Runtuhnya Arsitektur Modern [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RUNTUHNYA ARSITEKTUR MODERN DAN LAHIRNYA ARSITEKTUR POST-MODERN Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori dan Perkembangan Arsitektur 2



DOSEN PENGAMPU Ir. Moch Husni Dermawan, M. T. Ardiyan Adhi Wibowo



DISUSUN OLEH Andi Putri Rizky Wulandari 5112419043



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR



2021 RUNTUHNYA ARSITEKTUR MODERN DAN LAHIRNYA ARSITEKTUR POST-MODERN



A. ARSITEKTUR MODERN Arsitektur modern dapat diartikan sebagai pernyataan jiwa dari suatu massa, yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yang ditimbulkan pada zamannya, yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang yang sebenarnya (ekonomis, sosiologis, dan kemasyarakatan). (Congreas Interationaux d’ Architecture Moderne/CIAM, 1928). Dengan kata lain maka dapat disebutkan arsitektur modern adalah arsitektur yang dilandasi oleh komposisi massa dinamis, non aksial dan yang paling penting didasarkan atas pembentukan ruang-ruang, baik didalam maupun diantara bangunan (Ir. Sidharta, Arsitektur Indonesia). Arsitektur modern adalah hasil dari pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih manusiawi, seperti moralis, nasionalis, materialis, standarisasi serta jujur, yang diterapkan dalam bentuk fisik bangunan. Arsitektur modern dapat diartikan sebagai berikut: 



Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih ‘manusiawi’ yang diterapkan pada bangunan







Upaya dan karya dalam bidang arsitektur yang dapat dihasilkan dari alam pemikiran modern yang dicirikan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-hal baru, hebat dan kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan segala bentuk pranatanya.



Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of the Master: A Personal view of Modern Architecture”, tahun 1978, perkembangan arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu desain dengan menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Arsitektur modern timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung



untuk sesuatu yang ekonomis. Arsitektur modern pertama kali muncul pada tahun 1900, pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenal dengan gaya internasional dan menjadi bangunan yang dominan dalam abad ke-20. Arsitektur modern timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung lebih memlih sesuatu yang praktis dan ekomonis. Arsitektur modern memiliki prinsip yaitu fungsional dan efisiensi. Fungsional yang artinya bangunan tersebut harus mewadahi aktifitas penghuninya dan efisiensi harus mampu diterapkan ke berbagai hal seperti efisiensi biaya, efisiensi waktu pengerjaan dan aspek free maintenance pada bangunan. 1. Ciri-Ciri Arsitektur Modern Ciri-ciri arsitektur modern adalah sebagai berikut. a. Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditiadakan. Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien karena dapat dianggap tidak memiliki fungsi.Bentuk arsitektur yang mengikuti fungsi. b. Nihilism, penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, sederhana dan bidang-bidang kaca lebar. c. Kejujuran bahan jenis bahan atau material yang digunakan diekspos secara polos, ditampilkan apa adanya dan tidak ditutuptutupi sedemikian rupa hingga hilang karakter aslinya. 2. Prinsip Arsitektur Modern Selama karirnya, Le Corbusier mengembangkan seperangkat prinsipprinsip arsitektur yang didikte secara teknis, yang ia sebut "The Five Points of a New Architecture" dan paling jelas dalam Villa Savoye yang ia desain. Lima poin tersebut adalah: 



Pilotis: Penggantian dinding pendukung dengan grid kolom beton bertulang yang menyandang beban struktural yang merupakan dasar dari estetika baru.







The free designing of the ground plan (Perancangan bebas pada ground plan): Tidak adanya dinding pendukung yang berarti rumah bersifat tidak terkendali dalam penggunaan internalnya.







The



free



design



of



the



façade (Desain



bebas



pada



fasad): Memisahkan bagian luar bangunan dari struktur fungsi-setnya fasad bebas dari kendala struktural. 



The horizontal window (Jendela horizontal): Memotong di seluruh panjang fasad bangunan, sehingga pencahayaan dalam ruangan sama.







