pembangunan kesehatan
lima tahun ke depan (2020-2024). Kelima isu utama tersebut telah diidentifikasi dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2019. Nila mengungkapkan, lima isu prioritas tersebut ialah Angka Kematian Ibu (AKI) atau Angka Kematian Neonatal (AKN) yang masih tinggi, stunting, tuberculosis (TBC), Penyakit Tidak Menular (PTM), dan cakupan imunisasi dasar lengkap. "Untuk
mempercepat
upaya-upaya
dalam
mengatasi
lima program prioritas di atas, Badan Litbangkes mempunyai peranan penting dengan menyediakan data dan informasi hasil Litbangkes untuk bahan kebijakan program kesehatan,” ungkap Menkes Nila dalam siaran pers yang diterima VIVA, Selasa, 12 Maret 2019.
g. Data Capaian Kinerja Puskesmas Tabel 2.6. Capaian Kinerja Puskesmas Kendalsari Tahun 2017 -2018 Tahun 2017
Tahun 2018
% Cakupan
Target Tahun 2018 (T) dalam %
% Cakupan
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
77,57
88,18
2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
69.44
na
1.Rumah Tangga yang dikaji
20%
100
na
na
2.Institusi Pendidikan yang dikaji
50%
100
na
na
3. Institusi Kesehatan yang dikaji
70%
100
na
na
4. Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dikaji
40%
100
na
na
5. Tempat Tempat Kerja yang dikaji
50%
100
na
na
6. Pondok Pesantren yang dikaji
70%
100
na
na
38.96
46.34
1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS
56%
94
63%
100.0
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV)
68%
100
69%
1000
100%
75
100%
80.0
4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)
63%
100
64%
100.0
5.Tempat Kerja yang memenuhi 89/7-8 indikator PHBS TempatTempat Kerja (klasifikasi IV)
48%
-
49%
10.7
6.Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren (Klasifikasi IV)
28%
100
29%
100.0
Upaya Pelayanan Kesehatan/ Program/Variabel/Sub Variabel Program
Target Tahun 2017 (T) dalam %
2.1.UKM ESSENSIAL
2.1.1.1.Tatanan Sehat
3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)
2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan
20.74
100.00
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga
6 kali
23
100%
100.0
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan
2 kali
100
100%
100.0
3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan
2 kali
50
100%
100.0
4. Kegiatan intervensi pada TTU
2 kali
50
100%
41.2
5. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja
2 kali
50
100%
90.0
6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren
2 kali
75
100%
100.0
2.1.1.3.Pengembangan UKBM
99.60
100.00
1.Pembinaan Posyandu
100%
100
2.Pengukuran tingkat perkembangan Psoyandu
100%
100
3. Posyandu PURI ( Purnama Mandiri )
70%
100
72%
100.0
4.Pengukuran tingkat perkembangan Poskesdes
100%
100
5.Poskesdes beroperasi dengan strata Madya, Purnama dan Mandiri
96%
100
97%
100.0
2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)
100.00
23%
100
24%
100.0
66.67
66.67
1.Desa Siaga Aktif
96%
100
97%
100.0
2.Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Mandiri )
12%
-
13%
0.0
3.Pembinaan Desa Siaga Aktif
12%
100
100%
100.0
1. Penyuluhan Napza 2.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga Aktif
2.1.1.6. Promosi Kesehatan
100
100.00
1.Sekolah Pendidikan Dasar yang mendapat Promosi kesehatan
100%
100
na
na
2.Promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas dan jaringannya (Sasaran masyarakat )
100%
100
na
100%
100
na
na
4.Promosi kesehatan untuk program prioritas di dalam gedung Puskesmas dan jaringannya (Sasaran masyarakat )
na
na
100%
100.0
5.Promosi kesehatan untuk program prioritas melalui pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar edung Puskesmas)
na
na
100%
100.0
100.00
1.Poskesdes beroperasi dengan strata madya,purnama, mandiri
96%
100
1. Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren
90%
100
95%
100.0
2..Poskestren Aktif
28%
100
29%
100.0
3. Pembinaan tingkat perkembangan Pos UKK
90%
100 -
95%
100.0
4. Pembinaan tingkat perkembangan Posbindu PTM
90%
-
95%
100.0
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
80,74
82,31
2.1.2.1.Penyehatan Air
100
49.87
1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB )
40%
82
15%
100,0
2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan
83%
100
83%
100,0
3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB
85%
100
85%
100.0
3. Promosi kesehatan untuk pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas)
2.1.1.7 Program Pengembangan
Na
2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman
100
100.00
1.Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM )
80%
95
55%
100.0
2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan
57%
100
40%
100.0
2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
100
24.37
20%
95
87.50%
28.7
71.50%
86
61%
21.1
2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )
100
100.00
1.Pembinaan sarana TTU
87%
100
87%
93,6
2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan
59%
100
59%
100.0
63.31
44.96
1.Konseling Sanitasi
10%
19
10%
46,8
2. Inspeksi Sanitasi PBL
20%
100
40%
66,2
3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS
20%
72
40%
21.9
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat
66.31
75.00
1.Rumah Tangga memiliki Akses terhadap jamban sehat
83%
77
85%
100.0
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF
50%
-
60%
0.0
3.Jamban Sehat
60%
70
65%
95.0
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas
68%
67
75%
100.0
1..Pembinaan sanitasi perumahan 2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan
2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi)
2.1.3.Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana
80,80
87,33
2.1.3.1.Kesehatan Ibu
83.33
99.11
1.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1)
89%
-
100%
91,8
2.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4)
89%
87
100%
89,8
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)
96%
100
100%
86
4.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
96%
91
100%
86
5.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF)
96%
91
97%
86,4
6.Penanganan komplikasi kebidanan (PK)
80%
100
80%
100.0
2.1.3.2. Kesehatan Bayi
99.55
98.90
1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1)
98%
95
100%
90 ,6
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 28 hari (KN lengkap)
96%
96
100%
90,5
3.Penanganan komplikasi neonatus
80%
100
80%
100.0
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari 11 bulan
96%
97
97%
98.0
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah
55.61
1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan)
84%
84
85%
99,7
2. Pelayanan kesehatan balita (0 59 bulan)
84%
-
100%
86,9
3.Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan)
80%
80
81%
100.0
2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
100
100.00
100%
100
100%
100.0
1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
90%
100
100%
100.0
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
90%
100
92.50%
85
4.Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan kesehatan
100%
100
na
na
90%
100
na
na
6.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas I setingkat SD/MI/SDLB
na
100
100%
100.0
7.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB
na
100
100%
100.0
8.Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar SD + SMP Kelas I
na
na
100%
95.0
9. Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa penjaringan kesehatan
90%
100
92.50%
65,6
10. Pelayanan kesehatan remaja
67%
79
68%
100.0
42.76
79.29
1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR)
69%
83
70%
100.0
2. Peserta KB baru
10%
5,41
10%
10,6
< 10 %
4,29
80%
35.0
lebih dari 90%
100
lebih dari 95%
100.0
> 90%
0
> 90%
100.0
4. Penderita baru pasca pengobatan dengan score kecacatannya tidak bertambah atau tetap
lebih dari 97%
0
lebih dari 97%
100.0
5. Kasus defaulter Kusta
< 5%
100
< 5%
100.0
6. Proporsi tenaga kesehatan Kusta tersosialisasi
lebih dari 90%
0
lebih dari 95%
100.0
7. Kader kesehatan Kusta tersosialisasi
> 90%
0
> 95%
100.0
8. SD/ MI telah dilakukan screening Kusta
100%
0
100%
100.0
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru
79
78.75
100%
57
100%
62.5
4. Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
Pemuan penderita Pneumonia balita
1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru 2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin 3. RFT penderita Kusta
1.Semua kasus TB yang ditemukan dan diobati
2.Penemuan terduga kasus TB
90%
10
100%
73.8
na
90
90%
100.0
2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
53.06
79.89
1.Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
100%
100
100%
100.0
2. Orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV
100%
6
100%
59.8
2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)
92
99.99
1. Angka Bebas Jentik (ABJ)
< 95%
73
< 95%
100.0
2. Penderita DBD ditangani
100%
100
100%
100.0
3.PE kasus DBD
100%
100
100%
100.0
2.1.5.7. Malaria
63.89
0
1.Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan SD
100%
64
na
na
2.Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar (ACT)
100%
0
na
na
3.Penderita positif Malaria yang di follow up
100%
0
na
na
61
0
3.Angka Keberhasilan pengobatan semua kasus TB ( Success Rate/SR)
2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies
1.Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR
100%
61
na
na
2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi
100%
0
na
na
2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi
75
84,85
1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap)
92%
97
92.5%
66,7
2. UCI desa
90%
66
100.0%
100.0
3.Imunisasi Lanjutan Baduta DPT-
80%
90
na
na
HB-Hib (usia 18 - 24 bulan) 3.Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 bulan) PENTA4
na
na
80.0%
100.0
4.Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 bulan) MR2
80%
27
62,8%
21.6
5. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
95%
93
98,3%
98.0
6. Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD
95%
98
95.0%
0.0
7. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3
95%
94
95.0%
100.0
8. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th)
90%
1
85.0%
1.3
9.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th)
85%
100
90.0%
78
10. Pemantauan suhu lemari es vaksin
100%
100
100.0%
100.0
11.Ketersediaan catatan stok vaksin
100%
100
100.0%
100.0
12. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius
100%
100
100.0%
100.0
54.09
91,67
1. Laporan STP yang tepat waktu
80%
100
>80%
62.5
2.Kelengkapan laporan STP
90%
100
> 90%
100.0
3.Laporan C1 tepat waktu
80%
100
>80%
62.5
4.Kelengkapan laporan C1
90%
100
> 90%
100.0
5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu
80%
100
>80%
100,0
6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan)
90%
100
> 90%
100.0
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah
100%
100
100%
100.0
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam
100%
-
100%
33,3
2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
72
67.82
2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology)
Menular 1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
30%
100
30%
100.0
2.Perempuan usia 30 – 59 tahun yang di deteksi dini kanker cervix dan payudara .
