Rumah Pompa Kalidami II [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Bias Agatha Permata S. NRP : 3312100010 Kelas : KSDA - B



RUMAH POMPA KALIDAMI II



Rumah pompa adalah bangunan yang didesain untuk mengendalikan genangan air dan mencegah terjadinya banjir di daerah pelayanan rumah pompa tersebut untuk kemudian dialirkan ke sungai/laut yang mempunyai kapasitas penampungan air yang lebih besar. Dalam pengaliran menuju Sungai besar atau laut digunakan bantuan dari pompa. Saat ini di Surabaya telah terdapat 54 buah rumah pompa yang tersebar di berbagai titik wilayah kota Surabaya. Dalam rangka memenuhi tugas Konservasi Sumber Daya Air, maka pada tanggal 30 Maret 2014 sekitar pukul 10.00 WIB, saya dan teman saya mengunjungi rumah pompa Kalidami II yang terletak di jalan Kejawan Putih Tambak I. Di sana kami bertemu dengan bapak Sugito dan bapak Buamu, selaku penjaga rumah pompa dan narasumber kami. Rumah Pompa Kalidami II merupakan rumah pompa banjir yang berdiri pada tahun 2003 dan mulai berjalan pada bulan Agustus. Rumah Pompa ini diresmikan oleh Drs. Bambang Dwi Hartono, M.Pd. selaku WaliKota Surabaya pada tahun 2003. Saat ini Rumah Pompa Kalidami II berada dibawah pengawasan Pemerintah Kota meskipun terdapat beberapa pompa air yang merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi.



A. LOKASI Rumah Pompa Kalidami II terletak di jalan Kejawan Putih Tambak I, Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya Timur. Rumah Pompa ini terletak diantar pemukiman penduduk dan tidak jauh dari kawasan kampus ITS serta Pakuwon City Surabaya.



Gambar 1. Peta lokasi rumah pompa kalidami II B. KARAKTERISTIK Rumah Pompa Kalidami II ini merupakan rumah pompa banjir yang berfungsi untuk mengalirkan air dari kota untuk dibuang langsung ke laut yang berjarak 3km dari rumah pompa tersebut. Rumah pompa ini memiliki 7 buah pompa air yang berkapasitas sebesar 90m3/menit untuk masing-masing pompa. Serta terdapat 2 buah pompa sludge berkapasitas 2,5m3/detik yang berfungsi untuk menghisap lumpur agar tidak mengendap untuk diendapkan pada bak pengendap yang telah disediakan. Jenis pompa yang digunakan adalah pompa submersible menggunakan Grundfos. Pompa tersebut tidak disatukan dalam satu tempat, namun 2 tempat dikarenakan banyaknya jumlah pompa dan melihat besarnya pompa tersebut sehingga tidak mencukupi apabila disatukan dalam 1 rumah. Tempat ke dua berada tepat didepan rumah pompa yang pertama, berisi 3 buah pompa air dan 1 pompa sludge. Sedangkan rumah pertama terdapat 4 buah pompa air dan 1 buah pompa sludge. Rumah Pompa Kalidami II ini memanfaatkan tenaga listrik dari PLN sebagai sumber tenaga (power) penggerak pompa sebesar 1000 watt untuk 1 rumah dan 1000 watt lagi di rumah depannya. Tersedia 2 buah genset berkapasitas 400 KVA masing-masing di rumah pompa pertama dan sebuah genset berkapasitas 675 KVA di rumah pompa ke dua. Rumah pompa Kalidami II ini lebih sering menggunakan daya dari PLN. Sebab selain saat ini jarang terjadi lampu mati, menggunakan genset lebih menghabiskan biaya karena



pengoperasian genset dalam 1 jam membutuhkan bahan bakar berjenis solar sebanyak 100 liter untuk menjalankan 2 pompa. Rumah pompa Kalidami II memiliki boezem dan terdapat barscreen serta pintu air sebelum masuk boezem tersebut. Ukuran dari boezem ini sendiri tidak diketahui secara pasti dikarenakan setiap pengoperasian pompa tidak berdasarkan debit namun berdasarkan cuaca. Namun berdasarkan data dari PU Cipta Karya, boezem kalidami memiliki luas 2,7 Ha dan volume sebesar 54.000 m3. Dikarenakan rumah pompa kalidami II adalah rumah pompa banjir, sehingga ketika musim panas pompa-pompa ini tidak bekerja namun hanya dipanasi saja. Sedangkan di musim penghujan, ketika cuaca sudah terlihat mendung, pompa akan langsung di jalankan untuk menguras isi boezem sehingga dapat menampung limpasan air dari kota dan meminimalisir terjadinya banjir. Hal ini telah diinstruksikan langsung oleh bu Tri Risma Harini selaku Walikota Surabaya.



Gambar 2. Boezem Rumah Pompa Kalidami II



Gambar 3. Rumah Pompa Kalidami II



Gambar 4. Pompa Banjir



Gambar 5. Panel Pompa dan Genset



Gambar 6. Spesifikasi Pompa



C. Daerah Pelayanan Rumah Pompa Kalidami II didirikan untuk mengatasi genangan aliran air dan mencegah banjir dari kota untuk dialirkan langsung dan dibuang ke laut. Menurut narasumber daerah pelayanan dari rumah pompa ini adalah sebagai berikut :  Daerah Pucang,  Pasar Pucang,  Kertajaya,  Jalan Nias,  Jalan Srikana, dan  Ring Road ITS Sedangkan menurut data PU Cipta Karya tentang profil kota Surabaya, Boezem Kalidami merupakan terminal aliran air dari 3 penjuru saluran yakni Utara : saluran Bhaskarasari, Mulyosari, Dharmahusada; Selatan: Kejawan Keputih, ITS, Gebang dan Barat dari Kalidami, Kertajaya, Manyar Sabrangan.



Gambar 9. Bapak Buamu dan Bapak Sugito sebagai narasumber



Gambar 7. Pompa Sludge



Gambar 8. Barscreen di depan rumah pompa