Roof gardens (Taman atap): Taman di atap datar dapat melayani tujuan domestik sementara memberikan perlindungan penting untuk atap beton. 



3. Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern Ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata, terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur modern bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (Le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya. a. Bentuk Arsitektur Modern Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya. Solusi-solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua style lama sangat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen.



Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk–bentuk geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa adanya. b. Ruang Arsitektur Modern Konsep ruang pada arsitekur modern yaitu ruang yang tidak terbatas, ruang terukur, terbatasi dan terlihat dari strukturnya (segi empat) yang dapat dipahami dalam tiga dimensi. Ruang dibentuk melalui analisis terhadap fungsi ruang tersebut dan pola perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan proses kegiatan. Pada perkembangannya, arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap, bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang karena merupakan bagian dari estetika 4. Contoh Arsitektur Modern a. Villa Savoye Karya Le Corbusier



Villa Savoye Sumber: Google



Ruang yang tercipta haruslah efisien sesuai dengan kebutuhan dan fungsi. Keindahan suatu bangunan didapat melalui purisme (kemurnian) diama bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang polos dan sederhana. Pembentukan ruang dimulai baru suasana, kemudian beralih pada fungsi.



b. Falling Water Karya Frank Lyoid Wright



Falling Water Sumber: Google



Ruang terbentuk karena interaksi dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan bisa merespon faktor-faktor alam atau mengambil filosofi kesederhanaan dan kesempuranaan dari alam. Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualisme dengan merespon kondisi alam, korelasi alam, topografi dengan arsitektur. Ruang yang terbentuk dengan lingkungan alam diwujudkan dalam bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk lokasi tapak. B. KERUNTUHAN ARSITEKTUR MODERN Sekitar tahun 1960-an, pertentangan antara kedua aliran itu (pro dan kontra tahun 1950) terjadi lagi. Inti permasalahannya adalah: untuk siapa sebenarnya arsitektur itu diciptakan? Pertanda



pertama



‘berakhirnya’



arsitektur



modern



adalah



dengan



meninggalnya keempat empu arsitektur modern di tahun 1950-an dan awal 1960an. Karya-karya para empu itu kini telah menjadi sumber penjiplakan dan pendangkalan nilai-nilai modernisme. Arsitektur yang hadir dalam rupa yang geometriknya demikian jernih, polos dan sangat mudah dijiplak dengan menggunakan mesin gambar, mewabah ke segenap penjuru dunia. Idealisme yang terdapat di dalam karya para empu itu sudah lenyap karena yang sekarang muncul adalah ‘mass-production’ berupa modul yang boleh digandakan tanpa batas dan tanpa kenal lingkungan. Idealismenya kini adalah efisiensi sebesar mungkin laba



dan seminimal mungkin investasi, arsitektur adalah sebuah bisnis, bukan jasa dan yang paling penting bagi tujuan rupa arsitektur adalah kotak yang telanjang bulat adalah pertanda kemodernan. Dengan gedung-gedung yang modern ini, apa yang terdapat di dalam tersaksikan dari luar, seluruh permukaan menjadi tanpa selimut atau baju (‘skin and bone’ belaka). Ada satu unsur lain tahun 60-an yang cukup berpengaruh dalam dunia arsitektur namun baru diakui perannnya pada tahun 1990-an, yaitu ‘Mass Media’ (media cetak, TV, film). Media massa menjadi bagian dari arsitektur karena media massa menjadi wadah bagi kebebasan individual, alat diskusi/pertukaran dan penyebar-luasan ide. Media massa menjadi pemicu timbulnya Pluralisme atau ‘kemajemukkan’ yang menjadi bahan dasar Post-Modernisme.