30%
0
na
na
3.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR
30%
100
30%
100.0
4.Penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah
30%
100
na
na
5. setiap penderita HT mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart
na
na
27%
16.1
6.Penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah
30%
8
na
na
7. setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart
na
na
7%
22.9
8. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
na
na
30%
100.0
30%
0
na
na
2.2. UKM PENGEMBANGAN
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)
75
44,40
1.Rasio Kunjungan Rumah (RKR)
40%
25
80%
4.6
2.Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat ( Home care)
60%
100
70%
4.6
3. Kenaikan tingkat kemandirian keluarga setelah pembinaan
30%
100
50%
100.0
2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa
63,27
65,1
25%
10 0
25%
100.0
9.Obesitas/IMT pada penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan pemeriksaan IMT
1.Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan jiwa
2. Penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku, gangguan jiwa, gangguan psikosomatik, masalah napza dll ) yang datang berobat ke Puskesmas
40%
10
na
na
na
na
100%
39.0
4.Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / Specialis
25%
57
15%
100.0
5.Kunjungan rumah pasien jiwa
25%
6
30%
87.5
na
na
100%
62.6
2.2.3.Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
64,58
100.00
2.2.3.1.UKGS
100
100%
100
na
na
30%
4
na
na
100
40%
29
na
na
15%
100
na
na
3.PAUD/TK yang mendapat penyuluhan/pemeriksaan gigi dan mulut
na
na
50%
100.0
4.Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi dan mulut
na
na
30%
100.0
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional
75
100.00
1.Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki STPT
10%
100
10%
100.0
2.Penyehat Tradisional Keterampilan yang memiliki STPT
10%
100
10%
100.0
3.Kelompok Asuhan Mandiri yang
10%
-
10%
100.0
3.Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
6.Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ) ringan atau Ganguan Mental Emosional (GME) mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
1. Murid kelas 1 yang dilakukan penjaringan 2. SD/MI dengan UKGS Tahap III 2.2.3.2.UKGM 1. APRAS usia 3-6 tahun yang dilakukan penjaringan di UKBM (Posyandu ) 2. UKBM yang melaksanakan UKGM
terbentuk 4.Panti Sehat berkelompok yang berijin
5%
-
10%
100.0
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional berkelompokyang berijin
5%
-
10%
100.0
30%
100
35%
100.0
2.2.5.Pelayanan Kesehatan Olahraga
74,03
90,8
30%
100
30%
100.0
100%
100
70%
100.0
25%
22
25%
100.0
4. pengukuran kebugaran bagi lansia
na
na
100%
100.0
5. kebugaran bagi karyawan puskesmas
na
na
100%
100.0
6. pengukuran kebugaran bagi guru olahraga dan UKS Sekolah Dasar
na
na
100%
100.0
7. pertemuan guru olahraga
na
na
100%
100.0
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera
51,57
47,6
2.2.6.1.Mata
71.13
41.3
1.Penemuan dan penanganan Kasus refraksi.
70%
39
60%
60.0
2.Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas
65%
67
50%
50.0
3.Penemuan kasus katarak pada usia diatas 45 tahun
35%
6
30%
30.0
4.Penyuluhan Kesehatan Mata
90%
44
na
na
4.Pelayanan rujukan mata
30%
100
25%
25.0
2.2.6.2.Telinga
100
37.3
1.Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran
12%
20
12%
12.0
2.Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas
35%
42
40%
40.0
6.Pembinaan ke Penyehat Tradisional
1.Kelompok /klub olahraga yang dibina 2.Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji 3.Pengukuran Kebugaran jasmani pada anak sekolah
3.Penemuan Kasus Serumen prop
55%
39
60%
60.0
2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia
67,89
81,1
56%
67
na
na
na
na
100%
15.7
2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja
67,89
100.00
1.Pekerja formal yang mendapat konseling
25%
35
30%
100.0
2.Pekerja informal yang mendapat konseling
30%
96
30%
100.0
3. Promotif dan preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan kerja
30%
100
30%
100.0
2.2.9. Kesehatan Matra
100
100.00
70%
100
75%
100.0
100%
100
100%
100.0
2.3.Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
2.3.1. Pelayanan Non Rawat Inap
108.13
73.48
1. Angka Kontak
150 per mil
91.71
150 per mil
100.0
2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik
kurang dari 5%
0
< 5%
100.0
50%
48
50%
100.0
na
na
100%
15,8
Lansia umur lebih atau sama dengan 60 tahun yang mendapat pelayanan kesehatan lansia di fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu . Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
1.Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji 3 bulan sebelum operasional terdata. 2.Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi Cepat]
3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB) 4. Setiap penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 5. Setiap penderita diabetes mellitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
na
na
100%
19,3
4.Penyediaan rekam medis rawat jalan kurang dari 10 menit
100%
100
na
na
6.Kelengkapan pengisian rekam medik rawat jalan
100%
100
100%
92.0
7.Pelayanan Persalinan normal satu hari ( one day care )
100%
100
100%
0.0
>1
223
100%
100.0
60%
79
100%
51,1
na
na
5%
100
2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat
0
100
1.Standar jumlah dan kualitas tenaga di Unit Gawat Darurat
100%
0
100%
100
2. Standar fasilitas, peralatan, sarana, prasarana dan obat emergensi di UGD
100%
0
80%
3.Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai pelayanan
100%
-
100%
100
2.3.3. Pelayanan Kefarmasian
44,04
58,9
1.Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas
80%
44
80%
41,2
2 . Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 20 obat indikator
83%
0
83%
80,0
3. Penggunaan obat rasional
66%
-
68%
25.0
2.3.4.Pelayanan laboratorium
75
60
1.Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar
100%
100
60%
100.0
2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan
100%
100
100%
100.0
8. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap yang dicabut >1 9.Bumil yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi 10.Pelayanan konseling gizi
100
laboratorium 3.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI)
100%
100
100%
100.0
4. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1
na
na
100%
0
5. Pengambilan sputum BTA
na
na
20%
0
2.3.5.Pelayanan Rawat Inap
0
0.00
40%
7,0
10% 40%
7,0
2.Kelengkapan pengisian rekam medik rawat inap dalam 24 jam
100%
100
100%
100
3.Visite pasien rawat inap dilakukan oleh Dokter
100%
100
100%
100
0
41
0
33
80%
100
80%
100
1.Bed Occupation Rate(BOR)
4. Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih 5.Pelayanan konseling gizi
a.
Hasil Rekap PKP Tahun
b.
c.
2018X2.1.UKM ESSENSIAL
e.
f.
g.
j.
k.
i.
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1.Tatanan Sehat
d.
Capaia
n Riil h.
88,18
l.
81,79
m.
2.1.1.3. Pengembangan UKBM
n.
o.
p.
80,27
q.
2.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga
r.
s.
t.
66,67
v.
w.
x.
82,31
z.
aa.
bb.
100
Aktif u.
y.
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
2.1.2.1.Penyehatan Air
cc.
Sanitasi Dasar
ee. V
gg.
hh.
ii.
ll.
mm.
pp.
qq.
Ibu , Anak dan Keluarga Berencana
ss.
tt.
uu.
xx.
yy.
bbb.
ccc.
Berencana (KB)
eee.
fff.
ggg.
jjj.
kkk.
nnn.
ooo.
rrr.
sss.
Pengendalian Penyakit
uuu.
vvv.
www.
zzz.
aaaa.
dddd.
eeee.
hhhh.
iiii.
Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
kkkk. 2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue
llll.
mmmm.
(DBD)
oooo. 2.1.5.7. Malaria
pppp.
qqqq.
kk.
2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan
2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi)
2.1.2.6.
Sanitasi
Total
Berbasis
Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan
dd.
ff.
64,35
jj.
58,96
nn.
73,75
rr.
87,33
vv.
