Sabuk Ofiolit Sulawesi Timur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas 2 | Geologi Indonesia



East Sulawesi Ophiolite Belt A. Kawasan Sabuk Ofiolit Timur Sulawesi Sabuk Ofiolit Timur Sulawesi membentang dari lengan Timur Sulawesi hingga lengan Selatan Sulawesi dan lengan Tenggara Sulawesi, termasuk Kepulauan Buton dan Muna. Menurut van Leeuwen (1981) sabuk ofiolit dari Sulawesi Tengah tersebut merupakan bagian dari sabuk Ofiolit Sulawesi Timur. Lebih jauh lagi, sabuk ofiolit Sulawesi Timur ini berasal dari punggungan tengah samudra (mid-ocean ridge) dan oceanic Plateau Pasifik berumur kapur atas (80 jtl.) yang teralih-tempatkan, tersesarkan, dan menumpu menutupi Lempeng Benua Banggai yang ditutupi batuan sedimen gampingan Formasi Poh berumur Miosen Akhir-Pliosen (7-5 jtl.) Bagian atas runtunan batuan ofiolit tersebut tertutupi oleh basal yang disebut sebagai bagian dari batuan vulkanik. Menurut Satyana (2013), ofiolit Sulawesi ini diyakini merupakan hasil obduksi, sebagai akibat benturan mikrokontinen/ benua Banggai dengan Sulawesi bagian timur [2]. Berikut adalah peta geologi sulawesi untuk menggambarkan dimana saja wilayah yang termasuk sabuk ofiolit. Gambar 1. Peta Geologi Sulawesi



Sumber: Geologi Sulawesi oleh Ichsan Invanniv[1] Mubroto (1988) melakukan analisis paleomagnetik 31 percontohan batuan dari lengan timur Sulawesi. Hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa ofiolit di lengan timur Sulawesi terbentuk pada kapur akhir di posisi 17o-24oLS, sementara posisi Rezki Amaliah | 1515140012 | Geografi



Tugas 2 | Geologi Indonesia



ofiolit sekarang berada pada 0,6o-1,7o LS, dan mengalami rotasi searah jarum jam sekitar 60o. Berdasarkan hasil analisis yang diakukan Haile(1978) dan Mubroto (1988) dapat disimpulkan bahwa ofiolit di Sulawesi bagian timur terbentuk di posisi 17o-42o LS. Ofiolit itu yang berasal dari punggungan tengah samudera, mungkin dari Samudera Pasifik, bergerak dari lokasi pembentukannya ke posisinya sekarang. [4] B. Litologi Sabuk Ofiolit Sulawesi Sabuk ofiolit di bagian timur Sulawesi terdiri atas batuan mafik dan ultra mafik yang ditutupi oleh sedimen laut dalam. Batuan mafik dan ultra mafik terdiri atas peridotit dan piroksenit, serta mikrogabro dan basal. Peridotit, yang mendominasi batuan mafik – ultramafik terdiri atas dunit, harburgit, lersolit dan piroksenit, serta mikrogabro dan basal, yang ditemukan di beberapa tempat. [4] Pada lengan timur Sulawesi terdapat bagian yang lengkap dari sekuen ofiolit, sedangkan di beberapa tempat lain litologinya sangat bervariasi, mulai dari sekuen ultramafik yang hadir sangat dominan di daerah lengan tenggara Sulawesi dan Pulau Kabaena, dan batuan basal vulkanik seperti di daerah Lamasi. Di beberapa lokasi, terutama di daerah dekat pantai, batuan metamorf dan ofiolit tersebut ditutupi oleh batuan karbonat klastika dan nonklastika yang bervariasi umurnya, dari Oligosen hingga Pliosen [2]. Pada lengan Timur Sulawesi juga ditemukan batuan kompleks ofiolit yang berumur akhir Jurassic sampai dengan Eosen yang berasal kerak samudera. Batuan kompleks ofiolit ini ditemukan dalam kontak tektonik dengan sedimen berumur Mesozoikum dan terdiri dari batuan mafik dan ultramafik seperti harzburgite, lherzolite, pyroxenite, serpentinite, dunite, gabro, diabase, basalt dan microdiorite. Batuan ini dipindahkan beberapa kali akhibat deformasi dan displacement sampai dengan pertengahan masa Miosen. [3] Pertarikhan Kar percontoh ofiolit dari berbagai lokasi bereda di lengan timur Sulawesi dan Sulawesi tengah menunjukkan kisaran umur antara 93,36 ± 2,27 jtl. dan 32,2 ± 7,88 jtl. (Simandjuntak, 1986); 79,0 ± 5,0 jtl dan 15,6 ± 3,0 jtl. (Mubroto, 1988); serta 33,9 ± 4,5 jtl. dan 26,1 ± 6,1 jtl. (Parkinson, 1990). Hasil pentarikhan Mubroto (1988) yang 15,6 jtl. dan 22,0 jtl. mungkin dipengaruhi oleh proses alterasi. Dengan pengecualian dua hasilnya Mubroto (1988) diatas, umur sabuk ofiolit Sulawesi timur berkisar antara 93,36,36 + 2,27 jtl dan 26,1 + 6,1 jtl atau Kapur Akhir – Oligosen Akhir dan secaara umum umur ofiolit semakin muda ke araah timur. [4]



Rezki Amaliah | 1515140012 | Geografi



Tugas 2 | Geologi Indonesia



Gambar 2. Tektonotraigrafi bagian timur Sulawesi



Sumber: Badan Geologi Sumber: [1] Invanni, Ichsan. 2017. Geologi Sulawesi. Makassar: Universitas Negeri Makassar [2] Mulyaningsih, Sri. 2014. Geologi Gunung Api Purba Busur Pemekaran: Studi Kasus di Daerah Morowali, Sulawesi Tengah. Yogyakarta: Majalah Geologi Indonesia, Vol. 29 No.1 April 2014: 1-15 [3] Sompotan, Armstrong F. 2012. Struktur Geologi Sulawesi. Bandung: Perpustakaan Sains Kebumian Institut Teknologi Bandung. [4] Surono, dan Panggabean. 2011. TEKTONO-STRATIGRAFI BAGIAN TIMUR SULAWESI. Bandung: Jurnal JSDG Vol. 21 No. 5 Oktober 2011.



Rezki Amaliah | 1515140012 | Geografi