Pruitt-Igoe Housing Sumber: Google



Berakhirnya era arsitektur modern ini juga diawali dengan diluncurkannya Pruitt-Igoe Housing karya arsitek Yamasaki di Kota St. Louis, negara bagian Missouri, Amerika Serikat, pada tangga 15 Juli 1972 jam 15.32 (Jenks, 1984). Kematikan arsitektur modern yang lahir pada tahun 1890-an ini sangat ironis karena perumahan Pruitt-Igoe dibangun berdasarkan ide dari CIAM (Congres Internationaux d’Architecture Moderne) dan telah memenangkan penghargaan dari AIA (the American Institute of Architects) pada tahun 1961. Padahal keberadaan CIAM sendiri dimaksudkan sebagai wadah yang mebuat aturan perancangan dan mngontrol pelaksanaan pembangunannya (Gideon, 1982).



Kegagalan bangunan tersebut membuktikan bahwa dasar filosofi dan teori arsitektur modern sudah tidak relevan lagi dengan tuntutan zaman. Doktrindoktrin seperti Rasionalisme, Behaviorisme, dan Pragmatisme yang mendasari pertumbuhan arsitektur modern dianggap sudah tidak rasional lagi. 1. Kelemahan Arsitektur Modern a. Arsitektur



modern



dianggap



memiliki



kelemahan



yang



membuatnya tidak dapat eksis untuk jangka waktu yang lama. Kelemahan–kelemahan arsitektur modern yaitu: b. Arsitektur modern yang berdasarkan ilmu saja dianggap kaku atau tidak manusiawi. c. Proses desain yang dijalani arsitek adalah proses produksi industri. d. Arsitektur dianggap sebagai produk dimana tidak mempunyai makna, hanya berdayaguna saja. e. Standardisasi industri menyebabkan hilangnya kreativitas. f. Hilangnya ciri kedaerahan karena arsitektur modern adalah arsitektur “internasional“. g. Arsitektur modern karena didukung revolusi industri maka diidentikkan dengan kapitalisme. h. Intinya arsitektur modern mempunyai kelemahan terhadap sisi manusiawinya. Arsitektur modern dianggap tidak “menyentuh” manusia padahal manusia adalah pengguna karya arsitektur itu sendiri. 2. Aliran penentang Arsitektur Modern a. Fungsionalisme Menyatakan



bahwa



bentuk



bangunan



harus



mengikuti



pertimbangan yang praktis pada perancangan, struktur, dll. Dengan penekanan



pada



fungsi



bangunan



itu



sendiri.



Penganut



fungsionalisme berusaha membuat bangunan bebas dari pengaruh berbagai macam style, baik yang dating dari luar, maupun bentukbentuk peninggalan sejarah, karena menurutnya, style akan menghambat berfungsinya bangunan secara efisien. Dengan



demikian, karya yang dihasilkan merupakan karya yang orisinil, sentuhan dari arsiteknya. b. Brutalisme (1960-an) Salah satu penganutnya adalah Paul Rudolph yang menampilkan rupa arsitektur yang eksageratif. Brutalisme yang hadir di dasawarsa 1960-an dengan terang-terangan menghadirkan dirinya dengan dua sasaran yakni pertama, mencemooh International Style yang



sudah



sedemikian



dangkalnya



dalam



menghadirkan



arsitektur, yang kedua, mencoba untuk menyodorkan ‘obat penyembuh’ dengan ajakan untuk tidak melihat manusia sebagai robot tetapi sebagai insane yang memiliki emosi. C. KEMUNCULAN ARSITEKTUR POST-MODERN Istilah Post-Modern sebenarnya sudah dikenal sejak petengahan tahun 1970an, tidak hanya di dunia arsitektur tetapi juga pada dunia seni lukis, tari, patung, film, dan bahkan ideologi. Pada dasarnya Post-Modern merupakan reaksi (antithesis) dari Modernisme (thesis) yang sudah berjalan sangat lama. Ireing Howe menggambarkannya sebagai “the radical breakdown of the modernist”, jadi keduanya memang tidak bisa dipisahkan satu sama lain berkelanjutan. Post-Modern bukanlah Gerakan revolusioner yang ingin lepas dan membuang nilai-nilai Modernisme (Stern, 1980). Perkembangan Post-Modernisme bahkan sangat dipengaruhi oleh modernisme. Di dunia arsitektur sedniri Gerakan ini sering disebut sebagai Beyond the Modern Movement karena memang berkembang setelah Modern Movement. Tetapi juga ada yang menyebutnya sebagai Super-mannerism karena merupakan kelanjutan dari Mannerisme pada era Renaissance di Itali yang melahirkan arsitek-arsitek besar seperti Mochael Angelo (1475-1564), Andrea Palladio (1508-1580), Donato Bramante (1444-1514), dan Giulio Romano. Charles Jenks, salah satu tokoh pencetus lahirnya Post-Modern, menyebutkan adanya 3 alasan yang mendasari timbulnya Post-Modernisme, yaitu:



a) Kehidupan kita sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke desa-dunia (world village) yang tanpa batas. Perkembangan ini disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya daya tiru manusia (instant eclectism). b) Canggihnya teknologi telah memungkinkan dihasilkannya produk-produk yang bersifat pribadi (personalised production), lebih dari sekedar produksi massal dan tiruan massal (mass production and mass repetition) yang merupakan ciri khas dari Modernisme. c) Adanya kecenderungan untuk Kembali kepada nilai-nilai tradisional (traditional values) atau daerah, sebuah kecenderungan manusia untuk menoleh ke belakang. 1. Aliran Arsitektur Post-Modern a. Arsitektur Post-Modern Historicism Gaya bangunan dalam aliran arsitektur Post-Modern historicism biasanya menerapkan elemen dalam arsitektur klasik. Contoh elemen tersebut di antaranya kombinasi  kolom ionic, doric, dan corinthian. Selain itu, arsitektur Post-Modern historicism juga menggabungkan elemen dalam arsitektur modern. Tokoh arsitek aliran ini, yaitu Philip Johnson, Robert Venturi, Eero Saarinen, Kisho Kurokawa dan Kyionori Kikutake. b. Arsitektur Post-Modern Straight Revivalism Elemen-elemen dalam arsitektur neoklasik dihidupkan kembali pada aliran arsitektur Post-Modern straight revivalism ini. Elemenelemen tersebut dihidupkan melalui gaya bangunan yang bersifat monumental. Selain itu, gaya bangunan arsitektur postmodern straight revivalism juga mengaplikasikan desain yang berirama dan simetris. Tokoh arsitek dalam aliran ini di antaranya Monta Mozuna, Aldo Rossi, Ricardo Bofill dan Mario Botta. c. Arsitektur Post-Modern Neovernacularism Gaya bangunan arsitektur Post-Modern neo vernacularism mengawinkan elemen dalam arsitektur modern dengan elemen tradisional. Selain itu, juga dengan elemen lokal yang tersedia di



lingkungan sekitar tempat bangunan didirikan. Contoh penerapan aliran ini, yaitu pada bangunan modern apartemen Patraland Amarta yang menggunakan dekorasi arsitektur Jawa. Adapun tokoh arsitektur Post-Modern neovernacularism di antaranya Darbourne and Darke, Joseph Esherick dan Aldo Van Eyck. d. Arsitektur Post-Modern Contextualism Pada arsitektur Post-Modern contextualism, konsep gaya bangunan mengarah dan terpusat pada lokasi penempatan bangunan. Artinya, desain harus memperhatikan lingkungan sekitar agar tercipta bangunan yang selaras dengan lingkungannya. Nama lain aliran contextualism, yaitu aliran urbanist atau dikenal juga arsitektur ramah lingkungan. Tokoh arsitektur Post-Modern contextualism, di antaranya James Stirling, Lucien Kroll dan Leon Krier. e. Arsitektur Post-Modern Metaphor dan Metaphysical Gaya bangunan arsitektur Post-Modern metaphor dan metaphysical biasanya menarik, unik dan filosofis. Gaya tersebut merupakan ungkapan metafora dan metafisika (spiritual) dari arsitek yang diungkapkan secara eksplisit dan implisit. Biasanya, ada cerita filosofis dibalik bangunan dalam aliran arsitektur Post-Modern yang satu ini. Minoru Takeyama, Antonio Gaudi, dan Stanley Tigerman adalah tokoh arsitek dalam aliran arsitektur postmodern metaphor dan metaphysical. f. Arsitektur Post Modern Space Aliran ini memperlihatkan proses pembentukan ruang dengan cara mengomposisi sejumlah komponen bangunan. Fokus dalam proses tersebut, yaitu merancang interpretasi ruang spesial dimana ada dua atau lebih ruang yang bertemu. Dengan begitu, ruang lebih dari sekedar ruang abstrak sehingga hadir keanekaragaman yang memberi kejutan dan kesan tertentu saat ditempati.