90
zz.
94,75
ddd.
58,33
hhh.
93,96
lll.
94,77
ppp.
87,10
ttt.
84,82
xxx.
59,68
Masyarakat oo.
ww.
aaa.
iii.
2.1.3.Upaya Pelayanan Kesehatan
2.1.3.1.Kesehatan Ibu
2.1.3.2. Kesehatan Bayi
2.1.3.5.
Pelayanan
Keluarga
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
mmm. 2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
qqq.
yyy.
2.1.5.Upaya
Pencegahan
dan
2.1.5.1. Diare
2.1.5.3.Kusta
cccc. 2.1.5.4.Tuberculosis
Bacillus (TB)
Paru gggg. 2.1.5.5.Pencegahan
dan
bbbb. 90
ffff.
92,62
jjjj.
100
nnnn. 95,91
rrrr.
100
tttt.
uuuu.
xxxx.
yyyy.
bbbbb.
ccccc.
fffff.
ggggg.
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
iiiii.
jjjjj.
kkkkk.
Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)
mmmmm.
nnnnn.
ooooo.
rrrrr.
sssss.
ttttt.
Kesehatan
vvvvv.
wwwww.
xxxxx. 60
yyyyy. 2.2.5.Pelayanan kesehatan Olahraga
zzzzz.
aaaaaa.
bbbbbb.
ssss.
2.1.5.8.
Pencegahan
dan
Penanggulangan Rabies wwww.
2.1.5.9.
Pelayanan
Imunisasi aaaaa. 2.1.5.10.Pengamatan
Penyakit
(Surveillance Epidemiology) eeeee. 2.1.5.11.Pencegahan
2.2.1.Pelayanan
dan
Keperawatan
2.2.2.Pelayanan Kesehatan
Jiwa qqqqq.2.2.3.Pelayanan
Kesehatan
Gigi
vvvv. 0
zzzz.
84,85
ddddd.91,67
hhhhh.93,33
lllll.
44,40
ppppp.65,1
100
Masyarakat uuuuu.2.2.4.Pelayanan Tradisional
90,8 cccccc. 2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera
dddddd.
eeeeee.
hhhhhh.
iiiiii.
llllll.
mmmmmm. nnnnnn.
50,6
pppppp.
qqqqqq.
rrrrrr. 81,1
Lansia
ssssss. 2.2.8. pelayanan Kesehatan Kerja
tttttt.
uuuuuu.
gggggg.
kkkkkk.
oooooo.
2.2.6.1.Mata
2.2.6.2.Telinga
2.2.7. Pelayanan Kesehatan
ffffff. 47,6
jjjjjj.
41,6
vvvvvv. 100
wwwwww.
2.2.9. Pelayanan Kesehatan
xxxxxx.
yyyyyy.
zzzzzz. 100
2.3. Pelayanan Non Rawat
bbbbbbb.
ccccccc.
ddddddd.
73,48
Matra aaaaaaa. Inap
eeeeeee.
2.3.1.
Pelayanan
Gawat
fffffff.
ggggggg.
hhhhhhh.
Darurat
100
iiiiiii.
jjjjjjj.
kkkkkkk.
lllllll.
mmmmmmm. 2.3.3.Pelayanan
nnnnnnn.
ooooooo.
ppppppp.
laboratorium
60
rrrrrrr.
sssssss.
ttttttt. 0,00
vvvvvvv.
wwwwwww. xxxxxxx.
2.3.2. Pelayanan Kefarmasian
qqqqqqq.
2.3.4.Pelayanan Rawat Inap
uuuuuuu.
58,9
yyyyyyy.
Dari hasi Penilaian Kinerja Puskesmas Kendalsari pada Tahun 2018, terdapat
13
Program/Kegiatan yang belum tercapai yaitu :
(1)
Upaya Promosi Kesehatan (pada variable tatanan sehat ,Pengembangan UKBM dan Pengembangan Desa Siaga aktif)
(2)
Upaya Kesehatan Lingkungan (pada variable Penyehatan air, penyehatan perumahan dan sanitasi dasar, Yankesling dan STBM))
(3)
Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana (pada variable Kesehatan ibu, kesehatan bayi, dan pelayanan KB)
(4)
Upaya Gizi (pada Pelayanan gizi masyarakat, pemantauan status gizi)
(5)
Upaya Pencegahan Penyakit (pada variable Diare,ISPA, TB Paru, Pelayanan Imunisasi,
(6)
Upaya Pelayanan Keperawatan Kesehatan masyarakat
(7)
Upaya Kesehatan Jiwa
(8)
Upaya Kesehatan Indera (pada variable mata dan telinga)
(9)
Upaya Pelayanan kesehatan lansia
(10) Pelayanan Non Rawat Inap ( UKP ) (11) Pelayanan Gawat Darurat
(12) Pelayanan Kefarmasian (13) Pelayanan Kesehatan Tradisional
3.1. Identifikasi Permasalahan Puskesmas Kendalsari Permasalahan merupakan kesenjangan antara kinerja puskesmas dan kondisi yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan atau target yang telah ditetapkan, serta antara hal yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan kesehatan pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang dimanfaatkan, dan
ancaman
yang
tidak
diantisipasi.
Perbedaan
berdasarkan perbandingan capaian setiap indikator kinerja
yang tidak
tersebut
puskesmas
diperoleh
dengan standar
SPM, target tahunan di dalam penilaian kinerja puskesmas /capaian tahun sebelumnya atau tren Beberapa
kondisi yang masih menjadi permasalahan
Puskesmas Kendalsari
berdasarkan analisa data selama dua tahun terakhir adalah : 1. Kuantitas SDM baik medis, paramedis, dan non medis masih belum memadai 2. Kondisi kesehatan lingkungan di wilayah semua kelurahan belum ODF 3. Masih terjadi kematian bayi di wilayah kerja 4. Masih ada kasus balita Gizi buruk dan stunting di wilayah Puskesmas Kendalsari 5. Belum semua kelurahan mencapai IDL dan Imunisasi lanjuta baduta masih sangat rendah 6. Angka penyakit tidak menular Hipertensi dan Diabetes militus masih cukup tinggi 7. Standart pelayanan minimal bidang kesehatan dari 12 indikator masih ada 11 indikator yang belum memenuhi target dan 3 indikator yang masih 50 % kebawah . 8. Pelaksanaan PIS PK masih belum mendapatkan IKS secara keseluruhan karena masih ada 1 Kelurahan yang belum tuntas yaitu Kelurahan Lowokwaru, hasil survey KS belum semua di entry, masih ada 32% yang belum di entry dari data KS yang sudah disurvey. 9. Puskesmas Kendalsari belum menerapkan PPK BLUD
Berikut ini permasalahan kesehatan di Puskesmas Kendalsari, penyebab dan faktorfaktor yang mempengaruhinya sebagaimana tabel 3.1 No
Identifikasi Masalah
Kriteria Penilaian
Total
Prioritas
Score
Masalah
U
S
G
Kuantitas SDM baik medis, paramedis, dan non medis masih belum memadai
3
2
2
8
IX
Kondisi kesehatan lingkungan di wilayah semua kelurahan belum ODF
3
3
4
10
VI
3
Masih terjadi kematian bayi di wilayah kerja
5
5
3
13
III
4
Masih ada kasus balita Gizi buruk dan stunting di wilayah Puskesmas Kendalsari
5
4
3
12
IV
Belum semua kelurahan mencapai IDL dan Imunisasi lanjuta baduta masih sangat rendah
5
4
5
14
II
Angka penyakit tidak menular Hipertensi dan Diabetes militus masih cukup tinggi
5
3
3
11
V
Standart pelayanan minimal bidang kesehatan dari 12 indikator masih ada 11 indikator yang belum memenuhi target dan 3 indikator yang masih 50 % kebawah
5
5
5
15
I
Pelaksanaan PIS PK masih belum optimal baru 2 Kelurahan dari 3 Kelurahan yang sudah disurvey dan yang di entry masih menyisakan 32%
4
3
2
9
VII
Puskesmas Kendalsari menerapkan PPK BLUD
3
2
3
8
VIII
1
2
5
6
7
8
9
belum
Tabel 3.2. Pemetaan Penyebab permasalahan dan akar masalah
No
1
Masalah
3
Penyebab Masalah 4
Faktor-faktor yang mempengaruhi Internal
Eksternal
5
6
Akar Masalah
7
1
1. Kuantitas SDM baik medis, paramedis maupun non medis belum memadai
Rasio jumlah penduduk yang harus dilayani lebih banyak dari jumkah tenaga yang ada
Pemenuhan SDM bergantung dari dropping dari Dinkes
2. Kondisi kesehatan lingkungan diwilayah semua kelurahan belum ODF
Masih banyak masyarakat yang belum BAB di jamban sehat (BABS)
Komitment Kepala Daerah masih kurang Kesadaran masyarakat tentang pentingnya BAB di jamban sehat masih kirang
Puskesmas belum menerapkan PPK BLUD sehingga tidak bisa merekrut tenaga sendiri
Kondisi wilayah kota lahat sempit, pemukiman padat, daerah aliran sungai
3. Kematian Bayi di wilayah masih terjadi
BBLR Ibu anemia Meninggal didalam kandungan
Petugas kesehatan belum optimal dalam memantau bayi baru lahir
Banyak tenaga yang rangkap tugas sehingga pelaksanaan tupoksi kurang optimal Capaian target kinerja kurang
Dampak langsung belum terlihat sehigga BABS bagi sebagian masyarkat tidak merasa menjadikan suatu masalah Belum sinerginya program lintas SKPD Regulasi belum dijalankan
Pemahaman dan Banyak penduduk Kesadaran KotaMalang (Ber masyarakat KTP Kota Malang) untuk yang sehari hari senantiasa tinggal di wilayah memeriksakan luar Kota Malang, kesehatan bayi sehingga tidak pasca terpantau saat persalinan Ada permasalahan
No
1
Masalah
3
4. Masih terjasi balita gizi buruk dan stunting di wilayah kerja
Penyebab Masalah 4
Kurangnya asupan zat gizi pada Bayi dan Balita yang membutuhk an kecukupan gizi
Belum optimalnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Akar Masalah
Internal
Eksternal
5
6
7
masih rendah Ada kasus kasus tertentu seperti kehamilan yang tidak diinginkan atau disembunyikan Pengetahuan keluarga / masyarakat yang kurang ttg pola makan yang benar Ketidakmampua n sebagian masyarakat untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi/ balitanya ( faktor kemiskinan)
pada kes bayinya
Petugas kesehatan belum optimal dalam memberikan informasi tentang Gizi kepada sebagian masyarakat Kurangnya media informasi ttg Gizi yang mudah di lihat/ diketahui oleh masyaraka
Petugas
Pola makan dan kebiasanaan yang menyebabkan kurangnya asupan gizi Ketidakmampuan keluarga untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi/ balita (miskin)
No
1
Masalah
3 5. Belum semua kelurahan mencapai IDL dan Imunisasi lanjutan baduta masih rendah
Penyebab Masalah 4 Cakupan Kelurahan IDL dan Imunisasi lanjutan baduta
Hipertensi dan 6. Angka Diabetes penyakit militus tidak masuk 10 menular besar hipertensi penyakit dan diabetes kungjungan militus Puskemas masih tinggi Sasaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi Internal
Eksternal
5
6
kesehatan kurangnya belum kesadaran optimal sebagian dalam masyarakat/ memberikan kelompok informasi masyarakat akan dan pentingnya kurangnya imunisasi; media informasi ttg penyakit PD3I dan imunisasi yang mudah di lihat/ diketahui oleh masyarakat Belum optimalnya sebagian tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan imunisasi Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan imunisasi dalam buku kohort oleh petugas kesehatan
Pelaksanaan kegiatan Skreening penduduk usia > 15 tahun masih belum optimal
Pemahaman dan Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan secara periodik masih rendah Kesadaran
Akar Masalah
7
Adanya sebagian kelompok masyarakat yang mempermasalahk an “halal haram imunisasi”, terkait keyakinannya.
Keterbatasan jumlah petugas / SDM di Puskesmas
No
1
Masalah
3
Penyebab Masalah 4
Faktor-faktor yang mempengaruhi Internal
Eksternal
5
6
belum masyarakat semua unyuk 7. 11 mendapatka Keterbatasa memeriksakan indikator n pelayanan n Tenaga / diri atau cek SPM belum kesehatan SDM kesehatan secara mencapai sesuai Puskesmas berkala masih target standart Perlu rendah penyiapan logistik bahan Belum bisa pemeriksaan menentuka Aplikasi KS n IKS (Indek sering loading 8. Pelaksanaan Keluarga Belum di hari kerja PIS PK Sehat) di menjadi belum Wilayah kelurahan Optimal lokus masih 10 % Petugas dari total belum coverage medapatkan pelatikan Manajemen Puskesmas dan PIS PK Kendala di entry data untuk KK yang sudah di Survey
9. Puskemas belum menerapkan PPK BLUD
Belum ada Komitmen Perangkat Daerah
Advokasi yang belum berhasil
Regulasi belum ditetapkan oleh Perangkat Daerah
Akar Masalah
7
Keterbatasan jumlah SDN Puskesmas yang melaksanakn SPM
’
Keterbatasan jumlah SDM Puskesmas yang melaksanakn kunjungan KS
Regulasi Terkait PPK BLUD belum ada
3.2.
TELAAH VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN
WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
Dalam dokumen RPJMD Kota Malang
2018-2023, yang telah
ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Malang Nomor : 1 tahun 2019 pada tanggal 22 Maret 2019, ditetapkan Visi dan Misi serta Program kerja Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang juga harus ditelaah dan menjadi rujukan Dinas Kesehatan dalam menyusun program kerja dan kegiatan dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan.
Tabel 3.3. : Telaah Visi, Misi, dan Program KDH/WKDH N o
Visi/ Misi/ Program Kerja KDH/WKDH
Tupoksi PD
Permasa lahan
Faktor Pengham Pendo bat rong
Visi : Kota Malang Bermartabat ((Manusia Paripurna, Terdidik dan Berkharakter – Kota yang Lembut & Tegas – Aman & Nyaman – Penuh Kesadaran Positif) Misi : Menjamin Akses dan Kualitas Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Dasar Lainnya Bagi Semua Warga Program Kerja Walikota/ Wakil Walikota/ Prioritas bidang kesehatan : 1) Universal Health Coverage (UHC) - 100% Warga Kota Malang mendapat Jaminan Kesehatan BPJS, warga tidak mampu ditanggung Pemkot 2) Upgrade Kualitas Layanan Puskesmas
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kesehatan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1) perumusan kebijakan Daerah di bidang kesehatan; 2) pengelolaan upaya kesehatan; 3) pendayagunaan tenaga kesehatan; 4) pembinaan, pengawasan, dan peningkatan mutu Tenaga Kesehatan; 5) pelaksanaan kerja sama dalam negeri di bidang Tenaga Kesehatan; 6) penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan
-
-
-
N o
Visi/ Misi/ Program Kerja KDH/WKDH 3) Unit Layanan Kesehatan 24 Jam, lengkap dengan dokter jaga dan perawat di setiap kelurahan 4) JAMPERSAL 1 Juta Rupiah 5) Ambulan Gratis tiap Kelurahan, penambahan 100 armada dengan waktu tunggu 15 menit 6) Preventif dan Promotif Kesehatan masyarakat dan kualitas hidup pasien terminal melalui peran aktif dokter keluarga
Tupoksi PD
yang mendukung perumusan kebijakan; 7) pengelolaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan; 8) pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan; 9) pelaksanaan promosi kesehatan; 10) pelaksanaan perbaikan gizi keluarga dan masyarakat; 11) pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan; 12) pengelolaan pelayanan kesehatan olahraga; 13) pemberian dan pencabutan perizinan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangannya; 14) pelaksanaan pemungutan retribusi daerah; 15) koordinasi dan pelaksanaan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan; 16) Pengendalian pelaksanaan program di bidang kesehatan; 17) pengelolaan administrasi umum; 18) pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional; dan 19) penyelenggaraan UPT.
Permasa lahan
Faktor Pengham Pendo bat rong
Sedangkan tujuan, sasaran dan strategi bidang kesehatan yang ditetapkan dan tertuang dalam RPJMD Kota Malang 2018 2023 adalah sebagai berikut :
Tujuan
:
Terwujudnya
pemerataan
akses
dan
kualitas
pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya
Sasaran :
Meningkatnya kualitas layanan kesehatan
Strategi :
Peningkatan layanan kesehatan tingkat dasar dan pemerataan tenaga kesehatan
BAB IV
BAB IV
PENENTUAN STRATEGI DAN
INDIKATOR, TARGET KINERJA DAN STRATEGI
PEMECAHAN MASALAH
Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang menggambarkan bagaimana tujuan dan sasaran Puskesmas akan dicapai. Sedangkan kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran Puskesmas. Analisis faktor-faktor internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Puskesmas Kendalsari, sedangkan analisis faktorfaktor eksternal diperlukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi Puskesmas Kendalsari dalam mencapai tujuan Puskesmas. Analisis dan identifikasi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
Puskesmas
Kendalsari, serta peluang dan ancaman yang dihadapi Puskesmas, dilakukan dengan analisis sederhana SWOT sebagaimana matrik dan tabel berikut
Tabel. 4.1 Identifikasi Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Puskesmas Kendalsari PELUANG
ANCAMAN
(0PPORTUNITIES)
(THREATS)
1. Jumlah penduduk yang banyak (peluang 2.
FAKTOR EKSTERNAL
3. 4.