Tokoh arsitek dalam aliran ini, yaitu Robert Stern, Charles Moore, Kohn, Pederson-Fox dan Peter Eisenman. 2. Ciri Khas dan Karakter Arsitektur Post-Modern Menurut salah satu tokoh arsitektur Indonesia, Budi Sukada (1988), arsitektur Post-Modern memiliki ciri umum sebagai berikut: a. Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau populer b. Membangkitkan kembali kenangan kembali historik c. Berkonteks urban d. Menerapkan kembali teknik ornamentasi e. Bersifat representasional f. Berwujud metaforik (dapat berarti dari bentuk lain) g. Dihasilkan dari partispasi h. Mencerminkan aspirasi umum i. Bersifat plural j. Bersifat ekletik 3. Tokoh Arsitek Post-Modern Arsitektur Post-Modern merupakan perkembangan gaya bangunan setelah kebosanan terhadap arsitektur modern yang dianggap monoton dan kurang mewakili keragaman ide para arsitek pada masa itu. Berikut merupakan beberapa arsitek Post-Modern. Robert Venturi Robert Venturi adalah arsitek postmodern yang lahir tahun 1925 dan merupakan salah satu figur postmodern yang penting. Bersekolah di American Academy di Roma. Sebelumnya pernah bekerja di kantor milik  Eero Saarinen Louis Kahn sampai tahun 1958. Karya-karyanya antara lain:



 



Vanna Venturi House by  



The Guild House in



Robert Venturi (1964)



Philadelphia by Robert Venturi (1960–63)



 



 



Fire Station Number 4 in



Episcopal Academy Chapel



Columbus, Indiana (1968)



Frist Campus Center at Princeton University (2000)



 



Michael Graves



Arsitek yang eksis tahun 1934-2015 merupakan tokoh dibalik karya arsitektur yang terkenal. Sebelumnya ia menganut paham modernisme kemudian berubah ke postmodern tahun 1982. Karyanya yang menganut paham Post-Modern antara lain:



Portland Building by



Humana Building in



Michael Graves (1982)



Louisville, Kentucky (1982)



 



Team Disney building in Burbank, California (1986)



The Denver Public Library by Michael Graves (1995)



Charles Moore Merupakan tokoh Post-Modern dari Italia. Dalam karyanya yang menganut paham Post-Modern ia juga  menambahkan gaya klasik revival dan Art Deco sehingga ada kesan mengangkat sejarah. Karya-karyanya antara lain:



Piazza d'Italia in New Orleans, by Charles Haas School of Business at the University of California, Berkeley by Charles Moore



Moore, completed 1978



Beverly Hills Civic Center by Charles



(1992)



Moore (1990)



Philip Johnson Philip Johnson lahir tahun 1906. Memulai karir sebagai arsitek dengan paham modern murni. Bangunan karya Philip banyak menerapkan aliran Internatonal Style. Hingga kemudian membanting stir ke arah postmodern saat merancang ATT&T Building (sekarang namanya 550 Madison Avenue). Berikut karya-karyanya:



550 Madison Avenue, (Formerly AT&T Building) by Philip Johnson (1982)



Bank of America Center by Philip Johnson (1983)



PPG Place, Pittsburgh, Pennsylvania by Philip Johnson (1979–84)



500 Boylston Street building in Boston, Massachusetts, by Philip Johnson (1989)



   



400 West Market in Louisville, Kentucky by Philip Johnson (1993)



Glass house Pavilion for the Glass House in New Canaan, Connecticut (1995)



Frank Gehry Sepertinya tokoh arsitek yang satu ini sudah sangat terkenal, terutama dengan karyanya Guggenheim Bilbao. Lahir 1929 dan merupakan tokoh besar Post-Modern. Membuka kantor pertama tahun 1970 dan menghasilkan karya yang sangat menginspirasi sebagai berikut:



Gehry residence in Santa Monica (1978)



Norton Beach House, Venice, California



Dancing House in Prague (1996)



(1983)



Guggenheim Bilbao, Bilbao, Spain (1997)



4. Perbedaan Post-Modern dengan Modern Berbagai pokok pikiran yang dipakai seorang arsitek Post-Modern yang tampak dari ciri–ciri yang berbeda dengan modern. Ada tiga perbedaan yang penting dengan arsitektur  modern antara lain: Arsitektur modern tidak memiliki semboyan form follows function melainkan mendefinisikan arti arsitektur adalah sebagai sebuah rasa sehingga arsitektur disini tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan. Yang dikomunikasikan oleh tiap sub langgam itu berbeda–beda diantaranya: a. Purna modern



Yang dikomunikasikan adalah identitas wilayah regional, identitas kultural, dan identitas historikal. Hal-hal yang ada di masa lalu itu dikomunikasikan, sehingga masyarakat akan bisa mengetahui bahwa arsitektur tersebut hadir sebagai bagian dari perjalanan manusia. b. Neo modern Mengkomunikasikan suatu kemampuan teknologi dan bahan yang untuk berperan sebagai elemen artistik dan estetik yang dominan. c. Dekontruksi Yang dikomunikasikan adalah: a. Unsur–unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur. b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen–elemen yang essensial maupun substansial. Sehingga dapat dikatakan bahwa: 



Arsitektur purna modern mempunyai kepedulian yang besar terhadap masa lalu Arsitektur purna modern yang ditonjolkan dalam fungsinya adalah fungsi-fungsi metaforit (simbolik) dan historical. Ini ditandai dengan munculnya berbagai ornamen, dekorasi, dan elemen-elemen kuno (dari pra modern) tetapi dengan adanya transformasi atas yang kuno tadi. Mengikutkan warna dan tekstur menjadi sebuah elemen arsitektur yang penting yang akan ikut diproses dengan bentuk dan ruang. Tetapi dalam arsitektur purna modern, bentuk menempati posisi yang lebih dominan daripada ruang. Memiliki kepedulian yang besar kepada masa silam (the past). Tokohnya antara lain: Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell.







Arsitektur neo modern memiliki kepedulian yang besar pada masa kini. Arsitektur neo modern yang ditonjolkan adalah tektonika (Art of construction). Arsitekturnya



dimunculkan



dengan



memamerkan



kecanggihan yang muktahir, terutama teknologinya. Tampilan



dominan bentuk geometri. Tidak menonjolkan warna dan bentuk, mereka hanya ditampilkan sebagai aksen. Walaupun demikian, punya warna favorit yaitu warna perak. Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil dari teknik proyeksi dwi matra (misal, tampak sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga menghadirkan bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai proyeksi dari bentukan yang dwimatra). Memiliki kepedulian yang besar kepada masa kini (the present). Tokohnya antara lain:  Richard Meier, Richard Rogers, Renzo Piano, Norman Foster. 



Arsitektur dekontruksi tidak mengikatkan diri pada salah satu dimensi. Arsitektur dekonstruksi tidak ada yang dominan, bentuk dan ruang memiliki kedudukan yang sama. Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan tekstur tidak berperan. Arsitektur dekonstruksi tidak mengikatkan diri kepada satu dimensi waktu (timelessness). Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Frank O’Gehry.



SUMBER https://www.silabus.web.id/arsitektur-modern/ http://archidkot.blogspot.com/2016/05/arsitektur-modern.html Dharma, Agus. Unsur Komunikasi dalam Arsitektur. Universitas Gunadarma. https://en.wikipedia.org/wiki/Postmodern_architecture https://rekreartive.com/arsitektur-post-modern/