FAKTOR INTERNAL
5. 6. 7. 8. 9.
meningkatkan kepesertaan BPJS) Letak puskesmas yang mudah dijangkau dan transportasi yang baik, memudahkan akses kesemua wilayah Pengelolaan keuangan BLUD Peluang kerjasama dengan Jejaring dan Yankes lain Kebijakan dan program dinas kesehatan dan pemda yang mendukung Tarif pelayanan faskes swasta dilingkungan Puskesmas Kendalsari mahal Komitmen Dinas Kesehatan terhadap program JKN, SPM, dan PIS PK Pemanfaatan perkembangan tehnologi di bidang kesehatan dan umum Tersedianya SDM yang berdaya ( professional, produktif, dan berkomitmen) Adanya regulasi yang jelas untuk trustur organisasi dan struktur mutu manajemen Puskesmas
59
1. Kuantitas SDM baik medis, paramedis, dan non medis masih belum memadai 2. Kondisi kesehatan lingkungan di wilayah semua kelurahan belum ODF 3. Masih terjadi kematian bayi di wilayah kerja 4. Masih ada kasus balita Gizi buruk dan stunting di wilayah Puskesmas Kendalsari 5. Belum semua kelurahan mencapai IDL dan Imunisasi lanjutan baduta masih sangat rendah 6. Angka penyakit tidak menular Hipertensi dan Diabetes militus masih cukup tinggi 7. Standart pelayanan minimal bidang kesehatan dari 12 indikator masih ada 11 idikator yang belum terpenuhi target dan 3 indikator yang masih mencapai dibawah 50 % 8. Pelaksanaan PIS PK masih belum optimal baru 2 dari 3 Kelurahan 9. Puskesmas Kendalsari belum menerapkan PPK BLUD
KEKUATAN (STRENGTHS) 1. Puskesmas sudah terakreditasi, alur pelayanan berjalan dengan baik 2. Adanya kerjasama yang bagus dengan lintas sektor dan jejaring puskesmas 3. Tenaga Medis dan Paramedis kompeten sesuai standar 4. Sistem rujukan berjalan dengan baik 5. Puskesmas memiliki kader kesehatan dengan jumlah yang cukup dan berkompetensi sebagai kader kesehatan 6. Tersedia media informasi yang lengkap 7. Kegiatan FMPP dan UKBM (Posyandu balita, lansia, Posbindu, POS UKK, Poskeskel dan Kelsi) berjalan dengan baik 8. Penggunaan alokasi anggaran dibuat oleh Puskesmas sesuai kebutuhan dan kemampuan penyerapan
ALTERNATIF STRATEGI (SO) 1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan puskesmas untuk program Admen, UKM dan UKP 2. Mempertahankan dan meningkatkan kerjasama yang bagus dengan lintas sektor dan jejaring puskesmas 3. Pemberdayaan SDM sesuai dengan ketrampilan dan kompetensinya 4. Mempertahankan Sistem jejaring yang kuat antar Klinik swasta, RS swasta, dan fasilitas kesehatan yang lain 5. Pemberdayaan kader untuk membantu pembangunan kesehatan di wilayah kerja 6. Melakukan promosi tentang pelayanan Puskesmas Kendalsari melalui berbagai media 7. Memaksimalkan peran UKBM dalam peningkatan derajat kesehatan di wilayah kerja 8. Pemanfaatan alokasi anggaran sesuai dengan rencana kebutuhan anggaran yang sudah dibuat semaksimal mungkin.
ALTERNATIF STRATEGI (ST) 1. sebaik-baiknya 2. pelatihan, seminar serta mengoptimalkan kinerja SDM yang ada 3. lintas sektor serta pemicuan ditingkat masyrakat 4. dan anak untuk semua variabel kegiatan 5. untuk penanganan Anemia di wilayah dan tetap meningkatkan kegiatan rutin penanganan gizi masyarakat 6. masyarakat langsung serta perbaikan pencatatan dan pelaporan 7. peningkatan prolanis 8. serta menambah inovasi kegiatan dalam pencapaian target SPM 9. 10. yang menerapkan PPK BLUD 11.
KELEMAHAN (WEAKNESS)
ALTERNATIF STRATEGI (WO)
60
strategis sekitar puskesmas. ALTERNATIF STRATEGI (WT)
1.
Banyak tenaga yang rangkap tugas sehingga pelaksanaan tupoksi kurang optimal sehingga bayak capaian program yang kurang dari target
2.
Dampak langsung belum terlihat sehingga BABS bagi sebagian masyarkat tidak merasa menjadikan suatu masalah
3.
Pertimbangan biaya berobat ke faskes
4.
Pola makan dan kebiasaan yang menyebabkan kurangnya asupan gizi dan adanya sebagian keluarga yang tidak mampu mencukupi kebutuhan gizi bayi menyebabkan adanya penderita gizi buruk dan stunting
5.
Adanya sebagian kelompok masyarakat yang mempermasalahkan “halal haram imunisasi”, terkait keyakinannya.
1. Peningkatan kualitas tenaga yang tersedia dengan pelatihan dan seminar serta penataan SDM yang tepat pada struktur organisasi maupun mutu manajemen Puskesmas
2.
Pemicuan berkelanjutan, sosialisasi perda
1.
Peningkatan kinerja pegawai dengan pemberian reward dan Punishment
2.
Peningkatan kesadaran masyarakat lewat pemicuan
3.
Mendorong masyarakat di wilayah Kota Malang semua menjadi peerta JKN
3.
Pendampingan dan pemantauan pada bayi oleh petugas dan kader
4.
Edukasi berkelanjutan dan pelaksanaan monitoring evaluai pada penderita gizi buruk dan stunting
4.
Peningkatan pengetahuan pada orang tua tentang kebiasaan dan pola makan terhadap bayi dan balitanya
5.
Melaporkan pada Dinkes untuk tindak lanjut penanganan kasus, dengan tetap memberikan edukasi pada sasaran
61
5.
Meningkatkan kesadaran masyarakta dengan pemberian penyuluhan dan konseling tentang pentingnya Imunisasi
6.
Keterbatasan jumlah tenaga / SDM di Puskesmas
6. Meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan dan seminar seminar serta mengkoptimalkan SDM ang ada 7. Mengusulkan kepada Dinas Kesehatan untuk mengawal pengusulan Regulasi
7.
Regulasi terkait PPK BLUD belum ada
8.
8. Mengoptimalkan SDM yang tersedia dengan Keterbatasan penataan jadwal kegiatan tenaga untuk melaksanakan kunjungan KS,PIS PK belum total coverage
9.
Keterbatasan ketersediaan obat kronis yang tergantung pada stok di Dinas Kesehatan
9.
Penggunaan anggaran dengan fleksibilitas BLUD
6. 7.
Optimalisasi SDM Pengusulan regulasi Penerapan Puskesmas PPK BLUD melalui Dinkes ke Pemerintah daerah .
8.
Optimalisasi SDM yang tersedia
9.
Koordinasi ketersediaan obat kronis dengan bidang far makmin Dinas Kesehatan
dari analisis dan identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Puskesmas Kendalsari, serta peluang dan ancaman yang dihadapi Puskesmas strategi strategi yang sudah di rumuskan dan digunakan sebagai alternative pemecahan masalah debagai berikut :
62
Tabel. 4.2 Pemecahan Masalah No
Prioritas Masalah
Penyebab masalah
Pelaksanaan Belum bisa menentukan PIS PK masih IKS (Indek belum Keluarga optimal baru Sehat) di Wilayah 2 dari 3 kelurahan Kelurahan Lowokwaru sasaran
Alternatif Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah Terpilih
Meningkatkan pelaksanaan PIS PK di sela sela kegiatan rutin tahunan seperti screening dan BIAS
Meningkatkan pelaksanaan PIS PK di sela sela kegiatan rutin tahunan seperti screening dan BIAS dengan melibatkan seluruh staf Puskesmas.
Pengusulan regulasi Penerapan Puskesmas PPK BLUD melalui Dinkes ke Pemerintah daerah
Pengusulan regulasi Penerapan Puskesmas PPK BLUD melalui Dinkes ke Pemerintah daerah
Masih terjadi BBLR Anemia kematian IUFD bayi di wilayah kerja
Pendampingan dan pemantauan pada ibu hamil sampai melahirkan oleh petugas dan kader
Pendampingan dan pemantauan pada ibu hamil sampai melahirkan oleh petugas dan kader
Sasaran Standart belum semua pelayanan mendapatkan minimal pelayanan bidang kesehatan sesuai kesehatan standart dari 12 indikator masih ada 11
Meningkatkan pelaksanaan kegiatan rutin serta menambah inovasi kegiatan dalam pencapaian target SPM
Meningkatkan pelaksanaan kegiatan rutin serta menambah inovasi kegiatan dalam pencapaian target SPM
Puskesmas Kendalsari belum menerapkan PPK BLUD
Belum ada Komitmen Perangkat Daerah
63
Keterangan
idikator yang belum terpenuhi target dan 3 indikator yang masih mencapai dibawah 50 % Masih ada kasus balita Gizi buruk dan stunting di wilayah Puskesmas Kendalsari
Kurangnya asupan zat gizi pada Bayi dan Balita yang membutuhkan kecukupan gizi
Edukasi berkelanjutan dan pelaksanaan monitoring evaluai pada penderita gizi buruk dan stunting
Edukasi berkelanjutan dan pelaksanaan monitoring evaluai pada penderita gizi buruk dan stunting
Hipertensi Angka dan Diabetes penyakit militus masuk tidak 10 besar menular penyakit kungjungan Hipertensi Puskemas dan Diabetet militus masih cukup tinggi
Skrening kesehatan pada sasaran Usia produktif dan Usila
Peningkatan Program pengelolaan penyakit kronis
Belum semua Belum optimalnya kelurahan Cakupan mencapai Kelurahan IDL IDL dan dan Imunisasi
Meningkatkan kesadaran masyarakta dengan pemberian penyuluhan dan konseling tentang pentingnya Imunisasi
Peningkatan Program pengelolaan penyakit kronis Koordinasi dengan Dinas Kesehatan
64
Meningkatkan kesadaran masyarakta dengan pemberian penyuluhan dan konseling tentang pentingnya Imunisasi
Imunisasi lanjuta baduta masih sangat rendah
lanjutan baduta
Kondisi kesehatan lingkungan di wilayah semua kelurahan belum ODF
Masih banyak masyarakat yang belum BAB di jamban sehat (BABS)
Kuantitas SDM baik medis, paramedis, dan non medis masih belum memadai
Rasio jumlah penduduk yang harus dilayani lebih banyak dari jumkah tenaga yang ada
Pemicuan berkelanjutan, sosialisasi perda
Pemicuan berkelanjutan, sosialisasi perda
Advokasi pada Lintas Sektor
Peningkatan kinerja dan optimalisasi SDM dengan pemberian reward dan Punishment
Meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan, seminar serta mengoptimalkan kinerja SDM yang ada
65
Peningkatan kinerja dan optimalisasi SDM dengan pemberian reward dan Punishment
RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK ) PUSKESMAS KENDALSARI TAHUN 2020
ALAT
TENAGA
7
8
9
10
bumil
100%
leaflet, matras
Bidan /kader
semua ibu ham ikut senam hamil/kelas ibu
Bidan
cakupan komplikasi keb Yang ditangani tercapai
1
2
3
4
5
6
I
UPAYA KESEHATAN
1
DANA ( RP )
INDIKATOR KBERHASILAN TARGET 2018
KEGIATAN
NO
KEBUTUHAN SUMBER DAYA
UPAYA PUSKES MAS
Upaya keseha
TUJUAN
Pelaksanaan Kelas Ibu
Meningkatkan cakupan Komplikasi keb yang ditangani
Pembinaan pelayanan kesehatan ibu (pertemuan BPM)
Untuk meningkatkan cakupan KIA dan mengurangi AKI/AKB
tan ibu
SASARAN
bumil risti
66
TAR GET
100%
Rp 5.400.000
Rp. 775,000
kohort
Pendampingan P4K
Mempertahankan cakupan K1 dan meningkatkan cak komplikasi keb yang ditangani
Pemantauan Bumil risti
Meningkatkan cakupan Komplikasi keb yang ditangani
Pendampingan ibu hamil oleh kader
Untuk meningkatkan cakupan KIA dan mengurangi AKI/AKB
Kunjungan Kesehatan ibu nifas
Meningkatkan cak kunjungan bufas
bumil
100%
Rp. 2.850.000
bumil risti
100%
-
bumil
100%
Rp. 15.750.000
stiker P4 K
PHN Kit
Bidan /kader
semua ibu ham tertandai stiker 4K
Bidan
cakupan komplikasi keb Yang ditangani tercapai
Bidan/ kader/ nutrisionis
Penurunan AKI /AKB
bufas
100%
PHN Kit
Bidan
Cakupan kunjungan bufa tercapai
Upaya keseha 2
tan neonatus dan bayi
67
Pemeriksaan Neonatus (kunj Neonatus)
Meningkatkan cak neo komplikasi yang ditangani
Deteksi dini bayi Risti
Meningkatkan cak neo komplikasi yang ditangani
neonatus
100%
Rp. 1.875.000
PHN Kit
Bidan
cakupan neonatus komplikasi tercapai
PHN Kit
Bidan/ kader
cakupan neonatus komplikasi tercapai
bayi risti
100%
TK
100%
Bidan
capaian kujungan apras tercapai
Bidan
peningkatan pengethuan ibu balita
Nakes
Peningkatakan pengetahuan
Upaya keseha 3
tan anak balita dan pra sekolah
a. pemantauan kesehatan balita
Mempertahankan capaian kunjungan apras
b. Kelas ibu balita
Meningkatkan pengetahuan ibu balita
Ibu balita
100%
siswa SD
100%
Rp. 2.430.000
Upaya keseha 4
tan anak usia sekolah dan Remaja
a. Pembinaan kesehatan anak
meningkatkan pengetahuan
68
Rp 14,000,000
5
Upaya pelaya nan KB
sekolah ( UKS ) ,dokter kecil
tentang kader tiwisada ( dokter kecil )
c. Pertemuan Guru Pen. UKS, SD,SMP dan SMA
Meningkatam deteksi dini penjaringan kesehatan murid, SD,SMP dan SMA
b. Pembinaan kader kesehatan Remaja
meningkatakan pengetahuan tentang menjadi kader kesehatan remaja
tentang kader tiwisada ( dokte kecil )
Guru SD,SMP dan SMA
100%
siswa SMP, SMA
100%
69
Rp 2,560.000
ATK, media penyulu han audio visual
Dokter, dokter gigi, paramedis, nutrisionos, sanitarian
Peningkatan deteksi dini penjaringan kesehatan muri SD,SMP dan SM
Rp. 1.917.000
ATK, media penyulu han audio visual
Dokter, dokter gigi, paramedis, nutrisionis, sanitarian
peningkatan pengetahuan tentang menjad kader kesehata remaja
6
Bidan, perawat, nutrisionis , kader
100%
Kunjungan KB DO
Meningkatkan Cak DO KB
Sosialisasi dan koordinasi kegiatan ORI
Sosialisasi dan koordinasi kegiatan ORI utk seluruh staf PKM
staf PKM
100%
Pertemuan TOGA,TOMA dalam rangka akselerasi IDL
Memecahkan permasalahan bersama
TOGA,TO MA,masy
100%
Imunisa si
70
Rp. 400.000
bidan
Rp 2,000,000
Nakes
semua sasaran terimunisasi
Rp 2,000,000
Nakes
Tercapainya ID
Peningkatan kapasitas petugas pemberi layanan imunisasi dalam rangka mendukung ORI
suksesnya pelaksanaan ORI
Semua anak umur 1-19 thn
Pelaksanaan ORI
Untuk memberikan kekebalan pada semua anak umur 1-19 thn terhadap Dypteri
semua anak usia 1-19 thn
Sweeping pelaksanaan ORI
Untuk memberikan kekebalan pada semua balita diatas 9 bln terhadap penyakit campak
semua anak usia 1-19 thn
71
95%
95%
90%
Rp 1,200,000
Semua data anak umur 119 thn
semua data di Posyand u,TK/PA UD,SD, SMP dan SMA
-
Bidan/ Perawat
Semua sasaran tercapai
Bidan/ Perawat
semua anak usi 1-19 tahun mendapat Imunisasi Dypte sesuai umur
Bidan/ Perawat
semua anak usi 1-19 tahun mendapat Imunisasi Dypte sesuai umur
7
Program Gizi
a. Pembinaan Kader melalui paguyuban kader
meningkatkan angka gizi cakupan D/S dan meningkatkan kinerja kader
kader
b. Penyuluhan gizi kelompok di posyandu
meningkatkan kunjungan balita ke posyandu, meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan
masyaraka t/ibu balita/kad er
c. Distribusi kapsul vit A kepada bayi dan balita
meningkatkan cakupan vit A
d. Pelacakan kasus balita gizi buruk dan kurang
Menurunkan angka gizi buruk/kurang
Bayi balita
balita gizi buruk/kur ang
72
4x per tahun
28x per tahun
96%
28 balita / tahun
Buku pembina an kader, ATK
Nutrisionis/ Bidan /Perawat
Terlaksananya kegiatan sesua dengan target
-
Poster penyulu han, buku KIA.KM S
Promkes/ Nutrisionis
kegiatan terlaksana sesu dengan target
-
Tablet Vit A
Nutrisionis/ Kader
Meningkatkan cakupan vit A sesuai dengan target
-
Standar WHO 2005, forum pemant auan tenaga nutrisio nis
Nutrisionis
Menurunya jumlah balita gibur dan giku dan semua balit tersebut dapat ditangani
e. Penyuluhan ASI Eksklusif di kelas bumil
Meningkatkan cakupan ASI eksklusif
f. Pemantauan penggunaan garam beryodium di masyarakat
melihat cakupan konsumsi masyarakat di masyarakat
g. Pemberian tablet fe remaja putri
meningkatkan cakupan tablet fe pada remaja putri
bumil dan busui
74%
rumah tangga
92% posyandu melakuka n pemantau an
Remaja putri
20% siswi putri kelas 6SD, SMP dan SMA
73
-
-
-
Lembar balik tentang ASI Eksklus if dan leaflet
lodinate s
Tablet fe
Nutrisionis
Cakupan ASI eksklusif dapat tercapai sesua dengan target
Nutrisionis
meningkatnya cakupan RT yan mengkonsums garam beryodium sesuai target
Nutrisionis
meningkatnya cakupan tablet pada remaja put
Leaflet
Nutrisionis
Cakupan masyarakat yan mendapat konseling dapa tercapai sesua target
Pamflet
Nutisionis/ Promkes
meningkatnya cakupan D/S d posyandu
Linsek
1 kali
Materi Klinik Sanitasi
Sanitarian dan Promkes
h. Konseling gizi di puskesmas
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
masyaraka t
10% pasien baru
i. Pemasangan pamflet jadwal posyandu
meningkatkan cakupan D/S di posyandu
masyaraka t/kader/ib u balita
80% semua posyandu dan TTU
d. Evaluasi pasca Pemicuan
e. Sosialisasi Klinik Sanitasi
Meningkatkan pengetahuan linsek tentang pelayanan klinik sanitasi
8
Upaya promosi keseha tan
74
-
-
Rp. 3.150.000
meningkatnya pengetahuan linsek tentang pelayanan klini sanitasi
Refressing/ pertemuan kader kesehatan
memperbaruhi pengetahuan kader kesehatan tentang masalah kesehatan
Penyuluhan kelompok tentang program kesehatan (SDIDTK)
terjalin koordinasi lintas sektor ttg prog. UKS
GURU SD,SMP, SMA
Survei Mawas Diri
Meningkatmya pengetahuan penjamah makanan ttg HSP
Penjamah makanan
Musyawarah Masyarakat Desa
1. mengidentifikasi masalah kesehatan di masyarakat 2. menumbuhkan kesadran msyarakat utk masalah yang ada
kader, toma ,toga , PKK, Linyas sektor dan prog.
kader
75
Rp 12,870,000
Laptop,l cd,mate ri kesehat an
promkes/ Nakes
100%
Rp 12,300,000
Laptop,l cd,mate ri kesehat an
promkes/ Nakes
100%
Rp 14,400,000
-
promkes/ Nakes
pengethuan penjamah maka bertambah
promkes/ Nakes
Masyarakat manpu memecahkan masalah kesehatnnya secara mandiri
100%
100%
Rp 4,800,000
-
pengetahuan kader bertamba
terjalinnya koordinasi dengan baik
Penyuluhan kelompok (resti IDU) tentang program kesehatan
1.untuk mengoptimalkan kelurahan siaga menjadi kel. Siaga aktif. 2. Mengotimalkan kesadaran masy. Ttg kesehatan
kader, toma ,toga , PKK, Lintas sektor dan prog.
mengajak masyarakat untuk peduli pada kesehtan dan mendukung prog. pel.yan yangtersedia oleh puskesmas
kader, toma ,toga , PKK, Lintas sektor dan prog.
100%
Pembinaan/ pendampingan masyarakat (koordinasi LKB dan WPA)
9
Program Usia lanjut
76
100%
Rp 7,500,000
Rp 10,000,000
promkes/ Nakes
Masyarakat manpu memecahkan masalah kesehatnnya secara mandiri dan terbentukny kel. Siaga aktif
promkes/ Nakes
masyarakat peduli aktif terhadappel. Ya puskesmas
a. Penyuluhan tentang pentingnya posyandu lansia dan kesehatan usia lanjut kepada masyarakat dan kader posyandu
meningkatan pengetahuan masyarakat dan kader tentang pentingnya posyandu lansia dan kesehatan usia lanjut
b. Kunjungan rumah lansia
meningkatan pel.yan.kes lansia
10
Kesorga
Pemeriksaan kebugaran haji, Lansia,anak sekolah dan ASN
untuk mengetahui tingkat kebugaran masyarakat
b. Melakukan tes kebugaran masyarakat dengan metode rockport
Mengetahui tingkat kebugaran masyarakat
kader dan masyaraka t
5 kali/th
-
flichart
perawat,
kegiatan terlaksana 100%
-
tensi meter, senter
perawat,
kegiatan terlaksana 100%
lansia pada keluarga rawan
5kali /th
80%
Rp. 3.200.000
stopwac h,nomer dada,lin tasan
Rp. 3.200.000
Stopwat ch dan nomor dada,co ne, pluit dan form untuk
Masyaraka t
Kader, Masyaraka t
77
80 orang masyaraka t/kader
nakes
derajat kesehata masyarakat meningkat
nakes
derajat kesehata masyarakat meningkat
mencata t 11
Program PTM
a. Sosialisasi pengetahuan konprehensif HIV/AIDS
Untuk meningkatakan pengetahuan ttg HIV /AIDS
b. Penyuluhan PTM
untuk meningkatkan pengettahuan tentang bahaya penyakit menular
c. Sosialisasi /penyuluhan Pos Bindu PTM ke masyarakat
meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan program PTM
Kader dan masy
d. Koordinasi linprog IVA untuk deteksi dini kanker servik dan payudara
Meningkatan cakupan deteksi dini kanker servik dan payu dara
wanita usia 3050 th
Masy, siswa
100%
Rp. 180.000
100%
Masyaraka t
78
100%
30%
nakes
penyebaran penyakit HIV /AIDS terisolas
Rp. 4.500.000
materi,l aptop,lc d
nakes
status kesehata masy. Meningka
Rp. 450.000
Laptop, lcd soud sytem ,scren dan materi
Pemegang prog.PTM
A. Pesert datan 100 % B. mater tersampaikan dengan baik
-
Pemegang Prog. PTM damn IVA
ada lap. Pemeriksan kanker servik dan payu dara usia 30 - 50 th
-
e. Koordinasi dengan guru UKS tentang sekolah yang melaksanakan KTR
Meningkatkan kerjasama dan koordinasi tentang pelaksanan KTR
meningkatkan cakupan pemerikasaan tekanan darah usia 15 tahun keatas
f. Pemeriksaan tekanan darah untuk usia 15 keatas
12
Perkes mas
a. mengadaakan sosilisasi perkesmas dengan lintas prog. Melalui minilok puskesmas
tersosialisasinya kegiatan perkesmas
Sekolah yang ada di wil. Puskesma s Kendalsari
Seko lah yang melak sana kan KTR
siswa sekolah SMA
30%
ka.pusk dan staf
79
100%
-
-
-
Pemegang PTM,UKS dan Kesling
adanya lap. Tentang pelaks.KTR
-
perawat, bidan
semua usia 15 tahun keatas telah dilakukan pemeriksaan tekanan darah
-
-
Nakes
terlaksananya sos. Perkesmas lintas program prog.
13
Upaya Kes Trad Komple menter
Penyuluhan tentang obat tradisional
Supaya masyarakat dapat melakukan pencegahan meminum obat tradisional dicampur dengan obat bahan kimia
Masyaraka t,kader, PJ HATTRA
Buku pembina an kader, ATK
Nutrisionis/ Bidan /Perawat
Terlaksananya kegiatan sesua dengan target
20org x 15000 = Rp. 300.000 4x per tahun
(snack) 20orgx 50.000 = Rp. 1.000.000 (trans port)
Leaflet Hattra
14
Upaya Kes Matra
Memberikan informasi bagi PJ Hattra dan masyarakat
PJ Hattra dan masyaraka t
80
28x per tahun
500 lbr x 1000 = Rp. 500.000
Poster penyulu han, buku KIA.KM S
Promkes/N utrisionis
kegiatan terlaksana sesu dengan target
d. Perlu petugas khusus yg paham IT utk SISKOHAT
15
Upaya kes Jiwa
Perlu ada Konseling kejiwaan oleh tenaga yg berkompeten
pasien dgn gangguan jiwa mendapat terapy yg menyeluruh
g. Pemberian tablet fe remaja putri
meningkatkan cakupan tablet fe pada remaja putri
pengisian Siskohat
pelaksana n Kes Matra
1 org
psikolog
1 org
Remaja putri
20% siswi putri kelas 6SD, SMP dan SMA
81
-
-
-
Standar WHO 2005, forum pemant auan tenaga nutrisio nis
Nutrisionis
Menurunya jumlah balita gibur dan giku dan semua balit tersebut dapat ditangani
Nutrisionis
meningkatnya cakupan RT yan mengkonsums garam beryodium sesuai target
Nutrisionis
meningkatnya cakupan tablet pada remaja put
lodinate s
Tablet fe
h. Konseling gizi di puskesmas
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
masyaraka t
10% pasien baru
i. Pemasangan pamflet jadwal posyandu
meningkatkan cakupan D/S di posyandu
masyaraka t/kader/ib u balita
80% semua posyandu dan TTU
16
Program pelaya nan gigi dan mulut
a. Pembinaan kesehatan gigi di posyandu
meningkatkan cakupan pembinaan kesehatan gigi di posyandu
balita dan anak pra sekolah
82
15% dari 38 posyandu
Leaflet
Nutrisionis
Cakupan masyarakat yan mendapat konseling dapa tercapai sesua target
-
Pamflet
Nutisionis/ Promkes
meningkatnya cakupan D/S d posyandu
-
-
ATK, senter, media penyulu han
dokter gigi, perawat gigi
peningkatan deteksi dini penjaringan kesehatan balit dan apras
-
b. pembinaan kesehatan gigi di TK
meningkatkan cakupan pembinaan kesehatan gigi di TK
c. penjaringan anak sekolah SD
Melaksanakan penjaringan melalui kegiatan UKS
murid kelas 1 SD/MI
d. Pembinaan / bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI
Mempertahankan cakupan pembinaan sikat gigi massal pada SD/MI
17
P2P
ISPA
murid TK
100% dari 30 sekolah
-
ATK, senter, phanto m
dokter gigi, perawat gigi
peningkatan pengetahuan deteksi dini penjaringan kesehatan apra
dokter gigi, perawat gigi
peningkatan deteksi dini penjaringan kesehatan muri SD
100% dari 21 sekolah
ATK, senter
Murid SD/MI kelas 1 s/d 6
40% dari 21 SD/MI
ATK, Phanto m
dokter gigi, perawat gigi
Murid paham tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar
Pengadaan Soundtimer
II
DUKU NGAN MANAJEMEN PUSKESMAS
1
Manaje men Puskes mas
a. Minlok bulanan
lintas program
100%
KTU
83
Rp. 29.400.000
b. Minlok tri bulanan
lintas sektor
100%
2.
Penyediaan bahan habis pakai
a. ATK
untuk mendukung kegiatan administrasi di Puskesmas
Admistrasi
b. Cetak
untuk memeunuhi alatperaga dalam pel.yan Puskesmas
Masyaraka t
d. Alat Listrik dan Elektronik
Terpenuhinya kebutuhan alat listrik dan elektronik
Nakes, pasien, administra si
e. Perangko, Materai dan benda pos
Terpenuhinya kebutuhan perangko, materai dan benda pos
administra si
f. Belanja Alat Kebersihan dan bahan pembersih
Terpenuhinya kebutuhan alat kebersihan dan bahan pembersih
pegawai, pasien
84
Rp. 7.840.000
KTU
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
100%
Rp. 61.802.000
ATK
100%
Rp. 227.913.00 0
Bahan cetak
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
Alat listrik dan elektron ik
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
100%
Rp. 7.179.000
100%
Rp. 1.200.000
materai
100%
Rp. 69.018.000
Bahan dan alat pembers ih
Terpenuhinya belanja BBM untuk fogging
g. Belanja BBM utk fogging
3
Belanja bahan/ material
a. Bahan obatobatan
Terpenuhinya kebutuhan bahan obat-obatan (gigi)
b. Belanja Bahan Kimia
Terpenuhinya kebutuhan bahan kimia
4
Belanja bahan perleng kapan/ praktek
Terpenuhinya kebutuhan bahan perlengkapan/pra k tek
5
Belanja Jasa Kantor
Terbayarnya biaya telpon dan internet terbayarnya biaya air
a. Telpon dan internet
b.Air
dexlite
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
Rp. 36.437.120
Obat obatan
Bendahara JKN
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
100%
Rp. 75.561.218
Bahan kimia
, Bendahara JKN
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
pasien
100%
Rp. 32.702.300
Bahan praktek
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
administra si
100%
Rp. 2.400.000
Rekenin g telpon dan internet
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
administra si
100%
Rp. 18.000.000
Rekenin g air
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
masyaraka t
100%
pasien
100%
pasien
85
Rp. 2.062.500
c.Listrik
terbayarnya biaya listrik
e.Pembakaran sampah medis
terbayarnya biaya pembakaran sampah medis
6
Belanja Premi Asuransi
a.Asuransi kendaraan r4 ambulance dan mobil Fogging
terbayarnya biaya asuransi kendaraan R4 ambulance dan mobil fogging
7
Belanja Perawa tan kendara an bermotor
a. jasa service kendaraan roda 2,4
b. pengganti suku cadang
administra si
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
Sampah medis
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
Polis asurans i
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
Service ambula nce, sepeda motor dinas
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
Suku cadang
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
100%
Rp. 48.000.000
Rekenin g listrik
administra si
100%
Rp. 21.000.000
Ambulanc e R4
100%
Rp. 13.000.000
Terbayarnya biaya jasa service kendaraan roda 4
R4
100%
Rp. 2.500.000
Terbayarnya biaya pengganti suku cadang
R4
100%
Rp. 4.700.000
86
c. BBM/Pelumas
8
Belanja Pemeliharaan
a. Pemeliharaan gedung dan bangunan
Terbayarnya biaya pemeliharaan gedung dan bangunan
b. Pemeliharaan taman Puskesmas dan Pustu
Terbayarnya biaya pemeliharaan taman Puskesmas dan Pustu
Terbayarnya biaya BBM/pelumas
9
Belanja modal
a.Hard disk eksternal
terpenuhinya kebutuhan Hard disk eksternal
b. Komputer
Terpenuhinya kebutuhan Komputer
BBM
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
100%
Rp. 31.800.000
Gedung Puskes mas Induk
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
rekanan
100%
Rp. 10.000.000
taman
KTU
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
PPTK
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
bendahara JKN
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
R4 dan R2
100%
rekanan
pegawai
100%
Pasien,peg a wai
100%
87
Rp. 12.480.000
Hard Rp. disk 7.500.000 eksterna l Rp. 50.000.000
Komput er
c.Notebook
Terpenuhinya kebutuhan Notebook
d. finger print
Terpenuhinya kebutuhan finger print
e.Scanner
Terpenuhinya kebutuhan Scanner
f.Tensimeter Elektrik
Terpenuhinya kebutuhan Tensimeter Elektrik
g.Timbangan badan dewasa
Terpenuhinya kebutuhan Timbangan badan dewasa
h.Printer
Terpenuhinya kebutuhan printer
i.Alat -alat kedokteran Gigi
Terpenuhinya alat alat kedokteran gigi
III
BELAN JA PEGA WAI
bendahara JKN
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
Finger print
PPTK
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
Rp. 12.425.000
Scanner
, bendahara JKN
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
Rp. 6.800.000
Tensime ter Elektrik
bendahara JKN
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
100%
Rp. 2.800.000
Timban gan badan dewasa
bendahara JKN
pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
100%
Rp. 7.500.000
Printer
Bendahara JKN
Pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
Rp.6.297.30 0
Alat -alat kedokte ran Gigi
Bendahara JKN
Pelayanan ke masyarakat berjalan lancar
100%
Rp. 37.500.000
Noteboo k
pegawai
100%
Rp. 10.000.000
Admistrasi ,pegawai
100%
100%
pegawai
pasien
pasien
pegawai
pasien
100%
88
1
Honor ASN
a.Hr PPK
Terbayarnya honor PPK
PNS
100%
Rp. 5.000.000
ATK
KTU
Lunas
b.Hr PPTK
Terbayarnya honor PPTK
PNS
100%
Rp 3.800.000
ATK
KTU
Lunas
d.Jasa Pelayanan
Terbayarnya jasa pelayanan PNS
PNS
100%
Rp. 733.104.33 2
ATK
Bendahara JKN
Lunas
e.Hr PP
Terbayarnya honor PP
PNS
100%
Rp. 2.720.000
ATK
Bendahara JKN
Lunas
Hr. non PNS
a.Tenaga bantu Promkes,sanita rian,Nutrisionis
Terbayarnya honor Tenaga bantu Promkes,sanita rian,Nutrisionis
Non PNS
100%
Rp. 97.800.000
ATK
PPTK
Lunas
b.Hr tenaga rekam medis,petugas Fogging
Terbayarnya honor tenaga rekam medis,petugas Fogging
Non PNS
100%
Rp. 33.600.000
ATK
PPTK
Lunas
2
1.135.612. 042
JUMLAH
89
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan Ada beberapa permasalahan dan kesenjangan yang ditemukan baik dari Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial dan pengembangan juga di Upaya Kesehatan Perorangan. Hal tersebut dicarikan solusinya di pertemuan pertemuan Puskesmas baik Lintas program dan Lintas sektor, yang berkaitan dengan anggaran diupayakan di akomodir di RKA BOP,BOK maupun di JKN.
4.2
Saran Diharapkan seluruh petugas kesehatan di Puskesmas dapat berperan aktif dalam seluruh kegiatan dalam rangka meningkatkan capaian dan memenuhi target SPM ( Standar Pelayanan Minimal).
90